33 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode true eksperimental laboratory with randomized post test only controlled group design secara in vivo yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanolik kulit buah manggis terhadap perubahan ketebalan Perivascular Adipose Tissue (PVAT) pada tikus Rattus Novergicus Strain Wistar yang diberikan High Fat Diet (HFD). Dalam penelitian ini, intervensi yang dilakukan berupa pemberian HFD dan pemberian ekstrak kulit manggis (EKM) dengan dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB. ( Wihastuti, 2015) 4.2 Variabel Penelitian 4.2.1 Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak etanolik kulit buah manggis. 4.2.2 Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah ketebalan PVAT. 4.3 Sampel Penelitian
14
Embed
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitianrepository.ub.ac.id/8035/5/7. BAB 4.pdf · 33 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode true
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
33
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode true eksperimental laboratory with
randomized post test only controlled group design secara in vivo yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanolik kulit buah manggis
terhadap perubahan ketebalan Perivascular Adipose Tissue (PVAT) pada tikus
Rattus Novergicus Strain Wistar yang diberikan High Fat Diet (HFD). Dalam
penelitian ini, intervensi yang dilakukan berupa pemberian HFD dan pemberian
ekstrak kulit manggis (EKM) dengan dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800
mg/kgBB. ( Wihastuti, 2015)
4.2 Variabel Penelitian
4.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak etanolik kulit buah
manggis.
4.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah ketebalan PVAT.
4.3 Sampel Penelitian
34
Sampel penelitian berupa Tikus Rattus Novergicus strain Wistar . Untuk
mendapatkan data yang valid, banyak pengulangan ditentukan dengan Rumus
Federer :
t : jumlah kelompok perlakuan
r : jumlah pengulangan
Pada penelitian ini, terdapat lima jumlah perlakuan. Berikut ini adalah
pembagian kelompok perlakuan:
1. Kontrol negatif (KN) : tikus sehat dengan diet normal selama 3 bulan.
2. Kontrol positif (KP) : tikus dengan pemberian HFD selama 3 bulan.
3. EKM 1 : tikus dengan pemberian HFD selama 1 bulan dan
dilanjutkan Ekstrak Etanolik Kulit Manggis 200
mg/kgBB selama 2 bulan.
4. EKM 2 : tikus dengan pemberian HFD selama 3 bulan dan
dilanjutkan Ekstrak Etanolik Kulit Manggis 400
mg/kgBB selama 2 bulan.
5. EKM 3 : tikus dengan pemberian HFD selama 3 bulan dan
dilanjutkan Ekstrak Etanolik Kulit Manggis 800
mg/kgBB selama 2 bulan.
Sehingga perhitungan jumlah pengulangan yang dilakukan adalah
Dari rumus diatas, didapatkan hasil pengulangan yang digunakan untuk
masing-masing kelompok sebanyak 5 atau lebih. Sehingga penelitian ini
menggunakan 25 ekor Tikus Rattus Novergicus strain Wistar.
(t-1) (r-1) ≥ 15
(t-1) (r-1) ≥ 15
(5-1) (r-1) > 15
r > 4,75 ≈ 5
35
4.4 Tempat dan Waktu Penelitian
Pemeliharaan dan perlakuan hewan coba dilakukan di Laboratorium
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Pengamatan
serta pengukuran ketebalan PVAT dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
4.5 Alat dan Bahan Penelitian
4.5.1 Alat dan Bahan untuk Pemeliharaan Hewan Coba
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
1. Kandang tikus untuk subjek penelitian
2. Neraca elektronik untuk menimbang sisa pakan
3. Sekam
4. Botol minum tikus
4.5.2 Alat dan Bahan untuk Pembuatan Diet Normal
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
1. Neraca elektronik
2. Pakan standar tikus
4.5.3 Alat dan Bahan untuk Pembuatan HFD
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
1. Neraca elektronik
2. Baskom
3. PARS 62%
36
4. Tepung terigu 20%
5. Kolesterol 1%
6. Asam kolat 0,2%
7. Kurvet 16,8%
4.5.4 Alat dan Bahan untuk Ekstraksi Kulit Manggis
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
1. Kulit manggis kering
2. Metanol
3. Blender kering
4. Kertas saring
5. Beker glass
6. Oven timbangan analitik
7. Alat sekker
8. Erlemeyer
9. Alat evaporasi
4.5.5 Alat dan Bahan untuk Pembedahan Tikus
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
1. Spuit untuk anastesi
2. Ketamin (anastesi)
3. Papan bedah
4. Jarum pentul untuk memfiksasi tikus dipapan bedah
5. Gunting bedah untuk membedah tikus
6. Pinset untuk membantu pembedahan
37
7. Kapas
8. Botol organ
9. Spidol marker
10. Wadah untuk mencuci organ tikus
11. Larutan PBS untuk mencuci organ tikus
12. Formalin 10%
4.5.6 Alat dan Bahan untuk Pembuatan Preparat Aorta
1. Mesin Tissue Tex Processor
2. Microtome
3. Slide
4. Cover glass
4.5.7 Alat dan Bahan untuk Pengukuran Ketebalan PVAT
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
1. Preparat aorta
2. Pewarnaan HE (Hematoxilen Eosin)
3. Mikroskop
4. Komputer dengan software scan dotslide olyvia
4.6 Definisi Operasional
1. Pemberian High Fat Diet (HFD)
Perlakuan pemberian pakan dengan penambahan kolesterol 2%, asam kolat
0,2%, dan minyak babi 5% yang diberikan setiap hari 30 gram secara ad
libitum (Murwani, 2006).
38
2. Ekstrak etanolik kulit manggis
Ekstrak etanolik kulit manggis merupakan hasil dari proses ekstraksi kulit
manggis dengan pelarut etanol. Ekstrak kulit manggis diberikan bersamaan
dengan pemberian HFD. Dosis pemberian ekstrak kulit manggis adalah 200
mg/kg BB, 400 mg/kg BB dan 800 mg/kg BB dan diberikan selama 2 bulan
setelah pemberian HFD selama 1 bulan.
3. Perivascular Adipose Tissue (PVAT)
Perivascular adipocyte tissue (PVAT) adalah jaringan adiposit yang
mengelilingi pembuluh darah. Ketebalan dari PVAT berhubungan dengan
parameter sindroma metabolik seperti perbesaran lingkar pinggang,
hipertrigliseridemia, hiperglikemia dan pembentukan plak aterosklerotik.
Pengukuran rata-rata ketebalan PVAT dilakukan dengan cara mengukur
pada ketebalan terendah, sedang, dan tertinggi. Pengukuran dilakuakan
dengan menggunakan software scan dot slide olyvia di Laboratorim Patoloigi
Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.