1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) memulai perjalanannya sejak tahun 1990 dengan nama MBA-Bandung, yang merupakan pelopor program Master in Business Administration (MBA) di Jawa Barat, kemudian diselenggarakan oleh perguruan tinggi negeri di Bandung. Pada awal pendiriannya, MBA-Bandung mengadopsi secara utuh, schooling system dari Asian Institute of Management (AIM) Philipines, yang pada saat itu dikenal sebagai “Harvard Business School” nya Asia. Kemudian, fase kedua pada tahun 1994 MBA-Bandung berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB). Untuk beradaptasi dengan regulasi pemerintah, program MBA berubah menjadi proogram Magister Manajemen (MM). Selain itu, STMB juga semakin meragamkan varian program MM-nya dengan menambahkan program MM Reguler, MM Eksekutif, dan MM- Cooperative Development (Co-op). Fase ketiga pada tahun 1997 membuka program S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI). Daya tarik MBTI selalu meningkat karena daya serap industri terhadap alumni STMB semakin tinggi. Program S1 MBTI STMB meraih akreditas A pada tahun 2002, selanjtnya dipertahankan pada tahun 2007 dan tahun 2013. Fase keempat pada tahun 2004, STMB berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom (STMB Telkom). Perubahan nama menggiring peningkatan kapasitas penerimaan mahasiswa baru pada program S1 MBTI untuk memenuhi permintaan pasar. Program sarjana menambah varian program, yaitu MM Bisnis Telekomunikasi (MM Biztel). Seiring dengan berjalannya waktu, tahun 2008 STMB Telkom beralih menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) dan menambahkan lima prodi lainnya yaitu S-1 Akuntansi, S-1 Administrasi Niaga, S-1 Ilmu Komunikasi, S-1
12
Embed
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · 4. Mengembangkan semangat kewirausahaan dalam rangka mempersiapkan lulusan untuk menjadi wirausaha unggul berbasis TIK. 1.2
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Profil Perusahaan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) memulai perjalanannya sejak tahun
1990 dengan nama MBA-Bandung, yang merupakan pelopor program Master in
Business Administration (MBA) di Jawa Barat, kemudian diselenggarakan oleh
perguruan tinggi negeri di Bandung. Pada awal pendiriannya, MBA-Bandung
mengadopsi secara utuh, schooling system dari Asian Institute of Management
(AIM) Philipines, yang pada saat itu dikenal sebagai “Harvard Business School”
nya Asia.
Kemudian, fase kedua pada tahun 1994 MBA-Bandung berubah nama
menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB). Untuk beradaptasi dengan
regulasi pemerintah, program MBA berubah menjadi proogram Magister
Manajemen (MM). Selain itu, STMB juga semakin meragamkan varian program
MM-nya dengan menambahkan program MM Reguler, MM Eksekutif, dan MM-
Cooperative Development (Co-op).
Fase ketiga pada tahun 1997 membuka program S1 Manajemen Bisnis
Telekomunikasi dan Informatika (MBTI). Daya tarik MBTI selalu meningkat
karena daya serap industri terhadap alumni STMB semakin tinggi. Program S1
MBTI STMB meraih akreditas A pada tahun 2002, selanjtnya dipertahankan pada
tahun 2007 dan tahun 2013.
Fase keempat pada tahun 2004, STMB berganti nama menjadi Sekolah
Tinggi Manajemen Bisnis Telkom (STMB Telkom). Perubahan nama menggiring
peningkatan kapasitas penerimaan mahasiswa baru pada program S1 MBTI untuk
memenuhi permintaan pasar. Program sarjana menambah varian program, yaitu
MM Bisnis Telekomunikasi (MM Biztel).
Seiring dengan berjalannya waktu, tahun 2008 STMB Telkom beralih
menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) dan menambahkan lima prodi
lainnya yaitu S-1 Akuntansi, S-1 Administrasi Niaga, S-1 Ilmu Komunikasi, S-1
2
Desain Komunikasi Visual dan D-3 pemasaran. Transformasi diiringi dengan
berkembangnya fasilitas kampus, yang dimana pada mulanya hanya berlokasi di
Gegerkalong Hilir, sekarang terdapat dua kampus baru yaitu di Setiabudi dan
Dayeuh Kolot.
Pada 14 Agustus 2013 sampai dengan saat ini ditandai dengan adanya
Universitas Telkom yang menghasilkan gabungan empat institusi di bawah
Yayasan Pendidikan Telkom yaitu, Institut Teknologi Telkom (ITT atau dahulunya
STT Telkom), Institut Manajemen Telkom (IMT), Politeknik Telkom, dan Sekolah
Tinggi Seni Rupa dan Disain Indonesia.
Semua fakultas yang dimiliki oleh Telkom University mempelajari mata
kuliah kewirausahan. Tetapi, hanya Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan program
studi Manajemen Bisnis Telkomunikasi dan Informatika (MBTI) saja yang
memperdalam mata kuliah kewirausahaannya. Prodi Manajemen Bisnis
Telekomunikasi dan Informatika ini terdapat kelas khusus internasional yang
dimana Bahasa pengantarannya adalah Bahasa inggris yang disebut sebagai ICT
Business.
Logo Telkom University memiliki makna dengan bentuk dasar berupa
perisasi melambangkan institusi yang kokoh dan memiliki daya juang tinggi, inisial
huruf ‘T’ yaitu Telkom menandakan ciri atau identitas serta kebanggaan untuk
bersama mengembangkan diri. Dasar perisasi berupa huruf ‘U’ yaitu University
sebagai landasan konsep komunitas pendidikan dan riset tinggi. Berikut gambar 1.1
merupakan logo dari Universitas Telkom.
Gambar 1.1 Logo Universitas Telkom
Sumber: TelkomUniversity.ac.id
1.1.2 Visi Prodi Manajemen Bisnis Telekomunikasi Informatika (MBTI)
Menjadi program studi yang unggul dalam bidang manajamen pada tahun
2018 berstandar internasional berdasarkan pengembangan secara kreatif terhadap
3
ilmu Manajemen dan Bisnis berbasis Teknologi Informasi dan Komunitas.
1.1.3 Misi Prodi Manajemen Bisnis Telkomunikasi Informatika (MBTI)
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan Manajemen dan
Bisnis berbasis TIK yang berstandar internasional.
2. Melakukan kajian dan penelitian dalam rangka pengembangan dan
penyebaran ilmu pengetahuan bidang Manajemen dan Bisnis yang berbasis
TIK kepada masyarakat.
3. Memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam bidang Manajemen dan Bisnis
berbasis TIK bagi pelayanan dan pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraan.
4. Mengembangkan semangat kewirausahaan dalam rangka mempersiapkan
lulusan untuk menjadi wirausaha unggul berbasis TIK.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Pengangguran selalu berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi
Indonesia. Indonesia menempati urutan kedua tingkat pengangguran terbuka
terbanyak se-Asia Tenggara dengan angka sebesar 5,01% (Adharsyah, 2019).
Lambatnya pertambahan kesempatan bekerja menjadi penyebab meningkatnya
pengangguran pada negara yang sedang berkembang (Swaramarinda, 2014). Salah
satu upaya untuk meminimalisir angka pengangguran adalah dengan membuka
lapangan pekerjaan yang baru (Djumena, 2018). Namun kenyataannya, masyarakat
Indonesia masih sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi,
sehingga akhirnya menjadi pengangguran (Gewati, 2018).
Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun
2015-2018
Tingkat Pendidikan Tingkat Pengangguran Terbuka
Berdasarkan Tingkat Pendidikan (Persen)
2016 2017 2018
Agustus Agustus Agustus
Tidak/belum pernah
sekolah
59.346 62.984 31.774
Tidak/belum tamat
SD
384.069 404.435 326.962
SD 1.035.731 904.561 898.145
4
Tingkat Pendidikan Tingkat Pengangguran Terbuka
Berdasarkan Tingkat Pendidikan (Persen)
2016 2017 2018
Agustus Agustus Agustus
SLTP 1.294.483 1.274.417 1.131.214
SLTA Umum/SMU 1.950.626 1.910.829 1.930.320
SLTA
Kejuruan/SMK
1.520.549 1.621.402 1.731.743
Akademi/Diploma 219.736 242.937 220.932
Universitas 567.235 618.758 729.601
Total 7.031.775 7.005.262 7.000.691
Sumber: www.bps.go.id, 2019
Data pengangguran terbuka berdasarkan tingkat pendidikan, dari tahun
2015-2018 telah mengalami kenaikan, penurunan dan turun naik. Hal ini didukung
oleh data dari Badan Pusat Statistik. Dapat dilihat dari tabel 1.1 jumlah
pengangguran terbuka pada tingkat SLTA Kejurusan/SMK dan Universitas
mengalami kenaikan dengan jumlah terakhir di 2018 sebesar 1.930.320 dan
729.601. Jumlah pengangguran terbuka pada tingkat belum tamat SD dan SLTP
mengalami penurunan dengan jumlah terakhir di 2018 sebesar 326.962 dan
1.131.214. Jumlah pengangguran terbuka pada tingkat belum pernah sekolah,
belum tamat SD, SLTA Umum/SMU, dan Akademi/Diploma mengalami turun
naik, hal ini mengartikan bahwa jumlah pengangguran dengan tingkat pendidikan
tersebut masih belum stabil dengan jumlah terakhir 326.962, 1.930.320, dan
220.932. Jumlah tertinggi pengangguran terbuka tahun 2018 berada di tingkat
pendidikan SLTA Umum/SMU sebanyak 1.930.320 orang. Jumlah sarjana
bermental kewirausahaan perlu diperbanyak lagi, karena hingga saat ini jumlah
pengangguran bergelar semakin meningkat (Purwana dan Wibowo, 2017:VI).
Wirausahawan dapat berperan penting terhadap majunya ekonomi negara
dalam membantu menurunkan angka pengangguran pada negara tersebut. Semakin
tinggi jumlah wirausaha, semakin tinggi pula pembangunan ekonominya
(Darwanto, 2012). Richard (2019) memaparkan bahwa negara maju berdasarkan
bank dunia harus memiliki jumlah wirausaha minimal 4% dari jumlah penduduk,
sedangkan berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, Indonesia baru