BAB I
19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tema sentral pembangunan nasional dalam GBHN adalah peningkatan
kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan kecerdasan dan
produktivitas kerja. Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup
penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah
upaya peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi masyarakat
merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan
produktivitas kerja. Sejalan dengan itu perlu perhatian terhadap
masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan kerja serta
faktor-faktor yang erat hubungannya seperti keadaan gizi golongan
pekerja serta cara-cara untuk memperbaiki status golongan ini
semakin penting untuk diteliti.
Produktivitas kerja pada hakekatnya ditentukan oleh banyak
faktor, faktor manusia dan faktor di luar diri manusia. Faktor
manusia dapat dibagi dalam faktor fisik dan faktor non fisik,
sedangkan faktor di luar diri manusia dapat berupa tekno-struktur
yang dipakai dalam bekerja, sistem manajemen perusahaan, dan
lain-lain. Upaya perbaikan kesejahteraan tenaga kerja secara
menyeluruh secara jelas dicakup dalam Garis-garis Besar Haluan
Negara, 1988 pada kebijaksanaan di bidang perlindungan tenaga kerja
yang ditujukan pada perbaikan upah, syarat kerja, kondisi kerja,
hubungan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam kesehatan
kerja tercakup tiga aspek penting yaitu mengenai kapasitas kerja,
beban kerja dan lingkungan kerja dimana tujuannya adalah agar
masyarakat dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya.
Gizi merupakan salah satu faktor penentu kapasitas kerja. Masukan
gizi yang cukup kualitas dan kuantitasnya sangat diperlukan untuk
pertumbuhan dan pembangunan fisik maupun mental. Dari berbagai
penelitian yang dilakukan ternyata bahwa gizi mempunyai kaitan
dengan produktivitas kerja, hal ini terbukti dari hasil-hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa secara umum kurang gizi akan
menurunkan daya kerja serta produktivitas kerja.
Gizi kerja adalah nutrisi atau zat makanan yang diperlukan oleh
tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan kalori sesuai dengan jenis
pekerjaannya, sehinggga kesehatan dan daya kerja menjadi
setinggi-tinggginya atau ilmu gizi yang diterapkan kepada
masyarakat tenaga kerja dengan tujuan untuk meningkatkan taraf
kesehatan tenaga kerja sehingga tercapai tingkat produktivitas dan
efisiensi kerja yang setinggi-tingginya. Penyakit gizi kerja
merupakan penyakit gizi sebagai akibat kerja ataupun ada hubungan
dengan kerja. Pengelolaan makan bagi tenaga kerja adalah suatu
rangkaian kegiatan penyediaan makan bagi tenaga kerja di perusahaan
yang dimulai dari rencana perencanaan menu hingga peyajiannya
dengan memperhatikan kecukupan kalori dan zat gizi, pemilihan jenis
dan bahan makanan, santasi tempat pengolahan dan tempat penyajian,
waktu dan teknis penyajian bagi tenaga kerja. Produktivitas
merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu
kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini atau
perbandingan antara output (keluaran/jumlah yang dihasilkan) dengan
input (masukan/setiap sumber daya yang digunakan). Produktivitas
kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya yang mempunyai
peranan sangat penting dan menentukan adalah kecukupan gizi. Faktor
ini akan menentukan prestasi kerja tenaga kerja karena adanya
kecukupan dan penyebar kalori yang seimbang selama bekerja.
Seseorang yang berstatus gizi kurang tidak mungkin mampu bekerja
dengan hasil yang maksimal karena prestasi kerja dipengaruhi oleh
derajat kesehatan seseorang. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja
lebih giat, produktif, dan teliti sehingga dapat mencegah
kecelakaan yang mungkin terjadi dalam bekerja.
B. Tujuan
1. Mengetahui cara menghitung kalori total yang dibutuhkan
tenaga kerja di tempat kerja.
2. Mengetahui cara menyusun menu berimbang yang tepat bagi
tenaga kerja.
3. Menganalisa nilai kalori bahan masing-masing makanan yang
akan dikonsumsi tenaga kerja.
4. Mengetahui nilai kalori lemak, protein dan karbohidrat dari
setiap bahan makanan yang akan dikonsumsi.
5. Mangetahui dan menganalisa kelayakan bahan-bahan makanan
dalam penyusunan menu berimbang.
C. Manfaat
1. Bagi Praktikana. Dapat mengetahui cara menghitung kalori
total yang dibutuhkan tenaga kerja di tempat kerja. b. Dapat
mengetahui cara menyusun menu berimbang yang tepat bagi tenaga
kerja.
c. Dapat mengetahui nilai kalori bahan masing-masing makanan
yang akan dikonsumsi tenaga kerja.
d. Dapat mengetahui nilai kalori lemak, protein dan karbohidrat
dari setiap bahan makanan yang akan dikonsumsi.
e. Dapat mengetahui kelayakan bahan-bahan makanan dalam
penyusunan menu berimbang.
2. Bagi Program D.IV Kesehatan Kerjaa. Dapat menambah
pengetahuan dan wawasan mahasiswa D.IV Kesehatan Kerja tentang gizi
kerja.
b. Dapat menambah referensi tentang gizi kerja di perpustakaan
program D.IV Kesehatan Kerja.
c. Dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang
penyusunan gizi berimbang pada tenaga kerja.
d. Dapat menjelaskan kepada mahasiswa akan pentingnya penyusunan
gizi berimbang pada tenaga kerja.e. Dapat menjadi bekal nyata bagi
para mahasiswa D. IV Kesehatan Kerja yang diterapkan dalam dunia
kerja.BAB IILANDASAN TEORIA. Tinjauan Pustaka
Gizi Kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban
kerjanya atau ilmu gizi yang diterapkan kepada masyarakat tenaga
kerja dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan tenaga kerja
sehingga tercapai tingkat produktivitas dan efisiensi kerja yang
setinggi-tingginya. Gizi kerja yang baik akan meningkatkan derajat
kesehatan tenaga kerja dan kesehatan tenaga kerja yang baik akan
mempengaruhi produktifitas tenaga kerja yang berarti akan
meningkatkan produktifitas perusahaan serta peningkatan
produktifitas nasional.
Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang
dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari
macam-macam bahan makanannya) untuk memperoleh energi guna
melakukan kegiatan fisik sehari-hari bagi para pekerja. Termasuk
dalam memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan
yaitu penggantian sel-sel yang rusak dan sebagai zat pelindung
dalam tubuh (dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). Proses
tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan
baik akan menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang.
Seseorang yang sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan
fisik sehari-hari yang cukup tinggi (Marsetyo dan Kartasapoetra,
1991).
Tubuh manusia memerlukan sejumlah pangan dan gizi secara tetap,
sesuai dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut
tidak selalu dapat terpenuhi. Penduduk yang miskin tidak
mendapatkan pangan dan gizi dalam jumlah yang cukup. Mereka
menderita lapar pangan dan gizi, mereka menderita gizi kurang. (Sri
Handajani, 1996). Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa
yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila
kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang
nyata, tetapi akan timbul konsekwensi fungsional yang lebih ringan
dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut karena factor
gizi (Ari Agung, 2002).
Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tubuh melakukan
pemeliharaan dengan mengganti jaringan yang sudah aus, melakukan
kegiatan, dan pertumbuhan sebelum usia dewasa. Agar tubuh dapat
menjalankan ketiga fungsi tersebut diperlukan sejumlah gizi setiap
hari, yang didapat melalui makanan. Diperkirakan 50 macam senyawa
dan unsur yang harus diperoleh dari makanan dengan jumlah tertentu
setiap harinya. Bila jumlah yang diperlukan tidak terpenuhi maka
kesehatan yang optimal tidak dapat dicapai (Ari Agung, 2002).Ada 6
macam unsur gizi dalam makanan yang dibutuhkan manusia, sedangkan
fungsi gizi pada tubuh manusia antara lain :
1. Zat makanan pemberi kalori terdiri dari unsur gizi :
Karbohidrat, lemak, protein.
2. Zat pembangun terdiri dari unsur gizi : Protein, lemak,
mineral, air.
3. Zat pengatur terdiri dari unsur gizi : protein, mineral, air,
vitamin.
Jumlah makanan yang harus dikonsumsi dari masing-masing zat gizi
tersebut ialah :
1. Karbohidrat: 50 - 90 gr/hari.2. Protein
: 0,8/Kg BB/hari.3. Mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
a. Makronutrien, jika > 0,005% BBContoh : Calsium, Chloride,
Magnesium, Kalium, Sulfur, Natrium.
b. Mikronutrien, jika < 0,005% BB
Contoh : Arsen, nikel, seng, Silicon, Yodium, Bromine,
Bismut.
Penyusunan menu berimbang bagi tenaga kerja perlu memperhatikan
masalah menu berimbang/adekuat, untuk perorangan atau untuk
kelompok sehingga memiliki komposisi :
1. Lemak
: 20% dari total kalori
2. Protein
: 10 15% dari total kalori
3. Karbohidrat: 65 70% dari total kalori
Masalah-masalah yang juga perlu diperhatikan dalam penyusunan
menu bagi tenaga kerja adalah antara lain :
1. Pola makan.2. Kepercayaan atau agama.3. Keuangan.4. Daya
cerna.
5. Mudah dibuat.6. Volume yang seimbang.
Pedoman menyusun menu berimbang adalah Empat Sehat Lima
Sempurna. Pekerjaan sangat memerlukan tenaga atau energi yang
digunakan untuk melakukan kegiatan ataupun kerja dan hal ini
tergantung dari :
1. Umur.2. Jenis kelamin.3. Keadaan khusus.4. Metabolisme.5.
Jenis pekerjaan.6. Keadaan lingkungan.
Di dalam tubuh selalu terjadi kegiatan sel yang disebut
metabolisme. Metabolisme basal adalah sejumlah tenaga yang
diperlukan oleh tubuh dalam kegiatan istirahat. Kalori yang
diperlukan oleh tubuh diambil dari makanan, besar kecilnya
kebutuhan kalori tersebut tergantung dari aktivitas tubuh. Kalori
dihasilkan oleh pembakaran bahan-bahan makanan yang masuk ke dalam
tubuh dengan menggunakan oksigen dari udara.
Bila kalori yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tidak
tercukupi dari bahan-bahan makanan yang masuk maka kebutuhan kalori
akan dipenuhi dengan mengambil zat-zat makanan yang ada di dalam
tubuh dan ini akan berakibat menurunnya berat badan. Sebaliknya
apabila ada kelebihan kalori akan disimpan sebagai lemak cadangan
yang berakibat naiknya berat badan. Kalori intake didapat dari
makanan berimbang yang terjadi dari karbohidrat, protein dan lemak.
Lemak adalah penghasil kalori terbanyak yaitu menghasilkan 4 kalori
(tiap pembakaran 1 gram), kalori intake yang masuk ke dalam tubuh
digunakan dalam bentuk :
1. Metabolisme basal.2. Pengaruh makanan atas kegiatan tubuh
kira-kira 10% dari kegiatan metabolisme basal.
3. Kerja otot.
Pemberian makan untuk tenaga kerja di tempat kerja perlu
dipikirkan besarnya kalori makanan di tempat kerja yang dianjurkan
adalah : 0,4 dari kebutuhan kalori total perhari yang diperlukan
oleh tenaga kerja.
Waktu pemberian makanan di tempat kerja perlu mendapat perhatian
khusus. Pemberian makanan di tempat kerja diberikan dua kali yaitu
pemberian makanan selingan dan makan di tempat kerja dengan
perbandingan 1 : 4 makanan yang diberikan kepada tenaga kerja harus
bersifat ringan mengandung kalori yag dibutuhkan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah :
1. Faktor ekonomi.2. Faktor pengetahuan tentang gizi.3. Faktor
prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu.4. Faktor fadhisme,
yaitu kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu.5.
Faktor- faktor lingkungan kerja.
Pengaruh yang sangat nyata terhadap keadaan gizi tenaga kerja
adalah salah satunya faktor lingkungan yang meliputi :
1. Tekanan panas.2. Pengaruh kronis bahan kimia.3. Parasit dan
mikroorganisme.4. Faktor psikologis.5. Kesejahteraan tinggi tanpa
memperhatikan gizi dan kurang olahraga.Penerapan gizi di perusahaan
dengan :
1. Pengadaan kantin.a. Tanggung jawab pihak manajemen.b. Lebih
dari 50 orang, adalah biaya dari perusahaan.c. Letak terpisah.d.
Luas 25 m2 untuk kira-kira 50 orang.e. Pemberian makan ketika waktu
istirahat atau kira-kira 4-5 jam setelah bekerja.f. Petugas dapat
penyuluhan tentang kesehatan, gizi dan kebersihan.g. Petugas harus
dikontrol kesehatannya.h. Pakaian khusus bagi para petugas.
i. Sebaiknya dilayani dengan kupon.2. Penyuluhan gizi dan
kesehatan.Terhadap semua karyawan termasuk staf dan petugas
kantin.
Keuntungan penerapan gizi kerja pada perusahaan :
1. Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan kerja.
2. Meningkatkan produktivitas.
3. Meningkatkan derajat kesehatan.
4. Menurunkan absensi.
5. Terciptanya hubungan timbal balik pengusaha dan pekerja
maupun antar pekerja.
6. Suasana kerja menyenangkan dan meningkatkan motivasi dan
gairah kerja.
7. Mengatasi kelelahan dan persiapan tenaga untuk kerja
kembali.
Higiene dan sanitasi bahan makanan dalam rangka penerapan gizi
kerja pada perusahaan :
1. Bahan makanan dan lingkungan (sumber, keadaan, cara
mengangkut).
2. Tenaga penjamah (sertifikat sehat, pemeriksaan kesehatan
berkala, kebiasaan menjaga higiene perorangan).3.
Pemasakan/pengolahan (peralatan, sarung tangan, pakaian kerja).4.
Distribusi (wadah bersih dan tertutup, alat pemanas).5.
Transportasi (alat angkut bersih).6. Menyimpan (rapi dan terjaga
kebersihannya).7. Konsumsi (cuci tangan, cuci muka &
kumur-kumur) pakaian bebas debu).B. Perundang-undangan
1. Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 tentang
Syarat-syarat Kebersihan dan Kesehatan serta Penerangan di Tempat
Kerja. 2. SE Menaker No. 1 Tahun 1979 tentang Penyediaan Ruang
Makan dan Kantin bagi Tenaga Kerja.
3. Peraturan Menkes RI No. 712/Menkes/Per/X/1986 tentang
Persyaratan Jasa Boga.
4. Peraturan Menkes RI No. 329/Menkes/Per/XII/1976 tentang
Produksi dan Peredaran Makanan.
BAB III
HASIL
A. Gambar AlatNoGambarFungsi
1.TimbanganUntuk mengetahui jumlah gram dalam bahan makanan.
2.PisauUntuk memotong bahan makanan yang lebih besar.
3.PlastikSebagai wadah bahan makanan saat dilakukan
penimbangan.
4.PiringSebagai tempat nasi yang sudah matang.
Bersambung
Sambungan
5.SendokUntuk mengurangi bahan makanan yang berlebih sasat
melakukan penimbangan.
6.LabelUntuk menandai dan memberi nama/keterangan pada bahan
makanan.
B. Hasil Praktikum dan PerhitunganPraktikum gizi kerja kelompok
III dengan kasus sebagai berikut :Diketahui :
Laki-laki berumur 30 tahun, BB 54 kg, seorang kuli bangunan
makan nasi sayur asem terdiri dari jagung, buncis, terong, daun
melinjo, tempe goreng, ikan asin, dan pepaya.
Ditanyakan : a. Kebutuhan kalori pekerja di tempat kerja ?b.
Susun menu berdasarkan kebutuhan kalori di tempat kerja ?Jawab
:Rumus :
Umur =
Kalori/hari = nilai kalori + derajat kegiatanKalori di tempat
kerja =
Lazim dimakan =
Kalori total =
Nilai kalori =
1. Menghitung nilai kalori perhari.a. Umur
= = 2754,8 kalori
b. Kalori/hari
= nilai kalori + derajat kegiatan
= 2754,8 + 870
= 3624,8 kalori
c. Kalori di tempat kerja= 0,4 x 3624,8
= 1449,92 kalori
2. Susunan menu berdasarkan kebutuhan kalori.a. Nasi (beras
giling).1) Jumlah
= 200 gram
2) Bjdd
= 100 %
3) Lazim dimakan = = 200 gram
4) Kalori total = = 720 kalori
5) Nilai kalori= Lemak = kalori
Karbohidrat = kalori
Protein = kalori6) Total kalori = 720,116 kalori
b. Sayur asem.1) Jagung muda.a) Jumlah = 50 gram
b) Bjdd = 26 %
c) Lazim dimakan = = 13 gram
d) Kalori total = = 16,77 kalori
e) Nilai kalori = Lemak = kalori
Karbohidrat = kalori
Protein = kalorif) Total kalori = 18,72 kalori2) Buncis.a)
Jumlah = 30 gram
b) Bjdd = 90%
c) Lazim dimakan = = 27 gram
d) Kalori total = = 9,45 kalori
e) Nilai kalori = Lemak = kalori
Karbohidrat = kalori
Protein = kalori
f) Total kalori = 20,9 kalori3) Terong.a) Jumlah = 100 gram
b) Bjdd = 87 %
c) Lazim dimakan = = 87 gram
d) Kalori total = = 20,88 kalori
e) Nilai kalori = Lemak = kalori
Karbohidrat = kalori
Protein = kalorif) Total kalori = 20,9 kalori
4) Daun Melinjo.a) Jumlah = 30 gramb) Bjdd = 88 %c) Lazim
dimakan = = 26,4 gramd) Kalori total = = 26,14 kalorie) Nilai
kalori = Lemak = kalori
Karbohidrat = kalori
f)
Protein = kalorig) Total kalori = 26,16 kaloric. Tempe Goreng.1)
Jumlah
= 80 gram
2) Bjdd
= 100 %
3) Lazim dimakan = = 80 gram
4) Kalori total = = 119,2 kalori
5) Nilai kalori = Lemak = kalori
Karbohidrat = kalori
Protein = kalori
6) Total kalori = 23,22 kalori
d. Minyak goreng (mentega).1) Jumlah
= 12 gram
2) Bjdd
= 100 %
3) Lazim dimakan = = 12 gram
4) Kalori total = = 87 kalori
5) Nilai kalori = Lemak = kalori
Karbohidrat = kalori
Protein = kalori
6) Total kalori = 0,734 kalori
e. Ikan Asin.1) Jumlah
= 100 gram
2) Bjdd
= 70 %
3) Lazim dimakan = = 70gram
4) Kalori total = = 135,1 kalori
5) Nilai kalori = Lemak = kalori
Karbohidrat = kalori
Protein = kalori
6) Total kalori = 135,02 kalori
f. Minyak goreng (mentega).1) Jumlah
= 6 gram
2) Bjdd
= 100 %
3) Lazim dimakan = = 6 gram
4) Kalori total = = 43,5 kalori
5) Nilai kalori = Lemak = kalori
Karbohidrat = kalori
Protein = kalori
6) Total kalori = 0,367 kalorig. Pepaya.1) Jumlah
= 150 gram
2) Bjdd
= 75 %
3) Lazim dimakan = = 112,5 gram
4) Kalori total = = 51,75 kalori
5) Nilai kalori = Lemak = kalori
Karbohidrat = kalori
Protein = kalori
6) Total kalori = 57,71 kalori
h. Nilai Kalori Total Mentega.1) Jumlah
= 18 gram
2) Bjdd
= 100 %
3) Lazim dimakan = = 18 gram
4) Kalori total = = 130,5 kalori
5) Nilai kalori = Lemak = kalori
Karbohidrat = kalori
Protein = kalori
6) Total kalori = 1,101 kaloriTabel Menu Berdasarkan Kebutuhan
Kalori di Tempat Kerja :
No.Nama Bahan MakananJumlah Bahan Makanan (Gram)
1.Nasi (beras giling)200
2.Jagung50
3.Buncis30
4.Terong100
5.Daun melinjo30
6.Tempe goreng80
7.Ikan Asin100
8.Pepaya150
9.Mentega 18
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari praktikum gizi yang dilaksanakan pada hari jumat, 5
November 2010 di ruang kuliah II didapatkan penyusunan menu
berimbang bagi laki-laki berumur 30 tahun, BB 54 kg, seorang kuli
bangunan makan nasi sayur asem terdiri dari jagung, buncis, terong,
daun melinjo, tempe goreng, ikan asin, dan pepaya. Adapun dari
perhitungan kebutuhan kalori di tempat kerja yang diperoleh adalah
sebagai berikut :No.Nama Bahan
MakananJumlah Bahan
Makanan (Gram)
Sebelum PraktikumJumlah Bahan Makanan (Gram)
Setelah Praktikum
1.Nasi (beras giling)200 200
2.Jagung50 25
3.Buncis3015
4.Terong100 35
5.Daun melinjo30 15
6.Tempe goreng80 25
7.Ikan Asin100 25
8.Pepaya150 75
9.Mentega 1818
Dari tabel diatas dapat dianalisa bahwa penyusunan menu
berimbang bagi laki-laki berumur 30 tahun, BB 54 kg dengan
pekerjaan sebagai kuli bangunan adalah jumlah nasi yang cukup 200
gram, sayur asem terdiri dari jagung yang jumlahnya kebanyakan
sehingga perlu dikurangi menjadi 25 gram, buncis dikurangi menjadi
15 gram, terong dikurangi menjadi 35 gram, daun melinjo dikurangi
menjadi 15 gram, tempe goreng dikurangi menjadi 25 gram, ikan asin
dikurangi menjadi 25 gram, pepaya dikurangi menjadi 75 gram, dan
mentega yang cukup 18 gram. Penyusunan menu berimbang secara
keseluruhan terlalu banyak sehingga perlu adanya penyesuaian dan
pengurangan jumlah makanan.Penyusunan menu berimbang bagi tenaga
kerja perlu memperhatikan masalah menu berimbang/adekuat, untuk
perorangan atau untuk kelompok sehingga memiliki komposisi :
1. Lemak
: 20% dari total kalori
2. Protein
: 10 15% dari total kalori
3. Karbohidrat: 65 70% dari total kaloriBerdasarkan tabel kalori
diketahui sebagai berikut :
No.Nama BahanKalori TotalKalori
LemakKarbohidratProtein
1.Nasi (beras giling)72011,718656,4551,95
2.Jagung16,771,415,871,45
3.Buncis9,450,4527,421,58
4.Terong20,881,517,12,3
5.Daun melinjo26,142,8720,073,22
6.Tempe goreng119,226,7817,0750,8
7.Ikan asin135,19,480125,54
8.Pepaya 51,75054,92,81
9.Mentega (total)130,500,9750,126
Jumlah total1229,79 kalori54,2789,857239,775
Perhitungan komposisi menu berimbang :
Karbohidrat = x 100% = 64,2 %
Protein
= x 100% = 19,5 %
Lemak
= x 100% = 4,4 %
Dari hasil perhitungan komposisi menu berimbang diketahui yaitu
: karbohidrat 64,2 %, protein 19,5 %, dan lemak 4,4 % jika
dibandingkan dengan teori maka komposisi karbohidrat memiliki
selisih 5,8 % lebih sedikit dari ketentuan karbohidrat 70 %,
protein melebihi batas dengan selisih 4,5 % dari ketentuan 15 %,
dan lemak sangat rendah dengan selisih 15,6 % lebih sedikit dari
ketentuan 20 %.Jumlah bahan-bahan makanan di atas sudah mencukupi
kebutuhan kalori tenaga kerja dengan pekerjaan sebagai kuli
bangunan yaitu 1229,79 kalori. Karbohidrat di dalam tubuh yang
telah terkonversi menjadi glukosa tidak hanya akan berfungsi
sebagai sumber energi utama bagi kontraksi otot atau aktifitas
fisik tubuh, namun glukosa juga akan berfungsi sebagai sumber
energi bagi sistem syaraf pusat termasuk juga untuk kerja otak.
Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat tersimpan
sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam otot dan
hati. Glikogen otot merupakan salah satu sumber energi tubuh saat
sedang berolahraga sedangkan glikogen hati dapat berfungsi untuk
membantu menjaga ketersediaan glukosa di dalam sel darah dan sistem
pusat syaraf.Lemak memiliki fungsi diantaranya adalah sebagai
cadangan energi, pembentukan membran sel, bahan bakar tubuh,
sebagai pengangkut bekerja bersama dengan protein, penggerak
hormon, agen pengemulsi, isolator panas, memelihara organ tubuh dan
melindungi organ tubuh. Protein bagi tubuh mempunyai fungsi sebagai
mengganti jaringan tubuh yang rusak, membentuk jaringan, mengatur
proses dalam tubuh dan sebagai sumber tenaga.
Saran untuk penyajian bagi tenaga kerja yang bekerja sebagai
kuli bangunan dengan umur 30 tahun dan BB 54 kg adalah sebagai
berikut :1. Menyediakan snack ringan.
2. Memberikan minuman isotonik untuk menggantikan ion dalam
tubuh yang hilang.
3. Memberikan susu sebagai pelengkap penyusunan menu empat sehat
lima sempurna.
4. Menyediakan makanan yang bersih dan higienis yang berpedoman
pada penyusunan menu yang berimbang.
5. Memberikan suplemen makanan B1, B16, dan aneka vitamin yang
dibutuhkan tubuh. BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan
1. Laki-laki berumur 30 tahun, BB 54 kg, seorang kuli bangunan
membutuhkan kalori total sebanyak 1229,79 kalori.2. Berdasarkan
komposisi penyusunan menu berimbang kandungan karbohidrat
karbohidrat memiliki selisih 5,8 % lebih sedikit dari ketentuan
karbohidrat 70 %, protein melebihi batas dengan selisih 4,5 % dari
ketentuan 15 %, dan lemak sangat rendah dengan selisih 15,6 % lebih
sedikit dari ketentuan 20 %.
3. Adanya hubungan status gizi pada tenaga kerja terhadap
tingkat produktivitas, semakin baik status gizi maka semakin tinggi
produktivitas.
4. Status gizi sangat mempengaruhi kapasitas kerja karena
kebutuhan gizi juga tergantung berdasarkan jenis pekerjaan.
5. Masalah-masalah yang juga perlu diperhatikan dalam penyusunan
menu bagi tenaga kerja adalah antara lain :
a. Pola makan.
b. Kepercayaan atau agama.
c. Keuangan.
d. Daya cerna.
e. Mudah dibuat.
f. Volume yang seimbang.B. Saran
1. Perusahaan sebaiknya memperhatikan gizi kerja pada tenaga
kerja agar diperoleh produktivitas kerja yang
setinggi-tingginya.
2. Pihak perusahaan menyelenggarakan sistem pelayanan
(Kafetaria, kantin) dengan susunan menu ( bervariasi, gizi
seimbang, cukup kalori).
3. Sebaiknya menu gizi yang disediakan untuk tenaga kerja harus
disesuaikan dengan jenis pekerjaannya sebab pekerjaan yang
dilakukan berbeda-beda.
4. Jika menu yang disusun tidak memenuhi kebutuhan tenaga kerja
maka sebaiknya dilakukan penyusunan kembali sesuai dengan
kebutuhannya.5. Sebaiknya tenaga kerja diberikan menu makanan
dengan tingkat gizi yang berimbang sebab gizi makanan yang
berimbang akan meningkatkan tingkat produktivitas kerja.DAFTAR
PUSTAKASumamur, Dr. P.K., M.Sc. 1991. Keselamatan Kerja dan
Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : PT. Gunung Agung.Sumamur, Dr.
P.K., M.Sc. 1998. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta :
PT. Gunung Agung.Tim Penyusun, 2010. Buku Pedoman Praktikum
Semester V. Surakarta : Program D.IV Kesehatan Kerja FK. UNS,
pp:22-26.
5
22
11
19
1
_1350749468.unknown
_1351125675.unknown
_1351126411.unknown
_1351126752.unknown
_1351127470.unknown
_1351127549.unknown
_1351127639.unknown
_1351267902.unknown
_1351267927.unknown
_1351267869.unknown
_1351127589.unknown
_1351127496.unknown
_1351126976.unknown
_1351127021.unknown
_1351127069.unknown
_1351127102.unknown
_1351126995.unknown
_1351126771.unknown
_1351126527.unknown
_1351126711.unknown
_1351126737.unknown
_1351126695.unknown
_1351126451.unknown
_1351126468.unknown
_1351126430.unknown
_1351126041.unknown
_1351126101.unknown
_1351126134.unknown
_1351126067.unknown
_1351125733.unknown
_1351126011.unknown
_1351125705.unknown
_1350750233.unknown
_1351125333.unknown
_1351125596.unknown
_1351125612.unknown
_1351125386.unknown
_1351125231.unknown
_1351125287.unknown
_1351125127.unknown
_1350750008.unknown
_1350750123.unknown
_1350750144.unknown
_1350750091.unknown
_1350749692.unknown
_1350749732.unknown
_1350749579.unknown
_1350747680.unknown
_1350748753.unknown
_1350748839.unknown
_1350749437.unknown
_1350748794.unknown
_1350748573.unknown
_1350748602.unknown
_1350747787.unknown
_1350747373.unknown
_1350747376.unknown
_1350747379.unknown
_1350747380.unknown
_1350747377.unknown
_1350747375.unknown
_1350747371.unknown
_1350747372.unknown
_1350747369.unknown