1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Perkembangan perekonomian telah mengakibatkan terjadinya inovasi produk investasi jasa keuangan. Jasa keuangan merupakan kegiatan penghimpunan dan pengelolaan dana, strukturisasi neraca dan pengelolaan keuangan telah memberikan kontribusi sangat besar pada era pasca industri 1 . Salah satu produk inovatif keuangan adalah apa yang dinamakan dengan Derivatif. Derivatif adalah suatu kontrak pemindahan resiko antara pihak yang menanggung resiko dengan yang mengalihkan resiko. Pihak yang menanggung resiko (risk taker) mendapatkan uang jasa (fee) dari pihak yang mengalihkan resiko (tertanggung) sebagai kompensasi dari penanggungan tersebut 2 . Prinsip dari derivatif adanya kebutuhan dalam transaksi, dimana adanya pihak – pihak yang lemah menanggung resiko disatu sisi, sedangkan disisi lain ada pihak yang kuat. Derivatif sebagai sarana lindung nilai (hedging) portofolio keuangan dari pihak yang lemah. Misalnya, perusahaan – perusahaan kecil yang bergerak di bidang komoditi akan terkena resiko 1 Rae, Dian Ediana, Trasaksi Derivatif dan Masalah Regulasi Ekonomi di Indonesia, 2008, Jakarta: Elex Media Komputindo, hal. 97 2 Sutandijo, Sosialisasi Ekonomi, 2009, Jakarta: Yaresh Publishing, hal. 54
38
Embed
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG I.pdfSaat ini banyak jenis instrumen derivatif sudah dibakukan atau disekuritisasi, sehingga ia dapat diperjualbelikan. Pada pasar modal dikenal
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan perekonomian telah mengakibatkan
terjadinya inovasi produk investasi jasa keuangan. Jasa
keuangan merupakan kegiatan penghimpunan dan
pengelolaan dana, strukturisasi neraca dan pengelolaan
keuangan telah memberikan kontribusi sangat besar
pada era pasca industri1.
Salah satu produk inovatif keuangan adalah apa
yang dinamakan dengan Derivatif. Derivatif adalah
suatu kontrak pemindahan resiko antara pihak yang
menanggung resiko dengan yang mengalihkan resiko.
Pihak yang menanggung resiko (risk taker)
mendapatkan uang jasa (fee) dari pihak yang
mengalihkan resiko (tertanggung) sebagai kompensasi
dari penanggungan tersebut2.
Prinsip dari derivatif adanya kebutuhan dalam
transaksi, dimana adanya pihak – pihak yang lemah
menanggung resiko disatu sisi, sedangkan disisi lain
ada pihak yang kuat. Derivatif sebagai sarana lindung
nilai (hedging) portofolio keuangan dari pihak yang
lemah. Misalnya, perusahaan – perusahaan kecil yang
bergerak di bidang komoditi akan terkena resiko
1 Rae, Dian Ediana, Trasaksi Derivatif dan Masalah Regulasi Ekonomi di Indonesia, 2008, Jakarta: Elex Media Komputindo, hal.
(capital market) atau di pasar turunan (derivative
market). Aktiva yang dapat diperjual-belikan di pasar
uang (money market) adalah aktiva yang
mempunyai resiko kegagalan kecil, jatuh tempo
pendek dan tingkat cair yang tinggi. Aktiva
keuangan yang diperjual-belikan di pasar modal
(capital market) bersifat jangka panjang, berupa:
surat – surat berharga dan saham. Sedangkan,
aktiva keuangan yang diperjual-belikan di pasar
turunan (derivative market), seperti option dan
futures contract. Option dan futures contract adalah
surat – surat berharga yang diperdagangkan di
pasar turunan (derivative market). Surat – surat
berharga turunan (derivative) adalah surat – surat
berharga yang nilainya terkait merupakan jabaran
dari surat berharga lain yang terkait. Misalnya,
contoh dari opsi adalah waran. Waran merupakan
suatu hak yang diberikan kepada pemegangnya
untuk membeli saham dari perusahaan yang
bersangkutan dengan harga tertentu dalam kurun
waktu yang sudah ditentukan. Futures contract
(kontrak berjangka) merupakan persetujuan untuk
menyediakan aktiva di masa datang dengan harga
yang sudah ditentukan yang sudah ditentukan
dimuka. Aktiva yang diperdagangkan pada
umumnya adalah komoditi hasil bumi.
27
Investasi tidak langsung adalah pembelian surat
– surat berharga dari perusahaan investasi.
Sedangkan perusahaan investasi merupakan
perusahaan penyedian jasa keuangan dengan cara
menjual sahamnya ke publik dan menggunakan
dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam
portofolionya.
Ada tiga instrumen yang penting dalam derivatif
keuangan, yaitu: Futures/forward, Options dan
Swaps33.
Transaksi Forward adalah kontrak antara dua
pihak yang memberikan hak dan kewajiban kepada
masing – masing pihak untuk membeli dan menjual
suatu underlying assets pada harga, jumlah dan
tanggal tertentu di masa yang akan datang. Dalam
transaksi forward aliran dana terjadi pada saat
tanggal penyerahan (delivery date).
Sedangkan transaksi Future, prinsipnya sama
dengan forward adalah kontrak di masa yang akan
datang berdasarkan asset tertentu (underlying
assets). Perbedaannya, forward terjadi kontrak dua
pihak tanpa ada pihak lain, sehingga resiko
ditanggung oleh kedua belah pihak. Pada future, ada
keterlibatan pihak ketiga atau yang disebut pihak
lawan (counterparty). Dalam kontrak, counterparty
ini adalah divisi clearing dari bursa atau
clearinghouse independen. Clearinghouse ini yang
memotong resiko kredit dua pihak terhadap satu
33 Ibid, hal. 55 - 65.
28
dan lainnya. Karena itu, clearinghouse mewajibkan
setiap pihak dalam kontrak menyerahkan margin
deposit.
Transaksi Swap adalah suatu kontrak untuk
mempertukarkan serangkaian aliran kas (cash flow)
yang dihitung berdasarkan referensi terhadap
tingkat harga atau indeks yang telah ditetapkan di
muka (fixed in advance) atau referensi terhadap
harga atau indeks tertentu yang telah diketahui
(known price or index)34.
Option adalah suatu kontrak yang memberikan
hak (rights) dan bukan kewajiban kepada pemiliknya
untuk membeli atau menjual suatu instrumen
(underlying assets) pada tingkat harga tertentu yang
ditetapkan sekarang (strike/exercise price) untuk
penyerahan pada waktu tertentu di masa yang akan
datang (expiration date).
Secara sederhana, opsi memberikan hak kepada
investor tapi tak wajib melakukan sesuatu. Investor
juga bisa mengabaikan haknya sampai batas waktu
yang diperjanjikan agar opsi itu tidak berlaku lagi.
34 Untuk memperjelas, bandingkan dengan transaksi akuisisi
saham dalam Hukum Perusahaan, ada yang namanya transaksi Debt to Equity Swap, yaitu: transaksi pengeluaran saham-saham
baru dimana pembayaran atas saham tersebut dilakukan dengan
dikonversikannya piutang kreditur atau pemegang saham perseroan terbatas menjadi saham-saham baru. Pasal 35 ayat UU
PT, Pemegang saham atau kreditor yang mempunyai tagihan
terhadap perseroan dapat mengkompensasikan hak tagihnya
menjadi penyetoran atas harga saham, sepanjang hal tersebut disetujui oleh RUPS (Pheo Marojahan Hutabarat, Beberapa Ketentuan Undang – Undang Perseroan terbatas Terkait Dengan Organisasi Perusahaan: Suatu Tinjauan Praktek. Pelatihan Calon
Advokat – 2008 Kerjasama PBHI Dengan PERADI, Jakarta.
29
Konsekwensinya, investor akan rugi sebesar harga
opsi. Contoh sederhana, seorang kolektor ingin
membeli sebuah lukisan yang dipajang pada sebuah
galeri seharga Rp. 100 Juta. Namun, kolektor
tersebut belum memiliki dana yang cukup untuk
membelinya. Sang kolektor bernegosiasi dengan
pemilik galeri bahwa lukisan tersebut akan dibeli 6
(enam) bulan lagi. Untuk waktu tersebut sang
Kolektor memberi harga opsi atas waktu tersebut
sebesar Rp. 5 Juta. Pemilik galeri setuju dengan opsi
itu. Dalam perjalanan waktu, lukisan tersebut
ternyata termasuk lukisan langka, karena di lukis
oleh Leonardo Da Vinci; sehingga harga lukisan
tersebut minimal Rp. 1 Milyard. Karena sang
Kolektor sudah membayar opsi, maka berapapun
harga yang akan dibeli orang terhadap lukisan
tersebut, pemilik galeri harus menjual kepada sang
Kolektor. Sebaliknya, ternyata lukisan tersebut
hanyalah lukisan biasa namun sangat natural.
Harga dipasaran berkisar Rp. 20 Juta. Sang kolektor
bisa mempertimbangkan melanjutkan transaksi
atau tidak. Jika tidak, sang Kolektor tidak wajib
melanjutkan transaksi sampai 6 (enam) bulan,
karena sang Kolektor sudah membeli opsi.
Konsekwensinya, sang Kolektor kehilangan uang Rp.
5 Juta.
Option yang memberikan investor untuk membeli
instrumen dasar (underlying instrument) dinamakan
“call option”. Call option memberikan hak kepada
investor untuk membeli suatu aset pada harga
30
tertentu untuk periode waktu yang telah ditentukan.
Investor call option pada umumnya mempunyai
harapan agar harga aset tersebut meningkat
sebelum batas waktu.
Option yang memberikan hak untuk menjual
instrumen dasar (underlying instrument) dinamakan
“put option‟. Put option memberikan hak kepada
investor untuk menjual suatu aset pada harga
tertentu untuk periode waktu yang telah ditentukan.
Investor put option mempunyai harapan harga aset
akan turun sebelum batas waktu.
Pihak – pihak yang terlibat dalam transaksi opsi,
terdiri dari: Pembeli Call, Penjual Call, Pembeli Put
dan Penjual Put35. Pembeli opsi disebut holder,
sedangkan Penjual Opsi disebut writer. Pembeli opsi
sering disebut memiliki “posisi long”, sedangkan
penjual opsi disebut memiliki “posisi short”. Istilah
lain dalam opsi adalah strike price atau harga
pelaksanaan36. Harga pelaksanaan ini merupakan
harga pembelian atau penjualan aset dasar
(underlying asset) opsi yang telah disepakati antara
pembeli dan penjual opsi. Pada umumnya, aset
dasar opsi adalah saham atau indeks.
Call option (opsi beli), jika telah melampaui strike
price disebut in the money (laba). Pada put option
over the counter (OTC). Pemiliki opsi yang dimaksud
adalah Pembeli opsi call dan put tidak memiliki
kewajiban untuk membeli atau menjual suatu aset.
Sedangkan, penjual opsi call dan put wajib membeli
menjual atau membeli suatu aset, jika pemilik opsi
itu mengambil haknya.
Dari segi penggunaan hak, opsi terdiri dari dua:
opsi Amerika dan opsi Eropa. Opsi Amerika, opsi
yang dapat dieksekusi setiap waktu sampai dengan
berakhirnya tanggal kontrak. Sedangkan opsi Eropa,
opsi yang hanya dapat dieksekusi pada tanggal
berakhirnya kontrak.
Dalam kaitan dengan investasi, opsi
dikatagorikan sebagai produk derivatif. Opsi
merupakan sebuah kontrak yang berisi perjanjian
transaksi sebuah aset.
Kontrak opsi dapat memberikan keuntungan
pada investor. Dengan transaksi opsi dapat
digunakan untuk spekulasi, terutama estimasi
terhadap aset dasar dari kontrak opsi. Opsi juga
dapat digunakan sebagai sarana lindung nilai
(hedging) terhadap portofolio investasi. Ketika,
investasi pada saham harga anjlok, maka investor
yang memiliki put option dapat melepas kontrak
opsinya yang underlying saham.
Derivatif berbasis opsi terdiri dari;
32
- option: currency option, stock index options
- swap options
- option on futures
“Currency options” memberikan hak, bukan
kewajiban kepada pembeli, untuk mempertukarkan
sejumlah mata uang tertentu dengan mata uang
lainnya pada atau sebelum hari tertentu dan pada
nilai tukar tertentu.
“Swap options” memberikan salah satu pihak hak
(right), bukan kewajiban (obligations) untuk
menutup swap pada tanggal kemudian.
Swap option berguna bila suatu pihak
memperkirakan akan membutuhkan swap di waktu
yang akan datang (jika terjadi perkembangan usaha
tertentu) dan menganggap bahwa harga swap pada
saat sekarang menarik, tapi tidak menghendaki
untuk menutup swap sampai benar – benar
diperlukan.
Secara hukum perbedaan mendasar dengan
transaksi derivatif lainnya, forward, futures dan
swaps dengan opsi adalah pada hak dan kewajiban.
Pembeli opsi memiliki hak hukum (legal right) dan
tidak memiliki kewajiban untuk melaksanakan opsi
sesuai persyaratan. Sedangkan, forward, future dan
swap adalah suatu kewajiban yang mengikat secara
hukum (binding legal obligations) untuk kedua belah
pihak.
Option merupakan satu – satunya instrumen
derivatif yang memungkinkan investor menghindari
kewajibannya.
33
Perkembangan perdagangan option dimulai pada
awal abad ke-18 di Eropa dan Amerika37.
Perdagangan pertamanya berupa Call Option dan Put
Option. Kemudian, pada tahun 1900 sebuah grup
perusahaan besar membuat asosiasi broker dan
dealer Call dan Put Option mendirikan perusahaan.
Maksud dari pendirian adalah untuk menyediakan
sarana mekanisme perdagangan call dan put option.
Investor yang ingin membeli option dapat
menghubungi salah satu anggota asosiasi tersebut.
Pasar yang dibuat melalui cara ini dikenal dengan
nama Over The Counter Market. Disebut Over The
Counter Market, karena pembeli dan penjual tidak
bertemu dalam suatu lantai perdagangan.
Mekanisme ini ada kelemahannya, antara lain:
Pertama, tidak ada secondary market, dimana
pembeli option tidak mempunyai hak jual sebelum
jatuh tempo. Kedua, tidak ada mekanisme untuk
menjamin bahwa penjual option yang akan
memenuhi kontrak.
Pada bulan April 1973, Dewan Perdagangan
Chicago membuat bursa baru dengan nama The
Chicago Board Option Exchange, tujuannya khusus
perdagangan stock option. Suatu perdagangan option
yang underlyingnya saham. Adanya bursa ini, maka
perdagangan option menjadi populer dan makin
marak. Kemudian, tahun 1975 perdagangan option
37 Bapepapam-LK, Studi Tentang Perdagangan Option di Pasar
Modal Indonesia, 2003, Jakarta, hal. 6 – 7.
34
diikuti pula bursa The American Stock Exchange
(AMEX) dan The Philadelphia Stock Exchamhe
(PHLX). Tahun 1976, The Pacific Stock Excgange
(PSE) ikut melakukan perdagangan option. Pada
tahun 1980 pasar yang dikembangkan di Amerika
Serikat yaitu antara lain option atas indeks saham
dan option atas futures kontrak.
Pada periode 1980 – 1990 mulai nampak
perkembangan pasar Over The Counter (OTC) untuk
perdagangan option. Perdagangan OTC, persetujuan
antara pembeli dan penjual dilakukan melalui
telepon dari lantai bursa.
Kontrak Opsi Saham dapat dikatakan produk
investasi relatif baru dalam Bursa Efek Indonesia.
Pasar derivatif di Indonesia baru mulai tumbuh
sekitar tahun 2000 – 200438. Tahun 2004, muncul
Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No.
310/BEJ/09-2004 tentang Peraturan Nomor II-D
tentang Perdagangan Opsi Saham dan Keputusan
Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. 311/BEJ/09-
2004 tentang Peraturan Nomor III-D tentang
Keanggotaan Opsi Saham.
Peraturan ini muncul dalam rangka memenuhi
kebutuhan atas tersedianya instrumen baru untuk
perdagangan di Bursa Efek, sehingga ada landasan
hukum bagi pelaku pasar dalam melaksanakan
38 Ibid, Bagian Pengantar
35
aktivitas perdagangan opsi39. Pola perdagangan
Kontrak Opsi Saham memiliki karakteristik berbeda
dengan efek lainnya. Karena itu perlu persyaratan
khusus bagi anggota Bursa Efek untuk
memperdagangkan opsi saham, yaitu: Perusahaan
Efek yang telah memiliki ijin usaha dari Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) sebagai Perantara
Pedagang Efek, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 angka 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal dan telah memperoleh
Persetujuan Keanggotaan Bursa untuk melakukan
kegiatan perdagangan Efek di Bursa40.
Kontrak Opsi Saham adalah satuan perdagangan
Opsi Saham yang ditetapkan dalam satu satuan
kontrak41. Opsi Saham adalah hak yang dimiliki oleh
pihak untuk membeli (call option) dan atau menjual
(put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham
(Underlying Stock) pada harga (Strike Price) dan
dalam waktu tertentu42.
Bentuk order dalam perdagangan Opsi Saham di
Bursa terdiri dari:
1. open short.
2. open long.
3. close short.
39 Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. 310/BEJ/09-2004 tentang Peraturan Nomor II-D tentang Perdagangan Opsi Saham, bagian menimbang. 40 Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-311/BEJ/09-2004 tentang Peraturan Nomor III-D Tentang Keanggotaan Opsi Saham, angka I.1. 41 Ibid, angka I. 6 42 Ibid, angka I.7.
36
4. close long.
Order open short dan close short dalam
Perdagangan Opsi Saham ditetapkan sebagai order
Short, sedangkan order open long dan close long
ditetapkan sebagai order long43.
Sedangkan, Untuk dapat melakukan
perdagangan Opsi Saham Anggota Bursa Efek harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. memiliki sekurang-kurangnya fungsi
pemasaran, dan dealing (fungsi pesanan dan
perdagangan) Opsi Saham dalam struktur
organisasi.
2. memiliki front end system dengan fungsi order
manajemen dan monitoring serta back end
system yang mendukung pelaksanaan
perdagangan Opsi Saham.
3. memiliki JOTS Trader.
4. wajib membuka rekening Efek untuk setiap
nasabahnya sebelum melakukan perdagangan
Opsi Saham untuk kepentingan nasabah
tersebut.
5. dokumen kontrak pembukaan rekening antara
Anggota Bursa Efek dengan nasabah Opsi
Saham harus sesuai dengan Peraturan
Bapepam Nomor V.D.3. tentang Pengendalian
Interen dan Penyelenggaraan Pembukuan oleh
Perusahaan Efek dan sekurang-kurangnya
memuat klausula mengenai hak dan
43 op.cit., angka III.4.4 dan III.4.5.
37
kewajiban nasabah dan Anggota Bursa Efek
termasuk risiko perdagangan Opsi Saham.
6. membayar uang keikutsertaan perdagangan
Opsi Saham (Joining Fee) kepada Bursa, yang
besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan
antara Anggota Bursa Efek dan Bursa yang
selanjutnya akan dituangkan dalam
perjanjian.
Instrumen derivatif ini yang digunakan untuk
mengkonstruksi transaksi derivatif pada Dana
Pensiun, baik yang diatur dalam peraturan
perundangan maupun kenyataan yang terjadi dalam
pelaksanaan investasi.
6. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN. Pada bagian dijelaskan uraian
tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, metode penelitian,
bahan penelitian, kerangka teori dan
sistematika penulisan.
BAB II : FUNGSI HUKUM DALAM KEGIATAN
EKONOMI. Pada bagian ini dijelaskan tentang
kaedah hukum, konsep – konsep ekonomi,
hubungan hukum dan ekonomi, pasar bebas
dan fungsi hukum, tujuan dan macam
transaksi derivatif serta obyek transaksi
derivatif pada pasar modal dan pasar uang.
38
BAB III :INVESTASI DANA PENSIUN MELALUI
TRANSAKSI DERIVATIF. Pada bagian
memberikan gambaran umum tentang Dana
Pensiun, sejarah perkembangannya, badan
hukum dan portofolio investasi. Selanjutnya,
analisa transaksi derivatif yang dilakukan oleh
Dana Pensiun, pengaturan portofolio investasi
dan Kontrak Opsi Saham dalam rangka
hedging investasi portofolio.
BAB IV :PENUTUP. Pada bagian ini berisi kesimpulan