BAB 4 KEUANGAN DAERAH BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 39 BAB 4 : KEUANGAN DAERAH Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo triwulan I-2012 cenderung lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Rendahnya persentase realisasi dimaksud lebih disebabkan oleh menurunnya realisasi Belanja Langsung terutama Belanja Modal. Sementara untuk realisasi penerimaan APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan terutama Dana Perimbangan. Pada triwulan I-2012, kenaikan penerimaan kurang diimbangi oleh penyerapan belanja Pemerintah Provinsi sehingga mendorong terjadinya kontraksi fiskal terhadap jumlah uang beredar di masyarakat. 4.1 PENDAPATAN DAERAH Pada triwulan I-2012, persentase realisasi pendapatan meningkat pada Dana Perimbangan dan Pendapatan lain-lain sementara untuk Pendapatan Asli Daerah mengalami penurunan. Secara nominal, realisasi pendapatan triwulan I-2012 sebesar Rp 271,09 Miliar dengan capaian 29,75% dari target anggaran APBD 2012. Capaian tersebut meningkat apabila dibandingkan triwulan I-2011 yang tercatat sebesar Rp 161,09 Miliar dengan capaian 25,30% dari target anggaran APBD 2011. Realisasi DAU dan DAK lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada triwulan I-2012, realisasi DAU telah mencapai 33,33% sementara Dana Bagi Hasil Bukan Pajak realisasinya mencapai 28,07%. Pendapatan Asli Daerah pada triwulan I-2012 mengalami penurunan, karena Pemerintah Provinsi selama semester I-2012 menerapkan kebijakan pembebasan BBN (Bea Balik Nama) dan Pajak kendaraan selama setahun untuk mobil/motor dari luar wilayah yang melakukan mutasi ke nomor polisi Gorontalo. Melalui penerapan kebijakan tersebut, tercatat realisasi penghimpunan pajak hanya mencapai 24,65% dari target anggaran 2012 sementara untuk periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 31,48%. Hasil liaison Bank Indonesia yang dilakukan kepada dealer utama kendaraan bermotor di Gorontalo menyatakan bahwa angka penjualan mobil/motor di showroom mengalami penurunan selama kebijakan tersebut dijalankan. Namun pengiriman kendaraan bermotor terutama mobil yang berasal dari luar Provinsi Gorontalo seperti dari Surabaya, Jakarta dan Manado justru mengalami peningkatan. Hal tersebut cenderung menarik perhatian masyarakat mengingat harga perolehan yang lebih rendah serta insentif pembebasan pajak kendaraan selama setahun yang cukup menguntungkan.
18
Embed
BAB 4 : KEUANGAN DAERAH - bi.go.id · BAB 4 KEUANGAN DAERAH 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2011| BANK INDONESIA Tabel 4.1 Anggaran Induk dan Realisasi Penerimaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 4 KEUANGAN DAERAH
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 39
BAB 4 : KEUANGAN DAERAH
Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo triwulan I-2012
cenderung lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Rendahnya
persentase realisasi dimaksud lebih disebabkan oleh menurunnya realisasi Belanja
Langsung terutama Belanja Modal. Sementara untuk realisasi penerimaan APBD
Pemerintah Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan terutama Dana Perimbangan. Pada
triwulan I-2012, kenaikan penerimaan kurang diimbangi oleh penyerapan belanja
Pemerintah Provinsi sehingga mendorong terjadinya kontraksi fiskal terhadap jumlah uang
beredar di masyarakat.
4.1 PENDAPATAN DAERAH
Pada triwulan I-2012, persentase realisasi pendapatan meningkat pada Dana
Perimbangan dan Pendapatan lain-lain sementara untuk Pendapatan Asli Daerah
mengalami penurunan.
Secara nominal, realisasi pendapatan triwulan I-2012 sebesar Rp 271,09 Miliar
dengan capaian 29,75% dari target anggaran APBD 2012. Capaian tersebut meningkat
apabila dibandingkan triwulan I-2011 yang tercatat sebesar Rp 161,09 Miliar dengan
capaian 25,30% dari target anggaran APBD 2011.
Realisasi DAU dan DAK lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada triwulan
I-2012, realisasi DAU telah mencapai 33,33% sementara Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
realisasinya mencapai 28,07%.
Pendapatan Asli Daerah pada triwulan I-2012 mengalami penurunan, karena
Pemerintah Provinsi selama semester I-2012 menerapkan kebijakan pembebasan BBN
(Bea Balik Nama) dan Pajak kendaraan selama setahun untuk mobil/motor dari luar wilayah
yang melakukan mutasi ke nomor polisi Gorontalo. Melalui penerapan kebijakan tersebut,
tercatat realisasi penghimpunan pajak hanya mencapai 24,65% dari target anggaran 2012
sementara untuk periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 31,48%. Hasil liaison
Bank Indonesia yang dilakukan kepada dealer utama kendaraan bermotor di Gorontalo
menyatakan bahwa angka penjualan mobil/motor di showroom mengalami penurunan
selama kebijakan tersebut dijalankan. Namun pengiriman kendaraan bermotor terutama
mobil yang berasal dari luar Provinsi Gorontalo seperti dari Surabaya, Jakarta dan Manado
justru mengalami peningkatan. Hal tersebut cenderung menarik perhatian masyarakat
mengingat harga perolehan yang lebih rendah serta insentif pembebasan pajak kendaraan
selama setahun yang cukup menguntungkan.
BAB 4 KEUANGAN DAERAH
40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2011| BANK INDONESIA
Tabel 4.1 Anggaran Induk dan Realisasi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo
Sumber : Badan Keuangan Prov. Gorontalo
Dilihat dari pangsanya, komposisi dana perimbangan masih mendominasi APBD
triwulan I-2012 sebesar 73,89% lebih rendah dibandingkan pangsa dana perimbangan pada
triwulan I-2011 sebesar 76,84%. Sementara pangsa pembiayaan mandiri dari PAD tercatat
14,38% menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 23,15%.
Tabel 4.2 Komposisi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo (dalam %)
4.2 BELANJA DAERAH
Menurunnya penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi triwulan I-2012
terutama pada Belanja Langsung. Penyerapan hampir seluruh komponen penyusun Pos
Belanja Langsung mengalami penurunan persentase realisasi dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya.
Pada triwulan laporan, tercatat Rp 147,07 Miliar dana APBD telah dibelanjakan
dengan persentase realisasi mencapai 15,67%, lebih rendah dibandingkan penyerapan
belanja triwulan I-2011 yang mencapai Rp 118,21 Miliar (17,62%).
Pada Pos Belanja Langsung, penyerapan anggaran tercatat sebesar Rp 40,54 Miliar
atau sebesar 8,59% dari target anggaran 2012. Kondisi tersebut lebih rendah dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 59,90 Miliar atau sebesar 16,67% dari
target anggaran. Penurunan persentase realisasi terbesar terjadi pada Belanja Modal yang
Nominal Pencapaian
(%)Nominal
Pencapaian
(%)
Pendapatan Asli Daerah 122.766.740.520 37.290.174.669 30,37 161.639.396.184 39.066.992.323 24,17
Pajak daerah 110.427.278.321 34.761.990.594 31,48 150.012.733.985 36.985.596.579 24,65
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 550.000.000 - - - - -
Retribusi Daerah - - - 100.000.000 - -
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 11.789.462.199 2.528.184.075 21,44 11.526.662.199 2.081.395.744 18,06
Dana Perimbangan 513.873.300.000 123.789.631.179 24,09 630.131.540.835 200.778.207.044 31,86
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 24.698.000.000 92.944.179 0,38 23.983.008.835 6.731.439.044 28,07
Dana Alokasi Umum 461.118.100.000 115.279.527.000 25,00 582.140.302.000 194.046.768.000 33,33
Dana Alokasi Khusus 28.057.200.000 8.417.160.000 30,00 24.008.230.000 - -
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah - 17.090.100 - 121.630.890.000 31.862.468.000 26,20
Jumlah Pendapatan 636.640.040.520 161.096.895.948 25,30 913.401.827.019 271.707.667.367 29,75
Sumber : Badan Keuangan Provinsi Gorontalo
I-2012
APBD 2011 Pendapatan Daerah APBDP 2012
I-2011
Nominal Komposisi (%) Nominal Komposisi
(%)
Pendapatan Asli Daerah 122.766.740.520 37.290.174.669 23,15 161.639.396.184 39.066.992.323 14,38
Pajak daerah 110.427.278.321 34.761.990.594 21,58 150.012.733.985 36.985.596.579 13,61
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 550.000.000 - - - - -
Retribusi Daerah - - - 100.000.000 - -
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 11.789.462.199 2.528.184.075 1,57 11.526.662.199 2.081.395.744 0,77
Dana Perimbangan 513.873.300.000 123.789.631.179 76,84 630.131.540.835 200.778.207.044 73,89
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 24.698.000.000 92.944.179 0,06 23.983.008.835 6.731.439.044 2,48
Dana Alokasi Umum 461.118.100.000 115.279.527.000 71,56 582.140.302.000 194.046.768.000 71,42
Dana Alokasi Khusus 28.057.200.000 8.417.160.000 5,22 24.008.230.000 - -
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah - 17.090.100 0,01 121.630.890.000 31.862.468.000 11,73
Jumlah Pendapatan 636.640.040.520 161.096.895.948 100,00 913.401.827.019 271.707.667.367 100,00
Sumber : Badan Keuangan Provinsi Gorontalo
I-2012
APBD 2011 Pendapatan Daerah APBDP 2012
I-2011
BAB 4 KEUANGAN DAERAH
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 41
realisasinya hanya mencapai Rp 4,36 Miliar atau hanya sebesar 2,9% dari target anggaran.
Kondisi ini terjadi karena realisasi pelaksanaan proyek infrastruktur belum berjalan optimal
sehingga penyerapan anggaran terhambat.
Sementara Belanja Tidak Langsung, realisasi persentase penyerapannya meningkat
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tercatat penyerapan Belanja Tidak
Langsung sebesar Rp 106,52 Miliar atau sebesar 22,84% dari target anggaran 2012.
Kondisi tersebut lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang
tercatat sebesar Rp 58,31 Miliar atau sebesar 18,71% dari target anggaran 2012.
Peningkatan penyerapan belanja terbesar terjadi pada Belanja Pegawai dan Belanja Hibah.
Tabel 4.3
Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo
Kualitas APBD Gorontalo triwulan I-2012 lebih diarahkan pada kepentingan
konsumsi sementara untuk kegiatan investasi relatif minimal. Pada triwulan laporan,
komposisi belanja konsumsi mencapai 97,02% sementara untuk belanja investasi hanya
mencapai 2,99%. Kondisi tersebut jauh menurun dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya dimana 15,24% anggaran direalisasikan untuk kepentingan investasi.
Keterlambatan proses tender dinilai sebagai salah satu pendorong lambatnya belanja
investasi Pemerintah Provinsi.
Tabel 4.4 Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo
Nominal Pencapaian
(%)Nominal
Pencapaian
(%)
Belanja Tidak Langsung 311.594.816.664,00 58.313.381.818,00 18,71 466.387.095.206,40 106.525.837.505,00 22,84
Belanja Pegawai 203.973.905.336,00 43.793.743.505,00 21,47 241.569.991.136,40 50.089.873.831,00 20,74