61 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Hardware Berikut ini spesifikasi hardware yang akan digunakan dalam implementasi sistem jaringan internet dan wireless hotspot lab komputer pada SMAN 2 Cibinong. 1. Spesifikasi router mikrotik Router mikrotik yang digunakan pada jaringan lab komputer SMAN 2 Cibinong adalah mikrotik dengan tipe RB750. Dengan spesifikasi sebagai berikut : Tabel 4.1 Spesifikasi router mikrotik RB750 Kode produk RB750 Frekuensi normal CPU 400 MHz CPU core count 1 RAM 32 MB Arsitektur MIPS-BE 10/100 Ethernet ports 5 Dimensi 113x89x28mm. Sistem operasi RouterOS CPU AR7241-AH1A Konsumsi daya maksimal 2.5W
38
Embed
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filemelakukan konfigurasi pada router mikrotik, ... berfungsi agar setiap PC dapat terhubung ke jaringan internet , serta untuk ... PC Subnet Mask
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
61
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Spesifikasi Sistem
4.1.1 Spesifikasi Hardware
Berikut ini spesifikasi hardware yang akan digunakan dalam implementasi
sistem jaringan internet dan wireless hotspot lab komputer pada SMAN 2
Cibinong.
1. Spesifikasi router mikrotik
Router mikrotik yang digunakan pada jaringan lab komputer SMAN 2
Cibinong adalah mikrotik dengan tipe RB750. Dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Spesifikasi router mikrotik RB750
Kode produk RB750
Frekuensi normal CPU 400 MHz
CPU core count 1
RAM 32 MB
Arsitektur MIPS-BE
10/100 Ethernet ports 5
Dimensi 113x89x28mm.
Sistem operasi RouterOS
CPU AR7241-AH1A
Konsumsi daya maksimal 2.5W
62
2. Spesifikasi switch
Switch yang digunakan pada jaringan internet lab komputer SMAN 2
Cibinong merupakan produk dari D-Link dengan tipe DES-1008A dan DES-
1024A. Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 4.2 Spesifikasi Switch D-Link DES-1008A
Kode produk DES-1008A
Fitur Full/half-duplex untuk
Ethernet/Fast,Ethernet speeds, IEEE
802.3x Flow Control
10/100 Ethernet ports 8
Switching fabric 1.6 Gbps
Protokol CSMA/CD
Transfer data rates Ethernet :
● 10 Mbps (half duplex)
● 20 Mbps (full duplex)
Fast Ethernet :
● 100 Mbps (half duplex)
● 200 Mbps (full duplex)
Topologi Star
63
Tabel 4.2 Spesifikasi Switch D-Link DES-1008A
Network Cables 10BASE-T :
● UTP CAT 3/4/5/5e (100 m
max)
● EIA/TIA-586 100-ohm STP
(100 m max)
100BASE-TX :
● UTP CAT 5/5e (100 m max)
● EIA/TIA-568 100-ohm STP
(100 m max)
Metode transmisi Store-and-forward
Packet Filtering/Forwarding
Rates Ethernet: 14,880 pps per port, Fast
Ethernet: 148,800 pps per port
RAM Buffer 57 kBytes tiap perangkat
Dimensi (WxDxH) 128 x 68.5 x 25.4 mm
Sertifikasi FCC Class B, CE Class B, CB
Tabel 4.3 Spesifikasi Switch D-Link DES-1024A
Interface perangkat 24 10/100 Base-TX ports
LAN IEEE 802.3 10BASE-T, IEEE
802.3u 100BASE-TX compliance,
IEEE 802.3x Flow Control support
Transfer data rates Fast Ethernet
• 100 Mbps Half-Duplex
• 200 Mbps Full-Duplex
Ethernet
• 10 Mbps Half-Duplex
• 20 Mbps Full-Duplex
Port Packet Filtering 148,800 pps for 100 M, 14,880 pps
untuk 10 M
64
3. Spesifikasi access point
Access point yang digunakan pada jaringan wireiesss hotspot merupakan
produk dari TP-Link dengan tipe WR740ND. Dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Tabel 4.4 Spesifikasi access point TP-Link WR740ND
Interface 4 10/100Mbps LAN Port
1 10/100Mbps WAN Port
Wireless
Standards
IEEE 802.11n*, IEEE 802.11g, IEEE
802.11b
Antena 5dBi Fixed Omni Directional
Dimensi 6.9 x 4.6 x 1.3 in. (174 x 118 x 33 mm)
Frekuensi 2.4 -2.4835 GHz
Rentang sinyal
11n: Up to 150Mbps(dynamic)
11g: Up to 54Mbps(dynamic)
11b: Up to 11Mbps(dynamic)
Reception
Sensitivity
130M: -68dBm@10% PER
108M: -68dBm@10% PER
54M: -68dBm@10% PER
11M: -85dBm@8% PER
6M: -88dBm@10% PER
1M: -90dBm@8% PER
Daya CE: <20dBm(2.4GHz)
FCC: <30dBm
Fungsi wireless Enable/Disable Wireless Radio, WDS
Bridge, WMM, Wireless Statistics
Keamanan
wireless
64/128/152-bit WEP / WPA /
WPA2,WPA-PSK / WPA2-PSK
65
Tabel 4.4 Spesifikasi access point TP-Link WR740ND
Tipe WAN
Dynamic IP/Static IP/PPPoE/
PPTP(Dual Access)/L2TP(Dual
Access)/BigPond
DHCP Server, Client, DHCP Client List,
Address Reservation
Quality of
Service WMM, Bandwidth Control
Port
Forwarding
Virtual Server,Port Triggering, UPnP,
DMZ
Dynamic DNS DynDns, Comexe, NO-IP
VPN Pass-
Through PPTP, L2TP, IPSec (ESP Head)
Kontrol akses
Parental Control, Local Management
Control, Host List, Access Schedule,
Rule Management
Keamanan
firewall
DoS, SPI Firewall
IP Address Filter/MAC Address
Filter/Domain Filter, IP and MAC
Address Binding
Manajemen Access Control, Local Management,
Remote Management
4. Kabel
Kabel yang digunakan untuk implementasi sistem jaringan internet serta
wireless hotspot adalah kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Kabel tersebut
digunakan untuk menghubungkan internet dari switch ruang IT ke mikrotik
ruang lab komputer, dari mikrotik ruang lab komputer ke switch ruang lab
komputer, dan dari switch ruang lab komputer ke 37 (tiga puluh tujuh) PC.
Kabel UTP yang digunakan berjenis CAT5E dengan frekuensi 100 MHz.
CAT5E dipilih dengan pertimbangan jenis kabel tersebut merupakan kabel
66
yang optimum, karena mampu menampung bandwidth hingga 1000 Mbps (1
Gbps) dan harganya lebih murah jika dibandingkan dengan CAT6. CAT6
dapat menampung bandwidth yang sama dengan CAT5E, namun harganya
lebih mahal.
4.1.2 Spesifikasi Software
Dalam melakukan implementasi sistem jaringan internet dan wireless hotspot
lab komputer pada SMAN 2 Cibinong akan digunakan beberapa software,
diantaranya sebagai berikut :
1. Aplikasi winbox
Aplikasi Winbox digunakan untuk melakukan konfigurasi pada router
mikrotik. Winbox lebih mudah digunakan utuk melakukan konfigurasi
terhadap sistem jaringan internet dibandingkan dengan menggunakan CLI
(Command Line Interface).
Gambar 4.1 Aplikasi winbox
2. Aplikasi Internet Download Manager (IDM)
Internet Download Manager merupakan software download manager yang
digunakan untuk menguji pengaturan bandwidth jaringan lab komputer
setelah dilakukan implementasi.
67
Gambar 4.2 Aplikasi Internet Download Manager
3. Aplikasi speedtest
Aplikasi speedtest merupakan aplikasi berbasis android yang digunakan
untuk menguji kecepatan bandwidth wireless hotspot setelah dilakukan
implementasi untuk melihat apakah bandwidth yang didapat telah sesuai
dengan yang telah dirancang.
Gambar 4.3 Aplikasi speedtest
4. Aplikasi NetWorx
Aplikasi NetWorx merupakan aplikasi berbasis windows yang digunakan
untuk mengukur kecepatan bandwidth jaringan lab komputer dalam bentuk
grafik secara real time.
68
Gambar 4.4 Aplikasi NetWorx
5. Aplikasi Wifi Analyzer
Aplikasi wifi analyzer merupakan aplikasi berbasis android yang
digunakan untuk mengukur kekuatan sinyal yang dipancarkan access point
serta mengetahui informasi jaringan wireless hotspot seperti SSID, MAC
address, channel number, dan tipe security.
Gambar 4.5 Aplikasi wifi analyzer
69
4.2 Implementasi
Pada implementasi dilakukan penerapan secara langsung terhadap hasil
perancangan sistem jaringan yang telah dibuat sebelumnya.
Gambar 4.6 Konfigurasi Port pada router mikrotik
Gambar 4.6 merupakan gambar konfigurasi port pada router mikrotik yang
digunakan. Port 1 digunakan untuk menghubungkan internet melalui switch nomor 1
yang berada pada ruang IT. Port 2 digunakan untuk menghubungkan 37 PC melalui
switch nomor 3 dan switch nomor 4. Sedangkan port 3 digunakan untuk
menghubungkan access point yang digunakan sebagai wireless hotspot.
70
4.2.1 Penempatan Access Point
Gambar 4.7 Lokasi penempatan access point
Pada gambar 4.7, digunakan 1 (satu) access point yang ditempatkan pada
ruang lab komputer dengan pertimbangan lokasi ruang lab komputer dan ruang
belajar yang berdekatan serta sesuai dengan peraturan sekolah yang hanya
mengizinkan penggunaan device tambahan pada ruang lab komputer dan ruang
belajar.
Tahap selanjutnya yaitu dilakukan beberapa tahap implementasi yang terdiri
dari konfigurasi router mikrotik, pengalokasian IP, pengaturan bandwidth LAN,
konfigurasi hotspot, pengaturan bandwidth wireless hotspot, dan pemblokiran
website.
4.2.2 Konfigurasi Router Mikrotik
Software yang digunakan untuk melakukan konfigurasi pada router mikrotik
RB750 yaitu mikrotik router OS yang telah terpasang di dalamnya. Sebelum
melakukan konfigurasi pada router mikrotik, maka perlu dilakukan update software
mikrotik dan download winbox. Update sofware mikrotik dan download winbox
dapat melalui link http://mikrotik.co.id/download.php lalu download router mipsbe-
6.22.npk atau download file software terbaru. Apabila semua file yang dibutuhkan
telah di download, maka software winbox dijalankan lalu isi login winbox dengan
71
memilih MAC address router yang akan dikonfigurasi, lalu isi login dengan admin
dan password dikosongkan karena merupakan konfigurasi default dari winbox, lalu
pilih connect.
Gambar 4.8 Halaman awal winbox
Apabila tampilan user interface winbox telah terbuka, hapus konfigurasi awal
router mikrotik dengan menekan tombol “Remove Configuration” lalu update
software mikrotik dengan versi baru dengan pilih menu file lalu drag and drop file
mipsbe-6.22.npk ke halaman file list.
4.2.3 Pengalokasian IP
Pada pengalokasian IP terdapat beberapa tahapan yaitu konfigurasi interface,
konfigurasi address, konfigurasi NAT, dan konfigurasi static IP address LAN.
4.2.3.1 Konfigurasi Interface
Konfigurasi interface yaitu memberikan nama pada tiap interface yang
akan digunakan dengan cara klik menu interface, maka akan muncul halaman
interface list yang menampilkan semua interface yang tersedia. Untuk
mengganti nama interface, klik dua kali pada interface yang akan diganti
namanya untuk kemudian diberikan nama pada setiap interface dengan
ketentuan sebagai berikut :
72
Tabel 4.5 Nama masing-masing interface
No Nama Interface
sebelum diubah
Nama interface
setelah diubah
1 ether1 JETCOMS
2 ether2 Lab
3 ether3 Hotspot
4 ether4 -
5 ether5 -
Apabila semua interface telah diberi nama, maka tampilan interface
menjadi seperti gambar berikut ini :
Gambar 4.9 Tampilan interface setelah konfigurasi
4.2.3.2 Konfigurasi Address
Konfigurasi address dilakukan pada setiap interface yang telah dibuat
sebelumnya. Untuk melakukan konfigurasi address, buka menu address list
dengan memilih menu IP, kemudian pilih menu address.
Pada halaman address list, untuk menambah IP address pilih tombol add
[+], kemudian pilih interface yang akan diberikan IP address, dengan
ketentuan sebagai berikut :
73
Tabel 4.6 Address setiap ether
No Jaringan Interface Address
1 JETCOMS / WAN JETCOMS 114.199.89.190/30
2 Lab Komputer LAB 192.168.10.1/24
3 Hotspot HOTSPOT 172.17.50.1/24
Apabila semua interface telah diberi address, maka tampilan address list
menjadi sepeti gambar berikut ini :
Gambar 4.10 Tampilan address list setelah konfigurasi
4.2.3.3 Konfigurasi NAT
Tahap selanjutnya dilakukan pengaturan NAT (Network Address
Translation) yang berfungsi untuk meneruskan paket dari suatu IP ke IP
tujuan maupun sebaliknya, sehingga jaringan private dapat terhubung ke
internet. Konfigurasinya dengan cara pilih menu IP, kemudian pilih firewall
lalu pilih tab NAT dan pilih tombol Add [+] untuk menampilkan halaman
seperti pada gambar berikut ini :
74
Gambar 4.11 Konfigurasi NAT
Apabila telah muncul halaman seperti pada gambar 4.10, pilih tab
general, lalu masukkan IP address lab, pilih out interface JETCOMS,
kemudian pada tab action, pilih masquerade dan pilih apply dilanjutkan
dengan memilih ok. Pengaturan NAT untuk hotspot dilakukan dengan cara
yang sama.
4.2.3.4 Konfigurasi static IP address LAN
Konfigurasi static IP address LAN pada setiap PC di lab komputer
berfungsi agar setiap PC dapat terhubung ke jaringan internet, serta untuk
mempermudah manajemen bandwidth LAN. Konfigurasinya yaitu dilakukan
dengan cara run ncpa.cpl, lalu pilih Local Area Connection, lalu pilih
properties, maka akan tampil menu baru, kemudian pilih Internet Protocol
Version 4 (TCP/IPv4), lalu pilih Use the following IP address. Masukkan IP
75
address, subnet mask, dan default gateway serta DNS pada bagian Use the
following DNS server address seperti pada gambar berikut ini :
Gambar 4.12 Konfigurasi static IP address
Konfigurasi static IP address setiap PC dilakukan dengan cara yang
sama, dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 4.7 Pengaturan static IP address
Jumlah
PC
Subnet Mask Default
Gateway
DNS Range IP
Address
37 255.255.255.0 192.168.10.1 8.8.8.8 /
8.8.4.4
192.168.10.100
-
192.168.10.136
76
4.2.4 Pengaturan Bandwidth LAN
Kecepatan internet pada jaringan LAN lab komputer pada SMAN 2 Cibinong
ditetapkan memiliki bandwidth 3 Mbps untuk dialokasikan ke 37 PC sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat. Pengaturan bandwidth dilakukan dengan
menggunakan queue pada winbox untuk memberikan limit pada jaringan LAN.
Konfigurasinya dilakukan dengan tahapan melakukan konfigurasi parent queue dan
konfigurasi child queue pada menu simple queue.
4.2.4.1 Konfigurasi Parent Queue
Konfigurasi parent queue berfungsi untuk mendefinisikan total
bandwidth pada router mikrotik. Untuk melakukan konfigurasi parent
queue, pilih menu simple queue dan pilih tombol add [+] untuk
menambahkan queue. Pada halaman new simple queue pilih tab general,
lalu isi bagian name dengan nama parent queue, bagian target address isi
dengan interface yang akan dibatasi, bagian max limit diberi batas upload
dan download yang diberikan untuk child queue. Pengaturan parent queue
dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 4.8 Pengaturan parent queue
4.2.4.2 Konfigurasi Child Queue
Tahap selanjutnya setelah konfigurasi parent queue yaitu dilakukan
pengaturan limit untuk chi
ld yang merupakan 37 PC yang terdapat pada lab komputer. Untuk
mengatur limit child queue pilih menu simple queue dan pilih tombol add
[+] untuk menambahkan queue. Pada halaman new simple queue pilih tab
general, lalu isi bagian name dengan nama child queue, bagian target
address isi dengan IP address yang akan di limit, bagian max limit yaitu
batas maksimal kecepatan upload dan download yang didapat, kemudian
No. Nama Parent
Queue
Target
Interface
Upload
Max Limit
Download
Max Limit
1. Lab Komputer LAB 3 Mbps 3 Mbps
77
pilih tab advance. Pada bagian limit at yaitu batas kecepatan upload dan
download terburuk ketika jaringan penuh, kemudian pilih Lab Komputer
pada bagian parent lalu pilih ok. Pengaturan child queue dengan ketentuan
sebagai berikut :
Tabel 4.9 Pengaturan child queue
Tabel 4.10 Limit child queue
Apabila pengaturan bandwidth LAN telah selesai, maka akan menjadi
seperti gambar berikut :
Jumlah PC Nama Child
Queue
Range Target
Address
Nama Parent
Queue
37 PC kom1 – kom37
192.168.10.100
–
192.168.10.136
Lab Komputer
Upload
Max Limit
Download
Max Limit
Upload
Limit At
Download
Limit At
3 Mbps 3 Mbps 64 kbps 64 kbps
78
Gambar 4.13 Hasil pengaturan bandwidth LAN
Pada gambar 4.13 merupakan tampilan queue list setelah dilakukan
pengaturan bandwidth LAN berdasarkan metode simple queue. Dari gambar
tersebut terlihat Lab Komputer merupakan parent queue sebagai total
bandwidth yang dipakai untuk child sebesar 3 Mbps. Kom1 sampai kom37
merupakan child queue dari lab komputer yang diberi limit at upload dan
download 64 kbps.
Pada saat hanya ada 1 user aktif, router akan memenuhi limit pada child
queue yaitu 64 kbps. Bandwitdh yang tersedia masih tersisa 3 Mbps/3000
kbps – 64 kbps = 2936 kbps. Sisa bandwidth sebesar 2936 kbps akan
diberikan ke user tersebut, sehingga user tersebut mendapat 64 kbps + 2936
kbps = 3000 kbps (3 Mbps) atau sama dengan max limit.
79
Apabila ada 2 user aktif, router akan memenuhi limit pada setiap user
terlebih dahulu. Akumulasi dari limit at 2 user adalah 128 kbps x 2 = 256
kbps, maka bandwidth masih tersisa 2744 kbps. Sisa bandwidth tersebut
akan dibagi ke 2 user aktif. Sehingga setiap user mendapat bandwidth
maksimal limit at + (sisa bandwidth / 2) atau 128 kbps + (2744 kbps / 2) =
1500 kbps.
Sehingga dapat dirumuskan menjadi :
Jumlah bandwidth = Limit at + (sisa bandwidth / jumlah user aktif).
4.2.5 Konfigurasi Hotspot
Konfigurasi hotspot dilakukan dengan menentukan IP address hotspot, gateway,
range IP address pada jaringan hotspot, dan DNS name dengan memilih IP, lalu
pilih menu hotspot dan pilih hotspot setup untuk dilakukan beberapa tahap
konfigurasi.
Bagian interface berfungsi untuk menentukan interface yang akan digunakan
sebagai hotspot, yaitu interface HOTSPOT yang telah di konfigurasi sebelumnya
dan pilih next.
Bagian Local Address of Network merupakan gateway untuk jaringan hotspot
yang digunakan oleh user. Masukkan IP address yang akan dijadikan gateway, lalu
pilih next.
Bagian Address Pool of Network merupakan konfigurasi untuk range IP address
DHCP server yang digunakan pada jaringan hotspot. Masukkan address pool, lalu
pilih next.
Bagian hotspot SSL certificate merupakan konfigurasi untuk menentukan SSL
certificate yang digunakan. Pilih none karena sekolah tidak menggunakan SSL
certificate, lalu pilih next.
Bagian SMTP server merupakan konfigurasi untuk menentukan IP dari SMTP
(Simple Mail Transfer Protocol), yaitu protokol yang digunakan untuk
mengirimkan pesan e-mail antar server. Karena sekolah tidak menggunakan SMTP
server maka lewati saja, lalu pilih next.
Bagian DNS configuration merupakan konfigurasi untuk menentukan DNS pada
jaringan hotspot. Untuk konfigurasinya dapat memasukkan DNS yang sama dengan
DNS pada konfigurasi IP static, lalu pilih next.
80
Bagian DNS name merupakan konfigurasi untuk memasukkan nama DNS yaitu
yang digunakan sebagai alamat hotspot login. Apabila user mengakses website
sebelum melakukan login, maka akan diarahkan ke halaman DNS name untuk
melakukan login, lalu pilih next dan memasukkan nama dan password untuk
jaringan hotspot. Konfigurasinya yaitu dengan memilih tab users, lalu klik dua kali
pada admin. Name diubah menjadi adminLab dan password menjadi 2Cibinong,
lalu pilih apply dan ok.
Apabila konfigurasi pada hotspot telah selesai, maka akan menjadi seperti
gambar dibawah ini :
Gambar 4.14 Hasil konfigurasi hotspot
Terakhir, untuk dapat melakukan konfigurasi pada usermanager, masukkan
username dan password pada tab server serta centang use Radius pada tab RADIUS
(Remote Authentication Dial In User Service). Username dan password akan
digunakan untuk konfigurasi pada usermanager, sedangkan Radius merupakan
protokol jaringan yang menjalankan service management
Authentication, Authorization, dan Accounting (AAA) secara terpusat untuk user
yang terkoneksi dan hendak menggunakan resource dalam jaringan.
4.2.6 Pengaturan Wireless Hotspot
Pengaturan wireless hotspot dilakukan dengan konfigurasi radius dan
konfigurasi usermanager.
4.2.6.1 Konfigurasi Radius
81
Radius berfungsi sebagai penghubung antara radius server dengan
usermanager. Untuk melakukan konfigurasi pilih menu Radius, lalu pilih
add [+]. Pengaturannya dilakukan dengan memasukkan IP dari interface
JETCOMS untuk menghubungkan ke pengaturan usermanager, lalu
masukkan secret yaitu labkom kemudian pilih apply lalu ok. Berikut ini
tampilan radius yang telah diatur :
Gambar 4.15 Konfigurasi Radius
4.2.6.2 Konfigurasi usermanager
Usermanager memiliki fungsi untuk mengatur hak akses dan bandwidth
user yang terhubung dengan jaringan hotspot. Untuk melakukan pengaturan