VI- 1 6.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah Kabupaten Sidoarjo merupakan kabupaten yang dihimpit oleh dua sungai yaitu Sungai Porong dan Sungai Surabaya sehingga terkenal sebagai kota Delta. Wilayah administrasi Kabupaten Sidoarjo terdiri atas wilayah daratan dan wilayah lautan. Luas wilayah daratan adalah sebesar 714,245 Km2 dan luas wilayah lautan berdasarkan perhitungan GIS sampai dengan 4 mil ke arah laut adalah sebesar 201,6868 Km2. Secara administratif Kabupaten Sidoarjo termasuk dalam propinsi Jawa Timur dengan batas administrasi sebagai berikut : Sebelah Utara : Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik Sebelah Timur : Selat Madura Sebelah Selatan : Kabupaten Pasuruan Sebelah Barat : Kabupaten Mojokerto Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112,5 0 - 112,9 0 BT dan 7,3 0 – 7,5 0 LS dan terbagi atas 18 kecamatan, 322 desa, 31 kelurahan. Untuk lebih jelasnya pembagian wilayah administrasi dan luas tiap kecamatan di Kabupaten Sidoarjo disajikan pada Tabel 2.1. BAB 6 PROFIL KABUPATEN SIDOARJO
21
Embed
BAB 6 PROFIL KABUPATENsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/... · 2018-07-06 · BAB 6 PROFIL KABUPATEN . VI- 2 Tabel 6. 1 Luas Masing-masing Kecamatan di Kabupaten
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
VI- 1
6.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah
Kabupaten Sidoarjo merupakan kabupaten yang dihimpit oleh dua sungai
yaitu Sungai Porong dan Sungai Surabaya sehingga terkenal sebagai kota Delta.
Wilayah administrasi Kabupaten Sidoarjo terdiri atas wilayah daratan dan wilayah
lautan. Luas wilayah daratan adalah sebesar 714,245 Km2 dan luas wilayah lautan
berdasarkan perhitungan GIS sampai dengan 4 mil ke arah laut adalah sebesar
201,6868 Km2.
Secara administratif Kabupaten Sidoarjo termasuk dalam propinsi Jawa Timur
dengan batas administrasi sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik
Sebelah Timur : Selat Madura
Sebelah Selatan : Kabupaten Pasuruan
Sebelah Barat : Kabupaten Mojokerto
Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112,50 - 112,90 BT dan 7,30 – 7,50 LS dan
terbagi atas 18 kecamatan, 322 desa, 31 kelurahan. Untuk lebih jelasnya pembagian
wilayah administrasi dan luas tiap kecamatan di Kabupaten Sidoarjo disajikan pada
Tabel 2.1.
BAB 6 PROFIL KABUPATEN
SIDOARJO
VI- 2
Tabel 6. 1 Luas Masing-masing Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo
No Nama Kecamatan Jumlah Luas Wilayah
(Ha) Desa Kelurahan
1 Sidoarjo 10 14 6.256,00
2 Buduran 15 - 4.102,50
3 Candi 24 - 4.066,80
4 Porong 13 6 2.982,30
5 Krembung 19 - 2.955,00
6 Tulangan 22 - 3.120,50
7 Tanggulangin 19 - 3.229,00
8 Jabon 15 - 8.099,80
9 Krian 19 3 3.250,00
10 Balongbendo 20 - 3.140,00
11 Wonoayu 23 - 3.392,00
12 Tarik 20 - 3.606,00
13 Prambon 20 - 3.422,50
14 Taman 16 8 3.153,50
15 Waru 17 - 3.032,00
16 Gedangan 15 - 2.405,80
17 Sedati 16 - 7.943,00
18 Sukodono 19 - 3.267,80
Total 322 31 71.424,50
Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2012
Sidoarjo9% Buduran
6%Candi
6%
Porong4%
Krembung4%
Tulangan4%
Tanggulangin5%
Jabon11%Krian
5%
Balongbendo4%
Wonoayu5%
Tarik 5%
Prambon5%
Taman4%
Waru4%
Gedangan3%
Sedati11%
Sukodono5%
Gambar 2.1. Diagram Luas Wilayah Masing-masing Kecamatan
di Kabupaten Sidoarjo
VI- 3
6.2 Gambaran Demografi
Kependudukan merupakan faktor penting dalam proses perencanaan, variabel-
variabel kependudukan yang dijabarkan antara lain, jumlah penduduk dan kepadatan
penduduk Kabupaten Sidoarjo, dan jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo
berdasarkan Kelompok Umur.
i. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Jumlah Penduduk Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2010 yaitu sebesar 1.964.761 jiwa.
Dengan wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi ada di wilayah
Kecamatan Waru dengan jumlah penduduk sebesar 210.592 jiwa. Sedangkan wilayah
Kecamatan dengan jumlah penduduk dengan jumlah terkecil terdapat di wilayah
Kecamatan Jabon dengan jumlah penduduk sebesar 58.274 jiwa. Adapun kepadatan
penduduk Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2010 yaitu 28 jiwa/Ha, yaitu dengan
wilayah kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi ada di wilayah
Kecamatan Waru dengan tingkat kepadatan penduduk 69 jiwa/Ha, dan wilayah
kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk paling rendah terdapat di wilayah
Kecamatan Jabon dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 7 jiwa/Ha. Untuk
lebih jelasnya jumlah dan tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Sidoarjo dapat di
lihat pada tabel berikut;
VI- 4
Tabel 6. 2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk
di Kabupaten Sidoarjo
1 Sidoarjo 6,256.00 201,433 32
2 Buduran 4,102.50 88,958 22
3 Candi 4,066.80 135,434 33
4 Porong 2,982.30 89,129 30
5 Krembung 2,955.00 68,764 23
6 Tulangan 3,120.50 82,975 27
7 Tanggulangin 3,229.00 111,231 34
8 Jabon 8,099.80 58,274 7
9 Krian 3,250.00 114,755 35
10 Balongbendo 3,140.00 69,797 22
11 Wonoayu 3,392.00 76,981 23
12 Tarik 3,606.00 61,966 17
13 Prambon 3,422.50 77,403 23
14 Taman 3,153.50 202,155 64
15 Waru 3,032.00 210,592 69
16 Gedangan 2,405.80 120,096 50
17 Sedati 7,943.00 91,175 11
18 Sukodono 3,267.80 103,643 32
71,424.50 1,964,761 28
Luas Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Kepadatan
(jiwa/Ha)No Nama Kecamatan
Total Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2012
Gambar 6.5. Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Sidoarjo Tahun 2012
-
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
Sid
oar
jo
Bu
du
ran
Can
di
Po
ron
g
Kre
mb
un
g
Tula
nga
n
Tan
ggu
lan
gin
Jab
on
Kri
an
Bal
on
gbe
nd
o
Wo
no
ayu
Tari
k
Pra
mb
on
Tam
an
War
u
Ge
dan
gan
Sed
ati
Suko
do
no
VI- 5
6.3 Gambaran Topografi
Kondisi topografis Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah delta yang diapit
Kali Surabaya (disebelah utara) dan Kali Porong (disebelah selatan) dengan
kemiringan tanah 2% (landai), berada pada ketinggian 0-25 meter dpl, daerah
Kabupaten Sidoarjo memiliki dua karakteristik air tanah. Dibagian timur seluas 214,20
km2 (29,99%) berketinggian 0-3 meter dpl berair tawar, banyak dimanfaatkan untuk
permukiman, perdagangan dan perkantoran. Dibagian barat 208,56 (29,20%) berair
tawar, banyak dimanfaatkan untuk pertanian. Pada umumnya kedalaman air tanah
berada pada kedalaman 9rata-rata) antara 0-5 m dari permukaan tanah. Secara
administratif, Kabupaten Sidoarjo terbagi atas 18 Kecamatan, 322 desa dan 31
kelurahan. Sementara itu desa-desa di Kabupaten Sidoarjo terbagi menjadi desa
pedesaan (rural area) dan desa perkotaan (urban area).
Luas wilayah Kabupaten Sidoarjo adalah 71.424,25 Ha dan berdasarkan
karakteristik topografinya terbagi atas tiga kelas, yaitu :
0-3 meter merupakan daerah pantai dan pertambakan yang berair asin/payau
berada di belahan timur seluas 27.011,25 Ha atau 37,82%
3-10 meter merupakan daerah bagian tengah sekitar jalan protokol yang
berair tawar seluas 25,889 Ha atau 36,24%
10-25 meter terletak di daerah bagian barat seluas 18.524 Ha atau 25,95%.
Untuk lebih jelasnya mengenai ketinggian tempat dari permukaan laut
masing-masing Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. 3 Ketinggian Tempat di Kabupaten Sidoarjo
No Nama
Kecamatan Luas Wilayah (Ha)
Tinggi Rata – Rata (m/dpl)
1 Sidoarjo 6,256.00 4
2 Buduran 4,102.50 4
3 Candi 4,066.80 4
4 Porong 2,982.30 4
5 Krembung 2,955.00 5
6 Tulangan 3,120.50 7
VI- 6
No Nama
Kecamatan Luas Wilayah (Ha)
Tinggi Rata – Rata (m/dpl)
7 Tanggulangin 3,229.00 4
8 Jabon 8,099.80 2
9 Krian 3,250.00 12
10 Balongbendo 3,140.00 20
11 Wonoayu 3,392.00 4
12 Tarik 3,606.00 16
13 Prambon 3,422.50 10
14 Taman 3,153.50 9
15 Waru 3,032.00 5
16 Gedangan 2,405.80 4
17 Sedati 7,943.00 4
18 Sukodono 3,267.80 7
Total 71,424.50
Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2012
Gambar 2.2. Diagram Ketinggian Tempat di Kabupaten Sidoarjo
6.4 Gambaran Geohidrologi
Wilayah Sidoarjo secara hidrogeologi dapat dikelompokkan menjadi 4
kelompok lapisan penyimpan air tanah (akuifer) yaitu : akuifer dengan produktifitas
tinggi, akuifer dengan produktifitas sedang, akuifer dengan produktifitas kecil dan
daerah air tanah langka. Berdasarkan pengamatan di lapangan, hasil interpretasi data
geolistrik, dan log pemboran, akuifer daerah Sidoarjo dapat dibagi dalam 2 sistem
VI- 7
akuifer, yaitu : akuifer bebas (menghasilkan air melalui sumur-sumur gali yang
dangkal), dan akuifer tertekan (sumur artesis).
1. Akuifer Bebas (Sumur Gali)
Jenis akuifer ini dapat dijumpai pada sumur gali-sumur gali penduduk pada
morfologi dataran dan pedataran bergelombang. Kedalaman muka air tanah
(statis) ini berkisar dari 1 hingga 14 meter di bawah muka tanah setempat
(bmt), air tanah bebas di daerah dataran tersimpan dalam endapan alluvial
(pada material yang belum terpadatkan). Kondisi muka air tanah dipengaruhi
oleh perubahan dua musim (kemarau/hujan). Buaian (fluktuasi) air tanah
berkisar 2 – 4 meter/tahun. Menurut data DLHPE Kabupaten Sidoarjo (2002)
sumur gali yang terdalam terletak di Barat Kabupaten Sidoarjo yaitu di Desa
Mliriprowo (S 7°28' dan E 112°30'), yaitu sekitar 14 meter (bmt), dan terdangkal
di sekitar pantai antara lain Desa Wadungasih dan Siwalanpanji yaitu sekitar 2
meter (mbt). Pasokan air pada akuifer bebas di daerah pedataran berasal dari
hujan dan aliran permukaan (air sungai, air laut).
2. Akuifer Tertekan (Sumur Dalam)
Akuifer tertekan (sumur dalam) umumnya dijumpai pada endapan aluvial
yang bersifat tidak padu (lepas) merupakan kelanjutan dari akuifer bebas ke
bagian bawahnya. Hal ini dapat dilihat dari penampang pemboran daerah
Candi, Krian, dan Porong. Kedalaman akuifer yang disadap umumnya 30
sampai 120 meter. dalam sistem banyak lapisan (multilayer) dengan ketebalan
sekitar 4 hingga > 40 meter. Hasil penelitian sebelumnya (DLHPE Kabupaten
Sidoarjo, 2002) sebagai alas (bedrock) endapan alluvial ini berupa batu
lempung dan lanau yang miring ke arah Barat. Zona ini tersebar cukup luas
terutama di bagian Selatan dan Timur daerah penyelidikan. Berdasarkan data
pemboran, kedalaman (bottom) dari lapisan akuifer dangkal ini mengalami
kontak dengan lapisan kedap (lempung) di sebelah Barat Sidoarjo sekitar 48
meter (bmt), sedangkan ke arah Timur (mendekati pantai) sekitar 27 hingga
38 meter (bmt). Dari hasil analisis kualitas air terhadap 10 contoh air yang
diambil dari beberapa sumur gali (air tanah dangkal) penduduk menunjukkan
kualitas air yang cukup normal. Namun ada beberapa di antaranya yang
VI- 8
melebihi baku mutu (907/Menkes/SK/VII/2002). Seperti yang diperoleh pada
pengambilan contoh dari Kecamatan Tanggulangin dan Kecamatan Porong.
Adapun beberapa parameter yang melebihi baku mutu di antaranya kadar
kandungan daya hantar listrik, natrium, klorida, sulfat dan zat padat terlarut.
Adanya kandungan kimia yang melebihi baku mutu tersebut, diduga karena
adanya pencemaran dari semburan lumpur yang berasal dari sekitar Sumur
Banjar Panji 1. Pencemaran air tanah dangkal hanya terjadi sampai jarak
kurang lebih 1 Km sebelah Barat dari pusat semburan (Pusat Lingkungan
Geologi, 2007).
3. Air Permukaan
Air permukaan atau limpasan permukaan adalah air yang berada di atas
permukaan, seperti aliran sungai, dan kanal. Kabupaten Sidoarjo dilalui oleh
beberapa sungai besar dengan bentuk yang berkelok-kelok yang dapat dilihat
pada Kali Brantas - Kali Surabaya. Kali ini merupakan perbatasan dengan
Kabupaten Mojokerto di bagian Utara. Sedangkan Kali Mas merupakan batas
dengan Kabupaten Gresik. Adapun Kali Porong merupakan batas dengan
Kabupaten Pasuruan di bagian Selatan. Beberapa sungai kecil dari Utara ke
Selatan di antaranya Kali Biwangan Gede, Kali Sumber, Kali Ketingan, Kali
Kedunggulung, dan Kali Buwon. Sedangkan kanal (sebagai saluran induk)
terdapat pada saluran induk Mangetan, Pelayaran, Lengkong, Kemlaten, dan
Porong. Daerah aliran sungai-sungai dan kanal-kanal ini termasuk pada Daerah
Aliran Sungai (DAS) Brantas. Pola aliran sungai umumnya berbentuk pola
sejajar yang mengalir ke arah hilir (Timur) Kabupaten Sidoarjo yang lahannya
berupa rawa dan akhirnya bermuara ke Selat Madura.
A. Geologi dan Kemampuan Tanah
Data geologi untuk Sidoarjo berasal dari data BPS tahun 2012. Luasan dari
masing-masing jenis batuan adalah sebagai berikut :
a. Jenis lapisan batuan Plistosen Fasien Sedimen seluas 2.736 Ha, tersebar di
Kecamatan Sidoarjo, Buduran, Taman, Waru, Gedangan, dan Sedati.
b. Jenis lapisan batuan Alluvium seluas 68.688,3 Ha, tersebar di seluruh
kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
VI- 9
Lebih jelasnya luas dan jenis lapisan batuan per kecamatan di Kabupaten
Sidoarjo disajikan pada Tabel 2.3.
Plitosen Fasien
SedimenAlluvium Jumlah (Ha)
Series1
Series2 2,736.00 68,688.25 71,424.25
01000020000300004000050000600007000080000
Gambar 2.3. Grafik Luas Wilayah Menurut Jenis Batuan di Kabupaten Sidoarjo
Tabel 2.3.Jenis Batuan (Geologi) Per Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo (Ha)
No Kecamatan Plitosen Fasien
Sedimen Alluvium Jumlah
1 Sidoarjo 42,00 6.214,00 6.256,00
2 Buduran 1.469,00 2.633,50 4.102,50
3 Candi 0,00 4.066,75 4.066,75
4 Porong 0,00 2.982,25 2.982,25
5 Krembung 0,00 2.955,00 2.955,00
6 Tulangan 0,00 3.120,50 3.120,50
7 Tanggulangin 0,00 3.229,00 3.229,00
8 Jabon 0,00 8.099,75 8.099,75
9 Krian 0,00 3.250,00 3.250,00
10 Balongbendo 0,00 3.140,00 3.140,00
11 Wonoayu 0,00 3.392,00 3.392,00
12 Tarik 0,00 3.606,00 3.606,00
13 Prambon 0,00 3.422,50 3.422,50
14 Taman 448,00 2.705,50 3.153,50
15 Waru 384,00 2.648,00 3.032,00
16 Gedangan 38,00 2.367,75 2.405,75
17 Sedati 355,00 7.588,00 7.943,00
18 Sukodono 0,00 3.267,75 3.267,75
Total 2.736,00 68.688,25 71.424,25
Sumber : Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2012
VI- 10
Jenis tanah di wilayah Kabupaten Sidoarjo terdiri dari alluvial kelabu, alluvial
coklat kekuningan, alluvial hidromorf, dan grumosol kelabu tua.
◘ Jenis tanah alluvial kelabu, dengan luas sekitar 36.369,6 Ha (56,73% dari luas
wilayah Kabupaten Sidoarjo). Sifat tanah alluvial kelabu adalah
permeabilitasnya lambat dengan produksifitas tanah beraneka dari rendah
sampai sedang. Peruntukan lahan untuk jenis tanah ini adalah palawija dan
perikanan. Tanah jenis ini berada di hampir seluruh wilayah Kabupaten
Sidoarjo.
◘ Jenis tanah assosiasi alluvial kelabu dan alluvial coklat kekuning-kuningan,
dengan luas sekitar 5.107,23 Ha (7,97% dari luas wilayah Kabupaten Sidoarjo).
Jenis tanah ini hanya terdapat di Kecamatan Krembung, Balongbendo, Tarik
dan Prambon.
◘ Jenis tanah alluvial hidromorf, dengan luas sekitar 21.761,23 Ha (33,94% dari
luas wilayah Kabupaten Sidoarjo). Jenis tanah ini berada di Kecamatan
Sidoarjo, Buduran Candi, Porong, Tanggulangin, Jabon, Sedati dan Waru.
◘ Jenis tanah kelabu tua, dengan luas 870,70 Ha (1,36% dari luas wilayah
Kabupaten Sidoarjo). Jenis tanah ini berada di Kecamatan Buduran dan
Gedangan.
Tabel 2.4. Jenis Tanah di Kabupaten Sidoarjo
4 Grumosol kelabu tua 870.70 Buduran, Gedangan
Sidoarjo, Candi, Porong,
Tanggulangin, Jabon,
Sedati, dan Waru
21,361.23 Alluvial hidromof3
Hampir di seluruh
Kabupaten Sidoarjo 47,017.64 Alluvial Kelabu1
Krembung,
Balongbendo, Tarik, dan 4,970.23
Asosiasi alluvial kelabu dan alluvial
coklat kekuningan2
No Jenis Tanah Luas (Ha) Lokasi Kecamatan
Sumber: Kecamatan Sidoarjo Dalam Angka 2012
Kemampuan tanah merupakan identifikasi unsur-unsur tanah yang sangat
berpengaruh terutama terhadap jenis-jenis penggunaan tanah yang ada di atasnya.
Unsur kemampuan tanah yang dimaksud terdiri dari kelerengan, tekstur tanah,
VI- 11
kedalaman efektif tanah, drainase dan erosi. Untuk wilayah Kabupaten Sidoarjo, yang
paling berpengaruh terhadap setiap jenis kegiatan adalah kelerengan dan ketinggian
tanah.
◘ Dilihat dari kelerangan lahannya, Kabupaten Sidoarjo sebagian besar berada
pada 5 – 15% dan ketinggian 0 – 25 m di atas permukaan laut. Kondisi
kelerengan lahan tersebut berdampak pada aliran air hujan yang mengalami
hambatan, sehingga akan terjadi kantong-kantong air atau genangan-
genangan air hujan. Air hujan dari wilayah ini maupun dari wilayah
sekitarnya, aliran air hujan tidak sampai ke laut. Kondisi ini dikarenakan
perbedaan tinggi tempat yang sangat kecil dan kecepatan aliran air tidak
mencapai titik nol. Pada kondisi demikian, air laut justru masuk ke daratan
terutama pada waktu air laut pasang. Oleh karena itu di wilayah ini terdapat
daerah transisi berupa air payau. Daerah ini yang dimanfaatkan oleh
penduduk untuk kegiatan tambak budidaya bandeng maupun udang.
Kemampuan tanah berdasarkan unsur kedalaman efektif tanah di
Kabupaten Sidoarjo, pada umumnya lebih dari 90 cm.
Untuk lebih jelasnya mengenai kemampuan tanah di Kabupaten Sidoarjo