183
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
P
ada dasarnya tidak ada sistem informasi yang sempurna dan
berlaku untuk masa yang tak terhingga. Adanya keperluan-keperluan
baru, pertumbuhan organisasi / usaha, perkembangan teknologi, dan
pengaruh dari luar sehingga mengharuskan adanya usaha pengembangan
sistem informasi baru untuk mengimbangi dinamika organisasi.
Kenyataan ini mengakibatkan setiap sistem perlu diubah pada masa
selanjutnya. Proses pengembangan sistem informasi melewati beberapa
tahapan mulai sistem itu direncanakan sampai diimplementasikan,
hingga suatu saat perlu dikembangkan kembali menjadi sistem yang
baru. Siklus demikian merupakan suatu daur hidup pengembangan
sistem informasi. 1. Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun
suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang
lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal,
yaitu sebagai berikut ini :
a. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di
sistem yanglama yang dapat berupa :
1) Ketidakberesan. Ketidakberesan dalam sistem yang lama
menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan
yang diharapkan. Ketidakberesan ini dapat berupa :
Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya
harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang
terjamin Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat
menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin; Tidak efisiennya
operasi; Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan.2) Pertumbuhan organisasi
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem
yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan
informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin
meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya
perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif
lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi
semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.b. Untuk meraih
kesempatan-kesempatan (opportunities)
Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat
keras komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah
begitu cepat berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi
informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan
informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan
keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. Dalam keadaaan pasar
bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat
menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang
telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Bila
pesaing dapat memanfaatkan teknologi ini, maka
kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing.
Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar,
pelayanan yang meningkat kepada langganan dan lain sebagainya.
c. Adanya instruksi-instruksi (directives)
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya
instruksi-instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar
organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah. Berikut ini
dapat digunakan sebagai indikator adanya permasalahan permasalahan
dan kesempatan-kesempatan yang dapat diraih, sehingga menyebabkan
sistem yang lama harus diperbaiki, ditingkatkan bahkan diganti
keseluruhannya. Indikator-indikator ini diantaranya adalah sebagai
berikut :
Proses pengembangan sistem dapat digambarkan sebagai berikut
:
Gambar.9.1. Proses Pengembangan SistemDengan telah
dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi
peningkatan-peningkatan di sistem yang baru.
Peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan : Performance
(kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang
baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari
throughput dan response time. Throughput adalah jumlah dari
pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Response time
adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau
pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan
tersebut.
Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi
yang disajikan.
Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau
keuntungankeuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang
terjadi.
Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk
mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta
kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.
Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan
jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan
bagaimana sumber daya tersebut2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle /
SDLC) merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan
tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut untuk
proses pengembangannya. Siklus hidup pengembangan sistem ,
merupakan proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem
atau subsistem informal berbasis komputer. SDLC dilakukan dengan
pendekatan sistem secara teratur dan dilakukan secara top-down,
oleh karenanya sering disebut pendekatan air terjun (waterfall
approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Tahap-tahap
siklus hidup sistem, empat yang pertama dinamakan siklus hidup
pengembangan sistem (system development life cycle - SDLC). Tahap
kelima, tahap penggunaannya yang berlangsung sampai waktunya untuk
merancang sistem itu kembali. Siklus hidup sistem yang pertama
dikelola oleh manajer unit jasa informasi, dibantu oleh manajer
dari analis sistem, pemrograman, dan operasional. Kecenderungan
sekarang ditangani oleh tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah.
Saat sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh
organisasi, direktur utama atau komite eksekutif mungkin memutuskan
untuk mengawasi proyek pengembangannya. Ketika lingkup sistem
menyempit dan fokusnya lebih operasional, kemungkinan besar
dipegang oleh yang lebih rendah seperti wakil direktur utama,
direktur bagian administrasi dan CIO. Banyak perusahaan membuat
suatu komite khusus. Jika tujuannya memberi petunjuk, pengarahan
dan pengendalian yang berkesinambungan, komite ini disebut komite
pengarah. Komite pengarah yang mengarahkan penggunaan sumberdaya
komputer perusahaan disebut komite pengarah SIM. Anggota tetap
komite pengarah SIM melibatkan eksekutif tingkat tinggi. Sedangkan
anggota sementara meliputi manajer yang lebih rendah dan para
konsultan selama keahliannya dibutuhkan. Tugas dan fungsi utama
komite pengarah SIM:a. Menetapkan kebijakan, yang memastikan
dukungan komputer untuk mencapai tujuan strategis perusahaan;
b. Menjadi pengendali keuangan, dengan bertindak sebagai badan
yang berwenang memberi persetujuan bagi semua permintaan dana yang
berhubungan dengan komputer;
c. Menyelesaikan pertentangan, yang timbul sehubungan dengan
prioritas penggunaan komputer.
Dengan memusatkan manajemen siklus hidup sistem dalam komite
pengarah, diperoleh dua keuntungan, yaitu semakin besar kemungkinan
penggunaan komputer untuk mendukung aspek manajerial dan
operasional perusahaan serta semakin besar kemungkinan
proyek-proyek berbasis komputer mempunyai perencanaan dan
pengendalian yang lebih baik. Kebijakan untuk mengembangkan sistem
informasi dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen
menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak
dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem yang lama mempunyai
banyak kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki (misalnya untuk
meningkatkan efektifitas manajemen, meningkatkan produktivitas atau
meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada langganan).
Partisipasi dan keterlibatan manajemen puncak masih diharapkan
untuk keberhasilan sistem yang akan dikembangkan. Untuk itu
manajemen puncak dilengkapi dengan suatu tim penasehat yang disebut
dengan komite pengarah (steering commitee) yang umumnya dibentuk
dari wakil-wakil pimpinan dari masing-masing departemen pemakai
sistem seperti misalnya manajer-manajer departemen atau
manajer-manajer divisi. Seringkali komite ini diketuai sendiri oleh
direktur utama.
Setiap pengembang mempunyai strategi yang berlainan, namun
demikian, pada dasarnya siklus hidup pengembangan sistem informasi
terdapat 5 (lima) tahapan, yaitu :
1) Perencanaan Sistem ( Systems Planning); 2) Analisis Sistem
(System Analysis); 3) Perancangan Sistem (System Design); 4)
Implementasi Sistem (System Implementation); 5) Penggunaan sistem
(System Utilization ) 2.1. Tahap Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem merupakan tahap paling awal yang memberikan
pedoman dalam melakukan langkah selanjutnya. Perencanaan sistem
menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja
dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini
serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.
Perencanaan sistem dapat terdiri : perencanaan jangka pendek
meliputi periode 1 s.d. 2 tahun dan perencanaan jangka panjang
meliputi periode sampai dengan 5 tahun.Perencanaan sistem biasanya
ditangani oleh staf perencanaan sistem, bila tidak ada dapat juga
dilakukan oleh departemen sistem.
Proses Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses
utama yaitu : a. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan
oleh staf perencana sistem
b. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan
dilakukan oleh
komite pengarah.
c. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan
dilakukan oleh analis sistem. Adapun langkah-langkah dalam tahap
perencanaan sistem ini dapat dilihat pada gambar 9.2.
tahap-tahapnya meliputi :
a. Menyadari Masalah: kebutuhan adanya proyek Sistem informasi
berbasis komputer biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non
manajer dan unsur-unsur dalam lingkungan perusahaan.
b. Mendefinisikan masalah: setelah sadar akan adanya masalah,
manajer harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasinya.
c. Menentukan tujuan sistem: manajer dan analis sistem
mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi ole
sistem untuk memuaskan pemakai.
d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem: kendala-kendala ini
penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai
dikerjakan.
e. Membuat studi kelayakan: studi kelayakan adalah suatu
tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi
kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
Kriteria kelayakan dalam hal ini meliputi kelayakan : Teknis:
tersediakah perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan
pemrosesan yang diperlukan ? Pengembalian ekonomis: dapatkah sistem
yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan
dan biayanya? Pengembalian non ekonomis: dapatkah sistem yang
diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat
diukur dengan uang? Hukum dan etika: akankah sistem yang diajukan
beroperasi dalam batasan hukum dan etika? Operasional: akankah
rancangan sistem seperti itu akan didukun oleh orang-orang yang
menggunakannya? Jadwal: mungkinkah menerapkan sistem dalam kendala
waktu yang ditetapkan?Komite Pengarah SIMManajerAnalisis Sistem
Gambar 9.2. Langkah-langkah Tahap Perencanaan Sistem
f. Mempersiapkan usulan penelitian sistem: jika sistem dan
proyek layak, diperlukan penelitian sistem yang menyeluruh.
Penelitian siste (system study) akan memberikan dasar yang terinci
untuk rancangan sistem baru. Analis akan menyiapkan usulan
penelitian sistem yan memberikan dasar bagi manajer untuk
menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analis.
g. Menyetujui atau menolak penelitian proyek: manajer dan komite
pengarah menimbang pro dan kontra dari proyek dan rancangan sistem
yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan atau
tidak.h. Menetapkan mekanisme pengendalian: sebelum proyek dimulai
perlu ditetapkan mekanisme pengendaliannya. Jumlah waktu yang
diperlukan dinyatakan dalam orang-bulan. Setelah proyek jalan perlu
dimonitor. Berbagai teknik dokumentasi yang dapat digunakan antara
lain: tabel, grafik, diagram jaringan (network diagram: PERT dan
CPM).
2.2. Tahap Analisis Sistem
Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari
suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikan.Tahap analisis merupakan tahap yang
kritis dan sangat penting, karena kesalahan di
dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap
selanjutnya
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama
dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan
proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan
sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya
lebih terinci. Didalam tahap analisis sistem terdapat
langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu
:a. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah,
mengindentifikasikan penyebab masalah; mengidentifikasikan titik
keputusan; mengidentifikasikan personil-personil kunci.b.
Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada, menentukan
jenis penelitian; merencanakan jadual penelitian; Mengatur jadual
wawancara; Mengatur jadual observasi; Mengatur jadual pengambilan
sampel; Membuat penugasan penelitian; Membuat agenda wawancara;
Mengumpulkan hasil penelitian
c. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem, Menganalisis kelemahan
Sistem; Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen.d.
Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis yang tujuannya :
Memberi laporan bahwa analisis telah selesai dilakukan; Meluruskan
kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis
oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen; Meminta
pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen; Meminta
persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan
selanjutnya.Adapun Adapun langkah-langkah dalam tahap analisis
sistem ini dapat dilihat pada gambar 9.3. tahap-tahapnya meliputi
:
Komite Pengarah SIM Manajer Analisis Sistem
Gambar 9.3. Langkah-langkah Tahap Analisis Sistem
a. Mengumumkan Penelitian Sistem: untuk mengurangi kekuatiran
akan adanya aplikasi komputer baru, kiranya perlu dikomunikasikan
dengan cara : alasan perusahaan melaksanakan proyek; dan bagaimana
sistem baru menguntungkan perusahaan dan para karyawan.b.
Mengorganisasikan tim proyek: sebaiknya pemimpin proyek adalah
spesialis informasi, jangan pemakai.c. Mendefinisikan kebutuhan
pemakai: pengumpulan informasi kebutuhan pemakai dapat dilakukan
dengan: wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan
survei. Wawancara lebih disukai, karena: (1) adanya komunikasi dua
arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh; (2) meningkatkan
antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis, maupun pemakai;
(3) dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis
informasi; (4) memberi kesempatan bagi peserta proyek kalau ada
perbedaan pandangan. Dokumentasinya dapat berupa flowchart, diagram
arus data (data flow diagram), dan grafik serta penjelasan naratif
dari proses dan data. Semua dokumentasi ini yang menjelaskan sistem
ini disebut kamus proyek.d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem:
setelah kebutuhan informasi didefinisikan, langkah selanjutnya
adalah menspesifikasikan secara tepat kriteria kinerja sistem.
Contoh, manajer pemasaran menetapkan kriteria laporan biaya bulanan
sbb: (1) laporan disiapkan dalam kertas dan tampilan; (2) laporan
disediakan tidak lebih dari tiga hari setelah akhir bulan; (3)
laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya aktual dengan
anggaran.
e. Menyiapkan usulan rancangan: analis sistem memberikan
kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan/hentikan
untuk kedua kalinya. Manajer harus menyetujui tahap rancangan dan
dukungan bagi keputusan itu termasuk usulan rancangan.
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek: manajer dan komite
pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah
disetujui atau tidak.2.3. Tahap Perancangan SistemSetelah tahap
analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah
mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba
waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana
membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan
sistem (system design ). Tahap perancangan sistem ini mempunyai
tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem;
untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang
terlibat. Tahap perancangan sistem merupakan tahap penentuan proses
dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Untuk sistem berbasis
komputer biasanya dalam rancangan ada spesifikasi jenis peralatan
yang akan digunakan.Adapun langkah-langkah dalam tahap analisis
sistem ini dapat dilihat pada gambar 9.4. tahap-tahapnya meliputi
:
a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci: analis bekerja sama
dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan
alat-alat yang telah dijelaskan dalam modul teknis. Penggambaran
dilakukan dari yang besar dan secara bertahap secara rinci dengan
pendekatan top-down dan ini biasanya dilakukan untuk rancangan
terstruktur (structured design).
b. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem:
analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau
model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi
sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.
Komite Pengarah SIM Manajer Analisis Sistem
Gambar 9.4. Langkah-langkah Tahap Perancangan Sistem
c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem: analis
bekerja bersama manajer mengevaluasi berbagai alternatif dan
dipilih yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria
kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
d. Memilih konfigurasi yang terbaik: analis mengevaluasi semua
konfigurasi subsistem dengan menyesuaikan kombinasi peralatan
sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah
dianalisis kemudian direkomendasikan kepada manajer untuk
disetujui. Persetujuan dilakukan oleh Komite pengarah SIM.
e. Menyetujui usulan penerapan: analisis menyiapkan usulan
penerapan yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus
dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem: jika keuntungan
dari sistem melebihi biayanya, penerapan akan disetujui.2.4. Tahap
Implementasi SistemSetelah dianalisis dan dirancang secara rinci
dan teknologi telah diseleksi dan
dipilih. Tiba saatnya , sistem untuk diimplementasikan. Tahap
implementasi sistem
merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk
dioperasikan. Tahap ini
termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan
paket perangkat
lunak aplikasi.
Implementasi sistem merupakan kegiatan untuk memperoleh dan
mengintegrasikan sumberdaya fisik dan konseptual yang menghasilkan
suatu sistem yang bekerja.
Adapun langkah-langkah dalam tahap analisis sistem ini dapat
dilihat pada gambar 9.5. tahap-tahapnya meliputi :
a. Merencanakan penerapan: sebelum sistem baru digunakan,
manajer dan spesialis informasi memahami dengan baik pekerjaan yang
diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem.b. Mengumumkan
penerapan: proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan
cara yang sama seperti penelitian sistem. Tujuannya untuk
menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem
baru dan meminta kerjasama pegawai.Komite Pengarah SIM Manajer
Analisis Sistem
Gambar 9.5. Langkah-langkah Tahap Implementasi Sistemc.
Mendapatkan sumberdaya perangkat keras: rancangan sistem disediakan
bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat
pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request
for proposal (RFP).
d. Mendapatkan sumberdaya perangkat lunak: dapat membuat sendiri
oleh programmer dari dokumen yang disiapkan analis sistem atau
menggunakan perangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application
soft ware).e. Menyiapkan database: DBA bertanggungjawab untuk semua
kegiatanyang berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan
database. f. Menyiapkan fasilitas fisik: fasilitas di sini adalah
lantai yang ditinggikan, pengendalian suhu ruangan dan kelembaban
khusus, keamanan, peralatan pendeteksi api dan pemadam kebakaran,
dsb.g. Mendidik peserta dan pemakai: baik peserta (operator
pemasukan data, pegawai coding, dan administrasi) dan pemakai harus
dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan sebaiknya
setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang
dipelajari mulai diterapkan.
h. Masuk ke sistem baru: proses menggantikan sistem lama ke
sistem baru disebut cutover. Ada 4 pendekatan dasar: percontohan
(pilot project), serentak, bertahap, dan paralel.
2.5. Tahap Penggunaan SistemPada tahap ini terdiri dari 3
langkah sebagaimana ditunjukkan pada gambar 9.6, langkah langkah
penggunaan sistem ( System Implementation ) adalah :a. Menggunakan
sistem. Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang
diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
b. Audit sistem. Penelitian apakah sistem baru memenuhi kriteria
kinerja. Studi ini disebut penelaahan setelah penerapan (post
implementation).
c. Memelihara sistem. Selama manajer menggunakan sistem,
berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan
dukungan yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan
sistem. Ada tiga alasan untuk pemeliharaan : Memperbaiki kesalahan;
Menjaga kemutakhiran sistemdan Meningkatkan sistem. Komite Pengarah
SIM Manajer / userAnalisis Sistem
Gambar 9.6. Tahap Penggunaan Sistem
3. Pendekatan Pengembangan SistemTerdapat beberapa pendekatan
untuk mengembangkan sistem yaitu dipandang dari metodologi yang
digunakan :
a. Pendekatan Klasik (Classical Approach) dan Pendekatan
Terstruktur (Structured Approach). Pendekatan klasik menekankan
bahwa pengembangan suatu sistem informasi akan berhasil apabila
mengikuti tahapan sesuai daur hidup pengembangan sistem. Namun pada
kenyataannya hal ini tidaklah cukup, karena pendekatan ini tidak
memberikan pedoman lebih lanjut tentang bagaimana melakukan
tahapan- tahapan tersebut dengan terinci. Mulai tahun 1970-an
muncul pendekatan baru yang disebut pendekatan terstruktur.
Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan tambahan
alat-alat, teknik-teknik, dan dokumentasi kepada sistem analis
untuk mengembangkan sistem di samping tetap mengikuti tahapan daur
hidup pengembangan sistem informasi. Beberapa contoh alat, teknik,
dan dokumentasi dimaksud adalah sebagai berikut:
Diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output)
Kamus data (Data Dictionary /DD)
Diagram Alir Data / DAD (Data Flow Diagram/DFD)
Tabel Keputusan (Decission Table)
Jaringan proyek (Program Evaluation and Review Techniques/
PERT)
Diagram alir sistem (Sytems Flowchart), dan lain-lain
b. Pendekatan Sepotong (Piece Approach) dan Pendekatan Sistem
(Systems Approach). Pendekatan sepotong merupakan pendekatan
pengembangan sistem yangmenekankan pada suatu kegiatan atau
aplikasi tertentu saja. Pada pendekatan ini kegiatan atau aplikasi
yang dipilih, dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya dalam
sistem inforrnasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari
organisasi. Pendekatan ini hanya memperhatikan sasaran dari
kegiatan atau aplikasi itu saja. Pendekatan sistem merupakan
pendekatan pengembangan sistem yang memperhatikan sistem informasi
sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan
atau aplikasinya. Pendekatan ini juga menekankan pada pencapaian
sasaran keseluruhan dari organisasi.
c. Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach) dan Pendekatan
Atas Turun (Top Down Approach)Pendekatan Bottom-up merupakan ciri
pendekatan klasik dimana pengembangan sistem informasi menekankan
pada kebutuhan pengolahan data transaksi pada level terbawah, dan
kemudian semakin naik untuk memberikan informasi yang disusun
berdasarkan data-data transaksi yang ada. Pendekatan ini menekankan
pada data bukan pada informasi. Pendekatan Top-down merupakan ciri
pendekatan terstruktur yang lebih menekankan pada informasi yang
diperlukan untuk pembuatan keputusan manajemen bagi kepentingan
manajerial. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran
dan kebijaksanaan organisasi, selanjutnya proses semakin turun
untuk menentukan kebutuhan pengolahan data yang dianalisis
berdasarkan kebutuhan informasi sampai pada level terendah yang
meliputi penentuan kebutuhan input, output, basis data, prosedur
operasi, dan pengendalian. Pada tahapan analisis sistem, pendekatan
Bottom up seringkali disebut sebagai data analysis,sedangkan
pendekatan Top-down dikenal dengan istilah decission analisysd.
Pendekatan Sistem Menyeluruh dan Pendekatan Moduler. Pendekatan
sistem menyeluruh merupakan pendekatan pengembangan sistem serentak
secara menyeluruh pada saat yang bersamaan. Pendekatan ini kurang
tepat untuk sistem yang kompleks, karena pengembangannya menjadi
sulit. Pendekatan moduler berusaha memecah sistem yang kompleks
menjadi bagian yang lebih kecil atau modul yang sederhana, sehingga
sistem akan mudah dipahami dan dikembangkan. Lebih jauh, sistem
dapat dikembangkan secara tepat waktu, mudah dipahami pemakai
sistem, dan mudah dipelihara. Pendekatan menyeluruh merupakan ciri
pendekatan klasik, sedangkan pendekatan moduler merupakan ciri
pendekatan terstruktur.
e. Pendekatan Lompatan Jauh (Great Loop Approach) dan Pendekatan
Berkembang (Evolution Approcah). Pendekatan lompatan jauh merupakan
pendekatan pengembangan sistem yang menerapkan perubahan menyeluruh
secara serentak menggunakan teknologi paling canggih saat itu.
Pendekatan ini banyak mengandung resiko karena teknologi komputer
berkembang sangat cepat sehingga cepat usang, menjadi sangat
kompleks sehingga sulit dikembangkan, dan terlalu mahal karena
memerlukan investasi seketika untuk semua teknologi yang digunakan.
Pendekatan berkembang merupakan pendekatan pengembangan sistem yang
menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi yang memerlukan
pada saat itu dan akan terus dikembangkan pada masa selanjutnya
sesuai perkembangan teknologi. Pendekatan ini tidak terlalu mahal
dan dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat sehingga
sistem yang dikembangkan tidak cepat usang.4. Daftar Istilah
Penting1) Systems development (Pengembangan sistem)
2) System Development Life Cycle / SDLC (Siklus hidup
pengembangan sistem)
3) waterfall approach (pendekatan air terjun) dalam pengembangan
dan
penggunaan sistem.
4) System design (perancangan sistem)
5) Structured design (rancangan terstruktur)
6) data flow diagram (diagram arus data)
7) System Implementation (penggunaan sistem) 8) Hierarchy Input
Process Output ( HIPO)
9) Data Dictionary ( Kamus data)
10) Data Flow Diagram (Diagram Alir Data )
11) Decission Table ( Tabel Keputusan )
12) Program Evaluation and Review Techniques ( Jaringan proyek
)
13) Sytems Flowchart (Diagram alir sistem )5. Rangkuman1)
Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun
suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang
lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal,
yaitu adanya permasalahan, adanya upaya ut meraih kesempatan,
adanya instruksi2) Siklus hidup pengembangan sistem (System
Development Life Cycle / SDLC) merupakan suatu bentuk pengembangan
yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan
langkah-langkah di dalam tahapan tersebut untuk proses
pengembangannya. Siklus hidup pengembangan sistem , merupakan
proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau
subsistem informal yang berbasis komputer.3) Pada dasarnya siklus
hidup pengembangan sistem informasi terdapat 5 (lima) tahapan,
yaitu : Perencanaan Sistem ( Systems Planning); Analisis Sistem
(System Analysis); Perancangan Sistem (System Design); Implementasi
Sistem (System Implementation); Penggunaan sistem (System
Utilization) 4) Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan
sistem yaitu : Pendekatan Klasik (Classical Approach) dan
Pendekatan Terstruktur (Structured Approach).
Pendekatan Sepotong (Piece Approach) dan Pendekatan Sistem
(Systems Approach). Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach) dan
Pendekatan Atas Turun (Top Down Approach).
Pendekatan Sistem Menyeluruh dan Pendekatan Moduler.
Pendekatan Lompatan Jauh (Great Loop Approach) dan Pendekatan
Berkembang (Evolution Approcah). 6. Latihan Soal1) Jelaskan hal-hal
apa saja yang menyebabkan suatu sistem lama harus diperbaiki atau
diganti !2) Sebutkan dan jelaskan beberapa indikator (minimal 5
indikator) bahwa suatu sistem harus segera diperbaiki atau diganti
.
3) Jelaskan harapan-harapan apa saja setelah suatu sistem baru
dikembangkan dalam suatu pengembangan sistem .
4) Jelaskan mengenai pentingnya dukungan dari manajemen puncak
(top management) dalam suatu pengembangan sistem .
5) Sebutkan dan jelaskan alasan suatu pemeliharaan sistem
(systems maintenance) harus dilakukan 6) Apa perbedaan utama
pendekatan pengembangan sistem klasik dengan pendekatan
pengembangan sistem terstruktur ?
7) Apa yang menjadi perbedaan antara seorang analis sistem
dengan seorang programmer ?
8) Untuk menjadi seorang analis sistem yang baik, diperlukan
beberapa pengetahuan dan keahlian tertentu. Kenapa keahlian membina
hubungan antar personil diperlukan ?
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca diharapkan dapat :
Menjelaskan konsep dasar proses pengembangan sistem dan siklus
hidup pengembangan sistem informasi.
Menjelaskan beberapa indikator adanya permasalahan, peluang
dan kesempatan yang dapat diraih jika memerlukan pengembangan
sistem informasi.
Menjelaskan langkah langkah yang ada pada tiap tahap
pengembangan sistem : Perencanaan Sistem , Analisis Sistem,
Perancangan Sistem, Implementasi Sistem, Penggunaan sistem
Menjelaskan secara teoritik beberapa pendekatan untuk
mengembangkan sistem.
Memberikan du
model
BAB
9
Konsultasi
5. membuat studi kelayakan
6. Menyiapkan Usulan Penelitian
2. mendefinisikan masalah
4. Mengidentifikasi kendala sistem
3. Menentukan Tujuan Sistem
1.Menyadari masalah
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
7. Setuju atau menolak penelitian proyek
5. menyiapan usulan rancangan
7. mendidik peserta dan pengguna
2. Mengorganisasikan tim proyek
3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
6. Setuju atau menolak penelitian proyek
6. menyiapan fasilitas fisik
1. Mengumumkan penelitian sistem
5. Menyiapkan Database
3. Mendapatkan sumberdaya
Hard Ware
4.Mendapatkan sumberdaya
Soft Ware
MENGATUR
8. Masuk ke Sistem Baru
MENGATUR
2. Mengumuman Penerapan
1. Merencanakan Implementasi sistem
Sistem yang Baru
Memecahkan masalah; meraih kesempatan; memenuhi instruksi
6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
MENGATUR
2. Mengidentifikasi alternatif
konfigurasi sistem
1.Menyiapkan rancangan
sistem terinci
3 Konflik konfigurasi terbaik
4. Memilih konfigurasi terbaik
5. Menyiapkan usulan
penerapannya
1. Menggunakan Sistem
Permasalahan ; kesempatan; instruksi
3. Memelihara
sistem
2. Audit sistem
Pengembangan Sistem
Sistem yang ada
Mengatur
Keluhan dari langganan ;
Pengiriman barang yang sering
tertunda;
Pembayaran gaji yang terlambat;
Laporan yang tidak tepat waktunya;
Isi laporan yang sering salah;
Tanggung jawab yang tidak jelas;
Waktu kerja yang berlebihan;
Ketidak beresan kas;
Produktifitas tenaga kerja yang
rendah;
Banyaknya pekerja yang menganggur;
Tanggapan yang lambat terhadap langganan
Kapasitas produksi yang menganggur
Pekerjaan manajer yg terlalu teknis.
Kehilangan kesempatan kompetisi pasar;
Kesalahan - kesalahan manual yang tinggi;
Persediaan barang yang terlalu tinggi;
Pemesanan kembali barang yang tidak efisien;
Biaya operasi yang tinggi;
File - file yang kurang teratur;
Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran;
Bertumpuknya back-order (tertundanya pengiriman karena kurangnya
persediaan barang);
Investasi yang tidak efisisen;
Peramalan penjualan dan produksi
tidak tepat.