BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli, dan juga tawar menawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal telah menggariskan bahwa Pasar Modal mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Pertumbuhan suatu Pasar Modal sangat tergantung pada dari kinerja perusahaan efek. Untuk mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan Pasar Modal diperlukan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus menjalin kerjasama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan berbagai jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat. Untuk mengenmbangkan prasarana industri Efek diperlukan investasi yang besar. Investasi tersebut tergantung pada keuntungan ekonomis yang dapat diperoleh para usahawan. Faktor-faktor yang dapat mengurangi jumlah investasi yang dapat diperlukan untuk membangun prasarana dan mengurangi biaya operasi perusahaan efek, akan mendorong perkembangan Pasar Modal melalui peningkatan kelangsungan hidup Perusahaan Efek. Perkembangan dimaksud dapat dicapai apabila faktor-faktor tersebut juga mampu menghasilkan layanan dan alternatif investasi yang aman dan berkualitas tinggi terutama dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada para investor sehingga perkembangannya nanti akan sangat mempengaruhi minat dari para calon investor baru yang ingin coba-coba berinvestasi di Pasar Modal. 1
134
Embed
BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan …elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengenalan_pasar_modal/KPM.pdf · Pada saat awal terdapat terdapat 13 anggota ... Masa Orde Lama
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I PASAR MODAL INDONESIA
I.1 Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal
Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan
pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli, dan
juga tawar menawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah
wahana yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak
yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal telah
menggariskan bahwa Pasar Modal mempunyai posisi yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional. Pertumbuhan suatu Pasar Modal sangat
tergantung pada dari kinerja perusahaan efek. Untuk mengkoordinasikan modal,
dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan Pasar Modal
diperlukan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus
menjalin kerjasama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu
menyediakan berbagai jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat.
Untuk mengenmbangkan prasarana industri Efek diperlukan investasi yang
besar. Investasi tersebut tergantung pada keuntungan ekonomis yang dapat
diperoleh para usahawan. Faktor-faktor yang dapat mengurangi jumlah investasi
yang dapat diperlukan untuk membangun prasarana dan mengurangi biaya
operasi perusahaan efek, akan mendorong perkembangan Pasar Modal melalui
peningkatan kelangsungan hidup Perusahaan Efek. Perkembangan dimaksud
dapat dicapai apabila faktor-faktor tersebut juga mampu menghasilkan layanan
dan alternatif investasi yang aman dan berkualitas tinggi terutama dalam
memberikan pelayanan yang optimal kepada para investor sehingga
perkembangannya nanti akan sangat mempengaruhi minat dari para calon
investor baru yang ingin coba-coba berinvestasi di Pasar Modal.
1
Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi
dimulai pada abad 19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh
Verreniging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah
berlangsung sejak 1880.
Pada tanggal 14 Oktober 1912, Amaserdamse Effectenbueurs mendirikan
cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan
yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong dan Tokyo.
a. Zaman Penjajahan
Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun
perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salahsatu sumber dana
adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para
penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang
penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi.
Atas dasar itulah, maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan Pasar
Modal. Setelah mengadakan persiapan, maka akhirnya berdiri secara resmi
Pasar Modal di Indonesia yang terletak di batavia (Jakarta) pada tanggal 14
Desember 1912 dan bernama Verreniging voor den Effectenhandel (Bursa Efek),
dan langsung memulai perdagangan.
Pada saat awal terdapat terdapat 13 anggota bursa yang aktif (makelar) yaitu:
Perkembangan Pasar Modal waktu itu cukup menggembirakan yang terlihat
dari nilai efek yang tercatat mencapai NIF 1,4 milyar (jika di Indeks dengan harga
beras yang disubsidi pada tahun 1982, nilainya adalah ± Rp. 7 Trilyun) yang
berasal dari 250 macam efek.
b. Perang Dunia II
Pada permulaan tahun 1939 keadaan suhu politik di Eropa menghangat.
Melihat keadaan ini, pemerintah Hindia Belanda mengambil kebijaksanaan untuk
memusatkan perdagangan Efek-nya di Batavia serta menutup Bursa Efek di
Surabaya dan di Semarang.
Namun pada tanggal 17 Mei 1940 secara keseluruhan kegiatan perdagangan
efek ditutup dan dikeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa semua efek-
efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Penutupan ketiga bursa efek tersebut sangat mengganggu likuiditas efek,
menyulitkan para pemilik efek, dan berakibat pula pada penutupan kantor-kantor
pialang serta pemutusan hubungan kerja. Selain itu juga mengakibatkan banyak
perusahaan dan perseorangan enggan menanam modal di Indonesia. Dengan
demikian, dapat dikatakan, pecahnya Perang Dunia II menandai berakhirnya
aktivitas Pasar Modal pada zaman penjajahan Belanda.
c. Masa Tahun 1952-1958
Setahun setelah pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya
pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah.
3
Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Didahului
dengan diterbitkannya Undang-undang Darurat No.13 tanggal 1 September
1951, yang kelak ditetapkan sebagai Undang-undang No.15 tahun 1952 tentang
Bursa, pemerintah RI membuka kembali Bursa Efekdi Jakarta pada tanggal 31
Juni 1952, setelah terhenti selama 12 tahun. Adapun penyelenggaraannya
diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang
terdiri dari 3 bank negara dan beberapa makelar efek lainnya dengan Bank
Indonesia sebagai penasihat.
Sejak itu Bursa Efek berkembang dengan pesat, meskipun efek yang
diperdagangkan adalah efek yang dikeluarkan sebelum Perang Dunia II.
Aktivitas ini semakin meningkat sejak Bank Industri Negara mengeluarkan
pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954,1955, dan 1956. Para pembeli
obligasi banyak warga negara belanda, baik perseorangan maupun Badan
Hukum. Semua anggota diperbolehkan melakukan transaksi abitrase dengan
luar negeri terutama dengan Amsterdam.
d. Masa Konfrontasi
Namun keadaan ini hanya berlangsung sampai pada tahun 1958, karena
mulai saat itu terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di Bursa. Hal ini
diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI terhadap Belanda,
sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan mengakibatkan
banyak warga negara Belanda meninggalkan Indonesia. Perkembangan tersebut
makin parah sejalan dengan memburuknya hubungan RI dengan Belanda
mengenai sengketa Irian Jaya dan memuncaknya aksi pengambil-alihan semua
perusahaan Belanda di Indonesia, sesuai dengan Undang-undang Nasionalisasi
No. 86 Tahun 1958. Kemudian disusul dengan instruksi dari Badan Nasionalisasi
Perusahaan Belanda (BANAS) pada tahun 1960, yaitu larangan bagi Bursa Efek
Indonesia untuk memperdagangakan semua efek dari perusahaan Belanda yang
beroperasi di Indonesia, termasuk semua Efek yang bernominasi mata uang
Belanda, makin memperparah perdagangan efek di Indonesia.
4
Tingakat inflasi yang cukup tinggi pada waktu itu semakin menggoncang dan
mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Pasar Uang dan Pasar Modal,
juga terhadap mata uang rupiah yang mencapai puncaknya pada tahun 1966.
Penurunan ini mengakibatkan nilai nominal saham dan obligasi menjadi rendah
sehingga tidak menarik lagi bagi investor. Hal ini merupakan pasang surut Pasar
Modal Indonesia pada zaman Orde Lama.
e. Babak Baru Pasar Modal Tahun 1977
Langkah demi langkah diambil oleh pemerintah Orde Baru untuk
mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap nilai mata uang Rupiah.
Disamping pengerahan dana dari masyarakat melalui tabungan dan deposito,
pemerintah terus mengadakan persiapan khusus untuk membentuk Pasar
Modal. Dengan Surat Keputusan Direksi BI No. 4/16 Keputusan Direktur tanggal
26 Juli 1968 di BI dibentuk Tim Persiapan Pasar Uang (PU)
Dan Pasar Modal (PM). Hasil penelitian tim menyatakan bahwa benih dari Pasar
Modal di Indonesia sebenarnya sudah ditanam pemerintah sejak tahun 1952,
tetapi karena situasi politik dan masyarakat masih awam tentang Pasar Modal,
maka pertumbuhan efek di Indonesia sejak tahun 1958 s/d 1976 mengalami
kemunduran.
Setelah tim menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka dengan surat
keputusan Keu-Menkeu No. Kep-25/MK/IV/1/72 tanggal 13 Januari 1972 tim
dibubarkan, dan pada tahun 1976 dibentuk Bapepam (Badan Pembina Pasar
Modal) dan PT. Danareksa. Bapepam bertugas membantu Menteri Keuangan
yang diketuai oleh Gubernur Bank Sentral. Dengan dibentuknya Bapepam, maka
terlihat kesungguhan dan intensitas untuk membentuk kembali PU dan PM.
Selain sebagai pembantu menteri keuangan, Bapepam juga menjalankan fungsi
ganda yaitu sebagai pengawas dan pengelola Bursa Efek.
Pada tanggal 10 Agustus 1977 berdasarkan kepres RI No. 52 tahun 1976
psar modal diaktifkan kembali dan go publiknya beberapa perusahaan. Pada
zaman Orde Baru inilah perkembangan Pasar Modal dapat dibagi menjadi dua,
5
yaitu tahun 1977 s/d 1987 dan tahun 1987 s/d sekarang. Perkembangan Pasar
Modal selama tahun 1977 s/d tahun 1987 mengalami kelesuan meskipun
pemerintah telah memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan yang
memanfaatkan dana dari Bursa Efek. Fasilitas-fasilitas yang diberikan antara lain
fasilitas perpajakan untuk merangsang masyarakat agar mau terjun dan aktif di
Pasar Modal.
Tersendatnya perkembangan Pasar Modal selama periode itu disebabkan
oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham dan obligasi
yang terlalu ketat, adanya batasan fluktuasi saham dan lain sebagainya. Untuk
mengatasi masalah itu pemerintah mengeluarkan berbagai deregulasi yang
berkaitan dengan perkembangan pasar modal, yaitu Paket Kebijaksanaan
Desember 1987, Paket Kebijaksanaan Oktober 1988, Paket Kebijaksanaan
Desember 1988.
- Pakdes 1987
Pakdes 1987 merupakan penyederhanaan persyaratan proses emisi
saham dan obligasi, dihapuskannya biaya yang sebelumnya dipungut oleh
Bapepam, seperti biaya pendaftaran emisi efek. Selain itu dibuka pula
kesempatan bagi pemodal asing untuk membeli efek maksimal 49% dari
total emisi. Pakdes 87 juga menghapus batasan fluktuasi harga sajam di
bursa efek dan memperkenalkan bursa paralel. Sebagai pilihan bagi
emiten yang belum memenuhi syarat untuk memasuki bursa efek.
- Pakto 88
Pakto 88 ditujukan pada sektor perbankan, nbamun mempunyai dampak
terhadap perkembangan pasar modal. Pakto 88 berisikan tentang
ketentuan 3 L (Legal, Lending, Limit), dan pengenaan pajak atas bunga
deposito.Pengenaan pajak ini berdampak positif terhadap perkembangan
pasar modal di Indonesia.
6
- Pakdes 88
Pakdes 88 pada dasarnya memberikan dorongan yang lebih jauh pada
pasar modal dengan membuka peluang bagi swasta untuk
menyelenggarakan bursa.
Karena ketiga kebijaksanaan inilah pasar modal menjadi aktif untuk periode 1988
hingga sekarang.
Adapun ringkasan dari sejarah diatas adalah sebagai berikut:
Masa Penjajahan 1912 Pendirian Bursa Efek di Jakarta oleh 13 Perusahaan Pialang Efek Belanda 1925 Pendirian Bursa diperluas ke Surabaya dan Semarang 1940 Bursa ditutup akibat PD II Masa Orde Lama 1952 Bursa Efek dibuka kembali oleh PPUE
Tujuannnya untuk mencegah mengalirnya efek-efek ke luar negeri dan menampung emisi obligasi RI 1950
1958 Kegiatan Bursa terhenti akibat inflasi dan perekonomian yang tidak menentu Masa Orde Baru 1970 Pembentukan tim Pasar Uang dan Pasar Modal 1976 Lahirnya BAPEPAM dan PT. Dana Reksa 1977 Pasar Modal diaktifkan kembali 1987 Deregulasi di bidang Pasar Modal 1989 Pembentukan Bursa Paralel dan Bursa Efek Surabaya 1990 Lahirnya Keputusan Presiden Presiden No. 53/1990 dan Keputusan Menteri
Keuangan No. 1548/KMK.013/1990 1992 Swastanisasi Bursa Efek Jakarta
Electronic Long Distance Trading (Eldistra) Market On Line Information System (Motions)
1993 Pembentukan: PT. Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI) PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
1995 Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Bursa Paralel Indonesia (BPI) menjadi Bursa Efek Surabaya Pengoperasian sistem otomatisasi perdagangan di Bursa Efek Jakarta (Jakarta Automated Trading System-JATS)
1996 Undang-undang Pasar Modal berlaku efektif Dikeluarkannya Cetak Biru Pasar Modal
7
I.2 Perkembangan Bursa Efek
Bursa Efek terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia, dan
keadaanpun semakin menunjukkan bahwa efek semain banyak peminatnya.
Ramainya tanggapan publik dan selalu bertambahnya perusahaan yang Go
Public adalah wujud dari kemajuan Bursa Efek. Perkembangan Bursa Efek yang
terjadi kini adalah berkat perjuangan dari BAPEPAM, perusahaan yang
memasyarakatkan sahamnya, Pemerintah, Lembaga Penunjang, dan
masyarakat yang turut meramaikan perdagangan saham dan turut berpartisipasi
menginvestasikan kelebihan dananya.
Dibandingkan dengan situasi bursa efek pada sekitar 10 tahun yang lalu,
keadaan saat ini memang telah jauh berbeda. Perkembangan yang terjadi cukup
pesat dan diluar dugaan. Tetapi bukan berarti bursa efek berjalan terus dengan
mulus tanpa rintangan. Banyak hal yang terjadi yang mewarnai pasang-surut
kehidupan bursa efek di Indonesia. Jika keadaan sosial, politik atau ekonomi
bangsa kita sedang terganggu dan tidak stabil, tentu saja kondisi bursa efek
amat terpengaruh.
Bangsa Indonesia sedang membangun, jelas bahwa berbagai tantangan
untuk membenahi kondisi masyarakat akan turut membawa dampak terhadap
pasar uang. Dahulu situasi intern di bursa-bursa di Indonesia dinilai masih
sangat lemah, kapitalisasi bursa-bursa di negara kita termasuk kecil karena
terbatasnya mobilisasi dana domestik yang dilakukan Manajer investasi. Ini jika
diukur dari perbandingannya dengan bursa-bursa lain di kawasan Asia Pasifik.
Kondisi demikian terjadi akibat sistem kerja yang kurang mendukung, juga tujuan
belum jelas terlebih dukungan publik sendiri yang kelihatan masih setengah-
setengah akibat informasi yang tidak akurat dan pengetahuan tentang bursa efek
belum memasyarakat. Semua itu akhirnya terus dibenahi sehingga terciptalah
bursa efek dengan perkembangan yang pesat. Di masa perjalanan pesatnya
pasar saham, terkadang diwarnai oleh keadaan Bullish dan Bearish.
Kondisi Bursa disebut Bullish yaitu indeks harga saham naik terus dalam
jangka waktu tertentu, dan ini dapat timbul seiring dengan situasi perekonomian
8
yang sehat, pendapatan meningkat, industri dan perdagangan tumbuh dengan
baik. Sedangkan kondisi bursa disebut Bearish jika indeks harga saham terus
menerus mengalami penurunan. Semua ini juga akibat dari situasi perekonomian
yang lesu dan kebijakan moneter yang mengakibatkan adanya krisis moneter,
peredaran uang menjadi tersendat-sendat.
a. Bursa Efek Indonesia
Didirikan pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Efek Jakarta merupakan hasil
swastanisasi Bursa efek yang sebelumnya dikelola oleh BAPEPAM. Sekarang
namanya dikenal dengan Bursa Efek Indonesia.
• Tugas dan Fungsi : Menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan Efek diantara mereka.
• Keanggotaan Anggota Bursa Efek Indonesia adalah Perantara Pedagang Efek yang
telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM dan telah menjadi pemegang saham
PT Bursa Efek Indonesia.
• Sistem Perdagangan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia saat ini menggunakan sistem
perdagangan dengan menggunakan komputer yang dikenal dengan Jakarta
Automated Trading System (JATS).
9
• Kinerja Bursa Efek Jakarta Adapun aktivitas perdagangan Bursa Efek Indonesia sampai tahun 1999
2. Analysis Grafik Menggambarkan pola perubahan harga sekuritas dan indeks pasar
modal. Penggambaran ini diharapkan akan menemukan pola-pola
tertentu yang berguna bagi peramalan harga sekuritas dan kondisi
pasar modal.
3. Analysis Keluasan Pasar (breadth of market analysis) Analisis ini berguna untuk mengetahui keadaan pasar modal.
Sehingga peramalan harga sekuritas individual akan dapat diramalkan.
Hal ini karena umumnya harga-harga sekuritas akan bergerak searah
dengan pasar.
Analisis keluasan pasar (breadth of market analysis) ditentukan
dengan membandingkan jumlah sekuritas yang mengalami penurunan
dengan membandingkan jumlah sekuritas yang mengalami penurunan
harga, serta mengakumulasikannya.
62
Contoh :
Hari Jumlah
saham yang
mengalami
kenaikan
harga
Jumlah
saham yang
mengalami
penurunan
harga
Selisih
bersih
Keluasan
Pasar
Senin 745 643 111 +111
Selasa 995 391 603 +714
Rabu 468 914 -446 +288
Kamis 255 4.118 -863 -595
Jum’at 669 589 80 -515
Senin 582 657 -75 -590
4. Analysis Kekuata Relatif (Relative Strength Analysis). Mengidentifikasikan sekuritas yang memilki kekuatan relatif terhadap
sekuritas lain.
• Keadaan Bullish : harga sekuritas yang memiliki kekuatan relatif
akan meningkat lebih cepat dari pada harga sekuritas lain.
• Keadaan Bearish : penurunan harga sekuritas yang memiliki
kekuatan relatif akan berjalan lebih lambat dari sekuritas lain.
• Dengan menginvestasikan dana pada sekuritas yang mempunyai
kekuatan relatif di masa lampau, investor akan memperoleh tingkat
keuntungan yang lebih tinggi. Analisis lekuatan relatif dilakukan
dengan membandingkan data harga sekuritas individual dengan
harga rata-rata industri atau rata-rata pasar.
63
Contoh :
Tahun (1) (2) (3) (1/2) (1/3) (2/3)
19x1 Rp.
3.000
Rp.
1.700
Rp.
21.000
1.78 0.144 0.081
19x2 Rp.
3.600
Rp.
1.800
Rp.
25.000
2
0.144 0.072
19x3 Rp.
7.200
Rp.
2.000
Rp.
28.500
3 0.253 0.070
Keterangan ;
(1) : Harga rata-rata sekuritas A
(2) : Harga rata-rta industri
(3) : Harga rata-rata pasar
Berdasarkan perhitungan diatas terlihat bahwa rata-rata sekuritas A
meningkat lebih cepat dari pada harga rata-rata industri dan relatif
konstan jika dibandingkan dengan harga tara-rata pasar.
Analisis kekuatan relatif umumnya dilakukan dengan
menggambarkan rasio-rasio perbandingan dalam sebuah grafik
(untuk beberapa jenis sekuritas). Sekuritas yang mempunyai
kekuatan relatif yang lebih besar merupakan kesempatan investasi
yang memiliki prospek lebih bagus.
5. Analysis rata-rata bergerak (moving average analysis) Analisis ini dilakukan pada sekuritas individual, industri atau pasar
secara keseluruhan. Melalui perhitungan rata-rata bergerak harga
sekuritas, akan dapat diketahui pola perubahan harga tersebut.
selanjutnya hasil perhitungan akan dibandingkan dengan harga pasar
sekuritas. Analisis rata-rata bergerak dapat digunakan untuk meramal
kondisi pasar modal dan untuk menetukan keputusan investasi
64
(misalnya kapan harus menjual atau membeli sekuritas). Analisis akan
menyarankan pembelian suatu sekuritas apabila harga pasar sekuritas
tersebut berada di bawah garis rata-rata bergerak dengan tren
menurun.
• Persamaan matematis dari metode rata-rata bergerak tak tertimbang.
Xi pada n periode sebelumnya
E (Xi,t) = -----------------------------------------------
N
Keterangan ;
E (Xi,t) : Nilai Xi yang diharapkan pada periode ke t
N ; Jumlah rata-rata bergerak.
• Persamaan matematis dari metode rata-rata bergerak tertimbang
WnXin
E (Xi,t) = -------------------- Wn Keterangan ;
Wn ; faktor penimbang dari data histories pada periode ke n
Xin : data historis variabel Xi pada periode ke n
Metode ini pada dasarnya merupakan pengembangan dari metode
rata-rata bergerak. Metode ini berguna apabila data historis
menunjukan suatu kecenderungan tertentu (trend). Untuk
menyelesaikan peramalan dengan kondisi tersebut, maka data
65
yang paling dekat dengan periode peramalan akan diberi bobot
yang lebih besar. Pemberian bobot (nilainya) ini akan tergantung
pada pendapat ( tidak ada aturan/ formula tertentu).
b. Harga sekuritas Wajar (tidak dapat mendeteksi sekuritas mispriced). Menganggap pasar modal Efisien (efficient capital market) atau pasar
yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi
yang relevan (= semakin cepat informasi tercermin pada harga sekuritas
semakin efisien ) – Efisiensi informasional, sehingga akan sangat sulit
bagi pemodal untuk memperoleh tingkat keuntungan atas normal (=
tingkat keuntungan yang direalisir lebih tinggi dari tingkat keuntungan
ekulibrium yang diharapkan).
Pemilihan sekuritas didasarkan pada :
• Preferensi resiko para pemodal (pemodal yang bersedia tanggung
resiko tinggi akan dipilih saham yang lebih besar resikonya).
• Pola kebutuhan kas (Pemodal yang menginginkan penghasilan yang
juga akan memilih saham yang membagikan dividen dengan stabil,
sehingga keuntungan yang diperoleh pemoidal sesuai dengan resiko
yang mereka tanggung).
66
BAB V ANALISIS FUNDAMENTAL
V.1 Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan adalah penelaahan atau mempelajari dari pada
hubungan atau tendensi atau kecenderungan (trend) untuk dapat memberikan
gambaran dari suatu Laporan Keuangan dan menentukan posisi keuangan
maupun hasil operasi serta perkembangan perusahaan. Laporan keuangan
suatu perusahaan perlu dianalisa, karena dengan analisa tersebut akan
diperoleh semua jawaban yang berhubungan dengan masalah posisi keuangan
dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Laporan Keuangan yang dianalisa adalah :
a. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, hutang dan modal yang
dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan Keuangan ini disebut
Neraca.
b. Laporan Keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban
beban, pajak dan laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.
Laporan keuangan ini disebut Laporan L/R
Rasio keuangan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan kemampuan
perusahaan.
Tolak ukur yang biasa digunakan adalah berupa rasio (perbandingan) atau
indeks, yang menghubungkan dua data keuangan.
Perbandingan yang biasa dilakukan dibedakan atas :
a. Perbandingan internal
Membandingkan antara rasio keuangan saat ini dengan rasio keuangan
pada masa lampau.
67
Membuat suatu perkiraan tentang rasio keuangan pada masa yang akan
datang, lalu membandingkannya dengan rasio-rasio di masa lampau.
a. Perbandingan eksternal
Membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan dengan rasio keuangan
perusahaan sejenis atau bahkan dengan rasio industri rata-rata.
Berikut ini adalah jenis-jenis rasio laporan keuangan:
a. Rasio Likuiditas
mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek.
1. Current Ratio
Aktiva Lancar Total Current Assets Current Ratio = ------------------------ = --------------------------------- Kewajiban Lancar Total Current Liabilities
Current Ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar.
2. Quick Ratio
Kas + Bank + Surat Berharga Jangka Pendek + Piutang dagang Quick Ratio = -------------------------------------------------------------------------------------- Kewajiban Lancar Quick Ratio = Total Current Assets – Inventory
---------------------------------------------- Total Current Liabilities
Quick ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relatif lebih likuid).
68
3. Cash Ratio Kas + Bank
Cash Ratio : ------------------------- Kewajiban Lancar
Cash ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan kas dan bank.
4. Net Working Capital
Net working capital = Aktiva lancar – Hutang lancar
= Total Current Assets – Total Current Liabilities
Net working capital menghitung selisih antara aktiva lancar dengan
kewajiban lancar dan memiliki tujuan yang sama dengan current ratio.
b. Rasio aktivitas
mengevaluasi kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan
harta yang dimilikinya.
1. Total Asset Turn Over
Penjualan bersih Net Sales
Total Asset Turn Over = ---------------------------- = ------------------------
Rata- rata aktiva Total Assets
Total asset turn over mengukur efisiensi pengelolaan aktiva perusahaan
untuk menunjang penjualan perusahaan.
2. Total Fixed Asset Turn Over
Penjualan bersih Net Sales
Total Fixed Asset Turn over = ------------------------------- = -----------------------
Rata-rata aktiva tetap Net Fixed Assets
Total fixed asset turnover mengukur efisiensi pengelolaan aktiva tetap
perusahaan untuk menunjang penjualan perusahaan.
69
3. Account Receivable Turn Over (A/R Turn Over)
Penjualan Bersih (kredit)
Account Receiveble Turn Over = ----------------------------------------------
Rata-rata piutang dagang
Net Sales
= -----------------------------
Account Receivable
Account receiveble turn over mengukur sampai seberapa cepat piutang
dagang dapat ditagih dan dikonversikan menjadi kas.
4. Average Collection Period
365 hari
Average collection period = -------------------
A/R turn over
Average Collection Period menunjukkan rata-rata hari yang diperlukan untuk
mengubah piutang menjadi kas.
5. Inventory Turn Over
Harga Pokok Penjualan Cost of Good Sold
Inventory turn over = ------------------------------------ = ------------------------------
Rata-rata penjualan Inventory
Inventory turn over mengukur kecepatan perputaran persediaan menjadi kas.
6. Operating Ratio
Cost of Good Sold + Total Operating Expenses
Operating Ratio = ------------------------------------------------------------------
Annual Sales
Operating ratio mengukur total biaya operasi per rupiah penjualan, hal ini
menjadi ukuran efisiensi aktivitas operasi perusahaan.
70
7. Day Sales in Inventory
365 hari
Day sales in inventory = -------------------------
Inventory turn over
Days’ sales in inventory mengukur efisiensi pengelolaan persediaan yaitu
berapa lama rata-rata persediaan dalam setahun yang berubah menjadi kas.
8. Average Payment Period
Accounts Payable
Average Payment Period = ----------------------------------
Annual Purchase / 360
c. Rasio Profitabilitas
mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
1. Operating Profit Margin Laba Usaha / Operasi Gross Profit Operating profit margin = ------------------------------ = --------------------- Penjualan Bersih Net Sales
Operating profit margin mengukur tingkat laba usaha / operasional
terhadap penjualan bersih perusahaan.
2. Net Profit Margin
Laba bersih setelah pajak Net Income Net Profit Margin = ------------------------------------- = --------------------- Penjualan bersih Total Assets
Net profit margin mengukur persentase laba bersih (setelah pajak)
terhadap penjualan bersih perusahaan.
3. Return on Asset (ROA)
Laba bersih setelah pajak Net Income
Return on asset (ROA) = ------------------------------------ = ------------------ Rata-rata aktiva tetap Total Assets
71
ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya. ROA seringkali pula disebut sebagai ROI (Return on
Investment).
4. Return on Equity (ROE)
Laba bersih setelah pajak Return on Equity (ROE) = ------------------------------------------- Total modal pemegang saham
Net Income
= ------------------------------------
Total Shareholders’ Equity
ROE menunjukkan tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan
manajemen atas modal yang ditanam pemegang saham, sesudah
Gross profit margin mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih perusahaan.
EBIT 6. Earning Power = -------------------- Total Assets
Tinggi-rendahnya rasio ini memberikan indikasi seberapa jauh efisiensi
penggunaan modal, dan turun-naiknya penjualan dan biaya.
72
d. Rasio pengungkit
mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
panjang serta menilai sampai sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan
berasal dari pinjaman.
1. Debt to Equity Ratio Total Kewajiban Total Liabilities Debt Equity Ratio = ----------------------- = -------------------------------------- Total Modal Total Shareholders’ Equity Debt Equity ratio membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari
modal pemegang saham. 2. Long Term Debt To Equity Ratio Total Kewajiban Jangka Panjang
Long Term Debt To Equity Ratio : --------------------------------------------------- Total Modal pemegang saham Long Term Debt To Equity Ratio membandingkan sumber pembiayaan
hutang jangka panjang terhadap modal pemegang saham. 3. Debt Ratio Total Kewajiban Total Liabilities Debt Ratio = ---------------------------- = ------------------------ Total Aktiva Total Assets Debt Ratio mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber
pembiayaan aktiva perusahaan. 4. Leverage Ratio Total Aktiva Total Assets Leverage Ratio = --------------------------------- = ------------------------------- Modal pemegang saham Total Shareholders’ Equity Leverage Ratio mengukur jumlah dari aktiva perusahaan per dollar
terhadap modal pemegang saham.
73
5. Time Interest Earned Penghasilan bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT) Time Interest Earned :------------------------------------------------------------------- Total biaya bunga setahun EBIT = ----------------------------------
Total Interest Expense Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
pembayaran beban bunga dengan menggunakan laba operasi perusahaan (EBIT).
6. Fixed Charge Coverage Ratio
Operating profit + Other + Revenues + Lease Payment
Fixed Charge : --------------------------------------------------------------------- Coverage Ratio Total Interest Expenses + Other expenses + lease
payment + total other after tax fixed charge [1 / (1-t)]*
* t = Tax Rate = Taxes / Earnings Before Taxes. Mengukur kemampuan perusahaan untuk pembayaran tetap obligasi.
e. Rasio Pasar (Common stock Ratio)
mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.
1. Earning per Share
Laba bersih setelah pajak - Dividen Saham Preferen Earning per Share = ----------------------------------------------------------------------
Total saham yang diterbitkan
Net Income – Preferred Stock
= --------------------------------------------
Total Shareholders’ Equity
74
EPS menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham
yang diinvestasikan. Saham yang dimaksudkan di sini adalah saham
biasa dan tidak termasuk saham preferen. 2. Price Earning Ratio
Harga Pasar per saham Market Price
PER = -------------------------------------- = --------------------------
EPS EPS
Menunjukkan apresiasi pasar terhadap kemampuan emiten dalam
menghasilkan laba. Semakin kecil rasio semakin baik.
3. Return on Commond Stock (RCS) Earnings available for commond
stockholder
Returns on commond stock (RCS) = -----------------------------------------------
Dividen yield digunakan untuk mengukur jumlah deviden per saham
relative terhadap harga pasar yang dinyatakan dalam bentuk prosentase.
75
5. Dividend Pay out ratio Dividen per saham DPS
Dividend Pay out ratio = ------------------------------- = ------------
Earning per share EPS
Dividen pay out ratio menunjukkan sampai tingkat mana EPS
didistribusikan dalam bentuk dividen.
6. Price / Sales Ratio Harga pasar saham biasa saat ini
Price / sales ratio = --------------------------------------------------
Annual sales per share
Penjualan
Annual Sales per share = -----------------------------------------------------
Jumlah lembar saham biasa beredar
Market Price
PSR = ------------------------------------------------
(Sales / Total Outstanding Shares)
7. Dividen per saham Total dividen dalam satu saham Dividen per saham = ---------------------------------------------------------
Total saham yang diterbitkan
Common stock Dividend
DPS = ----------------------------------------
Total Outstanding Shares
Dividen per saham menghitung berapa jumlah dividen yang diperoleh
untuk setiap saham yang diinvestasikan.
76
8. Book value per Share Total Ekuitas
Book value per share = --------------------------------------------------
Jumlah saham yang diterbitkan
Total Shareholder’s Equity
= ------------------------------------------
Total Outstanding Shares
Book value per share digunakan untuk mengukur nilai Shareholder’s
equity atas setiap saham yang diterbitkan.
9. Price To Book Value Harga Pasar Saham
Price to book value = ----------------------------------------------
Book Value per share
Price to book value digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar
saham terhadap nilai buku per saham.
10. Asset Value per share Total Aktiva
Asset Value per share = ----------------------------------------------------------
Jumlah lembar saham biasa beredar
Total Assets
= --------------------------------------
Total Outstanding Shares
77
V.2 Model Analisis Fundamental
a. Model Nilai Buku (Book Value Model) Total asset ini dalam artian asset perusahaan dijual pada nilai
akuntansinya setelah dikurangi dengan total liabilities dan prefered value
stock dan dibagi dengan outstanding shares of common stock yang
merupakan hak para pemegang saham.
Total Asset – total liability – preffered stock P = ----------------------------------------------------------------------- Number of shares of commond stocks outstanding
P : Nilai intrinsik per lembar Saham Biasa
Total asset ini dalam artian asset perusahaan dijual pada nilai akuntansinya.
b. Model Nilai Likuidasi (Liquidation Value Model). Model ini menyatakan bahwa nilai saham biasa sama dengan nilai aset
perusahaan jika dijual pada harga yang berlaku sekarang setelah dikurangi
dengan total liabilities dan prefered value stock dan dibagi dengan outstanding
shares of commond stock yang merupakan hak para pemegang saham, jika
perusahaan dilikuidasi.
Total liquidated Value of asset – Total liabilities – Prefered stock P = --------------------------------------------------------------------------------------------- Number of commond stock outstanding
c. Model Rasio Harga (Price/ Earning Ratio Model) : Model ini menyatakan bahwa laba perusahaan sama dengan laba rata-rata
perusahaan dalam industri. Nilai saham perusahaan dihitung dengan
mengalikan antara laba per lembar saham yang diharapkan oleh perusahaan
dengan rasio harga rata-rata industri / laba.
P = PER industri X Firm expected earning per share (EPS) Awalnya rumus ini berasal dari rumus PER yaitu :
78
P PER : ------------
EPS Keterangan : P : Harga saham saat ini
EPS : Laba per lembar saham (earning per share) saat ini.
(net profit after tax) – (preffered dividend) EPS = ---------------------------------------------------------------
Total outstanding share
Saham dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, umumnya memiliki
PER yang tinggi pula. Investor bersedia membeli saham dengan PER
yang tinggi karena mereka mengharapkan akan memperoleh
keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang. Investor
konvensional menetapkan PER mkasimal dengan angka inversi dari
minimum required rate of return (ROR) merupakan tingkat keuntungan
minimum yang diharapkan.
d. Model Pertumbuhan Dividen (Dividend Growth Model) Oleh karena sekuritas memberikan aliran kas selama dalam periode
waktu, maka nilainya ditentukan dengan menggunakan teknik nilai
waktu dari uang. Nilai suatu sekuritas adalah nilai sekarang dari seluruh
aliran kas yang dihasilkan dari sekuritas tersebut pada masa yang akan
1) Model Tanpa Pertumbuhan Dividen atau Model Pertumbuhan
Dividen Nol (Zero Growth) Asumsi : perusahaan membagikan dividen dalam jumlah yang sama selamanya. D D D Po = ------------ + ------------- + ------------- (1+Ke) (1+Ke)2 (1+Ke)~
79
Keterangan : Po = harga teoritis saham pada periode ke 0 D = besarnya dividen per lembar saham ke = required rate of return (ROR) D1 + ( P1 - P0 ) ke = --------------------- x 100 % P0 Keterangan : D1 : Dividen P1 : Harga pasar saham pada tahun pertama P0 : Harga pasar saham pada saat pembelian (Harga Perolehan)
2) Model dividen discount dengan pertumbuhan dividen yang konstan (Constant Dividen Growth)
Asumsi : dividen yang dibagikan perusahaan akan tumbuh secara
terus menerus dengan tingkat pertumbuhan yang sama.
Do (1+g) Do(1+g)2 Do (1+g)~
Po = --------------- + -------------- + …..+ ----------------- (1 + Ke) (1+Ke)2 (1+Ke Keterangan : Do : dividen per lembar saham pada periode ke 0 g : tingkat pertumbuhan dividen Rumus : g = ( 1 - PayOut Ratio ) X ROE Net Income ROE = ---------------------------------- Total Stock holders Equity
Do(1+g) : dividen per lembar saham pada periode ke 1
80
3) Model dividen discount dengan beberapa tingkat pertumbuhan dividen.
Asumsi : Pembayaran dividen yang meningkat dengan beberapa tingkat
pertumbuhan. Pertumbuhan dividen akan dikelompokkan dalam
beberapa rentang waktu. Masing-masing rentang waktu memiliki
tingkat pertumbuhan tertentu, yang bebeda dengan rentang waktu
lainnya.
1. Dividen dengan 2 tingkat pertumbuhan Pada rentang waktu pertama pertumbuhan dividen lebih tinggi
dari rentang waktu ke dua. Rentang waktu kedua dividen akan
tumbuh secara konstan.
2. Dividen dengan 3 tingkat pertumbuhan Terdapat periode transisi tingkat pertumbuhan dividen, sebelum
masuk ke tingkat pertumbuhan konstan. Selama transisi,
pertumbuhan dividen akan turun dengan pola tertentu.
Rumus : Dn=1= D0 (1+g1)n (1+g2) k > g2
P = n
n
tt
t
kgkDn
kgD
)1(1
)2(1
)1()11(0
1 ++
−+
+++∑
=
Keterangan:
D0 = dividen tahun terakhir
g1 = tingkat pertumbuhan periode awal
g2 = tingkat pertumbuhan setelah periode awal
Dt = dividen saham biasa pada tahun t
n = jumlah tahun pada periode awal
81
V.3 Pengambilan Keputusan
1. Jika harga pasar saham lebih kecil dari nilainya (undervalued), maka
saham tersebut harus dibeli atau ditahan sementara (buy and hold)
dengan tujuan untuk memperoleh capital gain jika kemudian harganya
kembali naik.
2. Jika harga pasar saham sama dengan nilainya, maka saham tersebut
dalam kondisi keseimbangan, sehingga jangan melakukan transaksi
(hold). Tidak ada keuntungan yang diperoleh dari transaksi.
3. Jika harga pasar saham lebih besar dari nilainya (overvalued), maka
saham tersebut harus dijual untuk menghindari kerugian. Karena tentu
harganya kemudian akan turun untuk menyesuaikan dengan nilainya.
82
BAB VI ANALISIS TEKNIKAL
VI.1. Konsep Dasar Dalam pengertian umum analisis teknikal adalah suatu ilmu yang
mempelajari pergerakan dari suatu harga yang digunakan untuk memprediksi
pergerakan harga di masa yang akan datang. Analis teknikal sering juga disebut
dengan chartist, karena para analis ini dalam melakukan analisis harus
menggunakan suatu charts (grafik). Analisis teknikal dapat dipergunakan untuk
menganalisis pergerakan saham, mata uang, index, harga barang komoditas,
futures dan sebagainya.
Analisis teknikal juga dapat didefinisikan sebagai suatu studi yang dapat
digunakan utnuk mengevaluasi dan memproyeksikan harga suatu saham
dengan cara mempelajari pergerakan harga saham beserta besar volume yang
ditransaksikan melalui grafik harga (chart). Setiap users daripada analisis
teknikal dapat mempunyai interpretasi yang berbeda dalam melihat suatu
pergerakan saham dan bahkan mempunyai metode-metode tertentu untuk
melihat dan memprediksikan pergerakan dari suatu saham. Berikut adalah
konsep dasar pada analisis teknikal :
1. Market discount everything Pengertian atas prinsip pertama adalah bahwa segala kejadian-kejadian yang
dapat mengakibatkan gejolak pada bursa saham secara keseluruhan atau
harga suatu perusahaan seperti faktor ekonomi, fundamental perusahaan
dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksikan
sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi, dan lain sebagainya,
akan tercermin dalam kondisi bursa saham atau dalam harga suatu saham.
83
2. Price move in trends or price movement are not totally random Prinsip kedua ini mempunyai arti bahwa harga suatu saham akan tetap
bergerak dalam suatu trend. Adapun trend pergerakan yang dimaksud disini
adalah trend naik (uptrend), trend turun (downtrend) atau trend ke arah
samping (sideaways trend).
3. History repeat itself Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku
pasar, maka pergerakan historis dapat menjadi pacuan untuk memprediksi
pergerakan di masa mendatang. Hal ini sangat memungkinkan karena pada
dasarnya “the psychological natur of the financial market means that, like
history, the future is just a repeatition of the past“. Prinsip ini sering kita
jumpai pada saat harga secara beberapa kali mengalami kenaikan atau
penurunan pada suatu level tertentu.
VI.2. Grafik (Charts) Price charts atau grafik harga adalah suatu kumpulan harga dalam suatu
time frame yang diilustrasikan dalam suatu garis. Grafik merupakan alat utama
yang dipakai dalam mengevaluasi pergerakan suatu harga saham dengan
pendekatan analisis teknikal. Secara umum peranan fungsi chart dalam
mengevaluasi suatu harga saham adalah sebagai berikut :
1. Grafik digunakan untuk melihat pergerakan harga suatu saham di
masa lampau dan dimasa mendatang
2. Grafik terkadang digunakan sebagai alat yang cukup penting bagi
para fundamentalis.
3. Grafik dapat digunakan sebagai patokan / timing untuk memasuki
pasar.
4. Chart dapat digunakan sebagai alat untuk money management
(contoh : stop loss order)
5. Chart dapat mencerminkan / menggambarkan perilaku para pelaku
pasar pada suatu harga saham.
84
Time frame yang digunakan untuk menggambar suatu grafik sangat
tergantung dari data suatu compression of the data, yaitu harian, mingguan,
bulanan, kwartalan atau tahunan data. Semakin tidak compressed data grafik,
maka illustrasi yang digambarkan dari suatu grafik akan semakin detail. Adapun
penggunaan daripada time frame data yang berbeda dari suatu grafik ini sangat
tergantung dari para users itu sendiri, seperti di bawah ini :
1. Daily traders atau investor jangka pendek seringkali menggunakan
daily data atau intraday untuk memperoleh gerakan-gerakan dalam
jangka pendek. Hal ini dikarenakan semakin kecil masa waktu (time
frame), maka informasi yang diberikan juga akan semakin lengkap
akibat fluktuasi pergerakan harga yang semakin terlihat.
2. Investor yang lebih bersifat jangka panjang dalam berinvestasi akan
lebih tertarik untuk memperhatikan suatu grafik dengan masa waktu
yang menengah atau panjang, misalnya data mingguan, bulanan atau
tahunan. Hal ini dikarenakan dalam menggunakan data bulanan atau
tahunan, harga saham sangat fluktuatif sehingga menghindari apa
yang dinamakan dengan false signal. Atau dengan kata lain mereka
lebih mementingkan suatu major reversal daripada minor reversal.
3. Kombinasi data juga seringkali digunakan investor. Penggabungan
grafik harian dan mingguan seringkali digunakan sebagai alat untuk
menambah keyakinan para users dalam menganalisis. Bila grafik yang
diilustrasikan pada data harian dan mingguan menunjukkan pergerkan
positif, maka potensi terjadinya suatu pergerakan akan semakin besar,
karena baik jangka pendek maupun jangka menengahnya
menunjukkan sinyal positif.
Secara umum terdapat 3 jenis grafik yang sering digunakan oleh para users
analisis teknikal yaitu line (close only) charts, bar charts, dan candlesticks.
Berikut contoh jenis grafik-grafik tersebut :
85
Line Chart
Bar Chart
Candles chart TLKM
86
VI.3. Trend Line
Trendline atau garis trend adalah suatu garis yang menandakan arah
suatu pergerakan harga saham. Berdasarkan dari segi lamanya suatu garis
trend terbentuk, maka ada 3 klasifikasi yaitu :
1. Major trend Major trend atau long term trend pada umumnya mempunyai tenggang waktu
selama 1 tahun s/d 2 tahun atau lebih.
2. Intermediate trend Intermediate trend atau medium trend pada umumnya mempunyai tenggang
waktu selama 3 minggu sanmpai 6 bulan atau lebih.
3. Minor trend Minor trend atau short trend umumnya mempunyai masa tenggang waktu
selama 2 sampai 3 minggu.
Bila dilihat dari segi arah pergerakan trend, maka garis trend dapat dibagi
menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Uptrend line Trend naik dapat terlihat apabila harga suatu saham bergerak dari arah kiri ke
kanan dengan minimum 2 titik tertinggi yang mana titik kdua harus lebih tinggi
dari titik sebelumnya dan begitu pula seterusnya.
2. Downtrend line Trend turun dapat dilihat bila harga suatu saham bergerak dari arah kiri ke
kanan dengan minimum 2 titik terendah yang mana titik terendah kedua
harus lebih rendah dari titik sebelumnya dan begitu pula seterusnya.
3. Sideways trend Trend ke arah samping ini terjadi pada saat harga saham bergerak kearah
samping dengan suatu trading range tertentu. Ciri-cirinya adalah harga
saham umumnya akan naik.
87
Uptrend Line
Downtrend Line
88
Untuk dapat menggambar garis trend dari suatu pergerakan harga saham
maka para users analisis teknikal perlu memperhatikan hal-hal berikut :
1. Untuk menarik garis trend naik, maka users harus menghubungkan titik harga
terndah yang dicapai dari suatu pergerakan harga dengan minimal 2 titik
harga. Yang perlu diperhatikan disini adalah :
Titik terendah kedua harus lebih tinggi dari titik harga pertama dan begitu
pula seterusnya.
Menarik garis dengan mengusahakan setiap closing price dari harga
saham tidak melewati garis trend yang tengah dibentuk
2. Untuk menarik garis trend turun, maka users harus menghubungkan titik
harga tertinggi yang dicapai dari suatu pergerakan harga dengan minimal 2
titik harga. Yang perlu diperhatikan disini adalah :
Titik tertinggi kedua harus lebih rendah dari titik harga pertama dan begitu
pula seterusnya.
Menarik garis dengan mengusahakan setiap closing price dari harga
saham tidak melewati garis trend yang tengah dibentuk.
3. Untuk menarik garis trend ke samping, maka users harus menghubungkan
titik harga tertinggi dan harga terendah yang dicapai dari suatu pergerakan
harga terendah yang dicapai dari suatu pergerakan harga dengan minimal 2
titik harga terendah dan tertinggi yang masing-masing titik mempunyai tinggi
dan rendah yang hampir sama.
Berikut beberapa hal yang dapat digunakan sebagai konsep dasar dari
penggunaan garis trend :
• Suatu penembusan daripada suatu garis trend mempunyai arti bahwa
perubahan trend terjadi
• Trend line dapat digunakan sebagai signal beli pada saat harga berada pada
trend naik atau sebaliknya
• Semakin banyak titik-titik yang terletak pada garis trend semakain kuat
validitas atas trend tersebut.
89
• Trend yang telah berlangsung selama 2 tahun lebih mempunyai arti
dibandingkan trend yang hanya terbentuk selama 1 bulan
• Trend yang mempunyai sudut lebih besar (biasanya lebih dari 45 derajat)
akan lebih lemah dibandingkan yang lebih kecil. Artinya perubahan trend
sangat mudah terjadi
• Kekuatan/arah trend sangat ditentukan oleh volume yang terjadi pada saat
harga bergerak.
90
BAB VII
ANALISIS PORTOFOLIO
VII.1 Konsep Dasar Teori Portofolio berhubungan dengan pemilihan portofolio yang
memaksimumkan tingkat expected return (tingkat pengembalian yang
diharapkan) tanpa melupakan besar resikonya. Dengan menggunakan model
kuantitatif dan dasar historis, teori portofolio mendefinisikan expected portofolio
return dan resiko portofolio, dan menunjukkan bagaimana menyusun suatu
portofolio yang optimal.
a. Efficient Portofolio dan Optimal Portofolio Dalam menyusun portofolio, investor ingin memaksimumkan expected return
dari inestasinya dengan mengingat tingkat resiko yang dapat diterimanya.
Portofolio yang memenuhi persyaratan ini disebut Efficient Portfolio. Untuk
menyusun Efficient Portfolio, perlu dibuat beberapa asumsi tentang bagaimana
investor bertindak dalam membuat keputusan investasi. Asumsi yang masuk
akal adalah investor termasuk kategori risk avers atau menghindari resiko.
Seorang investor bertipe risk averse ketika menghadapi dua macam pilihan
investasi dengan expected return sama tetapi dengan dua resiko berbeda akan
memilih investasi yang resikonya lebih rendah. Bila boleh memilih dari beberapa
efficient portfolio, suatu optimal portofolio adalah yang paling disukai.
b. Utility Function dan Kurva Indifferens Dalam teori ini, ada banyak situasi dimana seseorang menghadapi 2 pillihan
yang hanya boleh dipakai salah satu saja. Untuk menentukan pilihan maka
diperkenalkan Utility Function. Utility Function adalah suatu persamaan
matematis yang menunjukkan suatu nilai terhadap semua pilihan. Semakin tinggi
91
nilainya, semakin besar utility/kegunaannya. Utility Function dapat digambarkan
dengan bentuk grafik dengan nama kurva indifferens.
c. Mengukur Expected Return Investor kerap menghadapi beberapa pilihan dari macam-macam aset
beresiko. Disini kita akan lihat bagaimana mengukur expected return dari aset
beresiko.
1. Single Period Portfolio Return Actual return dari portofolio pada periode waktu tertentu dapat dihitung
sebagai berikut:
Rp = w1R1 + w2R2 + … + wgRg
Dimana:
Rp = return portofolio selama periode tertentu
Rg = return dari aset g selama periode tertentu
wg = porsi dari aset g dalam portofolio
g = jumlah aset dalam portofolio
Portofolio return Rp kadangkala disebut holding period return atau expost return.
Contoh:
Hitung return dari portofolio yang terdiri dari 3 macam aset:
Aset Market Value ($) Rate of Return 1 6 million 12 % 2 8 million 10% 3 11 million 5% Jumlah = 25 million
1. Session a. Session Log On Untuk masuk ke SPO oleh masing-masing User/Pemakai.
b. Session Log Off Untuk keluar dari SPO dengan menutup semua yang aktif.
c. Session Keluar Untuk keluar dari sistem
107
2. Edit regularOrder & Negotiated a. Edit regular Order Buy
• Untuk memasukkan order permintaan beli di pasar regular dapat
dilakukan dengan memilih salah satu cara di bawah ini:
- menggunakan Menu Bar, pilihlah Edit kemudian Regular Order kemudian Buy.
- menggunakan Tool Bar, tekan tool (gb, toolbar) (warna merah).
• Untuk mengisi data Board, kode security dan kode Trading Account dapat
dilakukan dengan salah satu cara dibawah ini:
- menuliskan data secara langsung
- memilih isian data dengan salah satu cara dibawah ini:
Menekan tombol button (scroll bar) atau
Menggunakan tombol ↑ dan ↓
• Untuk mengisi data Price dan Quantity (dalam satuan Lot), SPO akan
memunculkan Pop-Up menu yang berisi informasi harga dan jumlah untuk
penawaran beli dan penawaran jual, harga transaksi (tertinggi terakhir,
dan terendah), serta jumlah saham yang dapat dibeli pemodal asing.
- Broker Reference, bersifat optional, berisi catatan User
Tekan [OK] atau [enter]
- tekan button [NO] atau huruf “N, n” pada keyboard, jika ingin
memperbaiki pengisian data.
- tekan button [Yes] atau huruf “Y, y” pada keyboard, jika pengisian sudah
benar.
- tekan button [OK] atau [enter]
b. Edit Regular Order – Sell
• Untuk memasukkan order penawaran jual di pasar regular dapat
dilakukan dengan memilih salah satu cara di bawah ini:
- Menggunakan Menu Bar, pilih Edit kemudian Regular order kemudian
Sell.
108
- Menggunakan toolbar Order Sell
• Untuk mengisi data Board, kode security dan kode Trading Account dapat
dilakukan dengan salah satu cara dibawah ini:
- menuliskan data secara langsung
- memilih isian data dengan salah satu cara dibawah ini:
Menekan tombol button (scroll bar) atau
Menggunakan tombol ↑ dan ↓
• Untuk mengisi data Price dan Quantity (dalam satuan Lot), SPO akan
memunculkan Pop-Up menu yang berisi informasi harga dan jumlah untuk
penawaran beli dan penawaran jual, harga transaksi (tertinggi terakhir,
dan terendah), serta jumlah saham yang dapat dibeli pemodal asing.
- Tekan [OK] atau [enter]
- tekan button [NO] atau huruf “N, n” pada keyboard, jika ingin
memperbaiki pengisian data.
- tekan button [Yes] atau huruf “Y, y” pada keyboard, jika pengisian sudah
benar.
- tekan button [OK] atau [enter]
c. Edit Negotiated Deals - Input Hasil negosiasi yang sudah disepakati antara Anggota Bursa Jual dengan
Anggota Bursa Beli perlu dilaporkan kepada Bursa oleh User Jual dan
dikonfirmasi oleh User Beli.
Hasil negosiasi dimasukkan (input) oleh User Jual dengan cara sebagai
berikut :
- pada Menu Bar, pilih option Edit - pilih option Negotiated Deals - pilih option Input
• Untuk mengisi data Board, kode security dan kode Trading Account dapat
dilakukan dengan salah satu cara dibawah ini:
- menuliskan data secara langsung
- memilih isian data dengan salah satu cara dibawah ini:
109
Menekan tombol button (scroll bar) atau
Menggunakan tombol ↑ dan ↓
• Quantity diisi dalam satuan saham
• Tekan OK, akan muncul tampilan konfirmasi
• Tekan button [NO] atau huruf “N, n” pada keyboard, jika ingin
memperbaiki pengisian data.
• Tekan button [Yes] atau huruf “Y, y” pada keyboard, jika pengisian sudah
benar.
• Tekan button [OK] atau [enter] untuk mengakhiri.
d. Edit Negotiated Deals - Confirm Hasil negosiasi yang sudah dimasukkan (input) oleh User Jual
dikonfirmasikan oleh User Beli dengan cara sebagai berikut:
- Tampilkan Negotiated Deals (cara dapat dilihat pada petunjuk View
Negotiated Deals)
- Arahkan kursor pada baris data Negotiated Deals yang akan dikonfirmasi
(status open) hasil input User Jual.
- Pada menu bar pilih option Edit.
- Pilih option Negotiated Deals
- Pilih option Confirm
- Tekan [OK], lalu
- Tekan button [OK] atau [enter] kembali, maka akan tampil Received
Message
- Tekan button [OK] atau [enter]
e. Edit Withdraw Orders/Deals Form ini dipergunakan untuk membatalkan Order/deal yang tela diinput dan
belum teralokasi.
Syarat melakukan Withdraw:
- Window Orders pasar Regular atau Negotiated Deals pasar negosiasi
harus dalam posisi aktif.
110
- Order yang akan di withdraw harus dalam status = ‘O’ (open) atau
‘S’(freeze)
Untuk withdraw order Jual/Beli, atau order jual pada pasar negosiasi, langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Tampilkan/aktifkan window orders atau window negotiated deals, arahkan
kursor pada posisi order atau deal yang akan diwithdraw, kemudian:
- Tampilkan form untuk withdraw, dengan salah satu cara dibawah ini:
Menggunakan menubar, pilih Edit kemudian Withdraw dan
Order/Deal Menggunakan Tool Bar Withdraw
- Tekan [OK] untuk melanjutkan withdraw
- Tekan button [NO] atau huruf “N, n” pada keyboard, jika ingin
membatalkan withdraw.
- Tekan button [Yes] atau huruf “Y, y” pada keyboard, jika ingin melanjutkan
withdraw
f. Edit Withdraw Today Orders Form ini dipergunakan untuk membatalkan semua order yang dimasukkan dan
belum teralokasi pada hari bursa yang bersangkutan.
Syarat order yang akan diwithdraw:
- window order harus dalam posisi aktif
- order yang dapat dibatalkan (withdraw) hanya order yang berstatus open
(“o”) atau Freeze (“S”).
Untuk withdraw semua order hari bursa yang bersangkutan, langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
- Menggunakan Menubar, pilih Edit kemudian Withdraw dan Today Order - Tekan button [NO] atau huruf “N, n” pada keyboard, jika ingin
membatalkan withdraw.
- Tekan button [Yes] atau huruf “Y, y” pada keyboard, jika ingin melanjutkan
withdraw
111
g. Edit Withdraw All Orders Form ini dipergunakan untuk membatalkan semua order yang dimasukkan
dan belum teralokasi.
Syarat order yang akan diwithdraw:
- window order harus dalam posisi aktif
- order yang dapat dibatalkan (withdraw) hanya order yang berstatus open
(“o”) atau Freeze (“S”).
Untuk withdraw semua order, langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Tampilkan/aktifkan Window Orders, kemudian:
Menggunakan Menubar, pilih Edit kemudian Withdraw dan All Order
Tekan button [NO] atau huruf “N, n” pada keyboard, jika ingin
membatalkan withdraw.
Tekan button [Yes] atau huruf “Y, y” pada keyboard, jika ingin
melanjutkan withdraw
3. View a. View Security Tampilan security dipergunakan untuk melihat informasi lengkap suatu
saham pada jenis pasar tertentu yang antara lain menyajikan informasi
sebagai berikut:
- Status saham.
- Harga permintaan/ penawaran beli/jual terbaik
- Tanggal dan harga transaksi terakhir hari ini
- Porsi asing (yang boleh dibeli asing dan yang sudah dibeli asing)
- Jumlah oreder yang masih open/terjadi
- Nilai perubahan harga naik/turun
Untuk melihat informasi diatas, dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
- Tampilan form securities dapat dilakukan dengan memilih salah satu
cara dibawah ini:
112
Menggunakan Menubar, pilih View kemudian Securities
Menggunakan Toolbar, tekan tombol Securities
- Pilihlah salah satu pasar (boards) yang dibutuhkan, tekan [OK]
Pada tampilan diatas, kolom sebelah kiri berisi semua security yang
tercatat di bursa, dan kolom sebelah kanan adalah tempat security yang
sudah dipilih untuk dipantau.
Selain kolom diatas, terdapat juga 7 button yang berfungsi sebagai
berikut:
• Add : untuk memindahkan satu atau beberapa security yang dipantau
dari bagian kiri ke bagian kanan dengan cara memilih security pada
bagian kiri, kemudian tekan button ’Add’
• Remove : untuk menghapus security yang sudah dipilih di bagian
kanan dengan cara memilih security yang akan dihapus, kemudian
tekan button ’ Remove’
• Add All : untuk memindahkan semua securities yang ada di bagian kiri
ke bagian kanan, dengan cara tekan button ’Add All’
• Sectors : untuk memilih security berdasarkan jenis sektor usahanya
dengan cara a.d.3
• Remove All : untuk menghapus semua securities yang ada di bagian
kanan, dengan cara tekan button ’ RemoveAll’
• [OK] : untuk melanjutkan kegiatan dan data siap ditampilkan
• [Cancel] : untuk membatalkan kegiatan melihat informasi security di
setiap pasar - Jika user ingin memilih security berdasarkan jenis sektornya, maka klik
button Sectors
- Pilihlah sektor yang diinginkan, tekan [OK], akan ditampilkan form seperti
pada angka 2 diatas.
- Setelah memilih security yang akan dipantau, tekan [OK]
Form securities ini menampilkan data pasar untuk securities yang sudah
dipilih pada tahap pemilihan diatas. Setiap securities ditampilkan dalam satu
baris data dalam kolom-kolom.
113
b. View Summary Tampilan ini dipergunakan untuk melihat ringkasan informasi (rekapitulasi
perdagangan) dari setiap sektor usaha di suatu pasar tertentu. Informasi yang
disajikan adalah informasi terakhir sesuai dengan perubahan data
perdagangan yang terjadi pada hari bursa yang bersangkutan (real time
update).
- Untuk menampilkan form Summary dilakukan dengan memilih salah satu
cara dibawah ini:
Menggunakan Menubar, pilih View kemudian Summary
Menggunakan Toolbar Summary
- Pilihlah salah satu board yang akan dilihat
- Tekan [OK]
c. View Negotiated Deals Tampilan ini dipergunakan untuk melihat informasi dari hasil negosiasi yang
dimiliki oleh user di Pasar negosiasi.
Tampilan Negotiated Deals dapat ditampilkan dengan memilih salah satu cara
dibawah ini:
Menggunakan Menubar, pilih View kemudian Negotiated Deals
Menggunakan Toolbar Negotiated Deals
Data hasil Negotiated Deals yang dimasukkan (input) oleh User Pihak Jual
akan dimunculkan di Form Negotiated Deals di user Pihak Jual dan user
Pihak beli.
Status Negotiated Deals adalah open untuk Negotiated Deals yang belum
dikonfirmasikan (Confirm) oleh User Pihak Beli.
4. Windows a. Window - Cascade Menu ini dipergunakan untuk menyusun posisi seluruh window (lebih dari
satu) yang sudah dibuka secara bertumpuk dengan terurut dan hanya
114
judul window saja yang akan tampak, kecuali untuk window yang aktif
(window yang paling depan).
Untuk menyusun window secara urut bertumpuk, langkah yang perlu
dilakukan adalah:
Pada Menubar pilih menu option kemudian Cascade b. Window - Tile Horizontal Menu ini dipergunakan untuk menyusun posisi seluruh window (lebih dari
satu) yang sudah dibuka secara horizontal dan merata.
Untuk menyusun window secara horizontal, langkah yang perlu dilakukan
adalah:
Pada Menubar pilih menu option kemudian Horizontal c. Window – Tile Vertical Menu ini dipergunakan untuk menyusun posisi seluruh window (lebih dari
satu) yang sudah dibuka secara vertical dan merata.
Untuk menyusun window secara vertical, langkah yang perlu dilakukan
adalah:
Pada Menubar pilih menu option kemudian Vertical d. Window – Arrange Icons Menu ini dipergunakan untuk menyusun semua icon window yang dibuka
dan diminimize (dalam posisi non-aktif dan minimize) yang ada secara
teratur/sejajar.
Untuk menyusun icon secara teratur, langkah yang perlu dilakukan
adalah:
Pada Menubar pilih menu option kemudian Arrange Icons
e. Window – Close Menu ini dipergunakan untuk menutup satu window yang sedang aktif
dengan cara:
Pada Menubar pilih menu option kemudian Close
115
Maka pada layar komputer window yang telah anda tutup tidak akan
tampak lagi.
5. Option a. Option – Password
Menu ini dipergunakan untuk mengubah password pemakai SPO, langkah
yang perlu dilakukan adalah:
- Pada Menubar, pilih Options kemudian Password
Disini user harus memasukkan password lama yang masih berlaku
- Kalau ingin melanjutkan kegiatan mengubah Password ini, setelah
memasukkan password yang lama, tekan [OK]
Disini user harus memasukkan Password baru yang diinginkan.
- Setelah memasukkan password baru, tekan [OK]
Disini user harus memasukkan Password baru seperti diatas sekali lagi.
- Sampai disini user masih diberi kesempatan untuk membatalkan
perubahan password. Kalau ingin melanjutkan kegiatan mengubah
Password ini, maka tekan [OK], jika tidak, tekan [Cancel], kemudian
sistem akan mengkonfirmasikan bahwa password telah berhasil dirubah.
b. Option – Tool Bar, Status Bar Set Tool Bar, Status Bar dilakukan untuk mengaktifkan fungsi-fungsi Tool
Bar dan Status Bar.
Jika tanpa tanda √ pada :
- Tool Bar, maka tool bar pada tampilan SPO tidak akan berfungsi dan
tidak tampak
- Status Bar, maka status bar pada tampilan SPO tidak akan berfungsi
dan tidak tampak
116
6. Help a. Help – View User – ID Tampilan ini dipergunakan untuk melihat identitas user (User – ID SPO)
yang sedang berada di SPO pada setiap workstation yang ada.
Informasi ini dipergunakan karena untuk satu workstation dimungkinkan
untuk dapat dipakai oleh lebih dari satu user dari anggota bursa yang
sama.
Langkah yang dilakukan untuk mendapat identitas user:
- Klik mouse di menu Help kemudian About
I.2 APLIKASI INVEST (FUNDAMENTAL ANALYSIS) A. Panduan Menjalankan Program Invest Program Invest dimulai dengan mengklik shortcut “INVEST” pada Menu utama Windows. Selanjutnya akses perintah yang tersedia pada menu pilihan tertera di layar untuk memilih dan menjalankan suatu fungsi tertentu. B. Menu Utility Setelah masuk ke dalam Menu Investasi, lihat layar di bagian bawah dimana terdapat beberapa perintah. Untuk masuk ke menu Utility tekan tombol F5. Menu Utility terdiri atas pilihan sebagai berikut : 1. Create a file
Membuat data dan menyimpan data dalam suatu file yang digunakan sebagai input untuk program investasi.
2. Up date a file Merubah dan atau menghapus data pada file yang telah dibuat atau disimpan.
3. Merge data Menggabungkan data dari file-file input yang telah dibuat sebelumnya.
4. Print a file Menyusun dan mencetak data dari file-file input ataupun output.
5. Graph Menyusun, menampilkan dan mencetak grafik.
6. Housekeeping Menampilkan, mengkopi, mengganti nama atau menghapus file dan merubah pilihan nama cetak.
117
Sebelum melakukan Analisis Investasi dengan pendekatan Fundamental Analysis, anda harus menginput terlebih dahulu Data Laporan Keuangan perusahaan yang digunakan yaitu : Neraca dan Laporan laba Rugi. Untuk menginput data Laporan Keuangan perusahaan anda pilih No. 1 (Create a file), sedangkan jika anda telah menginput sebelumnya lalu ingin meng-edit atau melihat data (di screen) yang pernah diinput pilih No. 2 (Up Date a file). Setelah selesai pengisian data Laporan Keuangan, jika anda ingin mencetak di kertas, maka pilih No. 4 (print a file).
C. Analisis Financial Dasar
Beberapa alat bantu analisis Financial yang terdapat di Investment Menu meliputi :
Investment Analysis & Portofolio Management
Investment Menu
The following options are available : 1. Time value of money 2. Risk and Return 3. Security Analysis 4. Portfolio Analysis 5. Company Analysis 6. Financial Planning 7. Regression Analysis 8. Time Series Analysis & Forecasting
Select one option F1=Help F2= F3= F4= F5=Utility Menu F6=Exit Prog.
Untuk menghitung Nilai Sekuritas dengan menu Security Analysis, tekan pilihan No. 3, maka layar akan tampak sebagai berikut :
Investment Analysis & Portofolio Management
Investment Menu
The following options are available : 1. Commond Stock 2. Bond
118
3. Prefered Stock 4. Options 5. Future
Select one option F1=Help F2= F3= F4=File Options F5=T/V Menu F6=Inv. Menu
============================================================ Kunci F4 untuk memilih atau merubah file input atau output untuk analisis berbagai risk and return.
Risk and Return Input File : Not Used
Disk Drive - File Name - Output File : Disk Drive - File Name -
F1=Help F2= F3= F4=List File F5=Invest Menu F6=Utility Menu ============================================================ 1. Saham Biasa (Commond Stock)
Kemudian menekan pilihan No. 1 untuk mengakses commond stock. Beberapa metode untuk menghitung nilai Saham Biasa disajikan sbb : • Model Nilai Buku (Book Value Model)
Total Asset – total liability – preffered stock P = ----------------------------------------------------------------------- Number of shares of commond stocks outstanding P : Nilai per lembar Saham Biasa Total asset ini dalam artian asset perusahaan dijual pada nilai akuntansinya. Contoh : Berapa nilai per lembar saham jika diketahui total asset Rp. 625.000,- total liabilities Rp. 395.000,- dan 2000 lembar saham preferen dengan nilai nominal Rp. 15,- per lembar dan saham biasa beredar sebanyak 17.000 lembar.
Risk and Return Book Value Model Enter the following data : Total Asset – 625000 Total liabilities – 395000 Prefered value stock – 30000 Outstanding shares of common stock – 1700 Commond stock value – 11.76
119
Book value model completed
F1=Help F2= F3= F4=Run Again F5=Preview Menu F6=Invest Menu ============================================================
• Model Nilai Likuidasi (Liquidation Value Model). Model ini menyatakan bahwa nilai saham biasa sama dengan nilai asset perusahaan jika dijual pada harga yang berlaku sekarang setelah dikurangi dengan total liabilities dan prefered value stock dan dibagi dengan outstanding shares of commond stock yang merupakan hak para pemegang saham, jika perusahaan dilikuidasi. Total liquidated Value of asset – Total liabilities – Prefered stock P = ---------------------------------------------------------------------------------------- Number of commond stock outstanding Contoh :
Berapa nilai per lembar saham jika diketahui nilai likuidasi total asset Rp. 600.000,- total liabilities Rp. 378.000,- dan saham biasa yang beredar 30.000 lembar.
Risk and Return
Liquidation Valuation Model Enter the following data : Total Asset – 600000 Total liabilities – 378000 Prefered value stock – 0 Outstanding shares of common stock – 30000 Commond stock value – 7.40 Liquidation Value Model COmpleted
F1=Help F2= F3= F4=Run Again F5=Prev. Menu F6=Invest Menu
• Model Rasio Harga –Laba Bersih (Price/ Earnings Ratio Model)
Model ini menyatakan bahwa laba perusahaan sama dengan laba rata-rata perusahaan dalam industri. Nilai saham perusahaan dihitung dengan mengalikan antara laba per lembar saham yang diharapkan oleh perusahaan dengan rasio harga rata-rata industri / laba. P = [P/E Ratio] * [Laba per lembar saham yang diharapkan (EPS)] EAT – Prefered Dividend P = ---------------------------------------------------------------------- Number of Shares of commond stock outstanding Contoh : Laba per lembar saham yang diharapkan Rp. 3,70. Jika rasio P/E rata-rata industri sama dengan 10, tentukan nilai saham biasanya.
120
Risk and Return
Price / Earning Ratio Model Enter the following data : Price Earning Ratio – 10 Expected Earnings per share – 3.70 Commond stock value – 37.00 Price / Earnings Model completed
F1=Help F2= F3= F4=Run Again F5=Prev. Menu F6=Invest. Menu
• Model Pertumbuhan Dividen (Dividend Growth Model). Oleh karena sekuritas memberikan aliran kas selama dalam periode waktu, maka nilainya ditentukan dengan menggunakan teknik nilai waktu dari uang. Nilai suatu sekuritas adalah nilai sekarang dari seluruh aliran kas yang dihasilkan dari sekuritas tersebut pada masa yang akan datang. C1 C2 C3 Cn P = ------------- + -------------- + ------------- + ……. + ------------- (1 + k )1 ( 1 + k )2 ( 1 + k ) 3 ( 1 + k ) n
Dimana : P = Nilai Sekuritas C = Aliran kas N = Periode K = Tingkat pengembalian Rumus model pertumbuhan ini :
D1 D2 D ~ ~ Dt P = ------------- + -------------- + ……. + ------------- = E ------------- (1 + k )1 ( 1 + k )2 ( 1 + k ) n t = 1 ( k + 1 ) t Dt = Dividen saham biasa yang diharapkan
Ada tiga jenis model pertumbuhan dividen sebagai berikut : 1. Model pertumbuhan dividen nol (zero dividen growt model) 2. Model pertumbuhan dividen konstan (constant dividen growth model) 3. Model pertumbuhan dividen variabel (variabel dividen growth model) Analisis Sensitivitas Analisis ini untuk menghitung nilai saham biasa untuk nilai tingkat pengembalian yang diperlukan yang berbeda. Rumus untuk menghitung perubahan harga saham biasa apabila ada perubahan tingkat pengembalian sebagai berikut : Pj - P Cj = ---------- X 100 P Dimana :
121
Cj = % perubahan harga saham biasa jika ada perubahan dalam tingkat bunga dari k sampai kj
Pj = Harga saham biasa pada tingkat bunga kj P = Harga saham biasa pada tingkat bunga awal (k) a) Model Pertumbuhan Dividen Nol (Zero Dividen Growth Model)
Dividen tidak berubah dan tetap selamanya, maka nilai saham biasa : Do P = ------ k > 0
k Dimana : Do = D1 = D2 = …….. = D` Do = Dividen tahun-tahun terakhir Contoh : Jika diketahui dividen saham biasa Rp. 1,75 dan diharapkan sama selamanya. Tentukan nilai saham jika tingkat pengembalian yang diperlukan 11 % ? Lakukan analisis sensitivitas untuk tingkat pengembalian yang berbeda?
Risk and Return
Zero Dividend Growth Model Enter the following data : Most recent dividend – 1.75 Required rate of return (%) – 11
F1=Help F2= F3= F4=Run Again F5=Prev. Menu F6=Invest. Menu
Input file : Risk and Return None Output file : b : commond Zero Dividend Growth Model Most Recent Dividend – 1.75 Sensitivity Analysis Required rate of return (%) - 11 Rate of Return Value % Change Commond Stock Value = 15.91 8.50 20.59 29.41 9.00 19.44 22.22 9.50 18.42 15.79 10.00 17.50 10.00 10.50 16.67 4.76 11.00 15.91 0.00 11.50 15.22 - 4.35
122
12.00 14.58 - 8.33 12.50 14.00 - 12.00 13.00 13.46 - 15.38 13.50 12.96 - 18.52 Zero Dividens Growth Model completed F1=Help F2= F3= F4=Run again F5= Prev. Menu F6=Invest. Menu
b) Model Pertumbuhan Dividen Konstan (Constant Dividend Growth Model) Dalam model ini, dividen tumbuh pada tingkat yang konstan, dan tingkat pertumbuhan kurang dari tingkat pengembalian yang diperlukan. D1 = Do (1+g), D2 = Do (1+g)2,……… Do (1+g)1 Do(1+g)2 D1 P = ----------------- + ---------------- + ………= ------------ g < k
(1+k)1 (1+k)2 k – g Dimana : G = Tingkat pertumbuhan konstan D1 = Dividen pada akhir tahun 1 D1 = Do (1+g) Contoh : Hitung nilai saham biasa, jika perusahaan mengaharapkan untuk meningkatkan dividen saham biasanya Rp. 2,- tahun lalu dengan peningkatan 7 % per tahun dan tingkat pengembalian yang diperlukan 8 %. Lakukan analisis sensitivitas pada perubahan tingkat pengembalian yang diperlukan. Input file : Risk and Return None Output file : b:common Constant Dividen Growth Model Enter the following data : Most Recent Dividend – 2.00
Required rate of return (%) – 8 Constant rate of growth (%) – 7
F1=Help F2= F3= F4=Run Again F5=Prev. Menu F6=Invest Menu
Input file : Risk and Return
123
None Output file : b : commond ______________________________________________________________ Constant Dividend Growth Model Most Recent Dividend – 2 Sensitivity Analysis Required rate of return (%) - 8 Rate of Return Value % Change Constant rate of return (%) - 7 Common stock value = 214.00 5.50 00.00 00.00 6.00 00.00 00.00 6.50 00.00 00.00 7.00 00.00 00.00 7.50 428.00 100.00 8.00 214.00 0.00 8.50 142.67 -33.33 9.00 107.00 -50.00 9.50 85.60 -60.00 10.00 71.33 - 66.67 10.50 61.14 - 71.43 Constant Dividens Growth Model Completed F1=Help F2= F3= F4=Run again F5= Prev. Menu F6=Invest. Menu
c) Model Pertumbuhan Dividen Variabel (Variable Dividend Growth Model) Model ini untuk memperbaiki kekurangan model konstan. Ada beberapa kasus model pertumbuhan variabel, tapi dalam pembahasan ini dibatasi sampai dua tingkat model pertumbuhan variabel, dimana tingkat pertumbuhan tetap selama n tahun dan kemudian berubah ke tingkat konstan yang baru. D n+1 = Do (1+g1)n (1+g2) k > g2 n Do (1+g1)t Dn+1 1 P = E ----------------- + ----------- * ------------
t=1 (1+k)t (k-g2) (1+k)n Dimana : Do = Dividen tahun terakhir g1 = Tingkat pertumbuhan periode awal g2 = Tingkat pertumbuhan setelah periode awal Dt = Dividen saham biasa pada tahun t n = Jumlah tahun pada periode awal
124
Contoh : Perusahaan coklat meningkatkan tingkat pertumbuhan dividen dari 4 % setelah lima tahun menjadi 7 %. Tingkat pengembalian yang diperlukan 10 % dan pembayaran dividen terakhir Rp. 4,30. Tentukan nilais aham perusahaan tersebut dan lakukan analisis sensitivitas. Input file : Risk and Return None Output file : b:common Variabel Dividend Growth Model Enter the following data : Most Recent Dividend – 4.30
Required rate of return (%) – 10 Growth rate in initial periode (%) – 4 Growth after initial period – 5
F1=Help F2= F3= F4=Run Again F5=Prev. Menu F6=Invest Menu
Input file : Risk and Return None Output file : b : commond Variable Dividend Growth Model Most Recent Dividend – 4.3 Sensitivity Analysis Required rate of return (%) - 10 Rate of Return Value % Change Growth rate in initial period (%) - 4 Growth after initial period (%) - 7 Year in initial period - 5 Commond stock value = 134.09 7.50 799.33 496.13 8.00 400.20 198.46 8.50 267.16 99.24 9.00 200.63 49.62 9.50 160.70 19.85 10.00 134.09 00.00 10.50 115.07 -14.18 11.00 100.81 -24.80 11.50 89.71 -38.09 12.00 80.84 - 39.71 12.50 73.57 - 45.13 Variable Dividend Growth Model Completed F1=Help F2= F3= F4=Run again F5= Prev. Menu F6=Invest. Menu
125
2. COMPANY ANALYSIS Beberapa alat bantu analisis Financial yang terdapat di Investment Menu meliputi :
Investment Analysis & Portofolio Management
Investment Menu The following options are available :
1. Time value of money 2. Risk and Return 3. Security Analysis 4. Portfolio Analysis 5. Company Analysis 6. Financial Planning 7. Regression Analysis 8. Time Series Analysis & Forecasting
Select one option
F1=Help F2= F3= F4= F5=Utility Menu F6=Exit Prog.
============================================================ Untuk mengetahui hasil perhitungan Rasio Keuangan berdasarkan Data Laporan Keuangan yaitu Neraca dan Laporan Laba Rugi, maka tekan pilihan No. 5 (Company Analysis), maka layar akan tampak sebagai berikut :
Investment Analysis & Portofolio Management
Company Analysis
The following options are available :
1. Liquidity Ratio 2. Activity Ratio 3. Debt Ratios 4. Profitability Ratios 5. Commond Stock ratios 6. Altzman Z - Score
Select one option F1=Help F2= F3= F4=File Options F5=Invest. Menu F6=Utility Menu
Selanjutnya anda pilih jenis Rasio Keuangan yang ingin anda ketahui hasil perhitungannya berdasarkan pilihan di atas. Misalnya, anda ingin mengetahui tingkat Likuiditas perusahaan (kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya) seperti : Net Working Capital, Current Ratio, Quick ratio, berdasarkan hasil perhitungan Rasio keuangan secara otomatis oleh
126
Software Invest, maka anda tekan pilihan No. 1 (Liquidity ratio). Kemudian layar akan tampak sebagai berikut : ============================================================
Company Analysis
Input File / Output File Options
Input File : Required Disk Drive - File Name -
Output File :
Disk Drive - File Name -
F1=Help F2= F3= F4=List File F5=Invest Menu F6=Utility Menu ============================================================
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Net working capital ……….. ………… ……….. Current ratio ……….. ………… ……….. Quick ratio ……….. ………… ………..
Use cursor keys ( ) to view data
F1=Help F2= F3= F4=File Options F5=Invest. Menu F6=Utility Menu
Setelah anda ketahui hasil Rasio Keuangannya, kemudian lakukan analisa kondisi keuangan perusahaan. Berdasarkan analisa / interpretasi terhadap kondisi keuangan perusahaan menentukan keputusan yang diambil oleh para pengguna informasi Laporan Keuangan ini.
127
Ramayana Lestari Sentosa Tbk Laporan Tahunan 2001 - 2003 ( In Million Rupiahs ) 2001 2002 2003 BALANCE SHEET - Cash And Cash Equivalent 797,313.000 395,590.000 - Sort Term Investments 165,056.000 805,398.000 - Account Receivables 11,450.000 6,427.000 2,247.000 - Inventories 261,676.000 227,369.000 242,869.000 - Other Current Assets 97,959.000 99,918.000 - Total Current Assets 1,418,099.000 1,294,124.000 1,546,022.000 - Long Term Investments 18,517.000 0.000 - Gross Fixed Assets 716,495.000 822,426.000 - Accum. Depreciation (239,949.000) (314,415.000) - Net Fixed Assets 374,787.000 476,546.000 508,011.000 - Other Assets 0.000 502,481.000 458,243.000 - Total Assets 2,232,014.000 2,291,668.000 2,512,276.000 - Sort Term Borrowing 0.000 0.000 - Account Payables 591,447.000 626,211.000 - Other Sort Term Liabilities 138,810.000 172,934.000 - Total Current Liabilities 830,734.000 730,257.000 799,145.000 - Long Term Borrowings 225,978.000 168,107.000 115,715.000 - Other Long Term Liabilities 54,442.000 71,546.000 - Total Liabilities 1,056,712.000 952,806.000 986,406.000 - Minority Interest 0.000 0.000 0.000 - Share Capital and APIC 387,870.000 387,870.000 - Retained Earnings 786,441.000 946,121.000 1,108,655.000 - Adjustment 4,871.000 29,345.000 - Total Shareholders' Equity 1,175,302.000 1,338,862.000 1,525,870.000 - Total Liabilities And Equity 2,232,014.000 2,291,668.000 2,512,276.000 - Total Outstanding Share 1,400.000 1,400.000 1,400.000 INCOME STATEMENTS - Net Sales 2,878,059.000 3,262,393.000 3,553,447.000 - Cost Of Goods Sold 2,105,143.000 2,345,230.000 2,569,983.000 - Gross Profit 772,916.000 917,163.000 983,464.000 - Operating Expenses 601,435.000 623,871.000 - Operating Income 303,781.000 315,728.000 359,593.000 - Interest Income 58,261.000 49,258.000
128
- Gain On Foreign Exchange 8,956.000 (9,117.000) - Other Income 112,273.000 4,267.000 2,978.000 - Total Non Operating Income 71,484.000 43,119.000 - Income Before XO Item 387,212.000 402,712.000 - XO Item 0.000 0.000 - Income Before Tax Expense 416,054.000 387,212.000 402,712.000 - Income Before Minority Interest 299,680.000 302,534.000 - Minority Interest Expense 0.000 0.000 - Net Income 320,077.000 299,680.000 302,534.000 - EPS - Operating Income 225.520 256.850 - EPS 228.630 214.060 216.100 Dividen per Share : 100.000 100.000 225.52 256.8521429 214.0571429 216.0957143
129
ALFA Supermarket Tbk Laporan Tahunan 2001 - 2003 ( In Million Rupiahs ) 2001 2002 2003 BALANCE SHEET - Cash And Cash Equivalent 54,672.140 53,774.060 62,206.580 - Sort Term Investments 0.000 0.000 0.000 - Account Receivables 31,750.120 38,130.630 25,761.050 - Inventories 122,818.710 178,248.730 201,086.700 - Other Current Assets 29,744.630 31,980.920 29,279.280 - Total Current Assets 238,985.600 302,134.350 318,333.620 - Long Term Investments 0.000 50.180 0.000 - Gross Fixed Assets 442,084.340 459,490.490 521,564.040 - Accum. Depreciation (110,114.480) (146,736.620) (184,569.910) - Net Fixed Assets 331,969.870 312,753.870 336,994.130 - Other Assets 20,234.180 17,421.640 7,686.820 - Total Assets 591,189.640 632,360.020 663,014.560 - Sort Term Borrowing 44,547.060 50,762.530 497.440 - Account Payables 179,890.170 195,891.820 148,649.670 - Other Sort Term Liabilities 40,971.180 41,992.790 39,021.910 - Total Current Liabilities 265,408.420 288,647.140 188,169.020 - Long Term Borrowings 2,796.750 25,006.180 142,908.190 - Other Long Term Liabilities 31,825.690 1,163.760 12,046.260 - Total Liabilities 300,030.860 314,817.080 343,123.480 - Minority Interest 351,220.000 364.400 373.420 - Share Capital and APIC 236,793.870 236,793.870 236,793.870 - Retained Earnings 53,021.550 79,392.530 80,731.660 - Adjustment 992,140.000 992.140 1,992.140 - Total Shareholders' Equity 290,807.560 317,178.540 319,517.670 - Total Liabilities And Equity 591,189.640 632,360.020 663,014.560 - Total Outstanding Share 468.000 468.000 468.000 INCOME STATEMENTS - Net Sales 2,713,011.510 3,278,010.690 3,614,850.630 - Cost Of Goods Sold 2,545,021.300 3,082,321.710 3,404,601.050 - Gross Profit 167,990.210 195,688.980 210,249.580 - Operating Expenses 163,519.780 184,578.310 209,072.790 - Operating Income 4,470.430 11,110.670 1,176.780 - Interest Income (20,883.790) (21,267.870) 1,927.980
130
- Gain On Foreign Exchange 0.000 0.000 0.000 - Other Income 42,998.000 40,775.250 3,133.270 - Total Non Operating Income 22,114.210 19,507.380 5,061.250 - Income Before XO Item 26,584.640 30,618.050 6,238.030 - XO Item 0.000 0.000 0.000 - Income Before Tax Expense 26,584.640 30,618.050 6,238.030 - Income Before Minority Interest 26,498.400 30,596.170 7,496.140 - Minority Interest Expense 27.340 (13,180.000) (9.020) - Net Income 26,525.740 30,582.980 7,487.130 - EPS - Operating Income 9.550 23.740 2.510 - EPS 56.680 65.350 16.000 Dividen per Share : 9.000 13.137
131
EMITEN: NO. JENIS RASIO RASIO KEUANGAN TREND PILIHAN 2002 2003 LIQUIDITY RATIOS
1 Net Working Capital 2 Current Ratio 3 Quick Ratio
ACTIVITY RATIOS 1 Inventory Turn over 2 Operating Ratio 3 Account Receivable Turn over 4 Average Collection Period 5 Average Payment Period 6 Fixed Asset Turn over 7 Total Asset Turn over
DEBT RATIOS 1 Debt Ratios 2 Debt Equity Ratio 3 Leverage Ratio 4 Time Interest Earning Ratio 5 Fixed Charge Coverage Ratio
PROFITABILITY RATIO 1 Gross Profit Margin 2 Operating Profit Margin 3 Net Profit Margin 4 ROA 5 Earning Power 6 ROE
COMMON STOCK RATIO 1 Earning per share 2 Return on common stock 3 Dividen Yield 4 Payout Ratio 5 Price Earning Ratio 6 Price Sales Ratio 7 Asset Value per share 8 Book Value per share
Market Price Rp Purchase Rp
132
Emiten: NO. JENIS RASIO RASIO KEUANGAN TREND PILIHAN 2002 2003 LIQUIDITY RATIOS
1 Net Working Capital 2 Current Ratio 3 Quick Ratio
ACTIVITY RATIOS 1 Inventory Turn over 2 Operating Ratio 3 Account Receivable Turn over 4 Average Collection Period 5 Average Payment Period 6 Fixed Asset Turn over 7 Total Asset Turn over
DEBT RATIOS 1 Debt Ratios 2 Debt Equity Ratio 3 Leverage Ratio 4 Time Interest Earning Ratio 5 Fixed Charge Coverage Ratio
PROFITABILITY RATIO 1 Gross Profit Margin 2 Operating Profit Margin 3 Net Profit Margin 4 ROA 5 Earning Power 6 ROE
COMMON STOCK RATIO 1 Earning per share 2 Return on common stock 3 Dividen Yield 4 Payout Ratio 5 Price Earning Ratio 6 Price Sales Ratio 7 Asset Value per share 8 Book Value per share