MT
Mt. Kuliah Elektronika IndustriJurusan Teknik IndustriSTT YPM
Sidoarjo
BAB IKOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA
1.1 RESISTOR :
Resistor atau yang disebut dengan Tahanan atau hambatan adalah
komponen listrik dan elektronika yang berfungsi untuk menghambat
atau menahan arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian.
Semakin besar nilai hambatan suatu Resistor, maka semakin kecil
arus yang melalui Resistor tersebut.
Satuan nilai Resistor adalah Ohm (), Kilo Ohm (K), Mega Ohm (M)
dan Resistor dilambangkan dengan hurup : R
Nilai hambatan dapat dirumuskan dengan :
dimana :R=Tahanan dalam Ohm
V=Tegangan dalam Volt
I=Arus dalam Ampere
Gambar 1.1 Simbol Resistor1.1.1Kode Warna Resistor :
Untuk mengetahui nilai hambatan suatu Resistor ada kalanya dapat
langsung dilihat pada badan Resistor dengan menggunakan gelang
warna.Gambar 1.2 Gelang Warna resistorMetoda ini memiliki 10 warna
standard yang dapat dilihat pada gambar 1.2 paling kiri. Untuk
resistor dengan 4 Warna gelang, 2 Gelang pertama menunjukkan Nilai
suatu resistor , sedang Gelang ketiga adalah faktor 10n dan Gelang
ke empat adalah Toleransinya.
Misalnya Gelang pertama adalah Merah berarti nilainya = 2,
Gelang kedua Ungu nilainya = 7, Gelang ketiga orange maka faktor
10n = 1000 dan Gelang keempat adalah Emas berarti toleransinya =
5%, maka nilai resistansi suatu Resistor adalah 27000 = 27K 5%.
Untuk Resistor dengan jumlah Gelang 5 dan 6 hampir sama dengan
menghitung nilai resistor pada 4 gelang. Bedanya hanya pada faktor
10n, dimana untuk jumlah Gelang 5 dan 6 terletak pada gelang nomor
4 dan 5. Untuk gelang ke 6 merupakan nilai koefisien suhu dari
Resistor.
Kode warna pada Resistor menyatakan harga resistansi dan
toleransinya, semakin kecil nilai toleransi suatu resistor maka
semakin baik karena harga sebenarnya adalah harga yang tertera
harga toleransinya. Misal suatu resistor tertera 100 Ohm mempunyai
toleransi 5 %, maka harga sebenarnya resistor tersebut adalah
100-(5%x100) sd 100+(5%x100) = 95 Ohm sd 105 Ohm.
Ukuran fisik fixed resistor bermacam macam, tergantung daya
resistor yang dimilikinya. Untuk resistor dengan daya 1/8Watt,
Watt, 1Watt dan 2Watt menggunakan kode warna, sedangkan resistor
dengan daya 5 watt menggunakan kode angka.
Gambar 1.3 Resistor dengan kode dan hurup
Arti kode Angka dan hurup pada Resistor :
82 K 5% 9132 W :
82 K artinya nilai resistansi, 5% artinya toleransi dan 9132 W
artinya Nomor serie.
5 W 0,22 J :
5 W artinya kemampuan daya resistor 5 Watt, 0,22 besar
resistansi dan J besar toleransi 5 %.
5 W 22 R J :
5 W artinya kemampuan daya resistor 5 Watt, 22 R besar
resistansi dan J besar toleransi 5 %.
1.1.2Macam-macam Resistor :
a. Fixed Resistor :
Fixed Resistor adalah Resistor yang nilai tahanannya tetap dan
besar nilai tahanan ada yang ditunjukkan dengan kode warna dan ada
yang ditunjukkan dengan angka.Gambar 1.4 Fixed Resistor
Ukuran fisik fixed resistor bermacam macam, tergantung pada daya
resistor yang dimilikinya. Misalnya fixed resistor dengan daya 5
watt pasti mempunyai bentuk fisik lebih besar dibandingkan dengan
fixed resistor yang dengan daya watt.
Pada gambar 1.3 ditunjukkan bentuk fisik dari fixed resistor
dengan daya 1/8Watt, Watt, 1Watt, 2Watt dan 5 watt.
b. Variabel resistor :
Variabel Resistor adalah Suatu Resistor yang nilai tahanannya
dapat diubah-ubah dengan menggeser/memutar Kontak geser.
Simbol Variabel Resistor :
Gambar 1.5 Layout Variabel Resistor
Ada beberapa jenis Variabel Resistor antara lain :
Potensio :
Potensio adalah jenis Variabel resistor yang perubahan nilai
tahanannya naik dan turun tidak linier dengan memutar Kontak
geser.
Gambar 1.6 Bentuk fisik Potensio Multiturn :
Multiturn adalah jenis Variabel Resistor yang perubahan nilai
tahanannya naik dan turun secara linier dengan memutar kontak
geser.
Gambar 1.7 Bentuk fisik Multiturnc. LDR (Light Dependent
Resistor) :
LDR/Light Dependent Resistor adalah Resistor yang nilai
tahanannya berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai
LDR. Biasanya pada saat gelap nilai tahanannya 1 M dan pada saat
terang (ada cahaya) nilai tahanannya 100 .Gambar 1.8 Bentuk fisik
LDR
d. Termistor :
Termistor adalah Jenis Resistor yang Nilai hambatannya berubah
sesuai berdasarkan Temperatur.Gambar 1.8 Bentuk fisik Termistor
Ada 2 Tipe termistor :
NTC (Negative Temperature Coefficient Termistor) :
Nilai hambatan Termistor turun pada saat suhu sekitarnya
naik
PTC (Positive Temperature Coefficient Termistor ) :
Nilai hambatan Termistor naik pada saat suhu sekitarnya
turun.1.1.1 Nilai Standard Resistor :
Nilai Standard Resistor yang ada dipasaran adalah sebagai
berikut :
Tabel 1.1 Nilai Standard Resistor
Ohm ()Kohm (K)Mohm(M)
0.101.0101001000101001.010.0
0.111.1111101100111101.111.0
0.121.2121201200121201.212.0
0.131.3131301300131301.313.0
0.151.5151501500151501.515.0
0.161.6161601600161601.616.0
0.181.8181801800181801.818.0
0.202.0202002000202002.020.0
0.222.2222202200222202.222.0
0.242.4242402400242402.4-
0.272.7272702700272702.7-
0.303.0303003000303003.0-
0.333.3333303300333303.3-
0.363.6363603600363603.6-
0.393.9393903900393903.9-
0.434.3434304300434304.3-
0.474.7474704700474704.7-
0515.1515105100515105.1-
0.565.6565605600565605.6-
0626.2626206200626206.2-
0.686.8686806800686806.8-
0.757.5757507500757507.5-
0.828.2828208200828208.2-
0.919.1919109100919109.1-
1.1.2 Rangkaian Resistor :
Rangkaian Resistor dibedakan menjadi :
Rangkaian Resistor Seri :
Rangkaian Resistor Paralel :
Rangkaian Resistor Seri Paralel :
1.1.2.1 Rangkaian Resistor Seri :
Resistor yang dirangkai seri nilai resistansinya merupakan
jumlah dari seluruh resistor yang dirangkai.
Gambar 1.9 Resistor SeriRTOTAL = R1 + R2 + R3 = 1 Kohm + 1 Kohm
+ 1 Kohm = 3 Kohm1.1.2.2 Rangkaian Resistor Paralel :
Resistor yang dirangkai paralel nilai resistansinya akan semakin
kecil, terganting dari hasil perbandingan nilai masing-masing.
Gambar 1.10 Resistor Paralel
RTOTAL = atau
1.1.2.3 Rangkaian Resistor Seri Paralel :
Rangkaian Seri paralel adalah gabungan dari beberapa rangkaian
seri yang diparalel atau beberapa rangkaian paralel yang diseri dan
atau kombinasi dari keduanya. Nilai resistansi seri paralel
dihitung berdasarkan analisa rangkaian yaitu penyederhanaan
rangkaian.
Gambar 1.11 Rangkaian Resistor Seri ParalelRTOTAL = R1 +
1.1.3 Mengukur Nilai Resistor :
Nilai Resistor dapat diukur langsung dengan menggunakan alat
Ukur AVO Meter yang diset pada OHM Meter. AVO Meter dibedakan
menjadi AVO Meter Analog dan AVO Meter Digital. AVO Meter Analog
adalah alat ukur yang hasil ukurnya ditunjukkan dengan jarum
penunjuk, sedangkan AVO Meter Digital adalah alat ukur yang hasil
ukurnya ditunjukkan dengan angka digital. Mengukur Nilai Resistor
dengan AVO Meter Analog :
1. Putarlah Switch Selector ke posisi yang dikehendaki ( misal
ke R : X 1 atau X 10 atau X 100 atau X 1K )2. Tempelkan Probe Merah
dan Probe Hitam sehingga jarum penunjuk bergerak.3. Putar-putarlah
0ADJ (Pengatur Nol) OHM Meter sehingga jarum menunjuk tepat pada
angka 0
4. Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam pada kedua kaki
Resistor, maka jarum akan menunjukkan angka tertentu kemudian
kalikan dengan Batas Ukur yang dipilih.
Gambar 1.12 AVO Meter analog
Ga
Gambar 1.13 Penunjukkan Jarum AVO Meter Analog
Tabel 1.1 Perkalian pada AVO Meter Analog
1RangePerkalian
X100kX100k
X1kX1k
X100X100
X10X10
X100X100
Mengukur Nilai Resistor dengan AVO Meter Digital :
1. Putar Selector Switch pada AVO Meter Digital ke posisi . . .
. .
2. Tekan SELECT beberapa kali sampai menunjukkan pada
display.
3. Hubungkan Probe Merah dan Hitam dari AVO Meter digital ke
kaki Resistor maka akan muncul nilai Resistor.1.2
KAPASITOR/KONDENSATOR :
Kapasitor merupakan komponen pasif elektronika yang berfungsi
untuk : menahan arus DC, meneruskan tegangan AC, menyimpan muatan
listrik dan sebagai Filter pada rangkaian Rectifier. Satuan
kapasitansi suatu Kapasitor adalah Farad, Milli Farad, Mikro Farad
dan Piko Farad dan notasinya dituliskan dengan hurup hurup C.
Kapasitor Non Polar Kapasitor PolarGambar 1.13 Simbol
KapasitorDidalam Kapasitor terdapat 2 buah pelat elektroda yang
saling berhadapan dan dipisahkan oleh sebuah dielectrik. Ketika
kapasitor diberikan tegangan DC maka energi listrik dapat disimpan
pada tiap-tiap elektrodanya dan yang membedakan tiap - tiap
kapasitor adalah jenis dielektriknya.Disamping memiliki nilai
Kapasitas, kapasitor juga memilki batas tegangan kerja (Working
Voltage) maksimum yang dicantumkan pada Kapasitor.1.2.1 Macam-macam
Kapasitor :
Kapasitor dibedakan menjadi :
Kapasitor Elektrolit :
Kapasitor Elektrolit berbentuk tabung dan mempunyai polaritas
dengan kapasitas mulai 0,1 F keatas.Gambar 1.13 Kapasitor
Elektrolit
Kapasitor Keramik :
Kapasitor Keramik berbentuk lempengan tipis dengan kapasitas 1
pF sampai 0,047 F dengan tegangan kerja 50 V.
Gambar 1.14 Bentuk fisik Kapasitor Keramik Kapasitor Tantalum
:
Kapasitor Tantalum berbentuk sangat kecil dengan kapasitas 0,1 F
sampai 470 F.
Gambar 1.15 Bentuk fisik Kapasitor Tantalum Kapasitor Variabel
:
Kapasitor Variabel adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya
dapat diubah.
Gambar 1.16 Bentuk fisik Kapasitor Variabel
1.2.2 Nilai Standard Kapasitor :Untuk menentukan nilai dari
kapasitor biasanya dilakukan dengan melihat angka/kode yang tertera
pada badan kapasitor tersebut. Untuk kapasitor jenis elektrolit
memang mudah, karena nilai kapasitansinya tertera pada tubuhnya.
Sedangkan untuk kapasitor keramik dan beberapa jenis yang lain
nilainya dikodekan. Biasanya kode tersebut terdiri dari 4digit,
dimana 3 digit pertama merupakan angka dan digit terakhir berupa
huruf yang menyatakan toleransinya. Untuk 3 digit pertama angka
yang terakhir berfungsi untuk menentukan 10n, nilai n dapat dilihat
pada tabel dibawah.
Tabel 1.2 Nilai Standard Kapasitor
3rd DigitMultiplierLetterTolerance
0
1
2
3
4
5
6,7
8
91
10
100
1,000
10,000
100,000
Not Used
.01
.1D
F
G
H
J
K
M
P
Z0.5 pF
1 %2 %
3 %
5 %
10 %
20 %
+100, - 0 %
+80, - 20 %
Misalnya suatu kapasitor pada badannya tertulis kode 474J,
berarti nilai kapasitansinya adalah 47 + 104 = 470.000 pF = 0.47F
sedangkan toleransinya 5%. Yang harus diingat didalam mencari nilai
kapasitor adalah satuannya dalam pF (Pico Farad).1.2.3 Rangkaian
Kapasitor :Rangkaian Kapasitor dibedakan menjadi :
Rangkaian Kapasitor Seri.
Rangkaian Kapasitor Paralel.
Rangkaian Kapasitor Seri Paralel.
1.2.3.1 Rangkaian Kapasitor Seri :
Kondensator/Kapasitor dirangkai secara seri, maka nilai
kapasitasnya berbanding terbalik dengan nilai masing-masing
Kapasitor, semakin banyak rangkaiannya semakin kecil nilai
kapasitanya, tetapi tegangan kerjanya bertambah besar.
Gambar 1.17 Rangkaian Kapasitor Seri
CTOTAL =
1.2.3.2Rangkaian Kapasitor Paralel :Kondensator/Kapasitor yang
dirangkai paralel, maka nilai kapasitasnya akan bertambah besar dan
merupakan jumlah dari nilai masing-masing, akan tetapi tegangan
kerjanya tidak berubah.
Gambar 1.18 Rangkaian Kapasitor ParalelCTOTAL = C1 +
C21.2.3.3Mengukur Kapasitor :
Alat ukur yang digunakan adalah OHM Meter Analog :
Bila Jarum menyimpang kekanan kemudian turun kekiri
perlahan-lahan berarti Kondensator baik.
Bila Jarum menyimpang kekanan tetapi tidak kembali kekiri
berarti Kondensator Short.
Bila Jarum tetap dikiri (tidak bergerak sama sekali) berarti
Kondensator putus.
Gambar 1.19 Mengukur Kapasitor1.3 INDUKTOR :
Induktor adalah komponen listrik dan elektronika dalam bentuk
kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan untuk menimbulkan
medan magnet.
Satuan dari Induktor adalah Henry, milli Henry dan dilambangkan
dengan simbol L.
Gambar 1.20 Simbol Induktor (L)Gambar 1.21 Bentuk fisik
Induktor
Jika terdapat arus yang mengalir pada Induktor, maka timbul
medan magnet. Jika arus berubah, maka medan magnet akan berubah dan
perubahan medan magnet ini akan menginduksikan tegangan pada
kumparan. Induktansi adalah ukuran kemampuan sebuah induktor untuk
membangkitkan suatu tegangan induksi sebagai akibat dari perubahan
arus yang mengalir pada induktor.1.5HUKUM OHM :
Gambar Diagram Hukum Ohm
dimana :
V:Tegangan dengan satuan Volt.
I:Arus dengan satuan Ampere.
R:Tahanan/Hambatan dengan satuan Ohm.
P: Daya dengan satuan Watt.1.6RANGKAIAN PEMBAGI TEGANGAN DAN
ARUS :
EMBED Visio.Drawing.6
PAGE 7
_1456752923.vsdR1
2 K
R2
2 K
_1456753163.unknown
_1456753759.unknown
_1456755480.unknown
_1456755758.vsd2 uF
C2
2 uF
C1
_1456755380.vsd1 nF
C2
1 nF
C1
_1456753658.vsdR1
2 K
R2
1 K
R3
R4
500
6 K
_1456753051.unknown
_1456153361.vsdR
R
_1456752493.vsdR2
R3
1 K
1 K
1 K
R1
_1425384277.unknown
_1248555880.vsd
OHM METER
C