Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. Haji diwajibkan pada tahun kesembilan Hijriyah yakni setelah Isalm berkembang dan memperoleh kemajuan di Madinah. Tiap tahun lebih dari 2,5 tahun juta umat muslim menunaikan ibadah Haji. Haji adalah rukun Islam kelima, yang wajib untuk setian muslim yang mampu, sekali seumur hidup. Untuk setiap Negara, pemerintah Arab Saudi menerapkan system kuota haji sebanyak 1 persen dari jumlah muslim yang bersangkutan. Masjidil Haram,Luas masjid ini 130ribu m2,dapat menampung sejumlah 500ribu orang. Menaranya setinggi 90 meter. Ka’bah ,kiblat umat islam dalam shalat menjadi pusat dalam tawaf 1
30

BAB I Mulazamah

Apr 13, 2016

Download

Documents

Agnes

mulazamah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I Mulazamah

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka

warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan

tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, wukuf, dan

melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan

syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah

dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat),

sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul.

Haji diwajibkan pada tahun kesembilan Hijriyah yakni setelah Isalm berkembang dan

memperoleh kemajuan di Madinah. Tiap tahun lebih dari 2,5 tahun juta umat muslim

menunaikan ibadah Haji. Haji adalah rukun Islam kelima, yang wajib untuk setian

muslim yang mampu, sekali seumur hidup. Untuk setiap Negara, pemerintah Arab Saudi

menerapkan system kuota haji sebanyak 1 persen dari jumlah muslim yang bersangkutan.

Masjidil Haram,Luas masjid ini 130ribu m2,dapat menampung sejumlah 500ribu orang.

Menaranya setinggi 90 meter. Ka’bah ,kiblat umat islam dalam shalat menjadi pusat

dalam tawaf 15m. Didalam ka’bah terdabat batu hitam.Ka’bah dibangun oleh nabi

Ibrahim dan Ismail, seluas 99 m2 , tingg 15m dan tebal dinding 1m.

Renovasi Ka’bah :

1. 610 Masehi : dibangun kembali oleh Nabi Muhammad SAW

2. 683 Masehi : Khalifah Abdullah bin Az-Zubair merekontruksi Ka’bah mengikuti

podasi yang asli, sesudah hancur olh angkatan bersenjata Suriah

3. 693 Masehi : Dibangun kembali oleh khalifah Abdul Malik bin Marwan

4. 1959 Masehi : Renovasi sesudah parah karena banjir

5. 1996 Masehi : dibangun kembali menggunakan batu asli

1

Page 2: BAB I Mulazamah

Allah berfirman : “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan Haji, niscaya

mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus

(unta yang kurus menggambarkan jauh dan sukarnya perjalanan yang ditempuh oleh

jama’ah Haji) Yang datang dari segala penjuru jauh. Supaya mereka mempersaksikan

berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang

sudah ditentukan, atas rizeki yang telah Allah berikan kepada mereka berupa binatang

ternak. Maka makanlah sebagian daripadanya dan ( sebagian lain) berikan orang-orang

yang sengsara lagi kafir.” ( Q.S. Al-Hajj : 27-28)

Dasar Hukum Haji dan Umroh :

1. Surat Ali-Imran :97

2. Al-Baqarah :196-197

3. Al-Hajj : 27-28

4. Ali –Imran :97

B.     RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah

“Ibadah Haji dan Umrah”. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari

meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :

1. Pengertian Ibadah haji dan Umrah.

2. Kegiatan selama Ibadah Haji dan Umrah

3. Tempat yang digunakan untuk Ibadah Haji dan Umrah

4. Hal-hal yang membatalkan ibadah Haji dan Umrah

2

Page 3: BAB I Mulazamah

C.    TUJUAN

Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan

umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk

memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian ibadah haji dan umrah

2. Untuk mengetahui apa saja yang utama dilakukan selama ibadah haji dan umrah

3. Untuk mengetahui lokasi utama dalam ibadah haji dan umrah

4. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan ibadah haji dan umrah

3

Page 4: BAB I Mulazamah

BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN HAJI

Haji adalah rukun Islam yang kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa.

Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim

sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan

melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu

yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah).

Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. Menurut

etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan

menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat

tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Seperti berkunjung

ke Arafah untuk wukuf dimulai setelah tergelincirnya matahari tanggal 9 dzulhijah

sampai dengan terbit fajar padatanggal 10 dzulhijah.

Syarat wajib melaksanakan ibadah haji.

1. Islam

2. Berakal Sehat

3. Baligh

4. Merdeka

5. Mampu (Istitha’ah) yaitu : Sehat Jasmani

6. Ada bekal untuk biaya perjalanan dan untuk orang yang ditinggalkan

7. Ada kendaraan

8. Aman di perjalanannya.

9. Bagi Wanita harus ada mahram yang menyertainya seperti : suami, ayahnya,

saudara lain yang dipercaya “janganlah seorang wanita bepergian ( bersafar)

melainkan beserta mahramnya” ( H.R. Bukhari )

4

Page 5: BAB I Mulazamah

Rukun Haji

Rukun Haji adalah Segala sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah Haji jika tidak

dilaksanakan maka ibadah Hajinya tidak sah. Oleh karena itu harus mengulang lagi

pada waktu yang lain. Adapun yang termasuk rukun Haji adalah :

1. Ihram, yaitu yaitu mengerjakan ibadah haji dengan memakai pakaian Ihram dan niat

haji

2. Wukuf, yaitu berhenti di Arafahdimulai dari tergelincirnya mata haritanggal 9

Zulhijjah sampai terbenam matahari

3. Thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah tuju kali putaran pada arah yang berlawanan

dengan arah berputarnya arah jarum jam.Dimulai dari sudut tempat Hajar Ashwad –

Batu Hitam-berada. “ Dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah tua

itu ( Baitullah).” (Q.S.Al-Hajj29)

Syarat thawaf :

a. Menutup aurat

b. Suci dai hadas dan najis

c. Ka’bah disebelah orang yang thawaf

d. Permulaan thawaf di hajar ashwad

e. Thawaf dilakukan 7 kali putaran

f. Thawaf didalam masjid

Macam-macam thawaf :

a. Thawaf qudum

b. Thawaf Ifada

c. Thawaf Wada’

d. Thawaf Tahalul

e. Thawaf nazar

f. Thawaf sunnah

4. Sa’I, Yaitu berlari-lari kecildari BukitSafakebukit Marwah sebanyak tuju kali.

5

Page 6: BAB I Mulazamah

5. Tahallul (memotong rambut) Yaitu melepaskan diri dari Ihram haji sesudah selesai

mengerjakan seluruh rangkaian ibadah Haji dengan cara mencukur rambut

sekurang-kurangnya tiga helai rambut.

6. Tertib, artinya rukun haji secara berurutan dari awal sampai akhir

Wajib Haji

Wajib Haji adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam mengerjakan haji, jika tidak

dilakukan, wajib menggantinya dengan membayar dam, yaitu menyemblih binatang.

Jenis – Jenis Ibadah Haji

Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya.

Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis

berikut.

Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun

hajjatul wada. Di antara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula

yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah

berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji

dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.

Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud :

1. Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang

bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah.

Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan

pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji

dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram

kembali untuk melaksanakan umrah.

2. Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan

melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian

mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang

sama. Tamattu' juga berarti melaksanakan ibadah di dalam bulan serta tahun yang

sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.

6

Page 7: BAB I Mulazamah

3. Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan.

Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk

melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian

ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai

selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah,

melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.

Kegiatan Ibadah Haji

Dalam kegiatan dan pelaksanaan Ibadah Haji, terdapat urutan rukun dan wajib Haji

yang harus dilaksanakan oleh setiap jamaah Haji. urutan kegiatan tersebut sebagai

berikut :

1. Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, calon jamaah haji mulai berbondong untuk

melaksanakan Thawwaf Qudum di Masjid Al Haram, Makkah. Calon jamaah haji

memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji),

sesuai miqatnya, kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah, yaitu

mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal

hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka..                                                                                                          

2. Tanggal 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua calon jamaah haji menuju ke padang

Arafah

3. untuk menjalankan ibadah wukuf. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah

Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang Arafah hingga Maghrib datang.

Sebagaimana Sabda Nabi, Al-hajju ‘Arafah”, maksudnya adalah inti dan puncak

haji adalah melaksanakan wukuf di Arafah. Arafah berarti mengenal, mengetahui,

dan menyadari. Sedangkan makna wukuf adalah berdiam diri.

4. Dengan demikian, makna wukuf di Arafah adalah berdiam diri untuk meditasi

dan menengadah guna merenungkan eksistensi diri di hadapan Allah swt. dan

dihadapan makhluk alam semesta kemudian melakukan transformasi ruhaniah

secara besar-besaran.

5. Dengan wukuf di Arafah tersebut, orang-orang yang melaksanakan haji

diharapkan menjadi arif dan sadar akan eksistensi dirinya, dari mana ia berasal

7

Page 8: BAB I Mulazamah

dan ke mana ia akan pergi, sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, serta

memanifestasikan dan mengaplikasikan kesadaran tersebut dalam bentuk

tindakan konkret dalam kehidupan pribadi dan kehidupan masyarakatnya.                                                                                                                                                                                                                                    

6. Tanggal 9 Dzulhijjah malam, jamaah menuju ke Muzdalifah untuk mabbit

(bermalam) dan

Mabit di Musdzalifah.

7. mengambil batu untuk melontar jumroh secukupnya. Mabit di Muzdalifah artinya

bermalam atau berhenti sejenak atau menginap    di Muzdalifah pada malam 10

Dzul Hijjah selepas wukuf di Arafah. Dibagian sebelah barat dari Muzdalifah ini

terletak Masy'aril Haram, yaitu gunung Quzah.. Mufassir lain mengatakan,

Masy'aril Haram adalah Muzdalifah seluruhnya. Di tempat itu jama'ah Haji

melakukan mabit atau wukuf, minimal  telah melewati tengah malam. Memang,

yang lebih utama  mabit dilakukan sampai selesai shalat Subuh sebelum

berangkat ke Mina untuk melakukan  Jumroh Aqobah.                                                                                                                                               

8. Tanggal 9 Dzulhijjah tengah malam (setelah mabbit) jamaah meneruskan

perjalanan ke  Mina untuk melaksanakan ibadah melontar Jumroh. Mina adalah

sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah Timur

kota Mekkah, Arab Saudi. Ia terletak di antara Mekkah dan Muzdalifah. Mina

mendapat julukan kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan

jamaah haji seluruh dunia. Tenda-tenda itu tetap berdiri meski musim haji tidak

berlangsung. Mina paling dikenal sebagai tempat dilaksanakannya

kegiatan lempar jumrah dalam ibadah haji

Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum

wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal di sini sehari semalam sehingga dapat

melakukan shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah

sholat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah.

8

Page 9: BAB I Mulazamah

Jamaah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan wukuf di Arafah.

Jamaah haji ke Mina lagi karena para jamaah haji akan melempar jumrah. Tempat

atau lokasi melempar jumrah ada 3 yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan

Jumrah Ula. Di Mina jama'ah haji wajib melaksanakan mabit (bermalam) yaitu

malam tanggal 11,12 Dzulhijah bagi jamaah haji yang melaksanakan Nafar Awal

atau malam tanggal 11,12,13 dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar

Tsani.

Mina juga merupakan tempat atau lokasi penyembelihanbinatang kurban. Di

Mina ada mesjid Khaif, merupakan masjid dimana Nabi Muhammad saw.

melakukan shalat dan khutbah ketika berada di Mina saat melaksanakan ibadah

haji.

9. Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah melaksanakan ibadah melempar jumrah sebanyak

tujuh kali ke Jumrah Aqobah sebagai simbolisasi mengusir setan. Melempar

jumrah adalah simbol perlawanan manusia terhadap setan. Manusia harus

melakukan perlawanan kepada setan karena mereka selalu berupaya menyesatkan

manusia dari jalan kebenaran dan menjauhkan mereka dari jalan Allah swt.

Melempar jumrah adalah simbol keteladanan Hajar yang menunjukkan sikap

permusuhan terhadap setan.

Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa sewaktu Ibrahim membawa Ismail untuk

disembelih, setan membujuk Hajar agar menghentikan langkah suaminya itu.

Sebagi seorang ibu, menurut setan, Hajar tidak akan sampai hati mengetahui buah

hatinya dikorbankan. Perkiraan setan ternyata meleset. Bukannya menuruti

bisikan setan, Hajar malah mengambil batu dan melemparinya berkali-kali.

Dalam ibadah haji, melempar jumrah tidak hanya dilakukan dalam satu hari

melainkan tiga atau empat hari. Ini menunjukkan perintah Allah yang sangat

tegas agar manusia benar-benar memusuhi setan dan tidak bersekutu dengannya.

Panji-panji harus terus dikibarkan dan genderang perang melawan setan harus

terus ditabuh. Dilanjutkan dengan tahallul yaitu mencukur rambut atau sebagian

rambut.                                                

9

Page 10: BAB I Mulazamah

10. Jika jamaah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanan ke Masjidil

Haram untuk Thawwad ifadhah/Thawaf Haji (menyelesaikan Haji). Sedangkan

jika mengambil nafar akhir jama'ah tetap tinggal di Mina dan dilanjutkan dengan

melontar jumroh sambungan (Ula dan Wustha).Thawaf artinya: 

Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali di mana posisi Ka’bah berada di sebelah

kiri jama’ah. Diawali dan diakhiri sejajar dan searah dengan Hajar Aswad.

Macam-macam thawwaf:

a. Thawaf Qudum ialah: thawaf selamat datang, yang dikerjakan ketika baru

datang di kota Mekah bilamana tidak dikerjakan hajinya tetap sah, karana

hukumnya sunnah.

b. Tawaf Ifadhah ialah: thawaf yang termasuk rukun haji, bilamana tidak

dikerjakan maka hajinya tidak sah karana hukumnya wajib.

c. Tawaf sunah ialah, tawaf yang bila dikerjakan mendapat pahala dan bila

tidak dikerjakan tidak berdosa.

d. Thawaf Nadzar ialah, Thawaf yang dilakukan karena punya nadzar

e. Tawaf wada' ialah: sebagai tawaf pamitan, (tawaf selamat tinggal ) tawaf

yang dikerjakan ketika akan meninggalkan kota Mekah, sedangkan

hukumnya wajib, jika tidak mengerjakan maka harus membayar Dam.

11. Tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu

pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.Melontar pertama kali adalah melontar

Jumrah 'Aqabah pada hari Ied. Tetapi jika seseorang melakukannya pada tengah

malam bagian kedua dari malam Ied, maka demikian itu cukup baginya.

Sedangkan yang utama adalah melontar Jumrah 'Aqabah antara waktu dhuha

sampai terbenam matahari pada hari Ied. Tapi jika terlewatkan dari waktu itu,

maka dapat melontar setelah terbenamnya matahari pada hari Ied. Caranya adalah

dgn 7 kali melontar dgn membaca takbir setiap kali melontar.

Adapun melontar pada hari-hari tasyriq adalah dilakukan setelah matahari

condong ke barat (setelah dzuhur). Yaitu memulai dgn melontar Jumrah Ula yang

dekat dgn masjid Al-Khaif sebanyak 7 kali lontaran disertai takbir setiap

melontar. Lalu Jumrah Wustha dgn 7 kali melontar disertai takbir setiap kali

10

Page 11: BAB I Mulazamah

melontar. Kemudian melontar di Jumrah 'Aqabah sebanyak 7 kali lontaran

disertai takbir setiap kali melontar. Dan demikian itu dilakukan pada tanggal

11,12, & 13 Dzulhijjah bagi orang yang  tak hendak mempercepat pulang dari

Mina. Tapi bagi orang yang ingin mempercepat pulang dari Mina, maka hanya

sampai tanggal 12 Dzulhijjah.

Dan disunnahkan setelah melontar Jumrah Ula & Jumrah Wustha berhenti di

samping tempat melontar. Di mana setelah melontar Jumrah Ula disunahkan

berdiri di arah kanan tempat melontar dgn menghadap kiblat seraya berdo'a

panjang kepada Allah. Sedang sehabis melontar Jumrah Wustha disunnahkan

berdiri disamping kiri tempat melontar dgn menghadap kiblat seraya berdo'a

panjang kepada Allah. Tapi sehabis melontar Jumrah 'Aqabah tak disunnahkan

berdiri di sampingnya karena Nabi saw. setelah melontar Jumrah Aqabah tak

berdiri disampingnya.                                                                   

12. Jamaah haji kembali ke Makkah untuk melaksanakan Thawaf

Thawwaf Wada' 

13. Wada’ (Thawaf perpisahan) sebelum pulang ke negara masing-

masing. Dilakukan pada saat akan meninggalkan Mekah yang biasanya dilakukan

untuk menghormati Baitullah karena akan berpisah. Hukum Thawaf Wada' adalah

wajib, sehingga kalau tidak dikerjakan wajib membayar dam (menyembelih

kambing). Thawaf ini di sebut juga Thawaf Perpisahan. Thawaf wada’

merupakan penutup dari kewajiban – kewajiban haji yang seorang haji wajib

melakukannya sebelum pergi menuju negerinya atau meninggalkan kota Mekkah.

Rasulullah saw yang bersabda :

11

Page 12: BAB I Mulazamah

“Janganlah seseorang diantara kalian itu pergi (meninggalkan Mekkah) sampai

penutupannya itu di ka’bah”.

“Tiada ampunan meninggalkan thawaf wada’ kecuali bagi yang sedang haid

maupu nifas”.

Lokasi Utama Dalam Ibadah Haji :

Makkah Al Mukaromah

Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah, yang berada di pusat

Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup

ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan thawaf haji.

Arafah

Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu

tempat wukuf dilaksanakan, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah tiap tahunnya. Daerah

berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari

seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai

Muzdalifah

Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji melakukan

Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah lempar

jumrah di Mina

Mina

Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan batu ke

tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan dan

menggunting rambut.Pada tanggal 11,12,13 Dzulhijah melempar tiga jumrah Jumrah

Aqabah ,Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk

menginap satu malam.

12

Page 13: BAB I Mulazamah

Madinah

Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi

Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak masuk

ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya

menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 330 km(450 km

melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di

masjid Nabi.

Larangan – Larangan dalam Ibadah Haji :

1. Melakukan hubungan seksual atau apa pun yang dapat mengarah pada

perbuatan hubungan seksual

2. Melakukan perbuatan tercela dan maksiat

3. Bertengkar dengan orang lain

4. Memakai pakaian yang berjahit (bagi laki-laki)

5. Memakai wangi-wangian

6. Memakai khuff (kaus kaki atau sepatu yang menutup mata kaki)

7. Melakukan akad nikah

8. Memotong kuku

9. Mencukur atau mencabut rambut

10. Memakai pakaian yang dicelup yang mempunyai bau harum

11. Membunuh dan memakan binatang buruan

13

Page 14: BAB I Mulazamah

Hal – Hal yang membatalkan Ibadah Haji

Ibadah haji bisa batal  disebabkan oleh salah satu dari kedua hal berikut.

1. Jima’, senggama, bila dilakukan sebelum melontar jamrah ’aqabah. Adapun jima`

yang dilakukan pasca melontar jumrah ’aqabah dan sebelum thawaf ifadhah, maka

tidak dapat membatalkan ibadah haji, sekalipun yang bersangkutan berdosa. Namun

sebagian di antara mereka berpandapat bahwa ibadah haji tidak bisa dianggap batal

karena melakukan jima’.

2. Meninggalkan salah satu rukun haji. Manakala ibadah haji kita batal disebabkan

oleh salah satu dari dua sebab ini, maka pada tahun berikutnya masih diwajibkan

menunaikan ibadah haji, bila mampu, sebagaimana yang telah penulis jelaskan pada

pembahasan pengertian istitha’ah. Jika tidak, maka pada waktu-waktu yang kita

mampu melaksanakannya; karena ibadah ini wajib segera dilaksanakan bila kita

sudah mampu.

DAM

Dam menurut bahasa artinya darah, sedang menurut istilah adalah mengalirkan darah

( Menyembelih ternak di tanah haram dalam rangka memenuhi ketentuan manasik haji

atau umrah )

Jenis-jenis DAM adalah :

1. Dam Hadyu.

Yaitu dam yang diwajibkan bagi mereka yang melaksanakan haji Tamattu' atau

haji Qiran, dan jika tidak mampu membeli binatang hadyu, maka wajib

melaksanakan puasa selama 10 hari. Tiga hari dilakukan pada masa haji dan yang

tujuh hari dilakukan setelah kembali ke kampung halaman.

2. Dam Fidyah (tebusan).

Yaitu dam yang diwajibkan atas orang yang sedang dalam ihram, lalu mencukur

rambutnya karena sakit atau sesuatu yang mengganggu kepalanya, seperti kutu dan

lain sebagainya, berdasarkan pada firman Allah: "…Maka jika ada di antara kamu

14

Page 15: BAB I Mulazamah

yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah

atasnya untuk berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban…"

3. Dam Jazaa'.

Yaitu dam yang wajib dibayar oleh orang yang sedang berihram bila membunuh

binatang buruan darat. Adapun bina-tang buruan laut, maka tidak ada dendanya.

4. Dam Ihshar.

Dam yang wajib dibayar oleh jama'ah haji yang tertahan atau terkepung sehingga

tidak dapat menyempurnakan manasik hajinya, baik tertahannya disebabkan karena

sakit, terhalang oleh musuh atau sebab-sebab lainnya, sementara dia tidak

mengucapkan persyaratannya pada awal ihramnya. Hal ini berdasarkan firman

Allah Subhannahu wa Ta'ala

5. Dam Jima'.

Yaitu dam yang diwajibkan kepada jama'ah haji yang dengan sengaja mengumpuli

isterinya ditengah pelaksanaan ibadah haji. Dalam kitabnya "Ahkaamul Hajj"

Syaikh 'Abdullah bin Ibrahim al-Qar'awi menuturkan: "Adapun orang yang

mengerjakan hal-hal yang menjerumuskan kepada jima' (senggama), maka wajib

bagi-nya menyembelih seekor kambing untuk para fuqara' yang bermukim di tanah

Haram.

B.     PENGERTIAN UMRAH

Umrah adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan

ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di

kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram. Pada istilah teknis syari'ah, Umrah

berarti melaksanakan Tawaf di Ka`bah dan Sa`i antara Shofa dan Marwah, setelah

memakai ihram yang diambil dari Miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.

Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat

dilaksanakan sewaktu waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di

Mekkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal

8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.

15

Page 16: BAB I Mulazamah

Syarat untuk mengerjakan umrah adalah :

1. Islam

2. Berakal Sehat

3. Baligh

4. Mampu (Istitha’ah) yaitu : Sehat Jasmani

5. Bagi Wanita harus ada mahram

Rukun umrah adalah :

1. Ihram

2. Tawaf

3. Sai

4. Mencukur rambut kepala atau memotong sebagian(tahalul)

5. Tertib

Adapun wajib umrah hanya satu, yaitu memulai ihram dari miqat. Ketentuan miqat

umrah. Miqat adalah memulai ihram dari suatu tempat sesuai dengan datangnya

seseorang.

1. Miqat Zamani, yaitu sepanjang tahun

2. Miqat Makani, yaitu sama dengan miqatnya haji

Tata Cara Umrah

Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.

16

Page 17: BAB I Mulazamah

2. Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang,

sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada

hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.

3. Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika 'umrotan atau

Labbaikallahumma bi'umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya

bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya

bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarija

laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika laka.

4. Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum

memasukinya.

5. Sesampai di ka'bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju hajar

aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu

dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan

menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.

6. Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan

biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka'bah dijadikan berada di

sebelah kiri.

7. Salat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di

masjidil haram dengan membaca surah Al-Kafirun pada raka'at pertama dan Al-

Ikhlas pada raka'at kedua.

8. Sa'i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua

tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya'aairillah. Abda'u bima

bada'allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian

bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu

wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in

qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa'dahu wa shodaqo 'abdahu wa hazamal

ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya.

9. Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah disertai

dengan doa.

17

Page 18: BAB I Mulazamah

10. Sa'i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya

dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.

11. Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya

sebatas ujung jari bagi wanita.

12. Dengan demikian selesai sudah amalan umrah

C.    HIKMAH IBADAH HAJI DAN UMROH

1. Memperkokoh jiwa tauhid dan melahirkan perilaku yang betul-betul bertakwa

2. Membentuk pribadi yang memiliki kasih saying kepada anak-anaknya dan anak-anak

yang berbakti kepada kedua orangtuanya.

3. Melontar jumrah dapat mendoroh muslim/muslimah agar setiap saat mampu

membentengi diri dari tipu daya syetan.

4. Haji mabrur mendapatkan balasan surga “Tiada balasan apapun bagi Haji mabrur

kecuali surge.Rasulullah SAW ditanya apa yang dimaksud mabrur itu ? Rasulullah

mwnjawab :”suka member makanan/bantuan social dan lemah lembut dalam

bicra.”( H.R. Ahmad )

5. Pembiayaan yang dikeluarkanuntuk menunaikan ibadah haji akan mendapat pahala

berlipat ganda . “Pembiyaan dalam menunaikan ibadah haji seperti dijalan Allah.yaitu

satu dirham, dibalas dengan tujuh ratus dirham.” ( H.R. Ahmad dan Tarmuzi)

6. Muslim/muslimah yang dilaksanakan haji tentu akan dibanggakan oleh Allah SWT

dan malaikatnya

7. Memiliki semangat tinggi untuk berkorbanh Ibadah Haji dan umrah dapat mendorong

umat Islam untuk mewujudkan tali persudaraan dan persatuan ( Ukhuwah Islamiah )

18

Page 19: BAB I Mulazamah

8. Ibadah haji dijadikan muktamar akbar seluruh dunia untuk membahas dan

memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa serta dunia islam

9. Memberi dorongan kepada setiap keluarga musilim sekuat tenaga dengan cara yang

halal mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, agar dapat melaksanakan cita-

citanya menunaikan ibadah haji.

10. Musimah yang hajinya mabrur akan memperoleh pahala jihad yang paling utama

Aisyah ra berkata : “Kami ( kaum wanita ) berpendapat bahwa jihad adalah amal yang

paling utama. Apakah kami ( kaum wanita ) tidak boleh berjihad ?”

Rasulullah menjawab : “Jihad yang paling utama bagi wanita adalah Haji mabrur.”

( H.R. Bukhari)

19

Page 20: BAB I Mulazamah

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Haji adalah salah satu rukun islam, haji adalah ibadah yang tergabung pada-Nya antara

amalan badan dan pengorbanan harta, dan haji adalah salah satu ibadah yang paling

agung, yang memiliki kandungan makna, dan hikmahyang sangat luas lagi mendalam.

Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat,shalat, zakat dan

puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum

muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dankeilmuan) dengan berkunjung dan

melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu

yang dikenal sebagai musim haji (bulanDzulhijjah).

B. Saran

Bagi umat islam yang hendak melaksanakan ibadah haji, sebaiknya mempersiapkan diri

baik secara fisik maupun mental atau spiritual sebab ibadah haji merupakan ibadah yang

sangat menguras tenaga disamping mental dan batin.

Ibadah haji yang dilaksanakan dengan niat ikhlas karena Allah dan sesuai ketentuan

sehingga termasuk haji mabrur, tentu akan mendatangkan banyak hikmah bagfi

kehidupan pribadi dan keluarga maupun bagi masyarakat,Negara dan bangsa.

20

Page 21: BAB I Mulazamah

DAFTAR PUSTAKA

http://www.jadipintar.com/2013/09/Urutan-Tata-Cara-dan-Tempat-Tempat-Manasik-

Haji.html

http://syarahkhans.blogspot.com/2012/05/panduan-dan-tata-cara-doa-dan-zikir.html

http://studikumpulanmakalah.blogspot.com/2012/12/makalah-tata-cara-haji-dan-umroh.html

21