Page 1
PRANATA DAN PENGENDALIAN
SOSIAL
Kata Kunci : Hubungan sosial, Gemeinschaft, Gessellschaft, Internalisasi, Enkulturasi, Difusi,
Akulturasi, Asimilasi, Inovasi, Pranata Sosial, Penyimpangan Sosial, dan Pengendalian Sosial
1 [email protected]
Kita tidak mungkin menjadi manusia yang sempurna..tetapi mungkin untuk belajar
dan berusaha selalu sempurna...
Page 2
[email protected]
Pranata sosial berasal dari kata bahasa Inggris, yaitu social
institution yang berarti sebagai lembaga kemasyarakatan
atau kumpulan norma (sistem norma)
Berikut ini adalah pengertian pranata sosial dari para ahli sosiologi.
a. Koentjaraningrat
Lembaga sosial atau pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan
dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas khusus dalam
kehidupan masyarakat. Pengertian ini menekankan pada sistem tata
kelakukan atau norma-norma untuk memenuhi kebutuhan (dalam
buku Pengantar Sosiologi).
b. Bruce J. Cohen
Pranata sosial adalah sistem pola-pola sosial yang tersusun rapi dan
relatif bersifat permanen serta mengandung perilaku-perilaku tertentu
yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan pokok masyarakat (dalam buku Sosiologi : Suatu
Pengantar-Terjemahan).
c. Mac Iver dan Page
Pranata sosial adalah tata cara dan prosedur yang telah diciptakan
untuk mengatur hubungan antarmanusia yang berkelompok dalam
suatu kelompok masyarakat (dalam buku A Text Book of Sociology).
Page 3
[email protected]
d. Joseph S. Rucek dan Roland L. Warren
Pranata sosial adalah pola-pola yang mempunyai kedudukan tetap
untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia yang muncul dari
kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dan cara-
cara yang sudah tidak dipungkiri lagi untuk memenuhi konsep
kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan suatu struktur.
e. Alvin L. Berrtrand
Pranata sosial adalah kumpulan norma sosial (struktur-struktur sosial)
yang telah diciptakan untuk melaksanakan fungsi masyarakat (dalam
buku Sosiologi).
f. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan atau
kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting.
g. Summer
Lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan dipandang dari sudut
kebudayaan adalah perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan
kebudayaan yang bersifat kekal
Page 4
A. HUBUNGAN SOSIAL
[email protected]
1. Pengertian Hubungan SosialHubungan sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang
dinamis, baik yang menyangkut hubungan antara individu dan
individu, antara individu dan kelompok, maupun antara kelompok
dan kelompok lain
2. Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial• Hubungan antar pribadi, adalah pergaulan dengan orang lain,
seperti pertemanan
• Kelompok Sosial, adalah kumpulan orang yang memiliki
kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi
• Gemeinschaft (paguyuban) adalah bentuk kehidupan bersama
yang berdasarkan ikatan batin yang murni, bersifat alamiah,
dan kekal. Tidak didasarkan untung rugi
• Gessellschaft (patembayan) adalah bentuk ikatan bersama
yang didasarkan atas kesepakatan dan tujuan tertentu dan
berlangsung dalam jangka waktu tertentu contoh : Serikat
Buruh
Page 5
5 [email protected]
• Hubungan kelembagaan atau Lembaga Sosial, Lembaga
merupakan suatu sistem hubungan dan ikatan terorganisisr
yang memiliki tujuan memenuhi kebutuhan hidup atau
kepentingan tertentu di masyarakat.
• Hubungan Ketetanggaan, tetangga adalah satuan sosial yang
terdiri atas orang-orang yang berdekatan tempat tinggalnya
• Hubungan Kelas dalam Kelas Sosial, kelas sosial adalah
kelompok masyarakat yang terbentuk karena perbedaan
penghormatan dan status sosial. Contoh : anak, istri, suami,
ketua RT
• Hubungan Gender yaitu hubungan sosial antara laki-laki
dengan perempuan yang dapat saling membantu atau
sebaliknya.
3. Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial
a. Faktor Sosial
b. Faktor Ekonomi
c. Faktor Pendidikan
4. Faktor Penghambat Terjadinya Hubungan Sosial
a. Hambatan Sosiologis berkaitan dengan perbedaan sosial,
agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan, dsb.
Contoh : orang miskin sulit menjalin hubungan dengan orang
Page 6
[email protected]
c. Hambatan Psikologis berkaitan dengan proses kejiwaan atau
mental, baik normal maupun abnormal, yang mempengaruhi
pada perilaku
d. Hambatan Ekologis, adalah keadaan mengenai hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dan alam sekitar
(lingkungan)
5. Dampak Hubungan Sosial
a. Mendorong proses internalisasi, adalah proses penghayatan
yang berlangsung sepanjang hidup individu mulai saat
dilahirkan hingga akhir hayatnya.
b. Mempermudah Proses Sosialisasi, adalah proses belajar
seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan
menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya.
c. Mempermudah Proses Endkulturisasi, adalah proses belajar
dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat,
sistem norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam
kebudayaan seseorang.
d. Terjadinya Difusi, adalah proses penyebaran atau
perembesan sesuatu dari satu pihak ke pihak lain
e. Terjadinya Akulturasi, adalah percampuran dua kebudayaanatau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi
Page 7
[email protected]
f. Terjadinya Asimilasi, adalah proses sosial yang timbul bila ada
kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan
berbeda saling bergaul secara insentif dalam jangka waktu yang
lama sehingga membentuk kebudayaan baru
g. Mendorong Inovasi, adalah proses pembaruan yang berbeda
dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya
h. Menciptakan Konflik, adalah proses sosial antara perorangan
atau kelompok masyarakat tertentu yang berusaha dengan sadar
atau tidak sadar untuk menentang , menjatuhkan, atau melawan
pihak lain
Page 8
B. PRANATA SOSIAL DALAM MASYARAKAT
[email protected]
1. Fungsi Pranata Sosial
• Sebagai pedoman untuk bersikap dan bertingkah laku dalam
menghadapai masalah yang terdapat di masyarakat
• Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
• Memberikan pegangan bagi masyarakat untuk mengadakan
pengamatan dan pengendalian sosial terhadap tingkah laku
anggota-anggotanya
2. Ciri-ciri Pranata Sosial (menurut John Lewis Gillin dan John
Philip Gillin)
• Setiap pranata sosial memiliki simbol tersendiri. Contoh :
cincin kawin, bendera dan lagu nasional
• Usia pranata sosial lebih panjang daripada orang yang
membentuk dan/atau mengubahnya.
• Setiap pranata sosial memiliki tata tertib sendiri, memiliki
perlengkapan sendiri, dan memiliki satu atau beberapa
tujuan
Page 9
[email protected]
3. Jenis-jenis Pranata Sosial• Pranata Keluarga, memiliki fungsi reproduksi, protektif, ekonomi,sosialisasi, kontrol, dan afeksi (rasa cinta dan kasih sayang)
• Pranata Agama, memiliki fungsi pendidikan, penyelamatan,pengawasan sosial, persaudaraan, transformatif (perubahan)
• Pranata Ekonomi, memiliki fungsi untuk mendapatkan bahanpangan, pedoman barter, pedoman harga jual beli, menggunakantenaga kerja, pengupahan, PHK, dan mengatur dalammemanfaatkan SDA
• Pranata Pendidikan, terdiri dari :1. Pendidikan formal, TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan PT2. Pendidikan nonformal, seperti kursus3. Pendidikan informal, seperti pendidikan di dalam keluarga,
lingkungan
• Pranata pendidikan berfungsi :1. Membeirkan persiapan untuk mendapatkan posisi dan peranan
dalampekerjaan2. Bertindak sebagai perantara dalam proses pemindahan warisan
kebudayaan
Page 10
[email protected]
3. Memperkenalkan kepada individu tentang berbagai peranan dalammasyarakat
4. Mempersiapkan para individu dengan berbagai peranan sosial yangdikehendaki
5. Meningkatkan kemajuan melalui pengikutsertaan dalam riset ilmiah6. Memperkuat penyesuaian diri dalam mengembangkan hubungan
sosial
4. Peran Pranata Keluarga dalam Pembentukan KepribadianBerdasarkan anggotanya, keluarga digolongkan menjadi :a. Keluarga Inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri atas suami, isri,
dan anak yang belum menikahb. Keluarga luas (extended family) dalah keluarga yang anggotanya lebih dari
keluarga inti, seperti adanya kakek, nenek, keponakan, cucu
Page 11
[email protected]
C. PENGENDALIAN SOSIAL
1. Pengertian Pengendalian Sosial (Social Control)
1. Peter L. Berger, mengemukakan bahwa pengendalian
sosial adalah berbagai acara yang digunakan masyarakat
untuk menertibkan anggota yang membangkang.
2. Roucek, mengemukakan bahwa pengendalian social
adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses di
mana individu dianjurkan, dibujuk, atau dipaksa untuk
meyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu
kelompok. Prosesnya dapat berlangsung dengan terencana
maupun tidak.
3. Soerjono Soekanto, mengemukakan bahwa yang
dimaksud dengan pe ngen dalian sosial adalah suatu
proses baik yang direncanakan atau pun tidak, yang
bertujuan untuk mengajak, membimbing bahkan memaksa
warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah
yang berlaku.
Page 12
[email protected]
2. Tujuan Pengendalian Sosial
• Agar terwujud keserasian dan ketentraman dalam
masyarakat
• Agar pelaku menyimpang dapat kembali mematuhi
norma yang berlaku
• Agar masyarakat mau mematuhi norma sosial yang
berlaku baik dengan kesadaran sendiri maupun
dengan paksaan
3. Fungsi Pengendalian Sosial
• Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma
sosial
• Memberikan imbalan kepada warga yang mentaati
norma
• Mengembangkan rasa malu
4. Cakupan Pengendalian Sosial :
• Pengendalian sosial antar individu
• Pengendalian sosial individu terhadap kelompok
• Pengendalian sosial kelompok terhadap individu
• Pengendalian sosial antar kelompok
Page 13
D. UPAYA PENGENDALIAN
PENYIMPANGAN SOSIAL
[email protected]
1. Sifat dan Cara Pengendalian Sosial
• Pengendalian sosial yang bersifat preventif adalah
upaya pengendalian sosial yang dilakukan sebelum
terjadinya pelanggaran
• Pengendalian sosial yang bersifat kuratif adalah usaha
pengendalian sosial untuk memulihkan keadaan
seperti sedia kala
• Berdasarkan tekniknya pengendalian sosial dapat
dilakukan dengan cara :
a. Bujukan atau ajakan (persuasif),
b. Paksaan dan Kekerasan (coercive),
c. Penciptaan situasi tertentu (compultion),d. Penyampaian norma berulang-ulang (pervation)
Page 14
[email protected]
2. Sarana Pengendalian Sosial
• Gosip, yaitu desas-desus atau isu yang biasanya tidak
berdasarkan fakta atau kenyataan
• Teguran, yaitu kritik sosial yang dikemukakan langsung
dan terbuka terhadap orang yang melakukan
perbuatan menyimpang
• Hukuman, dijatuhkan kepada orang yang melakukan
perbuatan tidak sesuai dengan nilai/norma yang
berlaku
• Pendidikan, mengajar, mendidik, dan melatih individu
atau kelompok untuk mengetahui, mengakui, dan
membiasakan diri dengan nilai atau norma yang
berlaku di masyarakat
• Agama, menjadi pedoman dan tuntunan bagi manusia
untuk berhubungan dengan Tuhan, Masyarakat, dan
Dirinya sendiri.
Page 15
[email protected]
• Cemoohan atau ejekan
• Ostrasisme, merupakan keadaan dimana orang boleh
kerja sama atau membiarkannya hidup dan bekerja
dalam kelompok itu, tetapi tidak seorang pun yang
berbicara dengannya, bahkan ditegur pun tidak.
• Fraudulens, merupakan bentuk pengendalian sosial
yang ummnya terdapat pada anak kecil. Misal jika dua
anak bertengkar maka salah satu anak mengancam
bahwa ia mempunyai kakak.
• Intimidasi, merupakan cara pengendalian sosial yang
dilakukan dengan paksaan, biasanya dengan cara
mengancam atau menakuti.
• Kekerasan Fisik, pengendalian yang dilakukan dengan
cara memukul, menampar, melukai dan lain-lain.
Page 16
[email protected]
3. Peran Lembaga-lembaga Pengendalian Sosial• Polisi, memfungsikan diri dalam mencegah dan mengatasi
perilaku penyimpangan
• Pengadilan, merupakan lembaga yang membuat keputusan
• Adat Istiadat, merupakan lembaga sosial yang tumbuh,
berkembang, dan dijunjung tinggi oleh masyarakat
• Tokoh Masyarakat, dianggap sebagai pemimpin atau
dituakan di lingkungannya
• Sekolah, Keluarga, dan Mahasiswa
Page 17
[email protected]
4. Sikap Simpati terhadap Pelaku
Penyimpangan Sosial
• Perasaan simpati dapat
mendorong seorang pelaku
penyimpangan untuk
menerima nasihat atau
masukan maupun saran
• Perasan simpati dapat
menyadarkan seorang
pelaku penyimpangan untuk
kembali ke dalam perilaku
sesuai norma atau aturan
yang berlaku
• Perasaan simpati dapat
mendekatkan perasaan
pada pelaku penyimpangan
sehingga mereka bersedia
menerima nasihat