36 BAB 4 INPUT DATA 4.1. Input Data Tabular 4.1.1. Mengolah data pengukuran Data dalam bentuk digital seperti data hasil pengukuran lapang dan data dari GPS bisa dimasukkan dalam sistem SIG. Pada intinya SIG membutuhkan data spasial dalam format tertentu untuk membedakan apakah data tersebut berupa point, line atau polygon. Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel, entry secara manual (misalnya dengan Excel); Format isian datanya sebagai berikut: No Titik Koordinat X Koordinat Y Keterangan 1 2 3 dst Bila kita menggunakan sistem koordinat Latlong/Lintang bujur Koordinat X merupakan koordinat Bujur Koordinat Y merupakan koordinat Lintang Bila kita menggunakan sistem koordinat UTM Koordinat X merupakan koordinat UTM NORTING Koordinat Y merupakan koordinat UTM EASTING Data elevasi yang direkam oleh GPS adalah data ketinggian yang diukur dari Geoid (rata-rata permukaan bumi), data ini tidak perlu dimasukan. Dalam Excel data tentang X, Y, dan Idnt dapat ditambahkan dengan informasi lainnya. Misalnya surveyornya, tanggal survey dan waktu survey, wakil masyarakat, penggunaan lahan sekitar titik pengamatan, dan lain-lain; Seandainya data yang akan dipetakan dalam bentuk DMS (Degree Minute Second – D o M’ S‖), konversikan data tersebut dalam bentuk DD (Decimal Degree – D,D). Rumus untuk mengubah DMS ke DD adalah D + M/60 + S/3600 Dalam membuat tabel dengan menggunakan EXCEL dan akan disimpan/konversi dalam .DBF, atau txt usahakan tidak ada sel yang digabung (merge) atau sel yang dipotong (split). Kita akan mempelajari teknik pemasukan data ke dalam SIG dengan menggunakan lajur elektronik (spreadsheet) yang umum dipakai. Pada latihan ini, kita menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel untuk mengolah data dari survei lapangan yang berupa hasil pengukuran lapangan dengan menggunakan alat meteran, Clinometer dan kompas dan GPS. Formulir survei lapangan yang umum adalah seperti berikut:
25
Embed
BAB 4 INPUT DATA...Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
36
BAB 4
INPUT DATA
4.1. Input Data Tabular
4.1.1. Mengolah data pengukuran
Data dalam bentuk digital seperti data hasil pengukuran lapang dan data dari
GPS bisa dimasukkan dalam sistem SIG. Pada intinya SIG membutuhkan data spasial
dalam format tertentu untuk membedakan apakah data tersebut berupa point, line
atau polygon.
Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data Identity (Ident),
konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel,
entry secara manual (misalnya dengan Excel);
Format isian datanya sebagai berikut:
No Titik Koordinat X Koordinat Y Keterangan
1
2
3
dst
Bila kita menggunakan sistem koordinat Latlong/Lintang bujur
Koordinat X merupakan koordinat Bujur
Koordinat Y merupakan koordinat Lintang
Bila kita menggunakan sistem koordinat UTM
Koordinat X merupakan koordinat UTM NORTING
Koordinat Y merupakan koordinat UTM EASTING
Data elevasi yang direkam oleh GPS adalah data ketinggian yang diukur dari Geoid
(rata-rata permukaan bumi), data ini tidak perlu dimasukan. Dalam Excel data tentang
X, Y, dan Idnt dapat ditambahkan dengan informasi lainnya. Misalnya surveyornya,
tanggal survey dan waktu survey, wakil masyarakat, penggunaan lahan sekitar titik
pengamatan, dan lain-lain;
Seandainya data yang akan dipetakan dalam bentuk DMS (Degree Minute Second
– Do M’ S‖), konversikan data tersebut dalam bentuk DD (Decimal Degree – D,D).
Rumus untuk mengubah DMS ke DD adalah D + M/60 + S/3600
Dalam membuat tabel dengan menggunakan EXCEL dan akan disimpan/konversi
dalam .DBF, atau txt usahakan tidak ada sel yang digabung (merge) atau sel yang
dipotong (split).
Kita akan mempelajari teknik pemasukan data ke dalam SIG dengan menggunakan
lajur elektronik (spreadsheet) yang umum dipakai. Pada latihan ini, kita menggunakan
perangkat lunak Microsoft Excel untuk mengolah data dari survei lapangan yang berupa
hasil pengukuran lapangan dengan menggunakan alat meteran, Clinometer dan kompas
dan GPS. Formulir survei lapangan yang umum adalah seperti berikut:
37
No Titik JL (m) Azimuth (o) Slope(%)
0
1
2
3
4
dst
Bukalah file data pengukuran yang ada di folder Pelatihan ArcGIS\Data Tabular
Data hasil pengukuran harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sehingga kita
mendapatkan koordinat X, Y, dan Z. Setelah selesai, simpan file tersebut. Format
datanya adalah .xls dan extension ini diberikan secara otomatis oleh Excel.
Berikut ini adalah contoh data yang sudah diolah:
Gambar Hasil perhitungan data poligon tertutup
Untuk data type NUMERIC dan memiliki angka di belakang koma, settinglah jumlah
koma yang dapat ditoleransi. Blok – Klik Kanan – Format Cell, aktifkan Tab Number
dan pilih Number, kemudian atur jumlah angka di belakang koma yang ditolerir;
38
Blok semua data, klik menu EditCopy
Klik New, kemudian pada menu utama klik EDIT-Paste spesial
Delete kolom-kolom yang tidak diperlukan, sisakan kolom titik, X,Y dan Z
Format data dari Excel hasil pengukuran lapangan
Simpan file tersebut dengan mengklik Save As, ke dalam tipe file Text (Tab
Delimited) (*.TXT)
Tutuplah Microsoft Excel, karena data tidak bisa diproses di ArcMap jika dibuka oleh
dua program
4.1.2. Menampilkan data tabular
Buka ArcMap, pilih Blank Map
Klik View Data Frame properties
Klik pada tab Coordinate System
Pada Select a coordinate system, pilih Pre DefinedProjected Coordinate Systems UTM WGS 1984 Southern Hemisphere WGS 1984 UTM Zone 50S.prj
39
Klik tombol Add Data, carilah lokasi penyimpanan file yang berformat .txt tersebut
Klik Add
Klik kanan pada data tabular, pilih Display XY Data…, akan muncul kotak dialog
Display XY Data
Klik Edit…
Klik Select…, akan muncul kotak dialog pencarian sistem koordinat
Pilih Projected Coordinate Systems UTM WGS 1984 Southern Hemisphere
WGS 1984 UTM Zone 50S.prj, klik Add, klik OK, klik OK, Klik OK
40
Akan muncul titik-titik pengukuran, yang sifatnya adalah sementara. (jika ArcMap
ditutup data tersebut tidak tersimpan)
Jika ingin data titik tersebut tersimpan dalam format shp, maka harus di export
Klik kanan pada layer titikDataExport Data…
41
Pilihlah lokasi penyimpanan dan nama layernya
Klik Save
Klik OK, akan ada pertanyaan apakah kita ingin menampilkan data ke View
Klik Yes
4.1.3. Konversi data
Kita dapat merubah data vektor dalam bentuk titik tersebut menjadi garis ataupun
polygon. Jika data titik tersebut merupakan hasil digitasi maka konversi bisa dilakukan
dengan menggunakan perintah yang ada di toolbox, tetapi jika titik tersebut merupakan
konversi dari data tabular maka hal tersebut tidak dapat dilakukan dengan
menggunakan toolbox, tetapi dengan menggunakan extension tambahan yaitu Xtool.
Instal terlebih dahulu Xtool
Aktifkan tool Xtool
Jika ingin merubah titik menjadi polygon, Klik menu Xtools ProFeature
ConversionsMake One Polygon from Points
42
Akan muncul kotak dialog berikut:
Pada Output storage: klik pada tombol , tentukan lokasi penyimpanan dan nama
filenya.
Klik OK, akan muncul layer hasil konversi di view.
4.1.4. Menghitung Luas
Bukalah atribut dari poligon yang ingin dihitung luasnya, klik kanan pada
layerOpen Attribute Table
Akan muncul atribut dari layer
Klik Table OptionAdd Field
43
Akan muncul kotak dialog berikut:
Pada isian Name : ketik Hektar
Pada Type pilih Double
Klik OK, akan muncul field/kolom baru dengan nama Hektar
Klik kanan pada field Hektar
44
Pada Coordinate System pilihlah koordinat yang UTM
Klik OK
Catatan
Pada contoh ini layer memiliki sistem koordinat UTM dan ditampilkan dalam UTM sehingga
pada pilihan Coordinate System dua-duanya UTM. Tapi jika ditampilkan dalam geografis
maka pada pilihan Coordinate System akan tampil UTM dan Geografis. Jika layernya
memiliki sistem koordinat geografis maka harus ditampilkan dalam UTM. Jika sebuah layer
memiliki sistem koordinat geografis dan ditampilkan dalam geografis maka luas tidak dapat
dihitung.
4.2. Input Data Spasial
4.2.1. Membuat Data Spasial Baru
Pada bagian ini, akan dipelajari bagaimana membuat data spasial baru dengan
format shapefile yang merupakan format standard Arc View. Peta yang akan didigitasi
adalah Peta PT PRIMA TUNAS KHARISMA
Buka ArcCatalog atau Catalog Window
Tentukan lokasi penyimpanan data di Pelatihan Arc GIS\Digitasi
Klik kanan pada folder Digitasi, pilih New Shapefile
Akan muncul jendela Create New Shapefile
45
Ketik Desa pada isian Name
Pilih Point pada pilihan Featute Type
Klik Edit pada bagian kanan dialog box untuk menentukan sistem koordinat dan
proyeksi data baru
Klik Select...
Pilihlah Geographic Coordinate SystemsWorldWGS 1984, Klik Add, Klik OK
Akan terlihat tampilan seperti di bawah ini
46
Klik OK untuk membuat data spasial yang dimaksud
Bila prosesnya benar, pada ArcCatalog akan nampak data yang baru dibuat
Buatlah theme lagi seperti langkah diatas dengan sistem koordinat yang sama dengan
Desa, yaitu:
o Sungai dengan tipe Polygon,
o Anak Sungai dengan tipe Polyline
o Jalan dengan tipe Polyline dan
o Batas Areal dengan tipe Polygon
4.2.2. Digitasi
a. Digitasi Titik
Buka ArcMap
Pilih Blank Map
Tampilkan image PT PRIMA TUNAS KHARISMA yang sudah dikoreksi koordinatnya
di folder Pelatihan ArcGIS\Digitasi
Tampilkan layer Desa.shp
Aktifkan toolbar Editor dengan cara mengklik icon atau dengan cara klik kanan
mouse pada tools bar kosong dan pilih Editor
Klik EditorStart Editing
Setelah theme baru pada keadaaan siap diedit, maka anda sudah dapat melakukan
digitasi.
47
Pilihan menu pada toolbar Editor :
Edit tool : tombol untuk mengedit feature seperti menggeser obyek
Reshape feature : merubah bentuk featur yang terselect
Cut Polygon feature : untk memotong-motong suatu poligon menjadi beberapa
bagian
Edit Vertices : tombol untuk mengedit feature, seperti menggeser vertex
Split tool : untuk memotong garis
Pada Map scale ketiklah angka 100000, dalam melakukan
digitasi sebaiknya skala tampilan yang dipakai harus sama. Hal ini agar peta yang
dibuat memiliki kedetailan yang kurang lebih sama.
Rubahlah simbol layer agar kenampakan feature pada view lebih jelas
Klik layer Desa yang ada di Jendela Create Feature yang ada disebelah kanan Layar
komputer anda.
Klik kiri pada titik – titik yang merupakan posisi dari desa
Geserlah dengan menggunakan Pan untuk melihat pada bagian peta yang lain
Hasilnya akan terlihat seperti gambar dibawah ini
Klik Editor Stop Editing, akan muncul kotak dialog berikut
Klik Yes
Jika digitasi sudah selesai, maka langkah selanjutnya adalah mengisi atribut.
Klik kanan pada layer Desa, pilih Open Attribute Table
Akan muncul atribut dari layer Desa
48
Buat Field baru, klik Table OptionAdd Field, akan muncul jendela berikut
Pada isian Name: ketik Desa
Pada pilihan Type: pilih Text
Pada isian Length: ketik 25
Klik OK
Pada toolbar Editor, klik EditorStart Editing
Klik icon Select Feature
Klik titik desa, akan terlihat pada tabel sebuah baris yang berwarna biru
Pada Field Desa dan yang berwarna biru ketiklah nama desa yang sudah dipilih
Lakukan hal ini sampai semua desa diberi nama pada atribut
Jika sudah selesai, pada toolbar Editor klik EditorStop Editing
b. Digitasi Polyline
Buka ArcMap, tampilkan image PT PRIMA TUNAS KHARISMA dan layer Jalan yang
ada di folder Pelatihan ArcGIS\Digitasi
Klik EditorStart Editing
Pada Map Scale ketiklah angka 50000
49
Aturan dalam digitasi garis:
Berhenti jika bertemu simpangan/percabangan
Berhenti jika obyeknya berbeda (contoh jalan tanah dan jalan aspal)
Antar ujung garis harus bertemu
Jika jenisnya lebih dari 1 macam (contohnya jalan : jalan Utama, jalan cabang),
selesaikan 1 jenis dahulu lalu isi atributnya. Kemudian digitasi jenis kedua, lalu isi
atributnya.
Agar ujung garis bertemu aktifkanlah fungsi Snapping, klik EditorSnapping
Snapping toolbar
Akan muncul Snapping toolbar, klik pada kotak End Snapping
o Point Snapping: menangkap titik
o End Snapping : Menangkap ujung atau pangkal garis
o Vertex Snapping : menangkap pada bagian lekukan garis atau poligon
o Edge Snapping : menangkap sisi dari garis atau poligon
Mulailah mendigitasi jalan Utama, klik layer jalan yang ada di kanan view window,
ikuti jalur jalan sampai bertemu dengan simpangan. Double klik jika berhenti.
Setelah mendigitasi semua jalan Utama, bukalah atributnya.
Klik EditorStop Editing, ada pertanyaan Do you want to save your edits?
Klik Yes
Klik Table OptionAdd Field
Buat field baru dengan nama Jenisjalan, Type data Text
Pada Field Id otomatis terisi nilai 0, klik kanan pada field Id pilih Field Calculator
Pada Id= isilah dengan 1
Klik OK
Klik kanan pada field Jenisjalan, pilih Field Calculator
Point
Snapping
End
Snapping
Vertex
Snapping
Edge
Snapping
50
Pada isian Jenisjalan= isilah dengan ‖Jalan Utama‖ (untuk mengisi field tipe Text
dengan Field calculator harus diawali dan diakhiri dengan tanda ‖)
Klik OK
ArcGIS membutuhkan tanda kurung (‖) yang mengapit isian kolom yang
berbentuk teks, pada saat memasukkan nilai tersebut ke dalam Field Calculator. Untuk
isian kolom dalam format angka (numerik), tanda kurung (‖) tidak dibutuhkan, karena
format ini lah yang merupakan format asli yang dikenali oleh sintaks ArcGIS dalam Field
Calculator.
Mendigitasi feature jenis kedua
Lanjutkan dengan digitasi jenis jalan cabang, bila selesai bukalah atributnya, Id untuk
record yang baru adalah 0, gantilah dengan 2
Klik Table OptionSelect By Atributes..., akan muncul kotak dialog berikut
51
Double klik pada Idklik=klik Get Unique Valuesdouble klik 0
Klik Aply, akan terpilih record-record yang baru didigitasi (jalan tipe 2)
Klik kanan pada field Id pilih Field Calculator
Pada Id= isilah dengan 2
Klik OK
Klik kanan pada field Jenisjalan pilih Field Calculator
Pada Id= isilah dengan ‖Jalan Cabang‖
Klik OK
Jika sudah selesai klik EditorStop Editing
Selain memasukkan teks, fungsi Field Calculator pada tabel atribut juga berfungsi
sebagai penghitung nilai field yang didasarkan pada field lainnya maupun dari formula
tertentu yang dimasukkan oleh user.
c. Digitasi Polygon
Buka ArcMap
Tampilkan image PT PRIMA TUNAS KHARISMA dan layer Batas Areal yang ada di
folder Pelatihan ArcGIS\Digitasi
Pada toolbar Editor, klik EditorStart Editing
Pada Map Scale ketiklah angka 100000
Mulailah digitasi dengan mengikuti batas terluar, gunakan Pan untuk menggeser
tampilan peta, jika sudah selesai akhiri dengan double klik.
Pada toolbar Editor, klik Editor Stop Editing
4.2.3. Menghitung luas
Buka atribut, buat field baru dengan nama hektar dengan tipe data double
Klik menu ViewData Frame Properties...
Klik tab Coordinate System
Pada pilihan Select a Coordinate System, pilih PredefinedProjected Coordinate
SystemsUTMWGS 1984Northern HemispereWGS 1984 UTM Zone 50N
Klik Pada tab General, pada Unit—Display, pilih meters
Klik OK
52
Lihatlah angka yang ada di bagian bawah sebelah kanan dari ArcMap, akan terlihat
perubahan dari sistem koordinat geografis menjadi UTM (untuk menghitung luas,
sistem koordinat harus bersatuan meter (UTM))
Klik kanan pada field Hektar, pilih Calculate Geometry..., akan muncul
Pada pilihan Property : pilih Area
Pada coordinate system pilih : Use coordinate system of the data frame
Pada pilihan Units : pilih Hectares (ha)
Klik OK
4.2.4. Export data
Klik kanan pada layer Batas ArealDataExport Data...
Klik icon browse untuk menentukan lokasi penyimpanan file hasil export
Tempatkan file hasil export di folder Pelatihan ArcGIS\Digitasi
53
Pada isian Name: ketik Penutupan Lahan
Klik Save
Klik OK, klik Yes
File hasil export akan ditampilkan pada view
Klik kanan pada layer Batas ArealRemove
Klik kanan pada layer PT PRIMA TUNAS KHARISMARemove
54
4.2.5. Menggabungkan Band citra satelit
Tampilkan citra satelit Landsat band 5, band 4 dan band 2 yang ada di folder
Pelatihan ArcGIS\Penafsiran Citra\117058_20050917
Klik icon toolbox
Double klik perintah Composite Band di
Data Management ToolsRasterRaster Processing
Klik tanda , pilih band 5, band 4, lalu band 2
Pada output Raster, klik browse, tempatkan file hasil composite ke folder
Pelatihan ArcGIS\Penafsiran Citra\117058_20050917, beri nama
L5117058_05820050917_B542.TIF
55
Klik Save
Klik OK
Citra satelit hasil composite akan ditampilkan pada view
4.2.6. Penafsiran Citra Satelit
Terlihat poligon Penutupan Lahan menutupi image/citra satelit, sehingga
kenampakan obyek yang ada didalam areal tidak tampak.
Buat poligon menjadi tampak garis tepinya saja. Atau Klik kanan pada Toolbar,
aktifkan tool Effects. Klik icon Adjust Transparency, atur agar warna poligon menjadi
transparan.
Atur skala tampilan menjadi 25000
Pada Toolbar Editor, klik Start Editing, pilih tombol : Cut Polygons Tool, untuk
memecah poligon.
Poligon yang akan dipecah-pecah harus dalam keadaan terpilih. Untuk memilihnya