Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia sejak dahulu telah mengenal dan menggunakan tanaman obat sebagai salah satu upaya penanggulangan masalah kesehatan. Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak berabad-abad yang lalu dan dilestarikan sebagai warisan budaya hingga kini. Di Indonesia diketahui tidak kurang dari 7.000 spesies tanaman dan tumbuhan yang memiliki khasiat obat aromatik. Hutan Indonesia memiliki spesies biofarmaka tidak kurang dari 9.606 spesies. Berdasarkan jumlah tersebut, baru 3% – 4% tanaman biofarmaka yang sudah dibudidayakan dan dimanfaatkan secara komersial atau tercatat 350 biofarmaka telah diidentifikasi mempunyai khasiat obat. Pemanfaatan bahan baku obat tradisional oleh masyarakat mencapai kurang lebih 1.000 jenis, dimana 74% diantaranya merupakan tumbuhan liar yang hidup di hutan (Pharmacybusiness, 2007;2). Peningkatan jumlah penduduk yang tinggi dan harga obat sintetis (obat farmasi) yang jauh di atas harga obat tradisional pada saat ini mengakibatkan masyarakat berpikir untuk kembali ke alam atau back to nature. Hal ini yang menyebabkan obat sintetis mulai ditinggalkan karena terlalu mahal dengan efek samping yang cukup membahayakan. Masyarakat berpikir dengan obat tradisional akan lebih murah dan tidak membahayakan kesehatan karena bahannya yang
58

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Feb 03, 2018

Download

Documents

lykhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masyarakat Indonesia sejak dahulu telah mengenal dan menggunakan

tanaman obat sebagai salah satu upaya penanggulangan masalah kesehatan.

Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh

nenek moyang bangsa Indonesia sejak berabad-abad yang lalu dan dilestarikan

sebagai warisan budaya hingga kini.

Di Indonesia diketahui tidak kurang dari 7.000 spesies tanaman dan

tumbuhan yang memiliki khasiat obat aromatik. Hutan Indonesia memiliki spesies

biofarmaka tidak kurang dari 9.606 spesies. Berdasarkan jumlah tersebut, baru 3%

– 4% tanaman biofarmaka yang sudah dibudidayakan dan dimanfaatkan secara

komersial atau tercatat 350 biofarmaka telah diidentifikasi mempunyai khasiat

obat. Pemanfaatan bahan baku obat tradisional oleh masyarakat mencapai kurang

lebih 1.000 jenis, dimana 74% diantaranya merupakan tumbuhan liar yang hidup

di hutan (Pharmacybusiness, 2007;2).

Peningkatan jumlah penduduk yang tinggi dan harga obat sintetis (obat

farmasi) yang jauh di atas harga obat tradisional pada saat ini mengakibatkan

masyarakat berpikir untuk kembali ke alam atau back to nature. Hal ini yang

menyebabkan obat sintetis mulai ditinggalkan karena terlalu mahal dengan efek

samping yang cukup membahayakan. Masyarakat berpikir dengan obat tradisional

akan lebih murah dan tidak membahayakan kesehatan karena bahannya yang

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

berasal dari alam. Selain itu faktor pengalaman dan alasan hasil warisan turun-

menurun yang dipercaya kemanjurannya telah menjadi salah satu motivasi bagi

mereka untuk mengembangkan industri jamu (obat tradisional) di Indonesia.

Menurut Fauziah dalam Sudrajat (2007;1), saat ini tumbuhan obat dikenal

dengan nama herbal, yaitu tanaman atau sebagian tanaman yang diduga atau

terbukti berkhasiat sebagai tanaman obat dan biasanya terdapat data yang

mendukung dari pengalaman empiris atau data praklinis atau klinis tentang

khasiat tanaman tersebut. Tanaman obat keluarga (TOGA) mungkin sudah tidak

asing lagi bagi masyarakat Jakarta. Namun masih banyak warga yang belum

mengetahui cara mengelola dan memanfaatkan tanaman tersebut. Tanaman herbal

yang umum dikonsumsi untuk membantu mengobati penyakit yaitu jahe,

lengkuas, kencur, kunyit, lempuyang wangi, temulawak, temu item, dan tanaman

obat lainnya.

Jahe Merah adalah tanaman rimpang yang sangat popular sebagai rempah-

rempah dan bahan obat. Sebagai bahan obat tradisional, jahe merah banyak dipilih

karena memberikan rasa pahit dan pedas lebih tinggi dibanding jenis jahe lain.

Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak asiri tinggi dan rasa paling pedas,

sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling

kecil dengan warna merah dengan serat lebih besar dibanding jahe biasa. Jahe

merah berkhasiat untuk menghangatkan badan, penambah nafsu makan, peluruh

keringat, serta mencegah dan mengobati masuk angin.

Dewasa ini salah satu produk yang banyak dikembangkan oleh industri

pangan adalah minuman ringan. Salah satu alternatif pengembangan produk

2

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian

adalah produk minuman instan. Aspek kemudahan dalam penyajian, penyimpanan

dan transportasi merupakan nilai tambah yang dimiliki produk minuman instan

dibandingkan minuman ringan biasa yang bentuk cair. Keunggulan bentuk serbuk

minuman instan adalah kemampuan untuk larut tanpa melibatkan pengadukan

secara manual, dengan syarat semua komponen mudah larut dalam air.

Menurut Astawan dalam Prasetiawan (2005;2), bisnis minuman instan

berbahan baku biofarmaka dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang

cukup signifikan. Produk minuman instan ini bukan hanya sebagai penyegar juga

sebagai minuman yang memiliki aspek fungsional bagi kesehatan. Adanya

peningkatan ini ditandai oleh produk-produk minuman instan berbahan baku

biofarmaka yang telah diproduksi oleh beberapa industri jamu dan farmasi di

Indonesia.

Berdasarkan pada Tabel 1, permintaan jahe merah di pasar domestik,

seperti catatan Koperasi BPTO (Kobapto) Kab. Tawangmangu, Jawa Tengah,

berkisar 5 000 ton per tahun. Hampir semua industri obat tradisional di Jawa

Tengah membutuhkan jahe merah sebagai bahan baku produksinya, seperti PT

Sidomuncul membutuhkan sekitar 15 ton per bulan, PT Air Mancur 15 ton per

bulan, CV Temu Kencono 10 – 12 ton per tahun dan PT Indotraco 40 ton per

bulan. Rimpang jahe juga banyak dimanfaatkan oleh 10 industri besar obat

tradisional dan 12 industri obat tradisional menengah pada tahun 1995 – 1999,

yaitu sebanyak 1.364.270 kg.

3

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Tabel 1. Kebutuhan Industri Obat Tradisional Indonesia akan Berbagai Jenis Biofarmaka.

Sumber: Direktorat Tanaman Sayuran, Hias, dan Aneka Tanaman (2002;25)

No Nama Bahan Baku Kebutuhan pertahun

Industri/Perusahaan penerima

1 Jahe Merah (Zingiber officinale Roxb.)

5000 ton Semua pabrik: Sidomuncul = 15 ton/bln Air Mancur = 15 ton/bln Temu Kencono= 10-12 ton/thn Indotraco = 40 ton/bln

2 Kapulogo (Ammomum cardamomum Auct.)

3000 ton Semua pabrik: Sidomuncul = 10 ton/bln Nyonya Meneer = 10 ton/bln Indotraco = 20 ton/bln

3 Temulawak (Curcuma aeruginosa Roxb.)

3000 ton Semua pabrik

4 Kencur (Kaempferia galanga L.)

2000 ton Semua pabrik: Sidomuncul 7-8 ton/bln Temu Kencono 5-8 ton/thn Indotraco 200 – 300 ton/thn Herba Agronusa 40 ton/thn

5 Kunyit (Curcuma domestica Val.)

3000 ton kering; 1500 ton basah

Semua pabrik: Sidomuncul 6 ton kering/bln; dan 5 ton basah/hr

Home Industri Enam Putri merupakan minuman instan herbal Indonesia

yang berlokasi di Jakarta dengan produk utamanya adalah minuman instan jahe

merah. Lingkup pemasaran Enam Putri cukup luas yaitu mencakup Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, dan Cirebon. Selain itu Enam Putri

juga mengenalkan produknya kepada masyarakat luas dengan mengikuti berbagai

jenis pameran dan memiliki beberapa distributor serta pelanggan tetap.

4

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

1.2. Perumusan Masalah

Herbal jahe merah dapat dijadikan pilihan yang mempunyai prospek cerah

untuk diusahakan. Namun demikian, meskipun prospeknya tampak cerah bila

dilihat dari segi manfaat dan segi permintaan, peluang ini belum bisa langsung

dijadikan sebagai alasan untuk mengusahakan herbal jahe merah. Hal ini

dikarenakan untuk mengusahakan herbal jahe merah yang berkelanjutan sebagai

suatu kegiatan usaha memerlukan biaya relatif tinggi, harus dilakukan suatu

analisis kelayakan usaha terlebih dahulu. Jika hasil analisis kelayakan usaha

menunjukkan bahwa usaha tersebut layak untuk dilaksanakan, maka peluang

tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk usaha.

Analisis kelayakan usaha merupakan tahapan yang sangat penting dalam

kegiatan usaha. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu usaha

tersebut layak diusahakan secara finansial atau tidak, dengan tetap memperhatikan

aspek teknis, aspek pasar, aspek manajemen, aspek sosial, aspek hukum, dan

aspek lingkungan dari usaha tersebut.

Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Berapakah biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan jahe merah di Home

Industri Enam Putri ?

2. Bagaimana kelayakan finansial usaha pengolahan jahe merah yang

dilakukan pada Home Industri Enam Putri ?

3. Bagaimana tingkat sensitivitas usaha pengolahan jahe merah pada usaha

Home Industri Enam Putri akibat adanya perubahan-perubahan harga produk

yang mungkin terjadi sehingga usaha tersebut dapat berkelanjutan ?

5

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

6

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Mengetahui biaya yang dikeluarkan dalam usaha pengolahan jahe merah

instant di Home Industri Enam Putri.

2. Menganalisis kelayakan finansial usaha pengolahan jahe merah di Home

Industri Enam Putri.

3. Menganalisis tingkat sensitivitas pada usaha pengolahan jahe merah

terhadap perubahan-perubahan harga produk yang mungkin terjadi.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna :

1. Bagi peneliti, untuk mempelajari penerapan teori yang telah didapat pada

proses perkuliahan dalam dunia bisnis, serta dapat semakin mensyukuri

bahwa Allah SWT telah menganugerahkan banyak nikmat.

2. Bagi kalangan akademis, sebagai data dasar bagi para peneliti di bidangnya

dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Bagi masyarakat, sebagai informasi yang dapat menambah pengetahuan

tentang kelayakan usaha dalam usaha ini dan juga berguna bagi penelitian

selanjutnya.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1. Jahe Merah (Zingiber officinale Roxb.var Rubra)

Tumbuhan ini berasal dari Asia Tenggara yang dikenal sebagai rimpang

berbau harum dan terasa pedas. Dari jenis dan ukurannya, jahe dibedakan menjadi

jahe besar (jahe gajah), jahe kecil (jahe emprit), dan jahe merah (jahe sunti). Dari

ketiga jenis jahe itu, yang sering kali digunakan sebagai obat adalah jahe merah.

Alasannya, kandungan minyak atsiri pada jahe merah lebih banyak.

Jahe merah (Zingiber officinale Roxb.var Rubra.) atau Zingiberaceae

Officinale Roscoe atau Zingiberaceae Officinale Rose adalah tanaman herbal

semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, berbentuk rimpang,

warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal

tumpul, warna hijau tua. Bunga majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing,

panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, mahkota bunga berbentuk corong, panjang 2-

2,5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat panjang, warna coklat (Murhananto,

1999;1).

Jahe Merah merupakan tumbuhan berbatang semua tegak yang termasuk

dalam famili Zingibaraceae yang kaya sekali dengan kandungan senyawa aktif

diantaranya ; minyak atsiri, zingiberin, kamfena, lemonin, borneol, minyak damar,

asam organik, dan lain-lain. Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak asiri tinggi

dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu.

Ukuran rimpangnya paling kecil dengan warna merah dengan serat lebih besar

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

dibanding jahe biasa. Jahe merah berkhasiat untuk menghangatkan badan,

penambah nafsu makan, melancarkan sirkulasi darah, serta mencegah dan

mengobati masuk angin (Wikipedia, 2008;1).

2.1.2. Persyaratan Obat Tradisional

Terdapat tiga bentuk sediaan tanaman obat yakni dalam bentuk simplisia,

ekstrak kental atau kering, dan ekstrak cair. Ekstrak kental dan cair ini kemudian

mengalami beberapa perlakuan untuk dapat dimanfaatkan oleh konsumen.

Sediaan tanaman obat ini dapat diproduksi dalam bentuk rajangan, serbuk, pil,

pastiles, tablet, sari jamu, dan kapsul. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

661/MENKES/SK/VII/1994 tentang persyaratan obat tradisional (Kansil dalam

Simanjuntak, 2007;21) :

1. Rajangan adalah sediaan obat tradisional berupa potongan simplisia,

campuran simplisia, atau campuran simplisia dengan sediaan galenik yang

penggunaannya dilakukan dengan pendidihan atau penyeduhan dengan air

panas dan kadar air tidak lebih dari 10 persen.

2. Serbuk adalah sediaan obat tradisional berupa butiran homogen dengan

derajat halus yang cocok, bahan bakunya berupa simplisia, sediaan galenik,

atau campurannya dengan kadar air tidak lebih dari 10 persen.

3. Pil adalah sediaan padat obat tradisional berupa massa bulat ; bahan bakunya

berupa serbuk simplisia, sediaan galenik, atau campurannya dengan kadar

air tidak lebih dari 10 persen.

8

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

4. Pastiles adalah sediaan padat obat tradisional berupa lempeng pipih

umumnya berbentuk segi empat ; bahan bakunya berupa serbuk simplisia,

sediaan galenik atau campurannya tidak lebih dari 10 persen.

5. Tablet adalah sediaan obat tradisional padat kompak dibuat secara

kempacetak dalam bentuk pipih, silinder atau bentuk lain. Kedua

permukaannya rata atau cembung terbuat dari sediaan galenik, dengan atau

tanpa bahan tambahan.

6. Sari jamu adalah cairan obat dalam dengan tujuan tertentu diperbolehkan

mengandung etanol, dengan kadar etanol tidak lebih dari satu persen v/v

pada suhu 20º C metanol tidak lebih dari 0,1 persen dihitung dari kadar

etanol.

7. Kapsul adalah sediaan obat tradisional yang terbungkus cangkang keras atau

lunak ; bahan bakunya terbuat dari sediaan galenik dengan atau tanpa bahan

tambahan, kandungan air isi kapsul tidak lebih dari 10 persen dan kapsul

memiliki waktu hancur tidak lebih dari 15 menit.

2.1.3. Minuman Instan

Menurut Winarti (2005;48), minuman instant berbahan baku biofarmaka

termasuk dalam kategori pangan fungsional (food suplement). Karena dilihat dari

definisinya, pangan fungsional adalah pangan yang karena kandungan komponen

aktifnya memberikan manfaat bagi kesehatan diluar dari manfaat yang diberikan

oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya. Para ilmuwan Jepang menekankan

pada tiga fungsi dasar pangan fungsional, yaitu : sensory (warna dan penampakan

9

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

menarik, citarasa yang enak), nutritional (bernilai gizi tinggi), dan physiological

(memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh).

Pangan fungsional merupakan makanan dan minuman yang mengandung

bioaktif yang bemanfaat bagi kesehatan. Produk pangan fungsional adalah produk

yang tergolong sebagai suatu produk pangan yang memiliki nilai gizi dan cita rasa

(bukan kapsul atau tablet), layak dikonsumsi sebagai bagian dari diet atau menu

setiap hari, serta mampu memberikan peran khusus dalam proses metabolisme

tubuh. Meskipun produk pangan fungsional mampu meningkatkan ketahanan

tubuh terhadap berbagai penyakit, produk tersebut tidak termasuk kategori obat,

karena obat bersifat mengobati sementara pangan fungsional lebih bersifat

memperkecil resiko.

2.1.4. Analisis Kelayakan Usaha

Menurut Gittinger (1986;4) proyek didefinisikan sebagai kegiatan

investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapital

yang dapat menghasilkan keuntungan atau manfaat setelah beberapa periode

tertentu.

Untuk mengetahui apakah proyek atau usaha tersebut dapat memberikan

manfaat sesuai dengan yang diharapkan, maka dilakukan suatu penilaian usaha

melalui analisis kelayakan usaha atau dapat juga disebut studi kelayakan usaha.

Yang dimaksud dengan studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang

layak atau tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan. Maksud dari layak atau

tidak adalah perkiraan bahwa proyek akan dapat atau tidak dapat menghasilkan

10

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan (Umar, 2005;8). Sedangkan

menurut Husnan dan Suwarsono (2000;4), studi kelayakan proyek adalah

penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek yang biasanya merupakan proyek

investasi, dilaksanakan dengan berhasil.

Tujuan dilakukannya analisis proyek adalah untuk menghindari

keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata

tidak menguntungkan (Husnan dan Suwarsono, 2000;7). Sama halnya dengan

Subagyo (2007;15), yang menyatakan bahwa tujuan studi kelayakan adalah untuk

mengetahui apakah suatu proyek akan mendatangkan keuntungan atau kerugian.

2.1.5. Aspek-aspek Analisis Kelayakan

Husnan dan Suwarsono (2000;17) membagi aspek-aspek analisis

kelayakan menjadi aspek pasar, aspek teknis, aspek keuangan, aspek manajemen,

aspek hukum, aspek ekonomi dan sosial. Semua aspek tersebut perlu

dipertimbangkan bersama-sama untuk menentukan manfaat-manfaat yang

diperoleh dari suatu usaha. Secara umum penelitian akan dilakukan terhadap

aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek lingkungan, dan

aspek finansial.

2.1.5.1. Aspek Pasar

Pada dasarnya, analisis pada aspek ini bertujuan untuk mengetahui berapa

besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan pangsa pasar dari produk yang

dihasilkan (Umar, 2005;26). Analisis terhadap aspek pasar ditujukan untuk

11

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

mendapatkan gambaran mengenai pasar potensial yang tersedia di masa yang

akan datang, jumlah pangsa pasar yang dapat diserap oleh proyek dari

keseluruhan pasar potensial serta perkembangan pangsa pasar tersebut di masa

yang akan datang, dan strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai pangsa

pasar yang telah ditetapkan. Strategi pemasaran yang ditentukan perlu

memperhatikan posisi produk dalam siklus produk dan segmen pasar yang

direncanakan. Bauran pemasaran dibedakan dalam empat komponen utama, yaitu

produk, tempat pamasaran, promosi,dan harga (Husnan dan Suwarsono, 2000;32).

2.1.5.2. Aspek Teknis

Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan-kebutuhan teknis, seperti

penentuan kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan

dan mesin, lokasi proyek dan letak pabrik yang paling menguntungkan (Umar,

2005;26). Menurut Husnan dan Suwarsono (2000;110), aspek teknis merupakan

aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan

operasi setelah proyek selesai dibangun. Aspek teknis dilakukan untuk

mendapatkan gambaran mengenai lokasi proyek, besar skala operasi, kriteria

pemilihan mesin dan peralatan utama serta alat pembantu, bagaimana produksi

dilakukan dan layout pabrik yang dipilih, dan apakah jenis teknologi yang

diusulkan cukup tepat.

12

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

2.1.5.3. Aspek Manajemen

Aspek manajemen yang dievaluasi ada dua macam, yaitu manajemen saat

pembangunan proyek, dan manajemen saat proyek telah dioperasionalkan.

Evaluasi aspek manajemen saat pembangunan proyek antara lain menyusun

rencana kerja, siapa saja yang terlibat, bagaimana mengkoordinasikan dan

mengawasi pelaksanaan proyek dengan sebaik-baiknya. Sedangkan evaluasi saat

pelaksanaan proyek antara lain menentukan secara efektif dan efisien mengenai

bentuk badan usaha, jenis pekerjaan, struktur organisasi, serta pengadaan tenaga

kerja yang dibutuhkan (Umar, 2005;27).

2.1.5.4. Aspek Hukum

Bentuk dan struktur organisasi yang dibahas dan dianalisis pada aspek

sebelumnya dapat mempengaruhi legalitas perusahaan. Struktur organisasi yang

complicated dan bagan organ berbentuk fungsional cenderung berbadan hukum

perseroan terbatas. Sebaliknya, untuk organisasi dengan struktur yang sederhana

dan bagan organ berbentuk datar (flat) lebih baik memilih badan hukum

perseorangan. Tujuan pembahasan aspek ini adalah mencari bentuk badan hukum

yang tepat untuk organisasi yang akan didirikan / dikembangkan agar perusahaan

dapat bergerak secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya (Subagyo,

2007;59).

13

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

2.1.5.5. Aspek Lingkungan

Studi aspek lingkungan bertujuan untuk menentukan apakah secara

lingkungan hidup, misalkan dari sisi udara, dan air, rencana bisnis diperkirakan

dapat dilaksanakan secara layak atau sebaliknya. Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL) bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri melainkan

bagian dari proses AMDAL yang lebih besar dan lebih penting, menyeluruh dan

utuh dari perusahaan dan lingkungannya, sehingga AMDAL dapat dipakai untuk

mengelola dan memantau proyek dan lingkungannya (Umar, 2005;304).

2.1.5.6. Aspek Finansial

Merupakan salah satu alat untuk mengukur kelayakan investasi menurut

beberapa criteria kelayakan, yaitu Net present Value (NPV), Internal Rate of

Return (IRR), Net Benefit / Cost Ratio (Net B/C), Payback Period, dan analisis

sensitivitas.

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000;163) analisis finansial sangat

penting dalam mempengaruhi insentif bagi orang yang turut serta dalam

mensukseskan suatu proyek/usaha. Oleh karena itu pelaksanaan proyek haruslah

menguntungkan, terutama bagi peningkatan kesejahteraan petani maupun

pengusaha.

Net Present Value (NPV)

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000;209) Net Present Value (NPV)

merupakan selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang

14

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun cash flow) di masa yang

akan datang.

Penilaian kelayakan investasi berdasarkan nilai NPV adalah sebagai

berikut :

a. NPV > 0, maka proyek menguntungkan dan layak dilaksanakan.

b. NPV = 0, maka proyek tidak untung tetapi tidak juga rugi (manfaat yang

diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan sehingga

pelaksanaan proyek berdasarkan penilaian subyektif pengambilan

keputusan).

c. NPV <, maka proyek merugi dan lebih baik untuk tidak dilaksanakan.

Net Benefit – Cost (Net B/C)

Menurut Ibrahim (1998;151), net B/C diperoleh dengan membagi jumlah

NPV positif dengan NPV negatif, sehingga apabila B/C lebih besar dari satu (Net

B/C > 1) maka investasi dikatakan layak, begitu juga sebaliknya apabila lebih

kecil dari satu (Net B/C < 1) investasi tidak layak dilaksanakan.

Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan

nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas

dengan mengeluarkan investasi awal (Umar, 2005;198).

Payback Period

Menurut Ibrahim (1998;154), payback period adalah jangka waktu tertentu

yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan (cash flow) secara kumulatif sama

15

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

dengan jumlah investasi dalam bentuk present value analisis ini perlu juga

ditampilkan untuk mengetahui berapa lama usaha / proyek yang dikerjakan baru

dapat mengembalikan investasi.

Return On Investment (ROI)

Return On Investment (ROI) adalah suatu tingkat pengembalian investasi

yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari penanaman

investasi tertentu (Gitosudarmo, 2003;191).

2.2. Penelitian Terdahulu

Novisurizki (2005) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Kelayakan

Finansial Pengembangan Usaha Lidah Buaya (Studi Kasus : Perkebunan X,

Kampung Kawung Luwuk, Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor)”

menyatakan bahwa usaha lidah buaya di tempat penelitian layak untuk

dilaksanakan. Nilai-nilai kriteria investasi yang diperoleh memenuhi syarat-syarat

kelayakan. Dengan tingkat bunga sebesar 9,29 %, diperoleh nilai NPV lebih besar

dari 0, IRR diperoleh lebih besar dari tingkat bunga yang ditetapkan, nilai Net B/C

Ratio lebih besar dari 1, Payback Period telah dikembalikan sebelum umur

proyek.

Secara keseluruhan, ditinjau dari aspek pasar, aspek teknis, aspek

manajemen, aspek finansial, usaha lidah buaya di tempat penelitian layak untuk

dilaksanakan. Usaha lidah buaya ini layak untuk dikembangkan sesuai dengan

rencana pemilik perkebunan untuk melakukan perluasan lahan untuk lidah buaya.

16

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual

Usaha jahe merah instan memiliki potensi untuk dikembangkan dan nilai

ekonomi yang cukup tinggi. Tingginya permintaan terhadap minuman herbal

disebabkan oleh manfaat serta khasiatnya bagi kesehatan. Penelitian ini diarahkan

untuk mengetahui kelayakan finansial, sehingga dapat dinilai layak atau tidaknya

usaha tersebut apabila dilanjutkan.

Analisis kelayakan proyek merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah

menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha / proyek yang direncanakan, dan

untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk

kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan dan memperbaiki penilaian

investasi.

Pada analisis kualitatif aspek-aspek yang dianalisis dalam analisis

kelayakan proyek, yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek

hukum, dan aspek lingkungan. Sedangkan pada analisis kuantitatif yang dianalisis

adalah aspek finansial dengan menghitung arus kas (cash flow), Payback period,

Net Present Value, Internal Rate of Return, Net Benefit/Cost Ratio, untuk

menganalisis perubahan harga dan manfaat dengan analisis sensitifitas, serta

apakah usaha tersebut masih layak atau tidak layak untuk dilanjutkan. Apabila

usaha dikatakan layak maka usaha tersebut dapat dilanjutkan dan terus

dilaksanakan, sedangkan apabila usaha tersebut tidak layak maka perlu adanya

efisiensi terhadap biaya yang dikeluarkan. Adapun alur kerangka pemikiran

konseptual yang digambarkan seperti yang terlihat pada Gambar 1.

17

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Usaha Herbal Jahe Merah Instant “Enam Putri”

18

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Deskriptif • Aspek Pasar • Aspek Teknis • Aspek Manajemen • Aspek Hukum • Aspek Lingkungan

Analisis Kuantitatif

1. Cash Flow 2. Kelayakan finansial

a. NPV b. IRR c. PP d. B/C Ratio e. ROI

3. Analisis Sensitifitas

Interpretasi Hasil Analisis

Tidak Layak Layak

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Home Industri “Enam Putri” yang bergerak

dibidang usaha penjualan minuman kesehatan aneka instan Herbal di Jalan Karet

Pasar Baru Barat V No.41, Jakarta Pusat. Produk yang diteliti adalah jahe merah

instan. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive)

dengan pertimbangan bahwa usaha ini merupakan hasil olahan rumah tangga yang

dalam pengolahannya dilakukan secara tradisional, tanpa menggunakan bahan

pengawet dan bahan kimia. Adapun waktu pengambilan data dilaksanakan pada

bulan Mei 2008.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan

dan melalui wawancara dengan berbagai pihak yang terkait dengan topik

penelitian, seperti pemilik usaha dan karyawan aneka instan herbal. Data sekunder

diperoleh dari studi pustaka dengan mencari literatur-literatur seperti : Profil

komoditi Jahe, Data produksi tanaman obat, Studi kelayakan bisnis, dan literatur

lain yang relevan dalam penelitian.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

3.3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini melalui

beberapa cara, yaitu :

1. Pengamatan Langsung : yaitu dengan mengamati secara langsung objek

penelitian sehingga diperoleh gambaran tentang segala aktivitas dan keadaan

usaha tersebut.

2. Wawancara : yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan

pemilik usaha dan karyawan-karyawan yang berada di tempat usaha

tersebut.

3.4. Metode Analisis Data

3.4.1 Analisis Kualitatif

Data kualitatif (deskriptif) disajikan dalam bentuk uraian pada aspek pasar,

aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, dan aspek lingkungan.

3.4.2. Analisis Kuantitatif

Data kuantitatif menggunakan perhitungan kriteria-kriteria investasi, yaitu

Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), B/C Ratio, (PP) Payback

Period dan Analisis Sensitifitas.

3.4.2.1. Metode NPV (Net Present Value)

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000;210), NPV menunjukkan

keuntungan yang akan diperoleh selama umur investasi merupakan jumlah nilai

20

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

penerimaan arus tunai pada waktu sekarang dikurangi dengan biaya yang

dikeluarkan selama waktu tertentu.

( )∑= +

−=

n

tti

CtBtNPV1 1

Dimana : Bt = Penerimaan yang diperoleh pada tahun ke-t

Ct = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t

i = Discount Rate (%)

t = Tahun proyek

n = Umur Proyek

3.4.2.2. IRR (Internal Rate of Return)

Menurut Ibrahim (2003;147), IRR menunjukkan persentase keuntungan

yang akan diperoleh atau investasi bersih dari suatu proyek, atau tingkat diskonto

yang dapat membuat arus penerimaan bersih sekarang dari investasi (NPV) sama

dengan nol.

( ) ( )2121

11 ii

NPVNPVNPViIRR −−

+=

Dimana :

i1 = adalah tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1

i2 = adalah tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2

Penilaian kelayakan finansial berdasarkan IRR yaitu :

IRR > tingkat bunga, maka usulan proyek diterima

IRR < tingkat bunga, maka usalan proyek ditolak

21

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

3.4.2.3. Payback Period

Menurut Umar (2005;197), Payback Period adalah suatu periode yang

diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment)

dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan

rasio antara initial cash investment dengan cash inflow-nya yang hasilnya

merupakan satuan waktu.

nilai investasi

kas masuk bersih x 1 tahun PP =

3.4.2.4. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)

Net B/C Ratio meupakan perbandingan antara net benefit yang telah di

discount positif (+) dengan net benefit yang telah didiscount negatif (-) (Ibrahim,

2005;151).

Net B/C Ratio = ( )

( )−+

=

⎥⎦

⎤⎢⎣

+−

+−

=

=

NPVNPV

iCtBt

iCtBt

n

tt

n

tt

1

1

1

1

Dimana :

Bt = Penerimaan (benefit) pada tahun ke-t

Ct = Biaya (Cost) pada tahun ke-t

n = Umur proyek (tahun)

t = Tahun proyek

i = Discount Rate

22

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

3.4.2.5. Return On Investment (ROI)

Return On Investment (ROI) adalah suatu tingkat pengembalian investasi

yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari penanaman

investasi tertentu (Gitosudarmo, 2003;191).

Laba Bersih

Investasi ROI = x 100 %

3.4.2.6. Analisis Sensitivitas

Pada saat kita menganalisis perkiraan arus kas di masa datang, kita

berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya hasil perhitungan di atas kertas itu

dapat menyimpang jauh dari kenyataannya. Ketidakpastian itu dapat mnyebabkan

berkurangnya kemampuan suatu proyek bisnis dalam operasi untuk menghasilkan

laba bagi perusahaan ( Umar, 2005;191).

Ketidakpastian berarti bahwa makin banyak kemungkinan yang akan

terjadi. Karenanya apabila kita dihadapkan pada masalah ketidakpastian dalam

penaksiran aliran kas, maka kita perlu mencoba mengetahui apalagi yang akan

terjadi (Husnan dan Suwarsono, 2000;272).

Skema sensitivitas dalam penelitian ini adalah : harga jahe merah naik

51 persen, harga gula pasir naik 52 persen, dan harga jahe merah dan gula pasir

naik 51 persen.

23

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

3.5. Definisi Operasional

1. Tanaman Biofarmaka adalah tanaman yang bermanfaat sebagai obat-obatan

yang dikonsumsi dari bagian tanaman berupa daun, bunga, buah, umbi

(rimpang) atau akar.

2. Simplisia adalah tanaman obat-obatan, bahan dari tanaman yang masih

sederhana, murni, belum tercampur atau belum diolah, kecuali dibersihkan

dan dijaga dengan baik agar tidak tercampur dengan bagian-bagian tanaman

lainnya.

3. Sediaan galenik adalah hasil ekstraksi bahan atau campuran bahan yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan.

4. Cashflow adalah aliran kas pada suatu usaha yang terdiri dari inflow

(penerimaan usaha) dan outflow (pengeluaran usaha).

5. Biaya adalah segala sesuatu yang mengurangi pendapatan. Arus biaya ada

dua jenis yaitu biaya investasi dan biaya operasional.

6. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berhubungan secara langsung dengan

proses produksi.

7. Biaya variabel adalah biaya yang berhubungan secara langsung dengan

proses produksi.

8. Biaya Investasi adalah biaya yang pertama kali dikeluarkan untuk memulai

usaha jahe merah instan.

9. Sumber modal seluruhnya adalah modal sendiri.

10. Harga seluruh input dan output selama penelitian diasumsikan tetap.

11. Tingkat suku bunga bank komersial tahun 2001-2008 sebesar 16 persen.

24

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

25

12. Pajak penghasilan pertahun sebesar 10 persen berdasarkan standar pajak

pertambahan nilai (PPN).

13. Umur ekonomis diasumsikan 10 tahun dan tidak ada nilai sisa. Dan untuk

biaya dibawah Rp. 1.000.000 umur ekonomis 5 tahun.

14. Penelitian ini penulis menggunakan simulasi dengan sebagian modal berasal

dari pinjaman sebesar 20 persen, 50 persen, dan 80 persen.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah dan Perkembangan Usaha

Home Industri Enam Putri didirikan oleh Ibu Emmy Muhammad yang

sekaligus menjabat sebagai direktur utama. Lokasi usaha ini berada di Jl Masjid I

no.41 RT 009 RW 04 Karet Tengsin Jakarta Pusat. Ibu Emmy Muhammad

mendirikan usaha ini karena hobi dan kegigihan beliau melakukan inovasi-inovasi

terhadap jenis usahanya.

Home Industri Enam Putri berdiri pada tanggal 4 September 1986, dengan

jenis usaha yang dilakukan, awalnya sebagai distributor minuman ringan dan

usaha catering. Pada tahun 1992, Home Industri Enam Putri mencoba produk

baru, yaitu aneka olahan rumput laut berupa : manisan, cendol, puding, asinan,

soup, dodol, dan produk kosmetik. Pada tahun 2000, Home Industri Enam Putri

mengeluarkan produk bawang goreng yang siap pakai, dengan mensuplai ke

berbagai restaurant dan distributor serta individual. Sedangkan pada tahun 2003,

barulah Home Industri Enam Putri memperkenalkan jenis produk aneka herbal.

Produk herbal yang di produksi adalah sebagai berikut:

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

1. Jahe Merah instant/bubuk

2. Jahe Ginseng Instan

3. Jahe Mahkota Instan

4. Temulawak Instan/bubuk

5. Temu Mangga Instan

6. Kunyit Putih Instan/bubuk

7. Kunyit Asem

8. Kencur Wangi

9. Bir Pletok

10. Rosela Kering

11. Sirup Rosela

12. Mengkudu

13. Racikan Mahkota Dewa

14. Racikan Sambiloto

15. Kapsul Kunyit Putih

16. Kapsul Temulawak

17. Kapsul Bangle

18. Kapsul Pelangsing

19. Kapsul Meniran

20. Kapsul Sambiloto

21. Kapsul Asam Urat

22. Kapsul Mahkota Dewa

23. Mimba

24. Sirih Pinang

25. Daun Dewa

26. Daun Sendok

27. Racikan Alang- alang

Selain itu, pada tahun ini, Home Industri Enam Putri juga memproduksi

aneka kue-kue tradisional, seperti kue semprong dan kue bangkit jahe. Pada

penelitian ini, hanya akan dibahas mengenai usaha jahe merah instant. Karena

produk tersebut merupakan produk unggulan dari Home Industri Enam Putri, serta

kuantitas produksi dan penjualannya relatif banyak dari produk lain.

Hal yang melatarbelakangi Home Industri Enam Putri memproduksi

produk herbal, karena adanya isu global “back to nature” yang menyebabkan

masyarakat kembali memakai obat tradisional dalam menjaga maupun mengobati

segala macam penyakit.

27

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Secara umum usaha ini memiliki tujuan untuk membentuk opini

masyarakat tentang pentingnya dan sangat bermanfaat tanaman obat Indonesia.

Usaha ini juga memiliki visi dan misi, visi usaha : “agar masyarakat Indonesia

dapat beralih ke pengobatan tradisional”. Misi : ”membuat produk kesehatan

tradisional yang berasal dari bahan-bahan alami”.

Lingkup pemasaran Home Industri Enam Putri cukup luas yaitu mencakup

JaBoDeTabek, Bandung, dan Cirebon. Selain itu Home Industri Enam Putri juga

mengenalkan produksinya kepada masyarakat luas dengan mengikuti berbagai

jenis pameran dan memiliki beberapa distributor serta pelanggan tetap.

4.2. Fasilitas dan Peralatan

Fasilitas yang terdapat pada usaha ini meliputi ruangan memasak, ruangan

pengemasan dan penyimpanan, ruangan pameran atau display untuk para pembeli

yang datang langsung, toilet, serta tempat pembuangan sampah.

Peralatan yang ada pada usaha ini yaitu kompor, wajan, panci, ayakan,

timbangan tepung, saringan, sodet, dan chyler listrik.

4.3. Aspek-aspek Kelayakan

4.3.1. Aspek Pasar

Pada Home Industri Enam Putri, kegiatan pemasaran Jahe Merah Instant

yang dilakukan Home Industri Enam Putri dilaksanakan mulai dari menyediakan

produk yang berkualitas, menawarkan harga yang kompetitif, mengetahui saluran

distribusi dan melakukan promosi.

28

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

1. Produk

Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk

diperhatikan dimiliki dan dikonsumsi, sehingga dapat memuaskan konsumen

(Kotler, 2004;18). Produk yang dihasilkan atau ditawarkan oleh Home Industri

Enam Putri sangat beragam, salah satunya adalah herbal jahe merah instant.

Dalam penelitian ini produk yang digunakan adalah herbal jahe merah instan.

2. Harga

Harga merupakan nilai yang harus dibayar oleh konsumen terhadap produk

yang akan dibelinya, nilai suatu produk tidak hanya dilihat dari besarnya nominal

harga suatu produk, tetapi dapat di lihat dari segi kepuasan konsumen dan

kegunaan suatu produk (Kotler, 2004:18). Penetapan harga yang digunakan bagi

setiap produk yang dijual di Home Industri Enam Putri, antara lain :

a. Untuk jahe merah instant kemasan toples plastik dengan netto 250 gram

ditawarkan dengan harga Rp. 18.000,-.

b. Untuk jahe merah instant kemasan plastik (refill) dengan netto

250 gram ditawarkan dengan harga Rp 15.000,-.

3. Distribusi

Distribusi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

membuat produknya terjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya sehingga

konsumen dapat memperolehnya (Kotler, 2004:19). Pemasaran jahe merah di

Home Industri Enam Putri dilakukan di dalam kota (Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang, Bekasi) maupun luar kota (Bandung dan Cirebon). Pemasaran luar

kota biasanya berdasarkan pemesanan. Dalam pendistribusian produk, Home

29

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Industri Enam Putri juga dibantu oleh distributor. Konsumen dapat membeli

langsung dengan datang ke Home Industri Enam Putri atau melalui pameran-

pameran.

4. Promosi

Promosi yang dilakukan oleh Home Industri Enam Putri, adalah sebagai

berikut :

a. Mengikuti berbagai pameran di seluruh Indonesia, seperti

i. Pameran Flora dan Fauna, Lapangan Banteng, Jakarta

ii. Pameran Bandung Super Dome, Bandung, Jawa Barat

iii. Pameran Asosiasi Pasar Tani, Tugu Monas, Jakarta

iv. Pameran Hero dan Aspartan, Gelora Bung Karno, Senayan

v. Pameran di berbagai Instansi Pemerintahan dan Swasta

vi. Semanggi Expo, Jakarta

vii. Pameran di Departemen Pertanian

b. Menjalin kerjasama dengan Instansi Pemerintah, seperti :

i. Departemen Pertanian

ii. Departemen Perikanan dan Kelautan

iii. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

iv. UKM

v. Walikota Jakarta Pusat

vi. Kelurahan dan Kecamatan.

c. Menjalin kerjasama dengan Agen, Sub Agen dan Distributor

30

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

d. Pengenalan produk ke masyarakat luas dengan cara menyebarkan brosur-

brosur dan membagikan tester produk

e. Menjalin kerjasama dengan berbagai Apotik dan Toko Obat di Area

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi.

4.3.2. Aspek Teknis

Aspek teknis pada Home Industri Enam Putri ini, terdiri atas : lokasi

produksi, bahan baku sampai proses pengolahan bahan baku herbal jahe merah

instan.

4.3.2.1. Lokasi Produksi

Home Industri Enam Putri memiliki lokasi produksi di Jalan Karet Pasar

Baru Barat V No. 41, Jakarta Pusat, lokasi ini merupakan daerah yang cukup

strategis yaitu berada dekat dengan perumahan warga, rumah sakit, dan

perkantoran. Hal ini memudahkan perusahaan dalam melakukan pemasarannya,

dan jalur distribusi yang tidak terlalu panjang. Serta tersedianya prasarana seperti

akses jalan raya dan saluran listrik.

4.3.2.2. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk membuat herbal jahe merah instant

terdiri dari jahe merah, gula pasir, garam, dan rempah-rempah. Bahan-bahan yang

digunakan diperoleh dari Pasar Induk Kramatjati dan bekerja sama dengan

kelompok-kelompok tani yang berada di Lampung. Bahan-bahan yang dipilih

31

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

adalah bahan yang segar, tidak busuk, berkualitas tinggi dan berukuran seragam.

Rata-rata bahan yang dibutuhkan untuk produksi setiap harinya adalah kurang

lebih 50 kg rimpang jahe merah, 50 kg gula pasir, dan 50 kg rempah-rempah.

4.3.2.3. Proses Pengolahan

Tahapan-tahapan dalam proses produksi jahe merah instan, adalah sebagai

berikut :

a. Pencucian

Tahap pencucian ini merupakan tahap awal dari pengolahan jahe merah

menjadi bentuk serbuk. Semua bahan baku pada awalnya direndam terlebih

dahulu dalam air bersih selama kurang lebih 30 menit. Hal ini dimaksudkan agar

jahe merah yang akan diolah menjadi bersih dari tanah dan kotoran yang melekat.

Apabila masih terdapat tanah dan kotoran, maka selama proses pencucian, umbi

jahe merah tersebut digosok dengan menggunakan sikat. Pencucian ini dilakukan

sebanyak tiga kali dengan menggunakan air bersih. Dalam tahap ini, juga

dilakukan pemisahan antara umbi yang berukuran besar dengan umbi yang

berukuran kecil. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam proses selanjutnya.

b. Pemarutan ( Penggilingan )

Pada tahap ini, umbi jahe merah berukuran kecil yang telah dicuci bersih

dapat langsung dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam mesin penggilingan

hingga hancur merata. Sedangkan untuk umbi jahe merah berukuran besar harus

dipotong dengan pisau terlebih dahulu agar ukurannya menjadi kecil sebelum di

masukkan ke dalam mesin. Setelah itu, umbi jahe yang telah digiling, dapat

32

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

dimasukkan ke dalam wadah yang bersih.. Penggunaan mesin penggiling dapat

menghemat waktu produksi dan hasil parutannya lebih optimal.

c. Pemerasan

Umbi jahe merah yang telah diparut, kemudian langkah selanjutnya adalah

melakukan pemerasan dengan menggunakan kain sebagai alat bantu. Pemerasan

ini dilakukan untuk menghasilkan cairan ( sari ) yang berasal dari umbi jahe

merah murni tanpa tambahan air. Kemudian cairan tersebut dibiarkan mengendap

selama 30 menit. Setelah itu, cairan tersebut di saring agar tidak ada endapan dan

di masukkan ke dalam panci aluminium. Teknik pemerasan yang dilakukan oleh

perusahaan masih sangat sederhana. Hal ini di sebabkan karena perusahaan belum

memiliki mesin pemeras.

d. Pemasakan

Cairan hasil perasan jahe merah yang telah dituang ke dalam panci

aluminium, Kemudian dimasak dengan api sedang, dan dicampurkan gula pasir

dengan perbandingan 1:1 ( artinya jika dalam produksi menggunakan bahan baku

50 kg jahe merah segar, maka gula pasir yang digunakan sebanyak 50 kg ). Selain

itu, cairan tersebut ditambahkan air rebusan rempah-rempah yang telah direbus

terlebih dahulu. Kemudian diaduk agar sari jahe merah, gula dan air rebusan

rempah-rempah tercampur merata. Pemasakan dalam panci dilakukan selama satu

jam sampai cairan, gula dan air rempah-rempah larut dan menyatu.

33

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

e. Pengentalan

Sari jahe merah yang telah tercampur dengan gula dan rempah – rempah,

dan telah direbus, dituang kedalam wajan berukuran besar hingga wajan terisi

setengah. Setelah itu, dimasak kembali hingga cairan mengental.

f. Pengkristalan

Sari jahe merah yang mengental, tidak langsung diangkat, tetapi harus di

kristalkan terlebih dahulu. Dalam proses pengkristalan ini, cairan harus sering

diaduk agar tidak terlalu banyak cairan yang menempel di wajan.dan cairan tidak

hangus. Cairan yang terlalu banyak menempel pada wajan akan mengakibatkan

berkurangnya hasil produk jahe instant. Sedangkan cairan yang hangus akan

mengakibatkan rasa yang di peroleh menjadi pahit.

g. Penyaringan ( Penghalusan )

Tahap penyaringan merupakan tahap akhir dalam proses pengolahan jahe

merah instant. Dalam tahap ini, jahe merah yang telah mengkristal, di angkat dan

disaring dengan menggunakan saringan berlubang kecil. Hal ini dimaksudkan

untuk mendapatkan butiran – butiran serbuk jahe merah yang sesuai dengan

keinginan.

h. Pengemasan

Kemasan mempunyai peranan penting dalam menarik konsumen untuk

melihat suatu yang akan dibelinya. Oleh karena itu, suatu produk harus di kemas

dengan baik dan semenarik mungkin. Kemasan yang baik dapat tercipta dari cara

pengemasan yang baik pula. Oleh karena itu, dalam tahap pengemasan ini, Enam

Putri memiliki beberapa macam kemasan yaitu :

34

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

i. Kemasan dengan menggunakan plastik bening

ii. Kemasan dengan menggunakan toples atau wadah plastik tertutup

Pengemasan yang dilakukan oleh Enam Putri, sudah tergolong modern,

karena telah menggunakan mesin pengemas ( chyler ) dan untuk kemasan berupa

botol plastik dilengkapi dengan plastik segel untuk menjamin ketahanan dan

kebersihan produk.

i. Pelabelan

Pelabelan produk dapat berupa tempelan sederhana atau gambar yang

dirancang dengan rumit oleh suatu perusahaan. Enam Putri melakukan kegiatan

pelabelan produk setelah produk dikemas secara rapi. Label yang dipakai masih

tempelan sederhana. Tulisan yang tertera pada label adalah nama perusahaan,

nama produk, label halal, label nomor produksi dari badan BPOM, khasiat yang

terkandung dan cara pemakaian produk.

Penempatan label untuk produk jahe merah instant, yaitu berada di depan

dan di belakang kemasan. Untuk label yang bertuliskan identitas perusahaan dan

produk ditempelkan di depan kemasan, sedangkan untuk label yang bertuliskan

khasiat dan cara pemakaian yang sudah diberi tanggal kadarluarsa ditempelkan di

belakang kemasan. Adapun proses pengolahan jahe merah terdapat pada

Gambar 4.

35

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Rimpang Jahe Merah

Gambar 4. Tahapan Pengolahan Jahe Merah.

Perendaman (30 menit)

Pencucian

Penggilingan

Pemerasan Ampas Jahe

Pengendapan (30 menit)

Penyaringan

Gula pasir Pemasakan

(1 jam) Air rebusan rempah-

rempah Pengentalan

Pengkristalan

Menghasilkan serbuk dengan ukuran yang halus dan seragam Penghalusan

Pengemasan

Jahe Merah Instan

36

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

4.3.3. Aspek Manajemen

Aspek manajemen di Home Industri Enam Putri sudah efektif dan efisien,

hal ini terlihat dari cara mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan proyek,

struktur organisasi serta pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan dengan sebaik-

baiknya. Adapun teknis dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut: Jumlah

karyawan di Home Industri Enam Putri sebanyak 15 orang. Rata-rata tingkat

pendidikan karyawan adalah lulusan SD, SMP, dan SMU. Perusahaan tersebut

beroperasi setiap hari mulai pukul 07.00-17.00. Untuk pameran yang

diselenggarakan di Departemen Pertanian, dimulai pukul 09.00-14.00 setiap hari

Jumat. Karyawan ini berasal dari daerah sekitar lokasi penelitian. Tenaga kerja

yang digunakan pada penelitian ini hanya terdiri dari 5 orang, karena tenaga kerja

tersebut yang hanya bertugas memproduksi produk jahe merah instan.

4.3.4. Aspek Hukum

Home Industri Enam Putri ini sudah memiliki legalitas hukum yang

lengkap. Perusahaan pengolahan herbal ini berbentuk perseroan yang telah

memiliki izin usaha atas nama Ibu Emmy. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) dengan nomor

5513/09-01/PK/86 pada tanggal 4 September 1986, Surat Tanda Daftar

Perusahaan (TDP) dengan nomor 09.05.5.60.5099 yang dikeluarkan pada tanggal

2 Februari 1992, dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dikeluarkan pada

tanggal 11 oktober 1988 dengan nomor 5.333.028.3-27. Usaha tersebut juga

37

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

38

memiliki sertifikat halal dari MUI dengan nomor 031300281206 dan nomor

registrasi dari Departemen Kesehatan.

4.3.5. Aspek Lingkungan

Studi aspek lingkungan bertujuan untuk menentukan apakah secara

lingkungan hidup, misalkan dari sisi udara, dan air, rencana bisnis diperkirakan

dapat dilaksanakan secara layak atau sebaliknya (Umar, 2005;304). Pada usaha ini

limbah yang dihasilkan adalah limbah padat yaitu berupa ampas jahe. Penanganan

terhadap limbah yang dihasilkan adalah dengan dibersihkan dan membuang

limbah tersebut ke tempat yang telah disediakan. Limbah yang dihasilkannya

merupakan limbah rumah tangga yang tidak berbahaya dan tidak mencemari

lingkungan sekitarnya.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Pembiayaan Jahe Merah Instant di Enam Putri.

Dalam analisis pembiayaan digunakan arus kas (Cash Flow) untuk

mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima selama

periode tertentu.

5.1.1. Kebutuhan Dana dan Sumber Dana

Kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha herbal jahe

merah instant adalah sebesar Rp. 354.175.000,-. Biaya tersebut digunakan untuk

aktiva sebesar Rp. 325.750.000,- (terdapat pada Tabel 2) dan biaya operasional

sebesar Rp. 28.425.000,- (terdapat pada Tabel 3). Sumber dana yang digunakan

untuk mendirikan usaha ini seluruhnya adalah berasal dari modal sendiri. Akan

tetapi, penulis menggunakan simulasi dengan sebagian modal berasal dari

pinjaman sebesar 20 persen, 50 persen, dan 80 persen.

5.1.2. Biaya

Biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Pada usaha Jahe Merah

Instan, biaya tetap meliputi pembelian mesin, gaji tenaga kerja tetap, dan biaya

peralatan seperti (kompor, wajan, panci, ayakan, timbangan tepung, saringan,

sodet, dan chyler plastik). Biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh Home industri

Enam Putri sebesar Rp. 162.000.000,- per tahun atau Rp. 13.500.000,- per bulan.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk

penyusutan bangunan dengan umur ekonomis 10 tahun adalah sebesar Rp.

15.000.000,- per tahun, penyusutan mesin dengan umur ekonomis 10 tahun adalah

sebesar Rp. 4.000.000,- per tahun, penyusutan kompor dengan umur ekonomis 5

tahun adalah sebesar Rp. 800.000,- per tahun. Sedangkan untuk gaji Direktur

adalah sebesar Rp. 72.000.000 per tahun, dan gaji karyawan untuk 5 orang adalah

sebesar Rp. 90.000.000 per tahun.

Tabel 2. Biaya Tetap Jahe Merah Instan Per Tahun No Uraian Umur

ekonomis Jumlah (unit) Nilai (rupiah) Penyusutan Biaya

1 Bangunan 10 tahun 1 unit Rp. 150.000.000 Rp. 15.000.000 2. Mobil 10 tahun 1 unit Rp. 120.000.000 Rp. 12.000.000 3. Mesin

penggilingan 10 tahun 2 unit Rp. 40.000.000 Rp. 4.000.000

4 Kompor 5 tahun 8 unit Rp. 4.000.000 Rp. 800.000 5 Wajan 5 tahun 10 unit Rp. 3.000.000 Rp. 600.000 6 Panci 5 tahun 10 unit Rp. 1.200.000 Rp. 240.000 7 Meja 5 tahun 2 unit Rp. 700.000 Rp. 120.000 8 Etalase 10 tahun 3 unit Rp. 1.500.000 Rp. 150.000 9 Ayakan 5 tahun 6 unit Rp. 300.000 Rp. 60.000 10 Timbangan

tepung 5 tahun 4 unit Rp. 400.000 Rp. 80.000

11 Saringan 5 tahun 4 unit Rp. 400.000 Rp. 80.000 12 Sodet 5 tahun 10 unit Rp. 250.000 Rp. 50.000 13 Sertifikat 5 tahun Rp. 3.000.000 Rp. 600.000 14 Chyler listrik 5 tahun 2 unit Rp. 1.000.000 Rp. 200.000 15 Gaji Direktur - 1 orang Rp. 72.000.000 16 Gaji

Karyawan - 5 orang Rp. 90.000.000

Total Rp. 325.750.000 Rp. 34.000.000 Rp.162.000.000 Total Biaya Tetap Rp. 196.000.000

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

Biaya variabel yang dikeluarkan pada usaha ini meliputi pembelian jahe

merah sebanyak 1000 kg dengan harga Rp. 8.000,- per kg adalah sebesar

40

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Rp. 8.000.000,- per bulan, pembelian gula pasir 1000 kg dengan harga Rp. 7.000,-

per kg adalah sebesar Rp. 7.000.000,- per bulan, pembelian rempah-rempah

sebesar Rp. 2.000.000,- per bulan.

Tabel 3. Biaya Variabel Jahe Merah Instan No Uraian Harga Satuan Volume Jumlah 1. Jahe Merah Rp. 8.000,- 1000 kg Rp. 8.000.000,- 2. Gula Pasir Rp. 7.000,- 1000 kg Rp. 7.000.000,- 3. Rempah-rempah Rp. 2.000.000,- 4. Toples Rp. 30.000,- 30 unit Rp. 900.000,- 5. Plastik Rp. 15.000,- 3 bungkus Rp. 45.000,- 5. Label Rp. 1.000.000,- Rp. 1.500.000,- 6. Minyak tanah Rp. 9.000,- 720 liter Rp. 6.480.000,- 8. Listrik Rp. 300.000,- 1 bln Rp. 300.000,- 9. Telepon Rp. 200.000,- 1 bln Rp. 200.000,- 10 Transportasi Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,- 11 Biaya Tak terduga Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-

Total Biaya Variabel Per Bulan Rp. 28.425.000,- Total Biaya Variabel Per Tahun Rp. 341.100.000,-

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

Berdasarkan rekapitulasi biaya per tahun maka total biaya dari

penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel sebesar Rp. 537.100.000,-.

Tabel 4. Rekapitulasi Biaya Jahe Merah Instan Per Tahun No Komponen Biaya Jumlah 1. Biaya Tetap : - Biaya Gaji Rp. 162.000.000,- - Biaya penyusutan Rp. 34.000.000,- 2 Biaya Variabel Rp 341.100.000,- Total Biaya Rp. 537.100.000,-

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

41

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

5.1.3. Penerimaan

Dari satu kali produksi sebanyak 50 kg jahe merah menghasilkan

100 toples dan 100 bungkus (refill) dengan netto masing-masing 250 gram dan

harga jual jahe merah instant Rp. 18.000,-/toples dan Rp. 15.000,-/bungkus, maka

diperoleh Rp. 3.300.000,-. Dalam satu bulan sebanyak 1000 kg jahe merah

menghasilkan 2000 toples dan 2000 bungkus (refill) diperoleh Rp. 66.000.000,-

dan dalam setahun menghasilkan 24.000 toples dan 24.000 bungkus (refill)

diperoleh Rp. 792.000.000,-. Penerimaan yang diterima oleh Home Industri Enam

Putri dari penjualan jahe merah instan dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Penerimaan Jahe Merah Instan Enam Putri Per Tahun

Produksi Unit Harga Jumlah 100 toples x 5 hari x 4 minggu x 12 bulan 24.000 toples Rp. 18.000,- Rp. 432.000.000,-

100 refill x 5 hari x 4 minggu x 12 bulan 24.000 refill Rp. 15.000,- Rp. 360.000.000,-

Total Rp.792.000.000,- Sumber : ( Data Primer Diolah, 2008)

5.1.4. Pendapatan

Penerimaan dari penjualan jahe merah instant adalah sebesar

Rp. 792.000.000,- dan total biaya yang dikeluarkan dari jahe merah instant adalah

sebesar Rp. 537.100.000. jadi total pendapatan yang diperoleh dari penjualan jahe

merah instant adalah sebesar Rp. 254.900.000,-.

42

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Tabel 6. Pendapatan Jahe Merah Instan Enam Putri Per Tahun No. Uraian Jumlah (Rp) 1. Penerimaan : - Penjualan Jahe Merah Instan Rp. 792.000.000

2. Pengeluaran : - Biaya Tetap Rp. 196.000.000 - Biaya Variabel Rp. 341.100.000 Total Pengeluaran Rp. 537.100.000 3 Pendapatan (1-2) Rp. 254.900.000

5.2. Analisis Kelayakan Finansial Jahe Merah Instant Enam Putri

Analisis kelayakan finansial pada usaha ini meliputi kriteria NPV, IRR,

Payback Period, Net B/C Ratio, dan ROI. Perhitungan kelayakan finansial usaha

ini diperoleh dari data hasil pengurangan aliran kas manfaat dengan aliran kas

biaya. Manfaat bersih setelah pajak ditambah penyusutan kemudian didiskontokan

dengan tingkat suku bunga investasi sebesar 16 persen

5.2.1. Analisis Kelayakan dengan menggunakan 100 persen Modal Sendiri

Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan finansial pada Tabel 7,

usaha ini memiliki nilai NPV sebesar 462.699.734 yang berarti bahwa usaha ini

akan memberikan keuntungan sebesar Rp. 462.699.734,- selama 5 tahun menurut

nilai waktu yang sekarang. Nilai IRR sebesar 76,1 persen yang berarti lebih besar

dibandingkan tingkat bunga Bank (16 persen). Sehingga usaha ini layak

dilaksanakan dibandingkan apabila dananya disimpan di Bank, karena mempunyai

kemampuan memperoleh tingkat return yang tinggi. Nilai Net B/C Ratio adalah

43

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

sebesar 2,65 yang berarti bahwa setiap Rp 1.000,- biaya yang dikeluarkan akan

memberikan keuntungan sebesar Rp. 2.650,-. Berdasarkan kriteria kelayakan

diatas, dimana NPV bernilai positif, IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang

berlaku, dan Net B/C Ratio lebih besar dari satu, maka secara kelayakan investasi

usaha ini layak untuk diusahakan. Hasil analisis payback period memerlukan

waktu 1 tahun 2 bulan, waktu yang relatif singkat. Sehingga arus kas dapat

berputar dengan cepat. Hasil perhitungan analisis kelayakan finansial dapat dilihat

pada Lampiran 9.

Tabel 7. Analisis Kelayakan Finansial 100 persen Modal Sendiri.

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) 462.699.734 Layak 2 Internal Rate of Return (%) 76,1 Layak 3 Net B/C Ratio 2,65 Layak 4 Payback Period 1 tahun 2 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

Metode ROI menunjukkan pengembalian atas modal investasi dimana

besarnya manfaat bersih setelah pajak yang dicapai dibagi dengan besarnya modal

investasi.

Berdasarkan hasil pada Tabel 8, dapat diketahui bahwa setiap pengeluaran

modal investasi sebesar Rp. 1.000,- akan diperoleh pengembalian investasi

sebesar Rp. 704,3 untuk setiap tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa usaha ini

telah menggunakan modal investasi dengan efisien, karena lebih besar dari 0.

44

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Tabel 8. Analisis Return On Invesment dengan 100 persen Modal Sendiri.

No Uraian Tahun 1 1 Manfaat Bersih (Rp) 229.410.0002 Investasi (Rp) 325.750.0003 ROI (%) 0,7043

Sumber : ( Data Primer Diolah, 2008)

5.2.2. Analisis Kelayakan dengan Menggunakan Pinjaman

Pada usaha jahe merah instant kiranya dapat dilakukan simulasi

penggunaan modal, baik dari modal sendiri maupun modal pinjaman dari lembaga

perbankan. Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui sampai berapa persen

besarnya pinjaman maksimal yang masih layak.

5.2.2.1.Analisis Kelayakan dengan Menggunakan 80 persen Modal Sendiri dan 20 persen Modal Pinjaman.

Berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial pada Tabel 9, usaha ini

memiliki nilai NPV sebesar 429.598.319 yang berarti bahwa usaha ini akan

memberikan keuntungan sebesar Rp. 429.598.319,- selama 5 tahun menurut nilai

waktu yang sekarang. Nilai IRR sebesar 72,2 persen yang berarti lebih besar

dibandingkan tingkat bunga Bank (16 persen). Sehingga usaha ini layak

dilaksanakan dibandingkan apabila dananya disimpan di Bank, karena mempunyai

kemampuan memperoleh tingkat return yang tinggi. Nilai Net B/C Ratio adalah

sebesar 2,53 yang berarti bahwa setiap Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan akan

memberikan keuntungan sebesar Rp. 2.530,-. Berdasarkan kriteria kelayakan

diatas, dimana NPV bernilai positif, IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang

45

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

berlaku, dan Net B/C Ratio lebih besar dari satu, maka secara kelayakan investasi

usaha ini layak untuk diusahakan. Hasil payback period memerlukan waktu 1

tahun 3 bulan, waktu yang relatif singkat. Sehingga arus kas dapat berputar

dengan cepat. Hasil perhitungan analisis kelayakan finansial dapat dilihat pada

Lampiran 10.

Tabel 9. Analisis Kelayakan Finansial 80 persen Modal Sendiri, 20 persen

Pinjaman

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) 429.598.319 Layak 2 Internal Rate of Return (%) 72,2 Layak 3 Net B/C Ratio 2,53 Layak 4 Payback Period 1 tahun 3 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

Berdasarkan hasil ROI pada Tabel 10, dapat diketahui bahwa setiap

pengeluaran modal investasi sebesar Rp. 1.000,- akan diperoleh pengembalian

investasi sebesar Rp. 639,4 untuk setiap tahun.

Tabel 10. Analisis Return On Invesment dengan 80 persen Modal Sendiri,

20 persen Pinjaman.

No Uraian Tahun 1 1 Manfaat Bersih (Rp) 208.301.4002 Investasi (Rp) 325.750.0003 ROI (%) 0,6394

Sumber : ( Data Primer Diolah, 2008)

5.2.2.2.Analisis Kelayakan dengan Menggunakan 50 persen Modal Sendiri dan 50 persen Modal Pinjaman

Berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial pada Tabel 11, usaha ini

memiliki nilai NPV sebesar 255.815.889 yang berarti bahwa usaha ini akan

46

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

memberikan keuntungan sebesar Rp. 255.815.889,- selama 5 tahun menurut nilai

waktu yang sekarang. Nilai IRR sebesar 50,9 persen yang berarti lebih besar

dibandingkan tingkat bunga Bank (16 persen). Sehingga usaha ini layak

dilaksanakan dibandingkan apabila dananya disimpan di Bank, karena mempunyai

kemampuan memperoleh tingkat return yang tinggi. Nilai Net B/C Ratio adalah

sebesar 1,91 yang berarti bahwa setiap Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan akan

memberikan keuntungan sebesar Rp. 1.910,-. Berdasarkan kriteria kelayakan

diatas, dimana NPV bernilai positif, IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang

berlaku, dan Net B/C Ratio lebih besar dari satu, maka secara kelayakan investasi

usaha ini layak untuk diusahakan. Hasil payback period memerlukan waktu

1 tahun 7 bulan, waktu yang relatif singkat. Sehingga arus kas dapat berputar

dengan cepat. Hasil perhitungan analisis kelayakan finansial dapat dilihat pada

Lampiran 11.

Tabel 11. Analisis Kelayakan Finansial 50 persen Modal Sendiri, 50 persen

Pinjaman.

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) 255.815.889 Layak 2 Internal Rate of Return (%) 50,9 Layak 3 Net B/C Ratio 1,91 Layak 4 Payback Period 1 tahun 7 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

Berdasarkan hasil perhitungan ROI pada Tabel 12, dapat diketahui bahwa

setiap pengeluaran modal investasi sebesar Rp. 1.000,- akan diperoleh

pengembalian investasi sebesar Rp. 407,5 untuk setiap tahun.

47

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Tabel 12. Analisis Return On Invesment dengan 50 persen Modal Sendiri, 50 persen Pinjaman.

No Uraian Tahun 1 1 Manfaat Bersih (Rp) 132.662.2502 Investasi (Rp) 325.750.0003 ROI (%) 0,4075

Sumber : ( Data Primer Diolah, 2008)

5.2.2.3.Analisis Kelayakan dengan Menggunakan 20 persen Modal Sendiri dan 80 persen Modal Pinjaman

Berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial pada Tabel 13, usaha ini

memiliki nilai NPV negatif sebesar Rp. -133.125.740,-. Nilai IRR sebesar -6,9

persen yang berarti lebih kecil dibandingkan tingkat bunga Bank (16 persen).

Nilai Net B/C Ratio adalah sebesar 0,53. Berdasarkan kriteria kelayakan diatas,

dimana NPV bernilai negatif, IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang

berlaku, dan Net B/C Ratio lebih kecil dari satu, maka secara kelayakan investasi

usaha ini tidak layak untuk diusahakan. Hasil payback period memerlukan waktu

2 tahun 2 bulan, waktu yang relatif lama, sehingga arus kas berputar dengan lama.

Hasil perhitungan analisis kelayakan finansial dapat dilihat pada Lampiran 12.

Tabel 13. Analisis Kelayakan Finansial 20 persen Modal Sendiri, 80 persen

Pinjaman.

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) -133.125.740 Tidak Layak 2 Internal Rate of Return (%) -6,9 Tidak Layak 3 Net B/C Ratio 0,53 Tidak Layak 4 Payback Period 2 tahun 2 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

48

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

5.3. Analisis Sensitivitas

Dalam menganalisis suatu usaha banyak diperlukan peramalan-peramalan,

sehingga biaya dan pendapatan mengandung banyak ketidakpastian. Analisis

sensitivitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan parameter

perubahan harga jahe merah dan gula pasir, perubahan variabel, serta penurunan

pendapatan.

1. Harga jahe merah naik 51 persen.

2. Harga gula pasir naik 52 persen

3. Harga jahe merah dan gula pasir naik 52 persen.

5.3.1. Analisis Sensitivitas Harga Jahe Merah Naik 51 Persen

Harga analisis kelayakan finansial pada usaha ini meliputi kriteria NPV,

IRR, Payback Period, dan Net B/C Ratio.

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 14, dapat diketahui

bahwa usaha ini layak. Karena memiliki nilai NPV positif sebesar 338.321.738

yang berarti bahwa usaha ini akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 338.321.738,- selama 5 tahun menurut nilai waktu uang sekarang. Nilai IRR

sebesar 61,1 persen yang berarti lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga

Bank (16 persen). Nilai Net B/C Ratio sebesar 2,20 yang berarti bahwa setiap

Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan, akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 2.200,-. Periode pengembalian memerlukan waktu 1 tahun 7 bulan,

49

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

merupakan waktu yang relatif singkat. Sehingga arus kas dapat berputar dengan

cepat. Hasil perhitungan lebih jelas terdapat pada Lampiran 14.

Tabel 14. Analisis Sensitivitas dengan 100 persen Modal Sendiri

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) 338.321.738 Layak 2 Internal Rate of Return (%) 61,1 Layak 3 Net B/C Ratio 2,20 Layak 4 Payback Period 1 tahun 7 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 15, dapat diketahui

bahwa usaha ini layak. Karena memiliki nilai NPV positif sebesar 305.220.322

yang berarti bahwa usaha ini akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 305.220.322,- selama 5 tahun menurut nilai waktu uang sekarang. Nilai IRR

sebesar 57,1 persen yang berarti lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga

Bank (16 persen). Nilai Net B/C Ratio sebesar 2,08 yang berarti bahwa setiap

Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan, akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 2.080,-. Periode pengembalian memerlukan waktu 1 tahun 9 bulan,

merupakan waktu yang relatif singkat. Sehingga arus kas dapat berputar dengan

cepat. Hasil perhitungan lebih jelas terdapat pada Lampiran 15.

Tabel 15. Analisis Sensitivitas dengan 80 persen Modal Sendiri

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) 305.220.322 Layak 2 Internal Rate of Return (%) 57,1 Layak 3 Net B/C Ratio 2,08 Layak 4 Payback Period 1 tahun 9 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

50

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 16, dapat diketahui

bahwa usaha ini layak. Karena memiliki nilai NPV positif sebesar 131.437.892

yang berarti bahwa usaha ini akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 131.437.892,- selama 5 tahun menurut nilai waktu uang sekarang. Nilai IRR

sebesar 34,7 persen yang berarti lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga

Bank (16 persen). Nilai Net B/C Ratio sebesar 1,47 yang berarti bahwa setiap

Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan, akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 1.470,-. memerlukan waktu 1 tahun 8 bulan, waktu yang relatif lama.

Sehingga arus kas dapat berputar dengan lama. Hasil perhitungan analisis

kelayakan finansial dapat dilihat pada Lampiran 16.

Tabel 16. Analisis Sensitivitas dengan 50 persen Modal Sendiri.

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) 131.437.892 Layak 2 Internal Rate of Return (%) 34,7 Layak 3 Net B/C Ratio 1,47 Layak 4 Payback Period 1 tahun 8 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

5.3.2. Analisis Sensitivitas Harga Gula Pasir Naik 52 Persen.

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 17, dapat diketahui

bahwa usaha ini layak. Karena memiliki nilai NPV positif sebesar 351.735.051

yang berarti bahwa usaha ini akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 351.735.051,- selama 5 tahun menurut nilai waktu uang sekarang. Nilai IRR

sebesar 62,8 persen yang berarti lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga

Bank (16 persen). Nilai Net B/C Ratio sebesar 2,25 yang berarti bahwa setiap

51

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan, akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 2.250. memerlukan waktu 1 tahun 7 bulan, waktu yang relatif singkat.

Sehingga arus kas dapat berputar dengan cepat. Hasil perhitungan analisis

kelayakan finansial dapat dilihat pada Lampiran 18.

Tabel 17. Analisis Sensitivitas dengan 100 persen Modal Sendiri

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) 351.735.051 Layak 2 Internal Rate of Return (%) 62,8 Layak 3 Net B/C Ratio 2,25 Layak 4 Payback Period 1 tahun 7 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 18, dapat diketahui

bahwa usaha ini layak. Karena memiliki nilai NPV positif sebesar 318.633.636

yang berarti bahwa usaha ini akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 318.633.636,- selama 5 tahun menurut nilai waktu uang sekarang. Nilai IRR

sebesar 58,7 persen yang berarti lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga

Bank (16 persen). Nilai Net B/C Ratio sebesar 2,13 yang berarti bahwa setiap

Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan, akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 2.130,-. memerlukan waktu 1 tahun 9 bulan, waktu yang relatif singkat.

Sehingga arus kas dapat berputar dengan cepat. Hasil perhitungan dapat dilihat

pada Lampiran 19.

52

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Tabel 18. Analisis Sensitivitas dengan 80 persen Modal Sendiri.

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) 318.633.636 Layak 2 Internal Rate of Return (%) 58,7 Layak 3 Net B/C Ratio 2,13 Layak 4 Payback Period 1 tahun 9 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 19, dapat diketahui

bahwa usaha ini layak. Karena memiliki nilai NPV positif sebesar 144.851.206

yang berarti bahwa usaha ini akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 144.851.206,- selama 5 tahun menurut nilai waktu uang sekarang. Nilai IRR

sebesar 36,5 persen yang berarti lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga

Bank (16 persen). Nilai Net B/C Ratio sebesar 1,51 yang berarti bahwa setiap

Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan, akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 1.510,-. memerlukan waktu 1 tahun 9 bulan, waktu yang relatif cepat.

Sehingga arus kas dapat berputar dengan cepat. Hasil perhitungan dapat dilihat

dengan jelas pada Lampiran 20.

Tabel 19. Analisis Sensitivitas dengan 50 persen Modal Sendiri.

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) 144.851.206 Layak 2 Internal Rate of Return (%) 36,5 Layak 3 Net B/C Ratio 1,51 Layak 4 Payback Period 1 tahun 9 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

53

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

5.3.3. Analisis Sensitivitas Harga Jahe Merah Dan Gula Pasir Naik 52 Persen

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 20, dapat diketahui

bahwa usaha ini layak. Karena memiliki nilai NPV positif sebesar 128.947.595

yang berarti bahwa usaha ini akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 128.947.595,- selama 5 tahun menurut nilai waktu uang sekarang. Nilai IRR

sebesar 47 persen yang berarti lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga Bank

(16 persen). Nilai Net B/C Ratio sebesar 1,80 yang berarti bahwa setiap

Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan, akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 1.800,-. Periode pengembalian memerlukan waktu 2 tahun 2 bulan,

merupakan waktu yang relatif singkat. Sehingga arus kas dapat berputar dengan

cepat. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 22.

Tabel 20. Analisis Sensitivitas dengan 100 persen Modal Sendiri.

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) 128.947.595 Layak 2 Internal Rate of Return (%) 47 Layak 3 Net B/C Ratio 1,80 Layak 4 Payback Period 2 tahun 2 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 21, dapat diketahui

bahwa usaha ini layak. Karena memiliki nilai NPV positif sebesar 191.816.855

yang berarti bahwa usaha ini akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 191.816.855,- selama 5 tahun menurut nilai waktu uang sekarang. Nilai IRR

sebesar 42,7 persen yang berarti lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga

54

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

Bank (16 persen). Nilai Net B/C Ratio sebesar 1,68 yang berarti bahwa setiap

Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan, akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 1.680,-. Periode pengembalian memerlukan waktu 2 tahun 2 bulan,

merupakan waktu yang relatif singkat. Sehingga arus kas dapat berputar dengan

cepat. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 23.

Tabel 21. Analisis Sensitivitas dengan 80 persen Modal Sendiri.

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) 191.816.855 Layak 2 Internal Rate of Return (%) 42,7 Layak 3 Net B/C Ratio 1,68 Layak 4 Payback Period 2 tahun 2 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 22, dapat diketahui

bahwa usaha ini layak. Karena memiliki nilai NPV positif sebesar 18.034.425

yang berarti bahwa usaha ini akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 18.034.425,- selama 5 tahun menurut nilai waktu uang sekarang. Nilai IRR

sebesar 18,7 persen yang berarti lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga

Bank (16 persen). Nilai Net B/C Ratio sebesar 1,06 yang berarti bahwa setiap

Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan, akan memberikan keuntungan sebesar

Rp. 1.060,-. Periode pengembalian memerlukan waktu 2 tahun 2 bulan,

merupakan waktu yang relatif singkat. Sehingga arus kas dapat berputar dengan

cepat. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 24.

55

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

56

Tabel 22. Analisis Sensitivitas dengan 50 persen Modal Sendiri.

No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan 1 Net Present Value (Rp) 18.034.425 Layak 2 Internal Rate of Return (%) 18,7 Layak 3 Net B/C Ratio 1,06 Layak 4 Payback Period 2 tahun 2 bulan

Sumber : (Data Primer Diolah, 2008)

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Biaya total yang harus dikeluarkan oleh Home Industri Enam Putri untuk

usaha pengolahan jahe merah instant adalah sebesar Rp. 537.100.000,-.

2. Hasil analisis kelayakan finansial dengan 100 persen modal sendiri

dinyatakan layak, terbukti dengan nilai Net Present Value (NPV) yang

positif pada diskon faktor 16 persen, Internal Rate of Return (IRR) lebih

besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (16 persen), dan nilai Net B/C

Ratio lebih besar dari satu, serta Payback Period yang relatif cepat. Begitu

pula hasil analisis kelayakan finansial dengan 80 persen dan 50 persen

modal sendiri. Sedangkan pada hasil analisis kelayakan finansial dengan

20 persen modal sendiri sudah tidak layak untuk diusahakan, karena NPV

bernilai negatif, IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku, dan

Net B/C Ratio lebih kecil dari satu.

3. Analisis sensitivitas dengan 100 persen, 80 persen, dan 50 persen modal

sendiri pada kenaikan harga jahe merah 51 persen, kenaikan harga gula pasir

52 persen, serta kenaikan harga jahe merah dan gula pasir 52 persen layak

untuk diusahakan. Sedangkan dengan 20 persen modal sendiri sudah tidak

layak untuk diusahakan.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar · PDF filemengetahui cara mengelola ... minuman ringan yang memenuhi persyaratan kepraktisan dalam pemakaian adalah ... Tablet adalah sediaan obat tradisional

58

6.2. Saran

Berdasarkan hasil yang telah disimpulkan diatas, untuk mengembangkan

Home Industri Enam Putri dalam pengolahan jahe merah instant, penulis

memberikan saran sebagai berikut :

1. Tetap mempertahankan dengan menggunakan 100 persen modal sendiri.

Karena lebih menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan modal

pinjaman, dan untuk menghindar dari beban bunga dan angsuran.

2. Tetap mempertahankan kualitas dan keunggulan produk yang dihasilkan,

sehingga dapat menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggannya. Dan

mencoba melebarkan area pemasaran hingga ke pasar Luar Negeri.