1 BAB I 1.1 LATAR BELAKANG Nepal merupakan sebuah negara daratan yang terletak di kawasan pegunungan Himalaya di wilayah Asia Selatan. Nepal berbatasan langsung dengan Republik Rakyat Tiongkok (Daerah Otonomi Tibet) di sebelah utara dan India di barat, timur, dan selatan. Dan saat ini Nepal merupakan negara republik termuda di dunia. Hingga tahun 1990, Nepal ialah sebuah negara dengan sistem monarki absolut yang dikuasai sepenuhnya oleh seorang Raja. Namun, dengan adanya usaha-usaha dari kaum yang berideologi komunis yang tidak sepakat dengan sistem kerajaan, Raja Birendra yang pada saat itu berkuasa menyepakati untuk mengubah sistem pemerintahan yang awalnya merupakan monarki absolut menjadi monarki konstitusional. Hal ini bertahan sampai dengan tahun 2006 hingga akhirnya Nepal sepenuhnya menjadi negara republik. Pada mulanya, Negara Nepal terbentuk melalui Persatuan Nepal pada 1768 sebagai sebuah negara yang berbasis monarki atau kerajaan. Raja pertama Nepal pada saat itu ialah Prativhi Narayan Shah. Karajaan Nepal ini bertahan selama 240 tahun dari 1768 hingga keberhasilan kaum Maois yang berhaluan komunis menggulingkan kekuasaan kerajaan itu pada tahun 2008. Sejak 2008 hingga saat ini Negara Nepal masih bertahan sebagai negara republik di bawah pimpinan seorang Presiden.
15
Embed
BAB I 1.1 LATAR BELAKANGeprints.umm.ac.id/52391/2/BAB I.pdf · Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang gerakan maois pengaruhnya terhadap dinamika politik di
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
1.1 LATAR BELAKANG
Nepal merupakan sebuah negara daratan yang terletak di kawasan
pegunungan Himalaya di wilayah Asia Selatan. Nepal berbatasan langsung dengan
Republik Rakyat Tiongkok (Daerah Otonomi Tibet) di sebelah utara dan India di
barat, timur, dan selatan. Dan saat ini Nepal merupakan negara republik termuda di
dunia.
Hingga tahun 1990, Nepal ialah sebuah negara dengan sistem monarki
absolut yang dikuasai sepenuhnya oleh seorang Raja. Namun, dengan adanya
usaha-usaha dari kaum yang berideologi komunis yang tidak sepakat dengan sistem
kerajaan, Raja Birendra yang pada saat itu berkuasa menyepakati untuk mengubah
sistem pemerintahan yang awalnya merupakan monarki absolut menjadi monarki
konstitusional. Hal ini bertahan sampai dengan tahun 2006 hingga akhirnya Nepal
sepenuhnya menjadi negara republik.
Pada mulanya, Negara Nepal terbentuk melalui Persatuan Nepal pada 1768
sebagai sebuah negara yang berbasis monarki atau kerajaan. Raja pertama Nepal
pada saat itu ialah Prativhi Narayan Shah. Karajaan Nepal ini bertahan selama 240
tahun dari 1768 hingga keberhasilan kaum Maois yang berhaluan komunis
menggulingkan kekuasaan kerajaan itu pada tahun 2008. Sejak 2008 hingga saat ini
Negara Nepal masih bertahan sebagai negara republik di bawah pimpinan seorang
Presiden.
2
Percobaan demokratisasi di Nepal telah ada sejak tahun 1950-an. Tercatat ada
beberapa upaya dan gerakan dari rakyat untuk menentang kerajaan saat itu.
Mayoritas penentang ialah rakyat dari kalangan bawah yang merasa terpinggirkan
dan menginginkan suatu sistem dengan kesetaraan kesempatan untuk mendapatkan
hak-hak mereka. Mereka bertujuan untuk membentuk sebuah sistem pemerintahan
yang berlandaskan hukum di mana politik, kekuasaan, pemerintahan, dan hak-hak
warga negara dapat berjalan bersama dan selaras. Rezim ini dibentuk berdasarkan
persamaan kekuasaan antara Kongres Nepal, yang menginginkan pembaharuan
dalam bidang ekonomi politik dan berusaha untuk mengubah tatanan feodal yang
ada menjadi tatanan politik baru serta mengubah sistem ekonomi, demokrasi dan
kewarganegaraan, meningkatkan anggaran sosial di bidang pendidikan, kesehatan,
pekerjaan, koperasi, pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan.
Dari februari 1951 hingga februari 1959, pemerintahan Negara Nepal silih
berganti dalam waktu yang sangat singkat di bawah konstitusi sementara yang di
pimpin oleh Raja Tribhuvan dan penerusnya, Mahendra yang menjabat dari tahun
1951 hingga 1972. Sang raja memecat menteri-menteri yang dianggap kurang
kooperatif dan kurang berguna pada saat itu dan dilanjutkan dengan menunda
pemilu yang sebelumnya sudah direncanakan. Dan setelah adanya protes besar-
besaran dari rakyat Nepal menentang keputusan Raja untuk menunda pemilu, pada
akhirnya Raja Mahendra pun meloloskan keinginan rakyat tersebut dengan
menyelenggarakan pemilu pada 18 Februari 1959 yang akhirnya dimenangkan oleh
Kongres Nepal sebagai pemilik suara dukungan terbanyak. Akan tetapi,
kemenangan Kongres Nepal tersebut tidak bertahan lama dengan adanya keputusan
3
Raja untuk membubarkan pemerintahan tersebut pada 15 Desember 1960 dan
menginstruksikan pembentukan pemerintahan Panchayat.1 Dewan ini terdiri atas
Panchayat desa tradisional, yang dipilih secara langsung oleh rakyat, hingga
Panchayat nasional, yang dipilih oleh dewan. Sistem ini seolah-olah peduli dengan
kebutuhan dan aspirasi rakyat. Dewan rakyat ini memiliki kekuasaan dan
kewenangan yang boleh dikatakan sedikit lebih efektif dan sering dijadikan sebagai
dukungan dan naungan untuk Raja agar bisa mempertahankan otoritas mutlak dan
dukungan dari militer.2
Mahendra digantikan pada tahun 1972 oleh putra sulungnya, Birendra. Pada
tahun 1980, setelah demonstrasi mahasiswa yang menuntut pemilu yang lebih
demokratis, Raja Birendra menyerukan pemilihan nasional berkaitan dengan
masalah ini. Rakyat tetap memilih untuk menggunakan sistem Panchayat, tetapi
dengan reformasi. Namun, reformasi sederhana dari raja hanya sedikit
menenangkan rakyat. Protes luas memaksanya untuk menyetujui konstitusi baru
pada tahun 1990 yang mendukung sistem politik multipartai, dengan legislator dua
rumah. Konstitusi ini juga menjadi landasan pemerintah yang dipimpin oleh
seorang perdana menteri.
Konstitusi yang telah disepakati pada tahun 1990 itu pun dijalankan bersama
oleh kerajaan dan kongres hingga pada tahun 1996 dengan adanya penentangan
yang lebih keras terhadap kerajaan yang dianggap tidak bisa memenuhi kebutuhan
1 Panchayat ialah dewan rakyat tradisional yang dianut oleh negara-negara asia selatan seperti
India, Pakistan dan Nepal. 2 http://memory.loc.gov/frd/cs/profiles/Nepal.pdf hal.4