BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. Haji diwajibkan pada tahun kesembilan Hijriyah yakni setelah Isalm berkembang dan memperoleh kemajuan di Madinah. Tiap tahun lebih dari 2,5 tahun juta umat muslim menunaikan ibadah Haji. Haji adalah rukun Islam kelima, yang wajib untuk setian muslim yang mampu, sekali seumur hidup. Untuk setiap Negara, pemerintah Arab Saudi menerapkan system kuota haji sebanyak 1 persen dari jumlah muslim yang bersangkutan. Masjidil Haram,Luas masjid ini 130ribu m2,dapat menampung sejumlah 500ribu orang. Menaranya setinggi 90 meter. Ka’bah ,kiblat umat islam dalam shalat menjadi pusat dalam tawaf 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka
warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan
tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, wukuf, dan
melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan
syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah
dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat),
sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul.
Haji diwajibkan pada tahun kesembilan Hijriyah yakni setelah Isalm berkembang dan
memperoleh kemajuan di Madinah. Tiap tahun lebih dari 2,5 tahun juta umat muslim
menunaikan ibadah Haji. Haji adalah rukun Islam kelima, yang wajib untuk setian
muslim yang mampu, sekali seumur hidup. Untuk setiap Negara, pemerintah Arab Saudi
menerapkan system kuota haji sebanyak 1 persen dari jumlah muslim yang bersangkutan.
Masjidil Haram,Luas masjid ini 130ribu m2,dapat menampung sejumlah 500ribu orang.
Menaranya setinggi 90 meter. Ka’bah ,kiblat umat islam dalam shalat menjadi pusat
dalam tawaf 15m. Didalam ka’bah terdabat batu hitam.Ka’bah dibangun oleh nabi
Ibrahim dan Ismail, seluas 99 m2 , tingg 15m dan tebal dinding 1m.
Renovasi Ka’bah :
1. 610 Masehi : dibangun kembali oleh Nabi Muhammad SAW
2. 683 Masehi : Khalifah Abdullah bin Az-Zubair merekontruksi Ka’bah mengikuti
podasi yang asli, sesudah hancur olh angkatan bersenjata Suriah
3. 693 Masehi : Dibangun kembali oleh khalifah Abdul Malik bin Marwan
4. 1959 Masehi : Renovasi sesudah parah karena banjir
5. 1996 Masehi : dibangun kembali menggunakan batu asli
1
Allah berfirman : “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan Haji, niscaya
mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus
(unta yang kurus menggambarkan jauh dan sukarnya perjalanan yang ditempuh oleh
jama’ah Haji) Yang datang dari segala penjuru jauh. Supaya mereka mempersaksikan
berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang
sudah ditentukan, atas rizeki yang telah Allah berikan kepada mereka berupa binatang
ternak. Maka makanlah sebagian daripadanya dan ( sebagian lain) berikan orang-orang
yang sengsara lagi kafir.” ( Q.S. Al-Hajj : 27-28)
Dasar Hukum Haji dan Umroh :
1. Surat Ali-Imran :97
2. Al-Baqarah :196-197
3. Al-Hajj : 27-28
4. Ali –Imran :97
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah
“Ibadah Haji dan Umrah”. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari
meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :
1. Pengertian Ibadah haji dan Umrah.
2. Kegiatan selama Ibadah Haji dan Umrah
3. Tempat yang digunakan untuk Ibadah Haji dan Umrah
4. Hal-hal yang membatalkan ibadah Haji dan Umrah
2
C. TUJUAN
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan
umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian ibadah haji dan umrah
2. Untuk mengetahui apa saja yang utama dilakukan selama ibadah haji dan umrah
3. Untuk mengetahui lokasi utama dalam ibadah haji dan umrah
4. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan ibadah haji dan umrah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HAJI
Haji adalah rukun Islam yang kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa.
Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim
sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan
melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu
yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah).
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. Menurut
etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan
menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat
tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Seperti berkunjung
ke Arafah untuk wukuf dimulai setelah tergelincirnya matahari tanggal 9 dzulhijah
sampai dengan terbit fajar padatanggal 10 dzulhijah.
Syarat wajib melaksanakan ibadah haji.
1. Islam
2. Berakal Sehat
3. Baligh
4. Merdeka
5. Mampu (Istitha’ah) yaitu : Sehat Jasmani
6. Ada bekal untuk biaya perjalanan dan untuk orang yang ditinggalkan
7. Ada kendaraan
8. Aman di perjalanannya.
9. Bagi Wanita harus ada mahram yang menyertainya seperti : suami, ayahnya,
saudara lain yang dipercaya “janganlah seorang wanita bepergian ( bersafar)
melainkan beserta mahramnya” ( H.R. Bukhari )
4
Rukun Haji
Rukun Haji adalah Segala sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah Haji jika tidak
dilaksanakan maka ibadah Hajinya tidak sah. Oleh karena itu harus mengulang lagi
pada waktu yang lain. Adapun yang termasuk rukun Haji adalah :
1. Ihram, yaitu yaitu mengerjakan ibadah haji dengan memakai pakaian Ihram dan niat
haji
2. Wukuf, yaitu berhenti di Arafahdimulai dari tergelincirnya mata haritanggal 9
Zulhijjah sampai terbenam matahari
3. Thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah tuju kali putaran pada arah yang berlawanan
dengan arah berputarnya arah jarum jam.Dimulai dari sudut tempat Hajar Ashwad –
Batu Hitam-berada. “ Dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah tua
itu ( Baitullah).” (Q.S.Al-Hajj29)
Syarat thawaf :
a. Menutup aurat
b. Suci dai hadas dan najis
c. Ka’bah disebelah orang yang thawaf
d. Permulaan thawaf di hajar ashwad
e. Thawaf dilakukan 7 kali putaran
f. Thawaf didalam masjid
Macam-macam thawaf :
a. Thawaf qudum
b. Thawaf Ifada
c. Thawaf Wada’
d. Thawaf Tahalul
e. Thawaf nazar
f. Thawaf sunnah
4. Sa’I, Yaitu berlari-lari kecildari BukitSafakebukit Marwah sebanyak tuju kali.
5
5. Tahallul (memotong rambut) Yaitu melepaskan diri dari Ihram haji sesudah selesai
mengerjakan seluruh rangkaian ibadah Haji dengan cara mencukur rambut
sekurang-kurangnya tiga helai rambut.
6. Tertib, artinya rukun haji secara berurutan dari awal sampai akhir
Wajib Haji
Wajib Haji adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam mengerjakan haji, jika tidak
dilakukan, wajib menggantinya dengan membayar dam, yaitu menyemblih binatang.
Jenis – Jenis Ibadah Haji
Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya.
Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis
berikut.
Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun
hajjatul wada. Di antara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula
yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah
berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji
dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud :
1. Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang
bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah.
Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan
pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji
dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram
kembali untuk melaksanakan umrah.
2. Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan
melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian
mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang
sama. Tamattu' juga berarti melaksanakan ibadah di dalam bulan serta tahun yang
sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
6
3. Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan.
Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk
melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian
ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai
selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah,
melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.
Kegiatan Ibadah Haji
Dalam kegiatan dan pelaksanaan Ibadah Haji, terdapat urutan rukun dan wajib Haji
yang harus dilaksanakan oleh setiap jamaah Haji. urutan kegiatan tersebut sebagai
berikut :
1. Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, calon jamaah haji mulai berbondong untuk
melaksanakan Thawwaf Qudum di Masjid Al Haram, Makkah. Calon jamaah haji
memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji),
sesuai miqatnya, kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah, yaitu