Top Banner
Usulan Penelitian Prodi Manajemen FE Unpas Page 1 BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku konsumen yang paling mendasar, bahkan budaya menjadi faktor utama dalam perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian. Budaya konsumsi yang muncul pada suatu komunitas juga dipengaruhi antara lain oleh strategi pemasaran dan konsumsi massal yang meningkat sejalan dengan semakin banyaknya orang yang memiliki pendapatan lebih. Oleh karena itu, budaya juga mempunyai berbagai makna dari suatu perilaku konsumsi dalam suatu masyarakat. Budaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam tiga faktor, yaitu (Engel et al., 1994) : (a) Budaya mempengaruhi struktur konsumsi, (b) Budaya mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan, dan (c) Budaya adalah variabel utama dalam penciptaan dan komunikasi dari sebuah produk. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, definisi konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Konsumen akhir dari suatu produk yang dipasarkan dapat dikelompokkan ke dalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) Geografis, (b) Demografis, (c) Psikografis, dan (d) Perilaku. Konsumen adalah makhluk sosial yang hidup bersama dengan orang lain dan berinteraksi dengan sesamanya, saling mempengaruhi dalam membentuk
31

BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Feb 11, 2018

Download

Documents

vuongminh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 1

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penelitian

Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku konsumen yang

paling mendasar, bahkan budaya menjadi faktor utama dalam perilaku

pengambilan keputusan dan perilaku pembelian. Budaya konsumsi yang muncul

pada suatu komunitas juga dipengaruhi antara lain oleh strategi pemasaran dan

konsumsi massal yang meningkat sejalan dengan semakin banyaknya orang

yang memiliki pendapatan lebih. Oleh karena itu, budaya juga mempunyai

berbagai makna dari suatu perilaku konsumsi dalam suatu masyarakat. Budaya

mempengaruhi perilaku konsumen dalam tiga faktor, yaitu (Engel et al., 1994) :

(a) Budaya mempengaruhi struktur konsumsi,

(b) Budaya mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan, dan

(c) Budaya adalah variabel utama dalam penciptaan dan komunikasi dari

sebuah produk.

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, definisi konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau

jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga,

orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Konsumen akhir dari suatu produk yang dipasarkan dapat dikelompokkan ke

dalam empat variabel segmentasi utama, yaitu:

(a) Geografis,

(b) Demografis,

(c) Psikografis, dan

(d) Perilaku.

Konsumen adalah makhluk sosial yang hidup bersama dengan orang lain dan

berinteraksi dengan sesamanya, saling mempengaruhi dalam membentuk

Page 2: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 2

perilaku, kebiasaan, sikap, kepercayaan dan nilai-nilai yang dianggap penting,

yang merupakan bagian dari kebudayaan.

Pada dasarnya budaya-budaya yang hidup di Indonesia dibangun oleh tiga

dasar yang dominan yakni, nilai religius, nilai solidaritas dan nilai estetika.

(Timotius Nusan:2003). Selain tiga hal tersebut, setiap masyarakat juga memiliki

rumusan adat istiadat yang isinya disusun berdasarkan hasil interaksi dan

interpretasi masyarakat setempat sehingga memiliki traits yang spesifik, maka

adat istiadat tersebut sering disebut sebagai suatu kearifan lokal.

(Tjahyono;1999).

Demikian pula halnya dengan masyarakat Sunda, yang dalam kehidupan

bermasyarakat juga menampilkan nilai-nilai dalam wujud kaidah-kaidah

sosialnya. Masyarakat Sunda mempunyai keyakinan relatif atas apa yang baik

dan buruk, yang benar dan salah, yang seharusnya dan yang tidak seharusnya

ada dalam perilaku sosialnya. Nilai-nilai yang dipedomani orang Sunda tidak

berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan nilai-nilai lain dari pandangan hidup,

contohnya seperti: Ajeg dina agama jeung dari agama atau taat dan patuh

terhadap agama dan berperilaku baik dalam hidup bermasyarakat sesuai

tuntunan agama. Adapun agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat

Sunda yakni Islam. Oleh karena itu secara umum, karakter orang Sunda

dilandasi oleh nilai-nilai agama Islam, yang mengacu kepada ”citra sebagai

insan ahlaqul karimah” yakni keseimbangan antara agama, sosial dan ekonomi

(Abdullah, 2006).

Dalam skala budaya yang lebih luas, masyarakat Sunda bersifat egaliter dan

terbuka terhadap hal-hal baru, dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan

dengan tetap memegang teguh nilai moral seperti: Cageur, bageur, bener,

pinter. Cageur artinya sehat, bukan hanya sehat jasmani, tetapi juga lebih

berdimensi moral. Bageur, artinya baik dalam tingkah laku dan tutur kata. Bener

artinya benar dalam bertindak yang sesuai dengan kaidah-kaidah moral dan

Page 3: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 3

norma masyarakat. Pinter artinya pintar dalam menentukan sikap, bijak dalam

mengambil keputusan. Dengan memahami nilai dasar tersebut, diharapkan

masyarakat Sunda telah mengintegrasikan agama Islam dengan nilai dan

kaidah sosial ke dalam adat istiadat mereka, sebagai dasar pandangan hidup

(http://rukmanapsikologi.blogspot.co.id/2014/01/pengaruh-budaya-dan-

subbudaya-terhadap.html, 10 Januari, 2016).

Adanya perubahan gaya hidup masyarakat Sunda yang lebih konsumtif

terhadap produk-produk baru dan pergeseran pola konsumsi makanan dari

tradisional ke modern, didorong oleh munculnya keanekaragaman produk yang

tersedia di pasar. Selain itu, kebutuhan akan produk-produk yang sehat dan

halal menjadi pilihan utama hampir seluruh masyarakat pada saat ini. Adapun

pengertian produk halal menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat

adalah produk yang memenuhi syarat kehalalan sesuai dengan syariat Islam.

Kehalalan produk menjadi suatu hal yang penting untuk eksistensi produk itu

sendiri, demi menjaga kenyamanan para konsumennya.

Perkembangan produk-produk halal semakin tinggi, terutama pada produk

makanan, obat-obatan dan kosmetika. Hal ini mengakibatkan konsumen

dihadapkan pada berbagai pilihan produk yang menarik minat untuk mencoba

jenis-jenis produk baru tersebut. Mengkonsumsi produk halal dan baik (thoyib)

merupakan perintah Allah SWT yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang

beriman. Dengan demikian, mengkonsumsi produk halal dengan dilandasi iman

dan taqwa karena mengikuti perintah Allah SWT merupakan ibadah yang

mendatangkan pahala dan memberikan kebaikan dunia dan akhirat.

Masyarakat Sunda yang mayoritas beragama Islam dan memegang teguh nilai

dan normal yang dianutnya, meyakini bahwa suatu produk akan terjaga kualitas

dan asal muasalnya, jika telah mendapat sertifikasi halal. Kota Bandung

mempunyai potensi ekonomi yang cukup tinggi sebagai representasi dari

Page 4: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 4

masyarakat Sunda. Banyaknya jumlah penduduk dan meningkatnya inovasi

berbagai produk telah menyebabkan semakin tingginya aktifitas ekonomi.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis tentang perilaku belanja

masyarakat Sunda terhadap produk halal. Hasil penelitian ini akan memberik

gambaran tentang kompleksitas terbentuknya masyarakat konsumsi modern,

dengan menunjukan pentingnya budaya untuk memahami perilaku konsumen.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan atas latar belakang yang telah dibahas pada bagian terdahulu,

maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi seperti berikut:

(a) Sejauh mana Bandung menjadi kota belanja yang potensial untuk produk-

produk halal?

(b) Bagaimana analisis deskripsi terhadap relevansi antara budaya Sunda,

nilai-nilai Islam, dan konsumsi produk halal?

(c) Bagaimana sintesa dari perilaku masyarakat Sunda dalam mengambil

keputusan untuk berbelanja produk halal?

3. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola perilaku

belanja masyarakat Sunda terhadap produk halal di kota Bandung. Adapun

tujuan secara khusus adalah untuk:

(a) Mengidentifikasi sejauh mana Bandung menjadi kota belanja untuk produk

halal

(b) Mendapatkan sintesa tentang deskripsi relevansi antara budaya sunda,

nilai-nilai Islam, dan produk halal

(c) Mendapatkan sintesa tentang pola perilaku masyarakat Sunda dalam

mengambil keputusan untuk berbelanja produk halal.

Page 5: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 5

4. Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya melingkupi wilayah kota Bandung, sebagai representasi dari

mayoritas masyarakat Sunda yang berada di daerah perkotaan. Hal ini

didasarkan atas asumsi, bahwa perilaku berbelanja masyarakat kota yang

sangat dinamis, harus berhadapan dengan realitas munculnya berbagai inovasi

produk baru yang sangat cepat. Oleh sebab itu masyarakat Sunda perlu sikap

waspada dalam memilih produk halal.

Page 6: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Budaya

Geertz dalam Tasmuji (2011) mengatakan bahwa budaya adalah suatu sistem

makna dan simbol yang disusun dalam pengertian dimana individu-individu

mendefinisikan dunianya. Para individu dapat menyatakan perasaan dan

memberikan penilaian-penilaiannya, sebagai suatu pola makna yang

ditransmisikan secara historis, diwujudkan dalam bentuk-bentuk simbolik melalui

sarana komunikasi, pengabdian, dan pengembangan pengetahuan. Karena

kebudayaan merupakan suatu sistem simbolik, maka haruslah dibaca,

diterjemahkan dan diinterpretasikan.

Antropolog Inggris, Edward B. Taylor (1832-1917) dalam Koenjtaraningrat

mengatakan bahwa kultur adalah keseluruhan budaya yang kompleks termasuk

didalamnya pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat dan

segala kemampuan dan kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai

seorang anggota masyarakat. Ralph Linton dalam Tasmuji (2011) memberikan

definisi kebudayaan yang berbeda dengan perngertian dalam kehidupan sehari-

hari. Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak

hanya mengenai sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan

lebih diinginkan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan

bahwa budaya adalah suatu sistem makna dan simbol yang kompleks yang

terdiri dari kepercayaan, kebiasaaan, moral dan sesuatu yang diperoleh

manusia dari aktifitasnya sebagai suatu kelompok masyarakat.

Page 7: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 7

2. Budaya Sunda

Istilah Sunda kemungkinan berasal dari bahasa Sansekerta yakni sund atau

suddha yang berarti bersinar, terang, atau putih. Dalam bahasa Jawa kuno

(Kawi) dan bahasa Bali dikenal juga istilah sunda dalam pengertian yang sama

yakni bersih, suci, murni, tak bercela atau bernoda, air, tumpukan, pangkat, dan

waspada. Menurut R.W. van Bemmelen seperti dikutip Edi S. Ekadjati, istilah

Sunda adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menamai dataran bagian

barat laut wilayah India Timur, sedangkan dataran bagian Tenggara dinamai

Sahul.

Dataran Sunda dikelilingi oleh sistem Gunung Sunda yang melingkar (Circum-

Sunda Mountain System) yang panjangnya sekira 7.000 km. Dataran Sunda

tersebut terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian Utara meliputi kepulauan

Filipina dan pulau-pulau karang sepanjang Lautan Pasifik, bagian Barat serta

bagian Selatan hingga Lembah Brahmaputra di Assam (India). Dengan

demikian, bagian Selatan dataran Sunda itu dibentuk oleh kawasan mulai Pulau

Banda di timur, terus ke arah barat melalui pulau-pulau di kepulauan Sunda

Kecil (the lesser Sunda island), Jawa, Sumatra, Kepulauan Andaman, dan

Nikobar sampai Arakan Yoma di Birma. Selanjutnya, dataran ini bersambung

dengan kawasan Sistem Gunung Himalaya di Barat dan dataran Sahul di Timur.

Dalam buku-buku ilmu bumi dikenal pula istilah Sunda Besar dan Sunda Kecil.

Sunda Besar adalah himpunan pulau yang berukuran besar, yaitu Sumatra,

Jawa, Madura, dan Kalimantan, sedangkan Sunda Kecil adalah pulau-pulau

yang berukuran kecil yang kini termasuk kedalam Provinsi Bali, Nusa Tenggara,

dan Timor. Dalam perkembangannya, istilah Sunda digunakan juga dalam

konotasi manusia atau sekelompok manusia, yaitu dengan sebutan urang

Sunda (orang Sunda). Di dalam definisi tersebut tercakup kriteria berdasarkan

keturunan (hubungan darah) dan berdasarkan sosial budaya sekaligus.

Page 8: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 8

Menurut kriteria pertama, seseorang bisa disebut orang Sunda jika orang

tuanya, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu ataupun keduanya, orang

Sunda, di mana pun ia atau mereka berada dan dibesarkan. Menurut kriteria

kedua, orang Sunda adalah orang yang dibesarkan dalam lingkungan sosial

budaya Sunda dan dalam hidupnya menghayati serta mempergunakan norma-

norma dan nilai-nilai budaya Sunda. Dalam hal ini tempat tinggal, kehidupan

sosial budaya dan sikap orangnya yang dianggap penting. Bisa saja seseorang

yang orang tuanya atau leluhurnya orang Sunda, menjadi bukan orang Sunda

karena ia atau mereka tidak mengenal, menghayati, dan mempergunakan

norma-norma dan nilai- nilai social budaya sunda dalam hidupnya.

Dalam konteks ini, istilah, Sunda juga dikaitkan secara erat dengan pengertian

kebudayaan. Bahwa ada yang dinamakan kebudayaan Sunda, yaitu

kebudayaan yang hidup, tumbuh, dan berkembang di kalangan orang Sunda

yang pada umumnya berdomosili di tanah Sunda, dalam tata kehidupan sosial

budaya Indonesia digolongkan sebagai kebudayaan daerah. Di samping

memiliki persamaan-persamaan dengan kebudayaan daerah lain di Indonesia,

kebudayaan Sunda memiliki ciri-ciri khas tersendiri yang membedakannya dari

kebudayaan lain.

Secara umum, masyarakat Jawa Barat atau Tatar Sunda, sering dikenal dengan

masyarakat yang memiliki budaya religius. Kecenderungan ini tampak

sebagaimana dalam pameo "silih asih, silih asah, dan silih asuh" (saling

mengasihi, saling mempertajam diri, dan saling memelihara dan melindungi). Di

samping itu, masyarakat Sunda juga memiliki sejumlah budaya lain yang khas

seperti kesopanan (handap asor), rendah hati terhadap sesama; penghormatan

kepada orang tua atau kepada orang yang lebih tua, serta menyayangi orang

yang lebih kecil (hormat ka nu luhur, nyaah ka nu leutik); membantu orang lain

yang membutuhkan dan yang dalam kesusahan (nulung ka nu butuh nalang ka

nu susah), dan sebagainya.

Page 9: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 9

Bahwa budaya Sunda adalah budaya religius, itu merupakan konsekuensi logis

dari pandangan hidupnya yang mendasarkan pada ajaran agama, yakni Islam.

Dalam perspektif ilmu-ilmu sosial agama adalah sebuah sistem nilai yang

memberikan sejumlah konsep mengenai konstruksi realitas yang berperan

besar dalam menjelaskan struktur tata normatif dan tata sosial serta

memahamkan dan menafsirkan dunia sekitar. Dalam konteks inilah, agama

memiliki signifikansinya dalam pengembangan, pembentukan, pengisian, dan

pengayaan budaya.

Kebudayaan Sunda adalah semua sistem gagasan, aktivitas dan hasil karya

masyarakat Sunda yang terwujud sebagai hasil interaksi terus-menerus antara

manusia Sunda sebagai pelaku dan latar tempat ia hidup, dalam rentang waktu

yang panjang dan suasana yang bermacam-macam. Kebudayaan Sunda

adalah milik masyarakat Sunda yang diperoleh dari hasil proses adaptasi

terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang terus-menerus dalam jangka

waktu yang sangat lama. Kebudayaan Sunda adalah sumber kerangka acuan

masyarakat Sunda ketika mereka berhadapan dengan berbagai perubahan.

Suatu perubahan akan ditolak atau diterima oleh masyarakatnya, akan

bergantung pada sejauh mana perubahan itu bisa diterima oleh

kebudayaannya. Oleh karena itu, suatu perubahan yang akan dilakukan

terhadap masyarakat Sunda mestilah mempertimbangkan aspek tradisi dan

kebudayaan masyarakat Sunda itu sendiri. Ketika suatu perubahan yang

berasal dari suatu unsur kebudayaan asing terlalu berbeda jauh dengan

kebudayaan Sunda, perubahan itu akan sangat lama diterima untuk menjadi

bagian dari kebudayaan Sunda. Pada awalnya, perubahan itu akan ditolak

karena dianggap kontra budaya atau unsur budaya yang berlainan, tapi lambat

laun perubahan itu sedikit demi sedikit akan diterima menjadi subbudaya dan

dalam waktu yang relatif lama, akan diterima menjadi bagian yang tak

terpisahkan dari kebudayaan Sunda.

Page 10: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 10

3. Nilai – Nilai Islam

Ajaran agama Islam haruslah dipahami oleh seorang mukmin yang ingin

mengamalkan ajaran Islam secara kaffah, akan tetapi dari kesemuanya itu yang

juga penting untuk diketahui adalah pemahaman tentang nilai-nilai atau unsur-

unsur yang terkandung dalam agama Islam. Adapun dimensi kehidupan yang

mengandung nilai-nilai ideal Islam dapat dikategorikan kedalam tiga kategori,

yaitu:

(a) Dimensi yang mengandung nilai yang meningkatkan kesejahteraan hidup

manusia didunia.

(b) Dimensi yang mengandung nilai yang mendorong manusia untuk meraih

kehidupan di akhirat yang membahagiakan.

(c) Dimensi yang mengandung nilai yang dapat memadukan antara

kepentingan hidup duniawi dan ukhrawi

Adapun nilai-nilai Islam apabila ditinjau dari sumbernya, maka dapat

digolongkan menjadi dua macam, yaitu:

(a) Nilai Ilahi, adalah nilai yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits. Nilai ilahi

dalam aspek teologi (kaidah keimanan) tidak akan pernah mengalami

perubahan, dan tidak berkecenderungan untuk berubah atau mengikuti

selera hawa nafsu manusia. Sedangkan aspek alamiahnya dapat

mengalami perubahan sesuai dengan zaman dan lingkungannnya.

(b) Nilai Insani, adalah nilai yang tumbuh dan berkembang atas kesepakatan

manusia. Nilai insani ini akan terus berkembang ke arah yang lebih maju

dan lebih tinggi. Nilai ini bersumber dari ra’yu, adat istiadat dan kenyataan

alam.

Sumber nilai-nilai yang tidak berasal dari Al- Qur’an dan Hadits, dapat

digunakan sepanjang tidak menyimpang atau dapat menunjang sistem nilai

yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits.

Page 11: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 11

4. Landasan Nilai – Nilai Islam dalam Budaya Sunda

Landasan atau dasar nilai-nilai keislaman dapat dibagi menjadi dua kategori,

yaitu:

(a) Dasar pokok, yakni meliputi Al-Qur’an dan hadits

(1) Al-Qur’an

Menurut Abdul Khallaf Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan melalui

malaikat Jibril kepada hati Rasulullah anak Abdullah dengan lafadz bahasa arab

dan makna hakiki untuk menjadi hujjah bagi Rasulullah atas kerasulannya dan

menjadi pedoman bagi manusia dengan penunjuknya serta beribadah

membacanya. Al-qur’an adalah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan

oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Didalamnya terkandung ajaran pokok

yang dapat dikembangkan untuk seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad. Ajaran

yang terkandung didalam Al- Qur’an itu terdiri terdiri dari dua prinsip besar, yaitu

yang berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut aqidah, dan yang

berhubungan dengan amal yag disebut syari’ah.

Nabi Muhammad sebagai pendidik pertama, pada masa awal petumbuhan

Islam telah menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar pendidikan Islam disamping

Sunnah beliau sendiri. Al-Qur’an lengkap dengan segala petunjuk yang meliputi

seluruh aspek kehidupan dan bersifat universal, sudah barang tentu dasar

pendidikan umat Islam adalah bersumber kepada filsafat hidup yang

berdasarkan kepada Al-Qur’an. Kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber pokok

pendidikan Islam dapat dipahami dari ayat Al-Qur’an itu sendiri. Firman Allah:

Page 12: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 12

Artinya : Dan kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini,

melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka

perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang

beriman.surat ?(Q. S. An-Nahl : 64). Firman Allah lainnya adalah:

Artinya : Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan

berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat

pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (Q. S. As- Shad : 29)

Sehubungan dengan masalah nilai budaya, Muhammad Fadhil Al-Jamali

menyatakan sebagai berikut:

“Pada hakikatnya Al-Qur’an itu sebagai perbendaharaan yang besar untuk

kebudayaan manusia, terutama bidang kerohanian. Ia pada umumnya

merupakan kitab pendidikan kemasyarakatan , moril (akhlak), dan spiritual

kerohanian”.

(2) Sunnah

As-sunnah adalah perkataan, perbuatan ataupun pengakuanRasulullah SAW.

Yang dimaksud dengfan pengakuan itu adalah kejadian atau perbuatan orang

lain yang diketahui Rasulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau

perbuatan itu berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah Al-

Qur’an. Firman Allah SWT:

Page 13: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 13

Artinya : Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Qs. Al-Ahzab : 21)

Konsepsi dasar yang dicontohkan Rasulullah SAW swbagai berikut:

Disampaikan sebagai rahmatan lil-‘alamin

Artinya : Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat

bagi semesta alam.(Qs. Al-Anbiya’ : 107)

Disampaikan secara universal, yang disampaikan merupakan kebenaran

mutlak

Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan

Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya. (Qs. Al- Hajr : 9)

Kehadiran Nabi sebagai evaluator atas segala aktivitas pendidikan.

Artinya : (yaitu) Tuhan Musa dan Harun".(Qs. Al-Syura : 48)

Perilaku Nabi sebagai figur identifikasi (uswah hasanah) bagi umatnya

Page 14: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 14

Artinya : Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Qs. Al-Ahzab : 21)

Adanya dasar yang kokoh ini terutama Al-Qur’an dan As- Sunnah, karena

keabsahan dasar ini sebagai pedoman hidup telah mendapat jaminan Allah dan

Rasul-Nya. Dengan demikian barangkali wajar jika kebenaran itu kita

kembalikan kepada pembuktian kebenaran pernyataan Allah dalam Al-Qur’an.

Firman Allah Qs. Al-Baqarah : 2

Artinya : Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka

yang bertaqwa. (Qs. Al-Baqarah : 2)

5. Pola Perilaku Belanja Konsumen

Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang

dalam persainganya, dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan

barang dan jasa. Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli

setiap harinya. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli

konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang

dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa mereka

membeli, serta mengapa mereka membeli. Pemasar dapat mempelajari apa

yang dibeli konsumen untuk mencari jawaban atas pertanyaan mengenai apa

yang mereka beli, dimana dan berapa banyak, tetapi mempelajari mengenai

alasan tingkah laku konsumen bukan hal yang mudah untuk diamati,

jawabannya seringkali tersembunyi jauh dalam benak konsumen.

Page 15: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 15

Pengertian perilaku konsumen yang didefinisikan para ahli sebagai berikut:

“Consumer behaviour is the study of how individuals, groups, and organizations

select, buy, use, and dispose of goods, service, ideas, or experiences to satisfy

their needs and wants” (Kotler and Keller, 2012). Pendapat lain menjelaskan

bahwa perilaku konsumen sebagai perilaku yang terlibat dalam hal

perencanaan, pembelian, dan penentuan produk serta jasa yang konsumen

harapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Christina

Whidya Utami, 2010, 45). Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana

individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan

bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan

dan keinginan mereka (Kotler dan Keller, alih bahasa oleh Bob Sabran, 2009).

Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan

tindakan-tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen

perorangan, kelompok maupun organisasi untuk menilai, memperoleh dan

menggunakan barang-barang serta jasa melalui proses pertukaran atau

pembelian yang diawali dengan proses pengambilan keputusan yang

menentukan tindakan-tindakan tersebut. Konsumen adalah individu yang

mempunyai warna tersendiri tiap–tiap individunya, sebagai pemasar kita perlu

memahami konsep pemikiran mereka dengan menerka faktor yang

mempengaruhi konsumen. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi perilaku

pembelian konsumen yang dikemukakan Kotler dan Keller yang dialih

bahasakan oleh Bob Sabran (2012) yaitu :

(a) Faktor budaya (culture factors), dimana kelas budaya (culture), subbudaya

(subculture), dan kelas sosial (social class), sangat mempengaruhi

terhadap perilaku pembelian konsumen.

(b) Faktor sosial (social factors), dalam faktor ini seperti kelompok

referensi/kelompok acuan (reference groups), keluarga (family), serta

Page 16: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 16

peran sosial dan status (social roles and statuses) mempengaruhi perilaku

pembelian.

(c) Faktor pribadi (personal factors), dimana keputusan pembelian

dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang meliputi usia (age), tahap siklus

hidup pembeli (stage in the life cycle), pekerjaan (occupation), keadaan

sosial (economic circumstances), kepribadian dan konsep diri

(personality), serta gaya hidup dan nilai (lifestyle and self-concept).

(d) Faktor psikologis (psychological factors), dimana dalam faktor ini terdiri

dari motivasi (motivation), persepsi (perception), pengetahuan, keyakinan

dan sikap.

6. Tipe Perilaku Pembelian

Perilaku pembelian konsumen mempunyai empat tipe dalam pembelian sebuah

produk yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh

Bob Sabran (2012) yaitu :

(a) Perilaku pembelian rumit: konsumen menempuh perilaku membeli yang

kompleks bila mereka semakin terlibat dalam kegiatan membeli dan

menyadari perbedaan penting diantara beberapa merek produk yang ada.

Para pemasar produk mengharapkan adanya keterlibatan yang mendalam,

yaitu harus memahami pengumpulan informasi dan perilaku menilai dari

para konsumen yang melakukan pertimbangan mendalam. Pemasar perlu

mengembangkan strategi untuk membantu pemebeli dalam mempelajari

ciri-ciri golongan produk dan tingkat kelapangan secara efektif.

(b) Pembelian pengurangan ketidaknyamanan: pembeli akan memilih pilihan

produk yang tersedia, akan tetapi dia akan cepat mebeli karena perbedaan

merek tidak ditekankan. Setelah membeli, konsumen mungkin akan

mengalami ketidak cocokan, lalu konsumen mulai mempelajari banyak hal

Page 17: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 17

lain dan berusaha untuk membenarkan keputusannya guna mengurangi

ketidakcocokan. Implikasi situasi tersebut bagi pemasar bahwa penentuan

harga, lokasi yang baik, dan tenaga jual yang efektif adalah penting untuk

mempengaruhi pilihan merek.

(c) Perilaku pembelian karena kebiasaan: terbukti bahwa konsumen yang

tidak terlibat dalam keputusan yang mendalam (low involvement) bila

membeli sesuatu yang harga nya relatif murah atau produk yang sering

dibeli, misalnya sabun mandi, dalam hal ini pemasar memerlukan

keterlibatan rendah dengan sedikit perbedaan merek, akan menjumpai

keefektifan dalam memanfaatkan promosi.

(d) Perilaku pembelian yang mencari variasi: dalam beberapa situasi

pembelian, keterlibatan konsumen yang rendah, tetapi ditandai dengan

perbedaan merek yang nyata. Dalam situasi ini konsumen sering

melakukan penggantain merek, yang terjadi adalah memperoleh

keragaman, bukan karena tidak puas.

7. Model Perilaku Konsumen

Berbicara mengenai perilaku konsumen, pada akhirnya akan sampai kepada

bagaimana implikasi terhadap langkah-langkah strategi pemasaran yang

dilakukan. Mempelajari perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui dan

memahami berbagai aspek yang berada pada diri konsumen dan diperlukan

suatu kerangka model keterlibatan konsumen dalam proses pengambilan

keputusan. Model perilaku konsumen pada Gambar 1 menunjukan bahwa

bauran pemasaran merupakan stimuli awal yang mempengaruhi konsumen

untuk melakukan pembelian suatu produk dan juga menjadikan pembeli produk

tersebut pembeli yang loyalitasnya tinggi terhadap produk yang mereka beli

dikarenakan kepuasan para pembeli produk tersebut terpenuhi sepenuhnya.

Page 18: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 18

Oleh karena itu tugas pemasar adalah harus dapat memahami apa yang terjadi

dalam kesadaran konsumen antara kedatangan rangsangan pemasaran dari

luar dan keputusan pembelian akhir.

Gambar 1. Model Keterlibatan Konsumen

(Kotler dan Keller, alih bahasa oleh Bob Sabran, 2009)

Penjelasan dari lima tahap proses keputusan pembelian konsumen pada

Gambar 1 adalah sebagai berikut:

(a) Pengenalan masalah atas kebutuhan: pada proses pembelian ini dimulai

saat konsumen mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan konsumen

dapat dipengaruhi oleh rangsangan internal atau rangsangan eksternal.

Pemasar perlu mengidentifikasi berbagai macam keadaan yang menurut

kebutuhan-kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dan data

dari sejumlah konsumen, penawar dapat mengidentifikasi rangsangan

yang paling sering menimbulkan minat pada suatu produk.

Psikologi

konsumen

Motivasi

Persepsi

Pembelajaran

memori Proses keputusan

pembelian konsumen

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku pasca

pembelian

Karakteristik

konsumen

Budaya Sosial

Pribadi

Rangsangan

pemasaran

Rangsangan

lain

Produk dan jasa

Harga

Distribusi

Promosi

Ekonomi

Teknologi

Politik

Budaya

Keputusan pembelian

konsumen

Pilihan produk

Pilihan merek

Pilihan penyalur

Jumlah pembelian

Waktu pembelian

Metode pembayaran

Page 19: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 19

(b) Pencarian informasi: proses pengambilan keputusan pembeli di mana

konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen

mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari

informsai secara aktif. Sumber informasi konsumen dapat dibagi menjadi

empat kelompok:

Pribadi, yaitu berasal dari keluarga, teman, tetangga, dan rekan.

Komersial, yaitu berasal dari iklan, situs web, wiraniaga, penyalur,

kemasan, tampilan.

Publik, yaitu berasal dari media massa, organisasi pemeringkat

konsumen.

Eksperimental, yaitu berasal dari penanganan, pemeriksaan,

penggunaan produk.

(c) Evaluasi alternarif: proses keputusan pembeli di mana konsumen

menggunakan informasi yang telah di peroleh untuk mengevaluasi

berbagai merek alternatif di dalam sejumlah pilihan.

(d) Keputusan pembelian: dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk

prefensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga

mungkin membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai.

Karena keputusan pembelian dalam penelitian ini merupakan variabel Y

maka materi akan lebih detail. Ada enam keputusan yang dilakukan oleh

pembeli, yaitu :

Pilihan produk, konsumen dapat mengambil keputusan untuk

membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan

yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus memuaskan perhatiannya

kepada orang-orang yang berminat membeli sebuah produk serta

alternatif yang mereka pertimbangkan.

Page 20: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 20

Pilihan merek, konsumen harus mengambil keputusan tentang merek

mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan–

perbedaan tersendiri, dalam hal ini perusahaan harus mengetahui

bagaimana konsumen memilih sebuah merek yang terpercaya.

Pilihan penyalur, konsumen harus mengambil keputusan tentang

penyalur mana yang akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda

dalam hal menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang

dekat, harga yang terjangkau, persediaan barang yang lengkap dan

juga kenyamanan tempat dalam berbelanja.

Waktu pembelian, keputusan konsumen dalam pemilihan waktu

pembelian bisa berbeda. Misalnya ada konsumen ada yang membeli

setiap hari, satu minggu sekali bahkan bisa bisa sebulan sekali.

Jumlah pembelian, konsumen dapat mengambil keputusan tentang

seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat.

Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu jenis produk,

dalam hal ini perusahaan harus bisa mempersiapkan banyaknya

produk sesuai dengan keinginan konsumen yang berbeda.

Metode pembayaran, konsumen dapat mengambil keputusan tentang

metode pembayaran yang akan dilakukan dalam pengambilan

keputusan konsumen menggunakan produk atau jasa.

(e) Perilaku pasca pembelian: setelah membeli produk, konsumen akan

mengalami kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak

berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca

pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian.

Tindakan pasca pembelian, dan pemakaian pasca pembelian pada

masing–masing produk.

Page 21: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 21

(f) Kepuasan pasca pembelian: konsumen mendasarkan harapannya kepada

informasi yang mereka terima tentang produk. Jika kenyataan yang

mereka dapat ternyata berbeda dengan yang diharapakan, maka mereka

merasa tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan, mereka akan

merasa puas.

(g) Tindakan pasca pembelian: kepuasan dan ketidakpuasan terhadap

produk akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya jika konsumen

tersebut puas, ia akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk

membeli kembali produk tersebut. Para pelanggan yang tidak puas

mungkin akan membuang atau mungkin mengembalikan produk tersebut.

Pemasar dapat menggunakan berbagai cara untuk mengurangi ketidak

puasan ini. Komunikasi pasca pembelian dengan pembeli telah terbukti

menghasilkan penurunan pengembalian produk dan pembatalan pesanan.

Selain itu juga merupakan cara yang sangat tepat untuk mempertahankan

pelanggan. Misalnya dengan sistem saran, mengirim sepucuk surat atau

menelpon orang yang telah membeli produknya.

(h) Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian: pemasar juga harus

memantau para pembeli memakai dan membuang produk tertentu. Jika

para konsumen menyimpan produk itu kedalam lemari untuk selamanya,

produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan. Jika para konsumen

tersebut menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan produk

baru akan menurun. Jika para konsumen membuang produk tertentu,

pemasar harus mengetahui cara mereka membuangnya, terutama jika

produk tersebut dapat merusak lingkungan.

Selain perspektif pengambilan keputusan diatas, sebenarnya terdapat perspektif

lain dalam keputusan pembelian oleh konsumen yang disebut sebagai

perspectif experiental dan perspectif behavioral influence.

Page 22: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 22

8. Produk Halal

Halal berasal dari bahasa Arab yaitu halla yang berarti lepas atau tidak terikat.

Dalam kamus fiqih, kata halal dipahami sebagai segala sesuatu yang boleh

dikerjakan atau dimakan. Istilah ini, umumnya berhubungan dengan masalah

makanan dan minuman. Lawan dari kata halal adalah haram. Haram berasal

dari bahasa Arab yang bermakna, suatu perkara yang dilarang oleh syara’

(agama). Mengerjakan perbuatan yang haram berarti berdosa dan mendapat

pahala bila ditinggalkan. Misalnya, memakan bangkai binatang, darah, minum

khamr, memakan barang yang bukan miliknya atau hasil mencuri. Menurut Ali

Mustofa Ya’kub dalam Muchith A. Karim (2013:11) suatu makanan atau

minuman dikatakan halal apabila masuk kepada 5 kriteria, yaitu:

(a) Makanan dan minuman tersebut thayyib (baik) yaitu sesuatu yang

dirasakan enak oleh indra atau jiwa tidak menyakitkan dan menjijikkan.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 4, artinya: ‛Mereka bertanya

kepadamu, ‚Apakah yang dihalalkan bagi mereka? Katakanlah, dihalalkan

bagimu yang baik-baik‛.

(b) Tidak mengandung dharar (bahaya);

(c) Tidak mengandung najis;

(d) Tidak memabukkan, dan

(e) Tidak mengandung organ tubuh manusia.

Dalam penelitian ini produk halal bukan hanya dinyatakan halal secara syar’i

namun juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia

(MUI). Produk ini mudah dikenali dengan adanya label halal yang dikeluarkan

oleh MUI pada kemasannya.

Page 23: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 23

9. Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Konsumen melakukan berbagai tahap dalam memenuhi dan memuaskan

kebutuhan dan keinginannya. Tahap yang dilakukan konsumen melalui

beberapa proses sebelum melakukan keputusan pembelian. Berikut tahap yang

menggambarkan proses tersebut:

Gambar 2.1

Gambar 2. Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Sumber : Kotler dan Keller alih bahasa Benyamin Molan (2007:235)

Proses keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Keller yang dialih

bahasakan oleh (2009:235) adalah sebagai berikut:

(a) Pengenalan masalah:

Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan.

Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan

sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena

Pengenalan

Masalah

Pencarian

Informasi

Evaluasi

Alternatif

Keputusan

Pembelian

Perilaku Pasca

Pembelian

Page 24: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 24

adanya rangsangan internal maupun eksternal. Para pemasar perlu

mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan

mengumpulkan informasi dari sejumlahkonsumen, para pemasar dapat

mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat

akan kategori produk tertentu. Para pemasar kemudian dapat menyusun

strategi pemasaran yang mampu memicu minat konsumen.

(b) Pencarian Informasi:

Konsumen yang ingin memenuhi kebutuhannya akan terdorong untuk

mencari informasi produk. Pencarian informasi terdiri dari dua jenis

menurut tingkatannya. Pertama, perhatian yang meningkat, ditandai

dengan pencarian informasi yang sedang-sedang saja. Kedua, pencarian

informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari

segala sumber. Sumber informasi konsumen digolongkan kedalam empat

kelompok:

Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan

Sumber komersial: iklan, penjual, pengecer, pajangan di took

Sumber publik: media masa, organisasi pemberi peringkat

Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian dan pemakaian

produk.

(c) Evaluasi Alternatif:

Setelah pencarian informasi, konsumen akan menghadapi sejumlah pilihan

mengenai produk yang sejenis. Pemilihan alternatif ini melalui beberapa

tahap suatu proses evaluasi tertentu. Sejumlah konsep dasar akan

membantu memahami proses ini, yaitu:

Page 25: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 25

Sifat-sifat produk, bahwa setiap konsumen memandang suatu produk

sebagai himpunan dari sifat atau ciri tertentu dan disesuaikan dengan

kebutuhannya.

Konsumen mencari keuntungan dari produk-produk yang ditawarkan

tersebut.

Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut yang

memiliki kemampuan yang berbeda dalam memberikan keuntungan

yang dapat memuaskan kebutuhan.

(d) Keputusan Pembelian:

Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas produk-

produk yang ada dalam kumpulan pilihan. Selanjutnya konsumen

membuat keputusan untuk membeli produk yang telah dipilih melalui

berbagai pertimbangan.

(e) Perilaku Pasca Pembelian

Setelah melakukan pembelian, konsumen akan mengalami level kepuasan

dan ketidakpuasan. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika

produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,

tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.

Kepuasan pasca pembelian; konsumen mendasarkan harapannya

kepada informasi yang mereka terima tentang produk. Jika kenyataan

yang mereka dapat ternyata berbeda dengan yang diharapakan, maka

mereka merasa tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan,

mereka akan merasa puas.

Tindakan pasca pembelian; kepuasan dan ketidakpuasan terhadap

produk akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya jika

Page 26: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 26

konsumen tersebut puas, ia akan menunjukan kemungkinan yang

lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. Para pelanggan

yang tidak puas mungkin akan membuang atau mungkin

mengembalikan produk tersebut. Pemasar dapat menggunakan

berbagai cara untuk mengurangi ketidak puasan ini. Komunikasi pasca

pembelian dengan pembeli telah terbukti menghasilkan penurunan

pengembalian produk dan pembatalan pesanan. Selain itu juga

merupakan cara yang sangat tepat untuk mempertahankan pelanggan.

Misalnya dengan sistem saran, mengirim sepucuk surat atau

menelpon orang yang telah membeli produknya.

Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian; pemasar juga harus

memantau para pembeli memakai dan membuang produk tertentu.

Jika para konsumen menyimpan produk itu kedalam lemari untuk

selamanya, produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan. Jika

para konsumen tersebut menjual atau mempertukarkan produk

tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Jika para konsumen

membuang produk tertentu, pemasar harus mengetahui cara mereka

membuangnya, terutama jika produk tersebut dapat merusak

lingkungan.

Page 27: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 27

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk membedah suatu

fenomena. Penelitian dengan metode ini tidak mencari atau menjelaskan

hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Gambar 3. Tahapan Penelitian

Review literatur

Pengumpulan data

Review hasil studi pendahuluan

Kesimpulan dan rekomendasi

Hasil penelitian dan pembahasan

Pendefinisian masalah penelitian

Penyusunan operasionalisasi Variabel

Penentuan tujuan penelitian

Wawancara, kuesioner, observasi

Eliminasi data yang tidak valid

Uji validitas dan reliabilitas

Jika Valid

Jika tidak valid

Penentuan latar belakang masalah

Penentuan kontribusi penelitian

Penentuan model penelitian

Analisis statistik deskriptif

Pengolahan data

Page 28: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 28

Metode penelitian ini ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual

dan terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau

evaluasi, dan menentukan apa yang dilakukan pihak lain dalam menghadapi

masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan

rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Secara detil, tahapan

penelitian pada metode deskriptif kualitatif dapat dilihat pada Gambar 3 di atas.

2. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Metode penelitian deskriptif kualitatif ini menuturkan, menganalisa, dan

mengklasifikasi data, menyelidiki dan mensintesa data dan informasi yang

diperoleh. Metode ini dipergunakan untuk meneliti kondisi di masa yang lalu

hingga saat ini baik terkait kesiapan budaya sunda maupun perilaku masyarakat

dalam berbelanja di kota Bandung. Oleh karena itu, penelitian ini tergolong pada

jenis penelitian studi kasus. Dalam penelitian studi kasus, peneliti mempelajari

sedalam-dalamnya salah satu gejala yang nyata.

Obyek penelitian adalah keadaan kelompok-kelompok dalam masyarakat,

lembaga-lembaga masyarakat, maupun individu-individu dalam masyarakat.

Alat pengumpulan data yang digunakan diantaranya melalui wawancara,

kuesioner, dan observasi, serta literatur review baik terkait sejarah budaya

sunda maupun teori terkait perilaku belanja. Seluruh data yang sudah terkumpul

kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif.

3. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung dengan objek penelitian perilaku

belanja masyarakat sunda terkait dengan barang halal. Oleh karena itu,

populasi penelitian adalah masyarakat kota Bandung yang berlatar belakang

keturunan orang Sunda. Karakteristik lainnya adalah agama yang dianut oleh

populasi adalah agama Islam. Penelitian ini akan dilakukan pada sampel

Page 29: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 29

responden yang bertempat tinggal di Kota Bandung dengan menggunakan

teknik cluster sampling. Adapun barang halal yang menjadi penilaian dibatasi

hanya barang-barang yang masuk ke dalam kategori makanan dan minuman.

4. Protokol Wawancara

Wawancara dilakukan untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa, serta untuk

mendapatkan informasi yang bersifat pendalaman. Informasi-informasi yang

akan ditanyakan mencakup semua unsur budaya Sunda dalam perilaku belanja

barang halal. Adapun operasionalisasi variabel perilaku belanja masyarakat

sunda dalam barang halal dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1. Operasionalisasi Variabel

Indikator Pengertian Pengukuran

Emét, artinya sedikit Diemét-emét, maksudnya

dipergunakan secara hemat. Hal ini

mengandung pengertian bahwa segala sesuatu, lebih khusus lagi

kekayaan, jangan dihambur-

hamburkan, yang dalam istilah sekarang disebut konsumtif.

Dalam berbelanja bukan hanya

mempertimbangkan

kehalalannya, namun juga jumlah yang sesuai dengan

kebutuhan

Imeut, artinya tidak

ada yang terlewat atau cermat.

Yang bersikap imeut tidak akan

melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesa, melainkan bersikap tertib,

disertai perencanaan yang matang.

Karena itu, hasil pekerjaannya akan

optimal, sehingga tidak memerlukan (banyak) koreksi

Dalam berbelanja tidak terburu-

buru mengambil keputusan untuk membeli barang yang

diluar rencana

Rajeun, artinya rajin kreatif, serta inovatif Dalam berbelanja mendahulukan

barang yang memiliki kualitas lebih baik

Leukeun, artinya

melakukan pekerjaan

dengan tekun

tidak (mudah) patah semangat, terus

mencoba dan mencoba dengan

segenap kemampuan

Berusaha terus untuk

mengurangi belanja yang

melebihi kebutuhan

Pakapradana, artinya

tidak canggung pada

saat harus tampil di depan umum

(sonagar)

merasa percaya diri yang ditopang

oleh kemampuan dan penampilan

fisik yang sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapinya.

Merasa percaya diri membeli

barang yang hanya memiliki

nilai fungsional

Selain itu, yang bersangkutan berani Membeli barang karena yakin

Page 30: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 30

Indikator Pengertian Pengukuran

bertanggung jawab dalam menghadapi resiko dari apa yang

diperbuatnya

kehalalannya

Morogol-rogol, artinya besar

semangat

sanggup menghadapi tantangan hidup, serta tidak gamang saat

menghadapi kesulitan. Morogol-

rogol tidak sama artinya dengan

murugul, yaitu karakter orang yang tidak tahu batas, ingin menang

sendiri, dan tidak bisa diingatkan

Mampu mengatur/merencanakan belanja/anggaran sehingga

seluruh kebutuhan selalu

terpenuhi

Purusa ning sa,

artinya memiliki jiwa kepahlawanan

berani menegakkan keadilan dan

kebenaran. Dengan jiwa kepahlawanannya itu, yang

bersangkutan memiliki semangat

tolong-menolong yang tinggi, tanpa mengharap balas jasa

Bila menemukan

pedagang/penjual yang berbuat salah, maka tidak segan untuk

menegur atau melaporkan pada

yang berwajib

Dalam mengambil keputusan

belanja, memperhatikan sifat

tolong menolong

Widagda, artinya bijaksana

penuh pertimbangan, tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan,

serta antara akal dan emosi selalu

seimbang.

Berbelanja dengan pertimbangan akal sehat, bukan emosional

Gapitan, artinya

berani berkorban

berani berkorban untuk mewujudkan

keyakinan dan cita-cita

Berani untuk tidak berbelanja

bila barang dinyatakan

haram/subhat

Karawaléya, artinya dermawan

tidak pelit dalam membagi rijki, peka terhadap kesengsaraan orang lain

Tidak pelit atau dermawan terhadap barang yang halal

Cangcingan, artinya

trengginas

gesit, tidak loyo, tidak berkeluh

kesah.

Tidak mencela makanan atau

minuman yang didapatkannya

Langsitan, artinya terampil

cepat menangkap peluang Mampu menghemat belanja/pintar menabung

Page 31: BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian · PDF filedalam empat variabel segmentasi utama, yaitu: (a) ... sosial dan ekonomi (Abdullah, ... tersebut terdiri atas dua bagian

Usulan Penelitian – Prodi Manajemen – FE Unpas Page 31

DAFTAR PUSTAKA

Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Alfabeta, Bandung

Christina Whidya Utami. 2010. Manajemen Ritel: Strategi Dan Implementasi

Operasional Bisnis Ritel Modern Di Indonesia, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta.

Tasmuji, Dkk. (2011). Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya

Dasar. Surabaya : IAIN Sunan Ampel Press Koenjtaraningrat. (1987). Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta : UI Press, 1987 Muchith A Karim. (2013). Perilaku Komunitas Muslim Perkotaan Dalam

Mengonsumsi Produk Halal. Jakarta : Puslitbang Kehidupan Keagamaan Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Sebelas Jilid 2. Indeks,

Jakarta. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Principles Of Marketing, Edisi Empat

Belas, Prentice-Hall Pearson, USA. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Alih

Bahasa Bob Sabran, Edisi Ketiga Belas, Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Alih

Bahasa Bob Sabran, Edisi Ketiga Belas, Jilid 2, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip dan Kevin Keller. 2012. Marketing Management, 14th Edition,

Perason Education Limited, England.