BAB 6 PENDEKATAN DAN METODOLOGI 6.1 UMUM Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang baik sesuai dengan maksud, tujuan dan sasarannya, maka pelaksanaan pekerjaan “ Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten” perlu ditunjang oleh suatu metodologi dan rencana kerja yang terinci dan sistimatis. Sesuai pemahaman terhadap metodologi pekerjaan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka dalam penanganan pekerjaan ini secara garis besar lingkup pekerjaan ini terbagi dalam 10 bagian, yaitu : A. Persiapan Administrasi Kegiatan B. Pengumpulan Data Awal C. Survey Pendahuluan D. Survey Inventarisasi Bangunan Pelengkap Sungai Rincian pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan pada setiap bagian disajikan pada uraian berikut : 6.2 METODOLOGI Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai fungsi serbaguna bagi kehidupan dan penghidupan manusia. Fungsi sungai sangat luas, namun diwaktu tertentu sungai bisa menimbulkan malapetaka bagi masyarakat disekitarnya dalam bentuk bencana banjir atau jika sungai dimanfaatkan sebagai penyalur air limbah. DOKUMEN USULAN TEKNIS Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten VI - 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 6PENDEKATAN DAN METODOLOGI
6.1 UMUM
Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang baik sesuai denganmaksud, tujuan dan sasarannya, maka pelaksanaan pekerjaan “Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah SelatanProvinsi Banten” perlu ditunjang oleh suatu metodologi danrencana kerja yang terinci dan sistimatis.
Sesuai pemahaman terhadap metodologi pekerjaan yang tercantumdalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka dalam penangananpekerjaan ini secara garis besar lingkup pekerjaan initerbagi dalam 10 bagian, yaitu :
A. Persiapan Administrasi Kegiatan
B. Pengumpulan Data Awal
C. Survey Pendahuluan
D. Survey Inventarisasi Bangunan Pelengkap Sungai
Rincian pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan pada setiapbagian disajikan pada uraian berikut :
6.2 METODOLOGI
Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber dayaalam yang mempunyai fungsi serbaguna bagi kehidupan danpenghidupan manusia. Fungsi sungai sangat luas, namundiwaktu tertentu sungai bisa menimbulkan malapetaka bagimasyarakat disekitarnya dalam bentuk bencana banjir atau jikasungai dimanfaatkan sebagai penyalur air limbah.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 1
Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembanganteknologi, maka perkembangan pusat-pusat industri danpemukiman melaju dengan pesat. Peningkatan kebutuhan air,lahan serta bahan bangunan tidak dapat dihindarkan yangmengakibatkan pemanfaatan sumber daya alam terutama sungaisering dilupakan kelestariannya.
Sungai dilihat dari aspek daya rusak air mempunyai potensibahaya yang cukup besar bagi masyarakat di sekitarnya. Banjirdan longsornya pemukiman penduduk disekitarnya merupakansalah satu contoh kongkrit yang sering dijumpai di wilayahselatan provinsi Banten, sehingga perlu dilakukaninventarisasi secara menyeluruh.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam kegiatan inventarisasisecara menyeluruh khususnya bangunan pelengkap sungai wilayahselatan adalah :
1) Kondisi morfologi sungai
2) Lokasi dan wilayah sungai
3) Lokasi rawan bencara baik longsor maupun banjir
4) Kerugian yang ditimbulkan
5) Aspek sosial masyarakat sekitar
Untuk maksud tersebut, dalam hal ini Operasi dan Pemeliharaan(OP) bangunan pengendali banjir yang mencakup sungai danbangunannya serta fasilitas penunjang lainnya menjadi halyang sangat penting bagi pengelolaan sungai. Melaluikegiatan inventarisasi bangunan pelengkap sungai ini,diharapkan tujuan-tujuan tersebut diatas bisa dicapai secaraefektif.
Atas dasar data-data tersebut diatas, akan memudahkan dalamupaya penyusunan program penanganan sungai di wilayah selatanprovinsi Banten.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 2
Sehubungan dengan hal tersebut, tulisan ini bermaksud untukmemaparkan mengenai pedoman operasi dan pemeliharaan bangunansungai yang digali berdasarkan pengertian sebagaimanaterkandung didalam Peraturan Pemerintah No. 35/1991 tentangSungai dan Peraturan Perundangan lain yang terkait.
Tulisan ini terutama ditujukan kepada para pengambilkeputusan yang terlibat dalam urusan operasi dan pemeliharaanbangunan pengendali banjir serta pihak lain yang berkaitandengan pelaksanaan pembinaan sungai dan bangunannya denganharapan tercapainya tujuan penggunaan sungai secara optimum,tertib, dan teratur serta kelestarian sungai dan bangunannyatetap terjaga.
Untuk memberikan gambaran mengenai metode yang akan digunakandalam menangani pekerjaan “Inventarisasi Bangunan PelengkapPada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten”, maka pada subBab ini kami uraikan metode yang akan digunakan dalampelaksanaan pekerjaan.
Mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja, maka kegiatan yang akandilakukan dalam melaksanakan pekerjaan seperti tersebutdiatas adalah sebagai berikut :
6.2.1 Administrasi & Form Survey
6.2.1.1 Persiapan Administrasi Kegiatan
Tahap ini merupakan bagian yang penting untuk dilakukan, agarpelaksanaan kegiatan pada tahap berikutnya dapat berjalandengan lancar sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.Kegiatan ini terdiri dari :
1. Pembuatan SK Tim pelaksana ,
SK Susunan Tim Pelaksana Kegiatan ” InventarisasiBangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 3
Banten” ini dibuat oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air danPemukiman Provinsi Banten.
Dimana susunan tersebut adalah :
1). Penanggungjawab
2). Ketua tim (Koordinator Tim)
3). Administrasi pelaporan
4). Pengemudi
5). Koord. Bidang teknik
6). Koord. Bidang penyusunan program pemeliharaaan
7). Assisten ahli hidrologi
8). Assisten ahli struktur/hidrolika
9). Assisten ahli GIS
10). Chief surveyor
11). Juru ukur
12). CAD operator
13). Pelaksana inventarisasi
2. Penyusunan rencana penyerapan dana,
Rencana penyerapan dana yang disusun dalam Kegiatan ”Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai WilayahSelatan Provinsi Banten” ini terdiri dari :
1). Belanja bahan
Bahan-ATK
Lain - lain
2). Belanja upah
3). Balanja perjalanan
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 4
3. Penyusunan jadwal pelaksanaan,
Sesuai dengan Jangka waktu pelaksanaan kegiatan yangdiperkirakan 4 (empat) bulan, Ruang Lingkup Kegiatanserta Metodologi yang tersebut dalam Kerangka Acuan Kerja,maka dengan ini akan dusun jadwal pelaksanaan dengan Itempekerjaan sebagai berikut :
1) Administrasi & Form Survey
a. Administrasi Kegiatan
b. Pengumpulan Data & Form Survey
2) Survey Lapangan
a. Survey Pendahuluan
b. Survey Pengisian Form Pemeliharaan
3) Pengolahan Data Survey
a. Analisa hidrologi
b. Analisa Hidrolika & Struktur
c. Penilaian Kondisi Existing
d. Penilaian Kinerja
e. Identifikasi awal lokasi pendetailanpengukuran
4) Survey Pendetailan dan Pengukuran
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 5
a. Pengukuran Pendetailan
b. Perhitungan Pengukuran
c. Penggambaran
5) Perencanaan Pemeliharaan
a. Analisa Stabilitas Struktur
b. Perhitungan Volume dan Penggambaran
c. Peyusunan Program Pemeliharaan
6) Penyusunan Database Program Pemeliharaan
a. Ploting dalam Peta Rupa Bumi Digital
b. Penyusunan Database Pemeliharaan
7) Penggandaan Laporan
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Bulanan @ 5 Buku
c. Laporan -laporan
1) Inventarisasi & Pengukuran
2) Laporan Database Program Pemeliharaan
3) Laporan Akhir
4) Executive Summary
5) Cetak Gambar A3
4. Administrasi-administrasi lain dalam mendukung pekerjaan.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 6
Administrasi-administrasi lain yang dimaksud dalammendukung pekerjaan ini diantaranya :
1. Pembuatan surat pengantar sosialisasi dan survey dataprimer dan atau sekunder yang ditujukan pada instansipemerintahan terkait di tingkat Provinsi, Kabupaten,Kecamatan dan Desa.
2. Pembuatan SPPD yang ditujukan pada instansipemerintahan terkait di tingkat Provinsi, Kabupaten,Kecamatan dan Desa.
3. Penyusunan Invoice terhadap penyerapan dana dalampelaksanaan pekerjaan.
4. Pembuatan serta pengisian daftar hadir pelaksanaanpekerjaan.
6.2.1.2 Pengumpulan data & Form Survey
A. Pengumpulan Data Awal
Pekerjaan Pengumpulan Data Awal akan dilakukan setelahmelaksanakan Koordinasi dan Sosialisasi Instansional danSosial Masyarakat. Koordinasi dan Sosialisasi Instansionaldan Sosial Masyarakat ini akan dilakukan antara lain kepada :
Balai Hidrologi Provinsi Banten,
BMG Provinsi Banten,
BAKOSURTANAL,
BAPPEDA Provinsi Banten,
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten,
Dinas Kehutanan Provinsi Banten,
Kantor-kantor Kecamatan dan/atau kantor-kantor Desaterkait dengan daerah studi,
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 7
Masyarakat sekitar dengan daerah studi.
Selanjutnya untuk tahap Pengumpulan Data Awal ini akandilakukan terhadap :
1. Lingkungan Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman ProvinsiBanten;
Pengumpulan Data Sekunder :
Data gambaran umum lokasi pekerjaan,
Laporan-laporan studi terdahulu,
Data vegetasi atau tataguna lahan atau data pemanfaatanlahan,
Data Base wilayah Sungai Cilemer, Sungai Ciliman, Sungai Cibinuangeun dan Sungai Ciujung.
Desain dari berbagai sumber,
Asbuilt drawing,
Hasil penyelidikan kualitas air,
Referensi Manual OP Sungai,
Referensi Peraturan-peraturan tentang persungaian,
Data hasil pengukuran teristris sungai terdahulu dandata BM,
Harga Satuan Barang & Jasa terbaru.
2. Instansi pemerintahan terkait di tingkat Provinsi,Kabupaten, Kecamatan dan Desa diantaranya : BalaiHidrologi Provinsi Banten, BMG Provinsi Banten,BAKOSURTANAL, BAPPEDA, Badan Pusat Statistik (BPS), DinasKehutanan, Kantor-kantor Kecamatan dan/atau Kantor-kantor
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 8
Desa terkait dengan daerah studi serta masyarakat didaerah studi dengan tujuan utama selain untuk melapor danmensosialisasikan pekerjaan ini juga untuk memperolehdata-data sekunder dan primer yang diperlukan dan masukan-masukan serta arahan-arahan agar hasil pekerjaan inibetul-betul dapat mencapai sasaran yang diinginkan olehsemua pihak.
Pengumpulan Data Sekunder :
a. Balai Hidrologi Provinsi Banten
Data Peta Pos Hidroklimatologi,
Data Pengamatan Hujan pada Stasiun Hujan yangberpengaruh,
Data Pengamatan Debit Sungai (jika ada),
Hasil penyelidikan kualitas air (jika ada),
Hasil Studi Konservasi DAS terkait pada pekerjaanini (jika ada).
b. BMG Provinsi Banten
Data Peta Klimatologi Pulau Sumbawa (Peta PenyebaranHujan, Peta Penyebaran Iklim/Suhu , Peta PenyebaranAngin, Peta Gelombang Pantai, Peta PenyebaranPenyinaran Matahari, dll (jika ada)),
Data Pengamatan Iklim.
c. BAKOSURTANAL
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 9
Rupabumi Digital Indonesia, Bakosurtanal, Skala 1 :25.000, Edisi : I : 1998.
d. BAPPEDA Provinsi Banten
RTRW
Peraturan-peraturan daerah yang terkait denganpekerjaan dan lain-lain.
e. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten
Kecamatan Dalam Angka
Data-data Statistik.
f. Dinas Kehutanan Provinsi Banten
Data penelitian kehutanan pada lokasi terkait (jikaada),
Data Tata Guna Lahan , dan Konservasi (jika ada).
g. Kantor-kantor Kecamatan terkait dengan daerah studi
Demografi Kecamatan
Pengumpulan Data Primer :
a. Kantor-kantor Kecamatan, Desa, dan Masyarakat terkaitdengan daerah studi
Data Informasi KK yang mengalami kerugian sebagaiakibat dari daya rusak air sungai terkait (denganPengisian Form-form Survey),
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 10
Data Informasi dampak kerusakan lahan permukiman,pertanian, perkebunan, ladang, perikanan darat, danmaterial/fisik lainnya sebagai akibat dari dayarusak air sungai terkait (dengan Pengisian Form-formSurvey),
Data Informasi Kerusakan Bangunan SDA yang ada padaSungai yang melintasi Kecamatan tersebut (denganPengisian Form-form Survey),
Data Proposal yang diajukan berkenaan denganpermintaan masyarakat tehadap bangunan Sumber DayaAir (jika ada),
Data Informasi tentang tingkat manfaat yang telahdirasakan masyarakat terhadap Bangunan SDA yangtelah ada yang ada dalam lungkup wilayah Kecamatantersebut (dengan Pengisian Form-form Survey).
B. Persiapan Form-form Survey
Pada tahapan pekerjaan ini dilakukan persiapan form-formsurvey yang meliputi :
Form OP-01 : Form Inventarisasi LapanganPenyusunan OP dan BangunanPengendali Banjir
Form OP-02 : Bagian 1. Inspeksi Awal yang DapatDilakukan Terhadap BangunanPengendali Banjir,
Bagian 2. Inspeksi menyeluruh untukPemeliharaan Bangunan PengendaliBanjir
Bagian 3. Inspeksi Menyeluruh untukPemeliharaan Bangunan Pengendali
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 11
Banjir
Form OP-03 : Inventarisasi Bangunan PengendaliBanjir di Sungai
Form OP-04 : Laporan Inspeksi Alur Sungai danBantaran
Form OP-05A
: Inventarisasi Fasilitas PenunjangKelompok Bangunan Teknik Sipil diSungai
Form OP-05B
: Inventarisasi Fasilitas Penunjang Kelompok Peralatan Operasional
di Sungai
Form OP-05C
: Inventarisasi Fasilitas PenunjangKelompok Alat Pemantau dan PengolahData di Sungai
Form OP-05D
: Inventarisasi Fasilitas PenunjangKelompok Alat Komunikasi di Sungai
Form OP-06 : Laporan Inspeksi Bangunan Sungai
Form OP-07 : Laporan Inspeksi ProgramPemeliharaan Darurat di Sungai
Form OP-08 : Uraian Pekerjaan PemeliharaanBangunan Pengendali Banjir(Pemeliharaan Preventif)
Adapun Form-form Survey yang dimaksud diatas adalah sebagaiberikut :
1. Form OP-01 : Inventarisasi Lapangan Penyusunan OP danBangunan Pengendali Banjir
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 12
Tabel 6-1.
Form Inventarisasi Lapangan Penyusunan O & P BangunanPengendali Banjir
1 Peta DAS Luas DAS (km2) 2 Panjang Sungai (km) 3 Kemiringan rerata Daerah hulu Daerah tengah Daerah hilir 4 Penampang melintang rerata Daerah hulu Daerah tengah Daerah hilir
5 Data debit, sedimen, kualitasair (di kota ybs)
Debit maksimum (m3/dt) Debit minimum (m3/dt) Debit rerata (m3/dt) Debit sedimen Kualitas air (baik, sedang,jelek) 6 Pemanfaatan sungai : Air sungai Alur sungai Bantaran 7 Bangunan sungai
a. Bangunan pemberdayaan sungai:
- Bendungan (Qrencana?) DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 13
- Bendung (Qrencana?) b. Bangunan Pengendali Banjir - Pengaturan sungai - Perbaikan alur sungai - Saluran pengelak banjir - Tanggul (Qrencana?) - Revetment/perkuatan tebing - Pembagi edit - Pompa banjir - Waduk banjir (vol m3?) - Krib - Pintu air pasang surut - Groundsill - Chekdam - Sabo Dam 8 Peta Geologi 9 Peta Tataguna Lahan 10 Sistem Operasi dan Pemeliharaan
11 Frekuensi kejadian banjir(....x/th)
Lama genangan rerata(hari) Luas genangan (ha) Debit min. penyebab banjir 12 Penyebab banjir - intensitas hujan tinggi - drainase tidak mencukupi
- Debit banjir min penyebabbanjir (m3/dt)
13 Data Sosekbud Jumlah penduduk (jiwa) Mata pencaharian Sumber air domestik
Apresiasi thd peran sungai sbgpenyalur banjir
Apresiasi thd sistem O & Pbangunan sungai
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 14
2. Form OP-02 : Bagian 1. Inspeksi Awal yang Dapat DilakukanTerhadap Bangunan Pengendali Banjir,
Tabel 6-2.
Form OP-02 : Bagian 1. Inspeksi Awal yang Dapat DilakukanTerhadap Bangunan Pengendali Banjir
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 31
No.
JenisPeralatan
Jumlah
Desa/Kec.
Tahun KondisiSekarang
Dibangun
Diperbaiki
Overhaul
9. Form OP-05C : Inventarisasi Fasilitas Penunjang KelompokAlat Pemantau dan Pengolah Data di Sungai
Tabel 6-9.
Form OP-05C : Inventarisasi Fasilitas Penunjang Kelompok AlatPemantau dan Pengolah Data di Sungai
DI SUNGAI : ..................................................
No. Jenis /Type Alat
Kilometer Desa/Kec.
Tahun KondisiSekarangDari Sampai Dibangun
Diperbaiki
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 32
10. Form OP-05D : Inventarisasi Fasilitas Penunjang KelompokAlat Komunikasi di Sungai
Tabel 6-10.
Form OP-05D : Inventarisasi Fasilitas Penunjang Kelompok AlatKomunikasi di Sungai
DI SUNGAI : ..................................................
No.
JenisPeralatan
Jumlah
Desa/Kec.
Tahun KondisiSekarang
Dibangun
Diperbaiki
Overhaul
11. Form OP-06 : Laporan Inspeksi Bangunan Sungai
Tabel 6-11.
Form OP-06 : Laporan Inspeksi Bangunan SungaiPada ruas antara patok ............... s/d ................Dibuat oleh : ...................................... Padatanggal : ....................
No. Bangunan sungai yang diperiksaApakah●Perlu
Type ●●perbaikan
Uraianpekerjaan
Perkiraanbiaya
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 33
Perbaik perbaik x Rp. 1 TANGGUL TANAH :
a. Apakah ada kerusakan padapuncak atau
lereng tanggul ?
b. Apakah ada retakan padapermukaan
tanggul ?
c. Apakah permukaan lerengtanggul ada
yang botak ?
d. Apakah permukaan lerengtanggul banyak
tanaman liar yang perludipotong ?
e. Apakah ada sistem drainaseyang perlu
diperbaiki ?
f. Apakah ada gerusan tebing yangdekat
sekali dengan tanggul ?
g. Apakah patok hektometer dan Kmdalam
keadaan baik ?
h. Apakah portal dalam keadaanbaik ?
2 TANGGUL / REVETMENT TEMBOK PASANGANBATU
a. Apakah ada tanda-tandapenurunan pada
struktur tanggul ?
b. Apakah ada retakan padapermukaan
tanggul ?
c. Apakah ada gerowongan /gerusan pada
kaki tanggul ?
d. Apakah permukaan tembokditumbuhi
tanaman liar ?
e. Apakah sistem drainase cukupbersih ?
3 TANGGUL TEMBOK BETON a. Apakah ada tanda-tanda
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 34
penurunan pada struktur tanggul ?
b. Apakah ada retakan padapermukaan
tanggul ?
c. Apakah ada gerowongan/gerusanpada
kaki tanggul ?
4 TANGGUL/PELINDUNG TEBING TURAP BAJA
a. Apakah ada tanda-tandapenurunan/
amblesan ?
b. Apakah ada konstruksisambungan yang
rusak ?
5 KRIB KAYU
a. Apakah ada tiang krib yangpatah ?
b. Apakah ada sengrah yangmenyangkut ?
c. Apakah ada sistem sambunganyang lepas ?
d. Apakah ada gerowongan di dekatkrib ?
6 KRIB BRONJONG
a. Apakah ada bagian krib yangpatah ?
b. Apakah ada sangkrah yangmenyangkut ?
c. Apakah ada sistem sambungankawat bronjong
lepas / koyak ?
d. Apakah ada gerowongan di dekatkrib ?
7 KRIB TIANG BETON
a. Apakah ada bagian krib yangpatah ?
b. Apakah ada sangkrah yangmenyangkut ?
c. Apakah ada gerowong di dekatkrib ?
8 PELINDUNG / PENGUAT TEBING DARITEMBOK
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 35
a. Apakah sistem pasangan batuada yang
copot ?
b. Apakah ada retakan padapermukaan dan
puncak tembok ?
c. Apakah ada gerowongan /gerusan pada
kaki tembok / koperan ?
d. Apakah permukaan tembokditumbuhi tanaman
liar ?
e. Apakah sistem drainase cukupbersih ?
9 PELINDUNG / PENGUAT TEBING DARIBETON
a. Apakah retakan pada permukaandan puncak
tembok ?
b. Apakah sistem drainase cukupbersih ?
10 ALURAN SUDETAN / FLOOD WAY a. Apakah longsor tebing ?
b. Apakah ada sangkrah yangtersangkut ?
c. Apakah sampah menimbun alur ?
d. Apakah ada pengambilan pasirdi sepanjang
alur ? 11 TRAINING WALL KAYU :
a. Apakah ada training walmwngalami
perubahan aligment ?
b. Apakah ada balok kayu yanglapuk ?
c. Apakah ada konstruksisambungan yang
terlepas ?
d. Apakah ada sangkrah yangtersangkut ?
12 TRAINING WALL BRONJONG :
a. Apakah ada training wallmengalami
perubahan aligment ? b. Apakah ada kawat yang koyak ?
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 36
c. Apakah ada pangkal / ujungtembok terjadi
gerowongan ?
d. Apakah ada kegiatan pendudukyang
menyebabkan rusaknya kawatbronjong ?
e. Apakah ada sangkrah yangtersangkut ?
13 PELIMPAH BANJIR :
a. Apakah puncak pelimpah adayang retak ?
b. Apakah ada kerusakan padastilling basin ?
c. Apakah ada ujung stillingbasin terjadi
gerowongan ?
d. Apakah ada sayap terdapatretakan ?
e. Apakah alur di hulu pelimpahdalam tidak
banyak sangkrah yangmenyangkut ?
14 CONTROL STRUCTURE (PEMBAGI BANJIR)
a. Apakah ada bagian tembok pilaryang retak ?
b. Apakah pintu dapat bergerakdengan bebas ?
c. Apakah pintu dapat menutupdengan
sempurna ?
d. Apakah seal pintu yang perludiganti ?
e. Apakah stanby genset berfungsi?
f. Apakah sistem elktrikal danmekanikal
berfungsi dengan baik ?
g. Apakah ada lampu peneranganyang rusak ?
h. Apakah perlumasan dilakukandengan baik ?
i. Apakah alur di hulu tidak adasampah yang
menyangkut ? j. Apakah staf gauge dalam
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 37
keadaan baik dan terbaca ?
k. Apakah pintu sudah waktunya dicat ?
l. Apakah tanaman liar sudahperlu dibuat ?
15 DAERAH RETENSI (WADUK BANJIR)
a. Apakah pintu waduk berfungsidengan baik ?
b. Apakah ada bagian tanggul yangamblas
atau retak ?
c. Apakah permukaan lerengtanggul banyak
tanaman liar yang perludipotong ?
d. Apakah ada kegiatan pendudukyang dapat
mengancam kelestarian fungsiwaduk ?
e. Apakah banyak sampah yangmenumpuk di
waduk ? 16 POMPA BANJIR
a. Apakah pompa berfungsi denganbaik ?
b. Apakah stanby genset berfungsi?
c. Apakah ada lampu peneranganyang rusak ?
d. Apakah rumah pompa perludiperbaiki ?
e. Apakah stanby genset berfungsi?
17 PINTU DRAINASE
a. Apakah pintu dapat bergerakdengan bebas ?
b. Apakah pintu dapat menutupdengan
sempurna ?
c. Apakah didepan dan dibelakangpintu tidak
banyak sangkarah ?
d. Apakah penggerak pintuterlumasi dengan
baik ?
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 38
e. Apakah endapan lumpur /tanah / pasir
sudah perlu dokerk ? 18 GROUNDSILL a. Apakah ada bagian yang retak ?
b. Apakah ada ikatan bronjongyang koyak ?
c. Apakah ada sangkrah yangmenyangkut ?
d. Apakah ada gerowongan dibagianhilir
atau alat pangkal groundsill ? 19 CHEK DAM :
a. Apakah ada bagian puncak /sayap yang
retak ?
b. Apakah ada sangkrah yangmenyangkut di
pelimpah dan di lubang bawah ?
c. Apakah permukaan tembokditumbuhi
tanaman liar ?
d. Apakah ada gerowongan distilling basin ?
e. Apakah check dam sudah penuhdengan
pasir ? 20 TIDAL GATE (SALINITY BARRIER)
a. Apakah pintu dapat bergerakdengan bebas ?
b. Apakah pintu dapat menutupdengan
sempurna ?
c. Apakah permukaan pintuberlumut atau
ditumbuhi kerang ?
d. Apakah seal pintu yang perludiganti ?
e. Apakah standby gensetberfungsi ?
f. Apakah sistem elektrikal danmekanikal
berfungsi dengan baik ?
h. Apakah ada lampu peneranganyang rusak ?
Keterang
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 39
an:● Dijawab dengan : ya atau tidak
●●Diisi dengan kode : PR (pemeliharaanrutin)
PK (perbaikankhusus)
PB(perbaikan berkala)
PBT (pembetulan /rektifikasi)
PR(reparasi/perbaikan ringan)
RH(rehabilitasi)
12. Form OP-07 : Laporan Inspeksi Program PemeliharaanDarurat di Sungai
Tabel 6-12.
Form OP-07 : Laporan Inspeksi Program Pemeliharaan Darurat diSungai
Pada ruas antara patok ......... s/d ............Dibuat oleh:
No.
TypeKerusakan
Saran PerbaikanDesa/ Kecamatan
Tenaga Bahan Peralatan
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 40
Type kerusakan cukup diisi dengan kodesbb :
A = Rembesan dibawah tanggulB = Rembesan pada lereng tanggulC = Retakan sepanjang puncak tanggulD = Retakan sepanjang lereng tanggulE = Erosi tebing di dekat tanggulF = Tanggul bobol / putusG = Gerusan yang luar biasa didekat bangunanH = Tumpukan sangkrah dibaeah jembatan menyebabkan
kenaikan muka air di hulu dan erosi dihilir
I = Gerowongan yang luar biasa di dekat kribJ = Pintu macet karena tersumbat / terganjanl sangkrahK = Type kerusakan lainnya, sebutkan ……………………………………………….
Penggantian seal pintu ( 2 th an )Pemeliharaan standby genset m'
Pembersihan sampah / sangkrah yangmenyangkut m3
Pengerukan sedimen disekitar pintu m3
Pembersihan tanaman liar disekitarnya m3
Perbaikan dan pengecetan stafgauge bh
Perbaikan kerusakan pada stillingbasin m3
Pembersihan pintu dari lumut /kerang m2
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 48
6.2.2 Survey Lapangan
6.2.2.1. Survey Pendahuluan
Persiapan kegiatan ini antara lain meliputi:
Persiapan peralatan survey
Persiapan bahan survey
Membawa Surat Tugas, Lembar 2 SPPD.
Langkah kerja untuk melakukan inventarisasi dapat di uraikansebagai berikut :
Melakukan penelusuran sungai diawali dari hilir (muara)ke arah hulu sampai batas wilayah pendayagunaan.
Mengisi form-form survey, sesuai dengan jenis bangunankonstruksi yang dijumpai pada saat penelusuran sungai.
Mengecek penampang melintang sungai pada setiap potonganmelintang hasil pengukuran terdahulu dan memberikandeskripsi pemanfaatan bantaran sungai di kiri dan kanan.
Mencatat kondisi patok kontrol sungai, hilang/tidak adaditempatnya.
Mencatat posisi (menggunakan GPS) titik awal dan akhirsetiap jenis konstruksi.
Mendokumentasikan seluruh kegiatan survey, terkait denganpengamatan langsung atau pemenuhan dokumentasi dalamrangka pengisian form survey.
Menggambarkan beberapa pias sungai sesuai kondisilapangan ke dalam pias sungai sesuai dengan RPP Sungai,baik untuk sungai dengan tanggul ataupun tanpa tanggul.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 49
6.2.2.2. Survey Pengisian Form Pemeliharaan
A. Kegiatan Survey Inventarisasi Bangunan Pelengkap Sungaidengan Form Survey
Untuk memudahkan pengontrolan dan evaluasi kondisi bangunanpengendali banjir dari waktu ke waktu maka diperlukaninformasi secara rinci dari tiap-tiap sungai, dimanadata/informasi tersebut bisa berubah jika terjadi perubahandari kondisi bangunan pengendali banjir maupun lingkungannya.Pada saat inspeksi awal perlu dilakukan pengisian datakarakteristik fisik sungai dan bangunannya, maupun kondisilingkungan sosial masyarakat pengguna sungai. Formatinventarisasi lapangan secara umum yang menyangkut lingkunganfisik dan lingkungan sosial sungai dan bangunannya sepertidisajikan pada Form OP-1. Informasi dari inventarisasi awalini dapt dijadikan sebagai landasan untuk kegiatan operasidan pemeliharaan sungai dan bangunannya serta rencanapengembangannya.
Untuk mengetahui kondisi bangunan pengendali secara umumadalah melakukan inventarisasi awal kondisi setiap bangunanpengendali banjir serta kondisi sungai (air sungai, alur danbantaran serta bahan-bahan sungai) namun masih bersifatkualitatif. Form inventarisasi awal ini seperti disajikanpada Form OP-2. Pada kegiatan ini sudah diketahui kondisibangunan secara umum dengan kondisi sangat memuaskan, cukupmemuaskan atau tidak memuaskan. Jika hasil inspeksi awalmenunjukkan kondisi bangunan sangat memuaskan artinya bangunatersebut tidak memerlukan perbaikan, namun tetap memerlukanpemeliharaan preventif dengan inspeksi berkala. Jika kondisibangunan cukup memuaskan, tetap memerlukan pemeliharaanpreventif dengan inspeksi rutin. Sebaliknya jika hasilinspeksi menunjukkan kondisi tidak memeuaskan lagi maka perlukegiatan pemeliharaan. Pemeliharaan ini bisa pemeliharaan
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 50
korektif maupun darurat tergantung kondisi kerusakan yangterjadi.
Untuk menemukan jenis kerusakan secara detail lokasikerusakan, maka perlu dilakukan pengisisan Form OP-3 yangberisi inventarisasi jenis bangunan sungai serta kerusakanapa saja yang terjadi. Pemelliharaan bangunan pengendalibanjir tidak hanya mencakup pemeliharaan terhadap fisikbangunan sungainya tetapi juga meliputi alur sungai danfasilitas penunjang kegiatan pengendalian banjir. Oleh karenaitu, untuk menjaga tetap berfungsinya sungai serta fasilitaspenunjang sebagai satu kesatuan komponen dalam upayapengendalian banjir diperlukan juga inventarisasi terhadapkondisi alur sungai dan bantarannya.
Inspeksi tentang kondisi alur sungai dan bantaran sungaiberisi antara lain pemanfaatan alur sungai serta bantaran dandaerah retensi (daerah penguasaan sungai), apakah terdapatperubahan morfologi sungai, apakah terjadi pelanggaranpemanfaatan daerah penguasaan sungai dan lain sebagainya.Sehingga dari hasil inspeksi ini akan bisa diambil tindakanjika terjadi kerusakan atau perubahan morfologi dan regimsungai yang mempengaruhi arus aliran banjir. Format inspeksiuntuk kondisi alur dan bantaran sungai (daerah penguasaansungai) disajikan pada Form OP-4.
Fasilitas penunjang bangunan pengendali banjir dapatdikelompokkan menjadi empat kelompok yakni : kelompokbangunan sipil, kelompok peralatan operasional, kelompok alatpemantau dan pengolah data serta sarana komunikasi. Untukmengetahui secara detil kondisi dari setiap item fasilitaspenunjang diperlukan inspeksi rutin maupun berkala pada semuafasilitas tersebut. Format yang perlu diisi sepertidituliskan pada Form OP-5 yang terdiri dari Form OP-5A yangberisi inspeksi untuk kelompok bangunan sipil, Form OP-05Buntuk kelompok peralatan operasional, Form OP-05C untuk
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 51
kelompok alat pemantau dan pengolah data serta Form OP-05Duntuk kelompok alat-alat komunikasi.
Laporan inspeksi bangunan sungai untuk pemeliharaan preventifbisa dilaporkan dalam Form OP-06 sedangkan untuk inspeksisungai dan bangunan pengendali banjir pada kondisi darurat,dibuat form inspeksi tersendiri seperti disajikan pada Form-07.
Sedangkan rincian volume pekerjaan pemeliharaan secarakeseluruhan dari bangunan pengendali banjir seperti diuraikanpada Form OP-08. Pada setiap prasarana dilakukan PenilaianKondisi yang merupakan hasil evaluasi atas kondisi terkini.
Kegiatan survey ini berupa survey orientasi dan observasivisual lokasi pekerjaan yang bertujuan untuk memperolehinformasi serta data-data primer se-optimal mungkin yangselanjutnya akan dilakukan studi awal (desk study).Pada tahapanpekerjaan ini dilakukan survey awal terhadap masing-masingsungai dengan tujuan untuk mengetahui kendala dan gangguan(permasalahan eksisting) yang kiranya dapat terjadi padawaktu survey inventarisasi secara mendetail.
Pekerjaan yang dilakukan pada survey pendahuluan ini antaralain melakukan survey lingkungan sungai dan mengumpulkaninformasi masyarakat terhadap bangunan yang ada pada alursungai yang kemudian di kumpulkan dan dianalisis sehinggadapat ditentukan gambar as builtnya. Lingkup kegiatan surveypendahuluan mencakup beberapa tinjauan yang terbagi dalam 4aspek sebagai berikut:
1. Aspek Teknis
Aspek teknis secara umum meninjau dan menilai hal-hal sebagaiberikut :
a) Kondisi topografi dan morfologi,
b) Kondisi hidrologi (luas DAS) dan hidrolis (base flow),
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 52
c) Kondisi detail bangunan SDA eksisting,
d) Ketersediaan material (timbunan) dan bahan bangunanlainnya,
e) Ada tempat bangunan pengendali/retensi yang stabil danekonomis (khususnya untuk bendungan tipe urugan).
f) Pencapaian lokasi.
g) Efektifitas Dimensi Bangunan SDA Lainnya.
h) Peruntukan lainnya.
2. Aspek Sosial
Aspek sosial secara umum akan meninjau dan menilai hal-halsebagai berikiut :
a) Kondisi tataguna lahan dan status lahan pada daerahyang mengalami kerusakan sebagai akibat daya rusakair,
b) Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat,
c) Respon penduduk terhadap bangunan SDA eksisting sertarencana proyek selanjutnya,
d) Respon penduduk terhadap pemindahan penduduk daridaerah genangan, bila ada,
e) Respon Pemerintah Daerah terhadap bangunan SDAeksisting serta rencana proyek selanjutnya.
3. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan membahas dampak kerugian jiwa dan materialyang ditimbulkan baik oleh kondisi SDA maupun rencana proyekmendatang yang harus ditekan sekecil mungkin.
4. Aspek Ekonomi
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 53
Perkiraan nilai manfaat ekonomi bangunan SDA eksisting danrencana proyek mendatang.
Adapun dari uraian diatas dibuatlah bagan alir kegiatansebagai berikut :
Dinas Sumber Daya Air danPemukiman Provinsi Banten
LAPANGAN (SUNGAI REA, LAJU,& PELAPARAN)
Gambar 6-1. BaganAlir Kegiatan
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 54
Persiapa
Pengadaan Alat & PelatihanPetugas
Validasi Data &
Form-form Survey
Penggunaan Sistem
Pengumpulan Data Sekunder
PemberitahuanInstansi terkait &
Pembuatan Rencana RutePenelusuran dan Jadwal
Pemasukan data keKomputer
SurveyInventarisasiBangunan Sungai
B. Penentuan Posisi Dengan GPS
Survey penentuan posisi dengan GPS (survey GPS) secara umumdapat didefinisikan sebagai proses penentuan koordinat darisejumlah titik terhadap beberapa buah titik yang telahdiketahui koordinatnya, dengan menggunakan metode penentuanposisi diferensial (differential positioning) serta data pengamatanfase (carrier phase) dari sinyal satelit GPS (Global PositioningSistem). Yang selanjutnya titik-titik koordinat hasilpenentuan posisi dengan GPS tersebut, digunakan sebagai titikreferensi (titik awal) pengukuran dan hitungan untuk kerangkadasar pemetaan topografi.
GPS (Global Positioning System) adalah sistem radio navigasi danpenentuan posisi menggunakan satelityang dimiliki dan dikelola AmerikaSerikat. Sistem yang terdiri atas 24satelit ini dapat digunakan olehbanyak orang sekaligus dalam segalacuaca, serta didesain untukmemberikan posisi dan kecepatan tigadimensi yang teliti dan juga
informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruhdunia.
Gambar 6-1. Geometrik lintasan orbit satelit GPS di angkasa
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 55
Patut dicatat disini bahwa posisi yang diberikan oleh GPSadalah posisi tiga dimensi (X,Y,Z ataupun ,,h) yangdinyatakan dalam datum WGS (World Geodetic System) 1984.Dengan GPS, titik yang akan ditentukan posisinya dapat diam(static positioning) ataupun bergerak (kinematicpositioning). Posisi titik dapat ditentukan denganmenggunakan satu receiver GPS terhadap pusat bumi denganmenggunakan metode absolute (point) positioning, ataupunterhadap titik lainnya yang telah diketahui koordinatnya(monitor station) dengan menggunakan metode differential(relative) positioning yang menggunakan minimal dua receiverGPS. GPS dapat memberikan posisi secara instant (real-time)ataupun sesudah pengamatan setelah data pengamatannyadiproses secara lebih ekstensif (post processing) yangbiasanya dilakukan untuk mendapatkan ketelitian yang lebihbaik.
Gambar 6-2. Penentuan posisi titik-titik dengan metodesurvey GPS
Data pengamatan dasar GPS adalah waktu tempuh (t) dari kode-kode P dan C/A serta fase (carrier phase, ) dari gelombang pembawaL1 dan L2.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 56
Seseorang dapat mengamati sebagian atau seluruh jenispengamatan di atas bergantung pada jenis dan tipe alatpenerima sinyal GPS (GPS receiver) yang digunakan. Hasilpengamatan ini terkait dengan posisi pengamatan (X,Y,Z) sertaparameter-parameter lainnya melalui hubungan yang dapatdiformulasikan secara umum berikut ini :
Pi=ρ+dρ+dtrop+dioni+(dt−dT )+MPi+ϑPi
Li=ρ+dρ+dtrop+dioni+(dt−dT )+MCi+λi.Ni+ϑCi
dimana:Pi = c.ti
= pseudorange pada frekuensi fi (m), (i=1,2),Li =
λi.φi
= jarak fase (carrier range) pada frekwensi fi(m),(i=1,2),
ρ = jarak geometris antara pengamat (X,Y,Z) dengansatelit (m),
c = kecepatan cahaya dalam vakum (m/s),λ = panjang gelombang dari sinyal (m)
= c /f (f adalah frekwensi),
dP = kesalahan jarak yang disebabkan oleh kesalahanephemeris (orbit),
dtrop = bias yang disebabkan oleh refraksi troposfer (m),
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 57
dion = bias yang disebabkan oleh refraksi ionosfer(m) padafrekwensi fi (m),
dt,dT = kesalahan dan offset dari jam GPS receiver dan jamsatelit (m),
MPi,MCi = efek dari multipath pada hasil pengamatan Pi dan
Li
(m),N1,N2 = ambiguitas fase dari pengamatan fase sinyal-
sinyal L1 dan
L2
(dalam jumlah gelombang), danϑPi,ϑCi = gangguan (noise) pada hasil pengamatan Pi dan Li
(m).
Posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan koordinat (duadimensi, 2D atau tiga dimensi, 3D) yang mengacu pada suatu sistemkoordinat tertentu. Posisi tiga dimensi (3D) suatu titik dipermukaan bumi umumnya dinyatakan dalam suatu sistemkoordinat geosentrik. Bergantung pada parameter-parameterpendefinisi koordinat yang digunakan, dikenal dua sistemkoordinat yang umum digunakan, yaitu sistem koordinatKartesian/siku-siku ruang (X,Y,Z) dan sistem koordinat Geodetik(L, B, h).
Kedua sistem koordinat di atas penting sehingga hubungankedua sistem koordinat tersebut perlu ditentukan, agar dapatdilakukan transformasi antar sistem koordinat.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 58
Gambar 6-3. Posisi titik dalam sistem koordinat Geosentrik
Bila koordinat Kartesian/siku-siku ruang ditulis sebagai(X,Y,Z) dan koordinat geodetik ditulis sebagai (L,B,h), makahubungan antara keduanya dapat ditulis sebagai:
Gambar 6-4. Hubungan antara sistem koordinat Geodetikdengan sistem koordinat Kartesian/siku-siku ruang
Bila koordinat Kartesian/siku-siku ruang ditulis sebagai(X,Y,Z) dan koordinat geodetik ditulis sebagai (L,B,h), makahubungan antara keduanya dapat ditulis sebagai:
X = (N + h) cos L cos B
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 59
Y = (N + h) cos L sin B
Z = [N(1-e2) + h] sin L
Keterangan:
N = Jari-jari normal = a/ (1- e2 sin2 L)1/2
a = Setengah sumbu panjang ellipsoid
b = Setengah sumbu pendek ellipsoid
e = Eksentrisitas pertama ellipsoid = [(a2 – b2) / a2]1/2
h = Tinggi suatu titik di atas bidang ellipsoid
Hubungan kebalikannya dapat ditulis sebagai:
L = Arc. Tan [(Z + (e’)2 b sin3 ) / (p – e2 a cos3 )]
B = Arc. Tan [Y / X]
h = [p / cos L] – N
Keterangan
P = [X2 + Y2]1/2
= Arc. Tan [(Z.a) / (p.b)]
e’ = [(a2 – b2) / b2]1/2
e = [(a2 – b2) / a2]1/2
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 60
START
- Data hujan tiap stasiun - Luas daerah tangkapan - Data Sedim entasi
Uji Konsistensi
Hujan Titik (Point Rainfall)
Hujan Rerata Daerah(Area Rainfall)
Analisa Statistik (Cs dan Ck )
Hujan Rancangan
Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi
Distribusi Hujan Jam -jam an
Analisa Debit Banjir Rencana
Hujan M aksim um yang m ungkin terjadi (PMP)
Ya
LAPORAN PENDUKUNG HIDROLOGI & HIDROM ETRI
Tidak
Laporan Pendukung Hidrologi
6.2.3 Pengolahan Data Survey
6.2.3.1. Analisa hidrologi
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 61
Gambar 6-2. BaganAlir AnalisaHidrologi
1). Analisa Data Curah Hujan
Beberapa stasiun pengukur curah hujan biasanya mengalamikekosongan data karena kerusakan alat, pengamat kurangteliti, data hilag dan lain-lain. Menurut prosedur yangdigunakan oleh US. Environmental Data Service, jumlah datayang hilang dihitung dari pengamatan tiga stasiun terdekat,sedapat mungkin memiliki jarak yang sama atau hampir samaantara stasiun satu dengan stasiun lain. Cara yang digunakanuntuk menghitung besarnya curah hujan yang hilang dinamakancara ratio normal. Syarat untuk dapat menggunakan cara iniadalah tinggi hujan rata-rata tahunan di pos penakar hujanyang datanya hilang diketahui, disamping dibantu dengan datatinggi hujan rata-rata tahunan dan data pada saat data hilangpada pos-pos penakar disekitarnya, rumus yang digunakanadalah (Soemarto, 1987):
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 62
dx =1n ∑
i=1
n (di AnxAni )Untuk :
dx = data hujan yang hilang di pos x (mm)
n = banyaknya Pos Penakar hujan di sekitar pos x
di = data hujan di pos penakar hujan i di sekitar pos x(mm)
Anx = tinggi hujan rata-rata tahunan di pos x (mm)
Ani = tinggi hujan rata-rata tahunan di pos i (mm)
Curah hujan rata-rata daerah dapat dihitung denganmenggunakan tiga cara yaitu :
Cara Tinggi Rata-rata
Cara Poligon Thiesen
Cara Isohyet.
2). Curah Hujan Rancangan
Curah hujan rancangan adalah curah hujan terbesar tahunandengan suatu probabilitas kejadian tertentu dalam periodeulang tertentu. Curah hujan rancangan diperlukan sebagai datamasukan pada analisis debit banjir rancangan maupun analisismodulus drainase. Untuk itu perlu dilakukan analisis curahhujan rancangan.
Metode yang digunakan untuk melakukan analisis curah hujanrancangan dengan periode kala ulang tertentu adalah sebagaiberikut :
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 63
a). Distribusi Normal
Distribusi Normal banyak digunakan dalam analisis hidrologi,misal dalam analisis frekuensi curah hujan, analisisstatistik dari disribusi rata-rata curah hujan tahunan, debitrata-rata tahunandan sebagainya. Distribusi Normal atau KurvaNormal disebut pula Distribusi Gauss. Fungsi densitas peluangnormal (normal probability density function) dari variabel acakkontinyu X dapat ditulis sebagai berikut (Soewarno; 1995):
P(X)=1
σ√2π⋅e
−12 (X−μ
σ )2
Untuk :
P(X) = fungsi densitas peluang normal (ordinat kurva normal)
π = 3,14156
e = 2,71828
X = variabel acak kontinyu
µ = rata-rata dari nilai X
= deviasi standar dari nilai X
Data variabel yang telah dihitung besarnya peluang atauperiode ulangnya, selanjutnya selanjutnya apabila digambarkanpada kertas grafik peluang, umumnya akan membentuk persamaangaris lurus. Persamaan umum yang digunakan adalah :
X=X+k.S
Untuk:
X = perkiraan nilai yang diharapkan terjadi denganbesarnya peluang tertentu atau pada periodeulang tertentu.X = nilai rata-rata hitung variatDOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 64
S = standar deviasi nilai variat
k = faktor frekwensi, merupakan fungsi dari peluangatau periode ulang dan tipe model matematik dari distribusipeluang yang digunakan untuk analisis peluang (tabel NilaiReduksi Gauss (k) )
b). Distribusi Gumbel Tipe I
Distribusi Tipe I Gumbel atau disebut juga dengan distribusiekstrem tipe I (extreme type I distribution) umumnya digunakan untukanalisis data maksimum, misalnya untuk analisis frekuensibanjir. Persamaan empiris untuk distribusi Gumbel Tipe Isebagai berikut (Soewarno; 1995):
kSXX Untuk :
X = Nilai yang diharapkan terjadi untuk kala ulangtertentu (mm)X = Nilai rata-rata hitung data X (mm)
K = Faktor frekuensi
= n
nTSYY
YT = Reduced mean atau nilai reduksi data dari variabelyang diharapkan terjadi pada periode ulang tertentu
=
xT
1xTLLr
rnn
Yn = Nilai rata-rata dari reduksi data, nilainyatergantung dari jumlah data (n) dan dapat dilihat pada Tabel.dapat dilihat pada Error: Reference source not found.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 65
Sn = Reduced standard deviation yang nilainya tergantung darijumlah data (n) dan dapat dilihat pada Hubungan antaraDeviasi Standar (Sn) dan Reduksi Data dengan Jumlah Data (n)
S = Simpangan baku
= √ ∑i = 1
n
( Xi−X ) 2
n−1
n = Jumlah data
CS = Koefisien kepencengan
CK = Koefisien kurtosis
c). Distribusi Log-Pearson Tipe III
Distribusi Log Pearson Tipe III merupakan hasil transformasidari distribusi Pearson Tipe III dengan menggantikan datamenjadi nilai logaritmik. Persamaan distribusi Log PearsonTipe III dapat ditulis sebagai berikut :
Log Xt =Log X+( k.S log X )
Untuk :
Xt = Besarnya curah hujan dengan periode t (mm)
Log X= Rata-rata nilai logaritma data X hasil
pengamatan (mm)
( S logX )= Standar deviasi nilai logaritma data X hasil
pengamatan
= √ ∑t = 1
n
( Log Xt− Log X ) 2
n−1
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 66
CS = koefisien kepencengan
=
n.∑ ( logX−logX ) 3
( n−1 ). ( n−2 ). ( SlogX ) 3
CK = koefisien kurtosis
=
n2∑ ( logX−logX ) 4
( n−1 )×( n−2 )×( n−3 )×( S log X ) 4
Nilai Koefisien Kemencengan / Skew Coefficient (Cs) padadistribusi Log-Pearson Tipe III dapat dilihat pada tabelLampiran 1.
Apabila nilai CS = 0, maka distribusi log Pearson tipe IIIidentik dengan distribusi log normal, sehingga distribusikumulatifnya akan tergambar sebagai garis lurus pada kertasgrafik normal.
Perhitungan distribusi hujan dapat juga dilakukan denganmenggunakan program bantu SMADA V 6.0. dengan program inidapat diketahui distribusi hujan untuk berbagai metode.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 67
Gambar 6-3. Tampilan Software SMADA
V.6.0
3). Uji Kesesuaian Distribusi
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 68
BACA CURAH HUJAN RENCANA PADA
SEBARAN TEORITIK
START
Penyiapan Data Hujan M aksim um
Hitung Param eter Statistik Dasar Seri X dan Y
SEBARAN NORM ALCs = 0 Ck = 3 ?
Cs(ln X)= 0 Ck(ln Y= 3
?
SEBARAN LOG NORM AL 2 PAR.
Ya
Ya
Tidak
Cs > 0 1,5 Cs^ 2+ 3-Ck
?SEBARAN PEARSON III
Tidak
Cs(ln X) > 0 1,5 Cs(ln X)̂ 2+ 3= Ck(ln X)
?
SEBARAN LOG PEARSON III
Cs = 1,14 Ck = 5,40
?SEBARAN GUM BEL EV1
PILIH SEBARAN YANG PALING M ENDEKATI
Urutan Data Dari Kecil ke Besar
Hitung Probababilitas Tiap Varian Xi
Pilih Kertas Probabilitasyang Sesuai
Pilih Kertas Probabilitas yang Sesuai
Tidak
Tidak
Uji Kecocokan Sebaran dengan Sm irnov Kolm ogorov
Plot Sebaran Teoritik & Em pirik
COCOK?
AM BIL SEBARAN YANG PALING M ENDEKATISELESAI
Gambar 6-4. BaganAlir Uji
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 69
KesesuaianDistribusi
Data yang dipakai untuk mengestimasi banjir rancangan (designflood) ataupun debit andalan (depandable discharge). Menggunakananalisa frekuensi belum tentu sesuai dengan distribusi-distribusi yang dipilih, untuk itu perlu dilakukan ujikesesuaian distribusi.
Karena pengolahan data kertas pada distribusi didasarkan padadua sistem ordinat, yang umumnya dikenal dengan peluang (%)sebagai absis (skala normal / log), dan nilai ekstrim (banjir/ hujan) sebagai ordinat (skala normal / log). Maka sebagiandata ini diasumsikan bisa mewakili suatu kurva teoritis,dalam hal ini bisa berupa garis lurus atau lengkung, sesuaidengan jenis skala yang dipakai.
Menurut Ersin Seyhan (Seyhan, 1983), untuk menjamin bahwapendekatan empiris (berupa pengeplotan data) benar-benar bisamewakili (diwakili) oleh kurva teoritis, perlu dilakukanpengujian kesesuaian distribusi, yang biasa dikenal dengannama Test of Goodness of a fit,
Pemeriksaan uji kesesuaian distribusi ini dimaksudkan untuk :
Mengetahui apakah data tersebut benar sesuai dengandistribusi teoritis yang dipakai.
Mengetahui apakah hipotesa tersebut dapat digunakanatau tidak untuk perhitungan selanjutnya.
Dalam studi ini digunakan tiga macam uji agihan, yaitu : ujiChi-Square, least Square dan uji Smirnov-Kolmogorov.
a). Uji Chi-Square (X2-Test)
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 70
Uji ini mengkaji ukuran perbedaan yang terdapat di antaraperbedaan frekuensi yang diobservasi dengan yangdiharapkan dan digunakan untuk menguji simpangan secaravertikal, yang ditentukan dengan persamaan :
X2hitung = ∑
i=1
G (Oi−Ei )2
Ei
Untuk :
X2 hitung = uji statistik
G= jumlah sub - kelompok
Oi = jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke i
Ei = jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke i
Distribusi dianggap sesuai apabila :
X2 hit < X2 tabel
b). Uji Smirnov-Kolmogorov
Uji kesesuaian ini digunakan untuk melakukan pengujiansimpangan secara horisontal. Uji ini dilakukan dengantahapan sebagai berikut :
Mengurutkan data curah hujan harian maksimum darinilai terkecil ke nilai terbesar
Memplot harga curah hujan harian maksimum Xtdengan harga probabilitas Weibull (Soewarno; 1995):
Sn (x) =n
N+1. 100 %
Untuk :
Sn (x)= probabilitas (%)
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 71
n= nomor urut data
N= jumlah total data
Pengujian terhadap kesesuaian data dengan menggunakanError: Reference source not found dengan parameterbanyaknya data (n), tingkat kepercayaan / signifikanlevel (), dan cr.
Hitung nilai selisih maksimum antara distribusi teoritisdengan distribusi empiris dengan persamaan :Δmaks = |Pe(x)−Pt (x)|
Untuk :
maks = selisih antara probabilitas empiris danteoritis
Pe (x)= peluang empiris
Pt(x) = peluang teoritis
membandingkan nilai cr dan maks, dengan ketentuan jika:
cr < maks maka distribusi ditolak
cr > maks maka distribusi diterima
c). Uji Least Square
Uji kesesuaian ini digunakan untuk melakukan pengujianberdasarkan nilai prediksi distribusi dengan kuadratterkecil. Nilai pengujian terkecil berarti distribusitersebut memiliki simpangan yang terkecil dan sebaliknya.Simpangan kuadrat didapat dengan rumus berikut :
=∑ (X−X' )2
√n
untuk :
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 72
X= data
X’ = prediksi distribusi
n = jumlah data
4). Koefisien Pengaliran (C)
Koefisien pengaliran adalah waktu atau nilai banding antarabagian hujan yang membentuk limpasan langsung dengan hujantotal yang terjadi, atau dengan kata lain waktu variable yangdidasarkan pada kondisi daerah pengaliran dan karakteristikhujan yang jatuh didaerah tersebut.
Kondisi dan karakteristik tersebut dipengaruhi oleh beberapafaktor berikut :
• Keadaan hujan.
• Tata guna lahan.
• Kemiringan lahan dan kemiringan dasar sungai.
• Daya infiltrasi dan perkolasi tanah.
• Luas dan bentuk daerah pengaliran.
• Suhu udara, angin serta evaporasi.
• Kelembaban tanah.
Pemilihan koefisien pengaliran harus mempertimbangkankemungkinan adanya perubahan tata guna lahan dikemudian hari.Koefisien pengaliran didefinisikan sebagai perbandinganantara jumlah air hujan yang melimpas di atas permukaan(Runoff) dengan jumlah curah hujan yang terjadi.
Koefisien Pengaliran (C) =Jumlah Limpasan
Jumlah Curah Hujan
Namun karena keterbatasan dan kesukaran-kesukaran untukmengamati besarnya jumlah hujan yang turun dan jumlah air
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 73
hujan yang melimpas, sehingga untuk mengetahui besarnyakoefisien pengaliran dapat mengikuti tabel di bawah ini.
Tabel 6-14.
Koefisien Pengaliran Berdasarkan Tataguna lahan
Tataguna Lahan C Tataguna Lahan C Perkantoran
Daerah Pusatkota Daerah SekitarKota
Perumahan Rumah Tunggal Rumah SusunTerpisah Rumah Susun,bersambung Pinggiran Kota
Daerah Industri Kurang PadatIndustri Padat Industri
Taman, Kuburan Tempat Bermain Daerah Stasiun KA Daerah Tak
Harga Koefisien Pengaliran Berdasarkan Daerah Pengaliran
Keadaan Daerah Aliran KoefisienAliran (C)
Bergunung dan curamPegunungan tersierSungai dengan tanah dan hutan dibagian atas dan bawahTanah datar yang ditanamiSawah waktu diairiSungai bergunungSungai dataran
Catatan: Umumnya daerah dengan tanah permeabel, datar danbervegetasi mempunyai nilai C terkecil. Daerah sempit dengantanah padat, kemiringan sedang hingga tinggi dan bervegetasijarang diberi nilai C Besar.
5). Debit Banjir Rancangan
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 75
Data Debit > 20 thn
Data Hujan Panjang & Data Debit (1~ 3) thn
Data Debit (10~ 20) thn
Data Debit (4~ 20) thn
Data Hujan & Data Karak- teristik Basin
Cara Em piris
Cara M atem atis
Unit Hidrograph Kalibrasi
Data diper- panjang
Cara Banjir diatas am bang (POT)
Debit Alur Penuh
BANJIR RATA-RATA TAHUNAN (Q)
Cara Regresi - IOH - GAM A1
CaraEm piris
CaraRational
Hidrograf Satuan SCS
- W eduw en - Haspers - M elchior
Analisis Frekuensi Probabilitas Banjir Regional
Analisis Frekuensi Probabilitas Gum bel, Log Pearson, Log Norm al
BANDINGKAN DENGAN CARA PERHITUNGAN LAINNYA
DEBIT BANJIR RENCANA (QT)
Gambar 6-5. Perhitungan Debit
Banjir Rencana
a. Metode Haspers
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 76
Bentuk persamaan dasar analisis debit banjir rencana (designflood) Metode Hasper adalah sebagai berikut (DPU, 1980) :
α =
1+0,012 . A0.7
1+0,075 . A0.7
t = 0.1 . L0.8
. i−0.3
1β = 1 +
t+3,7.10−0.4t
t5+15 .
A0.7512
R T = R + s . µ
r = t . R/( t + 1 ) ⇒ untuk t = 2 s/d 19 jam
q =
r3,6.t ⇒ t dalam jam
Q = α . β . q . A
untuk :α = koefisien limpasanβ = koefisien reduksi
q = hujan maksimum (m3/km2/detik)
A = luas daerah pengaliran (km2)
Q = debit maksimum (m3/detik)
L = panjang sungai (km)
i = gradien sungai
t = durasi (jam)
T = periode ulang
R = rerata hujan maksimum (mm)
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 77
R T = hujan maksimum (mm)
s = standar deviasi
µ = standar variable return periode T (Biasa diambil3,34)
r = distribusi curah hujan dengan periode ulang T (mm)
n = periode pengamatan.
b. Metode Der Weduwen
Rumus banjir Der Weduwen didasarkan pada rumus berikut:
Qn = . . qn . A
=
(1−4.1)
((β×qn)+7)
=
120+t+1t+9
A
120+A
qn =
Rn240
.67.65t+1.45
t = 0.25 L Q-0.125 I-0.25
untuk :
Qn = debit banjir (m3/dt) dengan periode ulang n tahun
Rn = curah hujan maksimum harian (mm/hari) denganperiode ulang n tahun
= koefisien limpasan air hujan
= koefisien pengurangan luas untuk curah hujan didaerah aliran sungai
qn = luasan curah hujan m3/dt.km2 dengan perioda ulangantahun
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 78
A = luas daerah aliran, km2 sampai 100 km2
T = lamanya hujan, jam
L = panjang sungai, km
I = kemiringan sungai atau medan.
Perlu dicatat bahwa waktu t pada metoda Der Weduwen merupakanwaktu hujan kritis yang mengacu kepada terjadinya debitpuncak.
Curah hujan sehari-hari rencana Rn harus diisi untukmemperoleh curah hujan qn. Perlu diingat bahwa rumus DerWeduwen dibuat untuk curah hujan sehari sebesar 240 mm.
c. Metode Rasional
Rumus yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
QT=1
3,6× C× I× A
untuk :
QT = Debit aliran (m3/dt)
C = Koefisien pengaliran
I = Intensitas hujan (mm/jam)
A = Luasan area (Km2)
Intensitas Hujan ( I )
Intensitas hujan adalah besarnya hujan rata-rata dalam satuhari atau 24 jam.
I=R2424 (24tc )
23
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 79
untuk:
I = Intensitas hujan (mm/jam)
R24 = Curah hujan (mm)
tc = Waktu konsentrasi (jam)
Waktu Konsentrasi (Tc)
Waktu konsentrasi adalah waktu dimana aliran melimpas. Dimanabesarnya waktu konsentrasi ini dipengaruhi oleh panjangsungai (L) dan kemiringan dasar sungai (S), Rumus yangdigunakan adalah sebagai berikut:
tc = 0,0195 * L 0,77 * So – 0,385
untuk:
tc = Waktu konsentrasi (menit)
L = Panjang saluran (m)
S = Kemiringan dasar saluran
d. Metode Nakayasu
Untuk menganalisis banjir rancangan terlebih dahulu harusdibuat hidrograf banjir pada sungai yang bersangkutan.Sedangkan untuk membuat hidrograf banjir perlu dicarikarakteristik atau peremeter daerah pengaliran tersebut.Pendekatan yang dipakai dalam menghitung hidrograf banjirpada daerah pengaliran dengan menggunakan metode hidrografsatuan sintetis Nakayasu yang dikemukakan oleh Dr. Nakayasudari Jepang. Adapun persamaannya adalah sebagai berikut(Soemarto, 1987):
Qp =A . Ro
3,6 (0,3Tp+T0,3)
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 80
Untuk :
Qp = debit puncak banjir (m3/detik).
Ro = hujan satuan (mm).
Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncakbanjir (jam).
T0.3 = waktu yang diperlukan untuk penurunan debit, daridebit puncak sampai menjadi 30% dari debit puncak (jam).
A = luas daerah pengaliran (km2).
`
Gambar 6-6. ModelHidrografNakayasu
Persamaan untuk ordinat hidrograf Nakayasu (Soemarto, 1987):
Lengkung Naik
Untuk 0 < t < Tp
Qa=Qp∗( tTp )2,4
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 81
lengkung naik lengkung turunQ
i
tr
0,8 tr tg
Qp
0,32 Qp0,3 Qp
Tp T0,3 1,5 T0,3
Lengkung Turun
Tp < t < (Tp + T0.3)
Qd1=0.3 Qp∗(t−TpT0.3 )
(Tp + T0.3) < t < (Tp + T0.3 + 1.5 T0.3)
Qd2=Qp.0.3(t−Tp+0.5 T0.3
1.5 T0.3 )
(Tp + T0.3 + 1.5 T0.3) < t
Qd3=Qp.0.3(t−Tp+1.5 T0.3
2 T0.3 )
untuk :
Qd = Limpasan sebelum mencapai debit puncak (m3/dt)
t = Waktu (jam)
T0.3 = . tg (jam)
= Koeffisien (1,5 s/d 3,5)
tg = Waktu Konsentrasi
tg=0.21 L 0.7
untuk L < 15 kmtg=0.4+0.058 L
untuk L > 15 km
α=0.47 (A∗L )0.25
tg L = Panjang alur sungai (km)
Tp = Tenggang Waktu (jam)
= tg+0.8 tr
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 82
Tr = 0.5 Tg s/d Tg (jam)
e. Metode Gama I
Parameter-parameter yang digunakan adalah :
Faktor sumber (SF) adalah perbandingan antara jumlahpanjang sungai sungai tingkat 1 dengan jumlah panjangsungai semua tingkat.
Frekwensi sumber (SN) adalah perbandingan antara jumlahsungai sungai tingkat satu dengan jumlah sungai semuatingkat. .
Faktor lebar (WF) adalah perbandingan antara lebar DASyang diukur dititik sungai yang bertjarak 0,75 L denganlebar DPS yang diukur dititik sungai yang berjarak 0,25L dari tempat pengukuran.
Luas DPS sebelah hulu (RUA) adalah perbandingan antaraluas DPS yang diukur dihulu garis yang ditarik tegaklurus garis hubung antara lokasi pengukuran dengan titikyang dekat dengan titik berat DPS, melewati titiktersebut.
Faktor simetri (SIM) adalah (WF) x (RUA)
Jumlah pertemuan sungai (JN) adalah jumlah semuapertemuan sungai didalam DPS.
Kerapatan jaringan sungai (D), Luas daerah pengaliransungai (A)
Persamaan - persamaan yang digunakan untuk perhitungan adalahsebagai berikut:
Qp = 0,1836 x A0,5886 x JN0,2381 x TR-0,4008
TR = 0,43 x ( L /(100SF))3 + 1,0665 SIM + 1,2775
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 83
TB = 27,4132 x TR0,1457 x S-0,0956 x SN-0,7344 x RUA0,2574
K = 0,5617 x A0,1798 x S-0,1446 x SF-1,0897 x D0,0452
= 10,4903 - 3,859 x 10-6 x A2 + 1,6985 x 10-13 (A/SN)4
B = 1,5518 x A-0,1491 x N-0,2725 x SIM-0,0259 x S-0,0733
Untuk :
Qp = Debit puncak (m3/dt)
TR = Waktu naik (jam)
TB = Waktu dasar (jam)
K = Koefisien tampungan
= Hujan efektif (mm/jam)
6). Pemeriksaan Debit Rancangan Dengan Kondisi Nyata DiLapangan (Kalibrasi )
Kalibrasi merupakan bagian yang penting dalam prosespemodelan. Model harus dikalibrasi untuk mendapatkanparameter banjir yang mendekati pada kondisi nyata dilapangan.
Untuk dapat menjatuhkan pilihan metode apa yang dipakai untukdesain bangunan selanjutnya, dilakukan pengecekan debitbanjir dengan kondisi banjir yang pernah ada/ terjadi dilapangan.
Model kalibrasi yang dipilih pada analisis ini adalah ModelCek Kapasitas Penuh Alur Sungai (Bank fuel capacity) pada Q2.Dengan mengetahui kondisi/penampang melintang sungai dilokasi efektif pada bagian hilir sungai/jejak muka air banjirkapasitas penuh alur sungai maka pengecekan dapat dilakukanyaitu dengan cara mengeksekusi-nya terhadap Debit Banjir kalaulang 2 tahun.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 84
Model kalibrasi dengan cara Cek Kapasitas Penuh Alur Sungai(Bank fuel capacity) ini akan diintegrasikan dengan perangkatlunak HEC-RAS dengan mencoba-coba (Triall and error) memasukkandebit banjir rancana dari beberapa metode hasil analisaHidrologi. Jika hasil dari eksekusi Q2thn dengan profilmelintang sungai menunjukkan elevasi MAB Q2thn (water surfaceQ2-nya) menempati kapasitas penuh nyata alur sungai makadapat diputuskan Metode yang paling mendekati kondisi nyatadilapangan.
STA.0+780
-1.000
0.000
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
0.000
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000 60.000 70.0
0080.0
0090.0
00
MAB Q2thn
Kapasitas Penuh Alur Sungai
KONTROL :Muka Air Banjir pada Q2 Tahun = Kapasitas Penuh Alur Sungai Nyata … OK
Gambar 6-7. Ilustrasi Model
Kalibrasi denganCek Kapasitas
Penuh Nyata AlurSungai
6.2.3.2. Analisa Hidrolika & Struktur
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 85
Desain hidraulik bangunan dilakukan dengan menggunakanperangkat lunak HEC-RAS. Model komputer ini menghasilkaninformasi berupa kecepatan aliran dan kedalaman untuk tiap-tiap lokasi pada alur atau dataran banjir. Dari hasilkomputasi ini, daerah atau zona kritis untuk banjir rencanadengan kala ulang sesuai dengan Pedoman Pengendalian Banjirbisa ditentukan. Pengaruh peninggian tanggul ataupunpengerukan juga dapat dievaluasi dengan model ini. ProgramHEC2-RAS adalah suatu perangkat lunak yang dapat digunakanuntuk berbagai keperluan dalam suatu jaringan yang salingmempengaruhi.
Selain memberikan hasil berupa muka air rencana untuk debitdengan kala ulang tertentu pada tiap-tiap profil, terhitungpula besarnya galian maupun timbunan untuk setiap profil.
Sistem model HEC-RAS dikembangkan oleh Hydrologic EngineeringCenter (HEC). Perangkat lunak ini dapat digunakan untukmenganalisis beberapa hal sebagai berikut :
rainfall-runoff
hidraulik sungai
simulasi sistem reservoir
kerusakan akibat banjir/genangan
HEC-RAS merupakan perangkat lunak yang terintegrasi, meliputigrafik penghubung (graphical user interface = GUI), analisiskomponen hidraulik, penyimpan data, grafik dan pelaporan.
Analisis hidraulik ini meliputi :
perhitungan profil muka air dalam kondisi ‘steadyflow’
perhitungan profil muka air dalam kondisi ‘unsteadyflow’
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 86
HEC-RAS dirancang guna menampilkan perhitungan hidraulikuntuk suatu jaringan saluran alam maupun yang direncanakan.
Pengguna dihubungkan dengan perangkat lunak HEC-RAS melaluiGUI yang dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan parapengguna. Penghubung perangkat lunak ini terdiri dari :
File management
Data entry dan editing
Analisis hidraulik
Tampilan tabulasi dan grafik masukan maupun keluaran
Fasilitas pelaporan
Fasilitas Bantuan (on-line help)
Tampilan Menu Utama HEC2-RAS
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 87
Kerusakan Bangunan di Sungai
Evaluasi Terhadap :Perencanaan TeknisPelaksanaan FisikAs Build DrawingPengoperasian dan PemeliharaanKondisi Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan
Diluar Kemampuan Manusia
AKIBAT BENCANA ALAM
Kesalahan Manusia(Human Error)
Tindakan :AdministrasiKoreksi
6.2.3.3. Penilaian Kondisi Existing & Penilaian Kinerja
Gambar 6-8. Evaluasi kerusakan yang
terjadi padabangunan sungai
6.2.3.4. Identifikasi awal lokasi pendetailan pengukuran
Data yang diperoleh diharapkan dapat memberikan rekomendasiuntuk ditindak lanjuti oleh survey pendetailan danpengukuran. Rekomendasi yang diharapkan antara lain :
A. Advis Teknis untuk Lokasi Yang Membutuhkan PengukuranUlang
Merekomendasikan lokasi yang membutuhkan pengukuran ulang(untuk pekerjaan Chief Surveyor ) utk konstruksi yangtidak ada asbuilt drawing ataupun konstruksi yangmembutuhkan penanganan khusus. (untuk pekerjaan TAHidrologi dan Hidrolika /Struktur)
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 88
B. Merekomendasikan lokasi yang menjadi pioritaspemeliharaan
6.2.3.5. Peyusunan Program Pemeliharaan
Berdasarkan hasil Gambar pendetailan dan pengukuran,dilakukan analisis/evaluasi. Analisis yang diperlukan antaralain :
Evaluasi debit banjir yang pernah terjadi dan perkiraanyang akan terjadi berdasarkan data hidrologi yang ada.Analisa ini dilakukan oleh assisten tenaga ahli hidrologiyang dikontrak secara individu.
Evaluasi Hidrolika yang meliputi parameter-parameter yangmenyebabkan kerusakan pada prasarana sungai yang telahdibangun. Analisa ini dilakukan oleh assisten tenaga ahlihidrolika/struktur yang dikontrak secara individu.
Evaluasi kerusakan struktur dan Stabilitas struktur : padasetiap prasarana dilakukan Penilaian Kondisi dan kinerjayang merupakan hasil evaluasi atas kondisi terkini yang dikuantitaskan.
Berdasarkan evaluasi dan analisis yang dilakukan kemudiandilakukan penyusunan program perencanaan pemeliharaan.Perencanaan pemeliharaan disusun berdasarkan diuraikanusaha-usaha yang perlu dilakukan untuk menjamin kelestarianfungsi sungai sebagai sumber daya serta menjamin kelestarianbangunan sungai. Beberapa kategori pemeliharaan antara lainPemeliharaan Preventif, Korektif, Berat, Rehabilitasi, dan Darurat,Rencana biaya pemeliharaan dibedakan dalam kategori–kategoritersebut dengan rincian volume dan spesifikasi teknisnyalengkap serta detail. Rencana Pemeliharaan diprogramkan dalamprogram jangka pendek, program menengah dan program jangkapanjang.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 89
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 90
1. Pengalokasian air sungai2. Pemantauan kualitas air3. Pemantauan debit4. Pengendalian terhadap
pengam bilan air sungai
1. Pengaturan penggunaan alur2. Pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan pem bangunan di sungai
1. Pengaturan dan pengendalianaliran sedimen di sungai
2. Pengawasan terhadap dampak penambangan di sungai
1. Pemeliharaan tebing dan dasar sungai2. Pengerukan endapan di sungai3. Pembersihan tanaman liar4. Pengerukan sam pah padat
1. Tanggul 7. W aduk Banjir2. Revetment 8. Krib3. Pelimpah Banjir 9. Check dam4. Training W all 10. Tidal gate5 Pembagi debit 11. Flap gate6 Pompa banjir 12. Groundsill
1. Bangunan sipil Kantor Gudang / bengkel Pos Pengamat
2. Peralatan operasionalJeep Sepeda m otorPick Up Dump truckShovel Perahu M otorBulldozer DredgerPemotong rumput Pemadat tanah
3. Alat komunikasi Telephone Radio pemancar Radar dan HT
4. Alat pemantau & pengolah AW LR dan ARR Staf gaige Com puter
O& P SUNGAI
BANGUNAN SUNGAI
ALUR SUNG AI
OPERASI
PEM ELIHARAAN
AIR SUNGAI
ALUR SUNG AI
SEDIM ENTASI DI SUNGAI
ALUR SUNG AI
Gambar 6-9. Lingkup Kegiatan O&P
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 91
1. Pengalokasian air sungai2. Pemantauan kualitas air3. Pemantauan debit4. Pengendalian terhadap
pengam bilan air sungai
1. Pengaturan penggunaan alur2. Pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan pem bangunan di sungai
1. Pengaturan dan pengendalianaliran sedimen di sungai
2. Pengawasan terhadap dampak penambangan di sungai
1. Pemeliharaan tebing dan dasar sungai2. Pengerukan endapan di sungai3. Pembersihan tanaman liar4. Pengerukan sam pah padat
1. Tanggul 7. W aduk Banjir2. Revetment 8. Krib3. Pelimpah Banjir 9. Check dam4. Training W all 10. Tidal gate5 Pembagi debit 11. Flap gate6 Pompa banjir 12. Groundsill
1. Bangunan sipil Kantor Gudang / bengkel Pos Pengamat
2. Peralatan operasionalJeep Sepeda m otorPick Up Dump truckShovel Perahu M otorBulldozer DredgerPemotong rumput Pemadat tanah
3. Alat komunikasi Telephone Radio pemancar Radar dan HT
4. Alat pemantau & pengolah AW LR dan ARR Staf gaige Com puter
O& P SUNGAI
BANGUNAN SUNGAI
ALUR SUNG AI
OPERASI
PEM ELIHARAAN
AIR SUNGAI
ALUR SUNG AI
SEDIM ENTASI DI SUNGAI
ALUR SUNG AI
A. Pemeliharaan Bangunan Pengendali Banjir
A.1. Tujuan Pemeliharaan Bangunan Pengendalian Banjir
Menurut PP No. 35/1991, pemeliharaan sungai sebagai salahsatu sarana pengendali banjir didefinisikan sebagai usaha-usaha yang bersetujuan untuk menjamin kelestarian fungsisungai, serta untuk menjamin kelestarian fungsi bangunansungai.
A.2. Lingkup Pemeliharaan Bangunan Pengendali Banjir
Sasaran pemeliharaan sungai dan bangunannya mencakuptiga obyek, yaitu :
1. Alur dan bantaran sungai
2. Bangunan sungai, serta
3. Fasilitas/peralatan penunjangnya
B. Penyusunan Program Pemeliharaan Bangunan PengendaliBanjir
Pekerjaan pemeliharaan sungai dan bangunannya harusdirencanakan berdasarkan hasil survey/inspeksi di lapanganyang selanjutnya dituangkan dalam bentuk program/rencanapemeliharaan tahunan.
Program pemeliharaan tahunan terdiri atas 3 kategorikegiatan/pekerjaan sbb :
1. Pemeliharaan preventif
2. Pemeliharaan korektif
3. Pemeliharaan darurat
B.1 Program Pemeliharaan Preventif
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 92
Proses penyusunan program pemeliharaan preventif harusdiawali dengan kegiatan inspeksi sungai dan bangunansungai yang bertujuan untuk mengetahui jenis serta jumlahbangunan sungai yang berada dalam kondisi mantap.
Untuk keperluan inspeksi tersebut, prtugas inspeksi perlumengisi formulir OP – 06 sebagaimana tersebut pada bagianakhir bab ini.
Hasil inspeksi lapangan tersebut selanjutnya dipergunakansebagai acuan dalam penyusunan program kebutuhan biayapemeliharaan preventif.
Besarnya kebutuhan biaya pemeliharaan preventif selainharus dihitung berdasarkan kondisi sungai, jumlah danjenis bangunan yang akan dipelihara, juga didasarkan padatolak ukur volume pekerjaan dan standar biayapemeliharaan preventif yang diterbitkan oleh DirektoratSungai pada setiap tahun anggaran.
Implementasi pekerjaan pemeliharaan preventif pada tahunanggaran berjalan harus dilaksanakan secara kontinyu dandiawali dengan pekerjaan inspeksi bulanan.
Pelaksanaan inspeksi bulanan ini selambat-lambatnyadiselesaikan pada setiap akhir minggu pertama pada bulanbersangkutan.
Hasil inspeksi bangunan harus memuat informasi mengenaikondisi alur sungai dan bangunan sungai serta uraianpekerjaan pemeliharaan/perbaikan ringan yang diusulkan.
Dari usaha tersebut kemudian diadakan evaluasi untukmenetapkan bagian-bagian pekerjaan menurut urutanprioritasnya. Segera sesudah itu disediakan segalakebutuhan sumberdaya untuk melaksanakannya danpelaksanaannya diharapkan rampung selambat-lambatnyasebelum tiba masa inspeksi bulan berikutnya.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 93
Dengan demikian dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaanpreventif ini harus mengikuti jadwal yang tertibberdasarkan prosedur tetap bulanan sebagai berikut :
Minggu I : Pengisian formulir inspeksi bangunan sungaidan penyusunan program pemeliharaan bulanan
Minggu II : Proses persetujuan program pemeliharaanbulanan
Minggu III : Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan yangmendapat persetujuan
dan IV
Item pekerjaan pemeliharaan preventif yang harusdilaksanakan secara rutin atau berkala untuk setiap jenisbangunan sungai termasuk alurnya, dapat dilihat padabagian lampiran.
B.2 Program Pemeliharaan Korektif
Penyusunan program pemeliharaan korektif harus didukungoleh catatan :
detail inspeksi alur sungai dan bangunannya
rencana perbaikan yang dibutuhkan
kondisi dan nilai kinerja alur dan bangunan sungaipada saat pertama kali selesai dibangun
Penyusunan rencana pekerjaan dan biaya yang tercakupdidalam program pemeliharaan korektif hanya dapat disusunoleh staf yang berkualifikasi sarjana teknik sipil atauoleh BE Sipil yang telah berpengalaman kerja sekurang-kurangnya selama 3 tahun.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 94
Rencana pekerjaan pemeliharaan korektif harus mendapatpersetujuan dari instansi pembina sungai yangbersangkutan.
Untuk sungai yang berstatus sebagai sungai pusat, makayang berwenang menyetujui adalah Kepala Dinas Kimpraswilatau Kepala Dinas PU Pengairan Dati I yang bersangkutan.
Penyusunan rencana pemeliharaan korektif harus dilakukanberdasarkan hasil inspeksi/survey lapangan. Dari hasilsurvey tersebut kemudian disusun usulan rencana biayapelaksanaan pekerjaan pemeliharaan korektif.
Proses pengusulan suatu rencana pekerjaan pemeliharaankorektif sedapat mungkin mengikuti jadwal sebagaiberikut :
: Penyerahan laporan dan permintaanpersetujuan atas rencana pekerjaanpemeliharaan korektif kepadainstansi pembina O & P BangunanPengendali Banjir
Bila pada tahun anggaran berjalan, tersedia dana AnggaranBiaya Tambahan, maka pelaksanaannya sebaiknya dilakukanpada tahun anggaran bersangkutan dengan perkiraan jadwalsbb :
Tanggal 1sampai 30Sep
: Penyiapan tender dokumen dan prosestender
Tanggal 1sampai 30
: Proses evaluasi dan pembuatan
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 95
Okt dokumen kontrak
Tanggal 1Nop. SampaiDes
: Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaankorektif
Jika pada tahun anggaran berjalan, ternyata tidak adadana ABT atau jika pekerjaannya memakan waktu cukup lama(rehabilitasi), maka pelaksanaan tendernya baru dapatdimulai paling cepat pada bulan April tahun anggaranberikutnya.
Dalam penyelenggaraan pekerjaan pemeliharaan korektif inidianjurkan sedapat mungkin jadi kontraktor lokal saja,karena :
Volume pekerjaannya relatif kecil dan terbesar dalamareal yang relatif luas
Konstruksinya tidak terlalu memerlukan teknologitinggi
Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
B.3. Program Pemeliharaan Darurat
Situasi yang bersifat darurat tidak dapar diramalkankepastian waktunya, tetapi menuntut adanya kesiagaan danpersiapan baik dalam pengadaan bahan, personil,kendaraan, maupun sarana kerja lainnya yang setiap saatharus bisa dimobilisasi pada waktunya dan tidak bolehtertunda.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 96
Untuk menghadapi situasi yang serba tidak pasti tersebutmaka penyiapan kebutuhan pemeliharaan tahunannya perludicadangkan dalam bentuk penyediaan bahan banjir (karungplastik, kawat bronjong) dan upah tenaga kerja lepas.
Karena ketidakpastiannya tersebut, maka bahan banjiranyang disediakan dalam rangka pemeliharaan darurat kadang-kadang bisa berlebihan atau kurang ataupun sama sekalitak terpakai pada tahun anggaran bersangkutan.
Prosedur tetap yang harus diikuti dalam situasi daruratini telah diatur melalui Pedoman Penanggalangan Banjir.
Manakala dihadapi suatu peristiwa bobolnya tanggul atauruntuhnya bangunan sungai yang diperkirakan membahayakankeselamatan lingkungan sekitarnya, maka petugas piketlapangan harus melaporkan perkembangannya setiap 3 jamsekali kepada kepala Kantor Unit Pelaksana O & P BangunanPengendali Banjir yang bersangkutan.
Format laporannya dianjurkan menggunakan formulir OP – 07(lampiran).
Sedangkan uraian pekerjaan Pemeliharaan BangunanPengendali Banjir berikut perkiraan volume pekerjaandisajikan pada Form – 08, yang disajikan pada lampiran
6.2.4 Penggandaan Laporan
Laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :
a. Laporan Pendahuluan, berisi sekurang-kurangnya :
1) Permasalahan yang akan ditangani
2) Alternatif konsep penanganan masalah
3) Rencana kerja
4) Mobilisasi tenaga
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 97
5) Jadual Penyerapan Dana.
Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Laporan harus diserahkan paling lambat tanggal 20 padabulan berjalan/setiap bulan sebanyk 5 (lima) bukulaporan.
c. Laporan Inventarisasi dan Dokumentasi
Berisi hasil survey inventarisasi beserta analisanyaserta dokumentasinya.
Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
d. Laporan Akhir,
Berisi laporan secara rinci tentang hasil analisa teknispenunjang perencanaan (hidrologi, hidrolika dan strukturbangunan) dan analisa penyusunan program pemeliharaanserta titik pengukuran ulang yang dilakukan. Laporandiserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
e. Laporan Database Program pemeliharaan sungai,
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 98
Berisi program-program pemeliharaan yang dibuat dalambentuk satu kesatuan program database sehingga dapatdiupdate. Laporan diserahkan sebanyak 5 (lima) bukulaporan.
f. Laporan Ringkas (Executive Summary)
Merupakan ringkasan dari keseluruhan laporan berdasarkantahapan-tahapan analisa yang telah dilakukan dalampekerjaan ini sesuai metode pelaksanaan dalam laporanpendahuluan. Laporan harus diserahkan sebanyak 10(sepuluh) buku laporan.
g. Cetak gambar ukuran A3
Untuk gambar perencanaan pemeliharaan diserahkan sebanyak5 (lima) set untuk masing-masing lokasi sungai tinjauandalam ukuran A3
6.3. RENCANA KERJAUntuk memperoleh hasil pekerjaan yang baik sesuai dengantujuannya, maka pelaksanaan pekerjaan “PekerjaanInventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah SelatanProvinsi Banten” perlu ditunjang oleh suatu rencana kerjayang terinci dan sistimatis serta pengerahan tenagaprofesional yang berpengalaman sesuai kebutuhan dalampekerjaan ini.
Dalam menangani pekerjaan ini, disusun Rencana Kerja sebagaiberikut, yaitu meliputi uraian mengenai :
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan,
Jadual Pelaksanaan Pekerjaan,
Struktur Organisasi Pelaksanaan,
Kontrak Individu Tenaga Ahli/Assisten Tenaga Ahli,
Fasilitas Pendukung, danDOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 99
Kontribusi Tim Pelaksana Dalam Setiap Kegiatan.
Pelaporan
6.3.1. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan.
Rencana pelaksanaan seluruh kegiatan tersebut diatas akanditunjang oleh tenaga pelaksana dan peralatan yang sesuaidengan lingkup pekerjaan yang ada dan akan dituangkan dalambentuk jadual pelaksanaan, jadual penugasan personil danjadual penggunaan alat, sedangkan tahapan pelaksanaannyadapat dilihat pada Bagan Alir (Flow Chart) PelaksanaanPekerjaan (Lihat gambar 6-38).
6.3.2. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan,
Dalam upaya mengendalikan dan memonitor jalannya pekerjaanagar pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya, makaperlu disusun Jadual Pelaksanaan Pekerjaan. JadualPelaksanaan Pekerjaan ini mengacu pada lingkup dan tahapanpekerjaan sebagai mana telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Waktu pelaksanaan pekerjaan “Pekerjaan InventarisasiBangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan ProvinsiBanten” sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah 4(empat) bulan 120 hari (seratus dua puluh ) hari kalender.Dan secara rinci “Jadual Pelaksanaan Pekerjaan” untukmelaksanaan pekerjaan tersebut disajikan pada Gambar 6-39dibawah ini.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 100
UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya AirUU No. 11 tahun 1974 tentang Pengairan PERMEN PU No.: 63/PRT/1993 tentang garis sempadan sungai, daerah manfaat sungai,daerah penguasaan sungai dan bekas sungai PERMEN RI No.82 tahun 2001 tentang ketentuan kualitas airPP No. 35/1991 tentang pemberdayaan sungai, pemeliharaan sungai, PP Nomor 42 Tahun 2008, tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.KepMen PU No. 458/KPTS/1986 tentang Ketentuan Pengamanan Sungai Dalam Hubungan dengan Penambangan Bahan Galian Golongan C KepMen NKLH No. 02/MENKLH/1988 tentang Baku Mutu Lingkungan Keputusan DirJend Pengairan No. 176/KPTS/A/1987 tentang Petunjuk Pelaksanaan Ketentuan Pengamanan Sungai Dalam Hubungan Dengan Penambangan Bahan Galian Golongan CPedoman Umum OP SungaiPedoman Penilaian Dalam Menentukan Rehabilitasi Sarana SDANota Desain Asbuilt Drawing Penyelidikan Kualitas AirData Hasil Pengukuran Teristris Sungai dan Deskripsi BM Terdahulu
Gambar 6-10. Bagan Alir (Flow Chart) Pelaksanaan Pekerjaan “PekerjaanInventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten”
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
Keterangan : : Pekerjaan Persiapan : Survey Lapangan : Analisa dan Pelaporan
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 102
AnalisisHidrologi
Ploting dalam Peta Rupa Bumi
LAPORAN SESUAI KAKTidak
PENGOLAHAN DATA SURVEY
1
Penyusunan Database Program
Ya
SELESAI
Pembuatan sistem Data Base berbasis Sistem InformasiGeografi (SIG)
AnalisisHidrolika &
PenilaianKondisi
Survey pendetailan danpengukuran
- Pengukuran Pendetailan
- Perhitungan
PenilaianKinerja
PerencanaanPemeliharaan
Ya
Identifikasi awallokasi
pendetailan
Diskusi/
Penyusunan Database ProgramPemeliharaan
Tidak
Gambar 6-11. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan (time schedule)
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 103
PENANGGUNG JAWAB
KOORDINATOR TEAM
ADMINISTRASI PELAPORAN
KOORD. BID TEKNIS KOORD. BID.PENYUSUNAN PROGRAM
PENGEMUDI
PELAKSANA INVENTARISASI
CAD DRAFTMAN & PEMETAAN JURU UKUR
PELAKSANA INVENTARISASI
Ass. AHLI HIDROLOGI
Ass. AHLI GIS
CHIEF SURVEYOR
Ass. AHLI STRUKTUR/HIDROLIKA
KETERANGAN :: Staf BWSNT I
: Tenaga Kontrak
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
6.3.3. Struktur Organisasi Pelaksanaan,
Sesuai dengan lingkup pekerjaan dan kualifikasi tenaga ahliyang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka dalampelaksanaan pekerjaan “Pekerjaan Inventarisasi BangunanPelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten”akanmelibatkan sejumlah tenaga ahli dari beberapa disiplin ilmuyang seluruhnya merupakan suatu kesatuan kerja dalamorganisasi pelaksanaan. Organisasi pelaksanaan diperlukanuntuk memperlancar jalannya pekerjaan karena adanyakoordinasi diantara Tenaga Ahli (Tenaga Profesional), TenagaAsisten (Tenaga Sub-Profesional) dan Tenaga Pendukung padamasing-masing kegiatan serta menunjukkan hubungan kerjaantara Tim Pelaksana.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 104
Gambar 6-12. Struktur OrganisasiPelaksanaan Pekerjaan
6.3.4. Tenaga Ahli
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan iniadalah :
1) Ketua Tim
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu(S2) jurusan teknik sipil/pengairan lulusan universitasnegeri atau yang telah disamakan, berpengalaman dalampelaksanaan pekerjaan di bidang Perencanaan Sumber DayaAir sub bidang Pengairan sekurang-kurangnya 5 (lima)tahun. Sebagai Ketua Tim, tugas utamanya adalah memimpindan mengkoordinir seluruh kegiatan angota tim kerja dalampelaksanaan pekerjaan selama 4 (empat) bulan penuh sampaidengan pekerjaan dinyatakan selesai.
2) Tenaga Ahli Hidrologi
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu(S1) jurusan teknik sipil/pengairan lulusanuniversitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakanyang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidanganalisis hidrologi bangunan sungai sekurang-kurangnya 5(lima) tahun.
3) Tenaga Ahli Sungai
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 105
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu(S1) jurusan teknik sipil/pengairan lulusanuniversitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakanyang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidanganalisis hidrolika bangunan sungai sekurang-kurangnya 5(lima) tahun.
4) Tenaga Ahli Sosial Ekonomi
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu(S1) jurusan teknik sosial ekonomi pertanian atau yangsederajat lulusan universitas/perguruan tinggi negeriatau yang disamakan yang berpengalaman melaksanakanpekerjaan analisis sosial ekonomi masyarakat sub bidangPengairan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
5) Tenaga Ahli Konstruksi Bangunan Air
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu(S1) jursan teknik sipil/pengairan lulusanuniversitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakanyang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidangkonstruksi bangunan persungaian sekurang-kurangnya 5(lima) tahun.
6) Tenaga Ahli Lingkungan
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu(S1) jurusan teknik sipil/pengairan/lingkungan lulusanuniversitas/perguruan tinggi negeri atau yangdisamakan,memiliki sertifikat Amdal yang berpengalamanmelaksanakan pekerjaan dibidang analisis lingkunganbangunan-bangunan pengairan sekurang-kurangnya 5 (lima)tahun.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 106
7) Tenaga Ahli Manual OP
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu(S1) jursan teknik sipil/pengairan lulusanuniversitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakanyang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidangkonstruksi bangunan persungaian sekurang-kurangnya 5(lima) tahun.
8) Tenaga Ahli Data Base
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu(S1) jurusan sistem informasi/ komputer/ Statistiklulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau yangdisamakan yang berpengalaman dalam menyusun data basesekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
9) Asisten Tenaga Ahli
Asisten tenaga ahli yang dibutuhkan adalah asisten tenagaahli hidrologi, asisten tenaga ahli konstruksi bangunanair dan asisten tenaga ahli sungai dengan kualifikasiSarjana Strata Satu (S1) jurusan teknik sipil/pengairanlulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yangdisamakan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaandibidang konstruksi bangunan persungaian sekurang-kurangnya 3 (lima) tahun.
6.3.5. Fasilitas Pendukung,
Sesuai dengan lingkup pekerjaan “Pekerjaan InventarisasiBangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan ProvinsiBanten” yang akan di tangani, sarana dan peralatan yang akandi siapkan untuk menangani pekerjaan tersebut meliputi saranaperalatan kantor dan sarana peralatan lapangan.
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 107
6.3.6. Pelaporan
Sesuai dengan maksud dan tujuan serta lingkup pekerjaan yangditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka keluaranyang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan “PekerjaanInventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah SelatanProvinsi Banten” meliputi :
1. Laporan Pendahuluan, berisi sekurang-kurangnya :
2. Laporan Mutu Kontrak, berisi :
3. Laporan Hasil Inventarisasi, berisi hasil inventarisasibangunan pelengkap di wilayah
4. Laporan Akhir (draft),
5. Laporan Akhir,
6. Laporan Eksekutif,
7. Peta Inventarisasi Bangunan Pelengkap
8. Dokumentasi
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 108
Gambar 6-13. Jadual Penyerahan Laporan
Pekerjaan
SatkerTahun anggaran
:
::
“Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten”
Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten2011
NO JENIS LAPORAN
JMLHLAPORA
N
B U L AN KET.
I II
III
IV
IX
1. Pendahuluan 5
2. Mutu Kontrak 5
3. Hasil Inventarisasi 5
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten
VI - 109
4. Akhir (Draft) 5
5. Akhir 5
6. Executive Summary 5
7.
Peta Inventarisasi Bangunan Pelengkap
5
8. Dokumentasi 5
KETERANGAN :
Bulan ke-I
Bulan ke-II
Bulan ke-III
Bulan ke-IV
=
=
=
=
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Inventarisasi Bangunan Pelengkap Pada Sungai Wilayah Selatan Provinsi Banten