Page 1
7/24/2019 Bab 5 Asti Hartanti
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-asti-hartanti 1/12
ASRI HARTATI_412 6 1 9_ARSITEKTUR ‘6 _UNIVERSITAS MERCU BUANA
CENGK RENG OFFICE P RK
‘ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ’
47
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN
Kantor sewa merupakan sebuah area untuk bekerja, dimana banyak orang selalu
disuguhkan dengan konsep yang kaku dan cenderung membosankan sehingga area
ruang kerja tidak mampu memberikan inspirasi dan dorongan motivasi dalam
melakukan pekerjaan. Untuk itu, pada kantor sewa yang akan penulis rancang
diterapkan konsep taman sehingga menjadikan kantor sewa tersebut menjadi
sebuah office park dalam konteks bangunan tinggi.
Jika dalam sebuah office park pada umumnya bangunan rendah dan berada di
daerah suburban dengan KDB rendah, pada office park ini mencoba menghadirkan
suasana office park pada bangunan tinggi, sehingga bangunan kantor yang berada
di pusat kota juga dapat memiliki konsep taman yang dapat memberikan nuansa lain
pada sebuah kantor sewa. Selain itu juga taman tersebut dapat memberi nilai
tambah bagi ruang terbuka hijau kota,dimana pada kawasan Cengkareng sangat
sulit ditemui daera hijau kota.
Dengan memperhatikan luasan taman yang harus ada pada office park bangunan
rendah yaitu 50% - 70% dari luas lahan, maka pada bangunan office park ini memiliki
luasan taman dengan jumlah kelipatan dari persentase taman pada office park
bangunan rendah yang sesuai dengan jumlah lantai.
Bangunan ini juga memperhatikan poin-poin penting dalam rancangan bangunan
bioklimatik,dimana bangunan memcoba memanfaatkan dan merespon iklim dan
potensi-potensi yang ada di kawasan Cengkareng.
Page 2
7/24/2019 Bab 5 Asti Hartanti
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-asti-hartanti 2/12
ASRI HARTATI_412 6 1 9_ARSITEKTUR ‘6 _UNIVERSITAS MERCU BUANA
CENGK RENG OFFICE P RK
‘ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ’
48
V.2. KONSEP BANGUNAN
DASAR PEMIKIRAN
FAKTOR PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK
Beberapa pendekatan arsitektur bioklimatik dalam buku The Skyscraper Bioclimatically
Consider,
Ruang transisi
Lansekap vertikal
Ventilasi alami
Dinding luar
Struktur bangunan
Sistem ME
Kontek lingkungan sekitar
KONSEP BANGUNAN
Bentuk bangunan yang diambil adalah bentuk bulat, selain bentuk dinamis bentuk
bulat juga memiliki panjang jangkauan yang sama sehingga jarak satu tenant ke area
service (core) menjadi sama rata.
Page 3
7/24/2019 Bab 5 Asti Hartanti
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-asti-hartanti 3/12
ASRI HARTATI_412 6 1 9_ARSITEKTUR ‘6 _UNIVERSITAS MERCU BUANA
CENGK RENG OFFICE P RK
‘ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ’
48
Pada bangunan juga terdapat penghubung baik pada lantai dasar maupun lantai
atas yang mengikat kedua bangunan. Hal ini berfungsi sebagai ruang transisi sesuai
dengan salah satu pendekatan bioklimatik.
ZONING HORIZONTAL
ZONING VERTIKAL
Seperti halnya bangunan bioklimatik Ken
Yeang, pada bangunan ini pun diberikal
vertikal lanskaping yang juga berfungsi
sebagai taman sebagaimana konsep darioffice park ini.
Bangunan dibedakan atas dua
bangunan,dengan fungsi sebagaikantor sewa dan fasilitas penunjang
dengan perletakan yang bersebelahan.
Tower kantor sewa berada di sebelah
timur bangunan fasilitas agar tower
dapat berfungsi juga sebagai sun
shiding bangunan fasilitas.
Pemisahan bangunan ini bertujuan
untuk memfokuskan fungsi dari
bangunan tersebut. Area
pengelola
Area kantor
sewa
Area
basement
Fasilitas
penunjang
Massa bangunan dibuat 2
tower dikarenakan, bentuk 2
tower memberikan sistem
sirkulasi udara yang lebih
dibandingkan dengan massa 1
blok.
Luas lahan yang dipergunakan cenderung kecil,hal
ini sebagaimana ciri office park yang memilikitaman 50% - 70% dari luas lahan.
Page 4
7/24/2019 Bab 5 Asti Hartanti
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-asti-hartanti 4/12
ASRI HARTATI_412 6 1 9_ARSITEKTUR ‘6 _UNIVERSITAS MERCU BUANA
CENGK RENG OFFICE P RK
‘ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ’
49
SIRKULASI
PENERAPAN KONSEP BIOKLIMATIK
1. RUANG TRANSISI
Ruang transisi pada bangunan ini
berupa teras bangunan yang
menyatukan 2 masa bangunan
pada tapak, juga sebagai penyatu
masa bangunan dan ruang luar.
Ruang transisidengan air taman
sebagai vokal poin.
Konsep ruang transisi Konsep nuansa taman pada teras bangunan
Area sirkulasi service.
Area sirkulasi mobil.
Area sirkulasi
pejalan kaki.
Area sirkulasi
pejalan kaki.
Ruang transisi yang
hanya dapat diakses oleh
pejalan kaki.
Area sirkulasi motor
menuju basement.
Page 5
7/24/2019 Bab 5 Asti Hartanti
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-asti-hartanti 5/12
ASRI HARTATI_412 6 1 9_ARSITEKTUR ‘6 _UNIVERSITAS MERCU BUANA
CENGK RENG OFFICE P RK
‘ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ’
50
2. LANSEKAP VERTIKAL
Taman pada office park ini tidak hanya terdapat pada dasar bangunan saja, tetapi juga
terdapat pada tower bangunan sehingga memberntuk lansekap vertikal.Lansekapvertikal ini juga sekaligus berfungsi sebagai buffer dan penyejuk ruangan.
Konsep lansekap vertikalKonsep lansekap vertikal
KONSEP RUANG DALAM
Ruang dalam didesain dengan nuansa taman. Selain itu
unit-unit kantor sewa juga didesain agar setiap unit dapat
view taman sehingga konsep office park benar-benar
terasa dalam bangunan.
Ruang sewa
Area
taman Area
service
Image sky court
Image selasar unit kantor sewa
Konsep nuansa lobbyKonsep nuansa ruang rapat
Page 6
7/24/2019 Bab 5 Asti Hartanti
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-asti-hartanti 6/12
ASRI HARTATI_412 6 1 9_ARSITEKTUR ‘6 _UNIVERSITAS MERCU BUANA
CENGK RENG OFFICE P RK
‘ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ’
51
4. KONSEP SELUBUNG BANGUNAN
Seluruh bagian bangunan didesain agar mendapatkan ventilasi dan aliran udara
alami, sehingga dapat menghemat penggunaan energi listrik, seperti untuk pendingin
ruangan.
Lubang pori pada tanah sengaja dibuat untuk memberikan ventilasi alami pada
basement.
3. VENTILASI ALAMI
Ada 2 selubung utama
pada bangunan office park
ini, yaitu dinding kaca low-edan dinding masif.
Dinding masif berada pada
façade timur-barat agar
dapat berfungsi sebagai
buffer, dengan tetap
memberikan lubang-lubang
Sedangkan untuk selubung kaca,
ditempatkan pada façade utara-
selatan, hal ini untukmemaksimalkan masuknya cahaya
matahari tanpa memasukkan
panasnya. Selain itu sebagian area
kaca yang memungkinkan
memasukkan panas yang
berlebihan diberikan buffer berupa
sun shading.Konsep selubung bangunan
Selain itu, dinding dibuat maju
mundur sehingga cahaya yang
masuk tidak berlebihan.
Page 7
7/24/2019 Bab 5 Asti Hartanti
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-asti-hartanti 7/12
ASRI HARTATI_412 6 1 9_ARSITEKTUR ‘6 _UNIVERSITAS MERCU BUANA
CENGK RENG OFFICE P RK
‘ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ’
52
6. STRUKTUR BANGUNAN
Bahan bangunan yang digunakan pada bangunan ini adalah baja.
Pada bentangan yang lebih
lebar maka pengaku ditambah.
Struktur bangunan menggunakan sistem portal. Sedangkan struktur lantai
menggunakan sistem flat plate dengan beberapa bagian balok menggunakan balokpressed tress.
Sistem struktur portal
5. ORIENTASI BANGUNAN
Orientasi bangunan mengarah pada utara-selatan, hal ini dimaksudkan untuk agar
bangunan tidak mendapatkan panas matahari secara berlebihan. Untuk itu pada area
timur dan barat ditempatkan area service.
Page 8
7/24/2019 Bab 5 Asti Hartanti
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-asti-hartanti 8/12
ASRI HARTATI_412 6 1 9_ARSITEKTUR ‘6 _UNIVERSITAS MERCU BUANA
CENGK RENG OFFICE P RK
‘ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ’
53
• Struktur atap
• Struktur pondasi
Pada atap digunakan sistem atap hijau, hal ini untuk memperkuat nuansa
taman pada bangunan dan juga menahan panas sehingga tidak masuk ke
dalam bangunan.
Atap datar tanpa
tanaman akan
membuat suhu ruangan
menjadi panas.
Atap yang menggunakan
tanaman menjadikan
suhu ruangan lebih
dingin.
Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang bor dengan penambahan
basemen.
Page 9
7/24/2019 Bab 5 Asti Hartanti
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-asti-hartanti 9/12
ASRI HARTATI_412 6 1 9_ARSITEKTUR ‘6 _UNIVERSITAS MERCU BUANA
CENGK RENG OFFICE P RK
‘ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ’
54
7. SISTEM UTILITAS
Sistem utilitas pada bangunan seperti tangga darurat, toilet, lift dan lainnyaditempatkan pada core. Utillitas pengolahan air bersih diperlihatkan oleh
skematik berikut.
Penggunaan BTS atau Base Transceiver
Station berfungsi menjembatani perangkat
komunikasi pengguna dengan jaringan
menuju jaringan lain. Penggunaan ini cukup
penting untuk bangunan tinggi karena sering
kali sinyal telekomunikasi tidak mencukupi
kebutuhan pada lantai atas bangunan dan
pada basemen.
Sistem air bersih Skema sistem pengolahan limbah STP
Sistem keamanan bangunan didukung oleh adanya sistem penangulangan
kebakaran, dan penangkal petir.
Page 10
7/24/2019 Bab 5 Asti Hartanti
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-asti-hartanti 10/12
ASRI HARTATI_412 6 1 9_ARSITEKTUR ‘6 _UNIVERSITAS MERCU BUANA
CENGK RENG OFFICE P RK
‘ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ’
55
Sistem jaringan listrik tidak hanya didapat dari PLN tetapi juga dari genset,yang dapat
dilihat pada skema berikut.
Page 11
7/24/2019 Bab 5 Asti Hartanti
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-asti-hartanti 11/12
ASRI HARTATI_412 6 1 9_ARSITEKTUR ‘6 _UNIVERSITAS MERCU BUANA
CENGK RENG OFFICE P RK
‘ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ’
56
Gedung A: 1. 2700 (250 core + 250 s)
1. 2500
2. 2300
3. 2100
4. 1900
5. 1700
6. 1500
7. 1300
8. 1100
9. 900 = 18.000
10. 700 = 16.000
Gedung B: 1. 3400
1. 3200
2. 3000
3. 2800
4. 2600
5. 2400 = 17.400 = 35.400
6. 2200 = 16.200 = 32.200
Page 12
7/24/2019 Bab 5 Asti Hartanti
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-asti-hartanti 12/12
ASRI HARTATI_412 6 1 9_ARSITEKTUR ‘6 _UNIVERSITAS MERCU BUANA
CENGK RENG OFFICE P RK
‘ARSITEKTUR BIOKLIMATIK ’
57
Parkir m 35.400 + (1000+700) = 37.100 : 100 = 371 X 30 =11.130
Parkir mt 185 x 2,5 = 462.5
Total bangunan = 48.692,5
Parkir 32.200 : 100 = 322 x 30 = 9660
Parkir motor 160 x 2,5 = 400
B1 (L50 + D31) + (L39 + D31) = 151
B2 (L55 + D31) + (L41 + D31) = 158