Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing BAB 8 PEMELIHARAAN MESIN GERINDA FINISHING Dalam Bab 8 ini akan dibicarakan tentang mesin gerinda meliputi: Konstruksi mesin gerinda finishing, prinsip kerja mesin gerinda, prosedur pengoperasian mesin gerinda, komponen yang rawan terhadap kerusakan, pemeliharaan mesin gerinda finishing dan kartu pemeliharaan mesin. 8.1 Konstruksi mesin gerinda finishing Mesin gerinda adalah mesin yang digunakan untuk mengasah benda-benda keteknikan dan untuk finishing benda kerja. Proses pengasahan ini dilakukan untuk menajamkan sisi-sisi sayat pada perkakas sayat dan untuk pengerjaan benda kerja yang keras serta untuk pengerjaan permukaan benda kerja yang halus dan memiliki ketelitian ukuran serta kehalusan permukaan yang sangat tinggi. Mesin ini terdiri dari bermacam-macam bentuk sesuai dengan fungsinya masing-masing. Macam mesin gerinda secara umum diantaranya adalah mesin gerinda datar yang terbagi menjadi mesin gerida vertikal dan horizontal, mesin gerinda silindris dan mesin gerinda asah. Bagian utama dari mesin ini adalah mata gerinda. Karena pengerjaan mesin ini membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi, maka poros dudukan batu asah harus bebas dari getaran pada waktu berputar. Dalam melakukan penggerindaan dibutuhkan cairan pendingin (coolant) agar menjaga suhu 126
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
BAB 8PEMELIHARAAN MESIN GERINDA FINISHING
Dalam Bab 8 ini akan dibicarakan tentang mesin gerinda meliputi: Konstruksi mesin gerinda finishing, prinsip kerja mesin gerinda, prosedur pengoperasian mesin gerinda, komponen yang rawan terhadap kerusakan, pemeliharaan mesin gerinda finishing dan kartu pemeliharaan mesin.
8.1 Konstruksi mesin gerinda finishingMesin gerinda adalah mesin yang digunakan untuk
mengasah benda-benda keteknikan dan untuk finishing benda kerja. Proses pengasahan ini dilakukan untuk menajamkan sisi-sisi sayat pada perkakas sayat dan untuk pengerjaan benda kerja yang keras serta untuk pengerjaan permukaan benda kerja yang halus dan memiliki ketelitian ukuran serta kehalusan permukaan yang sangat tinggi.
Mesin ini terdiri dari bermacam-macam bentuk sesuai dengan fungsinya masing-masing. Macam mesin gerinda secara umum diantaranya adalah mesin gerinda datar yang terbagi menjadi mesin gerida vertikal dan horizontal, mesin gerinda silindris dan mesin gerinda asah. Bagian utama dari mesin ini adalah mata gerinda. Karena pengerjaan mesin ini membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi, maka poros dudukan batu asah harus bebas dari getaran pada waktu berputar.
Dalam melakukan penggerindaan dibutuhkan cairan pendingin (coolant) agar menjaga suhu permukaan dari gerinda dan benda kerja akibat dari panas yang ditimbulkan karena gesekan. Panas yang terjadi jika tidak diberi pendingin dapat mengakibatkan benda kerja akan memuai dan membentuk guratan halus pada permukaan gerinda. Selain itu pendingin juga berfungsi sebagai cairan yang membersihkan permukaan gerinda dari kotoran-kotoran karena serbuk mata gerinda maupun benda kerja. Cairan pendingin setelah terpakai lalu turun ke bawah dan tersaring, setelah itu dipompakan kembali untuk dipakai lagi untuk mendinginkan benda kerja dan cutter.
126
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
Gambar 8.1.1 mesin gerinda asah vertikal
Untuk mengasah benda kerja yang rata digunakan mesin gerinda finishing datar. Gambar disamping merupakan mesin gerinda datar vertikal (Gambar 8.1.1). Mesin ini memiliki batu asah berbentuk mangkok, maka mesin ini mampu mengasah permukaan dengan cepat. Karena bidang singggung lebih besar dan butiran asahan banyak yang tersangkut saat pengasahan, hasil penyayatan mesin ini cenderung kasar.
Gambar 8.1.2 Batu gerinda segmen untuk gerinda datar vertikal
Batu gerinda yang berbentuk mangkok cocok untuk pengasahan yang terputus-putus. Untuk pengasahan bidang yang lebar dan pengasahan yang terus menerus akan timbul panas yang tinggi dan pendinginan yang sulit, sehingga lebih cocok menggunakan batu gerinda segmen (Gambar 8.1.2).
127
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
Gambar 8.1.3 disamping merupakan jenis mesin gerinda finisihing datar horisontal. Mesin ini mengasah dengan keliling dari batu asah silindris, mesin ini cocok untuk pengasahan datar yang halus. Karena bidang singgung dari batu gerinda yang kecil, maka mesin ini tidak cocok untuk mengasah datar permukaan yang lebar.
Gambar 8.1.3Mesin gerinda datar
Gambar 8.1.4 Macam bentuk penggerindaaan dengan batu gerinda
silindris
Mesin gerinda ini menggunakan batu gerinda silindris yang cocok juga untuk pengasahan akhir pada bidang-bidang yang memiliki kedalaman tertentu. Selain itu dapat pula digunakan untuk pengasahan sudut dan pembuatan profil-profil memanjang sesuai dengan bentuk batu asah yang dikehendaki (Gambar 8.1.4)
Gambar 8.1.5 Mesin gerinda silindris
Untuk pengasahan benda kerja yang berbentuk silindris digunakan mesin gerinda silindris (Gambar 8.1.5). mesin gerinda ini mempunyai tiga gerakan yaitu gerakan putar dari batu asah, gerakan berputar dari benda kerja dan gerakan pemakanan. Untuk benda kerja yang panjang maka diperlukan pula gerakan memanjang dari meja mesin.
128
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
Pada mesin gerinda ini memiliki 2 center yang tidak berputar. Untuk pengasahan kerucut dari benda kerja yang kecil dan panjang, bagian atas dari meja yang merupakan dudukan kepala tetap dan lepas dapat diserongkan. Sedangkan untuk pengasahan kerucut yang pendek, maka kepala penggeraknya yang dapat diputar (Gambar 8.1.6).
Gambar 8.1.6 Posisi pengerjaan dengan mesin gerinda silindris
8.2 Prinsip kerja mesin gerinda
Gambar 8.2.1 Motor penggerak batu gerinda
Prinsip kerja dari mesin gerinda adalah memanfaatkan putaran dari motor listrik yang diteruskan oleh belt dan puli untuk menggerakkan batu gerinda (Gambar 8.2.1).
Gambar 8.2.2 Motor penggerak pada kepala tetap.
Untuk mesin gerinda silindris selain ada motor pengerak utama yang menggerakkan batu asah, terdapat pula motor untuk penggerak untuk memutar benda kerja yang terpasang pada center (Gambar 8.2.2) dan motor untuk gerakan memanjang meja.
129
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
Untuk gerakan memanjang dari meja mesin, adanya limit switch pada mesin gerinda silindris yang dapat disetel digunakan untuk gerakan memanjang otomatis pengasahan benda kerja yang panjang (Gambar 8.2.3).
Gambar 8.2.3 Limit switch untuk gerakan memanjang.
8.3 Prosedur pengoperasian mesin gerinda
8.3.1PengecekanPengecekan pada mesin gerinda finishing diperlukan agar
mesin dapat bekerja dengan baik dan hasil pekerjaan sesuai yang diharapkan. Pengecekan yang harus dilakukan diantaranya adalah pengecekan cairan coolent, pengecekan ketajaman dari roda gerinda, dan pengecekan putaran mesin
Gambar 8.3.1.1 Proses pendinginan pada gerinda
Cairan pendingin/Coolent pada mesin gerinda memiliki fungsi diantaranya adalah untuk meredam panas dan menghilangkan kotoran dan serbuk hasil penggerindaan (Gambar 8.3.1.1). Adanya kotoran pada saat penggerindaan dapat mengganggu ketajaman dari batu gerinda yang pada akhirnya mempengaruhi hasil penggerindaan. Sehingga pompa coolent dan cairan coolent harus dicek kondisinya.
130
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
Ketajaman batu gerinda merupakan salah satu langkah pengecekan yang penting karena sangat mempengaruhi hasil dari pengerjaan. Gambar 8.3.1.2 a menunjukan batu gerinda yang sudah tumpul atau tidak rata dan Gambar 8.3.1.2 menunjukkan batu gerinda yang baik setelah diasah .
Gambar 8.3.1.2 Mata gerinda sebelum dan
sesudah diasah
Gambar 8.3.1.3 Balancer pada batu gerinda
Batu gerinda yang oleng atau tidak seimbang akan mengakibatkan hasil pengasahan yang tidak merata. Pada konstruksi pemasangan batu gerinda sudah dilengkapi balancer sebagai penyeimbang (Gambar 8.3.1.3). Oleng tidaknya batu gerinda dapat disetel dengan memindahkan posisi balancer ini.
Gambar 8.3.1.4 Pengecekan keretakan menggunakan palu kayu
Untuk pengecekan terjadi keretakan atau tidak pada batu gerinda dapat menggunakan palu kayu yang dipukulkan secara perlahan dan hati-hati pada batu gerinda (Gambar 8.3.1.4). Batu gerinda yang baik yaitu tidak terjadi retakan akan berbunyi nyaring ketika dipukul.
131
sebelum sesudah
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
Untuk gerinda finishing datar, bagian yang perlu dicek adalah kekuatan magnet pada meja mesin sekaligus dudukan benda kerja (Gambar 8.3.1.5). Jika kekuatan magnet meja sudah berkurang maka benda kerja tidak terletak dengan baik, sehingga dapat merusak benda kerja dan batu gerinda.
Gambar 8.3.1.5 Meja mesin gerinda datar horisontal
8.3.2Penyetelan
Gambar 8.3.2.1 Alat untuk balancing batu gerinda
Untuk mendapatkan permukaan hasil pengasahan yang licin maka batu gerinda harus berputar dengan tenang (tidak oleng). Adanya balancer digunakan untuk menyetel keseimbangan dari batu gerinda. Alat bantu yang digunakan untuk menyetel keseimbangan batu gerinda adalah pada Gambar 8.3.2.1.
Proses balancing dilakukan dengan memasang gerinda yang sudah diberi tanda ke sebuah poros kemudian diletakan diatas alat tersebut dan diputar beberapa kali. Apabila tanda tersebut berpindah-pindah posisi pada saat batu gerinda berhenti maka batu gerinda tersebut seimbang (Gambar 8.3.2.2). Gambar 8.3.2.2 Proses
balancing pada batu gerinda mesin gerinda datar
132
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
Gambar 8.3.2.3 Penyetelan limit switch
Untuk menyetel panjang pemakanan pada mesin gerinda silindris, dilakukan dengan mengggeser posisi limit switch disesuaikan dengan panjang benda kerja (Gambar 8.3.2.3). Pengaturan posisi limits switch ini dilakukan dengan mengendorkan baut-pengikat limit switch dengan menggunakan kunci L.
8.3.3Pengoperasian
Pemasangan benda kerja untuk mesin gerinda permukaan, dilakukan dengan meletakkan benda kerja ke magnet penarik, usahakan peletakannya pada posisi memanjang sejajar dengan meja mesin (Gambar 8.3.3.1). Gambar 8.3.3.1 Peletakan benda
kerja pada mesin gerinda datar.
Untuk benda kerja yang berbentuk silinder, pencekaman dilakukan dengan menggunakan cekam seperti pada mesin bubut. Sedangkan untuk benda kerja silinder yang panjang, pencekaman dilakukan dengan menggunakan 2 buah center (Gambar 8.3.3.2).
Gambar 8.3.3.2 Pencekaman benda kerja yang panjang pada mesin gerinda silindris
Langkah selanjutnya, yaitu dengan menyentuhkan batu gerinda ke benda kerja untuk mengetahui titik nol dari pemakanan (Gambar
133
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
8.3.3.3). Untuk menyentuhkannya dilakukan dengan menaikan meja mesin dengan memutar tuas handle. Kemudian handle untuk menaikan meja diputar sesuai dengan dalamnya penggerindaan, mesin dan coolent dihidupkan dan penggerindaan benda kerja dilakukan dengan memutar handle pengerak meja ke arah melintang.
Gambar 8.3.3.3 menyentuhkan batu gerinda ke benda kerjaUntuk mesin gerinda silindris, gerakan pemakanan (Gambar 8.3.3.5). dilakukan dengan menggerakan meja maju ke arah batu gerinda dengan memutar tuas meja. Gerakan meja kesamping atau arah memanjang benda kerja sudah otomatis dengan adanya limit switch yang bisa diatur posisinya sesuai dengan panjang benda kerjanya. Kedalaman pemotongan tiap langkah berkisar antara 0,0025 – 0,03 mm untuk pemotongan kasar, dan 0,002 – 0,005 mm untuk penghalusan (finishing).
Gambar 8.3.3.5 Penggerindaan pada gerinda silindris
134
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
8.4Pemeliharaan mesin gerinda
8.4.1Preventive maintenance
Gambar 8.4.1.1 Magnet pada meja mesin gerinda datar
Seperti pada mesin-mesin yang lain, meja mesin gerinda perlu dilakukan pelumasan agar terhindar dari kotoran dan karat. Meja mesin gerinda datar yang berupa magnet merupakan komponen yang perlu diperhatikan dalam perawatannya agar dapat berfungsi dengan baik dan daya kemagnetannya tetap terjaga (Gambar 8.4.1.1)
Ruang batu gerinda pada mesin gerinda datar merupakan bagian untuk melindungi batu gerinda (Gambar 8.4.1.2). Kotoran pada bagian ini dapat mengganggu proses pengasahan atau pemakanan jika menempel pada batu gerinda. Untuk itu diperlukan pembersihan secara berkala pada bagian ini. Gambar 8.4.1.2 Kotoran pada ruang
batu gerinda
Gambar 8.4.1.3 Alur meja gerinda silindris
Pada meja mesin gerinda silindris terdapat alur sebagai tempat bergesernya kepala lepas. Adanya kotoran maupun debu dapat mengakibatkan karat dan kepala lepas sulit digeser. Untuk itu bagian ini perlu dibersihkan dengan kuas setelah digunakan dan dilumasi oli (Gambar 8.4.1.3)
135
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
Kepala lepas pada mesin gerinda silindris prinsip kerjanya sama seperti pada mesin bubut. Agar handle mudah untuk menggerakan maju mundur dari center, maka pada bagian ini perlu dibersihkan dan diberi pelumasan secara berkala (Gambar 8.4.1.4)
Gambar 8.4.1.4 Kepala lepas meja gerinda silindris
Selain melakukan kegiatan pelumasan dan menjaga kebersihan mesin sebelum maupun sesudah digunakan, preventive maintenance pada mesin gerinda juga meliputi pengecekan baut dan mur yang longgar. Baut maupun mur yang perlu dicek pada mesin gerinda diantaranya adalah baut pengikat batu gerinda, baut pengikat limit switch dan kepala lepas pada mesin gerinda silindris serta baut pengikat magnet meja pada mesin gerinda datar.
Suku cadang komponen yang mudah mengalami kerusakan perlu disiapkan agar jika terjadi kerusakan pada komponen-komponen tersebut dapat segera ditangani sehingga proses pengerjaan tidak terhambat. Komponen yang perlu disiapkan suku cadangnya pada mesin gerinda finishing diantaranya adalah batu gerinda dan belt motor.
8.4.2Bagian yang mudah rusak
Batu gerinda merupakan bagian dari mesin gerinda yang cepat rusak atau aus. Akibat dari gesekan dengan benda kerja dapat mengakibatkan permukaan dari batu gerinda ridak rata (Gambar 8.4.2.1). Batu gerinda yang aus mengakibatkan permukaan hasil pengasahan tidak licin dan rata serta timbul suara gesekan yang keras. Gambar 8.4.2.1 batu gerinda yang
sudah aus
136
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
Untuk meratakan kembali permukaan batu gerinda atau menajamkannya, membersihkan beram-beram yang menempel secara manual dengan tangan digunakan Dresser yang terbuat dari baja (Gambar 8.4.2.2).
Gambar 8.4.2.2 Dresser (pengasah batu gerinda)
Selain pengasah dari baja, untuk pengasahan batu gerinda yang sangat teliti digunakan pengasah dari intan (Gambar 8.4.2.3). Untuk menghindarkan beban lebih pada ujung intan, maka kedalaman pengasahan hanya sekitar 0,02-0,03mm saja. Seperti Gambar disamping, hampir setiap mesin asah dilengkapi dengan pengasah intan.
Gambar 8.4.2.3 Pengasah intan yang terpasang pada mesin
Gambar 8.4.2.4 Magnet pada meja gerinda datar
Magnet yang terdapat pada meja mesin gerinda datar berfungsi menahan benda kerja pada saat pengerjaan (Gambar 8.4.2.4). Akibat penggunaan dan usia mesin, maka daya magnet dari meja ini dapat berkurang sehingga kemampuan memegang benda kerja juga berkurang. Jika hal ini terjadi, maka magnet pada meja ini harus diganti.
137
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
Akibat penggunaan mesin, semakin lama belt penghubung motor penggerak dengan batu gerinda akan menjadi kendor atau rusak (Gambar 8.4.2.5). Belt yang kendor, retak atau terkelupas harus diganti dengan yang baru.
Gambar 8.4.2.5 Belt pada mesin gerinda
8.4.3Cara membongkar dan memasangnya
Gambar 8.4.3.1 Melepas batu gerinda
Untuk melepas batu gerinda dari dudukannya, dibutuhkan 2 buah kunci pas. Salah satu kunci digunakan untuk memegang baut dari dalam dan satunya memutar dari luar (Gambar 8.4.3.1). Untuk memasangnya kembali, langkahnya sama dengan membongkar hanya pengencangan baut tidak boleh terlalu kencang karena dapat mengakibatkan batu gerinda tertekan dengan kuat dan menjadi retak.
Untuk melepas magnet meja mesin yang sudah tidak bekerja dengan baik, dengan melepas 2 buah baut pengikat pada sisi meja magnet (Gambar 8.4.3.2). Setelah baut dan penjepit dilepas, langkah selanjutnya melepas kabel-kabel kelistrikan magnet maka meja mesin dapat langsung diangkat.
Gambar 8.4.3.2 baut pengikat magnet mesin gerinda datar
138
Pemeliharaan Mesin Gerinda Finishing
8.5 Kartu pemeliharaan mesin
CONTOH FORMAT PEMELIHARAAN MESIN MINGGUAN/BULANAN/TAHUNAN*)
Nama Mesin/alat: ………………………………….Kode Mesin : ………………………………….
Nama Petugas Inspeksi
Nama bagian mesin yang diinspeksi
Paraf petugas inspeksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
? ? ? ? ? ? ? ? ?
? ? ?
Catatan: Beri nama komponen pada kolom yang diinspeksi pada nomor 1 s.d 9 *) Coret yang tidak diperlukan.
1. Batu gerinda yang akan dipakai harus dibalansing terlebih dahulu.
2. Jangan menggunakan putaran mesin yang melebihi kemampuan batu gerinda.
3. Gunakan batu gerinda yang kemampuan putarannya melebihi putaran mesin.
4. Pasang kaca pelindung pada mesin gerinda untuk menghindari cipratan air atau kulen.
5. Asahlah (tajamkan) batu gerinda jika sudah tumpul.6. Ikutilah selalu prosedur mengoperasikan mesin.
8.7 Pendalaman
1. Jelaskan, kerusakan jenis apa saja yang mungkin terjadi pada mesin gerinda?
2. Komponen apa saja yang perlu dirawat ?3. Terangkan bagaimana cara merawat mesin gerinda agar usia
pakainya menjadi lebih lama?4. Terangkan bagaimana caranya melepas dan memasang
kembali batu gerinda pada mesin?5. Jelaskan penyebab kerusakan gerinda 6. Jelaskan cara mengoperasikan mesin gerinda.7. Bagaimana cara melakukan balanching batu gerinda?