LAPORAN PRAKTIKUM BK KARIR SMKN 1 SINGARAJA Dosen Pengasuh: Kadek Suranata, S.Pd., M.Pd., Kons Nama Anggota Kelompok: 1. Gusti Agung Biomantara (1011011134) 2. I Gusti Bagus Alit Putra P (1011011149) 3. Ni Nym Ayu Suarningsih (1011011152) JURUSAN BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM BK KARIR
SMKN 1 SINGARAJA
Dosen Pengasuh:
Kadek Suranata, S.Pd., M.Pd., Kons
Nama Anggota Kelompok:
1. Gusti Agung Biomantara (1011011134)
2. I Gusti Bagus Alit Putra P (1011011149)
3. Ni Nym Ayu Suarningsih (1011011152)
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2012
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, karena berkat Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini berjudul “Laporan BK Karir SMKN
1 Singaraja”
Kami berharap semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi seluruh
pembaca baik dalam penunjang perkuliahan maupun dalam penyerapan informasi.
Kami juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna mengingat
keterbatasan waktu, sumber dan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kami
senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, agar untuk laporan
yang kami buat selanjutnya dapat disempurnakan dan mencapai hasil yang
optimal.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan kami ini, terutama kepada dosen
pembimbing Kadek Suranata, M.Pd., Kons. yang senantiasa memberi bimbingan
dan arahan kepada kami dalam pembuatan laporan ini.
Kami sangat berharap agar nantinya laporan yang kami buat dengan
sederhana ini dapat menambah wawasan para pembaca dari segala aspek apapun,
dan kami pula memohon maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan - kesalahan
dalam laporan ini, karena tidak ada manusia yang sempurna.
Singaraja, 8 Juni 2012
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………........... 3
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………. 4
1.1 Masalah Karir siswa SMKN 1 Singaraja……………………………… 4
1.2 Latar Belakang Perlunya Layanan BK Karir di Sekolah……………… 4
1.3 Teori Pendekatan Karir Ginzberg……………………………………… 7
BAB II Teori Yang Melandasi Dan Perangkat Yang Digunakan…………….. 8
2.1 Teori yang Digunakan, Konsep dan Langkahnya……………………. 8
2.2 Instrumen yang Digunakan dalam Kegiatan Layanan ……………….. 10
2.3 RPBK…………………………………………………………………. 11
BAB III Hasil dan Pembahasan………………………………………………… 20
3.1 Hasil-Hasil yang Dicapai dalam Praktik……………………………… 20
3.2 Kelebihan dan Kelemahan Layanan Karir di SMKN 1 Singaraja……. 20
BAB IV Penutup………………………………………………………………… 22
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………. 22
4.2 Saran…………………………………………………………………… 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Masalah-masalah Karir yang Dihadapi oleh Siswa SMKN 1 Singaraja
Masalah karir yang dihadapi oleh siswa SMKN 1 Singaraja diantaranya :
1. Belum memiliki gambaran yang jelas mengenai karirnya ke depan.
Hal tersebut dapat dilihat dari keraguan siswa dalam menentukan
karir, seperti melanjutkan studi atau memilih untuk bekerja.
2. Belum memiliki dana yang cukup dalam menunjang karir, karena
kelas siswa pemasaran rata-rata berada pada keluarga ekonomi
menengah kebawah.
3. Tidaknya adanya kesesuaian lanjutan karir yang dipilih dengan
jenjang sekolah yang diikuti saat ini, hal tersebut terjadi karena
memperoleh informasi atau pemahaman baru terhadap karirnya
kedepan sehingga beralih ke lanjutan karir yang berbeda yang lebih
menjamin kehidupan siswa tersebut.
4. Kurangnya informasi karir yang diterima siswa dari berbagai pihak
menyebabkan pola pikir tentang karir menjadi sempit tanpa
memikirkan ke depan bagaimana, sehingga kurang optimal juga dalam
merencanakan karirnya kedepan.
1.2. Latar Belakang Perlunya Layanan BK Karier di Sekolah
Di dalam arus globalisasi yang memiliki diferensiasi sosial yang semakin
kompleks, khususnya siswa SMK akan dihadapkan pada berbagai macam
kemungkinan pilihan hidup yang penting, seperti pilihan untuk melanjutkan studi,
pilihan tentang dunia kerja, pilihan tentang pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minat, dan semua ini menuntut kemandirian dalam
menjatuhkan pilihannya. Bagi siswa yang tidak dapat memahami potensi yang
4
dimiliki, diduga mereka juga tidak akan dapat menentukan berbagai macam
pilihan karir, akhirnya akan mengalami masalah.
Permasalahan karir merupakan permasalahan masa depan siswa. Kegiatan
masa sekarang akan mewarnai masa depan seseorang. Agar siswa SMK dapat
menyiapkan masa depannya dengan baik, siswa harus dibekali dengan sejumlah
informasi karir yang akan dipilihnya. Informasi yang cukup dan tepat tentang
seseorang individu, merupakan aset bagi individu yang bersangkutan untuk
memahami faktor-faktor yang ada pada dirinya, faktor kekuatan maupun faktor
kelemahan-kelemahannya. Menurut John Hayes dan Barrie Hopson (1981:37)
informasi karir adalah informasi yang mendukung perkembangan bidang
pekerjaan, dan berdasarkan informasi itu memungkinkan seseorang mengadakan
pengujian akan kesesuaian dengan konsep dirinya. Lebih lanjut dikatakan
informasi karir tidak hanya sekedar merupakan objek faktual, tetapi sebagai
kemampuan proses psikologis untuk mentransformasikan informasi itu dikaitkan
dengan pilihan dan tujuan hidup masa depan.
Bimbingan karir pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pendidikan
melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai
kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi masalah-masalah karir. Donald
D. Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu
pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta
peranannya dalam dunia kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama
proses membantu individu untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua
memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja. Berdasarkan uraian diatas,
sangat jelas bahwa bimbingan karir sangat penting diberikan kepada siswa supaya
mampu merencanakan karirnya dengan mantap sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuan, pengetahuan dan kepribadian serta faktor-faktor yang mendukung
kemajuan dirinya. Faktor-faktor yang mendukung perkembangan diri tersebut
misalnya informasi karir yang diperoleh siswa dan status sosial ekonomi orang
tua.
Peters dan Shetzer (1974:267) mengemukakan bahwa tujuan bimbingan
karir adalah membantu siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam
5
perkembangan karir. Fungsi guru pembimbing disini membantu siswa
merencanakan karirnya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang
dimilikinya. Moh. Surya (1988:14) menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir
adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat
menentukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang
dipilihnya secara optimal. Dari penjelasan-penjelasan di atas, secara essensial
bimbingan karir merupakan salah satu proses layanan yang bertujuan membantu
siswa dalam proses pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai, pengenalan
lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta perencanaan masa depan.
Masa depan harus direncanakan disongsong bukan di tunggu. Awal masa
depan itu adalah “di sini dan sekarang”. Persiapan untuk menyongsong masa
depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu baik melaui pendidikan
informal, formal maupun non formal. Melalui pendidikan di sekolah siswa
dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap- sikap
tertentu. Bekal yang diperoleh siswa di sekolah bertujuan untuk mempersiapkan
mereka memasuki dunia kerja.
Pacinski dan Hirsh (1971:8) menegaskan bahwa sekolah-sekolah
mendapat kesempatan yang berharga melaui proses pendidikan untuk
mempersipakn siswa memasuki dunia kerja. Salah satu bentuk layanan yang
diberikan sekolah dalam upaya mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja
adalah bimbingan karir di samping kegiatan kurikuler. Melalui bimbingan karir
siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang dirinya, pengenalan
terhadap berbagai jenis sumber-sumber kehidupan serta penghargaan yang
objektif dan sehat terhadap karir.
Untuk mengantar siswa ke gerbang masa depan (pendidikan dan
pekerjaan) yang diharapkan, program bimbingan karir yang dicanangkan di
sekolah merupakan wadah yang tepat untuk itu. Melalui kegiatan bimbingan karir,
siswa dibekali dan dilatih dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan
apa, mengapa dan bagaimana merencanakan masa depan. Artinya siswa mulai
dari kelas satu sampai tamat SMK dilatih, dibimbing untuk kegiatan-kegiatan
6
yang berhubungan dengan bagaimana merencanakan karir sepanjang hidup
(career life span).
1.3. Teori Pendekatan Karir oleh Ginzberg
Pilihan pekerjaan merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang
berlangsung sepanjang hayat bagi mereka yang mencari banyak kepuasan dari
pekerjaannya dan mereka harus berulang-ulang melakukan penilaian kembali
dengan maksud mereka dapat lebih mencocokkan tujuan karir yang berubah-ubah
dengan kenyataan dunia kerja. Dalam teori perkembangan karir oleh Ginzberg ini
tahapan perkembangan dalam proses pemilihan pekerjaan ini ada tiga tahapan
yaitu tahap fantasi, tahap tentatif dan tahap realistik. Masa anak sekolah
SMA/SMK ini berada pada masa tentatif, pilihan karir sudah mengalami
perkembangan, dia sudah menyadari bahwa didalam pekerjaan yang dilakukan
orang ada kandungan nilai yaitu nilai pribadi atau nilai kemasyarakatan. Pada
dasarnya pilihan pekerjaan itu tidak datang begitu saja. Jika tahap-tahap tidak
dilalui dengan baik maka akan terjadi hambatan/kesusahan pada tahap realistik.
7
BAB II
TEORI YANG MELANDASI DAN PERANGKAT YANG
DIGUNAKAN
2.1. Teori yang Digunakan, Konsep dan Langkah-langkahnya
Teori perkembangan karir oleh Ginzberg
Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) pada umumnya dipandang
sebagai ahli pertama yang melakukan pendekatan terhadap teori pilihan okupasi
(occupational choice) dari sudut pandang perkembangan. Tim ini, yang terdiri dari
seorang ekonom, seorang psikiater, seorang sosiolog, dan seorang psikolog,
melakukan pengetesan dan mengembangkan sebuah teori pilihan okupasi.
Dalam mengembangkan teorinya, Ginzberg et al. menginvestigasi secara
empirik sejumlah sampel yang memiliki kebebasan memilih suatu okupasi.
Sampel tersebut terdiri dari laki-laki yang berasal dari kelas menengah ke atas di
daerah perkotaan, dari keluarga Protestan atau Katolik keturunan Anglo-Saxon,
yang tingkat pendidikanya berkisar dari kelas enam hingga pasca-sarjana. Karena
pemilihan sampel tersebut sangat terbatas, maka konklusi hasil penelitian ini
hanya dapat diaplikasikan secara terbatas pula. Secara spesifik, pola
perkembangan karir perempuan dan etnik minoritas ataupun mereka yang berasal
dari daerah pedesaan dan kaum miskin tidak menjadi bahan pertimbangan. Oleh
karena itu, konklusi yang dihasilkan dari studi ini belum tentu dapat diaplikasikan
pada populasi selain dari yang diwakili oleh sampel yang disebutkan.
Kelompok Ginzberg menyimpulkan bahwa pilihan okupasional merupakan
proses perkembangan, yang pada umumnya mencakup kurun waktu selama enam
hingga sepuluh tahun, yang dimulai dari sekitar usia 11 tahun dan berakhir
sesudah usia 17 atau awal masa dewasa. Terdapat tiga periode atau tahapan dalam
proses pemilihan okupasi yaitu periode fantasy, tentative, dan realistic Dengan
karakteristik sebagai berikut.
8
Tahapan-tahapan atau Periode dalam Studi Ginzberg Periode Usia
Karakteristik. Fantasi Masa kanak-kanak (sebelum usia 11 tahun) Murni
berorientasi bermain pada tahap awal. Menjelang akhir tahap ini bermain menjadi
berorientasi kerja. Tentatif Awal masa remaja (usia 11-17 tahun) Proses transisi
yang ditandai oleh pengenalan secara gradual terhadap persyaratan kerja.
Pengenalan minat, kemampuan, imbalan kerja, nilai dan perspektif waktu.
Realistik Pertengahan masa remaja (usia 17 tahun) hingga awal masa dewasa
Pengintegrasian kapasitas dan minat. Kelanjutan perkembangan nilai-nilai.
Spesifikasi pilihan okupasi. Kristalisasi pola-pola okupasi.
Konsep Teori Ginzberg
Tahapan perkembangan karir yaitu :
1. Fantasi (sebelum 11 tahun), yaitu didalam memilih pekerjaan anak
bersifat sembarangan artinya asal pilih berdasarkan khayalannya
belaka.
2. Tentatif (11-17 tahun), pilihan karir sudah mengalami
perkembangan. Pertimbangan karir tersebut berdasarkan
kesenangan, ketertarikan atau minat. Ada empat tahap masa tentatif
yaitu : minat, kapasitas, nilai, transisi.
3. Realistis (usia 17 tahun keatas), pada masa ini anak sudah
mengikuti kuliah atau mulai bekerja. Masa ini memiliki tiga
tahapan yaitu :
a. Masa eksplorasi yaitu anak melakukan eksplorasi dengan
memberikan penilaian atas pengalaman kerjanya kaitan dengan
tuntutan yang sebenarnya untuk bisa memasuki lapangan
pekerjaan atau melanjutkan pendidikan pergurtuan tinggi.
b. Masa kristalisasi yaitu pengalaman-pengalaman yang berhasil
dan sudah jalan untuk mebentuk suatu pola dalam pengambilan
keputusan.
9
c. Tahap spesifikasi yaitu tahap terakhir setelah tahap eksplorasi
dan kristalisasi. Pada tahap ini anak sudah mulai memilih
pekerjaan yang khusus.
Unsur-unsur perkembangan karir yaitu :
1. Proses : pilihan pekerjaan itu adalah suatu proses yang berlangsung
secara terus-menerus.
2. Irreversibilitas : pilihan pekerjaan itu tidak bisa diubah atau dibalik.
Adanya pembatasan pilihan pekerjaan itu bersifat menentukan yang
mempengaruhi karir seseorang dan menyebabkan berubahnya
dalam memilih pekerjaan.
3. Kompromi : pilihan pekerjaan merupakan perpaduan antara faktor
minat, kemampuan dan nilai.
Langkah-langkah karir teori Ginzberg
1. Anak memilih pekerjaan/karir secara sembarangan(asal pilih).
Pilihannya tidak didasarkan pada pertimbangan yang masak
mengenai kenyataan yang ada tapi pada kesan atau khayalannya
belaka.
2. Anak dalam memilih karir mulai ada pertimbangan akan faktor-
faktor, kesesuaian akan minat dan kemampuannya.
3. Anak mulai mengekplorasi dengan memberikan penilaian atas
pengalaman kerjanya dalam kaitan dengan tuntutan sebenarnya
sebagai syarat untuk bisa memasuki lapangan pekerjaan.
4. Anak dalam pengambilan keputusan karir selalu memadukan
faktor dari dalam dirinya dengan faktor dari luar dirinya.
5. Selanjutnya, anak mulai memilih pekerjaan yang spesifik artinya
sudah menetukan pekerjaan khusus.
2.2. Instrumen yang digunakan dalam kegiatan layanan
Angket arah karir.
Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian
pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban.
10
Dalam angket tersebut kami mencantumkan pertanyaan untuk
mengetahui pilihan karir setelah tamat SMK misalnya bekerja atau
melanjutkan ke perguruan tinggi. Selain untuk mengetahui pilihan karir.
Tujuan pembuatan angket ini untuk mempermudah dalam memberikan
informasi sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam menganalisis arah karir
ini kami mengidentifikasi hasil jawaban dari siswa dan
mempresentasikan arah pilih karir yang lebih banyak mendapat pilihan
maka informasi yang diberikan akan lebih banyak dan bermanfaat pula.
Kuesioner (penilaian segera)
Kuesioner adalah alat pengumpulan data berupa serangkaian pertanyaan
yang ditujukan untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang dirasakan
siswa setelah diberikan layanan informasi karir. Tujuan pemberian
kuesioner ini untuk memperoleh umpan balik dari siswa tentang kualitas
kami dalam memberikan layanan bimbingan karir dan sebagai evaluasi
dalam pemberian bimbingan karir selanjutnya. Dalam menganalisis
kuisioner ini kami melihat kekurangan dan kelebihan dalam memberikan
bimbingan karir, sehingga dijadikan tolak ukur dalam bimbingan
selanjutnya.
2.3 RPBK
RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING (RPBK)
A. Identitas
1. Nama Sekolah : SMKN 1 Singaraja
2. Kelas/Semester : XIA Pemasaran / II
3. Bidang Bimbingan : Bidang Karier
4. Jenis Layanan : Layanan informasi
5. Topik Layanan : Studi Lanjut dan Karir
6. Waktu Pelaksanaan : 1 x 45 menit
11
B. Tujuan Kegiatan :
1. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis karir yang ada.
2. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis studi lanjut yang ada.
3. Siswa dapat merencanakan karir yang sesuai dengan bakat dan
kemampuannya.
C. Materi : Layanan informasi studi lanjut dan karir
a) Pengertian studi lanjut dan karir
Studi lanjut adalah studi atau sekolah yang lebih tinggi yang harus
ditempuh setelah lulus sekolah menengah kejuruan (SMK). Studi lanjut
bisa ditempuh tergantung dari keadaan dari seseorang, seperti misalnya
keadaan ekonomi, bakat, minat dan kemampuan siswa. Karir adalah
sebagai rangkaian pengembangan dari pengalaman kerja individu dari
waktu ke waktu.
b) Macam-macam studi lanjut
a) Studi lanjut ke Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan
tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan
tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Menurut jenisnya,
perguruan tinggi dibagi menjadi dua:
Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan
oleh pemerintah. Contoh :
1. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Jalur penerimaan
mahasiswa baru dapat dilakukan melalui jalaur SNPTN tulis,
SNPTN undangan dan PMJM. Adapun jurusan-jurusan yang
ditawarkan dalam universitas pendidikan ganesha yaitu:
a) Fakultas ilmu pendidikan
S1 Bimbingan dan Konseling
S1 Teknologi Pendidikan
S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
12
S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
b) Fakultas bahasa dan seni
D3 Bahasa Inggris
S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
S1 Pendidikan Bahasa Inggris
S1 Pendidikan Seni Rupa
S1 Pendidikan Bahasa Bali
S1 Pendidikan Bahasa Jepang
c) Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam
D3 Analis Kimia
D3 Budidaya Kelautan
S1 Pendidikan Matematika non RKBI
S1 Pendidikan Fisika non RKBI
S1 Pendidikan Kimia non RKBI
S1 Pendidikan Biologi non RKBI
S1 Pendidikan Matematika RKBI
S1 Pendidikan Fisika RKBI
S1 Pendidikan Biologi RKBI
S1 Pendidikan Kimia RKBI
d) Fakultas Ilmu Sosial
D3 Akuntansi D3
D3 Perhotelan
S1 Pendidikan Ekonomi
S1 Pendidikan Sejarah
S1 Pendidikan Geografi
S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
S1 Manajemen
S1 Akuntansi S1
e) Fakultas Teknik dan Kejuruan
D3 Manajemen Informatika
D3 Teknik Elektronika
S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
13
S1 Pendidikan Teknik Informatika
S1 Pendidikan Teknik Elektro
S1 Pendidikan Teknik Mesin
f) Fakultas Olahraga dan Kesehatan
D3 Pelatihan Olahraga Pariwisata
S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga
S1 Ilmu Keolahragaan
2. STPBI Bali, jurusan yang ditawarkan di STPBI Bali antara lain:
a. Jurusan Manajemen Perhotelan
Program Studi Diploma IV, Manajemen Perhotelan,
b. Jurusan Manajemen Kepariwisataan
Program Studi Diploma IV, Manajemen Kepariwisataan
c. Program Diploma 3 dengan jurusan : D-3 Perhotelan :
Konsentrasi
MPH (Manajemen Perhotelan)
MMM (Manajemen Makanan & Minuman)
MTH (Manajemen Tata Hidangan)
MTB (Manajemen Tata Boga)
MDK (Manajemen Divisi Kamar)
Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan
oleh pihak swasta. Contohnya:
1. Mapindo Singaraja, yaitu perguruan tinggi swasta yang sebagai
pusat pendidikan dan pariwisata yang terletak di Desa Anturan,
Lovina, Singaraja. Adapun program yang ditawarkan di Mapindo
antara lain:
a. Program Tingkat Dasar (1 tahun)
Bidang Studi:
> Home Office
> Tata Graha
> Baik Dishes
14
> Catering
> Cruise
b. Menengah Program (2 tahun)
Bidang Studi:
> Akomodasi (Div Room)
> Makanan & Minuman (F & B Division)
> Hubungan Masyarakat
> Sekretaris Manajemen Perhotelan
> Tour Guide
b) Studi lanjut ke POLTEK/POLITEKNIK
Politeknik dalam pendidikan di Indonesia merupakan salah satu bentuk
perguruan tinggi selain akademi, institut, sekolah tinggi, dan
universitas. Politeknik menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam
sejumlah bidang pengetahuan khusus.
Dalam kedudukannya sebagai perguruan tinggi, politeknik merupakan
bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan menyiapkan
mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
pofesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
kesejahteraan umat manusia serta memperkaya kebudayaan nasional.
Politeknik merupakan pendidikan profesional yang diarahkan pada
kesiapan penerapan keahlian tertentu. Guna mencapai maksud itu,
politeknik memberikan pengalaman belajar dan latihan yang memadai
untuk membentuk kemampuan profesional di bidang ilmu pengetahuan