Rencana Kontinjensi Banjir Blega Kab. Bangkalan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Wilayah Kabupaten Bangkalan tidak lepas dari adanya ancaman bencana, baik ancaman bencana alam maupun ancaman bencana non alam. Menurut data informasi bencana indonesia (DIBI) yang di keluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional Republik Indonesia, di wilayah Kabupaten Bangkalan sampai dengan tahun 2016 telah terjadi beberapa kali kejadian bencana alam sebagaimana berikut : Bencana banjir, bencana angin puting beliung, bencana kekeringan, bencana kebakaran, bencana tanah longsor dan bencana gelombang pasang yang mengakibatkan terjadinya abrasi di wilayah pesisir. Dengan adanya kejadian bencana alam yang telah terjadi maka diperlukan penanganan yang baik dengan perencanaan yang matang dalam pelaksanaan penanggulangan bencana yang berpotensi akan terjadi di wilayah Kabupaten Bangkalan, khususnya bencana yang beberapa kali telah terjadi seperti bencana banjir, angin puting beliung, kekeringan dan tanah longsor. Untuk mengurangi dampak yang terjadi akibat kejadian bencana, maka perlu dibuat sebuah rencana kontinjensi untuk menghadapi potensi kejadian bencana yang kemungkinan akan terjadi, agar dapat ditangani secara tepat, cepat, terukur dan terpadu.
42
Embed
BAB I PENDAHULUANdatapengungsi.bnpb.go.id/teloman/wp-content/uploads/2017/04/RENKON...Rencana Kontinjensi Banjir Blega Kab. Bangkalan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bencana
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Rencana Kontinjensi Banjir Blega Kab. Bangkalan 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.
Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi,
gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
Wilayah Kabupaten Bangkalan tidak lepas dari adanya ancaman
bencana, baik ancaman bencana alam maupun ancaman bencana non alam.
Menurut data informasi bencana indonesia (DIBI) yang di keluarkan oleh Badan
Penanggulangan Bencana Nasional Republik Indonesia, di wilayah Kabupaten
Bangkalan sampai dengan tahun 2016 telah terjadi beberapa kali kejadian
bencana alam sebagaimana berikut : Bencana banjir, bencana angin puting
beliung, bencana kekeringan, bencana kebakaran, bencana tanah longsor dan
bencana gelombang pasang yang mengakibatkan terjadinya abrasi di wilayah
pesisir.
Dengan adanya kejadian bencana alam yang telah terjadi maka
diperlukan penanganan yang baik dengan perencanaan yang matang dalam
pelaksanaan penanggulangan bencana yang berpotensi akan terjadi di wilayah
Kabupaten Bangkalan, khususnya bencana yang beberapa kali telah terjadi
seperti bencana banjir, angin puting beliung, kekeringan dan tanah longsor.
Untuk mengurangi dampak yang terjadi akibat kejadian bencana, maka
perlu dibuat sebuah rencana kontinjensi untuk menghadapi potensi kejadian
bencana yang kemungkinan akan terjadi, agar dapat ditangani secara tepat,
cepat, terukur dan terpadu.
Rencana Kontinjensi Banjir Blega Kab. Bangkalan 2
I.2. GAMBARAN UMUM WILAYAH
a. Letak Geografis, Administrasi dan Luas Wilayah
Secara geografis, Kabupaten Bangkalan terletak pada 1120 40’06” -
1130 08’04” Bujur Timur serta 60 51’39” - 70 11’39” Lintang Selatan dan
batas wilayah Kabupaten Bangkalan adalah sebagai berikut :
1) Sebelah Utara : Laut Jawa;
2) Sebelah Timur : Kabupaten Sampang;
3) Sebelah Selatan : Selat Madura;
4) Sebelah Barat : Selat Madura.
Luas Wilayah Kabupaten Bangkalan 1.260,14 km2 terbagi dalam 18
Kecamatan terdiri dari 8 Kelurahan dan 273 Desa.
Adapun 18 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bangkalan
tersebut meliputi Kecamatan Kamal, Kecamatan Labang, Kecamatan
Kwanyar, Kecamatan Modung, Kecamatan Blega, Kecamatan Konang,
Kecamatan Galis, Kecamatan Tanah Merah, Kecamatan Tragah, Keacatan
Socah, Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Burneh, Kecamatan Arosbaya,
Kecamatan Geger, Kecamatan Kokop, Kecamatan Tanjung Bumi,
Kecamatan Sepulu, dan Kecamatan Klampis.
Peta I.2.a. Peta Administratif Kabupaten Bangkalan
.
Peta Administratif Kabupaten Bangkalan
Rencana Kontinjensi Banjir Blega Kab. Bangkalan 3
b. Topografi dan Klimatologi
Seperti daerah di Indonesia pada umumnya Kabupaten Bangkalan
mempunyai iklim tropis yang ditandai dengan adanya 2 (dua) musim, yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung antara bulan
Oktober sampai dengan bulan April dan musim kemarau berlangsung antara
bulan April sampai dengan bulan Oktober.
Rata-rata curah hujan di Kabupaten Bangkalan adalah sekitar 94,28
mm/tahun, sedangkan rata-rata jumlah hari-hari hujan mencapai 68 h/tahun.
Berdasarkan data yang ada curah hujan tertinggi terdapat di Kecamatan
Bangkalan yakni 141,46 mm/tahun, sedangkan curah hujan terendah
terdapat di Kecamatan Sepulu.
Tabel I.2.b.
Curah Hujan Per KecamatanKabupaten Bangkalan Tahun 2015
NO KECAMATAN
KLIMATOLOGI (Rata-Rata)
Curah
Hujan
(mm/th)
Hari-
Hari
Hujan
(hh/th)
Suhu
(oC)
Kelembapan
Udara (%)
Kec.
Angin
(Km/Jam)
1 Bangkalan 101,83 74 - - -
2 Socah 117,00 85 - - -
3 Burneh 134,25 79 - - -
4 Kamal 9,75 71 - - -
5 Arosbaya 99,17 89 - - -
6 Labang 103,42 63 - - -
7 Tragah 115,92 49 - - -
8 Klampis 91,04 70 - - -
9 Tanah merah 110,67 70 - - -
10 Kwanyar 71,17 62 - - -
11 Geger 127,58 76 - - -
12 Tanjung Bumi 58,33 42 - - -
13 Sepulu 60,08 34 - - -
14 Kokop 109,42 94 - - -
15 Galis 87,25 89 - - -
Rencana Kontinjensi Banjir Blega Kab. Bangkalan 4
16 Konang 141,46 72 - - -
17 Blega 93,33 62 - - -
18 Modung 65,42 49 - - -
Jumlah rata rata 94,28 68 - - -
Sumber: Bangkalan dalam angka 2016
Dari sisi kemiringan tanah wilayah Kabupaten Bangkalan bervariasi
antara datar, bergelombang, curam dan sangat curam dimana klasifikasi
kemiringan tanah tersebut adalah sebagai berikut ini:
1) Kemiringan 0-2 % meliputi luas 56.738 Ha atau 45,43 % dari luas wilayah
keseluruhan, kecuali daerah genangan air pada wilayah ini sangat baik
untuk pertanian tanaman semusim.
2) Kemiringan2-15 % meliputi luas 63.002 Ha atau 50.45 % dari luas
wilayah keseluruhan, baik sekali untuk usaha pertanian dengan tetap
mempertahankan usaha pengawetan tanah dan air. Selain itu pada
kemiringan ini cocok juga untuk konstruksi/ permukiman.
3) Kemiringan 15-40 % meliputi luas 4.427 Ha atau 3,54 % dari luas wilayah
keseluruhan. Daerah tersebut baik untuk pertanian tanaman
keras/tahunan, karena daerah tersebut mudah terkena erosi dan
kapasitas penahan air yang rendah. Karenanya lahan ini pun tidak cocok
untuk konstruksi.
4) Kemirngan > 40 % meliputi luas 721 Ha atau 0,53 % dari luas wilayah
keseluruhan. Daerah ini termasuk kedalam kategori kemiringan yang
sangat terjal (curam) dengan lahan pada kemiringan ini termasuk lahan
konservasi karena sangat peka terhadap erosi, biasanya berbatu diatas
permukaannya, memiliki run off yang tinggi serta kapasitas penahan air
yang rendah. Karenanya lahan ini tidak cocok untuk konstruksi. Daerah
ini harus merupakan daerah yang dihutankan agar dapat berfungsi
sebagai perlindungan hidrologis serta menjaga keseimbangan ekosistem
dan lingkungan.
c. Daerah Aliran Sungai
Kabupaten Bangkalan memiliki 110 buah sungai yang terdapat di 18
kecamatan, yaitu :
Rencana Kontinjensi Banjir Blega Kab. Bangkalan 5
Tabel I.2.c. Daerah Aliran Sungai Kabupaten Bangkalan
No Kecamatan Jumlah Sungai
Panjang (Km) Keterangan
1 Kamal 3 14,35
2 Labang 1 3,25
3 Kwanyar 2 21,20
4 Modung 5 27,60
5 Blega 5 31,05
6 Konang 9 46,75
7 Galis 8 45,05
8 Tanah Merah 11 35,93
9 Tragah 3 11,50 1 sungai tidak ada data
10 Socah 2 15,80
11 Bangkalan 4 19,25 1 sungai tidak ada data
12 Burneh 7 14,19 4 sungai tidak ada data
13 Arosbaya 4 18,10
14 Geger 12 39,70
15 Kokop 13 43,06
16 Tanjung Bumi 5 50,25
17 Sepulu 8 30,00
18 Klampis 8 16,00
Sumber : Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Bidang Irigasi dan Pemanfaatan Air Kabupaten Bangkalan
Peta I.2.c. Daerah Aliran Sungai Kabupaten Bangkalan
Sumber : RTRW Kabupaten Bangkalan 2009 – 2029
Rencana Kontinjensi Banjir Blega Kab. Bangkalan 6
d. Demografi
Jumlah penduduk per kecamatan Kabupaten Bangkalan sampai
dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Tabel I.2.d Jumlah Penduduk Per Kecamatan Tahun 2015
No Kecamatan Jumlah
Desa Luas (Km2)
Rumah Tangga
Penduduk
1 Kamal 10 41 13,376 47,501
2 Labang 13 35 7,993 34,451
3 Kwanyar 16 48 10,451 43,165
4 Modung 17 79 11,085 45,416
5 Blega 19 93 12,218 53,822
6 Konang 13 81 11,003 46,550
7 Galis 21 121 18,408 75,171
8 Tanah Merah 23 69 13,477 58,722
9 Tragah 18 40 5,892 27,500
10 Socah 11 54 13,644 54,749
11 Bangkalan 13 35 19,107 79,091
12 Burneh 12 66 13,418 57,733
13 Arosbaya 18 42 9,931 41,566
14 Geger 13 123 16,142 64,883
15 Kokop 13 126 16,960 66,718
16 Tanjung Bumi 14 67 13,109 50,319
17 Sepulu 15 73 10,423 40,141
18 Klampis 22 67 12,571 49,999
Jumlah/ Total 281 1,260 229,208 937,497
Sumber Data : BPS Kab. Bangkalan Proyeksi Penduduk.
Rencana Kontinjensi Banjir Blega Kab. Bangkalan 7
BAB II
PENILAIAN RESIKO DAN PENENTUAN KEJADIAN
II.1. PENILAIAN RESIKO
Dengan kondisi geografis sebagaimana dijelaskan dalam Bab I,
Kabupaten Bangkalan termasuk daerah rawan banjir dan bencana lainnya,
bencana banjir tidak hanya terjadi karena curah hujan yang tinggi namun
bencana banjir juga dapat disebabkan oleh naiknya permukaan air laut.
Dalam rangka penyusunan rencana kontinjensi, langkah pertama yang
dilakukan adalah menilai bahaya dari ancaman bencana yang berpotensi tejadi
di Kabupaten Bangkalan. Penilaian ini berdasarkan kepada seberapa sering
kejadian bencana alam itu terjadi yang diukur dalam skala probalitas dan
dampak yang ditimbulkan oleh kejadian bencana tersebut.
Tabel II.1. Penilaian Bahaya
Jenis Ancaman Bahaya P D
Banjir 4 3
Angin Puting Beliung 3 3
Kekeringan 3 2
Tanah Longsor 1 1
Abrasi Laut 2 2
Rencana Kontinjensi Banjir Blega Kab. Bangkalan 8
Tabel II.2. Penilaian Bahaya
Dampak
4 Banjir
3 Angin Puting
Beliung
2 Abrasi Laut
Kekeringan
1 Tanah Longsor
1 2 3 4
Menurut matrik penilaian bahaya yang ditimbulkan oleh ancaman bencana
alam, didapat hasil sebagai berikut : bencana alam banjir menempati posisi
tertinggi baik di skala probabilitas atau seberapa besar kemungkinan bencana
itu akan terjadi maupun skala dampak yang akan ditimbulkan akibat bencana
tersebut.
Berdasarkan hasil penilaian tersebut, maka Kabupaten Bangkalan perlu
menyusun sebuah Rencana Kontinjensi didalam menghadapi ancaman
bencana banjir.
II.2. PENENTUAN KEJADIAN
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda - Surabaya
memperkirakan curah hujan sampai bulan Desember 2016 di wilayah
Kabupaten Bangkalan di atas normal dengan keterangan sebagai berikut :
a. Tahun 2016 merupakan tahun La Nina dengan intensitas lemah dan
diprakirakan terjadi hingga awal tahun 2017. b. La Nina diprakirakan terjadi mulai bulan ASO : Agustus September Oktober
2016 dan diprakirakan mulai melemah pada bulan JFM (Januari Februari
Maret).
Rencana Kontinjensi Banjir Blega Kab. Bangkalan 9
Tabel II.2.b Prakiraan La Nina
c. Musim hujan tahun 2016/2017 di Bangkalan maju dari kondisi normalnya,
3. Pelayanan kesehatan gratis bagi korban bencana rentan sakit
DINKES Masa Tanggap Darurat
4. Merujuk pasien ke Puskesmas terdekat atau RSUD Bangkalan jika dibutuhkan
DINKES Masa Tanggap Darurat
5. Melaksanakan pemantauan terhadap pelayanan kesehatan, deteksi dini dan cegah dini terhadap kemungkinan terjangkitnya penyakit menular di masing-masing tempat pengungsian
DINKES Masa Tanggap Darurat
6. Pencatatan dan pelaporan DINKES Masa Tanggap Darurat