Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema sentral pembangunan nasional dalam GBHN adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja. Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja. Sejalan dengan itu perlu perhatian terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan kerja serta faktor-faktor yang erat hubungannya seperti keadaan gizi golongan pekerja serta cara- cara untuk memperbaiki status golongan ini semakin penting untuk diteliti. Produktivitas kerja pada hakekatnya ditentukan oleh banyak faktor, faktor manusia dan faktor di luar diri manusia. Faktor manusia dapat dibagi dalam faktor fisik dan faktor non fisik, sedangkan faktor di luar diri manusia dapat berupa tekno-struktur yang dipakai dalam bekerja, sistem manajemen perusahaan, dan lain-lain. Upaya perbaikan kesejahteraan tenaga kerja secara menyeluruh secara 1
35

BAB I GIZI.doc

Nov 26, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB I

19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tema sentral pembangunan nasional dalam GBHN adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja. Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja. Sejalan dengan itu perlu perhatian terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan kerja serta faktor-faktor yang erat hubungannya seperti keadaan gizi golongan pekerja serta cara-cara untuk memperbaiki status golongan ini semakin penting untuk diteliti.

Produktivitas kerja pada hakekatnya ditentukan oleh banyak faktor, faktor manusia dan faktor di luar diri manusia. Faktor manusia dapat dibagi dalam faktor fisik dan faktor non fisik, sedangkan faktor di luar diri manusia dapat berupa tekno-struktur yang dipakai dalam bekerja, sistem manajemen perusahaan, dan lain-lain. Upaya perbaikan kesejahteraan tenaga kerja secara menyeluruh secara jelas dicakup dalam Garis-garis Besar Haluan Negara, 1988 pada kebijaksanaan di bidang perlindungan tenaga kerja yang ditujukan pada perbaikan upah, syarat kerja, kondisi kerja, hubungan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam kesehatan kerja tercakup tiga aspek penting yaitu mengenai kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja dimana tujuannya adalah agar masyarakat dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya. Gizi merupakan salah satu faktor penentu kapasitas kerja. Masukan gizi yang cukup kualitas dan kuantitasnya sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan pembangunan fisik maupun mental. Dari berbagai penelitian yang dilakukan ternyata bahwa gizi mempunyai kaitan dengan produktivitas kerja, hal ini terbukti dari hasil-hasil penelitian yang menunjukkan bahwa secara umum kurang gizi akan menurunkan daya kerja serta produktivitas kerja.

Gizi kerja adalah nutrisi atau zat makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan kalori sesuai dengan jenis pekerjaannya, sehinggga kesehatan dan daya kerja menjadi setinggi-tinggginya atau ilmu gizi yang diterapkan kepada masyarakat tenaga kerja dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan tenaga kerja sehingga tercapai tingkat produktivitas dan efisiensi kerja yang setinggi-tingginya. Penyakit gizi kerja merupakan penyakit gizi sebagai akibat kerja ataupun ada hubungan dengan kerja. Pengelolaan makan bagi tenaga kerja adalah suatu rangkaian kegiatan penyediaan makan bagi tenaga kerja di perusahaan yang dimulai dari rencana perencanaan menu hingga peyajiannya dengan memperhatikan kecukupan kalori dan zat gizi, pemilihan jenis dan bahan makanan, santasi tempat pengolahan dan tempat penyajian, waktu dan teknis penyajian bagi tenaga kerja. Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini atau perbandingan antara output (keluaran/jumlah yang dihasilkan) dengan input (masukan/setiap sumber daya yang digunakan). Produktivitas kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya yang mempunyai peranan sangat penting dan menentukan adalah kecukupan gizi. Faktor ini akan menentukan prestasi kerja tenaga kerja karena adanya kecukupan dan penyebar kalori yang seimbang selama bekerja. Seseorang yang berstatus gizi kurang tidak mungkin mampu bekerja dengan hasil yang maksimal karena prestasi kerja dipengaruhi oleh derajat kesehatan seseorang. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja lebih giat, produktif, dan teliti sehingga dapat mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi dalam bekerja.

B. Tujuan

1. Mengetahui cara menghitung kalori total yang dibutuhkan tenaga kerja di tempat kerja.

2. Mengetahui cara menyusun menu berimbang yang tepat bagi tenaga kerja.

3. Menganalisa nilai kalori bahan masing-masing makanan yang akan dikonsumsi tenaga kerja.

4. Mengetahui nilai kalori lemak, protein dan karbohidrat dari setiap bahan makanan yang akan dikonsumsi.

5. Mangetahui dan menganalisa kelayakan bahan-bahan makanan dalam penyusunan menu berimbang.

C. Manfaat

1. Bagi Praktikana. Dapat mengetahui cara menghitung kalori total yang dibutuhkan tenaga kerja di tempat kerja. b. Dapat mengetahui cara menyusun menu berimbang yang tepat bagi tenaga kerja.

c. Dapat mengetahui nilai kalori bahan masing-masing makanan yang akan dikonsumsi tenaga kerja.

d. Dapat mengetahui nilai kalori lemak, protein dan karbohidrat dari setiap bahan makanan yang akan dikonsumsi.

e. Dapat mengetahui kelayakan bahan-bahan makanan dalam penyusunan menu berimbang.

2. Bagi Program D.IV Kesehatan Kerjaa. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa D.IV Kesehatan Kerja tentang gizi kerja.

b. Dapat menambah referensi tentang gizi kerja di perpustakaan program D.IV Kesehatan Kerja.

c. Dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang penyusunan gizi berimbang pada tenaga kerja.

d. Dapat menjelaskan kepada mahasiswa akan pentingnya penyusunan gizi berimbang pada tenaga kerja.e. Dapat menjadi bekal nyata bagi para mahasiswa D. IV Kesehatan Kerja yang diterapkan dalam dunia kerja.BAB IILANDASAN TEORIA. Tinjauan Pustaka

Gizi Kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya atau ilmu gizi yang diterapkan kepada masyarakat tenaga kerja dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan tenaga kerja sehingga tercapai tingkat produktivitas dan efisiensi kerja yang setinggi-tingginya. Gizi kerja yang baik akan meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja dan kesehatan tenaga kerja yang baik akan mempengaruhi produktifitas tenaga kerja yang berarti akan meningkatkan produktifitas perusahaan serta peningkatan produktifitas nasional.

Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari macam-macam bahan makanannya) untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari bagi para pekerja. Termasuk dalam memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yaitu penggantian sel-sel yang rusak dan sebagai zat pelindung dalam tubuh (dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cukup tinggi (Marsetyo dan Kartasapoetra, 1991).

Tubuh manusia memerlukan sejumlah pangan dan gizi secara tetap, sesuai dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat terpenuhi. Penduduk yang miskin tidak mendapatkan pangan dan gizi dalam jumlah yang cukup. Mereka menderita lapar pangan dan gizi, mereka menderita gizi kurang. (Sri Handajani, 1996). Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekwensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut karena factor gizi (Ari Agung, 2002).

Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tubuh melakukan pemeliharaan dengan mengganti jaringan yang sudah aus, melakukan kegiatan, dan pertumbuhan sebelum usia dewasa. Agar tubuh dapat menjalankan ketiga fungsi tersebut diperlukan sejumlah gizi setiap hari, yang didapat melalui makanan. Diperkirakan 50 macam senyawa dan unsur yang harus diperoleh dari makanan dengan jumlah tertentu setiap harinya. Bila jumlah yang diperlukan tidak terpenuhi maka kesehatan yang optimal tidak dapat dicapai (Ari Agung, 2002).Ada 6 macam unsur gizi dalam makanan yang dibutuhkan manusia, sedangkan fungsi gizi pada tubuh manusia antara lain :

1. Zat makanan pemberi kalori terdiri dari unsur gizi : Karbohidrat, lemak, protein.

2. Zat pembangun terdiri dari unsur gizi : Protein, lemak, mineral, air.

3. Zat pengatur terdiri dari unsur gizi : protein, mineral, air, vitamin.

Jumlah makanan yang harus dikonsumsi dari masing-masing zat gizi tersebut ialah :

1. Karbohidrat: 50 - 90 gr/hari.2. Protein

: 0,8/Kg BB/hari.3. Mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu :

a. Makronutrien, jika > 0,005% BBContoh : Calsium, Chloride, Magnesium, Kalium, Sulfur, Natrium.

b. Mikronutrien, jika < 0,005% BB

Contoh : Arsen, nikel, seng, Silicon, Yodium, Bromine, Bismut.

Penyusunan menu berimbang bagi tenaga kerja perlu memperhatikan masalah menu berimbang/adekuat, untuk perorangan atau untuk kelompok sehingga memiliki komposisi :

1. Lemak

: 20% dari total kalori

2. Protein

: 10 15% dari total kalori

3. Karbohidrat: 65 70% dari total kalori

Masalah-masalah yang juga perlu diperhatikan dalam penyusunan menu bagi tenaga kerja adalah antara lain :

1. Pola makan.2. Kepercayaan atau agama.3. Keuangan.4. Daya cerna.

5. Mudah dibuat.6. Volume yang seimbang.

Pedoman menyusun menu berimbang adalah Empat Sehat Lima Sempurna. Pekerjaan sangat memerlukan tenaga atau energi yang digunakan untuk melakukan kegiatan ataupun kerja dan hal ini tergantung dari :

1. Umur.2. Jenis kelamin.3. Keadaan khusus.4. Metabolisme.5. Jenis pekerjaan.6. Keadaan lingkungan.

Di dalam tubuh selalu terjadi kegiatan sel yang disebut metabolisme. Metabolisme basal adalah sejumlah tenaga yang diperlukan oleh tubuh dalam kegiatan istirahat. Kalori yang diperlukan oleh tubuh diambil dari makanan, besar kecilnya kebutuhan kalori tersebut tergantung dari aktivitas tubuh. Kalori dihasilkan oleh pembakaran bahan-bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan menggunakan oksigen dari udara.

Bila kalori yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tidak tercukupi dari bahan-bahan makanan yang masuk maka kebutuhan kalori akan dipenuhi dengan mengambil zat-zat makanan yang ada di dalam tubuh dan ini akan berakibat menurunnya berat badan. Sebaliknya apabila ada kelebihan kalori akan disimpan sebagai lemak cadangan yang berakibat naiknya berat badan. Kalori intake didapat dari makanan berimbang yang terjadi dari karbohidrat, protein dan lemak. Lemak adalah penghasil kalori terbanyak yaitu menghasilkan 4 kalori (tiap pembakaran 1 gram), kalori intake yang masuk ke dalam tubuh digunakan dalam bentuk :

1. Metabolisme basal.2. Pengaruh makanan atas kegiatan tubuh kira-kira 10% dari kegiatan metabolisme basal.

3. Kerja otot.

Pemberian makan untuk tenaga kerja di tempat kerja perlu dipikirkan besarnya kalori makanan di tempat kerja yang dianjurkan adalah : 0,4 dari kebutuhan kalori total perhari yang diperlukan oleh tenaga kerja.

Waktu pemberian makanan di tempat kerja perlu mendapat perhatian khusus. Pemberian makanan di tempat kerja diberikan dua kali yaitu pemberian makanan selingan dan makan di tempat kerja dengan perbandingan 1 : 4 makanan yang diberikan kepada tenaga kerja harus bersifat ringan mengandung kalori yag dibutuhkan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah :

1. Faktor ekonomi.2. Faktor pengetahuan tentang gizi.3. Faktor prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu.4. Faktor fadhisme, yaitu kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu.5. Faktor- faktor lingkungan kerja.

Pengaruh yang sangat nyata terhadap keadaan gizi tenaga kerja adalah salah satunya faktor lingkungan yang meliputi :

1. Tekanan panas.2. Pengaruh kronis bahan kimia.3. Parasit dan mikroorganisme.4. Faktor psikologis.5. Kesejahteraan tinggi tanpa memperhatikan gizi dan kurang olahraga.Penerapan gizi di perusahaan dengan :

1. Pengadaan kantin.a. Tanggung jawab pihak manajemen.b. Lebih dari 50 orang, adalah biaya dari perusahaan.c. Letak terpisah.d. Luas 25 m2 untuk kira-kira 50 orang.e. Pemberian makan ketika waktu istirahat atau kira-kira 4-5 jam setelah bekerja.f. Petugas dapat penyuluhan tentang kesehatan, gizi dan kebersihan.g. Petugas harus dikontrol kesehatannya.h. Pakaian khusus bagi para petugas.

i. Sebaiknya dilayani dengan kupon.2. Penyuluhan gizi dan kesehatan.Terhadap semua karyawan termasuk staf dan petugas kantin.

Keuntungan penerapan gizi kerja pada perusahaan :

1. Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan kerja.

2. Meningkatkan produktivitas.

3. Meningkatkan derajat kesehatan.

4. Menurunkan absensi.

5. Terciptanya hubungan timbal balik pengusaha dan pekerja maupun antar pekerja.

6. Suasana kerja menyenangkan dan meningkatkan motivasi dan gairah kerja.

7. Mengatasi kelelahan dan persiapan tenaga untuk kerja kembali.

Higiene dan sanitasi bahan makanan dalam rangka penerapan gizi kerja pada perusahaan :

1. Bahan makanan dan lingkungan (sumber, keadaan, cara mengangkut).

2. Tenaga penjamah (sertifikat sehat, pemeriksaan kesehatan berkala, kebiasaan menjaga higiene perorangan).3. Pemasakan/pengolahan (peralatan, sarung tangan, pakaian kerja).4. Distribusi (wadah bersih dan tertutup, alat pemanas).5. Transportasi (alat angkut bersih).6. Menyimpan (rapi dan terjaga kebersihannya).7. Konsumsi (cuci tangan, cuci muka & kumur-kumur) pakaian bebas debu).B. Perundang-undangan

1. Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 tentang Syarat-syarat Kebersihan dan Kesehatan serta Penerangan di Tempat Kerja. 2. SE Menaker No. 1 Tahun 1979 tentang Penyediaan Ruang Makan dan Kantin bagi Tenaga Kerja.

3. Peraturan Menkes RI No. 712/Menkes/Per/X/1986 tentang Persyaratan Jasa Boga.

4. Peraturan Menkes RI No. 329/Menkes/Per/XII/1976 tentang Produksi dan Peredaran Makanan.

BAB III

HASIL

A. Gambar AlatNoGambarFungsi

1.TimbanganUntuk mengetahui jumlah gram dalam bahan makanan.

2.PisauUntuk memotong bahan makanan yang lebih besar.

3.PlastikSebagai wadah bahan makanan saat dilakukan penimbangan.

4.PiringSebagai tempat nasi yang sudah matang.

Bersambung

Sambungan

5.SendokUntuk mengurangi bahan makanan yang berlebih sasat melakukan penimbangan.

6.LabelUntuk menandai dan memberi nama/keterangan pada bahan makanan.

B. Hasil Praktikum dan PerhitunganPraktikum gizi kerja kelompok III dengan kasus sebagai berikut :Diketahui :

Laki-laki berumur 30 tahun, BB 54 kg, seorang kuli bangunan makan nasi sayur asem terdiri dari jagung, buncis, terong, daun melinjo, tempe goreng, ikan asin, dan pepaya.

Ditanyakan : a. Kebutuhan kalori pekerja di tempat kerja ?b. Susun menu berdasarkan kebutuhan kalori di tempat kerja ?Jawab :Rumus :

Umur =

Kalori/hari = nilai kalori + derajat kegiatanKalori di tempat kerja =

Lazim dimakan =

Kalori total =

Nilai kalori =

1. Menghitung nilai kalori perhari.a. Umur

= = 2754,8 kalori

b. Kalori/hari

= nilai kalori + derajat kegiatan

= 2754,8 + 870

= 3624,8 kalori

c. Kalori di tempat kerja= 0,4 x 3624,8

= 1449,92 kalori

2. Susunan menu berdasarkan kebutuhan kalori.a. Nasi (beras giling).1) Jumlah

= 200 gram

2) Bjdd

= 100 %

3) Lazim dimakan = = 200 gram

4) Kalori total = = 720 kalori

5) Nilai kalori= Lemak = kalori

Karbohidrat = kalori

Protein = kalori6) Total kalori = 720,116 kalori

b. Sayur asem.1) Jagung muda.a) Jumlah = 50 gram

b) Bjdd = 26 %

c) Lazim dimakan = = 13 gram

d) Kalori total = = 16,77 kalori

e) Nilai kalori = Lemak = kalori

Karbohidrat = kalori

Protein = kalorif) Total kalori = 18,72 kalori2) Buncis.a) Jumlah = 30 gram

b) Bjdd = 90%

c) Lazim dimakan = = 27 gram

d) Kalori total = = 9,45 kalori

e) Nilai kalori = Lemak = kalori

Karbohidrat = kalori

Protein = kalori

f) Total kalori = 20,9 kalori3) Terong.a) Jumlah = 100 gram

b) Bjdd = 87 %

c) Lazim dimakan = = 87 gram

d) Kalori total = = 20,88 kalori

e) Nilai kalori = Lemak = kalori

Karbohidrat = kalori

Protein = kalorif) Total kalori = 20,9 kalori

4) Daun Melinjo.a) Jumlah = 30 gramb) Bjdd = 88 %c) Lazim dimakan = = 26,4 gramd) Kalori total = = 26,14 kalorie) Nilai kalori = Lemak = kalori

Karbohidrat = kalori

f)

Protein = kalorig) Total kalori = 26,16 kaloric. Tempe Goreng.1) Jumlah

= 80 gram

2) Bjdd

= 100 %

3) Lazim dimakan = = 80 gram

4) Kalori total = = 119,2 kalori

5) Nilai kalori = Lemak = kalori

Karbohidrat = kalori

Protein = kalori

6) Total kalori = 23,22 kalori

d. Minyak goreng (mentega).1) Jumlah

= 12 gram

2) Bjdd

= 100 %

3) Lazim dimakan = = 12 gram

4) Kalori total = = 87 kalori

5) Nilai kalori = Lemak = kalori

Karbohidrat = kalori

Protein = kalori

6) Total kalori = 0,734 kalori

e. Ikan Asin.1) Jumlah

= 100 gram

2) Bjdd

= 70 %

3) Lazim dimakan = = 70gram

4) Kalori total = = 135,1 kalori

5) Nilai kalori = Lemak = kalori

Karbohidrat = kalori

Protein = kalori

6) Total kalori = 135,02 kalori

f. Minyak goreng (mentega).1) Jumlah

= 6 gram

2) Bjdd

= 100 %

3) Lazim dimakan = = 6 gram

4) Kalori total = = 43,5 kalori

5) Nilai kalori = Lemak = kalori

Karbohidrat = kalori

Protein = kalori

6) Total kalori = 0,367 kalorig. Pepaya.1) Jumlah

= 150 gram

2) Bjdd

= 75 %

3) Lazim dimakan = = 112,5 gram

4) Kalori total = = 51,75 kalori

5) Nilai kalori = Lemak = kalori

Karbohidrat = kalori

Protein = kalori

6) Total kalori = 57,71 kalori

h. Nilai Kalori Total Mentega.1) Jumlah

= 18 gram

2) Bjdd

= 100 %

3) Lazim dimakan = = 18 gram

4) Kalori total = = 130,5 kalori

5) Nilai kalori = Lemak = kalori

Karbohidrat = kalori

Protein = kalori

6) Total kalori = 1,101 kaloriTabel Menu Berdasarkan Kebutuhan Kalori di Tempat Kerja :

No.Nama Bahan MakananJumlah Bahan Makanan (Gram)

1.Nasi (beras giling)200

2.Jagung50

3.Buncis30

4.Terong100

5.Daun melinjo30

6.Tempe goreng80

7.Ikan Asin100

8.Pepaya150

9.Mentega 18

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari praktikum gizi yang dilaksanakan pada hari jumat, 5 November 2010 di ruang kuliah II didapatkan penyusunan menu berimbang bagi laki-laki berumur 30 tahun, BB 54 kg, seorang kuli bangunan makan nasi sayur asem terdiri dari jagung, buncis, terong, daun melinjo, tempe goreng, ikan asin, dan pepaya. Adapun dari perhitungan kebutuhan kalori di tempat kerja yang diperoleh adalah sebagai berikut :No.Nama Bahan

MakananJumlah Bahan

Makanan (Gram)

Sebelum PraktikumJumlah Bahan Makanan (Gram)

Setelah Praktikum

1.Nasi (beras giling)200 200

2.Jagung50 25

3.Buncis3015

4.Terong100 35

5.Daun melinjo30 15

6.Tempe goreng80 25

7.Ikan Asin100 25

8.Pepaya150 75

9.Mentega 1818

Dari tabel diatas dapat dianalisa bahwa penyusunan menu berimbang bagi laki-laki berumur 30 tahun, BB 54 kg dengan pekerjaan sebagai kuli bangunan adalah jumlah nasi yang cukup 200 gram, sayur asem terdiri dari jagung yang jumlahnya kebanyakan sehingga perlu dikurangi menjadi 25 gram, buncis dikurangi menjadi 15 gram, terong dikurangi menjadi 35 gram, daun melinjo dikurangi menjadi 15 gram, tempe goreng dikurangi menjadi 25 gram, ikan asin dikurangi menjadi 25 gram, pepaya dikurangi menjadi 75 gram, dan mentega yang cukup 18 gram. Penyusunan menu berimbang secara keseluruhan terlalu banyak sehingga perlu adanya penyesuaian dan pengurangan jumlah makanan.Penyusunan menu berimbang bagi tenaga kerja perlu memperhatikan masalah menu berimbang/adekuat, untuk perorangan atau untuk kelompok sehingga memiliki komposisi :

1. Lemak

: 20% dari total kalori

2. Protein

: 10 15% dari total kalori

3. Karbohidrat: 65 70% dari total kaloriBerdasarkan tabel kalori diketahui sebagai berikut :

No.Nama BahanKalori TotalKalori

LemakKarbohidratProtein

1.Nasi (beras giling)72011,718656,4551,95

2.Jagung16,771,415,871,45

3.Buncis9,450,4527,421,58

4.Terong20,881,517,12,3

5.Daun melinjo26,142,8720,073,22

6.Tempe goreng119,226,7817,0750,8

7.Ikan asin135,19,480125,54

8.Pepaya 51,75054,92,81

9.Mentega (total)130,500,9750,126

Jumlah total1229,79 kalori54,2789,857239,775

Perhitungan komposisi menu berimbang :

Karbohidrat = x 100% = 64,2 %

Protein

= x 100% = 19,5 %

Lemak

= x 100% = 4,4 %

Dari hasil perhitungan komposisi menu berimbang diketahui yaitu : karbohidrat 64,2 %, protein 19,5 %, dan lemak 4,4 % jika dibandingkan dengan teori maka komposisi karbohidrat memiliki selisih 5,8 % lebih sedikit dari ketentuan karbohidrat 70 %, protein melebihi batas dengan selisih 4,5 % dari ketentuan 15 %, dan lemak sangat rendah dengan selisih 15,6 % lebih sedikit dari ketentuan 20 %.Jumlah bahan-bahan makanan di atas sudah mencukupi kebutuhan kalori tenaga kerja dengan pekerjaan sebagai kuli bangunan yaitu 1229,79 kalori. Karbohidrat di dalam tubuh yang telah terkonversi menjadi glukosa tidak hanya akan berfungsi sebagai sumber energi utama bagi kontraksi otot atau aktifitas fisik tubuh, namun glukosa juga akan berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat termasuk juga untuk kerja otak. Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat tersimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam otot dan hati. Glikogen otot merupakan salah satu sumber energi tubuh saat sedang berolahraga sedangkan glikogen hati dapat berfungsi untuk membantu menjaga ketersediaan glukosa di dalam sel darah dan sistem pusat syaraf.Lemak memiliki fungsi diantaranya adalah sebagai cadangan energi, pembentukan membran sel, bahan bakar tubuh, sebagai pengangkut bekerja bersama dengan protein, penggerak hormon, agen pengemulsi, isolator panas, memelihara organ tubuh dan melindungi organ tubuh. Protein bagi tubuh mempunyai fungsi sebagai mengganti jaringan tubuh yang rusak, membentuk jaringan, mengatur proses dalam tubuh dan sebagai sumber tenaga.

Saran untuk penyajian bagi tenaga kerja yang bekerja sebagai kuli bangunan dengan umur 30 tahun dan BB 54 kg adalah sebagai berikut :1. Menyediakan snack ringan.

2. Memberikan minuman isotonik untuk menggantikan ion dalam tubuh yang hilang.

3. Memberikan susu sebagai pelengkap penyusunan menu empat sehat lima sempurna.

4. Menyediakan makanan yang bersih dan higienis yang berpedoman pada penyusunan menu yang berimbang.

5. Memberikan suplemen makanan B1, B16, dan aneka vitamin yang dibutuhkan tubuh. BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

1. Laki-laki berumur 30 tahun, BB 54 kg, seorang kuli bangunan membutuhkan kalori total sebanyak 1229,79 kalori.2. Berdasarkan komposisi penyusunan menu berimbang kandungan karbohidrat karbohidrat memiliki selisih 5,8 % lebih sedikit dari ketentuan karbohidrat 70 %, protein melebihi batas dengan selisih 4,5 % dari ketentuan 15 %, dan lemak sangat rendah dengan selisih 15,6 % lebih sedikit dari ketentuan 20 %.

3. Adanya hubungan status gizi pada tenaga kerja terhadap tingkat produktivitas, semakin baik status gizi maka semakin tinggi produktivitas.

4. Status gizi sangat mempengaruhi kapasitas kerja karena kebutuhan gizi juga tergantung berdasarkan jenis pekerjaan.

5. Masalah-masalah yang juga perlu diperhatikan dalam penyusunan menu bagi tenaga kerja adalah antara lain :

a. Pola makan.

b. Kepercayaan atau agama.

c. Keuangan.

d. Daya cerna.

e. Mudah dibuat.

f. Volume yang seimbang.B. Saran

1. Perusahaan sebaiknya memperhatikan gizi kerja pada tenaga kerja agar diperoleh produktivitas kerja yang setinggi-tingginya.

2. Pihak perusahaan menyelenggarakan sistem pelayanan (Kafetaria, kantin) dengan susunan menu ( bervariasi, gizi seimbang, cukup kalori).

3. Sebaiknya menu gizi yang disediakan untuk tenaga kerja harus disesuaikan dengan jenis pekerjaannya sebab pekerjaan yang dilakukan berbeda-beda.

4. Jika menu yang disusun tidak memenuhi kebutuhan tenaga kerja maka sebaiknya dilakukan penyusunan kembali sesuai dengan kebutuhannya.5. Sebaiknya tenaga kerja diberikan menu makanan dengan tingkat gizi yang berimbang sebab gizi makanan yang berimbang akan meningkatkan tingkat produktivitas kerja.DAFTAR PUSTAKASumamur, Dr. P.K., M.Sc. 1991. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : PT. Gunung Agung.Sumamur, Dr. P.K., M.Sc. 1998. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Gunung Agung.Tim Penyusun, 2010. Buku Pedoman Praktikum Semester V. Surakarta : Program D.IV Kesehatan Kerja FK. UNS, pp:22-26.

5

22

11

19

1

_1350749468.unknown

_1351125675.unknown

_1351126411.unknown

_1351126752.unknown

_1351127470.unknown

_1351127549.unknown

_1351127639.unknown

_1351267902.unknown

_1351267927.unknown

_1351267869.unknown

_1351127589.unknown

_1351127496.unknown

_1351126976.unknown

_1351127021.unknown

_1351127069.unknown

_1351127102.unknown

_1351126995.unknown

_1351126771.unknown

_1351126527.unknown

_1351126711.unknown

_1351126737.unknown

_1351126695.unknown

_1351126451.unknown

_1351126468.unknown

_1351126430.unknown

_1351126041.unknown

_1351126101.unknown

_1351126134.unknown

_1351126067.unknown

_1351125733.unknown

_1351126011.unknown

_1351125705.unknown

_1350750233.unknown

_1351125333.unknown

_1351125596.unknown

_1351125612.unknown

_1351125386.unknown

_1351125231.unknown

_1351125287.unknown

_1351125127.unknown

_1350750008.unknown

_1350750123.unknown

_1350750144.unknown

_1350750091.unknown

_1350749692.unknown

_1350749732.unknown

_1350749579.unknown

_1350747680.unknown

_1350748753.unknown

_1350748839.unknown

_1350749437.unknown

_1350748794.unknown

_1350748573.unknown

_1350748602.unknown

_1350747787.unknown

_1350747373.unknown

_1350747376.unknown

_1350747379.unknown

_1350747380.unknown

_1350747377.unknown

_1350747375.unknown

_1350747371.unknown

_1350747372.unknown

_1350747369.unknown