1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era informasi abad ini, teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (Information and Communication Technology) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan global. Oleh karena itu, setiap institusi termasuk perpustakaan berlomba untuk mengintegrasikan ICT guna membangun dan memberdayakan sumber daya manusia berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global. Contoh penerapan ICT dalam bidang perpustakaan adalah system otomasi dan perpustakaan digital. Perpustakaan digital adalah sebuah system yang memiliki beragam layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tersebut melalui perangkat digital (Sismanto, 2008). Layanan ini diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi di dalam koleksi obyek informasi seperti dokumen, gambar dan database dalam format digital dengan cepat, tepat, dan akurat. Perpustakaan digital itu tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sumber-sumber lain dan pelayanan informasinya terbuka bagi pengguna di seluruh dunia. Perkembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi bagi pengelola perpustakaan dapat membantu pekerjaan di perpustakaan melalui fungsi otomasi perpustakaan, sehingga proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif dan efisien. Fungsi otomasi perpustakaan menitikberatkan pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatis terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna dapat membantu mencari sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang dapat diakses melalui internet, sehingga pencarian informasi dapat dilakukan kapan dan dimanapun ia berada. Kemudahan pengguna dalam menemukan informasi baik dalam system otomasi maupun perpustakaan digital bukanlah hal yang mudah dalam proses penerapannya. Dibutuhkan sarana untuk dapat menemukan informasi tersebut secara efektif dan efisien yang disebut dengan istilah metadata. Metadata ini bukanlah konsep yang baru muncul setelah kita mengenal system komputerisasi namun sudah ada sebelumnya walaupun dengan istilah yang berbeda. Idealnya, setiap perpustakaan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan koleksi perpustakaan. Salah satu contoh konkritnya yaitu perpustakaan menggunakan Aplikasi yang disebut dengan SLiMS (Senayan Library Management System). Aplikasi OSS (Open Source System) ini telah digunakan hampir di seluruh perpustakaan di
15
Embed
BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era informasi abad ini, teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (Information and Communication Technology) telah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era informasi abad ini, teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (Information
and Communication Technology) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
global. Oleh karena itu, setiap institusi termasuk perpustakaan berlomba untuk mengintegrasikan
ICT guna membangun dan memberdayakan sumber daya manusia berbasis pengetahuan agar dapat
bersaing dalam era global. Contoh penerapan ICT dalam bidang perpustakaan adalah system
otomasi dan perpustakaan digital.
Perpustakaan digital adalah sebuah system yang memiliki beragam layanan dan obyek
informasi yang mendukung akses obyek informasi tersebut melalui perangkat digital (Sismanto,
2008). Layanan ini diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi di dalam koleksi obyek
informasi seperti dokumen, gambar dan database dalam format digital dengan cepat, tepat, dan
akurat. Perpustakaan digital itu tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sumber-sumber lain
dan pelayanan informasinya terbuka bagi pengguna di seluruh dunia.
Perkembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi bagi pengelola perpustakaan
dapat membantu pekerjaan di perpustakaan melalui fungsi otomasi perpustakaan, sehingga proses
pengelolaan perpustakaan lebih efektif dan efisien. Fungsi otomasi perpustakaan menitikberatkan
pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatis terkomputerisasi.
Sedangkan bagi pengguna dapat membantu mencari sumber informasi yang diinginkan dengan
menggunakan catalog on-line yang dapat diakses melalui internet, sehingga pencarian informasi
dapat dilakukan kapan dan dimanapun ia berada.
Kemudahan pengguna dalam menemukan informasi baik dalam system otomasi maupun
perpustakaan digital bukanlah hal yang mudah dalam proses penerapannya. Dibutuhkan sarana
untuk dapat menemukan informasi tersebut secara efektif dan efisien yang disebut dengan istilah
metadata. Metadata ini bukanlah konsep yang baru muncul setelah kita mengenal system
komputerisasi namun sudah ada sebelumnya walaupun dengan istilah yang berbeda.
Idealnya, setiap perpustakaan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk
mendukung pengelolaan koleksi perpustakaan. Salah satu contoh konkritnya yaitu perpustakaan
menggunakan Aplikasi yang disebut dengan SLiMS (Senayan Library Management System).
Aplikasi OSS (Open Source System) ini telah digunakan hampir di seluruh perpustakaan di
2
Indonesia. Sedikitnya ada sekitar 218 perpustakaan dan lembaga lain yang mengaku memakai
SLiMS sebagai OSS mereka (Hendro dkk, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah pembuatan software Senayan Library Management System ?
2. Bagaimana Spesifikasi Teknis yang dibutuhkan software Senayan Library Management
System ?
3. Bagaimana Proses Bisnis Aplikasi software Senayan Library Management System ?
4. Apa saja keunggulan dan kekurangan dari pemakaian Aplikasi Senayan Library
Management System ?
5. Bagaimana Pengembangan Senayan Library Management System kedepannya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Sejarah pembuatan software Senayan Library Management System
2. Untuk mengetahui Spesifikasi Teknis yang dibutuhkan software Senayan Library
Management System
3. Untuk mengetahui Proses Bisnis Aplikasi software Senayan Library Management System
4. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan dari pemakaian Aplikasi Senayan Library
Management System
5. Untuk mengetahui Pengembangan Senayan Library Management System kedepannya.
D. Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini bisa bermanfaat bagi pembaca, yaitu mampu menambah dan
memperluas pengetahuan mereka mengenai manfaat dari adanya SliMS (Senayan Library
Management System) dalam suatu perpustakaan.
2. Secara Praktis
a. Masyarakat dapat mempelajari lebih lanjut mengenai perkembangan teknologi yang
terjadi pada dunia perpustakaan.
b. Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan informasi melalui keberadaan Aplikasi
OSS SLiMS pada perpustakaan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Senayan Library Management System (SLiMS)
Senayan, atau lengkapnya Senayan Library Management System (SLiMS),
adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (library management system) sumber
terbuka yang dilisensikan di bawah GPL v3. Aplikasi web yang dikembangkan oleh tim dari Pusat
Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia ini dibangun dengan
menggunakan PHP, basis data MySQL, dan pengontrol versi Git. Pada tahun 2009, Senayan
memenangi INAICTA 2009 untuk kategori open source
Senayan pertamakali digunakan di Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional.
Pengembangan Senayan dilakukan oleh SDC (Senayan Developers Community). Di koordinir oleh
Hendro Wicaksono, dengan Programmer Arie Nugraha, Wardiyono. Sementara dokumentasi
dikerjakan oleh Purwoko, Sulfan Zayd, M Rasyid Ridho, Arif Syamsudin. Pada Januari 2012,