BAB II KONSEPPEMBIASAAN AKHLAK MULIA A.Pengertian 1. Pembiasaan Istilah pembiasaan berasal dari kata dasar biasa yang artinya lazim; umum; seperti sediakala (sebagai yang sudah-sudah); sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari (KBBI, 2008: 186). Sesuatu yang lazim dilakukan dengan terus menerus dan berulang-ulang secara konsisten maka akan menjadi terbiasa. Kegiatan seperti ini dapat dikatakan sebagai proses pembiasaan. Pembiasaan yang dimaksud dalam buku panduan ini adalah kegiatan ekstrakurikuler dan program kerja pendidikan agama Islam yang dilakukan oleh sekolah untuk mengkondisikan, mengembangkan karakter mulia peserta didik melalui penanaman, dan pengamalan nilai- nilai ajaran agama Islam dalam kehidupan keseharian. Dalam proses pendidikan, pembiasaan juga dimaksudkan agar peserta didik di sekolah, di rumah, dan di masyarakat terbiasa melakukan perilaku positif yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Dalam kaitan ini, sekolah harus memasyarakatkan, menanamkan, membangun nilai dan kebiasaan positif yang bermanfaat bagi kehidupan peserta didik kelak di masyarakat. Misalnya, dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam, sekolah perlu terus menerus dan konsisten Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia SMP 6
30
Embed
BAB I - Web viewDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 27), akhlak diartikan dengan budi pekerti, kelakuan. ... Di dalam kehidupan sosial pembiasaan akhlak mulia membawa pengaruh
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
KONSEPPEMBIASA AN AKHLAK MULIA
A. Pengertian
1. Pembiasaan
Istilah pembiasaan berasal dari kata dasar biasa yang artinya lazim; umum;
seperti sediakala (sebagai yang sudah-sudah); sudah merupakan hal yang tidak
terpisahkan dari kehidupan sehari-hari (KBBI, 2008: 186). Sesuatu yang lazim
dilakukan dengan terus menerus dan berulang-ulang secara konsisten maka akan
menjadi terbiasa. Kegiatan seperti ini dapat dikatakan sebagai proses pembiasaan.
Pembiasaan yang dimaksud dalam buku panduan ini adalah kegiatan
ekstrakurikuler dan program kerja pendidikan agama Islam yang dilakukan oleh
sekolah untuk mengkondisikan, mengembangkan karakter mulia peserta didik
melalui penanaman, dan pengamalan nilai-nilai ajaran agama Islam dalam
kehidupan keseharian.
Dalam proses pendidikan, pembiasaan juga dimaksudkan agar peserta
didik di sekolah, di rumah, dan di masyarakat terbiasa melakukan perilaku positif
yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Dalam kaitan ini, sekolah harus
memasyarakatkan, menanamkan, membangun nilai dan kebiasaan positif yang
bermanfaat bagi kehidupan peserta didik kelak di masyarakat. Misalnya, dalam
proses pembelajaran pendidikan agama Islam, sekolah perlu terus menerus dan
konsisten membangun kebiasaan positif seperti terbiasa melakukan ibadah wajib
maupun sunah, terbiasa menjaga kebersihan lingkungan sekolah, berpakaian rapi,
sopan, menutup aurat, selalu menjaga amanah, jujur, saling tolong-menolong,
berbuat baik dengan sesama, dan sebagainya. Dengan kata lain sekolah harus
mampu menciptakan budaya Islami (Islamic culture) sebagai kerangka
mewujudkan akhlak mulia peserta didik.
2. Akhlak Mulia
Akhlak adalah jamak dari khuluq yang berarti adat kebiasaan (al-‘adat),
perangai, tabiat (al-sajiyyat), watak (al-thab), adab/sopan santun (al-muru’at).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 27), akhlak diartikan dengan budi
pekerti, kelakuan. Sedangkan menurut Prof. Dr. Suwito, akhlak adalah semua
perbuatan yang lahir atas dorongan jiwa berupa perbuatan baik atau buruk.
Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia SMP 6
Dengan kata lain akhlak merupaan suatu sifat yang tertanam kuat dalam
jiwa seseorang yang tampak dalam perbuatan lahiriyah yang dilakukan dengan
mudah dan sudah menjadi kebiasaan. Dari pernyataan tersebut akhlak, etika,
moral, atau budi pekerti ada yang baik/muliadan buruk/hina. Dalam pembahasan
ini fokusnya adalah akhlak mulia. Akhlak mulia merupakan perbuatan yang baik
dan terpuji secara akal, perasaan maupun menurut norma agama Islam yang
mengandung nilai positif berguna dan bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, serta
lingkungan.
B. Tujuan dan Fungsi Pembiasaan1. Tujuan Pembahasan
Pembahasan akhlak mulia bukan merupakan pembelajaran yang harus
diberikan dalam bentuk tatap muka di dalam kelas, melainkan sebagai pembiasaan
yang bertujuan untuk membentuk karakter dan kepribadian peserta didik SMP
agar menjadi seorang muslim yang beriman, bertaqwa, taat beribadah, dan
berakhlak mulia. Selain itu pembiasaan akhlak mulia juga bertujuan
untukmenciptakan suasana yang lebih kondusif bagi terwujudnya kultur sekolah
yang Islami. Kegiatan pembiasaan akhlak mulia dilaksanakan secara terintegrasi
selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah, keluarga,
dan masyarakat.
Melalui kegiatan pembiasaan akhlak mulia bertujuan membentuk peserta
didik yang terbiasa mengamalkan akhlak mulia berdasarkan norma-norma ajaran
agama Islam yang rahmatan lilalamiin.
2. Fungsi Pembiasaan
Seseorang yang terbiasa mengamalkan akhlak mulia dalam kehidupan
sehari-hari senantiasa akan memperoleh ketenangan dan ketentraman jiwa karena
ia akan merasa ada kedekatan dengan Allah Swt. dan manusia lainnya. Orang yang
selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan selalu berhubungan baik dengan
orang lain akan membawa pada ketentraman jiwa karena kebutuhan jiwanya dapat
terpenuhi. Orang yang selalu dekat dengan Allah Swt. dan memiliki hubungan baik
dengan orang lain akan selalu terhindar dari perbuatan buruk dan keyakinannya
akan menjadi kontrol terhadap perilaku negatif.
Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia SMP 7
Di dalam kehidupan sosial pembiasaan akhlak mulia membawa pengaruh
positif pada kehidupan sosial. Apabila seluruh anggota masyarakat terbiasa
mengamalkan akhlak mulia, maka akan terbentuk masyarakat yang baik.
Kesalehan pribadi akan membentuk kesalehan sosial yang mereduksi segala bentuk
perilaku negatif. Dengan demikian maka kegiatan pembiasaan akhlak mulia
memiliki fungsi melatih peserta didik terbiasa berbuat baik dan terhindar untuk
melakukan hal-hal yang tidak baik.
C. Bentuk Akhlak Mulia1. Akhlak Terhadap Allah Swt.
Akhlak mulia terhadap Allah Swt. bentuknya dapat bermacam-macam, antara
lain:
a. berpegang teguh kepada agama Islam;
b.beribadah;
c. berdo’a; dan
d.berdzikir, dan lain-lain
1) Berpegang Teguh kepada Agama Allah Swt.
Berpegang teguh kepada agama Allah Swt. merupakan suatu perintah yang
amat fundamental. Hal ini dapat dijelaskan karena manusia dalam
kehidupannya memerlukan pegangan yang berupa tatanan nilai, yaitu suatu
sistem yang mengatur bagaimana ia harus menjalin hubungan dengan Allah
Swt., sesama manusia, dan lingkungan hidupnya.
Agama Islam diyakini mampu mengangkat harkat dan martabat manusia serta
menjadikannya sebagai makhluk Allah Swt. yang memiliki keutamaan
dibanding makhluk lainnya. Agama Islam menjadi kebutuhan yang mendasar
bagi manusia.Menjalin hubungan dengan Allah Swt. dengan cara mematuhi
ajaran-Nya dan menjauhi larangan-Nya pada hakekatnya untuk kepentingan
manusia itu sendiri dalam rangka terwujudnya suasana kehidupan yang
beradab dan bermartabat serta tidak jatuh kepada kehidupan yang nista.
2) Beribadah
Beribadah kepada Allah Swt. merupakan salah satu bentuk pengabdian
seorang hamba kepada sang pencipta. Pengabdian berarti penyerahan diri dan
kepatuhan secara totalitas lahir dan bathin kepada Allah Swt. Pengabdian yang
Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia SMP 8
totalitas dilakukan dengan penuh kesadaran yang didasari oleh pemahaman
yang benar terhadap ajaran Islam.
Dalam beribadah ada aturan, cara, dan batasan tersendiri seperti; shalat, puasa,
zakat, dan haji. Ibadah seperti ini disebut ibadah mahdhah. Ada pula ibadah
yang tidak ditetapkan aturan, ukuran, dan tata caranya seperti; menolong
orang yang dalam kesusahan, terkena musibah, fakir, miskin, dan
sebagainnya. Ibadah yang seperti ini disebut ibadah ghoiru mahdhah. Ibadah
model kedua ini waktu, cara, dan kadarnya diserahkan kepada kesanggupan
manusia. Seluruh ibadah tersebut harus didasarkan semata-mata karena Allah
Swt.
3) Berdoa
Berdoa merupakan salah satu cara menjalin hubungan dengan Allah Swt.
berdoa sebagai tanda bahwa manusia, selain memiliki kelebihan, namun masih
banyak hal diluar batas kemampuannya. Ketika sedang berdoa kepada Allah
Swt. perlu disertai dengan adab berdoa yang benar. Melalui berdoa yang
khusuk dapat mewujudkan kebahagiaan pada manusia itu sendiri. Dalam arti
kata manfaat menjalin hubungan melalui berdoa dapat mewujudkan
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup umat manusia.
4) Berdzikir
Dalam menjalin hubungan dengan Allah Swt. dapat juga dilakukan melalui
dzikir atau mengingat Allah Swt. dengan menyebut nama-namaNya yang
baik. Dzikir biasanya dilakukan setelah menunaikan shalat, ketika melihat
kekuasaan dan keagungan Allah Swt. atau dalam keadaan khusus ingin
mendapatkan ketenangan dan ketentraman jiwa. Biasanya orang yang
berdzikir menyebut nama-nama Allah Swt. seperti dengan kata-kata:
Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (Segala Puji bagi Allah),
Laailahaillallah (Tiada Tuhan selain Allah), Allahu Akbar (Allah Maha
Besar), dan sebagaimananya. Ucapan tersebut akan lebih bermakna apabila
dipahami artinya, dirasakan, dan dihayati maknanya, serta dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dzikir bermanfaat dalam kehidupan manusia, yaitu agar manusia dapat
menghidupkan mental spiritual serta akhlak mulia. Hal ini penting dalam
upaya menopang keberhasilan hidupnya. Dengan demikian, manfaat menjalin
Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia SMP 9
hubungan antar manusia dengan Allah Swt. melalui dzikir itu adalah untuk
kebahagiaan, ketenangan dan keberhasilan manusia sendiri, bukan untuk
kepentingan Allah Swt.
2. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
Akhlak mulia terhadap sesama manusia memiliki cakupan yang sangat luas
sesuai dengan kedudukan dan peran masing-masing. Model pembiasaan akhlak
mulia antar sesama manusia dapat dilakukan dalam bentuk hubungan keluarga,
antar teman, pergaulan di sekolah, tetangga, dan masyarakat.
a. Akhlak Mulia dalam Keluarga
Allah Swt. menciptakan manusia dalam keadaan berpasang-pasangan dan
memiliki hasrat untuk menjalin hubungan dengan akrab. Masing-masing pihak
dapat saling menolong, saling mencintai, dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Maka dibentuklah keluarga melalui proses pernikahan sebagai sarana untuk
lebih mengeratkan jalinan tersebut serta untuk mendapatkan keturunan. Islam
memberikan petunjuk dan arahan yang jelas tentang pentingnya menjalin
hubungan dalam rumah tangga.
Tujuan hidup berkeluarga adalah untuk mewujudkan kehidupan yang
sakinah, mawadah, wa rahmah (ketenangan, cinta, dan kasih sayang).
Ketenangan dapat diraih jika satu dengan lainnya saling mencintai dan
menyayangi serta saling membantu yang dilandasi sikap saling menghargai dan
menutupi kekurangan pasangannya. Hal tersebut perlu dipahami sebagai bagian
dari ibadah kepada Allah Swt., sehingga dalam pelaksanaannya tidak akan
menjadi beban, tetapi karena panggilan Allah Swt. Firman Allah Swt. yang
artinya : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berfikir (QS. Ar-Ruum/30; 21).
Dalam keluarga, biasanya terdapat struktur yang di dalamnya di atur tata
cara hubungan antar anggota keluarga. Misalnya, seorang anak harus patuh dan
menghormati orangtua. Orangtua pun bertanggung jawab dalam kehidupan dan
penghidupan anak-anaknya, seperti memberi makan, pakaian dan tempat
Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia SMP 10
tinggal. Juga memberikan pendidikan, bimbingan, kasih sayang, pengawasan,
pengalaman, rekreasi, dan sebagainya. Pelaksanaan semua hak dan kewajiban
tersebut hanya dapat berjalan dengan baik apabila masing-masing anggota
dalam keluarga menyadari hak dan kewajibannya.
b. Akhlak Mulia di Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan tempat berinteraksi dan bersosialisasi
antara teman sebaya. Peran serta sekolah sangat strategis dalam mewujudkan
hubungan harmonis antara peserta didik yang memiliki kesamaan usia. Mereka
saling berkomunikasi, membantu, dan berbagi satu dengan yang lain. Tanggung
jawab sekolah dalam proses pendidikan khususnya pendidikan yang bermuara
pada akhlak mulia memiliki kesamaan dengan tanggung jawab keluarga. Dalam
lingkungan sekolah terdapat struktur yang menyerupai rumah tangga. Di
sekolah terdapat kepala sekolah yang berfungsi sebagai seorang kepala
keluarga di rumah dan bertanggung jawab penuh terhadap segala kondisi di
sekolah. Dalam situasi tertentu guru dapat berperan sebagai seorang orang tua
yang kehadirannya dapat melahirkan berbagai pengetahuan, penghayatan,
pengalaman, dan pengamalan dari nilai-nilai yang terkandung dalam setiap
mata pelajaran yang diajarkan di kelas. Alhasil, peserta didik di sekolah
memperoleh sesuatu yang baru dalam kehidupannya.
Akhlak mulia yang dapat diterapkan dan dibiasakan di SMP oleh
peserta didik adalah berupa menghormati kepala sekolah, guru, pegawai
sekolah dan teman-temannya. Selain itu, memilih teman yang baik, menuntut
ilmu dengan ikhlas dan senang hati, belajar dengan bersungguh-sungguh, tidak
bermalas-malasan, mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik,
mentaati tata tertib dan peraturan sekolah juga merupakan pembiasaan akhlak
mulia di sekolah.
c. Akhlak Mulia dengan Tetangga
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering meminta bantuan tetangga,
seperti ketika ada musibah, keperluan hajatan, tasyakuran dan lain-lain. Dalam
situasi tersebut, biasanya tetanggalah yang lebih dulu datang untuk membantu
mengatasi kesulitan, sebelum keluarga sendiri menolongnya. Untuk terciptanya
saling menolong itu, maka perlu di jaga hubungan yang baik dan harmonis
dengan tetangga. Hal ini antara lain dapat dilakukan dengan cara tolong
Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia SMP 11
menolong, tenggang rasa, saling menghargai, menghormati, memberi, dan
menerima.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Bazzar, Rasulullah
Saw. bersabda yang artinya : “Belum sempurna iman seseorang kepadaku,
yaitu orang yang senantiasa dalam keadaan kenyang padahal tetangganya
menderita kelaparan, dan ia tahu tentang keadaan tetangganya itu” (HR. Ibnu
Bazzar).
Dari hadits tersebut mengajarkan kepada umat Islam untuk memiliki
rasa simpati dan empati terhadap tetangga. Bentuk perilaku berbuat baik
kepada tetangga yang sederhana adalah seseorang tidak saling mengganggu.
Apabila tetangga sedang sakit atau mendapat musibah, kita hendaknya
memperlihatkan sikap berduka cita dan membantu meringankannya. Tidak
saling mengejek, memamerkan kekayaan, saling memperbincangkan hal yang
negatif satu dengan lainnya serta tidak membuat susah tetangga.
3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
Akhlak mulia terhadap diri sendiri adalah bagaimana seseorang dapat
menjaga diri dan seluruh anggota badannya agar melakukan segala hal yang
diperintahkan oleh Allah Swt. dan menjauhi perbuatan yang dilarang, serta tidak
melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri. Bentuk akhlak terhadap diri
sendiri, diantaranya menjaga diri dari segala hal yang membahayakan fisik maupun
mental. Contoh lain adalah menjaga kebersihan, kesehatan, kebugaran, keindahan
anggota badan dengan menggunakan sesuatu yang dapat menimbulkan kenyamanan
pada diri kita dan orang lain.
Perkataan yang menyejukkan hati, jujur, bersikap adil dan bijaksana, serta
mengetahui situasi dan kondisi ketika berbicara dengan orang lain akan dapat
menjadikan diri kita lebih disukai oleh orang lain. Begitu juga menjalin hubungan
baik dengan orang lain, selalu berusaha mengerti akan hak orang lain, tidak
menyakiti dan menyinggung perasaan orang lain yang diajak berbicara. Apabila
hal-hal tersebut dilaksanakan maka dampaknya akan dirasakan oleh diri kita sendiri,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia SMP 12
4. Akhlak Terhadap Lingkungan Sekitar
Allah Swt. menciptakan alam ini sebagai sumber potensi bagi kehidupan
manusia. Air, tanah, tumbuhan, dan hewan serta semesta jagat raya ini adalah
komponen lingkungan hidup manusia. Manusia dapat mengubah alam menjadi
sumber kehidupan yang positif dan bermanfaat. Begitu juga sebaliknya manusia
dapat mengubah alam menjadi kehidupan yang negatif dan membahayakan. Hal
yang bermanfaat akan membawa manusia kepada kebahagiaan, kesejahteraan, dan
kemuliaan, sedangkan dampak negatifnya dapat menyebabkan kahancuran bagi
kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Manusia serta makhluk hidup yang ada di alam ini tentunya ingin menjadikan
lingkungan sekitar sebagai tempat untuk hidup, berkembang biak, mencari
penghidupan serta sebagai tempat tinggal. Untuk itu, perlu dijalin hubungan yang
harmonis antara manusia dan lingkungan alam ini. Upaya-upaya dalam menjalin
hubungan yang harmonis dalam lingkungan dapat dilakukan dengan cara:
a. memberi tempat yang wajar kepada makhluk yang ada di sekitarnya.
b. tidak melakukan pengrusakan atau mengeksploitasinya diluar batas kesanggupan
alam tersebut.
c. tidak berlebihan, boros, dan tamak dalam memanfaatkan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
d. selalu memelihara keseimbangan ekosistem alam.
Ada beberapa cara yang perlu kita lakukan dan kita biasakan dalam menjalin
hubungan dengan alam sekitar serta memperlakukannya secara wajar, seperti terhadap
air, tanah, tumbuh-tumbuhan, binatang, dan udara.
Air sebagai sumber kehidupan memiliki manfaat yang luar biasa. Kita akan
menemui kesulitan hidup apabila kekurangan air. Kekeringan yang panjang dan sumber
air yang berkurang akan menjadikan kita hidup tidak nyaman. Begitu pula apabila air
melimpah dan nelebihi kadar kebutuhan kita maka kita pun kan menderita. Hujan yang
turun terus menerus, sungai yang meluap akan menggenangi lingkungan kita dan
Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia SMP 13
terjadilah banjir. Situasi ini terjadi karena ulah tangan manusia yang tidak bertanggung
jawab.
Berakhlak mulia terhadap air dapat dilakukan dengan cara selalu menjaga mutu air
agar senantiasa bersih dengan tidak membuang kotoran, sampah, racun, dan sebagainya,
serta tidak membuang air tanpa ada keperluan. Hal lain yang dapat dilakukan adalah
dengan cara menyediakan tempat-tempat air yang terjaga kebersihannya. Dengan cara
demikian air akan memberikan manfaat kepada manusia.
Dalam berbuat baik terhadap tanah dapat dilakukan antaralain dengan cara
menggunakan tanah tersebut sesuai dengan fungsinya. Jangan dibiarkan ia terlantar,
tanami dengan tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat dan selalu menjaga kesuburannya.
Berbuat baik terhadap tumbuhan-tumbuhan dapat dilakukan dengan cara merawatnya
dengan penuh ketelitian, menyiramnya dengan air, memberinya pupuk, memberikan
sinar matahari dan udara yang cukup, tidak memotongnya atau menebangnya tanpa ada
keperluan. Tidak membiarkan ia tumbuh tanpa terpelihara atau dirawat dengan baik.
Berbuat baik terhadap binatang dapat dilakukan antara lain dengan cara
memelihara dan merawatnya dengan baik, menyediakan kandang, memberi makan dan
minum dengan cukup, menyembelihnya dengan pisau yang tajam, dan tidak membiarkan
dia mati kelaparan atau hidup berkeliaran. Jangan membunuh bila tidak membahayakan.
Adapun berbuat baik terhadap udara antara lai dapat dilakukan dengan cara tidak
mencemarinya dengan asap beracun, menanami tumbuh-tumbuhan agar udara tetap
sejuk, segar, dan nyaman. Dengan melakukan hal-hal tersebut, maka akan tetap
terpelihara keharmonisan dan keindahannya sehingga memberikan manfaat kepada
manusia.
D. Materi Pembiasaan Akhlak Mulia
Materi akhlak mulia yang dapat dilatihkan dan dibiasakan kepada peserta didik
SMP diantaranya sebagai berikut:
1. Akhlak mulia ketika masuk masjid
a. Adab masuk masjid
Ketika masuk ke dalam masjid hendaknya
1) Membaca asma Allah ( Bismillahirrahmaanirraahiim )
Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia SMP 14
2) Membaca do’a: “Allahummaftahlii abwaaba rahmatika” (Ya Allah bukalah
pintu rahmat-Mu)
3) Mendahulukan kaki kanan
4) Masuk dengan tenang, dan tertib.
b. Adab dalam masjid
Ketika di dalam masjid hendaknya:
1) Diutamakan shalat tahiyyatul masjid 2 rakaat untuk menghormati masjid
sebelum duduk
2) Senantiasa bershalawat dan berdzikir saat menunggu shalat
3) Berdo’a dan shalat sunat dengan penuh kesungguhan dan kehusyukan
4) menjaga ketenangan, ketertiban, kerapihan, kebersihan, dan masjid
c. Adab keluar masjid
Ketika keluar masjid hendaknya:
1) Membaca do’a : “Allahumma inni asaluka min fadhlika” (Ya Allah Aku
memohon karunia-Mu )
2) Mendahulukan kaki kiri
3) Keluar dengan tenang dan tertib
2. Akhlak mulia ketika membaca Al-Qur’an
Ketika membaca Al-Qur’an sebaiknya:
a. Berwudlu sebelum membaca Al-Qur’an
b. Membaca ta’awudz dan basmallah
c. Tempatkan Al-Qur’an dengan layak
d. Bacalah Al-Qur’an dengan suara yang jelas
e. Bacalah Al-Qur’an dengan tartil
f. Simpan kembali Al-Qur’an di tempatnya
3. Akhlak mulia ketika berdo’a
Ketika berdo’a hendaknya:
a. Hendaknya dalam keadaan suci dari hadats kecil dan hadats besar
b. Menghadap ke arah kiblat
c. Berdo’alah dengan khusyuk
d. Angkatlah kedua tangan
e. Berprasangka baik kepada Allah Swt. dibarengi dengan keyakinan akan dikabul.
Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia SMP 15
4. Akhlak mulia ketika mendapat nikmat
Ketika mendapat nikmat hendaknya:
a. Bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah
b. Meningkatkan ketakwaan dan keimanan
c. Berbagi nikmat dengan orang lain
d. Tidak sombong
e. Berdo’a agar nikmatnya menjadi berkah
5. Akhlak mulia ketika mendapat musibah
Ketika mendapat musibah hendaknya:
a. Mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami milik Allah
dan akan kembali kepada-Nya)
b. Mengambil hikmah atau manfaat dari kejadian tersebut
c. Tidak berburuk sangka kepada Allah Swt.
d. Mendo’akan para korban yang mengalami musibah
e. Berdo’a semoga kejadian (musibah) itu tidak terulang kembali
6. Akhlak mulia kepada orang tua
Terhadap orangtua (Ibu dan Bapak) kita harus:
a. Menghormati dan menyayangi dengan sepenuh hati
b. Membantu keduanya
c. Tidak berkata keras, kotor, dan tidak sopan kepada keduanya
d. Menuruti perintah dan nasihat keduanya
e. Tidak membuat kesal atau marah
f. Senantiasa mendo’akan keduanya
g. Memohon do’a restu melalui mencium tangan orang tua
7. Akhlak mulia kepada teman
Ketika bergaul dengan teman kita harus:
a. Menyayangi mereka
b. Memberikan contoh yang baik
c. Tidak berkata keras, kotor, dan tidak sopan pada mereka
d. Saling membantu dan bekerja sama dalam kebaikan
e. Tidak saling menyakiti dan menghina
f. Menghindari perkelahian atau pertengkaran
Panduan Pembiasaan Akhlak Mulia SMP 16
g. Melerai / memisahkan teman yang bertengkar atau berkelahi.
8. Akhlak mulia kepada guru
Terhadap guru kita harus:
a. Menghormati dan menyayangi
b. Tidak berkata keras, kotor, dan tidak sopan kepadanya