Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Strategis merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang berisikan visi, misi, dan nilai-nilai instansi, lingkungan strategis, dan faktor- faktor penentu keberhasilan, serta tujuan, sasaran, dan cara mencapainya, serta diharapkan dapat memberikan pedoman, arah, dan tujuan yang jelas untuk masa lima tahun mendatang. Selain itu Renstra juga merupakan penjabaran gambaran permasalahan pertanian khususnya subsektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta urusan ketahanan pangan yang dihadapi serta indikasi program yang akan dilaksanakan untuk pemecahan permasalahan secara terencana dan sistematis dengan mempertimbangkan potensi, peluang dan tantangan yang ada. Renstra Perubahan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan tahun 2013-2018 ini merupakan perubahan dari dokumen Renstra sebelumnya yang telah disusun. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor dan pertimbangan, antara lain : (i) Adanya perubahan penyusunan RPJMD lama yang telah menjadi Perda No 10 Tahun 2017; (ii) adanya beberapa indikator kinerja yang perlu penyelarasan lebih lanjut; (iii) keperluan penyelarasan lebih lanjut dengan substansi yang telah termuat dalam perubahan RPJMD Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018. Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan disusun sebagai kelanjutan dari Renstra periode 2009-2013 dengan mempertimbangkan dan menyesuaikan pada perubahan tugas dan fungsi dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan. Renstra Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan merupakan penjabaran dari perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (2014 -2018) dan Rencana Jangka Panjang (2005-2025) Kabupaten Magetan. Renstra Perubahan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018 secara umum memiliki tujuan memberikan arah, pedoman yang terencana dalam mengarahkan seluruh potensi sumber daya manusia dan potensi lain yang dimiliki dalam rangka mewujudkan Visi, Misi, dan Strategi yang mampu menjawab kemajuan, perkembangan dan tantangan jaman. Sedangkan secara khusus dirumuskan untuk memberikan gambaran potensi riil yang dimiliki, melalui faktor kekuatan,
48
Embed
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG...1.1. LATAR BELAKANG Rencana Strategis merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang berisikan visi, misi, dan nilai-nilai instansi, lingkungan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Rencana Strategis merupakan dokumen perencanaan jangka menengah
yang berisikan visi, misi, dan nilai-nilai instansi, lingkungan strategis, dan faktor-
faktor penentu keberhasilan, serta tujuan, sasaran, dan cara mencapainya, serta
diharapkan dapat memberikan pedoman, arah, dan tujuan yang jelas untuk masa
lima tahun mendatang. Selain itu Renstra juga merupakan penjabaran gambaran
permasalahan pertanian khususnya subsektor tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan serta urusan ketahanan pangan yang dihadapi serta indikasi program
yang akan dilaksanakan untuk pemecahan permasalahan secara terencana dan
sistematis dengan mempertimbangkan potensi, peluang dan tantangan yang ada.
Renstra Perubahan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan
Ketahanan Pangan tahun 2013-2018 ini merupakan perubahan dari dokumen
Renstra sebelumnya yang telah disusun. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor
dan pertimbangan, antara lain : (i) Adanya perubahan penyusunan RPJMD lama
yang telah menjadi Perda No 10 Tahun 2017; (ii) adanya beberapa indikator kinerja
yang perlu penyelarasan lebih lanjut; (iii) keperluan penyelarasan lebih lanjut
dengan substansi yang telah termuat dalam perubahan RPJMD Kabupaten
Magetan Tahun 2013-2018.
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan disusun
sebagai kelanjutan dari Renstra periode 2009-2013 dengan mempertimbangkan
dan menyesuaikan pada perubahan tugas dan fungsi dari Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan. Renstra Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
merupakan penjabaran dari perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(2014 -2018) dan Rencana Jangka Panjang (2005-2025) Kabupaten Magetan.
Renstra Perubahan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018 secara umum memiliki
tujuan memberikan arah, pedoman yang terencana dalam mengarahkan seluruh
potensi sumber daya manusia dan potensi lain yang dimiliki dalam rangka
mewujudkan Visi, Misi, dan Strategi yang mampu menjawab kemajuan,
perkembangan dan tantangan jaman. Sedangkan secara khusus dirumuskan untuk
memberikan gambaran potensi riil yang dimiliki, melalui faktor kekuatan,
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 2
kelemahan, peluang dan tantangan, menetapkan program dan sasaran kerja yang
terarah dan terukur yang akan dijadikan pedoman pada masa lima tahun
mendatang, memprediksi hambatan-hambatan yang terjadi dan sekaligus mencari
jalan keluar (solusi) serta memberikan arah dalam upaya menjalin hubungan yang
baik dengan berbagai pihak.
Pembangunan ketahanan pangan di Kabupaten Magetan dipandang sebagai
bagian tidak terlepaskan dari pembangunan ketahanan pangan Jawa Timur dan
akan terus berupaya memacu pembangunan ketahanan pangan melalui program-
program yang benar-benar mampu memperkokoh ketahanan pangan sekaligus
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sektor pertanian khususnya tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di
Kabupaten Magetan berperan besar dalam rangka penyediaan pangan untuk
mendukung ketahanan pangan lokal maupun nasional dalam memenuhi hak atas
pangan (the right to food). Selain itu juga mempunyai peranan penting dalam
mewujudkan pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan khususnya
petani.
Sektor pertanian masih memiliki potensi untuk ditingkatkan apabila berhasil
menangani kendala-kendala yang meliputi produktivitas, efisiensi usaha, konversi
lahan pertanian, keterbatasan sarana dan prasarana pertanian, serta terbatasnya
kredit dan infrastruktur pertanian. Secara khusus sarana dan prasarana pertanian
dan sumber daya dibidang pertanian belum sepenuhnya dimanfaatkan secara
optimal. Beberapa kendala dan masalah yang dihadapi sektor pertanian adalah :
(I) Rendahnya kesejahteraan dan relatif tingginya tingkat kemiskinan petani.
(II) Lahan pertanian yang semakin menyempit.
(III) Akses ke sumberdaya produktif yang terbatas dan diiringi dengan rendahnya
kualitas SDM.
(IV) Penguasaan teknologi masih rendah.
(V) Belum optimalnya pengolahan sumberdaya pertanian.
(VI) Lemahnya infra struktur ( fisik dan non fisik ) di sektor pertanian pada
khususnya dan perdesaan pada umumnya.
Pengelolaan sumber daya alam khususnya hutan dan kebun selama ini
sebagian besar hanya berorientasi pada pencapaian produksi setinggi-tingginya
tanpa memperhatikan kelestarian ekosistem dan konservasi lingkungan. Hal
tersebut berdampak pada terganggunya fungsi hutan dan kebun secara ekologis,
ekonomis, maupun sosial budaya.
Mengingat luas hutan di Kabupaten Magetan berkisar 18% dari luas
Kabupaten Magetan yang idealnya mencapai 30% , maka perlu disusun rencana
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 3
strategis yang dapat mendukung upaya mengembalikan keseimbangan lingkungan
dengan memperbaiki, dan meningkatkan kelestarian fungsi hutan dan kebun dalam
mendukung penyangga kehidupan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan
merupakan SKPD baru yang terbentuk berdasarkan PERDA Kabupaten Magetan
No. 15 tahun 2016, tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Magetan. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan
Ketahanan Pangan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang baru
merupakan gabungan dari Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan dan Perkebunan
(Bidang Perkebunan) dan Badan Ketahanan Pangan.
Untuk menjawab tantangan diatas, disusun suatu Rencana Strategis
(Renstra) sebagai pedoman bagi penetapan yang dibutuhkan sesuai dengan
tahapan pembangunan. Renstra juga berfungsi sebagai acuan bagi Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan dalam merencanakan
program dan kegiatan tahun 2014-2018. Renstra ini akan selalu disempurnakan
sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, kebutuhan pembangunan
pertanian dan perkembangan kapasitas pengelolaan Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan.
1.2. LANDASAN HUKUM
Dasar pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tahun 2013 – 2018
adalah :
1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Th.1999 No.60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
bersih dan bebas KKN;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor
209, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4027);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tanggal 13 Juli 2001 tentang
Laporan Penyelenggara Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 4
Daerah, bahwa Kepala SKPD menyusun dan menyempurnakan Rencana Kerja
(Renja) SKPD setelah RKPD ditetapkan, untuk ditetapkan menjadi Keputusan
Kepala Daerah.
7. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 8 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Magetan Tahun
2005 – 2025;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magetan Tahun
2013 – 2018.
9. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Magetan Tahun
Anggaran 2017;
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Rencana Strategis ( RENSTRA ) Perubahan Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Tahun 2014-2018 adalah merupakan kelanjutan dari Renstra Dinas Pertanian,
Dinas Perkebunan dan Kehutanan (subsektor Perkebunan) dan Badan Ketahanan
Pangan Tahun 2009-2013 serta merupakan penjabaran lebih lanjut dari RPJMD
Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018, khususnya mencakup tugas dan fungsi
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan. Terkait
dengan hal tersebut Renstra ini dimaksudkan untuk menggali, mengelola dan
mengerahkan semua potensi pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan di Kabupaten Magetan dengan memperhatikan lingkungan strategis
dan faktor-faktor kunci keberhasilan.
Sedangkan tujuan penyusunan Renstra adalah untuk membuat pedomaan
dan arah strategis yang tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam
penyelengaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan serta pelayanan
kepada masyarakat yang didasarkan atas prinsip-prinsip Good Governence sesuai
dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis Kabupaten Magetan.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Strategis (RENSTRA) Perubahan Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan Tahun 2014-
2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB. I. PENDAHULUAN
BAB. II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 5
BAB. III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB. IV. TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
BAB. V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB. VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 6
BAB II
TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA,
PERKEBUNAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MAGETAN
2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD
Berdasarkan Peraturan Bupati Magetan nomor 77 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, tugas dan fungsi serta Tata Kerja Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Magetan, Tugas, Fungsi, dan Struktur organisasi Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
terdiri dari:
A. KEPALA DINAS
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, melaksanakan koordinasi dalam
merumuskan perencanaan kebijakan, pengawasan dan pengendalian dalam
penyelenggaraan pembangunan di bidang Pertanian.
B. SEKRETARIS
Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan administrasi, koordinasi,
perencanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan, pembinaan administrasi
umum, kepegawaian dan perlengkapan rumah tangga.
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2) Sub Bagian Keuangan
3) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
C. BIDANG SARANA PRASARANA mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta
pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan.
Fungsi:
1) penyusunan kebijakan di bidang sarana dan prasarana;
2) penyediaan dukungan infrastruktur pertanian;
3) pengembangan potensi dan pengelolaan lahan irigasi pertanian;
4) penyediaan dan pengawasan peredaran pupuk, pestisida, serta alat dan
mesin pertanian;
5) pemberian bimbingan pembiayaan pertanian;
6) pemberian fasilitasi investasi pertanian;
7) pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana; dan
8) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 7
Bidang Sarana Prasarana membawahi:
a. Seksi Lahan
b. Seksi Irigasi
c. Seksi Pupuk, Pestisida, Alat dan Mesin
D. BIDANG TANAMAN PANGAN mempunyai tugas melaksanakan penyusunan,
pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan
dan evaluasi di bidang tanaman pangan.
Fungsi:
1) penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, pengolahan dan pemasaran
hasil di bidang tanaman pangan;
2) perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih di bidang tanaman pangan;
3) pengawasan peredaran, dan sertifikasi benih di bidang tanaman pangan;
4) pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang tanaman
pangan;
5) pemberian bimbingan pascapanen dan pengolahan hasil di bidang tanaman
pangan;
6) pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di bidang tanaman pangan;
7) pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman pangan; dan
8) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya
Bidang Tanaman Pangan membawahi:
a. Seksi Serealia
b. Seksi Aneka Kacang dan Umbi
c. Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan
5. BIDANG HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan
teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang hortikultura dan perkebunan.
Fungsi
1) penyusunan kebijakan perbenihan, produksi dan pengolahan di bidang
hortikultura dan perkebunan;
2) perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih di bidang hortikultura dan
perkebunan;
3) pengawasan peredaran, dan sertifikasi benih di bidang hortikultura dan
perkebunan;
4) pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 8
hortikultura dan perkebunan;
5) pemberian bimbingan pascapanen dan pengolahan hasil hortikultura dan
perkebunan;
6) pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di bidang hortikultura dan
perkebunan;
7) pemantauan dan evaluasi di bidang hortikultura dan perkebunan; dan
8) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Hortikultura Dan Perkebunan membawahi:
a. Seksi Hortikultura
b. Seksi Perkebunan
c. Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tanaman Hortikultura dan
Perkebunan
6. BIDANG KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan
teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang ketersediaan pangan, distribusi
pangan dan Pemasaran Hasil, penganekaragaman konsumsi dan keamanan
pangan serta penyuluhan;
Fungsi:
1) penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang ketersediaan pangan,
distribusi pangan dan Pemasaran Hasil, penganekaragaman konsumsi
dan keamanan pangan serta penyuluhan;
2) penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang
ketersediaan pangan, distribusi pangan dan Pemasaran Hasil,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan serta penyuluhan;
3) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang ketersediaan pangan,
distribusi pangan dan Pemasaran Hasil, penganekaragaman konsumsi
dan keamanan pangan serta penyuluhan;
4) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang ketersediaan pangan,
distribusi pangan dan Pemasaran Hasil, penganekaragaman konsumsi
dan keamanan pangan serta penyuluhan;
5) penyiapan pemantapan program di bidang ketersediaan pangan, distribusi
pangan dan Pemasaran Hasil, penganekaragaman konsumsi dan
keamanan pangan serta penyuluhan;
6) pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
ketersediaan pangan, distribusi pangan dan Pemasaran Hasil,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan serta penyuluhan;
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 9
7) penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pengaturan,
pengendalian dan evaluasi di bidang ketersediaan pangan, distribusi
pangan dan Pemasaran Hasil, penganekaragaman konsumsi dan
keamanan pangan serta penyuluhan;
8) penyiapan koordinasi penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau
pangan lainnya dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan;
9) penyiapan pengelolaan cadangan pangan pemerintah kabupaten dan
menjaga keseimbangan cadangan pangan pemerintah kabupaten;
10) penyiapan bahan rumusan kebijakan harga minimum pangan lokal yang
tidak ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
11) penyediaan data informasi pasokan dan harga pangan serta
pengembangan jaringan pasar;
12) melakukan bimbingan dan penguatan kelembagaan pertanian;
13) melakukan bimbingan dan peningkatan kapasitas ketenagaan
penyuluhan;
14) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya
Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan membawahi:
a. Seksi Ketersediaan, Distribusi Pangan dan Pemasaran Hasil
b. Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan
c. Seksi Penyuluhan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
7. UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS adalah pelaksana teknis yang mempunyai
tugas melaksanakan sebagaian tugas dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan
yang mempunyai wilayah kerja meliputi satu atau beberapa Kecamatan dalam
Kabupaten.
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 10
Gambar 1
Bagan Susunan Organisasi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan
dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
2.2. SUMBER DAYA SKPD 2.2.1. Sumber Daya Manusia
Sampai dengan awal tahun 2017, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura,
Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan memiliki 66 Orang Tenaga
Fungsional dan 61 Orang Tenaga Struktural. Data pegawai Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan dapat dilihat
pada tabel 2.1 sebagai berikut:
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 11
Tabel 2.1
Kondisi Kepegawaian Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
No. Uraian Jumlah
1. Kepala Dinas
1
2. Sekretariat
19
3. Bidang Sarana Prasarana
8
4. Bidang Tanaman Pangan
8
5. Bidang Hortikultura dan Perkebunan
8
6. Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
9
7. Fungsional (Penyuluh)
66
8. Mantri Tani 8
Jumlah 127
Sumber: Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kabupaten Magetan
2.2.2. Asset / Modal
Dalam upaya mendukung tugas pokok dan fungsi, Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan telah memiliki
asset/modal diantaranya asset lahan/tanah, bangunan, alat mesin dan lain sebagainya.
Sampai dengan tahun 2016 Total Asset yang dimiliki Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan sebesar
32.870.447.503. Asset yang dimiliki Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan
dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai
berikut:
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 12
Tabel 2.2
Asset yang dimiliki Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
No. JENIS JUMLAH
1. Tanah 1.870.111.150
2. Golongan Peralatan dan Mesin 8.156.211.144
a. Alat-alat Besar 269.377.000
b. Alat-alat Angkutan 1.864.547.000
c. Alat Bengkel dan Alat Ukur 99.990.000
d. Alat Pertanian 3.135.174.700
c. Alat Kantor dan Rumah Tangga 2.366.793.544
d. Alat Studio dan Alat Komunikasi 187.020.500
e. Alat Laboraturium 233.308.400
3. Golongan Gedung dan Bangunan 10.051.334.459
a. Bangunnan Gedung 10.016.394.459
b. Monumen 34.940.000
4. Golongan Jalan, Irigasi dan Jaringan 12.792.790.750
a. Jalan dan Jembatan 166.340.900
b. Bangunan Air/Irigasi 12.119.323.850
c. Instalasi 507.126.000
TOTAL 32.870.447.503
2.3. KINERJA PELAYANAN SKPD
Berdasarkan Peraturan Bupati nomor 77 tahun 2016, Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan memiliki 1 (satu) urusan wajib, yaitu
urusan ketahanan pangan, dan 1 (satu) urusan pilihan yaitu urusan pertanian
khususnya sub sektor tanaman pangan, sub sektor hortikultura dan sub sektor
perkebunan.
A. Urusan Ketahanan Pangan
1. Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 13
Ketersediaan pangan merupakan salah satu indikator ketahanan pangan suatu
wilayah. Ketersediaan pangan ditunjukkan dengan besarnya produksi komoditas
tanaman pangan dan hortikultura.
Adapun produksi (Ton) komoditas pangan dan hortikultura di Kabupaten
Magetan dalam kurun waktu 5 tahun adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3
Produksi Komoditas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Magetan
No Komoditas 2009 (Ton)
2010 (Ton)
2011 (Ton)
2012 (Ton)
A. Tanaman Pangan
1. Padi 215160 215999 220185 219736
2. Jagung 129096 64877 70174 70152
3. Kedelai 50393 3001 2720 2220
4. Kacang Tanah 9006 8371 8941 9420
5. Kacang hijau 100 96 85 65
6. Ubi Kayu 66625 41517 76029 81809
7. Ubi Jalar 26820 30894 50051 79020
B. Tanaman Hortikultura
Buah-Buahan
1. Jeruk Besar 357234 214639 307323 315505
2. Mangga 246259 126978 257001 74026
3. Rambutan 11550 11980 6377 7764
Sayuran
1. Kentang 2917 6464 2836 5144
2. Kobis 13605 18690 12289 13904
3. Wortel 4322 4115 6085 5286
4. Bw. Merah 5572 10519 8368 8873
5. Sawi 3965 4009 5591 4052
C. Tanaman Perkebunan
1. Tebu 44.924 44.951 44.951 49.439
2. Kakao 20,3 7,6 7,6 33,4
Sumber : Buku Kabupaten Magetan dalam Angka
Untuk Tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Magetan 694038 orang,
dengan asumsi pangan 94,35 kg beras per orang/kapita/tahun, keperluan pangan
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 14
65.410 ton, sedang ketersediaan beras di Kabupaten Magetan 219.739 ton x 63,2 % =
138.875 Ton, sehingga kabupaten Magetan surplus beras sebanyak 73.465 ton.
Kebutuhan pangan di Kabupaten Magetan hampir dapat dipenuhi semua dari
potensi domestik, kecuali untuk komoditi kedelai yang masih mengalami defisit sebesar
5.080 Ton dan Kacang Hijau sebesar 274 Ton. Sedangkan untuk beras, jagung, kacang
maupun ubi mengalami surplus. Surplus pangan di Kabupaten Magetan selain
didukung sumberdaya alam yang sesuai, juga potensi sumberdaya manusia dan
adanya dukungan infrastruktur ekonomi yang lebih baik.
Perkembangan ketersediaan dan konsumsi bahan Pangan di kabupaten
Magetan Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4
Ketersediaan dan konsumsi bahan Pangan di Kabupaten Magetan
No Komoditas Ketersediaan
( ton )
Konsumsi
( ton )
Surplus/defisit
( ton )
1 Beras 138.875 65.410 73.465
2 Jagung 70.152 4.465 65.687
3 Kedelai 2.220 7.300 - 5.080
4 Kacang Tanah 9.420 485 8.935
5 Kacang Hijau 65 339 - 274
6 Ubi Kayu 81.809 8.291 73.518
7 Ubi Jalar 79.020 1.483 77.537
8 Daging - - -
9 Telur 14.148 3.757 10.391
10 Susu 17.144 1.053 16.091
11 Ikan 37.300 9.858 27.442
12 Buah-buahan 39.729 18.080 21.649
13 Sayuran 37.259 34.386 2.873
2. Distribusi dan Akses Pangan
Distribusi pangan berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan
efisien, sebagai prasyarat untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat
memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan
harga yang terjangkau.
Pengembangan distribusi pangan dilakukan dengan perbaikan sistem distribusi
menjadi lebih efisien dan efektif serta dapat meningkatkan kelancaran arus barang dan
jasa antar wilayah. Perbaikan sistem distribusi juga diharapkan dapat mendorong
tersedianya barang dan jasa di pasar dengan harga yang layak bagi produsen dan
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 15
terjangkau oleh daya beli rakyat banyak dengan kata lain dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan rakyat baik sebagai produsen maupun konsumen akhir,
disamping juga dapat ditekan serendah mungkin adanya perbedaan harga yang
disebabkan oleh adanya perbedaaan waktu dan daerah.
3. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan
Salah satu paradigma baru pembangunan pangan setelah diberlakukannya
Undang-undang Otonomi Daerah adalah perencanaan penyediaan pangan yang
semula sentralistik dan lebih dominan pada pertumbuhan ekonomi menjadi
desentralistik dengan pertimbangan yang lebih komprehensif, sehingga tujuan-tujuan
pemantapan ketahanan pangan dan perbaikan gizi masyarakat lebih terakomodasi.
Untuk itu sangat diperlukan pemahaman dan penyediaan data Neraca Bahan Makanan
( NBM ) dan Pola Pangan Harapan ( PPH ) di masing-masing daerah.
Penyusunan NBM dan PPH di Kabupaten Magetan sudah dilaksanakan,
dimana dari hasil analisis NBM dan PPH ini menjadi bahan pertimbangan dalam
perencanaan pangan dan gizi di tingkat wilayah.
Ditinjau dari Tingkat Konsumsi Energi (TKE) yang mengacu pada standar yang
ditetapkan Departemen Kesehatan Tahun 2007, konsumsi energi penduduk Kabupaten
Magetan diharapkan 2.200 kkal/kap/hr, sedangkan konsumsi protein penduduk
kabupaten Magetan diharapkan 57 gr/kap/hr.
Tingkat dan kualitas konsumsi pangan semakin baik. Hal ini ditunjukkan oleh
keragaman konsumsi pangan penduduk Kabupaten Magetan dengan skor PPH 77,8.
Meskipun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kualitas konsumsi pangan
semakin meningkat, namun masih terdapat asupan gizi dan beberapa kelompok bahan
makanan berada di bawah rekomendasi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII.
Salah satu kelompok masyarakat yang sangat sensitive terhadap masalah
ketahanan pangan adalah balita. Gizi kurang pada balita dapat dilihat berdasarkan
berat badan dan tinggi badan menurut umur.
Konsumsi pangan kelompok padi-padian didominasi oleh beras masih cukup
tinggi yaitu sebesar 94,35 kg/kap/th. Demikian pula konsumsi terigu masih cukup tinggi
sebesar 8,43 kg/kap/th. Konsumsi umbi-umbian hanya mencapai 19,52 kg/kap/th. Hal
ini merupakan tantangan yang harus menjadi fokus penanganan secara sistematis dan
berkesinambungan dalam upaya percepatan penganekaragaman pangan di Kabupaten
magetan. Karena selain dari beras, sebenarnya sumber karbohidrat dapat diperoleh
dari berbagai bahan pangan pokok lainnya yaitu serealia selain beras (jagung,
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 16
sorghum), umbi-umbian (singkong/ubi kayu, ubi jalar, kentang, bentul, talas, uwi, garut,
ganyong ), buah-buahan (sukun, pisang)
4. Penanganan Kerawanan Pangan
Kondisi kerawanan pangan dapat disebabkan karena : tidak adanya akses
secara ekonomi bagi individu/rumah tangga untuk memperoleh pangan yang cukup,
tidak adanya akses secara fisik bagi individu/rumah tangga untuk memperoleh pangan
yang cukup, tidak tercukupinya pangan untuk kehidupan produktif individu/rumah
tangga, tidak terpenuhinya pangan secara cukup dalam jumlah, mutu, ragam,
keamanan serta keterjangkauan harganya.
Tingkat kesejahteraan rumahtangga dapat digunakan sebagai salah satu
indikator aksesabilitas rumah tangga terhadap pangan. Hal ini juga berkorelasi dengan
kemampuan dan daya beli rumah tangga itu sendiri. Oleh karena itu penciptaan
lapangan pekerjaan perlu dikembangkan agar masyarakat mampu meningkatkan
pendapatannya. Selain itu walaupun daya beli rumah tangga mencukupi, apabila
terdapat kelangkaan pangan akibat distribusi yang tidak lancar maka akses rumah
tangga secara fisik akan terganggu bahkan menjadi lebih buruk.
B. Urusan Pertanian
Selama periode tahun 2009-2013 perkembangan produksi padi capaiannya
semakin meningkat dari tahun ke tahun, sedangkan perkembangan produksi jagung,
kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar berfluktuasi.
Kenaikan produksi padi periode tahun 2009-2013 disebabkan adanya Program
SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan BLBU (Bantuan
Langsung Benih Unggul), pengembangan varietas baru, rehabilitasi jaringan irigasi,
pengembangan agensia hayati. Kenaikan produksi jagung pada tahun 2009 sampai
dengan tahun 2011 disebabkan meningkatnya produktifitas karena iklim yang
mendukung dan adanya Program BLBU (Bantuan Langsung Benih Unggul), sehingga
petani mendapatkan benih unggul yang lebih baik. Begitu juga pada kedelai terjadi
kenaikan pada tahun 2010, 2011 dan 2013. Kenaikan produksi kacang tanah, ubi kayu
dan ubi jalar periode tahun 2009-2013 disebabkan kestabilan harga serta permintaan
dan penawaran yang seimbang serta permintaan yang terus meningkat.
Penurunan produksi jagung pada tahun 2012 dan 2013 disebabkan karena
curah hujan yang tinggi. Curah hujan tinggi mengakibatkan tingkat berproduksi tanaman
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 17
palawija mengalami penurunan. Penurunan produksi pada kacang tanah, kacang hijau,
ubi kayu, ubi jalar disebabkan ada alih ke komoditas lain (padi, jagung).
Solusi yang dilakukan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan untuk mengurangi/menghilangkan dampak
penurunan adalah sebagai berikut:
(1) Mengembangkan PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) tanaman Jagung.
(2) Mengganti dengan tanaman yang lebih produktif untuk komoditi ubi kayu,
dengan mengembangkan Jeruk Keprok Batu 55, dan Sayuran.
Produktivitas hasil pertanian pada periode tahun 2009-2013 di wilayah
Kabupaten Magetan secara umum mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Produktivitas padi pada tahun 2009 sebesar 62,21 kuintal/ha dan pada tahun 2013
produktifitasnya mencapai 65,37 kuintal/ha, naik 3,16 kuintal dibanding tahun 2009.
Kenaikan produktifitas dari tahun ke tahun disebabkan karena adanya program SLPTT
(Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) yang dapat dilaksanakan dengan
baik oleh para penyuluh pertanian kepada para petani. Dalam kegiatan tersebut
dilakukan transfer informasi tentang teknologi budidaya yang baik untuk meningkatkan
produktifitas dan produksi padi.
Hal serupa terjadi pada komoditas jagung, produktivitas tahun 2013 mencapai
65,66 kuintal/ha, meningkat 6,03 kuintal diibanding tahun 2009 dengan produktivitas
sebesar 59,63 kuintal/ha, Kenaikan produktifitas Jagung dari tahun 2009 sampai 2013
juga dipengaruhi kegiatan SLPTT Jagung yang diprogramkan dari pemerintah. Kegiatan
SLPTT telah menunjukkan pengaruh yang lebih baik dalam intensifikasi pertanian.
Produktifitas kedelai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami
kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2009 produtifitasnya sebesar 13,27 kuintal/ha
meningkat 7,11 kuintal di tahun 2013 dengan produktivitas sebesar 20,38 kuintal/ha,
Kenaikan produktifitas kedelai dari tahun 2009 sampai 2013 juga dipengaruhi kegiatan
SLPTT kedelai dan bantuan benih kedelai bersertifikat yang diprogramkan dari
pemerintah. Kegiatan SLPTT telah menunjukkan pengaruh yang lebih baik dalam
intensifikasi pertanian.
Produktifitas kacang tanah tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 mengalami
penurunan setiap tahunnya. Penurunan produktifitas mencapai 5,84 kuintal/ha selama
periode tersebut. Pada tahun 2009 produtifitasnya sebesar 24,86 kuintal/ha menjadi
19,02 kuintal/ha di tahun 2013. Curah hujan tinggi dengan anomali cuaca yang tidak
menentu mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang-kacangan. Tetapi di tahun
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 18
2013 produktivitas meningkat signifikan sebesar 40,6 kuintal/ha. Kenaikan produktifitas
dipengaruhi cuaca yang lebih baik.
Kondisi berbeda pada tanaman kacang hijau. Perkembangan produkstifitas dari
tahun 2009 sampai dengan 2013 secara umum stabil dengan provitas kisaran 14
kuintal/ha. Selain karena bukan komoditi unggulan secara ekonomis kacang hijau
kurang menguntungkan dibandingkan dengan komoditi lain terutama padi.
Ubi kayu mengalami kecenderungan kenaikan produktifitas dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2013. Tahun 2009 produktifitas sekitar 169,27 kuintal/ha menjadi
449,93 kuintal/ha di tahun 2013. Perawatan tanaman terutama dalam penggunaan
pupuk, pengolahan tanah sudah mulai dilakukan. Penggunaan bibit lokal unggul
(sekong) yang dapat menyesuikan dengan kondisi lingkungan menjadi faktor penentu,
dimana umbi tanaman semakin besar jika waktu tanam lebih lama.
Berbeda dengan ubi jalar pada periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013
produktifitasnya sangat statis. Pada tahun 2009 produktifitasnya mencapai 475,44
kuintal/ha tetapi di tahun 2010 turun menjadi 304,82 kuintal/ha. Kemudian di tahun
berikutnya sampai dengan tahun 2012 naik menjadi 453,6 kuintal/ha, tetapi mengalami
penurunan di tahun 2013 menjadi 375,98 kuintal/ha. Statisnya produktifitas dipengaruhi
cuaca yang tidak menentu (anomali cuaca) pada periode 2009 sampai dengan 2013.
Permintaan pasar dengan ketidakpastian harga mempengaruhi petani untuk
membudidayakan ubi jalar secara intensif. Harga jual tinggi petani akan
memperlakukan tanaman secara intensif tetapi kondisi berbeda jika harga jual rendah
mereka akan memperlakukan tanaman dengan sebaliknya.
Pada tahun 2009 sampai dengan 2013 produksi perkebunan di Kabupaten
Magetan menunjukkan peningkatan. Hal ini menunjukkan suatu kecenderungan yang
positip dari perbaikan kualitas komoditas, karena pada 2009 – 2013 luas total areal
perkebunan hanya bertambah sedikit. Artinya peningkatan produksi lebih banyak
disumbangkan oleh kenaikan produktivitas tanaman.
Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan
Halaman 19
Tabel 2.5
Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Magetan
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***) Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-