Humidifikasi dan Dehumifikasi
HUMIDIFIKASI DAN DEHUMIDIFIKASITujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, anda di harapkan dapat :
Mengukur temperature humidity baik temperature bola basah maupun
temperature bola kering.
Mencari selisih humidity sebelum dan sesudah masuk kolom
humidifikasi dan massa air yang terserap.
Mencari selisih entalpi sebelum dan sesudah masuk kolom
dehumiifikasi.
Dasar Teori
Dalam pemerosesan bahan sering diperlukan untuk menentukan uap
air dalam aliran gas, operasi ini sebagai proses dehumidifikasi.
Sebaiknya, untuk mengurangi uap air dalaam aliran gas serig disebut
proses dehumidifikasi. Dalam humidifikasi, kadar uap air dapat di
tingkatkan dengan melewatkan aliran gas di atas cairan yang
kemudian akan menguap ke dalam aliran gas.
Perpindahan ke aliran utama berlangsung dengan cara difusi dan
pada parbatasan (interface) perpindahan panas dan massa yang
berlangsung terus-menerus, sedangkan dalam dehumidifikasi dilakukan
kondensasi parsial dan uap yang terkondensasi dibuang.
Penggunaan yang paling luas dari proses humidifikasi dan
dehumidifikasi menyangkut sistem udara-air. Contoh paling sederhana
adalah pengeringan padatan basah dengan pengurangan jumlah
kandungan air sebagai tjuan utama dan dehumidifikasi aliran gas
sebagai efek samping.
Pemakaian AC dan pengeringan gas juga menggunakan proses
humidifikasi dan dehumidifikasi. Sebagai contoh kandungan uap air
harus di hilangkan dari gas kalor korosi. Demikian juga pada proses
pembuatan asam sulfat. Gas yang digunakan harus dikeringkan
(dehumidifikasi) sebelum masuk ke konveter bertekanan yaitu denagn
jalan melewatkan pada bahan yang menyerap air (dehydrating agent),
seperti silikagel, larutan asam sulfat pekat dan sebagainya.
Contoh proses humidifikasi adalah pada menara pendingin, air
panas dialirkan berlawanan arah dengan media pendingin yaitu udara.
Disini tabel dan grafik tentang udara-air sering di pakai.
Istilah dalam proses humidifikasi
Istilah yang penting digunakan dan berhubungan dengan
humidifikasi adalah sebagai berikut :
Humidity () campuran udara-uap air di definisikan sebagai masa
uap air dalam satu kilo udara kering. Humidity tergantung pada
tekanan parsial uap air (pA) dalam udara dan tekanan total P (101,3
kPa) : 1 atm absolute : 1,760 mmHg).
Jika berat molekul air = 18 dan udara = 29 maka humidity dalam
kg/H2O udara kering atau lb H2O/lb udara kering :
= 18 pA
19 P- pA..(1)
Humidity jenuh
Udara jenuh adalah udara dalam uap air yang setimbang dengan air
pada tekanan dan temperatur tertentu. Dalam campuran ini, tekanan
parsial uap air dalam campuran udara-air adlah sama dengan tekanan
uap air murni (pAs) pada temperature tertentu. Karena itu humidity
jenuh adalah :
0 = 18 pAs
29P-pAs (2)
Persen humidity
Persen humidity atau persen kejenuhan didefinisikan sebagai 100
/ 0 nilai jenuh dihitung pada temperature bola kering campuran.
Menurut Geankoplis persen humidity didefinisikan sebagai 100/0
yaitu jika udara menjadi jenuh pada tekanan dan temperature yang
sama.
p = 100/ 0 (3)
Panas humid (Cs)
Panas humid adalah jumlah panas dalam J(KJ) yang dibutuhkan
untuk menaikkan temperatur 1 kg udara kering + uap air yang di
bawahnya sebesar 1 K atau 1Oc.
Kapasitas panas udara dan uap air dapat diasumsikan tetap diatas
range temperatur dan biasanya dihitung pada 1,005 Kj/Kg udara
kering K dan 1,89 Kj/Kg uap air K. karena itu, untuk satuan SI dan
British berturut turut adalah :
Cs Kj/Kg udara kering K = 1,005 +1,88
Cs Btu/Lbm udara kering 0F = 0,24 +0,45
Catatan
kadang-kadang Cs sering ditulis : (1,005 +1,88)103 J/Kg K.
dalam buku Coulson Cs = 1,00 +1,9 Kj/Kg K.
Volume Humid
volume humid (VH) adalah volume dalam m3 1 kg udara kering +uap
yan dibawahnya dihitung pada temperature dan tekanan gas 1 atm.
Dengan menggunakan hokum gas ideal :
VH,m3/kg udara kering = (2,83 x 10-3 +4,56 x 10-3 )TK
VH ft3/lbm udara kering = (0,0252 +0,0405)T0R
Humidity relative atau persen humidity relatif dinyatakan
sebagai persen dan didefinisikan sebagai 100 x p/pASpA = tekanan
uap air pada temperatur bola kering campuran
p = tekanan parsial uap air
PAS = tekanan uap air murni
R = 100pA/pAS atau R =100pA.p.(4)
R = p = 100/0dengan mengkombinasikan
pA p-pAS
(100) (5)
pAS P- pAS
Volume jenuh adalah volume humid dan gas jenuh. Menurut Banchero
volume jenuh adalah volume dalam ft3 1 lb udara kering + uap air
yang diperlukan untuk menjenuhkannya.
Titik embun campuran udara-uap air
Temperatur titik embun atau titik embun adalah temperatur pada
saat gas telah jenuh oleh uap. Jika gas didinginkan , titik embun
adalah temperatur pada saat kondensasi pertama terjadi.
Contoh : (humidity data tekanan uap)
Udara dalam ruangan pada temperatur 26,70C dan tekanan 101,3 kPa
mengandung uap air dengan tekanan parsial (pA)= 2,76 kPa.
Hitung : a. Humidity b. Humidity jenuh dan persen humidity c.
Persen humidity relatif
penyelesaian :
dari kukus tabel Geankolis pada T = 26,7 0C tekanan uap air
(pAs) = 3,5 kPa dan P= 101,3 kPa
Humidity, = 18 Pa
=0,017 kh H20/kg udara kering
29 P- pA
Humidity jenuh,0 = 18 Pas = 0,22kg H2O/kg udara kering
29P-pAs
Persen humidity p = 100/0 = 100x0,017/0,02 = 77,27 %
Persen relatif humidity relatif, R = 100Pa/pAs
= 78,86 %
temperaturVapor PresstemperaturVapor Press
K0CkPammHgK0CkPammHg
273.1500.6114.56323.155012.33392.51
283.15101.2289.21333.156019.92149.4
293.15202.33817.54343.157031.16233.7
298.15253.16823.76353.158047.34355.1
303.15304.24231.82363.159070.10525.8
313.18407.37555.32373.15100101.325760.0
Entalpi total 1 kg udara + uap air adalah J/kg atau Kj/Kg udara
kering.
Jika To dipilih sebagai temperatur datum (dasar) untuk kedua
komponen, maka entalpi otal adalah panas sensible campuran udara
uap air + panas laten dalam J/kg atau Kj/kg gas =uap air pada To.
Hubungan antara tekanan parsial uap dan humidiy gas dapat
diturunkan sebagai berikut :
Massa uap = PwMw/RT dan massa dari gas = (P-Pw)MA/RT
Jadi humidity gas dapat dirumuskan sbb :
[Pw/(P-Pw)](Mw/MA)..(6)
Dan humidity dapat gas jenuh adalah : =
[Pwo/(P-Pwo](Mw/MA).(7)
Pw= tekanan parsial uap dalam gas
Pwo= tekanan parsial gas jenuh pada temperature/suhu sama.
MA= massa/berat rata-rata dari gas
P= tekanan total
R= konstanta gas,8,314 KJ/Kmol K
= humidity gas jenuh
T = temperaur absolute
Untuk sistem udara-air Pw biasanya jauh lebih kecil dari P, jadi
dengan menggantikan berat/massa molekul = 18 Pw/29P
Humidity dalam persen = 100/0 Dari persamaan 1 dan 2 maka
diperoleh :
Humidity dalam persen :
= [(P-P0)/(P-PW)](100PW/PWO)
= [(P-PWO)/(P-PW) (humidity relatif dalam persen) ..(8)
Ketika (P-PWO) / (P-PW) 1, humidity relative dan humidity dalam
persen adalah sama.
Keadaan ini dapat dicapai ketika tekanan parsial dari uap hanya
bagian yang sangat kecil dari tekanan total atau ketika gas hamper
jenuh, yaitu : Pw PWO Temperatur jenuh adiabatic
Pada gambar berikut ini, suatu gas berupa campuran uap air-udara
dikontakkan dengan air dingin. Gas yang meninggalkan sistem
mempunyai humidity dan temperature yang berbeda, dan prosesini
adalah proses adiabatic, yaitu tidak ada panas yang di tambahkan
atau dihilangkan ke atau dari system. Air disirkulasikan akan
bertambah dengan air make-upTemperatur air yang disirkulasi akan
mencapai temperatur keadaan lunak dan temperatur ini disebut
temperature jenuh adiabatic (Ts). Jika gas yang masuk pada
temperature T mempunyai humidity tidak jenuh. Maka Ts akan semakin
rendah dari T. jika kontak antara gas dan semprotan air cukup untuk
menjadikan gas dan cairan setimbang (sebagai hasil difusi dan
perpindahan panas antara gas dan cairan). Udara yang meninggalkan
system akan jenuh pada Ts dan mempunyai humidity jenuh juga.
Gambar saturator adiabatic udara-uap air
Temperatur bola basah
Humidity gas/udara akan naik bila gas dialirkan diatas/melalui
cairan karena penguapan cairan. Temperatur cairan akan turun
kebawah temperatur gas dan panas akan berpindah dari gas ke cairan.
Pada kesetimbangan laju perpindahan panas dari gas akan
menyeimbangkan panas yang dibutuhkan untuk menguapkan cairan dan
cairan dikatakan pada temperatur bola basah. Laju temperature ini
dicapai tergantung temperature awal dan laju aliran gas yang
melalui air. Proses dengan laju alir gas yang besar dan permukaan
air yang kecil hampir tidak mengubah humidity.Laju dari perpindahan
panas dari gas ke cairan dirumuskan sbb:
Q = h . A . (-w) .(9)
Q = laju panas
h = koefisien perpindahan panas
= temperatur gas
w = temperatur cairan
temperatur bola basah w tergantung pada temperatur dan humidity
gas dan nilainya dari buku ditentukan untuk kecepatan gas relatif
tinggi.
Cairan yang menguap ke dalam gas dipindah dengan cara difusi
penyerapan dari batas permukaan ke aliran gas karena perbedaan
konsentrasi dipermukaan dan c konsentrasi uap dialirkan gas adalah
konsentrasi uap dialiran gas.
Laju penguapan ditulis :
W = HDA(c0-c)=(hDA) (MW/RT) (PWO-PW) (10)
hD = adalah koefisien perpindahan massa.
Tekanan parsial Pw dan Pwo dapat digantikan dengan dan w pada
persamaan 6 dan 7.
Jika Pw dan Pwo relatif kecil disbanding P, (P-Pw)dan (P=Pwo)
dapat digantikan dengan tekanan parsial rata-rata dari gas PA dan
didapatkan :
W = [Had(w-) Mc/RT] PAMA/MW
= Hd A (w-)(11)
A = adalah berat jenis (density) pada tekanan parsial PA
Perpindahan panas yang dibutuhkan untuk memelihara laju
penguapan adalah :
Q = Had a(w)
Jadi persamaan 9 dan 12 :
(-w) = - (h/hD ) (-w)(12)
H dan Hd keduanya tergantung ketebalan film dari kesamaan
karenanya pengurangan pada tekanan sebagai hasil kenaikan kecepatan
gas akan menaikkan h dan Hd. Pada temperatur normal (h/Hd) tidak
tergantung pada kecepatan gas lebih dari 5m/detik. Pada keadaan ini
perpindahan panas secara konveksi lebih besar dari radiasi dan
konduksi.
Temperatur bola basah w tergantung pada temperatur dan humidity
gas dan nilainya dari buku ditentukan untuk kecepatan gas relative
tinggi. Perbandingan (h/Hd) adalah konstan. Untuk sistem udara-air,
perbandingan (h/Hd a) adalah sekitar 1,0 Kj/kgk, sebagai tambahan
untuk zat-zat organic bervariasi antara 1,5- 2,0 Kk/kg K.
temperatur bola basah ini dapat dicari dari grafik temperatur
humidity.
Contoh :
Suatu campuran uap air-udara mempunyai temperatur bola kering
60C (140F) di lewatkan melalui bola basah, temperatur bola basah
yang di peroleh 29,5C. berapa humidity campuran?
Penyelesaian : Gunakan grafik humidity Geankoplis.
Tarik garis 29,5C (1) sampai memotong garis jenuh 100%, kemudian
ikuti garis pendinginan adiabatic atau garis jenuh adiabatic (2)
sampai memotong garis temperatur bola kering 60C (3). Dari
perpotongan garis tsb dihubungkan kearah kanan (4) untuk
mendapatkan campuran yaitu 0,0135 kg H2O/kg udara kering.
Selanjutnya lihat diagram peraga bawah ini.
Contoh 2 :
Udara pada temperatur 25C dan humidity 0,010 kg H2O/kg udara
kering dipanaskan menjadi 70C. berapa temperatur bola basah sebelum
dan sesudah pemanasan?
Penyelesaian :
Gunakan grafik humidity gambar Geankoplis.
Tarik garis dari humidity 0,01(1) kekiri sampai memotong dengan
garis jenuh adiabatic 25C (2), kemudian dari titik perpotongan
tersebut. Selanjutnya, dihubungkan kebaeah (4), sehingga diperoleh
temperatur bola basah sebelum pemanasan (T1) = 18C. dengan cara
yang sama pada temperatur 70C akan diperoleh temperatur bola basah
sesudah pemanasan (T2) = 31,5 C. lihat diagram dibawah ini.
Grafik psikometrik ini,pada dasarnya, digunakan untuk mengetahui
hubungan temperatur-humidity dan enthalpy-humidity.
Grafik temperatur humidity
Humidity untuk bermacam-macam harga humidity relatif dalam
persen.
Untuk gas jenuh =[Pwo/(P-PW)] (MW/MA)..(14)
Dari persamaan 1 dan 3 humidity relatif dalam persen Z adalah
:
x = {Z/100} P-PWO bb...(15)
P-(ZWOP/100)
Volume spesifik gas kering adalah sebagai fungsi linier dari
temperatur.
Volume dalam keadaan jenuh ini naik sangat cepat karena jumlah
kandungan uap dan volume spesifik gas kering naik sesuai kenaikan
temperatur. Pada temperatur tertentu volume humidiy brubah secara
linier terhadap humidity,sehingga volume dari gas tak jenuh dapat
ditentukan denagn pemanjangan.
Panas laten penguapan dalam grafik panas humid digambarkan
sebagai absis dan humidity sebagai ordinat.Untuk mencari humidity
dan temperatur bola basah dengan temperatur dan humidity relatif
diketahui gunakan grafik humidity-entalpi untuk sistem udara-air
(Coulson, 1985).
Humidity relatif dapat diketahui dengan menggunakan VAISALA Of
Humidity Instrument.
Dalam perhitungan entalpi perlu untuk mementukan keadaan standar
acuan(referensi) yang entalpi dianggap nol. Keadaan yang terbaik
untuk mengambil titik leleh dari bahan yang mempunyai uap sebagai
temperatur acuan dan keadaan cair sebagai kondisi standar.
Jika H adalah entalpi gas yang lembab per unit massa dari gas
kering Ha adalah entalpi gas kering, Hw adalah entalpi uap, Cw
adalah panas spesifik dari uap. Ca adalah panas spesifik dari gas
pada keadaan konstan, adalah temperatur gas yang lembab, 0 adalah
temperatur acuan, y panas laten penguapan dari cairan pada 0.
Untuk gas tak jenuh H = H2 +HW .(16)
Ha = Ca(-0)..(17)
Hw = Cw (-0) +(18)
H = (Ca + x. Cw) (-0) +
= (-0)S + ...(19)
Contoh 1 :
Temperatur bola kering dan titik embun udara yang masuk ke alat
pengering adalah 130F dan 60F dengan menggunakan garfik humidity
carilah :
a. Ihumidity aktual
d. persen humid
b. Temperatur bola basahe. panas humid
c. Humidity jenuh
f. volume humid
Penyelesaian :
Untuk menyelesaiakan soal ini digunakan grafik humidity dari
daftar pustaka no.1 (halaman 740)
Tarik garis dari titik embun 60F kearah kanan, akan diperoleh
humidity aktual 0,011 lb H20/lb udara kering.
Tarik garis dari temperatur 130F ke atas, kemudian tarik garis
humidity 0,011 ke arah kiri sampai berpotongan denagn garis diatas.
Tarik garis jenuh adaibatik melalui titik potong tersebut sampai
memotong garis jenuh 100%, kemudian hubungkan ke bawah dan
temperatur bola basah yang diperoleh adalah 79,8F.
Caranya sama dengan nomor b tetapi dari garis jenuh 100%
dihubungkan ke kanan, humidity jenuhnya adalah 0,022 lbH2O.
Tarik garis temperatur 130F sampai berpotongan denag garis humid
0,011 yang dihubungkan kea rah kiri. Titik potong antara keduanya
adalah persen humidity 10% (lakukan interpolasi jika
diperlukan)
Tarik garis dari humidity 0,011 sampai memotong garis humid heat
vs humidity, kemudian hubungkan ke atas sehingga diperoleh panas
humid 0,245 BTU/F lb udara kering.
Dari garis temperatur bola kering 130F dihubungkan ke atas
sampai memotong garis volume jenuh, kemudian di hubungkan kekiri
volume humid diperoleh 15,1 ff3/lb udara kering.
Contoh 2 :
Diketahui temperatur bola kering 95F dan temperatur ola basah
65F. di tanyakan:
a. Humidity aktuald. panas humid, dan
b. Titik embun
e.volume humid
c. Persen humidPenyelesaian : gunakan grafik temperatur
humidity
Tarik garis temperatur bola kering 95F, kemudian tarik garis
temperatur bola basah 65F. dari titik perpotongan tersebut
hubungkan kea rah kanan untuk mendapatkan humidity aktual yaitu :
0,0062 lb H2O/lb udara kering.
Titik embun diperoleh dengan menarik garis horizontal pada
humidity 0,0062 ke kiri sampai memotong garis jenuh 100%, sehingga
akan diperoleh titik embun 45,5F.
Persen humid diperoleh dengan cara interpolasi antara 10% dan
20% RH, persen humidity yang diperoleh adalah 17,5%.
Panas humid diperoleh dengan menarik garis horizontal pada
humidity 0,0062 sampai memotong garis humid heat vs humidity
sehingga panas humid yang diperoleh adalah 0,243 BTU/F lb udara
kering.
Tarik garis temperatur bola basah 65F, kemudian tarik pula garis
temperatur bola kering 95F sampai berpotongan dengan garis 65F di
atas. Titik potong antara keduanya terletak volume humid yaitu
14,11 ft3/lbm udara kering.
Daftar alat dan bahan
Alat yang digunakan
-seperangkat alat humidifikasi dan dehumidifikasi
-termometer ayunan
- termometer biasa
-kain basah
-stop watch
-kompresor
Bahan yang digunakan
-air dan udar tekan
Gambar rangakaian alat
Rangkaian peralatan untuk percobaan humidifikasi tanpa pemanasan
dan humidifikasi dengan pemanasan.
Untuk percobaan humidifikasi tanpa pemanasan heater dimatikan
(off) dan dengan pemanasan heater dihidupkan (on).
Untuk percobaan dehumidifikasi tanpa pemanasan, heater dimatikan
(off) dan dengan pemanasan heater dihidupkan (on)
Langkah kerja
Perlu diperhatikan
Banyak uap alcohol dari leaching [mudah terbakar &
karsinogen]
Peralatan mudah pecah [gelas dan elektronik]
Lingkungan banyak loose nuts/screws bahan kimia [jas
lab/Up-Roll]
Percobaan humidifikasi tanpa pemanasan
1. Putar switch (merah) searah jarum jam pada posisi ON2. Putar
juga switch control air pressure (hitam) pada posisi ON3. Atur
katub-katub berkut : V1 = terbuka
V4 = terbuka
V2 = tertutup
V5 = tertutup
V3 = tertutup
4. Tekan tombol P2 (kompresor) ON5. Atur katub utama (V9)
sehingga didapat perbedaan tekanan orifice 40 mbar
6. Lakukan pencatatan data terima (laju alir sirkulasi = 0
setelah 10 menit ) lihat pengisian data.
7. Tekan tombol P1 (centrifugal pump) ON
8. Atur kecepatan surkulasi air 70 liter/menit dengan katub V7
dan V8 dan pastikan tidka ada udara di dalam saluran manometernya
dengan cara mengeluarkan udara dengan membuka sambungan
manometer.
9. Tumggu 10 menit, kemudian ambil data. Apa yang diamati?
10. Naikkan kecepatan air 80,90,100, 110 liter perjam.
11. Lakukan pengambilan data?
Percobaan dengan pemanasan
1. Atur katub-katub berikut :V1 = tertutupV4 = terbuka
V2 = terbuka V5 = terbuka
V3 = tertutupV6 = tertutup
2. Atur katup utama (V9) sehingga perbedaan tekanan orifice 50
mbar.
3. Atur pemanasan secara bertahap, set pada temperatur akhir
50C
4. Lakukan seperti langkah-langkah percobaan 5.1A.
Percobaan dehumidifikasi tanpa pemanasan
1. Atur katub-katub berikut : V1 = tertutupV4 = terbuka
V2 = terbuka V5 = tertutup
V3 = tertutupV6 = terbuka
2. Tekan tombol P2 (kompersor) dan alur perbedaan tekanan pada
orifice 40 mbar.
3. Tunggu sekitar 10 menit, lakukan pengambilan data.
4. Ubah perbedaan tekanan orifice pada 6 mbar.
Percobaan dengan pemanasan
Dilakukan seperti langkah-langkah percobaan 5.2.A dengan
penambahan pemanasan terkontrol (heaternya ON pada posisi 2).
Keselamatan kerja
Buka semua keran air sebelum pompa (P1) dihidupkan untuk
menghindari kerusakan tabung dan pipa-pipa kaca.
Naikkan suhu heater secara perlahan-lahan/bertahap sebesar 5C
sampai set point yang diinginkan tercapai.
Selamat bekerja , utamakan keselamatan
Tabel data pengamatan
1. Prose humidifikasi
1.a tanpa sirkulasi air
1.a 1 tanpa pemanasan
NOLaju udarawaktuUdara masukUdara keluarket
TbshTkrgHvTbshTkrgv
150 mb0
220
360mb40
460
1.a.2 dengan pemanasan
Laju udara dP = 50 mbar
NOLaju udarawaktuUdara masukUdara keluarket
TbshTkrgHvTbshTkrgv
150 0
220
37040
460
1.b Dengan sirkulasi air
1.b.1 Tanpa pemanasan
Laju udara dP = 50 mbar
NOLaju udarawaktuUdara masukUdara keluarket
TbshTkrgHvTbshTkrgv
1700
220
39040
460
1.b.1 Dengan pemanasan
Laju udara dP = 50 mbar
Temperatur set = 60C
NOLaju udarawaktuUdara masukUdara keluarket
TbshTkrgHvTbshTkrgv
1700
220
39040
460
2. Proses dehumidifikasi/absorsi
2.a Tanpa pemanasan
NOLaju udarawaktuUdara masukUdara keluarket
TbshTkrgHvTbshTkrgv
150 mb0
220
360mb40
460
2.b Dengan pemanasan
Laju udara dP = 50 mbar dan 60 mbar
NOLaju udarawaktuUdara masukUdara keluarket
TbshTkrgHvTbshTkrgv
150 0
220
37040
460
Keterangan tambahan
Data tersebut bila menggunakan temperatur sisteem ayun [swinging
thermometer] yang terdiri dari dua thermometer kering [warna
kuning] dan temperatur basah [warna putih bola selalu ditutup kain
basah]
Bila digunakan Humidity meter Vaisala Oy yang tersedia maka Tbsh
[temperatur bola basah] dapat diganti data RH [kelembaban relatif],
entalpi, H dan volume v yang didapat dengan menggunakan
grafik/chart psyshometric P = 1 atm
Pertanyaan
Sebutkan definisi humidifikasi dan dehumidifikasi, berikan
contoh.
Apakah proses adiabatik itu ?
Adakah pengaruh pemanasan (heater) terhadap humidity udara,
berikan bukti dengan menggunakan data percobaan?
Untuk mendapatkan laju hunidifikasi yang tinggi kontak permukaan
antara udara dan air harus dibuat sebesar mungkin. Modifikasi apa
yang dapat kita lakukan terhadap alat yang telah kita gunakan?
Gambarkan diagram alir untuk masing-masing percobaan (2
buah)?
PUSTAKA
1. Banchero, J.T, Introduction to Chemical Engineering, Mc.Graw
Hill Book
Company,1988
2. Coulson, J.M. Chemical engineering, Pergamon Press, Volume
one, Third Edition, 1985.
3. Geankoplis, C.J, Second Edition,1987
4. PEDC Bandung, Unit Operation Laboratory Job Sheet, Edisi,
1991.
5. Reynold, W.C, Thermodnamika Teknik , Penerbit Erlangga, Edisi
Kedua, 1989
Laboratorium Pilot Plant 67