BAB IPENDAHULUAN
1.1.Latar BelakangPerilaku menyimpang tumbuh di kalangan
masyarakat akibat kurang seimbangnya masalah ekonomi, terutama
terhadap para remaja Indonesia yang sering menggunakan
minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang. Mungkin mereka
kurang perhatian dari orang tua mereka atau mungkin juga karena
ajakan para pemakai atau teman-temannya.
Salah satu persoalan besar yang tengah dihadapi bangsa
Indonesia, dan juga bangsa-bangsa lainnya di dunia saat ini adalah
seputar maraknya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya
(narkoba), yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Saat ini,
jutaan orang telah terjerumus ke dalam lembah hitam narkoba dan
ribuan nyawa telah melayang karena jeratan lingkaran setan bernama
narkoba. Telah banyak keluarga yang hancur karenanya dan tidak
sedikit pula generasi muda yang kehilangan masa depan karena
perangkap makhluk yang disebut narkoba ini.Masalah penyalahgunaan
narkoba di Indonesia merupakan masalah serius yang harus dicarikan
jalan penyelesaiannya dengan segera. Banyak kasus yang menunjukkan
betapa akibat dari masalah tersebut diatas telah menyebabkan banyak
kerugian, baik materi maupun non materi. Banyak kejadian, seperti
perceraian atau kesulitan lain bahkan kematian yang disebabkan oleh
ketergantungan terhadap narkotika dan obat-obat terlarang.1.2.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada tersebut, dapat dirumuskan beberapa
masalah, yaitu :
1. Apa faktor penyebab penyalahgunaan narkoba ?
2. Siapa yang menjadi objek dari penyalahgunaan narkoba ?
3. Mengapa rokok dilarang sedangkan narkoba dilarang ?4.
Bagaimana upaya pencegahan dari penyalahgunaan narkoba ?BAB
IITINJAUAN PUSTAKA2.1. Pengertian dan Jenis Jenis Narkoba.Narkoba
(singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya
lainnya) adalah bahan / zat yang jika dimasukan dalam tubuh
manusia, baik secara oral / diminum, dihirup, maupun disuntikan,
dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku
seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik
dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No.
22 tahun 1997).Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:1.
Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan
bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan
dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara
lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin.
Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.2. Stimulan, merangsang
fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis
stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering
dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.3. Halusinogen, efek
utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan
halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti
mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu
ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak
dipakai adalah marijuana atau ganja.2.2.Penyalahgunaan Narkotika
dan Zat adiktif
Penggunaan narkoba yang tidak sesuai dengan ketentuan disebut
penyalahgunaan narkoba. Sungguh memprihatinkan penyalahgunaan
narkoba ini yang telah menimpa generasi muda, mulai anak usia SD
sampai usia perguran tinggi. Mereka yang terkena penyalahgunaan
narkoba akan terjadi disorientasi emosi, kemauan, maupun
disorientasi kordinasi psiko motoriknya. Tingkatan penyalahgunaan
biasanya sebagai berikut:
1. coba-coba
2. senang-senang.
3. menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. penyalahgunaan
5. ketergantungan
Tanda-Tanda Penyalahgunaan Narkotika dan Zat adiktif diantaranya
: 1. Secara Fisik berat badan turun drastic mata terlihat cekung
dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman tangan penuh
dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada
tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di
tempat bekas suntikan buang air besar dan kecil kurang lancer
sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas
2. Secara Emosisangat sensitif dan cepat bosan
bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap
membangkang
emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau
berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang di
sekitarnya
nafsu makan tidak menentu
Perilakumalas dan sering melupakan tanggung jawab dan
tugas-tugas rutinnya
menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi
tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam
suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan
menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan
barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang
selalu kehabisan uang
waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset,
gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi
lainnya
takut akan air. Jika terkena akan terasa sakit karena itu mereka
jadi malas mandi
sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi
pada saat gejala putus zat
sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis
bila ada maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat
sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam
alasan
mengalami jantung berdebar-debar
sering menguap
mengeluarkan air mata berlebihan
mengeluarkan keringat berlebihan
sering mengalami mimpi buruk
mengalami nyeri kepala
mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi
Dampak penyalahgunaan narkobaBila narkoba digunakan secara terus
menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan
mengakibatkan ketergantungan.Kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya
kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh
seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan
narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang
dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi
pemakai.Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada
fisik, psikis maupun sosial seseorang.Dampak Fisik:1.Gangguan pada
system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.2.Gangguan pada jantung
dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah3.Gangguan pada kulit
(dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.4.Gangguan
pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.5.Sering sakit
kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur.6.Dampak terhadap kesehatan
reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi
hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual.7.Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada
remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi,
ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe.8.Bagi pengguna narkoba
melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B,
C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.9.Penyalahgunaan
narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya.Over
dosis bisa menyebabkan kematianDampak Psikis:1.Lamban kerja,
ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.2.Hilang kepercayaan diri,
apatis, pengkhayal, penuh curiga.3.Agitatif, menjadi ganas dan
tingkah laku yang brutal.4.Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan
tertekan.5.Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan
bunuh diriDampak Sosial:1.Gangguan mental, anti-sosial dan asusila,
dikucilkan oleh lingkungan.2.Merepotkan dan menjadi beban
keluarga.3.Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.Dampak
fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik
akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa ( sakaw ) bila
terjadi putus obat ( tidak mengkonsumsi obat pada waktunya ) dan
dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi
( bahasa gaulnya sugest ). Gejata fisik dan psikologis ini juga
berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi
orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.Bahaya Bagi
RemajaMasa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa
anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa
anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang
tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan
remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa
depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba,
mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar
sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi
hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan
narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling
banyak adalah kelompok usia remaja.Masalah menjadi lebih gawat lagi
bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan
HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian
narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan
kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba
dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan
sumber daya manusia bagi bangsa.Antara Mahasiswa dan narkobaMemang
tidak dapat kita pungkiri bahwa pilar mahasiswalah yang sukses
menjemput bola emas yang digulirkan di era reformasi dengan
mengalirkan nurani rakyat serta menghembuskan nafas segar di
seluruh nusantara.Pilar ini mampu mengangkat semua yang terpuruk
dan menjadikannya sebuah energi baru dalam semua sendi kehidupan
bermasyarakat. Mahasiswa pun mendapat sambutan hangat dan simpati
dari seluruh rakyat, dan bangsa ini pun masuk tercatat dalam
sederetan bangsa-bangsa yang maju dan beradab di era reformasi.Akan
tetapi, jeda yang dialami dalam menikmati hasil perjuangannya belum
tuntas, keburu pil pahit di telannya. Nilai setitik, rusak susu
sebelanga; Panas setahun dihapuskan hujan sehari. Mungkin
ungkapan-ungkapan ini bisa dialamatkan kepada pilar ini, dengan
asumsi bahwa ditengah rimbunnya gerakan sosial mahasiswa, ada
sekian mahasiswa yang terhanyut dalam layanan NARKOBA (Narkotika,
dan Obat Terlarang). Apakah yang terlarut dalam larutan NAKOBA
adalah betul-betul mahasiswa dengan identitas KPM (Kartu Pengenal
Mahsiswa) yang jelas, atau mahasiswa gadungan yang demi kepentingan
politik tertentu, menyangkut popularitas institusi pendidikan,
kelompok (komunitas) dan individu sebagai insan kampus. Pada level
ini sulit untuk diprediksi siapa mahasiswa yang sebenar terlibat
dalam skandal NARKOBA ini.Ketika popularitas dan akreditasi
institusi tertentu yang unggul, kadang membuat pihak lain kebakaran
jenggot untuk terlibat dalam proses pemberian label atau Stigma
"Mahasiswa NARKOBA". Belum lagi, ketika proyeksi dan promosi untuk
mendapatkan pangkat atau jabatan baru pada institusi tertentu, maka
skenario penangkapan "Mahasiswa Narkoba" pun dilakukan, dan skandal
lainnya. Walaupun, diakui bahwa satu dari antara sekian yang
terlibat dalam gerakan-gerakan moral mahasiwa itu sebagai pemilik,
penadah, pengedar atau pemakai. Sulit untuk kita pungkir bahwa hal
ini benar terjadi. Tetapi, apakah ini menjadi ukuran untuk memberi
label "Mahasiswa NARKOBA"?Di manakah posisi mahasiswa dalam
klasifikasi strata Narkoba dewasa ini? Apakah sebagai pengedar,
pemakai, pemilik, atau penadah. Di satu pihak, mahasiswa tidak
bekerja. Ia sepenuhnya hidup dari keringat orang tua, saudara,
orang lain, atau orang tua asuh yang setiap saat menggajinya ala
seorang pegawai negeri atau pegawai swasta. Di pihak lain,
mahasiswa juga tidak memegang lesensi terhadap penyuplai biaya
hidup selama berpredikat sebagai mahasiwa, sehingga kadang-kadang
mencoba-coba segala sesuatu termasuk "NARKOBA". Mahasiswa bukanlah
apa-apa, dia hanya bagian dari kehidupan sosial yang tergabung
dalam kumpulan anak-anak terdidik dari berbagai golongan pendapatan
orang tua yang berbeda. Posisi mahasiswa belum bisa ditentukan dan
tidak tahu kapan akan berakhir, karena mereka belum memasuki
kehidupan ekonomi yang sesungguhnya sebagai proses akhir dari
belajar.Kedudukan yang mengambang itu membuat mahasiswa menjadi
sasaran empuk bagi semua pihak yang memiliki kepentingan dengan
penyedia jasa layanan NARKOBA, baik sebagai pemilik, penadah,
pengedar atau pemakai.Beragam pendapat yang akan muncul bila
melihat kehidupan kaum terpelajar seperti ini.Pilar mahasiswa yang
getol mengkritisi berbagai fenomena yang timbul disekitarnya,
kadang-kadang terbuai oleh penyedia jasa layanan NARKOBA.
Organisasi mahasiswa ini sering impoten ketika berurusan dengan
persoalan-persoalan seperti ini. Ketika bergerak maju, berhadapan
dengan sesama aktivis mahasiswa, ketika bergerak mundur berhadapan
dengan sesama aktivis dan masyarakat. Harus diakui bahwa dunia
kampus bukanlah sebuah industri jasa yang menyediakan mahasiswanya
sebagai pemilik, penadah, pengedar atau pemakai, namun rantai
layanan NARKOBA ini telah masuk dan merajut dalam sendi-sendi
pendidikan.Pilar mahasiswa harus sanggup mengangkat semua persoalan
menyangkut kepentingan rakyat secara umum dan harus terus
diperkenalkan kepada kelompok mahasiswa di dalam kampus. Mahasiswa
juga haruslah menjadi kelompok yang terdepan mempropagandakan dan
melancarkan aksi-aksi massa pada setiap kesempatan, walau sekecil
apapun, yang dapat dipergunakan untuk menunjukkan watak sejati
dalam membendung bandar-bandar NARKOBA. Dan harus pula menjadi yang
pertama untuk mempromosikan bahwa "Kampus Bebas Narkoba" kepada
gerakan mahasiswa di kampus-kampus lain, dan mendorong terbentuknya
satu penyatuan konsep di tingkatan yang lebih luas. Singkat kata,
mahasiswa haruslah menjadi pelopor sejati dalam memberantas
NARKOBA, dan bukan hanya sebagai penonton tanda kutip: "pemilik,
penadah, pengedar atau pemakai".2.3 Pencegahan dan penanggulangan
narkobaBanyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja
menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan narkoba.Kami sebagai penulis mengelompokkan solusi
atas persoalan narkoba ini ke dalam dua komponen penting
penyelenggara negara ini, yaitu pemerintah dan masyarakat.Ada tiga
tingkat intervensi yang dapat dilakukan pemerintah, yaitu:1.Primer,
sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui
keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih
banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan
seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang
ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.2.Sekunder, pada saat
penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal
(initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik
dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik,
antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan
bahan-bahan adiktif secara bertahap.3.Tertier, yaitu upaya untuk
merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi,
antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke
masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan
penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di
masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat
kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif,
dll.Adapun solusi alternatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat
(Non-pemerintah) dalam mengatasi masalah narkoba ini, adalah dengan
menggunakan beberapa pendekatanyang diterapkan kepada mereka, baik
yang belum ataupun yang sudah terjerat belitan narkoba.Beberapa
pendekatan yang penulis maksud adalah sebagai berikut:1.Pendekatan
agama (religius). Melalui pendekatan ini, mereka yang masih bersih
dari dunia narkoba, senantiasa ditanamkan ajaran agama yang mereka
anut. Agama apa pun, tidak ada yang menghendaki pemeluknya untuk
merusak dirinya, masa depannya, serta kehidupannya. Setiap agama
mengajarkan pemeluknya untuk menegakkan kebaikan, menghindari
kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya, maupun lingkungan
sekitarnya. Sedangkan bagi merekayang sudah terlanjur masuk dalam
kubangan narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai yang
terkandung di dalam ajaran agama yang mereka yakini. Dengan jalan
demikian, diharapkan ajaran agama yang pernah tertanam dalam benak
mereka mampu menggugah jiwa mereka untuk kembali ke jalan yang
benar.2.Pendekatan psikologis. Dengan pendekatan ini, mereka yang
belum terjamah kenikmatan semu narkoba, diberikan nasihat dari hati
ke hati oleh orang-orang yang dekat dengannya, sesuai dengan
karakter kepribadian mereka.Langkah persuasif melalui pendekatan
psikologis ini diharapkan mampu menanamkan kesadaran dari dalam
hati mereka untuk menjauhi dunia narkoba. Adapun bagi merekayang
telah larut dalam kehidupan gelap narkoba, melalui pendekatan ini
dapat diketahui, apakah mereka masuk dalam kategori pribadiyang
ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup), atau sensitif. Dengan
mengetahui latar belakang kepribadian mereka, maka pendekatan ini
diharapkan mampu mengembalikan mereka pada kehidupan nyata,
menyusun kembali kepingan perjalanan hidupyang sebelumnya
berserakan, sehingga menjadi utuh kembali.3.Pendekatan sosial. Baik
bagi mereka yang belum, maupun yang sudah masuk dalam sisi kelam
narkoba, melalui pendekatan ini disadarkan bahwa mereka merupakan
bagian penting dalam keluarga dan lingkungannya. Dengan penanaman
sikap seperti ini, maka mereka merasa bahwa kehadiran mereka di
tengah keluarga dan masyarakat memiliki arti penting. Dengan
beberapa pendekatan di atas, diharapkan mampu menggerakkan hati
para remaja dan generasi mudayang masih suci dari kelamnya dunia
narkoba untuk tidak larut dalam trend pergaulan yang menyesatkan.
Dan bagi mereka yang sudah tercebur ke dalam kubangan dunia
narkoba, melalui beberapa pendekatan tersebut, diharapkan dapat
kembali sadar akan arti penting kehidupan ini, yang amat sayang
jika digadaikan dengan kesenangan yang nisbi.Dengan demikian, jika
pemerintah dan masyarakat menjalankan fungsi dan perannya dengan
baik, niscaya upaya memerangi narkoba serta menyelamatkan bangsa
Indonesia dari bahaya mematikan narkoba akan menemui titik
terang.BAB IIIKESIMPULANPada awalnya orang-orang khususnya remaja
mengkonsumsi narkoba mulai dari SMP, bahkan sekarang narkoba juga
sudah masuk ke SD.Modusnya sama mula-mula diberi, lama-kelamaan
menjadi ketergantungan. Harganya juga mula-mula gratis, dan setelah
lama harganya makin mahal, Karena sudah ketergantungan berapapun
harganya akan dibeli. Jika pembelinya orang kaya masih bisa dibeli,
tetapi kalau orang miskin mau pakai apa mereka membelinya.Faktor
pemicu seseorang menjadi pecandu narkoba antara lain Karena
keluarganya berantakan. Contohnya orang tua si pecandu bercerai.
Dengan perceraian itu si anak jadi kurang Perhatian. Faktor pemicu
yang lain pemahaman agama yang minim,pengalaman yang kurang,
wawasan yang sempit, dan lingkungan sekitar yang tidak baik.Banyak
sekali jenis narkoba sekarang ini contohnyaputaw,ektasi, ganja,
heroin, morphine dan lain-lain. Cara mengkonsumsinya juga
bervariasi sesuai jenis narkoba yang dikonsumsi. Sanksi bagi para
si pecandu dan pengedar, sebenarnya sudah cukup memberatkan,
apalagi sekarang sudah banyak yang dihukum mati akibat kasus
narkoba.Sebenarnya pengedaran narkoba dapat dicegah dengan
pengawasan yang intensif baik dari polisi ataupun masyarakat
terutama bagi para orang tua harus bisa mendidik anaknya supaya
tidak terjerumus ke lembah hitam. Bisa dengan pendekatan agama
ataupun yang lainnya.DAFTAR PUSTAKABadan Narkotika Nasional
Republik Indonesia
Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat
http://www.Sawal99s Blog.htm/Penanggulangan narkoba.htm
http://www.youtube.comSinaga, Edi, 2009. Narkoba dan Komitmen
Penanggulangan.Newspaper IIIbyOurblogtemplates.com
Rangkuman :A. Pengertian NarkotikaNarkotika adalah zat yang
dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya
dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh
tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan,
semangat dan halusinasi. Dengan timbulnya efek halusinasi inilah
yang menyebabkan kelompok masyarakat terutama di kalangan remaja
ingin menggunakan Narkotika meskipun tidak menderita apa-apa. Hal
inilah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan Narkotika
(obat). Bahaya bila menggunakan Narkotika bila tidak sesuai dengan
peraturan adalah adanya adiksi/ketergantungan obat
(ketagihan).Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat
kronik/periodik sehingga penderita kehilangan kontrol terhadap
dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat.
Orang-orang yang sudah terlibat pada penyalahgunaan Narkotika pada
mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-lama pengguna
obat menjadi kebiasaan, setelah biasa menggunakan mar kemudian
untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan dosis yang lebih tinggi
(toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi
ketergantungan, merasa tidak dapat hidup tanpa Narkotika.
B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna NarkotikaBanyak orang
beranggapan bagi mereka yang sudah mengkonsumsi mar secara
berlebihan beresiko sebagai berikut :1. Sebanyak 60% orang
beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan kematian karena
zat-zat yang terkandung dalam Narkotika mengganggu sistem kekebalan
tubuh mereka sehingga dalam waktu yang relatif singkat bisa
merenggut jiwa si pemakai.2. Sebanyak 20% orang beranggapan bahwa
pengguna Narkotika dapat bertindak nekat/bunuh diri karena pemakai
cenderung memiliki sifat acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Ia
menganggap dirinya tidak berguna bagi lingkungannya ini yang
memacunya untuk bertindak nekat.3. Sebanyak 15% orang beranggapan
bahwa Narkotika dapat menyebabkan hilangnya kontrol bagi si
pemakainya, karena setelah mengkonsumsi Narkotika. Zat-zat yang
terkandung di dalamnya langsung bekerja menyerang syaraf pada otak
yang cenderung membuat tidak sabar dan lepas kontrol.4. Sebanyak 5%
orang beranggapan bahwa Narkotika menimbulkan penyakit bagi
pemakainya. Karena di dalam Narkotika mengandung zat yang mempunyai
efek samping yang menimbulkan penyakit baru.
C. Jenis-jenis Narkotika yang Disalahgunakan dan
PeredarannyaNarkoba meliputi :A. NarkotikaZat berasal dari tanaman
atau bukan tanaman.1) Tanamana. Opium atau candu/morfin yaitu
olahan getah tanaman papaver somniferum tidak terdapat di
Indonesia, tetapi diselundupkan di Indonesia.b. Kokain yaitu olahan
daun koka diolah di Amerika (Peru, Bolivia, Kolumbia).c. Cannabis
Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak ditanam di Indonesia.2)
Bukan tanamana. Semi sintetik : adalah zat yang diproses secara
ekstraksi, isolasi disebutalkaloid opium. Contoh : Heroin, Kodein,
Morfin.b. Sintetik : diperoleh melalui proses kimia bahan baku
kimia, menghasilkan zat baru yang mempunyai efek narkotika dan
diperlukan medis untuk penelitian serta penghilang rasa sakit
(analgesic) seperti penekan batuk (antitusif).Contoh : Amfetamin,
Metadon, Petidin, Deksamfetamin.
HALAMAN MOTTO :
Janganlah kamu terjerumus kedalam api keputus-asaan karena
dengan putus asa lah manusia tidak akan berhasil dalam menjalani
hidup
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.Syukur Alhamdulillah kami ucapkan
kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah
sehingga saya dapat menyelesaikan paper ini, yang berjudul : Peran
Remaja dalam penanggulangan narkotika. Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw. Adapun
tujuan dari penyusunan paper ini adalah salah satu syarat yang
harus dipenuhi untuk mengikuti (UAS) ujian akhir sekolah dan juga
merupakan kurikulum yang ditetapkan bagi siswa kelas III.
Dengan terselesaikannya paper ini, penulis ingin menyampaikan
terima kasih semua pihak yang telah membantu dalam penyusunannya
terutama kepada :
1. Bpk Abd. Wahid Efendi, M.Ag. selaku Kepala Sekolah Madrasah
Aliyah.
2. Ibu Dra. Khusnul Maziyah, selaku Guru Pembimbing dalam
pembuatan paper ini.
3. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu di dalam
proses penyusunan paper ini.
Penulis menyadari bahwa isi dari paper ini jauh dari sempurna,
penulis berharap pembaca bersedia kesempurnaan paper ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sidoarjo,
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.................................................................................................
i
HALAMAN
MOTTO...............................................................................................
ii
LEMBAR
PERSETUJUAN.....................................................................................
iii
KATA
PENGANTAR.............................................................................................
iv
DAFTAR
ISI............................................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................
1
1.1 Latar Belakang
Masalah...................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................
1
1.3 Tujuan dan
Manfaat..........................................................................
1
1.4
Hipotesis..........................................................................................
2
1.5 Metode
Penelitian.............................................................................
2
1.6 Sistematika
Penulisan........................................................................
2
BAB II KAJIAN
TEORI....................................................................................
4
A. Pengertian
Narkotika........................................................................
4
B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna
Narkotika........................ 4
C. Jenis-jenis Narkotika yang Disalahgunakan dan
Peredarannya............. 5
D. Peran Pemerintah Dalam Mengatasi
Narkotika................................. 14
E. Akibat Penyalahgunaan
Narkotika....................................................
14
F. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan
Agama..................................... 15
G. Ciri-Ciri Bagi Pengguna
Narkotika................................................... 18
H.
Kendala..........................................................................................
18
I.
Solusi.............................................................................................
19
BAB III PENYAJIAN DATA PEMECAHAN
MASALAH............................... 20
A. Penyajian
Data...............................................................................
20
B. Pemecahan
Masalah.......................................................................
20
BAB IV
PENUTUP...........................................................................................
22
A.
Kesimpulan.....................................................................................
22
B.
Saran-saran....................................................................................
22
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................
23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang
biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di
dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa
pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan
ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa
pemakainya.
Penyalahgunaan narkoba pada akhir tahun ini dirasakan semakin
meningkat. Dapat kita amati dari pemberitaan-pemberitaan baik di
media cetak maupun elektronika yang hampir setiap hari memberitakan
tentang penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat
keamanan. Kebanyakan pelakunya adalah remaja belasan tahun, mereka
pasti sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi
mengapa mereka menggunakannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka
penulis menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
a. Adakah bahaya narkoba terhadap generasi penerus bangsa ?
b. Gejala-gejala apa sajakah yang timbul akibat mengkonsumsi
narkoba ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah terumuskannya model
pemberdayaan pranata sosial dalam menangani masalah penyalahgunaan
narkoba. Manfaat yang diharapkan adalah sebagai bahan masukan bagi
perumusan kebijakan penanganan masalah penyalahgunaan narkoba
khususnya keikutsertaan pencegahan dan penanganan penyalahgunaan
masalah narkoba.
1.4 Hipotesis
Hipotesis yang bisa diperoleh dari rumusan masalah tersebut
sebagai berikut :
1. Hipotesis Kerja (Ha)
Adanya bahaya narkoba generasi penerus bangsa yang menjadi
akibat terjadinya penyalahgunaan narkoba.
2. Hipotesis Nol (H0)
Tidak ada masyarakat yang bilang kalau narkoba itu adalah barang
(obat) yang baik, sebaliknya narkoba itu adalah obat yang merusak
akal generasi penerus bangsa.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi
kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dilakukan
ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan peran remaja dalam
penanggulangan Narkotika dengan mengacu pada literatur-literatur,
artikel-artikel dan sumber bacaan lain.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan paper ini telah ditulis secara sistematika dan bisa
diuraikan sebagai berikut :
Pada Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat, hipotesis, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.
Pada Bab II berisi tentang kajian teori yang meliputi pengertian
Narkotika, kemungkinan yang terjadi pada pengguna Narkotika, peran
pemerintah dalam mengatasi Narkotika, akibat penyalahgunaan
Narkotika, cegah narkoba dengan pendidikan agama, dan ciri-ciri
bagi pengguna Narkotika, kendala dan solusi.
Pada Bab III berisi tentang penyajian data dan pemecahan
masalah.
Pada Bab IV berisikan tentang penutup yang meliputi kesimpulan
dan saran untuk meringkas berbagai keterangan pembahasan
diatas.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Narkotika
Narkotika adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu
bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat
tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan,
hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi. Dengan
timbulnya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok
masyarakat terutama di kalangan remaja ingin menggunakan Narkotika
meskipun tidak menderita apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan
terjadinya penyalahgunaan Narkotika (obat). Bahaya bila menggunakan
Narkotika bila tidak sesuai dengan peraturan adalah adanya
adiksi/ketergantungan obat (ketagihan).
Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodik
sehingga penderita kehilangan kontrol terhadap dirinya dan
menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat. Orang-orang
yang sudah terlibat pada penyalahgunaan Narkotika pada mulanya
masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-lama pengguna obat
menjadi kebiasaan, setelah biasa menggunakan mar kemudian untuk
menimbulkan efek yang sama diperlukan dosis yang lebih tinggi
(toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi
ketergantungan, merasa tidak dapat hidup tanpa Narkotika.
B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna Narkotika
Banyak orang beranggapan bagi mereka yang sudah mengkonsumsi mar
secara berlebihan beresiko sebagai berikut :
1. Sebanyak 60% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat
menyebabkan kematian karena zat-zat yang terkandung dalam Narkotika
mengganggu sistem kekebalan tubuh mereka sehingga dalam waktu yang
relatif singkat bisa merenggut jiwa si pemakai.
2. Sebanyak 20% orang beranggapan bahwa pengguna Narkotika dapat
bertindak nekat/bunuh diri karena pemakai cenderung memiliki sifat
acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Ia menganggap dirinya tidak
berguna bagi lingkungannya ini yang memacunya untuk bertindak
nekat.
3. Sebanyak 15% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat
menyebabkan hilangnya kontrol bagi si pemakainya, karena setelah
mengkonsumsi Narkotika. Zat-zat yang terkandung di dalamnya
langsung bekerja menyerang syaraf pada otak yang cenderung membuat
tidak sabar dan lepas kontrol.
4. Sebanyak 5% orang beranggapan bahwa Narkotika menimbulkan
penyakit bagi pemakainya. Karena di dalam Narkotika mengandung zat
yang mempunyai efek samping yang menimbulkan penyakit baru.
C. Jenis-jenis Narkotika yang Disalahgunakan dan
Peredarannya
Narkoba meliputi :
A. Narkotika
Zat berasal dari tanaman atau bukan tanaman.
1) Tanaman
a. Opium atau candu/morfin yaitu olahan getah tanaman papaver
somniferum tidak terdapat di Indonesia, tetapi diselundupkan di
Indonesia.
b. Kokain yaitu olahan daun koka diolah di Amerika (Peru,
Bolivia, Kolumbia).
c. Cannabis Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak ditanam di
Indonesia.
2) Bukan tanaman
a. Semi sintetik : adalah zat yang diproses secara ekstraksi,
isolasi disebutalkaloid opium. Contoh : Heroin, Kodein, Morfin.
b. Sintetik : diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia,
menghasilkan zat baru yang mempunyai efek narkotika dan diperlukan
medis untuk penelitian serta penghilang rasa sakit (analgesic)
seperti penekan batuk (antitusif).
Contoh : Amfetamin, Metadon, Petidin, Deksamfetamin.
B. Psikotropika
Adalah obat keras bukan narkotika, digunakan dalam dunia
pengobatan sesuai Permenkes RI No. 124/Menkes/Per/II/93, namun
dapat menimbulkan ketergantungan psikis fisik jika dipakai tanpa
pengawasan akan sangat merugikan karena efeknya sangat berbahaya
seperti narkotika. Psikotropika merupakan pengganti narkotika,
karena narkotika mahal harganya. Penggunaannya biasa dicampur
dengan air mineral atau alkohol sehingga efeknya seperti
narkotika.
1) Penenang (anti cemas) : bekerja mengendorkan atau mengurangi
aktifitas susunan syaraf pusat. Contoh : Pil Rohypnol, Mogadon,
Valium, Mandrax (Mx).
2) Stimulant : bekerja mengaktifkan susunan syaraf pusat. Contoh
: Amphetamine, MDMA, MDA.
3) Hallusinogen : bekerja menimbulkan rasa halusinasi/khayalan.
Contoh Lysergic Acid Diethylamide (LSD), Psylocibine.
Alkohol
Alkohol dalam ilmu kimia dikenal dengan sebutan etanol adalah
minuman keras yang mempunyai efek bisa memabukkan jika minumnya
berlebihan.
C. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah zat yang sangat berbahaya jika salah
pemakaiannya bisa merusak tubuh, bila keracunan bisa menimbulkan
halusinasi atau mungkin yang fatal kematian.
Contoh : Terpentine, lem karet, thinner, spray aerosol, aceton,
dll.
Narkoba yang sering disalahgunakan :
Narkoba yang sering dikonsumsi oleh masyarakat secara salah
antara lain :
A. HEROIN
Nama : Putauw, PT, bedak, putih, Brown Sugar, Benana, Smaek,
Horse, Hammer, Snow White Brown.
Asal : Papaver Somniferum.
Bentuk : Seperti bedak berwarna putih, rasa pahit, terdapat
paket hemat, dijual sebesar ujung kuku/ibu jari dalam kemasan
kertas.
Cara Pakai : Dihirup, dihisap, ditelan dan disuntikkan lewat
tangan, kaki, leher.
Efek : Mual, mengantuk, cadel, pendiam, mata sayu, muka pucat,
tidak konsentrasi, hidung gatal-gatal.
Gejala putus obat :
Sebelum memakai :
- Tulang otot sendi terasa nyeri, demam, takut air
- Keringat keluar berlebihan
- Takut kedinginan, bulu kuduk berdiri
- Mata berair, hidung berair
- Mual-mual, perut sakit, diare
- Tidak suka makan
- Tidak bisa bekerja (lemas)
Setelah memakai :
- Fly (berkhayal), mata sembab kadang muntah
- Jantung berdebar, mata susah bangun
Bahaya :
- Hepatitis B, C, AIDS, HIV
- Menstruasi terganggu, infertilitas (impotensi)
- Abses (jika pakai suntik)
- Tubuh kurus, pucat, kurang gizi
- Sulit buang air besar
- Mudah terserang radang paru, TBC paru, radang hati, empedu,
ginjal
B. KOKAIN
Nama : Charlie, Nosc Candy, Snow, Coke
Asal : Daun (tanaman Erythrro Xylon Coca)
Bentuk : Serbuk putih, kadang dicampur dengan beberapa macam zat
berbahaya, disebut Drug Cocktail
Efek : - Suhu badan tinggi, denyut jantung bertambah
- Mudah marah, agresif dan merusak
- Merasa energik dan waspada dan merasa memiliki dunia
(arogan).
Gejala putus obat :
- Ada keinginan bunuh diri, mual, kejang-kejang
Bahaya :
- Paranoid
- Menyebabkan perkelahian
- Mabuk dan tidak bergairah
- Jika dihirup akan menyebabkan mimisan dan sinusitis
- Kerusakan jantung jika dicampur rokok
- Pemakaian banyak, nafsu sex hilang
- Bisa terjadi psikotik atau gila dalam jangka panjang
C. GANJA
Nama : Ganja, cimeng, gelek, daun, rumput, jayus, jum, barang,
marihuana, bang bunga, ikat, labang, hijau
Jenis-jenis : Stick, daun atau tembakau, hashish (minyak/lemak
ganja)
Bentuk : Daun kering atau dalam bentuk rajangan kering,
dimasukkan dalam amplop.
Daun basah, runcing berjari-jari ganjil 5, 7, 9 dst.
Cara Pakai : Dilinting seperti rokok, dihisap dan dimakan,
minyak ganja bisa dioles pada rokok biasa
Efek : - Jantung berdebar-debar
- Tidak bergairah, cepat marah, sensitif
- Perasaan tidak tenang, eforia, kurang percaya diri, rasa
letih/malas
Gejala putus obat :
- Sebenarnya hanya faktor psikis dan sugesti yang lebih dominan,
apabila tidak memakai ganja.
Bahaya :
- Untuk pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai menjadi
linglung.
D. EKSTASI
Nama : Kancing, XTC, Inex, Adam, Hug-Drug, Essence, Disco,
Biscuits, Venus, Yupie, Butterfly, Elektrix, Gober, Beladin
Bentuk : Pil, serbuk, kapsul.
Cara Pakai : Diminum dengan air atau yang lain
Efek : - Mulut kering, gigi berkerut-kerut
- Banyak berkeringat dingin, nafsu makan kurang
- Badan tak terkendali geraknya (triping)
- Denyut jantung, nadi bertambah
- Tekanan darah naik
- Rasa percaya diri tinggi
- Keintiman bertambah
Gejala putus obat :
- Rasa letih, malas
- Mudah tersinggung, emosi labil
- Sulit tidur, mimpi buruk jika tidur
- Depresi, mata kabur
Bahaya :
- Paranoid (rasa takut berlebihan, curiga yang berlebihan)
- Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung
- Merusak syaraf otak
- Pucat kurang darah
- Kurus kurang gizi
- Penyakit Parkinson
E. SHABU-SHABU (Methyl Amphetamin)
Nama : Ubas, SS, Mecin
Bentuk : Bubuk atau kristal
Jenis : Gold silver, coconut, crystal, blue ice, tebu
Cara Pakai : Dibakar di atas kertas timah dan dihisap melalui
alat yang disebut bong
Pemakai bisa diindikasikan : Tidak tenang (cemas), mudah marah,
dapat cepat lelah, mata nanar, tidak bersemangat, tidak
beraktifitas, keringat berlebihan dan bahu, wajah pucat, lidah
warna putih, nafsu makan kurang, susah tidur (2-3 hari), jantung
berdebar-debar, banyak omong, percaya diri tinggi.
Efek : - Sebelum memakai gelisah, ngantuk, lemas, tidak
bergairah
- Jika sudah memakai, agresif, hiperaktif dan percaya diri
tinggi
Gejala putus obat :
- Mudah marah
- Ngantuk
- Faktor sugesti yang dominan apabila tidak memakai
- Mudah capek
- Rasa lebih malas
- Malas hidup
Bahaya :
- Paranoid (rasa takut berlebihan)
- Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung
- Merusak syaraf otak
- Kanker hati
- Terjadinya gejala psikotik (gila)
F. HALUSINOGEN
Nama : LSD (Lysergic Diethyl Amid), Magic Mushroom (jamur tahi
kuda/sapi), STP (Serenity, Tranquility, Peace)
Cara Pakai : Diminum, dihirup, dimakan
Efek : - Menimbulkan serenity, tranquility dan peace (rasa
tenang dan damai) sesaat
- Perasaan labil yaitu murung dan bahagia atau euforia
kadang-kadang menjadi takut.
Bahaya :
- Kecemasan akut, reaksi panik
- Terjadi depresi sampai berbulan-bulan
- Terjadinya gejala psikotik (gila)
G. HIPNOTIKA/SEDATIVA (Obat Tidur, Obat Penenang)
Nama : Metaqualon (Mandrax), Flunitrazepam (Rohyp), Clona Zepam
(RIV), Nitra Zepam (pil koplo, pil anjing, dum, BK, MG).
Bentuk : Pil
Cara Pakai : Ditelan
Efek : - Teler (bicara cadel, jalan sempoyongan)
- Mudah tersinggung
- Banyak bicara yang tidak karuan
- Ngawur dalam bertindak, tidak terkontrol
Gejala putus obat :
- Denyut jantung cepat
- Banyak berkeringat
- Tekanan darah tinggi
- Tangan, kelopak dan lidah bergetar
Bahaya :
- Terjadinya perkelahian
- Mudah tersinggung dan marah
- Lemas, sedih, ingin bunuh diri
- Menimbulkan halusinasi dan melakukan tindakan berbahaya
H. ALKOHOL
Nama : Etanol atau Ethyl Alkohol
Jenis : Bir, wiski, gin, vodka, martini, brem, arak, ciu,
saquer, tuak, johny walker (topi miring), black and white (kam-put,
kambing putih)
Bentuk : Cairan, berupa minuman
Cara Pakai : Diminum / ditelan
Efek : - Mabuk teler
- Muka merah, banyak bicara, bicara cadel
- Jalan sempoyongan, konsentrasi kurang
- Bola mata bergerak-gerak
Gejala putus obat :
- Mual, muntah, lemah, letih
- Denyut jantung cepat, banyak berkeringat, tekanan darah
naik
- Tangan, lidah, kelopak mata gemetar
- Cemas, depresi, mudah tersinggung
- Gangguan kesadaran
Bahaya :
- Kanker hati, cacat pada janin
- Perdarahan lambung, radang pankreas
- Penyakit otot, pikun
I. INHALANSIA dan SOLVEN
Nama : Lem karet, aerosol spray, aceton, gas N2O2, pelumas,
thinner, terpentine, DDT, pestisida, zat pewarna
Bentuk : Cairan, gas
Efek : - Timbul ilusi, halusinasi
- Kemampuan persepsi yang salah
Bahaya :
- Merasa dirinya bisa terbang, sehingga bisa terjun dari tempat
tinggi tanpa mati
- Keracunan akut, bisa mati mendadak akibat menghisap
inhalansia
- Kejang saluran nafas
- Keracunan kronis merusak organ tubuh otak, ginjal, paru-paru,
jantung, sunsum tulang
- Kulit bisa mengelupas karena keracunan terpentine (zat mudah
menguap)
D. Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Narkotika
Peran yang dilakukan oleh pemerintah sangatlah besar dalam
mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkotika dan sejenisnya.
Melalui pengendalian dan pengawasan langsung terhadap jalur
peredaran gelap dengan tujuan agar potensi kejahatan tidak
berkembang menjadi ancaman faktual. Langkah yang ditempuh antara
lain dengan tindakan sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang diduga keras
sebagai jalur lalu lintas gelap peredaran Narkotika.
2. Secara rutin melakukan pengawasan di tempat hiburan
malam.
3. Bekerja sama dengan pendidik untuk melakukan pengawasan
terhadap sekolah yang diduga terjadi penyalahgunaan Narkotika oleh
siswanya.
4. Meminta kepada instansi yang mempunyai wewenang izin sebagai
penerbit tempat hiburan malam untuk selalu menindak lanjuti surat
izin pendirian tempat hiburan malam barangkali akan dijadikan media
untuk memperlancar jalur peredaran Narkotika.
E. Akibat Penyalahgunaan Narkotika
Penyalahgunaan Narkotika akan mempengaruhi sifat seseorang dan
menimbulkan bermacam-macam bahaya antara lain :
1. Terhadap diri sendiri.
- mampu merubah kepribadiannya
- menimbulkan sifat masa bodoh
- suka berhubungan seks
- tidak segan-segan menyiksa diri
- menjadi seorang pemalas
- semangat belajar menurun
2. Terhadap keluarga
- suka mencuri barang yang ada di rumahnya sendiri
- mencemarkan nama baik keluarga
- melawan kepada orang tua
3. Terhadap masyarakat
- melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat
- melakukan tindak kriminal
- mengganggu ketertiban umum
F. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama
Say no to drug! Ini merupakan slogan yang sangat sederhana namun
memiliki implikasi yang kompleks terkait dengan harapan yang harus
diwujudkan, usaha berikut kebijakannya yang mesti
diimplementasikan.
Say no to drug, bukan hanya sebuah jargon, ini adalah tanggung
jawab organisasi berbasis keagamaan, pemerintah, LSM (Lembaga
Swadaya Masyarakat), lembaga hukum, serta tanggung jawab kita
bersama untuk meningkatkan dan memberdayakan masyarakat kita menuju
kehidupan yang sehat baik dari aspek mental, jasmani, maupun
spiritual. Di seluruh dunia banyak program yang didirikan dengan
maksud mencegah penyalahgunaan Narkoba, atau untuk mengobati mereka
yang terkena narkoba melalui kepercayaan dan praktek-praktek agama
tertentu. Pendekatan ini banyak dilakukan di Indonesia dan
negara-negara berkembang lainnya. Di barat, agama tidak begitu
menonjol dalam mencegah penyalahgunaan narkoba : namun kita percaya
bahwa program-program berbasis keagamaan benar-benar memiliki
kepedulian kearah sana.
Sebagai pemimpin agama dan pendidikan, kita menyadari banyak
tantangan yang dihadapi generasi muda di negara kita saat ini.
Penggunaan obat-obat terlarang termasuk penggunaan alkohol dan
produk-produk tertentu. Terus merangkak naik dalam masyarakat
terutama para remaja, dan di beberapa tempat, obat-obat terlarang
tersebut telah menarik pemuda dalam dunia kejahatan dan kecanduan
yang mematikan setiap orang, masyarakat, keluarga dan
individu-individu serta penanaman nilai-nilai yang kuat, yang
berakar dari kepercayaan agama merupakan faktor perlindungan yang
efektif guna mencegah dampak pengguna narkoba sebagai tindakan yang
beresiko tinggi.
Penyalahgunaan narkoba menyebabkan peningkatan HIV/AIDS (Human
Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Kekacauan mental, dan kejahatan yang pada gilirannya merusak
sendi-sendi kehidupan sosial. Puluhan bahkan ratusan juta orang
telah kecanduan narkoba. Di Indonesia Badan Narkotika Nasional
(BNN) menaksir bahwa kira-kira ada 3,2 juta orang yang sudah
terjerat ketergantungan Narkotika. Kendati persoalan narkoba
muncul, pemerintahan kita memberi harapan bagi setiap orang,
keluarga, masyarakat yang terpengaruh oleh penyalahgunaan narkoba
serta yang terkait dengan persoalan kesehatan dan sosial. Riset
menunjukkan bahwa kaum muda yang terlibat dalam komunitas keagamaan
nampaknya tidak begitu rentan terhadap penggunaan Narkoba.
Komunitas keagamaan berada di garda depan dalam merespon
kebutuhan pelayanan sosial yang mendesak bagi setiap individu dan
masyarakat. Termasuk ketergantungan narkoba, kita memberikan
makanan dan pakaian bagi yang membutuhkan, kita memberi naungan
bagi tuna wisma. Kita menawarkan pengobatan narkoba, bingkisan dan
membantu kelompok-kelompok anggota yang berjuang menjaga agama.
Ketika mencegah penggunaan narkoba, kita juga dapat memainkan
peranan penting.
Indonesia bukan hanya negara perdagangan narkoba, namun juga
produsen dan pasar jaringan global yang sistematik dalam industri
ini, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama sinergis antara
pemerintah, LSM, organisasi sosial, untuk mengatakan tidak pada
narkoba guna menyelamatkan generasi masa depan kita. Nahdlatul
Ulama (NU) sebagai organisasi muslim moderat terbesar dengan
anggota lebih dari 50 juta orang, menaruh prihatin dan perlu
mengambil peran dalam mengatasi persoalan ini.
Pencegahan dan pengobatan akibat penyalahgunaan narkoba
merupakan persoalan yang komplek yang masih perlu banyak dipelajari
tentang apa yang terbaik dilakukan dan oleh siapa, agama tentunya
memiliki peran untuk dimainkan, namun materi ajaran agama yang ada
belum mencukupi untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif, juga
ada rumusan bahwa kegiatan berbasis keagamaan dapat diperbaiki
dengan beberapa praktik pencegahan yang baik dalam masyarakat Islam
kita. Seperti semua program pencegahan dan pengobatan yang
didasarkan pada kebutuhan agama perlu dievaluasi secara hati-hati
oleh peneliti yang independen yang menggunakan indikator
keberhasilan yang obyektif. Dengan demikian pertukaran pandangan
dan pengalaman diantara kita itu penting. Guna memberikan bantuan
yang lebih baik bagi mereka yang memiliki persoalan narkoba.
Lembaga-lembaga dibawah naungan NU seperti Muslimat NU, Fatayat
NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri
Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan terutama pesantren juga memberikan
peranan yang signifikan dalam persoalan ini. Terlebih pesantren
memiliki lebih dari 10 ribu jaringan dengan masyarakat sekitarnya.
Karena alasan itulah, pesantren bukan hanya kurikulum berbasis
keagamaan, namun juga materi-materi yang meningkatkan kesehatan
mental, spiritual, dan jasmani. Dalam waktu yang lama, pesantren
akan membangun bela diri masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan
narkoba dalam komunitasnya. Lewat kerja sama ini, NU, BNN, Colombo
Plan dan Kementrian Negara Amerika Serikat, akan meningkatkan dan
menindak lanjuti kerja sama yang lebih baik terkait persoalan
ini.
Mengambil bagian sebagai peserta dalam konferensi internasional
ini, ulama, para sarjana muslim, para dokter, universitas dan
instansi terkait supaya dapat mencari strategi dan solusi yang riil
rencana kegiatan untuk menyelamatkan generasi muda dari
narkoba.
Akhirnya, sekali lagi say no to drug dan mari kita tingkatkan
pengetahuan kita tentang narkoba.
G. Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkotika
Pada pengguna Narkotika yang berlebihan dapat menimbulkan
keracunan atau efek sebagai berikut :
1. Efek yang ditimbulkan opium bagi penggunanya :
a. muntah dan mual
b. sakit kepala
2. Efek yang ditimbulkan kokain bagi penggunanya :
a. nafsu makan hilang
b. denyut jantung dan tekanan darah meningkat
3. Efek yang ditimbulkannya heroin bagi penggunanya :
a. reaksi panik
b. gelisah
4. Efek yang ditimbulkannya putau bagi penggunanya :
a. emosi lepas kontrol
b. gangguan pergerakan
5. Efek yang ditimbulkannya cannabis sativa bagi penggunanya
:
a. menyebabkan khayalan
b. tingkah lakunya tidak terkontrol
c. melawan kepada orang tua
d. mencemarkan nama baik keluarga
H. Kendala
1. Kurangnya kerja sama antara aparat dengan masyarakat dalam
mengungkap sindikat Narkotika .
2. Modus yang dijalankan pengedar Narkotika makin bervariasi dan
terorganisir sehingga aparat mengalami hambatan dalam
pengungkapannya.
3. Ketidaktegasan sanksi yang diberikan pemerintah kepada pelaku
penyalahgunaan Narkotika
4. Ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi
Narkotika jika mereka sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsinya
mengapa mereka masih juga memakainya.
5. Banyak berdiri tempat-tempat hiburan malam ilegal yang diduga
menjadi peredaran gelap Narkotika.
6. Peredaran narkoba masih sulit diberantas karena produk hukum
yang ada kurang bisa menjerat bandar-bandar narkoba.
7. Kampanye untuk menunjukkan bahaya penggunaan narkoba masih
kurang bisa menggapai ke seluruh pelosok nusantara karena kurangnya
dana.
I. Solusi
1. Mengadakan pendidikan secara mendalam pada setiap kasus
Narkotika apa yang melatarbelakanginya.
2. Menutup/menyegel tempat hiburan malam yang telah diduga
menjadi sarang peredaran narkoba
3. Menindak tegas setiap pelaku penyalahgunaan Narkotika dengan
hukuman yang berat agar mereka jera.
4. Pemerintah harus memperhatikan betul aparat-aparat penegak
hukum seperti polisi, jaksa, hakim dan lain-lain agar tidak
mempermainkan kasus narkoba dengan memberi hukuman yang ringan pada
bandar-bandar narkoba yang tertangkap.
5. Dana yang dialokasikan untuk kampanye penanggulangan narkoba
agar diperbesar baik dari APBN maupun APBD.
BAB III
PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Penyajian Data
Menurut laporan yang dicetak oleh kompas cyber media pada
tanggal 5 Februari 2001, dari 2 juta pecandu narkoba dan
obat-obatan berbahaya (narkoba) 90% adalah generasi muda, termasuk
25.000 mahasiswa. Karena itu, narkoba menjadi ancaman serius bagi
kelangsungan hidup bangsa akhir-akhir ini. Alwi nurdin, Kepala
Kanwil Depdiknas DKI dikatakan sebanyak 1,105 siswa di 166 SMU
Yogyakarta selama tahun 1999/2000 terlibat tindak penyalahgunaan
Narkotika dan obat-obatan narkoba. Sedangkan 700 siswa sisanya
ditindak dengan pembinaan agar jera, dan tidak mempengaruhi teman
lain yang belum terkena sebagai pengguna Narkotika tersebar di
Jakarta utara sebanyak 248 orang dari 26 SMU. Jakarta pusat 109
orang di 12 SMU. Jakarta barat 167 orang dari 32 SMU, Jakarta timur
305 orang dari 43 SMU, dari Jakarta selatan 186 orang dari 40 SMU.
(http://www.google.com)
B. Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil perolehan data pada penyajian data diatas
dapat disimpulkan bahwa yang banyak menggunakan penyalahgunaan
Narkobaadalah :
1. Golongan Mahasiswa (90%)
Di masa remaja seseorang pasti mempunyai sifat selalu ingin tahu
segala sesuatu dan ingin mencoba sesuatu yang belum tahu. Kurang
diketahui dampak negatifnya. Bentuk rasa ingin tahu dan ingin
mencoba itu misalnya dengan mengenal narkoba.
Sedangkan 700 siswa sisanya di tindak dengan pembinaan agar
jera, biar tidak mempengaruhi teman lainnya yang belum terkena
sebagai pengguna narkoba. Lemahnya mental seseorang akan mudah
untuk dipengaruhi perbuatannya dan tindakan atau hal-hal yang
negatif, oleh teman/lingkungan sekitar, sehingga semua pengaruh
negatif ini pada akhirnya menjurus pada aktifitas penyalahgunaan
dan tidak dapat lagi mengimbangi perilaku dalam lingkungan.
Disamping itu ada beberapa faktor lain yang tidak sedikit dapat
mempengaruhi penyalahgunaan narkoba antara lain :
a. Adanya kesempatan, sarana dan prasarana untuk memperoleh
narkoba.
b. Kurangnya perhatian dari orang tua (dari kalangan keluarga
yang broken home).
c. Akibat perubahan tingkah laku selama masa puber.
d. Pribadi yang lemah (orang yang tidak dapat menghadapi realita
hidup).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang
mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat
pada UU No.07 Tahun 1997 tentang Narkotika. Dilarang keras untuk
mengkonsumsi dan menjualnya selain itu di dalam UU RI No.27 Tahun
1997 tentang Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan.
B. Saran
Harapan kami agar di negara kita terutama masyarakat umum
menyadari akan bahaya memakai atau mengkonsumsi Narkotika. Oleh
karena itu, kita sebagai generasi muda seharusnya lebih
berhati-hati dalam memilih teman bergaul, sebab jika kita salah
pilih teman lebih-lebih yang sudah kita tahu telah menjadi pecandu
hendaknya kita berfikir lebih dulu untuk bersahabat dengan
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Abimayu, Soli dan M. Thayeb Manrihu. 1984. Bimbingan dan
Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta : CV. Rajawali.
Budianto. 1989. Narkoba dan Pengaruhnya, Ganeca Exact :
Bandung.
H.M. Rozy SE, MSc. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama.
Diposkan olehCaray
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
PENDAHULUANDisekitar kita saat ini, banyak sekali zat-zat
adiktif yang negatif dan sangat berbahaya bagi tubuh. Dikenal
dengan sebutan narkotika dan obat-obatan terlarang.
Dulu, narkoba hanya dipakai secara terbatas oleh beberapa
komunitas manusia di berbagai negara. Tapi kini, narkoba telah
menyebar dalam spektrum yang kian meluas.Paraera modern dan
kapitalisme mutakhir, narkoba telah menjadi problem bagi umat
manusia diberbagai belahan bumi. Narkoba yang bisa mengobrak-abrik
nalar yang cerah, merusak jiwa dan raga, tak pelak bisa mengancam
hari depan umat manusia.
PEMBAHASANA.Macam-macam Narkoba, Pengaruh dan Efek
Penggunaannya1.Cannabis (ganja, cimeng, mariyuana, hashis, rumput,
grass)
Ganja bahan aktifnya tetrahidrocanabinol yang dapat membuat
hilang kesadaran atau fly / teler.
Efek penggunaan Ganja :-Gelisah
-Lemas dan ingin tidur terus
-Perasaan gembira dan selalu tertawa untuk hal yang tidak
lucu
-Nafsu makan besar
-Persepsi tentang benda berubah
Akibat jangka panjang-Gangguan memori otak / pelupa
-Sulit berfikir dan konsentrasi
-Suka bengong
2.Ecstasy (inex, kancing)
Tergolong jenis zat psikotropika
Jenisnya antara lain : apel, alladin, elektric, gober,
butterfly, dan lain-lain.
Bahan ecstasy sering dicampur dengan zat-zat kimia berbahaya
seperti insektisida dan pil KB
Pengaruh menggunakan ecstasy-Energik- Tidak bisa diam
-Mata sayu- Over acting
-Pusat-Susahtidur
-Berkeringat
Efek penggunaan ecstasy-Syaraf otak rusak
-Dehidrasi
-Gangguan lever
-Tulang dan gigi keropos
-Tidak nafsu makan
-Waktu tidur terganggu (jet lag)
-Syaraf mata rusak
-Paranoid
3.Shabu-shabu (ubas, ss, mecin)
Nama aslinya methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula
atau bumbu penyedap masakan. Jenisnya antara lain gold river,
coconut, dan kristal.
Efek yang ditimbulkan :
-Menjadi bersemangat
-Paranoid
-Gelisah
-Tidak bisa diam
-Tidak ingin makan
-Tidak bisa tidur
-Otak sulit berfikir dan konsentrasi
-Kesehatan terganggu karena menyerang fungsi lever dan
darah.
4.Putaw (PT, bedak, putih)
Putaw adalah sejenis heroin dengan kadar lebih rendah (heroin
kelaslimaatau enam). Zat ini berasal dari sari bunga opium. Putaw
terdiri dari beberapa jenis antara lain banan dan snow whitee.
Bentuknya seperti bedak dan dijual dalam bentuk paket gram atau
paketan gauw.
Efek pemakaian putaw
-Mata menjadi sayu- Menjadi pendiam
-Mengantuk- Mata berair
-Pucat- Badan menjadi kurus / mual-mual
-Bicara tidak jelas- Sulit berfikir
-Tidak dapat konsentrasi- Pemarah dan temperamental
-Cadel- Pandai berbohong
-Hidung gatal- Plin-plan
-Menyebabkan kelumpuhan- Kematian bila overdosis
-Terkena gangguan darah dan darah
Sakaw atau sakit karena putau terjadi apabila si pecandu "putus"
menggunakan putaw. Sebenarnya sakaw salah satu bentuk detoksifikasi
alamiah yaitu membiarkan si pecandu melewati masa sakaw tanpa obat.
Selain diberikan motivasi dan didampingi.
Gejala yang ditimbulkan :
-Mual-mual
-Mata dan hidung berair
-Sakit perut / diare
-Tulang terasa ngilu
-Badan berkeringat
-Selalu kedinginan
5.Bahan adiktif lainnya seperti :
Lem aica aibon, thinner, bensin, spritus, jamur kotoran kerbau
dan kecubung.
Penyalahgunaan narkoba selain merugikan kesehatan diri sendiri
juga berdampak negatif terhadap kehidupan ekonomi dan sosial
seseorang. Penyalahgunaan narkoba dapat merusak ekonomi karena
sifat obat yang membuat ketergantungan, dimana tubuh pengguna
selalu meminta tambahan dosis dan dengan harga obat-obatan jenis
narkoba yang tergolong relatif mahal maka hal tersebut secara
ekonomis sangat merugikan. Ekonomi keluarga bisa bangkrut bilamana
keluarga tidak mampu lagi membiayai ketergantungan anggotanya
terhadap narkoba, bahkan hal ini bisa berdampak buruk yaitu bisa
menimbulkan persoalan kriminalitas seperti pencurian, penodongan
bahkan perampokan.
Keharmonisan keluarga pun bisa terganggu manakala salah seorang
atau beberapa orang anggota keluarga menjadi pecandu. Sifat obat
yang merusak secara fisik maupun psikis akan berdampak kepada
ketidaknyamanan hubungan sosial dalam keluarga. Penyalahguna
narkoba juga menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Perilaku
pengguna yang tidak terkontrol dapat mengganggu ketertiban dan
keamanan masyarakat. Terlebih jika dikaitkan dengan timbulnya
berbagai penyakit yang menyertainya seperti Hepatitis, HIV/AIDS,
bahkan kematian.
Hal tersebut lebih jauh bisa menyebabkan hancurnya suatu negara,
oleh karena itu negara melarang narkoba. Undang-undang Nomor 22
Tahun 1997 tentang Narkotika, menyatakan :
oPasal 45 : Pecandu narkotika wajib menjalani pengobatan
dan/atau perawatan
oPasal 36 : Orang tua atau wali pecandu yang belum cukup umur
bila sengaja tidak melaporkan diancam kurungan paling lama 6 (enam)
bulan atau denda paling banyak satu juta rupiah.
oPasal 88 : Pecandu narkotika yang telah dewasa sengaja tidak
melapor diancam kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda
paling banyak dua juta rupiah, sedang bagi keluarganya paling lama
3 (tiga) bulan atau denda paling banyak satu juta rupiah.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika,
menyatakan :
oPasal 37 ayat (1) : Pengguna psikotropika yang menderita
syndrome ketergantungan berkewajiban ikut serta dalam pengobatan
atau perawatan
oPasal 64 ayat (1) barang siapa : a. menghalang-halangi
penderita syndrome ketergantungan untuk menjalani pengobatan
dan/atau perawatan pada fasilitas rehabilitasi sebagaimana
dimaksudkan dalam pasal 37, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak 20 juta
rupiah.
Bahaya yang timbul dari penyalahgunaan narkoba ini secara umum
sebagai berikut :
Aspek fisik-Gagal ginjal
-Perlemakan hati, pengkerutan hati, kanker hati
-Radang paru-paru, radang selaput paru, TBC paru
-Rentan terhadap berbagai penyakit hepatitis B, Hepatitis C, dan
HIV/AIDS
-Cacat janin
-Impotensi
-Gangguan menstruasi
-Pucat akibat kurang darah (anemia)
-Penyakit lupa ingatan/pikun
-Kerusakan otak
-Pendarahan lambung
-Radang pankreas
-Radang syaraf
-Mudah memar
-Gangguan fungsi jantung
-Menyebabkan kematian
Aspek psikologis-Emosi tidak terkendali
-Curiga berlebihan sampai pada tingkat Waham (tidak sejalan
antara pikiran dan kenyataan)
-Selalu berbohong
-Tidak merasa aman
-Tidak mampu mengambil keputusan yang wajar
-Tidak memiliki tanggung jawab
-Kecemasan yang berlebihan dan depresi
-Ketakutan yang luar biasa
-Hilang ingatan (gila)
Aspek sosial-Hubungan dengan keluarga, guru, dan teman serta
lingkungannya terganggu
-Mengganggu ketertiban umum
-Selalu menghindari kontak dengan orang lain
-Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan positif
-Tidak peduli dengan norma dan nilai yang ada
-Melakukan hubungan seks secara bebas
-Tidak peduli dengan norma dan nilai yang ada
-Melakukan tindakan kekerasan, baik fisik, psikis maupun
seksual
-Mencuri.
Penyalahgunaan narkoba umumnya terjadi pada kaum remaja yang
tinggal di perkotaan. Mereka biasanya mempunyai sifat kosmopolit,
relatif tidak cepat menikah karena harus menempuh masa belajar
hingga jenjang universitas, bahkan hingga memperoleh pekerjaan
dianggap layak. Pada masa itulah mereka hidup dalam pancaroba;
antara kanak-kanak dan kedewasaan, baik fisik, mental, maupun
sosio-kulturalnya. Ia hidup antara kebebasan dan ketergantungan
kepada orang tuanya; mereka ada dalam pembentukan nilai-nilainya
sendiri serta sikapnya, baik sikap keagamaan, maupun sikap kultural
dan sosialnya. Remaja sedang mencari identitas sikapnya terhadap
lingkungan dan sesamanya. Dalam kondisi yang serba mendua itulah
seringkali remaja tergelincir ke jalur kenakalan, yang
disebutjuvenile delinquency. Pada masa itu banyak remaja yang
melakukan kenakalan, pelanggaran hukum, bahkan tindak kriminal.
Motivasinya ialah karena ingin mendapatkan perhatian "status
sosial", dan penghargaan atas eksistensi dirinya.
Dengan kata lain, kenakalan remaja merupakan bentuk pernyataan
eksistensi diri di tengah-tengah lingkungan dan masyarakatnya,
bukan kenakalan semata. Salah satu penyimpangan perilaku ini adalah
perilaku seksual. Sementara salah satu bentuk pelanggaran hukum
ialah meminum minuman keras, obat terlarang hingga ganja dan zat
adiktif lainnya.
Adapun faktor lain yang beresiko tinggi sehingga remaja dapat
menggunakan narkoba, diantaranya :
-Keluarga yang kacau balau, terutama adanya orang tua yang
menjadi penyalahguna narkoba atau menderita sakit mental
-Orang tua dan anak kurang saling memberi kasih sayang dan
pengasuhan
-Anal/remaja yang sangat pemalu
-Anak yang bertingkah laku agresif
-Gagal dalam mengikuti pelajaran di sekolah
-Miskin ketrampilan sosial
-Bergabung dengan kelompok sebaya yang berperilaku
menyimpang
-Tidak bisa berkomunikasi dengan orang tua
-Tidak berada dalam pengawasan orang tua
-Suka mencari sensasi
-Dikucilkan dan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya
-Tidak mau mengikuti aturan / norma / tata tertib
-Rencah penghayatan spiritualnya.
Ciri-ciri penyalahguna narkoba
Perubahan fisik dan lingkungan sehari-hari
-Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
-Kamar tidak mau diperiksa atau selalu dikunci
-Sering didatangi atau menerima telepon orang-orang yang tidak
dikenal
-Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di
kamar/di dalam tas.
-Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan
-Sering kehilangan uang/barang di rumah
Perubahan psikologis
-Malas belajar
-Mudah tersinggung
-Sulit berkonsentrasi
Perubahan perilaku sosial
-Menghindari kontak mata langsung
-Berbohong atau memanipulasi keadaan
-Kurang disiplin
-Bengong atau linglung
-Suka membolos
-Mengabaikan kegiatan ibadah
-Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
-Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang
atau tempat-tempat tertutup.
B.Narkoba dan AgamaNarkotika dan minuman keras telah lama
dikenal umat manusia. Tapi sebenarnya lebih banyak madharatnya
daripada manfaatnya. Untuk itu, hampir semua agama besar melarang
umat manusia untuk mengkonsumsi narkotika dan minuman keras (dalam
bentuk yang lebih luas lagi adalah narkoba)
Dalam wacana Islam, ada beberapa ayat al-Qur'an dan hadits yang
melarang manusia untuk mengkonsumsi minuman keras dan hal-hal yang
memabukkan. Pada orde yang lebih mutakhir, minuman keras dan
hal-hal yang memabukkan bisa juga dianalogikan sebagai narkoba.
Waktu Islam lahir dari terikpadangpasir lewat Nabi Muhammad, zat
berbahaya yang paling populer memang baru minuman keras (khamar).
Dalam perkembangan dunia Islam, khamar kemudian bergesekan,
bermetamorfosa dan beranak pinak dalam bentuk yang makin canggih,
yang kemudian lazim disebut narkotika atau lebih luas lagi
narkoba.
Untuk itu, dalam analoginya, larangan mengonsumsi minuman keras
dan hal-hal yang memabukkan, adalah sama dengan larangan
mengonsumsi narkoba. Ada dua surat al-Qur'an dan dua hadits yang
coba dilansir disini, yang terjemahannya kira-kira begini :
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,
adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan". (QS
Al-Maidah : 90)Kemudian ayat yang kedua:
"Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar
dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan
itu)".(QS Al-Maidah : 91)
Perbuatan setan adalah hal-hal yang mengarah pada keburukan,
kegelapan, dan sisi-sisi destruktif manusia. Ini semua bisa dipicu
dari khamar (narkoba) dan judi karena bisa membius nalar yang sehat
dan jernih. Khamar (narkoba) dan judi sangat dekat dengan dunia
kejahatan dan kekerasan, maka menurut al-Qur'an khamar (narkoba)
dan judi potensial memicu permusuhan dan kebencian antar sesama
manusia. Khamar dan judi juga bisa memalingkan seseorang dari Allah
dan shalat.
Selain dua ayat al-Qur'an di atas, juga ada hadits yang melarang
khamar/minuman keras (baca : narkoba), yaitu :
"Malaikat Jibril datang kepadaku, lalu berkata, 'Hai Muhammad,
Allah melaknat minuman keras, pembuatnya, orang-orang yang membantu
membuatnya, peminumnya, penerima dan penyimpannya, penjualnya,
pembelinya, penyuguhnya, dan orang yang mau disuguhi". (HR. Ahmad
bin Hambal dari Ibnu Abbas)
Kemudian hadits yang kedua :
"Setiap zat, bahan atau minuman yang dapat memabukkan dan
melemahkan adalah khamar, dan setiap khamar haram". (HR. Abdullah
bin Umar).
Jelas dari hadits di atas, khamar (narkoba) bisa memerosokkan
seseorang ke derajat yang rendah dan hina karena dapat memabukkan
dan melemahkan. Untuk itu, khamar (dalam bentuk yang lebih luas
adalah narkoba) dilarang dan diharamkan. Sementara itu, orang yang
terlibat dalam penyalahgunaan khamar (narkoba) dilaknat oleh Allah,
entah itu pembuatnya, pemakainya, penjualnya, pembelinya,
penyuguhnya, dan orang yang mau disuguhi.
Bukan hanya agama Islam, beberapa agama lain
jugamewanti-wanti(memberi peringatan yang sungguh-sungguh) kepada
para pemeluknya atau secara lebih umum umat manusia, untuk menjauhi
narkoba.
C.Pencegahan Dan Solusi Penyalahgunaan NarkobaFaktor yang dapat
mencegah remaja menggunakan narkoba :
-Ikatan yang kuat di dalam keluarga
-Pengawasan orang tua yang didasarkan pada aturan tingkah laku
yang jelas dan pelibatan orang tua dalam kehidupan anak/remaja
-Keberhasilan di sekolah
-Ikatan yang kuat di dalam institusi pro-sosial seperti
keluarga, sekolah, dan organisasi-organisasi keagamaan.
-Menerima norma kebiasaan tentang larangan penggunaan
narkoba.
-Keluarga harus dapat menciptakan komunikasi yang lebih baik
-Disiplin, tegas dan konsisten dengan aturan yang dibuat
-Berperan aktif dalam kehidupan anak-anak
-Memonitor aktivitas mereka
-Mengetahui dengan siapa anak/remaja bergaul
-Mengerti masalah dan apa yang menjadi perhatian mereka
-Orang tua harus menjadi panutan
-Orang tua menjadi teman diskusi
-Orang tua menjadi tempat bertanya
-Mampu mengembangkan tradisi keluarga dan nilai-nilai
keagamaan
-Menggali potensi anak untuk dikembangkan melalui berbagai macam
kegiatan.
Solusi yang dapat dilakukan ketika ada anggota keluarga yang
menggunakan narkoba :
-Berusaha tenang, kendalikan emosi, jangan marah dan
tersinggung
-Jangan tunda masalah, hadapi kenyataan, adakan dialog terbuka
dengan anak
-Dengarkan anak, beri dorongan non verbal. Jangan memberi
ceramah/nasehat berlebih
-Hargai kejujuran
-Jujur terhadap diri sendiri, jangan merasa benar sendiri
-Tingkatkan hubungan dalam keluarga, rencanakan membuat kegiatan
bersama-sama keluarga
-Cari pertolongan, cari bantuan pihak ketiga yang paham dalam
menangani narkoba atau tenaga profesional, puskesmas, rumah sakit,
panti/tempat rehabilitasi.
-Pendekatan kepada orang tua teman anak pemakai narkoba,
ungkapkan dengan hati-hati dan ajak mereka bekerja sama menghadapi
masalah.
DAFTAR PUSTAKA-Simuh, dkk.,Tasawuf dan Krisis,Semarang, Pustaka
Pelajar, 2001.
-M. Arief Hakim,Bahaya Narkoba Alkohol : Cara Islam Mengatasi,
Mencegah dan Melawan,Bandung : Nuansa, 2004.
-Brosur Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban
NAPZA, Depsos RI.