Top Banner
49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi kasus dalam penelitian ini adalah Proyek Revitalisasi Pasar Kraton di Kota Tegal. Biaya pembangunan berasal dari DAK Penugasan 2017 dengan total nilai pagu sebesar Rp 4.050.750.995,75. Berdasar data RAB (lampiran 5) dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (lampiran 6), terdapat 356 item kegiatan dalam proyek ini. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah Pembangunan Pasar Kraton (Pasar Cinde) yang terdiri dari los, kios dan fasilitas/ruang-ruang pendukung (sesuai gambar kerja) dimana konstruksi pembangunan ini meliputi sebagai berikut: a. Pondasi Footplat dan menerus b. Pondasi tiang pancang c. Rangka struktur sloof, kolom, balok-balok lantai,plat lantai, ring balk dari beton d. Konstruksi dinding dari pasangan batu bata finish cat e. Lantai keramik dan rabat beton f. Kusen aluminium + kaca dan plafond ruang dalam gypsum dan Calsiboard untuk kamar mandi dan cold storage g. Konstrusi rangka atap dari baja dengan penutup atap alderon/setara. h. Serta kelengkapan lainnya untuk mekanikal elektrikal sesuai gambar kerja. Proyek Revitalisasi Pasar Kraton ini direncanakan berlangsung selama 132 hari kerja yang dimulai tanggal 28 Juli 2019 dan selesai pada 28 Desember 2019. Akan tetapi terjadi keterlambatan pada minggu ke 11 sebesar 6,9%, yang apabila tidak dilakukan percepatan di sisa waktu proyek akan berpotensi membuat waktu penyelesaian tertunda (terlambat). Peneliti akan mempersingkat durasi kegiatan mulai minggu ke 12 sampai minggu ke 22 sehingga target waktu penyelesaian tercapai yaitu tanggal 28 Desember 2019.
68

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

Nov 12, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

49

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi kasus dalam penelitian ini adalah Proyek

Revitalisasi Pasar Kraton di Kota Tegal. Biaya pembangunan berasal dari DAK Penugasan 2017 dengan total nilai pagu sebesar Rp 4.050.750.995,75. Berdasar data RAB (lampiran 5) dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (lampiran 6), terdapat 356 item kegiatan dalam proyek ini. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah Pembangunan Pasar Kraton (Pasar Cinde) yang terdiri dari los, kios dan fasilitas/ruang-ruang pendukung (sesuai gambar kerja) dimana konstruksi pembangunan ini meliputi sebagai berikut:

a. Pondasi Footplat dan menerus b. Pondasi tiang pancang c. Rangka struktur sloof, kolom, balok-balok lantai,plat lantai, ring balk

dari beton d. Konstruksi dinding dari pasangan batu bata finish cat e. Lantai keramik dan rabat beton f. Kusen aluminium + kaca dan plafond ruang dalam gypsum dan

Calsiboard untuk kamar mandi dan cold storage g. Konstrusi rangka atap dari baja dengan penutup atap alderon/setara. h. Serta kelengkapan lainnya untuk mekanikal elektrikal sesuai gambar

kerja. Proyek Revitalisasi Pasar Kraton ini direncanakan berlangsung selama

132 hari kerja yang dimulai tanggal 28 Juli 2019 dan selesai pada 28 Desember 2019. Akan tetapi terjadi keterlambatan pada minggu ke 11 sebesar 6,9%, yang apabila tidak dilakukan percepatan di sisa waktu proyek akan berpotensi membuat waktu penyelesaian tertunda (terlambat). Peneliti akan mempersingkat durasi kegiatan mulai minggu ke 12 sampai minggu ke 22 sehingga target waktu penyelesaian tercapai yaitu tanggal 28 Desember 2019.

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

50

4.2. Tahapan Kegiatan Dan Durasi Normal Item nama dan durasi kegiatan didapat dari RAB (lampiran 5) dan

Time Schedule (lampiran 8). Rincian nama dan durasi kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Tahapan Kegiatan Dan Durasi Normal (lanjutan)

WBS Uraian Kegiatan Durasi (hari)

3 PEMBANGUNAN KIOS 3.1 PEKERJAAN TANAH

3.1.1 Pekerjaan Galian Tanah 6 3.1.2 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali 2 3.1.3 Pekerjaan Urugan Tanah Baru 5 3.1.4 Pekerjaan Pemadatan Tanah 3 3.1.5 Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Footplat 1 3.1.6 Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi 3 3.1.7 Urugan Pasir Bawah Lantai 5 3.2 PEKERJAAN PONDASI

3.2.1 Pekerjaan Batu Kosong 5 3.2.2 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6 8 3.2.3 Pekerjaan Pondasi Rolag 11 3.3 PEKERJAAN BETON BERTULANG

3.3.1 Pekerjaan Lantai Kerja (K-100) 1 3.3.2 Pekerjaan Beton Footplat 120x120 (K-225) 1 3.3.3 Pekerjaan Pembesian Footplat 120x120 (F1.K1) 2 3.3.4 Pekerjaan Bekisting Footplat 120x120 1 3.3.5 Pekerjaan Beton Kolom 35x35 (K-225) (K2) 1 3.3.6 Pekerjaan Pembesian Kolom 35x35 5 3.3.7 Pekerjaan Bekisting Kolom 35x35 3 3.3.8 Pekerjaan Beton Sloof 20x30 (K-225) (S1) 1 3.3.9 Pekerjaan Pembesian Sloof 20x30 1 3.3.10 Pekerjaan Bekisting Sloof 20x30 1 3.3.11 Pekerjaan Beton Sloof 15x20 (K-175) (S2) 1 3.3.12 Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20 1 3.3.13 Pekerjaan Bekisting Sloof 15x20 1 3.3.14 Pekerjaan Beton Kolom 15x20 (K-175) (K3) 1

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

51

Tabel 4.1. Tahapan Kegiatan Dan Durasi Normal (lanjutan)

WBS Uraian Kegiatan Durasi (hari)

3.3.15 Pekerjaan Pembesian Kolom 15x20 1 3.3.16 Pekerjaan Bekisting Kolom 15x20 1 3.3.17 Pekerjaan Beton Kolom 12x12 (K-175) (Kp) 1 3.3.18 Pekerjaan Pembesian Kolom 12x12 2 3.3.19 Pekerjaan Bekisting Kolom 12x12 1 3.3.20 Pekerjaan Beton Balok Latiu 12x20 (K-175) (B4) 1 3.3.21 Pekerjaan Pembesian Balok Latiu 12x20 2 3.3.22 Pekerjaan Bekisting Balok Latiu 12x20 1 3.3.23 Pekerjaan Beton Balok Latiu 12x15 (K-175) (B5) 1 3.3.24 Pekerjaan Pembesian Balok Latiu 12x15 2 3.3.25 Pekerjaan Bekisting Balok Latiu 12x15 1 3.3.26 Pekerjaan Beton Ringbalk 12x20 (K-175) (B3) 1 3.3.27 Pekerjaan Pembesian Ringbalk 12x20 1 3.3.28 Pekerjaan Bekisting Ringbalk 12x20 2 3.3.29 Pekerjaan Beton Ringbalk 12x20 (K-175) 1 3.3.30 Pekerjaan Pembesian Ringbalk 12x20 2 3.3.31 Pekerjaan Bekisting Ringbalk 12x20 1 3.3.32 Pekerjaan Beton Balok Gunungan 12x20 (K-175) 1 3.3.33 Pekerjaan Pembesian Balok Gunungan 12x20 2 3.3.34 Pekerjaan Bekisting Balok Gunungan 12x20 1 3.3.35 Pekerjaan Beton Balok 25x40 (K-225) (B1) 1 3.3.36 Pekerjaan Pembesian Balok 25x40 2 3.3.37 Pekerjaan Bekisting Balok 25x40 1 3.3.38 Pekerjaan Beton Balok 15x40 (K-225) (B2) 1 3.3.39 Pekerjaan Pembesian Balok 15x40 2 3.3.40 Pekerjaan Bekisting Balok 15x40 1 3.3.41 Pekerjaan Beton Balok 12x35 (K-175) (B7) 1 3.3.42 Pekerjaan Pembesian Balok 12x35 2 3.3.43 Pekerjaan Bekisting Balok 12x35 1 3.3.44 Pekerjaan Talang Beton 10cm (K-175) 4 3.3.45 Pekerjaan Pembesian Talang Beton 10cm 2 3.3.46 Pekerjaan Bekisting Talang Beton 10cm 1 3.3.47 Pekerjaan Beton Topi-topi 10cm (K-175) 1 3.3.48 Pekerjaan Pembesian Topi-topi 10cm 2

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

52

Tabel 4.1. Tahapan Kegiatan Dan Durasi Normal (lanjutan)

WBS Uraian Kegiatan Durasi (hari)

3.3.49 Pekerjaan Bekisting Topi-topi 10cm 1 3.3.50 Pekerjaan Beton Lantai DAK 12 cm(K-225) 1 3.3.51 Pekerjaan Pembesian Lantai DAK 2 3.3.52 Pekerjaan Bekisting Lantai DAK 1 3.3.53 Pekerjaan Beton Tangga (K-225) 1 3.3.54 Pekerjaan Pembesian Tangga 2 3.3.55 Pekerjaan Bekisting Tangga 1

3.4 PEKERJAAN PASANGAN 3.4.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6 10 3.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6 8 3.4.3 Pekerjaan Acian 3 3.4.4 Pekerjaan Sponengan 5 3.4.5 Pekerjaan Roster Beton 15x30 5 3.5 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI

3.5.1 Pekerjaan Rabat Beton 5cm (K-100) 3 3.5.2 Pekerjaan Keramik Lantai 40x40 cm (Polos Warna) 10 3.5.3 Pekerjaan Keramik Tangga 40x40 cm 2 3.5.4 Pekerjaan Keramik Lantai 20x20 cm (Motif) 1 3.5.5 Pekerjaan Keramik Dinding 20x25 cm (Polos) 1 3.6 PEKERJAAN BESI DAN ALLUMUNIUM

3.6.1 Pekerjaan Kusen Allumunium Coklat 4 inch 5 3.6.2 Pekerjaan Daun Pintu Kaca Rangka Allumunium 3 3.6.3 Pekerjaan Daun jendela Kaca Rangka Allumunium 3 3.6.4 Pekerjaan Pasang Kaca Bening 5mm 3 3.6.5 Pekerjaan Pasang Pintu PVC 1 3.6.6 Pekerjaan Pasang Engsel Pintu 1 3.6.7 Pekerjaan Pasang Engsel Jendela 2 3.6.8 Pekerjaan Pasang Kunci Tanam 1 3.6.9 Pekerjaan Pasang Rambuncis 2 3.6.10 Pekerjaan Grendel Jendela 2 3.6.11 Pekerjaan Pasang Folding Gate 6 3.6.12 Pekerjaan Pasang Relling Tangga 4 3.6.13 Pekerjaan Pasang Baja Ringan C.75.10 6 3.6.14 "Pekerjaan Penutup Atap Galvalume 0,4 mm" 16

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

53

Tabel 4.1. Tahapan Kegiatan Dan Durasi Normal (lanjutan)

WBS Uraian Kegiatan Durasi (hari)

3.6.15 "Pekerjaan Talang Galvalume 0,4 mm" 3 3.6.16 Pekerjaan Pasang ACP 7

3.7 PEKERJAAN PLAFOND

3.7.1 "Pekerjaan Rangka Besi Hollow 1x40.40.2mm, modul 60 x 120 cm"

6

3.7.2 "Pekerjaan Langit-langit GRC, Uk (120x240) tebal 4 mm"

6

3.7.3 Pekerjaan Profil Gypsum Kecil 6 3.8 PEKERJAAN KELISTRIKAN

3.8.1 Pekerjaan Pasang Listrik Baru 900 watt 3 3.8.2 Pekerjaan Pasang Titik Lampu 7 3.8.3 Pekerjaan Pasang Lampu SL 18 watt 1 3.8.4 Pasang Stop Kontak 2 3.8.5 Pasang Saklar Seri 2 3.8.6 Pasang Saklar Tunggal 1 3.9 PEKERJAAN PENGECATAN

3.9.1 Pekerjaan Pengecatan Dinding 8 3.9.2 Pekerjaan Pengecatan Plafond 4 3.10 PEKERJAAN SANITASI

3.10.1 Pekerjaan Pasang Floor Drain 1 3.10.2 Pekerjaan Pasang Kran Besi 1 3.10.3 Ember + Gayung 1 3.10.4 Pekerjaan Pasang Tempat Sabun 1 3.10.5 "Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type ""AW"" 3 inch" 2 3.10.6 "Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type ""AW"" 3/4 inch" 1 3.11 PEKERJAAN LAIN

3.11.1 Pekerjaan Woodplank 6 3.11.2 Pekerjaan Huruf Stainless 1

4 PEMBANGUNAN TOILET 4.1 PEKERJAAN TANAH

4.1.1 Pekerjaan Galian Tanah 2 4.1.2 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali 2 4.1.3 Pekerjaan Urugan Tanah Baru 1 4.1.4 Pekerjaan Pemadatan Tanah 1

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

54

Tabel 4.1. Tahapan Kegiatan Dan Durasi Normal (lanjutan)

WBS Uraian Kegiatan Durasi (hari)

4.1.5 Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi 1 4.1.6 Urugan Pasir Bawah Lantai 1 4.2 PEKERJAAN PONDASI

4.2.1 Pekerjaan Batu Kosong 1 4.2.2 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6 2 4.2.3 Pekerjaan Pondasi Rolag 1 4.3 PEKERJAAN BETON BERTULANG

4.3.1 Pekerjaan Beton Sloof 15x20 (K-175) 1 4.3.2 Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20 1 4.3.3 Pekerjaan Bekisting Sloof 15x20 1 4.3.4 Pekerjaan Beton Kolom 12x12 (K-175) 1 4.3.5 Pekerjaan Pembesian Kolom 12x12 1 4.3.6 Pekerjaan Bekisting Kolom 12x12 1 4.3.7 Pekerjaan Beton Balok Latiu 15x25 (K-175) 1 4.3.8 Pekerjaan Pembesian Balok Latiu 15x25 1 4.3.9 Pekerjaan Bekisting Balok Latiu 15x25 1 4.3.10 Pekerjaan Beton Ringbalk 12x20 (K-175) 1 4.3.11 Pekerjaan Pembesian Ringbalk 12x20 1 4.3.12 Pekerjaan Bekisting Ringbalk 12x20 1 4.3.13 Pekerjaan Beton Balok Gunungan 12x20 (K-175) 1 4.3.14 Pekerjaan Pembesian Balok Gunungan 12x20 1 4.3.15 Pekerjaan Bekisting Balok Gunungan 12x20 1

4.4 PEKERJAAN PASANGAN 4.4.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6 3 4.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6 3 4.4.3 Pekerjaan Acian 3 4.4.4 Pekerjaan Sponengan 3 4.5 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI

4.5.1 Pekerjaan Rabat Beton (K-100) 2 4.5.2 Pekerjaan Keramik Lantai 20x20 cm (motif) 4 4.5.3 Pekerjaan Keramik Dinding 20x25 cm (polos) 6 4.6 PEKERJAAN BESI DAN ALLUMUNIUM

4.6.1 Pekerjaan Pasang Baja Ringan C.75.10 5 4.6.2 "Pekerjaan Penutup Atap Galvalume 0,4 mm" 4

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

55

Tabel 4.1. Tahapan Kegiatan Dan Durasi Normal (lanjutan)

WBS Uraian Kegiatan Durasi (hari)

4.6.3 Pekerjaan Woodplank 3 4.7 PEKERJAAN PLAFOND

4.7.1 "Pekerjaan Rangka Besi Hollow 1x40.40.2mm, modul 60 x 120 cm"

2

4.7.2 "Pekerjaan Langit-langit GRC, Uk (120x240) tebal 4 mm"

2

4.7.3 Pekerjaan Profil Gypsum Kecil 2 4.8 PEKERJAAN KELISTRIKAN

4.8.1 Pekerjaan Pasang Titik Lampu 4 4.8.2 Pekerjaan Pasang Lampu SL 18 watt 1 4.8.3 Pasang Saklar Tunggal 1 4.8.4 Pasang Saklar ganda 1 4.9 PEKERJAAN PENGECATAN

4.9.1 Pekerjaan Pengecatan Dinding 4 4.9.2 Pekerjaan Pengecatan Plafond 2 4.10 PEKERJAAN SANITASI

4.10.1 Pekerjaan Pasang Closed Jongkok 3 4.10.2 Pekerjaan Pasang Floor Drain 1 4.10.3 Pekerjaan Pasang Kran Besi 1 4.10.4 Ember + Gayung 1 4.10.5 Pekerjaan Pasang Tempat Sabun 1 4.10.6 "Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type ""AW"" 3 inch" 1 4.10.7 "Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type ""AW"" 4 inch" 2 4.10.8 "Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type ""AW"" 3/4 inch" 2

4.10.9 Pasang Pompa Air semi jet 100 watt (pompa setara shimizu)

1

4.10.10 Pembuatan Septict Tank 2 4.10.11 Pembuatan Sumur Peresapan 3

4.11 PEKERJAAN TOWER AIR 4.11.1 Pekerjaan Galian Tanah 1 4.11.2 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali 1 4.11.3 Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Footplat 1 4.11.4 Pekerjaan Lantai Kerja (K-100) 1 4.11.5 Pekerjaan Beton Footplat 80x80 (K-225) 1

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

56

Tabel 4.1. Tahapan Kegiatan Dan Durasi Normal (lanjutan)

WBS Uraian Kegiatan Durasi (hari)

4.11.6 Pekerjaan Pembesian Footplat 80x80 1 4.11.7 Pekerjaan Bekisting Footplat 80x80 1 4.11.8 Pekerjaan Beton Kolom 25x25 (K-225) 1 4.11.9 Pekerjaan Pembesian Kolom 25x25 1 4.11.10 Pekerjaan Bekisting Kolom 25x25 1 4.11.11 Pekerjaan Beton Sloof 15x20 (K-225) 1 4.11.12 Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20 1 4.11.13 Pekerjaan Bekisting Sloof 15x20 1 4.11.14 Pekerjaan Besi Siku 70x70x7 2 4.11.15 Pekerjaan Besi Siku 60x60x6 2 4.11.16 Pekerjaan Plat 8mm 2 4.11.17 Pekerjaan Baut 12mm 2 4.11.18 "Pekerjaan Besi GIP 1""" 1 4.11.19 "Pekerjaan Besi GIP 1,5""" 1 4.11.20 "Pekerjaan Besi GIP 2""" 1 4.11.21 "Pekerjaan Besi GIP 2,5""" 1

4.11.22 Pekerjaan Pasang Tangki Air 3000 Liter (Tangki setara Penguin)

1

4.11.23 Pekerjaan Pengecatan Besi 3 5 PAVINGISASI

5.1 PEKERJAAN TANAH 5.1.1 Pekerjaan Tanah Urug 3 5.2 PEKERJAAN RABAT

5.2.1 Pekerjaan Rabat Beton K-200 6 5.2.2 Pekerjaan Pasang Kanstein K-200 Uk. 10 x 20 x 50 3 5.2.3 Pekerjaan Paving Hexagonal t=6cm K-300 9 5.3 PEKERJAAN LAIN - LAIN

5.3.1 Pekerjaan Pasang Lampu Taman Tiang dua cabang 3 5.3.2 "Pekerjaan Tiang Pembatas Pipa Stainless 2,5""" 5 5.3.3 Pekerjaan Rantai Pagar 7mm 3

6 PAGAR BELAKANG 6.1 PEKERJAAN TANAH

6.1.1 Pekerjaan Galian Tanah 4 6.1.2 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali 1

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

57

Tabel 4.1. Tahapan Kegiatan Dan Durasi Normal (lanjutan)

WBS Uraian Kegiatan Durasi (hari)

6.1.3 Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi 4 6.2 PEKERJAAN PONDASI

6.2.1 Pekerjaan Batu Kosong 3 6.2.2 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6 3 6.3 PEKERJAAN BETON BERTULANG

6.3.1 Pekerjaan Beton Sloof 15x20 (K-175) 1 6.3.2 Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20 6 6.3.3 Pekerjaan Bekisting Sloof 15x20 1 6.3.4 Pekerjaan Beton Kolom 15x15 (K-175) 1 6.3.5 Pekerjaan Pembesian Kolom 15x15 1 6.3.6 Pekerjaan Bekisting Kolom 15x15 1 6.3.7 Pekerjaan Beton Balok Sokong 15x20 (K-175) 1 6.3.8 Pekerjaan Pembesian Balok sokong 15x20 1 6.3.9 Pekerjaan Bekisting Balok sokong 15x20 1 6.3.10 Pekerjaan Beton Ringbalk 15x20 (K-175) 1 6.3.11 Pekerjaan Pembesian Ringbalk 15x20 1 6.3.12 Pekerjaan Bekisting Ringbalk 15x20 1

6.4 PEKERJAAN PASANGAN 6.4.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6 3 6.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6 5 6.4.3 Pekerjaan Acian 3 6.4.4 Pekerjaan Sponengan 3 6.5 PEKERJAAN PENGECATAN

6.5.1 Pekerjaan Pengecatan Dinding 12 (Sumber: Data RAB dan Kurva S) . 4.3. Menyusun Network Diagram

Setelah item nama dan durasi kegiatan diketahui, maka mencari hubungan ketergantungan antar kegiatan dan diinput dalam Microsoft Project 2019. Setelah itu maka akan diperoleh jaringan kerja berupa diagram preseden yang lengkap berisikan waktu mulai paling cepat (ES), waktu selesai paling awal (EF), waktu mulai paling lambat (LS), dan waktu selesai paling lambat (LF) dari satu kegiatan, untuk mengidentifikasi kegiatan kritis, float, dan

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

58

waktu penyelesaian proyek. Dengan melihat diagram preseden dan total float dari masing-masing kegiatan dapat diketahui jalur kritis dan kegiatan-kegiatan kritisnya seperti pada gambar 4.1

Gambar 4.1. Jalur Kritis Tahap Awal

(Sumber: Olahan Peneliti)

Kegiatan yang berada pada jalur kritis ini adalah kegiatan yang nantinya akan dipercepat proses pelaksanaannya, diurutkan dari kegiatan kritis yang mempunyai cost slope terendah ke cost slope tertinggi. Kegiatan-kegiatan kritis tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Kegiatan Kritis Dan Durasi Normal (lanjutan)

WBS Uraian Kegiatan Durasi (hari)

3.1.1 Pekerjaan Galian Tanah 6 3.1.2 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali 2 3.1.3 Pekerjaan Urugan Tanah Baru 5 3.2.1 Pekerjaan Batu Kosong 5

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

59

Tabel 4.2. Kegiatan Kritis Dan Durasi Normal (lanjutan)

WBS Uraian Kegiatan Durasi (hari)

3.2.2 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6 8 3.3.1 Pekerjaan Lantai Kerja (K-100) 1 3.3.2 Pekerjaan Beton Footplat 120x120 (K-225) 1 3.3.3 Pekerjaan Pembesian Footplat 120x120 (F1.K1) 2 3.3.4 Pekerjaan Bekisting Footplat 120x120 1 3.3.5 Pekerjaan Beton Kolom 35x35 (K-225) (K2) 1 3.3.6 Pekerjaan Pembesian Kolom 35x35 5 3.4.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6 10 3.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6 8 3.5.1 Pekerjaan Rabat Beton 5cm (K-100) 3 3.5.2 Pekerjaan Keramik Lantai 40x40 cm (Polos Warna) 10 3.10.5 "Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type ""AW"" 3 inch" 2 4.10.6 "Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type ""AW"" 3 inch" 1 4.10.7 "Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type ""AW"" 4 inch" 2 4.10.10 Pembuatan Septict Tank 2 4.11.1 Pekerjaan Galian Tanah 1 5.1.1 Pekerjaan Tanah Urug 3 5.2.1 Pekerjaan Rabat Beton K-200 6 5.2.2 Pekerjaan Pasang Kanstein K-200 Uk. 10 x 20 x 50 3 5.2.3 Pekerjaan Paving Hexagonal t=6cm K-300 9 6.1.1 Pekerjaan Galian Tanah 4 6.1.2 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali 1 6.1.3 Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi 4 6.2.1 Pekerjaan Batu Kosong 3 6.2.2 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6 3 6.3.1 Pekerjaan Beton Sloof 15x20 (K-175) 1 6.3.2 Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20 6 6.4.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6 3 6.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6 5

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

60

Tabel 4.2. Kegiatan Kritis Dan Durasi Normal (lanjutan)

WBS Uraian Kegiatan Durasi (hari)

6.4.3 Pekerjaan Acian 3 6.5.1 Pekerjaan Pengecatan Dinding 12

(Sumber: Data RAB) 4.4. Penetapan Biaya Proyek 4.4.1. Biaya Langsung

Biaya langsung merupakan biaya yang secara langsung terlibat dengan proses jalannya pelaksanaan konstruksi di lapangan. Biaya langsung ini didapatkan dari Analisa Harga Satuan Pekerjaan dan RAB Proyek Revitalisasi Pasar Kraton. Kemudian untuk harga upah dan harga material didapatkan dari RAB perencanaan awal proyek. Dalam penelitian ini biaya langsung yang didapatkan merupakan biaya aktual yang terjadi di lapangan yang berkaitan langsung dengan aktivitas proyek yaitu sebesar Rp. 3.790.134.382,00 Rinciannya dapat dilihat pada tabel 4.2. 4.4.2. Biaya Tak Langsung

Meskipun tidak langsung berhubungan dengan pelaksanaan proyek di lapangan namun biaya tidak langsung ini harus tetap ada karena memang dibutuhkan. Biaya tidak langsung bergantung pada lamanya durasi proyek. Apabila durasi proyek yang dihasilkan lebih lama maka biaya tidak langsung akan meningkat, sebaliknya apabila durasi proyek yang dihasilkan lebih cepat maka biaya tidak langsung akan berkurang. Menurut Paulus Setyo Nugroho dan Bagyo Mulyono (2016), hubungan biaya tidak langsung dengan biaya proyek dapat dirumuskan dengan y = 80076721ln(x)-1510855067. Sehingga besar biaya tak langsung pada proyek ini adalah

y = 80076721ln(x)-1510855067 y = 80076721 ln (4.050.750.995,75) – 1510855067 y = 260.615.618,00

Sehingga berdasar nilai total biaya tidak langsung tersebut dapat kita ketahui biaya tidak langsung per hari. Dimana besar biaya tidak langsung tersebut akan berkurang jika durasi proyek juga berkurang.

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

61

Biaya tak langsung per hari = Rp. 260.615.618,00 / 132 hari = Rp. 1.974.360,74

4.5. Penambahan Jam Kerja

Pada penelitian ini alternatif pertama yang dilakukan untuk mempercepat penyelesaian proyek tersebut adalah dengan penambahan jam kerja (lembur). Adapun rencana kerja yang akan dilakukan dalam mempercepat durasi sebuah pekerjaan dengan alternatif lembur adalah sebagai berikut: 1. Dalam perencanaan penambahan jam kerja lembur memakai 7 jam kerja

normal dan 1 jam istirahat (07.00-16.00), sedangkan kerja lembur dilakukan setelah waktu kerja normal (16.00 WIB).

2. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Nomor Kep.102/MEN/VI/2004, Pasal 3 dan 11 tentang standar upah lembur dan waktu kerja lembur adalah:

(1) Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (jam) dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.

(2) Untuk kerja lembur pertama harus dibayar sebesar 1,5 kali upah sejam. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 kali lipat upah satu jam. Ketentuan di atas dapat dirumuskan dalam tabel 4.3. sebagai berikut:

Tabel 4.3. Perhitungan Upah Lembur (lanjutan)

No Tenaga kerja Upah/hari (Rp)

Upah/jam (Rp)

Upah lembur (Rp)

Jam I Jam II Jam III

1 2 3 4 5 6 7

Rumus (3) / 7 1,5 x (4) 2 x (4) 2 x (4)

1 Mandor 80.000,00 11.429,00 120.000,00 160.000,00 160.000,00

2 Kepala Tukang 70.000,00 10.000,00 105.000,00 140.000,00 140.000,00 3 Tukang 65.000,00 9.285,70 97.500,00 130.000,00 130.000,00 4 Operator 65.000,00 9.285,70 97.500,00 130.000,00 130.000,00

5 Pembantu Operator 50.000,00 7.142,90 75.000,00 100.000,00 100.000,00

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

62

Tabel 4.3. Perhitungan Upah Lembur (lanjutan)

No Tenaga kerja Upah/hari (Rp)

Upah/jam (Rp)

Upah lembur (Rp)

Jam I Jam II Jam III 6 Pekerja 50.000,00 7.142,90 75.000,00 100.000,00 100.000,00

(Sumber: Data RAB)

Produktivitas untuk kerja lembur diperhitungkan mengalami penurunan dari produktivitas normal. Penurunan ini disebabkan oleh kelelahan pekerja, serta keadaan cuaca yang lebih dingin. Produktivitas kerja lembur diperhitungan berdasarkan grafik indikasi menurunnya produktivitas karena kerja lembur. Produktivitas tenaga kerja akan sangat besar pengaruhnya terhadap total biaya proyek, minimal pada aspek jumlah tenaga kerja dan fasilitas yang diperlukan (Soeharto, 1999). 4.6. Menentukan Crash Duration Akibat Lembur

Crash duration merupakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan setelah dilakukan penambahan jam kerja (lembur) optimum. Sebelum menghitung crash duration perlu dicari produktivitas harian, produktivitas tiap jam, dan produktivitas harian sesudah crash (percepatan). Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dan input atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan. Produktivitas harian sesudah crash merupakan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan volume tertentu tiap harinya setelah adanya percepatan.

Hal ini diperhitungkan berdasarkan alternatif percepatan yang digunakan, yaitu menambah jam kerja (lembur) optimum. Dengan adanya penambahan jam kerja (lembur) ini mengakibatkan peningkatan produktivitas kerja sehingga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut menjadi cepat dibandingkan sebelumnya. Perhitungan crash duration menggunakan persamaan (2.1) sampai (2.5). Perhitungan crash duration untuk 1 item kegiatan sebagai berikut: Contoh perhitungan:

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

63

Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20 (6.3.2) Kegiatan normal Volume = 282,53 kg (lampiran 4) Durasi = 6 hari (lampiran 8) Jam kerja normal = 7 jam / hari Produktivitas harian = 282,53 kg / 6 hari = 47,09 kg / hari Produktivitas/jam = 47,09 kg / 7 jam = 6,73 kg / jam Kegiatan setelah ditambah jam kerja Jam lembur = 3 jam/ hari Produktivitas harian setelah crash = (7 x 6,73) + (3 x 0,70 x 6,73) = 61,21 kg / hari Produktivitas / jam setelah crash = 61,21 /10 = 6,12 kg / jam Durasi setelah crash = 282,53 / 61,21 = 4,62 hari ≈ 5 hari Percepatan = 6 – 5

= 1 hari 4.7. Menentukan Crash Cost Akibat Lembur

Crash cost dihitung setelah dilakukan percepatan yang merupakan total biaya upah untuk menyelesaikan pekerjaan. Dimana biaya ini merupakan hasil penjumlahan biaya upah normal dan biaya upah lembur. Secara otomatis dengan adanya percepatan ini maka nilai biaya langsung untuk tiap item pekerjaan akan naik dibanding dengan biaya langsung normal. Untuk menentukan crash cost digunakan rumus pada Persamaan (2.7) sampai (2.11). Contoh perhitungan: Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20 (6.3.2) Kegiatan normal Volume = 282,53 kg (lampiran 4)

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

64

Durasi = 6 hari (lampiran 8) Jam kerja normal = 7 jam / hari Biaya Satuan Upah = Rp. 45.120,00 Produktivitas harian = 282,53 kg / 6 hari = 47,09 kg / hari Produktivitas/jam = 47,09 kg / 7 jam = 6,73 kg / jam Biaya normal/hari = Rp. 45.120,00 x 47,09 kg = Rp. 2.124.595,52 Biaya normal/jam = Rp. 45.120,00 x 6,73 = Rp. 303.513,65 Biaya normal total (6 hari) = Rp. 2.124.595,52 x 6 = Rp. 12.747.573,12 Kegiatan setelah ditambah jam kerja Jam lembur = 3 jam/ hari Produktivitas harian setelah crash = (7 x 6,73) + (3 x 0,70 x 6,73) = 61,21 kg / hari Produktivitas / jam setelah crash = 61,21 /10 = 6,12 kg / jam Durasi setelah crash = 282,53 / 61,21 = 4,62 hari ≈ 5 hari Biaya / hari setelah crash = Rp. 2.124.595,52 + Rp. 1.669.325,05 = Rp. 3.793.920,57 / hari Biaya total (5 hari) = Rp. 3.793.920,57 x 5 = Rp. 18.969.602,86 4.8. Menentukan Cost Slope Akibat Lembur

Cost slope merupakan pertambahan biaya langsung untuk mempercepat suatu kegiatan per satuan waktu. Pertambahan biaya tersebut berbanding lurus dengan nilai crash cost. Semakin besar crash cost-nya maka semakin besar nilai cost slope-nya dan sebaliknya. Durasi yang direncanakan juga mempengaruhi besarnya nilai biaya percepatan ini. Perhitungannya

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

65

menggunakan Persamaan (2.11). Berikut perhitungan cost slope untuk pekerjaan galian tanah (6.1.1) dengan durasi crashing maksimal. Contoh perhitungan: Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20 (6.3.2) Kegiatan normal Volume = 282,53 kg (lampiran 4) Durasi = 6 hari (lampiran 8) Jam kerja normal = 7 jam / hari Biaya Satuan Upah = Rp. 45.120,00 Produktivitas harian = 282,53 kg / 6 hari = 47,09 kg / hari Produktivitas/jam = 47,09 kg / 7 jam = 6,73 kg / jam Biaya normal/hari = Rp. 45.120,00 x 47,09 kg = Rp. 2.124.595,52 Biaya normal/jam = Rp. 45.120,00 x 6,73 = Rp. 303.513,65 Biaya normal total (6 hari) = Rp. 2.124.595,52 x 6 = Rp. 12.747.573,12 Kegiatan setelah ditambah jam kerja Jam lembur = 3 jam/ hari Produktivitas harian setelah crash = (7 x 6,73) + (3 x 0,70 x 6,73) = 61,21 kg / hari Produktivitas / jam setelah crash = 61,21 /10 = 6,12 kg / jam Durasi setelah crash = 282,53 / 61,21 = 4,62 hari ≈ 5 hari Biaya / hari setelah crash = Rp. 2.124.595,52 + Rp. 1.669.325,05 = Rp. 3.793.920,57 / hari Biaya total (5 hari) = Rp. 3.793.920,57 x 5 = Rp. 18.969.602,86

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

66

Cost slope = (Rp. 18.969.602,86 -Rp. 12.747.573,12)/(6-5) = Rp. 6.222.029,74

Hasil perhitungan cost slope tiap kegiatan kritis akibat lembur pada proyek Revitalisasi Pasar Kraton ini dapat dilihat pada lampiran 1. Hasil perhitungan tersebut diringkas pada tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4. Cost Slope Akibat Lembur (lanjutan)

No. WBS Uraian

Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

1 3.2.2 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6

8 7 7.378.676,02

2 3.3.1 Pekerjaan Lantai Kerja (K-100)

1 1 #DIV/0!

3 3.3.2

Pekerjaan Beton Footplat 120x120 (K-225)

1 1 #DIV/0!

4 3.3.3

Pekerjaan Pembesian Footplat 120x120 (F1.K1)

2 2 #DIV/0!

5 3.3.4

Pekerjaan Bekisting Footplat 120x120

1 1 #DIV/0!

6 3.3.5 Pekerjaan Beton Kolom 35x35 (K-225) (K2)

1 1 #DIV/0!

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

67

Tabel 4.4. Cost Slope Akibat Lembur (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

7 3.3.6 Pekerjaan Pembesian Kolom 35x35

5 4 4.671.284,63

8 3.4.1

Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6

10 8 7.435.782,57

9 3.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6

8 7 45.043.682,85

10 3.5.1 Pekerjaan Rabat Beton 5cm (K-100)

3 3 #DIV/0!

11 3.5.2

Pekerjaan Keramik Lantai 40x40 cm (Polos Warna)

10 8 7.301.340,00

12 3.10.5

Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 3 inch

2 2 #DIV/0!

13 4.10.6

Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 3 inch

1 1 #DIV/0!

14 4.10.7

Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 4 inch

2 2 #DIV/0!

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

68

Tabel 4.4. Cost Slope Akibat Lembur (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

15 4.10.10 Pembuatan Septict Tank

2 2 #DIV/0!

16 4.11.1 Pekerjaan Galian Tanah

1 1 #DIV/0!

17 5.1.1 Pekerjaan Tanah Urug 3 3 #DIV/0!

18 5.2.1 Pekerjaan Rabat Beton K-200

6 5 5.207.949,85

19 5.2.2

Pekerjaan Pasang Kanstein K-200 Uk. 10 x 20 x 50

3 3 #DIV/0!

20 5.2.3

Pekerjaan Paving Hexagonal t=6cm K-300

9 7 4.626.335,86

21 6.1.1 Pekerjaan Galian Tanah

4 4 #DIV/0!

22 6.1.2 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali

1 1 #DIV/0!

23 6.1.3 Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi

4 4 #DIV/0!

24 6.2.1 Pekerjaan Batu Kosong

3 3 #DIV/0!

25 6.2.2 Pekerjaan 3 3 #DIV/0!

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

69

Tabel 4.4. Cost Slope Akibat Lembur (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

Pondasi Batu Belah 1:6

26 6.3.1 Pekerjaan Beton Sloof 15x20 (K-175)

1 1 #DIV/0!

27 6.3.2 Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20

6 5 6.222.029,74

28 6.4.1

Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6

3 3 #DIV/0!

29 6.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6

5 4 3.310.007,14

30 6.4.3 Pekerjaan Acian 3 3 #DIV/0!

31 6.5.1 Pekerjaan Pengecatan Dinding

12 10 757.087,51

(Sumber: Olahan Peneliti) 4.9. Time Cost Trade Off Analysis Akibat Lembur

Setelah didapatkan nilai cost slope (penambahan biaya akibat percepatan) dari masing-masing kegiatan kritis, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis percepatan waktu terhadap biaya dengan metode Time Cost Trade Off. Analisis ini dilakukan dengan cara melakukan kompresi (percepatan) pada kegiatan yang berada pada lintasan kritis yang dapat dilihat pada tabel 4.2. Percepatan durasi proyek dimulai dari kegiatan yang mempunyai cost slope (penambahan biaya akibat percepatan) terendah seperti

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

70

yang terlihat pada tabel 4.5. Kita harus mendahulukan kegiatan dengan cost slope terendah dahulu

untuk dipercepat, dan diinput ke dalam MS Project untuk mengetahui apakah terbentuk jalur kritis baru. Apabila terbentuk jalur kritis baru maka kita hitung kembali cost slope kegiatan kritisnya dan diurut kembali dari cost slope terendah sampai tertinggi, setelah itu dahulukan untuk mempercepat kegiatan dengan cost slope terendah.

Tabel 4.5. Urutan Cost Slope Akibat Lembur (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

1 6.5.1 Pekerjaan Pengecatan Dinding

12 10 757.087,51

2 6.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6

5 4 3.310.007,14

3 5.2.3

Pekerjaan Paving Hexagonal t=6cm K-300

9 7 4.626.335,86

4 3.3.6 Pekerjaan Pembesian Kolom 35x35

5 4 4.671.284,63

5 5.2.1 Pekerjaan Rabat Beton K-200 6 5 5.207.949,85

6 6.3.2 Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20

6 5 6.222.029,74

7 3.5.2 Pekerjaan Keramik Lantai 40x40 cm

10 8 7.301.340,00

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

71

Tabel 4.5. Urutan Cost Slope Akibat Lembur (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

(Polos Warna)

8 3.2.2 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6

8 7 7.378.676,02

9 3.4.1

Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6

10 8 7.435.782,57

10 3.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6

8 7 45.043.682,85

11 3.3.1 Pekerjaan Lantai Kerja (K-100)

1 1 #DIV/0!

12 3.3.2

Pekerjaan Beton Footplat 120x120 (K-225)

1 1 #DIV/0!

13 3.3.3

Pekerjaan Pembesian Footplat 120x120 (F1.K1)

2 2 #DIV/0!

14 3.3.4

Pekerjaan Bekisting Footplat 120x120

1 1 #DIV/0!

15 3.3.5 Pekerjaan Beton Kolom 35x35 1 1 #DIV/0!

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

72

Tabel 4.5. Urutan Cost Slope Akibat Lembur (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

(K-225) (K2)

16 3.5.1 Pekerjaan Rabat Beton 5cm (K-100)

3 3 #DIV/0!

17 3.10.5

Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 3 inch

2 2 #DIV/0!

18 4.10.6

Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 3 inch

1 1 #DIV/0!

19 4.10.7

Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 4 inch

2 2 #DIV/0!

20 4.10.10 Pembuatan Septict Tank

2 2 #DIV/0!

21 4.11.1 Pekerjaan Galian Tanah

1 1 #DIV/0!

22 5.1.1 Pekerjaan Tanah Urug 3 3 #DIV/0!

23 5.2.2

Pekerjaan Pasang Kanstein K-200 Uk. 10 x 20 x 50

3 3 #DIV/0!

24 6.1.1 Pekerjaan Galian Tanah

4 4 #DIV/0!

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

73

Tabel 4.5. Urutan Cost Slope Akibat Lembur (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

25 6.1.2 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali

1 1 #DIV/0!

26 6.1.3 Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi

4 4 #DIV/0!

27 6.2.1 Pekerjaan Batu Kosong

3 3 #DIV/0!

28 6.2.2 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6

3 3 #DIV/0!

29 6.3.1 Pekerjaan Beton Sloof 15x20 (K-175)

1 1 #DIV/0!

30 6.4.1

Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6

3 3 #DIV/0!

31 6.4.3 Pekerjaan Acian 3 3 #DIV/0! (Sumber: Olahan Peneliti)

Setelah urutan cost slope didapatkan, lalu dilakukan tahap-tahap pengkompresian dengan dimulai dari kegiatan atau aktivitas yang memiliki cost slope terendah dan mempengaruhi durasi total pelaksanaan. 1. Tahap normal lintasan kritis 3.2.2 - 3.3.1 - 3.3.2 - 3.3.3 - 3.3.4 - 3.3.5 - 3.3.6 - 3.4.1 - 3.4.2 - 3.5.1 - 3.5.2 - 3.10.5 - 4.10.6 - 4.10.7 - 4.10.10 - 4.11.1 - 5.1.1 - 5.2.1 - 5.2.2 - 5.2.3 - 6.1.1 - 6.1.2 - 6.1.3 - 6.2.1 - 6.2.2 - 6.3.1 - 6.3.2 - 6.4.1 - 6.4.2 - 6.4.3 - 6.5.1. (seperti pada gambar 4.1)

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

74

2. Tahap I Pekerjaan Pengecatan Dinding (6.5.1) Cost Slope : Rp. 757.087,51 (tabel 4.5) Pengurangan durasi proyek : 2 hari (tabel 4.5) Durasi setelah kompresi : 12 - 2 = 10 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 757.087,51 x 2 = Rp. 1.514.175,03 Total cost normal (12 hari) : Rp. 3.102.212,25 Total cost percepatan : Rp. 4.616.387,28 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Gambar 4.2. Kompresi Akibat Lembur Tahap I

(Sumber: Olahan Peneliti) 3. Tahap II Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6 (6.4.2) Cost Slope : Rp. 3.310.007,14 (tabel 4.5) Pengurangan durasi proyek : 1 hari (tabel 4.5) Durasi setelah kompresi : 5 - 1 = 4 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 3.310.007,14 x 1 = Rp. 3.310.007,14 Total cost normal (5 hari) : Rp. 7.723.350,00 Total cost percepatan : Rp. 11.033.357,14

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

75

Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Gambar 4.3. Kompresi Akibat Lembur Tahap II (Sumber: Olahan Peneliti)

4. Tahap III Pekerjaan Paving Hexagonal t=6cm K-300 (5.2.3) Cost Slope : Rp. 4.626.335,86 (tabel 4.5) Pengurangan durasi proyek : 2 hari (tabel4.5) Durasi setelah kompresi : 9 - 2 = 7 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 4.626.335,86 x 2 = Rp. 9.252.671,72 Total cost normal (9 hari) : Rp. 23.792.584,41 Total cost percepatan : Rp. 33.045.256,13 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

76

Gambar 4.4. Kompresi Akibat Lembur Tahap III (Sumber: Olahan Peneliti)

5. Tahap IV Pekerjaan Pembesian Kolom 35x35 (3.3.6) Cost Slope : Rp. 4.671.284,63 (tabel 4.5) Pengurangan durasi proyek : 1 hari (tabel 4.5) Durasi setelah kompresi : 5 - 1 = 4 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 4.671.284,63 x 1 = Rp. 4.671.284,63 Total cost normal (5 hari) : Rp. 10.899.664,14 Total cost percepatan : Rp. 15.570.948,78 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

77

Gambar 4.5. Kompresi Akibat Lembur Tahap IV (Sumber: Olahan Peneliti)

6. Tahap V Pekerjaan Rabat Beton K-200 (5.2.1) Cost Slope : Rp. 5.207.949,85 (tabel 4.5) Pengurangan durasi proyek : 1 hari (tabel 4.5) Durasi setelah kompresi : 6 - 1 = 5 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 5.207.949,85 x 1 = Rp. 5.207.949,85 Total cost normal (6 hari) : Rp. 10.669.946,03 Total cost percepatan : Rp. 15.877.895,88 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

78

Gambar 4.6. Kompresi Akibat Lembur Tahap V (Sumber: Olahan Peneliti)

7. Tahap VI Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20 (6.3.2) Cost Slope : Rp. 6.222.029,74 (tabel 4.5) Pengurangan durasi proyek : 1 hari (tabel 4.5) Durasi setelah kompresi : 6 - 1 = 5 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 6.222.029,74 x 1 = Rp. 6.222.029,74 Total cost normal (6 hari) : Rp. 12.747.573,12 Total cost percepatan : Rp. 18.969.602,86 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

79

Gambar 4.7. Kompresi Akibat Lembur Tahap VI (Sumber: Olahan Peneliti)

8. Tahap VII Pekerjaan Keramik Lantai 40x40 cm (Polos Warna) (3.5.2) Cost Slope : Rp. 7.301.340,00 (tabel 4.5) Pengurangan durasi proyek : 2 hari (tabel 4.5) Durasi setelah kompresi : 10 - 2 = 8 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 7.301.340,00 x 2 = Rp. 14.602.680,00 Total cost normal (10 hari) : Rp. 34.072.920,00 Total cost percepatan : Rp. 48.675.600,00 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

80

Gambar 4.8. Kompresi Akibat Lembur Tahap VII (Sumber: Olahan Peneliti)

Setelah jadwal penyelesaian pekerjaan tercapai (yaitu 28 Desember

2019), maka proses pemampatan dihentikan. Setelah itu, maka dihitung biaya langsung seperti tabel 4.6. di bawah ini:

Tabel 4.6. Biaya Langsung Akibat Lembur (lanjutan)

No. Uraian Pekerjaan

Durasi Percepatan

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

Biaya Langsung

(Rp)

Biaya Langsung Total (Rp)

3.790.134.382,00

1 Pekerjaan Pengecatan Dinding

2 757.087,51 1.514.175,03 3.791.648.557,03

2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6

1 3.310.007,14 3.310.007,14 3.794.958.564,17

3 Pekerjaan Paving Hexagonal

2 4.626.335,86 9.252.671,72 3.804.211.235,88

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

81

Tabel 4.6. Biaya Langsung Akibat Lembur (lanjutan)

No. Uraian Pekerjaan

Durasi Percepatan

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

Biaya Langsung

(Rp)

Biaya Langsung Total (Rp)

t=6cm K-300

4 Pekerjaan Pembesian Kolom 35x35

1 4.671.284,63 4.671.284,63 3.808.882.520,52

5 Pekerjaan Rabat Beton K-200

1 5.207.949,85 5.207.949,85 3.814.090.470,37

6 Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20

1 6.222.029,74 6.222.029,74 3.820.312.500,10

7

Pekerjaan Keramik Lantai 40x40 cm (Polos Warna)

2 7.301.340,00 14.602.680,00 3.834.915.180,10

10 44.780.798,10 (Sumber: Olahan Peneliti) Tabel di atas dapat digambarkan dalam grafik hubungan biaya langsung terhadap durasi akibat lembur sebagai berikut:

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

82

Gambar 4.9. Biaya Langsung Terhadap Durasi Akibat Lembur

(Sumber: Olahan Peneliti)

Setelah menghitung biaya langsung tiap kegiatan, maka tahap berikutnya ialah menghitung biaya tak langsung tiap kegiatan yang mempengaruhi durasi penyelesaian proyek. Biaya tak langsung ini dapat mengurangi biaya total proyek secara keseluruhan. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7. di bawah:

Tabel 4.7. Biaya Tak Langsung Akibat Lembur (lanjutan)

No. Uraian Pekerjaan

Durasi Percepatan

(hari)

Durasi Proyek (hari)

Biaya Tak Langsung

(Rp)

Biaya Tak Langsung

Total (Rp)

280.359.225,42

1 Pekerjaan Pengecatan Dinding

2 140 3.948.721,48 276.410.503,94

2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6

1 139 1.974.360,74 274.436.143,20

3,770,000,000.00

3,780,000,000.00

3,790,000,000.00

3,800,000,000.00

3,810,000,000.00

3,820,000,000.00

3,830,000,000.00

3,840,000,000.00

140 139 137 136 135 134 132

Biay

a (R

p)

Durasi (hari)Biaya Langsung

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

83

Tabel 4.7. Biaya Tak Langsung Akibat Lembur (lanjutan)

No. Uraian Pekerjaan

Durasi Percepatan

(hari)

Durasi Proyek (hari)

Biaya Tak Langsung

(Rp)

Biaya Tak Langsung

Total (Rp)

3

Pekerjaan Paving Hexagonal t=6cm K-300

2 137 3.948.721,48 270.487.421,71

4 Pekerjaan Pembesian Kolom 35x35

1 136 1.974.360,74 268.513.060,97

5 Pekerjaan Rabat Beton K-200

1 135 1.974.360,74 266.538.700,23

6 Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20

1 134 1.974.360,74 264.564.339,48

7

Pekerjaan Keramik Lantai 40x40 cm (Polos Warna)

2 132 3.948.721,48 260.615.618,00

10 19.743.607,42 (Sumber: Olahan Peneliti) Tabel di atas dapat digambarkan dalam grafik hubungan biaya tak langsung terhadap durasi akibat lembur sebagai berikut:

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

84

Gambar 4.10. Biaya Tak Langsung Terhadap Durasi Akibat Lembur

(Sumber: Olahan Peneliti)

Tahap berikutnya ialah menghitung biaya total proyek, yaitu biaya langsung ditambah biaya tak langsung. Perhitungan biaya total tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8. di bawah ini.

Tabel 4.8. Biaya Total Akibat Lembur (lanjutan)

No. Uraian

Pekerjaan

Durasi Proyek (hari)

Biaya Langsung Total (Rp)

Biaya Tak Langsung

Total (Rp)

Biaya Total Proyek

(Rp)

142 3.790.134.382,00 280.359.225,42 4.091.257.500,00

1 Pekerjaan Pengecatan Dinding

140 3.791.648.557,03 276.410.503,94 4.068.059.060,97

2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6

139 3.794.958.564,17 274.436.143,20 4.069.394.707,37

3 Pekerjaan Paving Hexagonal

137 3.804.211.235,88 270.487.421,71 4.074.698.657,60

250,000,000.00

255,000,000.00

260,000,000.00

265,000,000.00

270,000,000.00

275,000,000.00

280,000,000.00

140 139 137 136 135 134 132

Biay

a (R

p)

Durasi (hari)Biaya Tak Langsung

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

85

Tabel 4.8. Biaya Total Akibat Lembur (lanjutan)

No. Uraian Pekerjaan

Durasi Proyek (hari)

Biaya Langsung Total (Rp)

Biaya Tak Langsung

Total (Rp)

Biaya Total Proyek

(Rp)

t=6cm K-300

4

Pekerjaan Pembesian Kolom 35x35

136 3.808.882.520,52 268.513.060,97 4.077.395.581,49

5 Pekerjaan Rabat Beton K-200

135 3.814.090.470,37 266.538.700,23 4.080.629.170,59

6 Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20

134 3.820.312.500,10 264.564.339,48 4.084.876.839,59

7

Pekerjaan Keramik Lantai 40x40 cm (Polos Warna)

132 3.834.915.180,10 260.615.618,00 4.095.530.798,10

(Sumber: Olahan Peneliti) Tabel di atas dapat digambarkan dalam grafik hubungan biaya tak langsung, biaya langsung dan biaya total terhadap durasi akibat lembur sebagai berikut:

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

86

Gambar 4.11. Biaya Tak Langsung, Biaya Langsung Dan Biaya Total

Terhadap Durasi Akibat Lembur (Sumber: Olahan Peneliti)

Berdasar gambar 4.11. di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa

ketika percepatan dilakukan, maka biaya langsung akan bertambah karena berkaitan dengan pekerja yang langsung berhubungan dengan pelaksanaan proyek di lapangan dan biaya tidak langsung mengalami penurunan karena berkaitan dengan durasi proyek yang semakin berkurang.

Potensi beban denda keterlambatan proyek yang akan diterima oleh kontraktor sebesar: Beban denda = 1/1000 x jumlah hari x Biaya Proyek

= 1/1000 x 10 x Rp. 4.050.750.000,00 = Rp. 40.507.500,00 Dari hasil perhitungan dengan metode time cost trade off di atas, maka

dapat diambil kesimpulan seperti di bawah: Data proyek akibat terlambat: Durasi proyek : 142 hari (lampiran 9) Biaya langsung : Rp. 3.790.134.382,00 (tabel 4.8) Biaya tak langsung : Rp. 280.359.225,42 (tabel 4.8)

0.00500,000,000.00

1,000,000,000.001,500,000,000.002,000,000,000.002,500,000,000.003,000,000,000.003,500,000,000.004,000,000,000.004,500,000,000.00

140 139 137 136 135 134 132

Biay

a (R

p)

Durasi (hari)

Biaya Tak Langsung Biaya Langsung Biaya Total

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

87

Denda keterlambatan : Rp. 40.507.500,00 Biaya Total : Rp. 4.111.001.107,42 Setelah penambahan jam kerja (lembur 3 jam per hari): Durasi proyek : 132 hari (lampiran 10) Biaya langsung : Rp. 3.834.915.180,10 (tabel 4.8) Biaya tak langsung : Rp. 260.615.618,00 (tabel 4.8) Biaya total : Rp. 4.095.530.798,10 Dengan adanya penambahan jam kerja, maka biaya total sebesar Rp. 4.095.530.798,10 dengan total durasi percepatan 10 hari kerja. 4.10. Menentukan Crash Duration Akibat Penambahan Tenaga Kerja

Crash duration merupakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan setelah dilakukan penambahan tenaga kerja. Sebelum menghitung crash duration perlu dicari produktivitas harian, produktivitas tiap jam, dan produktivitas harian sesudah crash (percepatan). Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dan input atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan. Produktivitas harian sesudah crash merupakan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan volume tertentu tiap harinya setelah adanya percepatan.

Hal ini diperhitungkan berdasarkan alternatif percepatan yang digunakan, yaitu menambah jumlah tenaga kerja. Dengan adanya penambahan tenaga kerja ini mengakibatkan peningkatan produktivitas kerja sehingga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut menjadi cepat dibandingkan sebelumnya. Perhitungan crash duration menggunakan persamaan (2.1) sampai (2.4). Perhitungan crash duration untuk 1 item kegiatan sebagai berikut: Contoh perhitungan: Pekerjaan Galian Tanah (6.1.1) Kegiatan normal Volume = 32,07 m3 (lampiran 5) Durasi = 4 hari (tabel 4.2) Jam kerja normal = 7 jam / hari

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

88

Biaya satuan upah = Rp. 39.500,00 Produktivitas harian = 32,07 m3 / 4 hari = 8,02 m3 / hari Produktivitas/jam = 8,02 m3 / 7 jam = 1,15 m3 / jam Koefisien pekerja = 0,75 Jumlah pekerja/hari = 0,75 x 8,02 = 6,01 ≈ 7 orang / hari Produktivitas/orang/jam = 1,15 / 7 = 0,16 m3 / jam Biaya normal total (4 hari) = Rp. 39.500,00 x 32,07 = Rp. 1.266.804,50 Kegiatan setelah ditambah tenaga kerja Jumlah pekerja setelah ditambah = 10 orang Produktivitas/jam setelah crash = 10 x 0,16 = 1,64 m3 / jam Produktivitas/hari setelah crash = 1,64 x 7 = 11,45 m3 / hari Durasi setelah crash = 32,07 / 11,45 = 2,80 hari ≈ 3 hari 4.11. Menentukan Crash Cost Akibat Penambahan Tenaga Kerja

Crash cost dikeluarkan setelah dilakukan percepatan yang merupakan total biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan. Secara otomatis biaya langsung setelah penambahan tenaga kerja untuk tiap item kegiatan akan lebih besar dibandingkan dengan biaya langsung sebelumnya. Untuk menentukan crash cost digunakan rumus pada Persamaan (2.12) sampai (2.13). Contoh perhitungan: Pekerjaan Galian Tanah (6.1.1) Kegiatan normal Volume = 32,07 m3 (lampiran 5) Durasi = 4 hari (tabel 4.2)

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

89

Jam kerja normal = 7 jam / hari Biaya satuan upah = Rp. 39.500,00 Produktivitas harian = 32,07 m3 / 4 hari = 8,02 m3 / hari Produktivitas/jam = 8,02 m3 / 7 jam = 1,15 m3 / jam Koefisien pekerja = 0,75 Jumlah pekerja/hari = 0,75 x 8,02 = 6,01 ≈ 7 orang / hari Produktivitas/orang/jam = 1,15 / 7 = 0,16 m3 / jam Biaya normal total (4 hari) = Rp. 39.500,00 x 32,07 = Rp. 1.266.804,50 Kegiatan setelah ditambah tenaga kerja Jumlah pekerja setelah ditambah = 10 orang Produktivitas/jam setelah crash = 10 x 0,16 = 1,64 m3 / jam Produktivitas/hari setelah crash = 1,64 x 7 = 11,45 m3 / hari Durasi setelah crash = 32,07 / 11,45 = 2,80 hari ≈ 3 hari Koefisien pekerja = 10,00 / 11,45 = 0,87 Biaya satuan upah = 0,87 / 0,75 x Rp. 39.500,00 = Rp. 45.981,31 Biaya total (3 hari) = Rp. 45.981,31 x 32,07 = Rp. 1.474.666,67 4.12. Menentukan Cost Slope Akibat Penambahan Tenaga Kerja

Cost slope merupakan pertambahan biaya langsung untuk mempercepat suatu kegiatan per satuan waktu. Durasi yang direncanakan juga mempengaruhi besarnya nilai biaya percepatan ini. Perhitungannya menggunakan Persamaan (2.14). Berikut contoh perhitungan cost slope untuk pekerjaan galian tanah (6.1.1).

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

90

Contoh perhitungan: Pekerjaan Galian Tanah (6.1.1) Kegiatan normal Volume = 32,07 m3 (lampiran 5) Durasi = 4 hari (tabel 4.2) Jam kerja normal = 7 jam / hari Biaya satuan upah = Rp. 39.500,00 Produktivitas harian = 32,07 m3 / 4 hari = 8,02 m3 / hari Produktivitas/jam = 8,02 m3 / 7 jam = 1,15 m3 / jam Koefisien pekerja = 0,75 Jumlah pekerja/hari = 0,75 x 8,02 = 6,01 ≈ 7 orang / hari Produktivitas/orang/jam = 1,15 / 7 = 0,16 m3 / jam Biaya normal total (4 hari) = Rp. 39.500,00 x 32,07 = Rp. 1.266.804,50 Kegiatan setelah ditambah tenaga kerja Jumlah pekerja setelah ditambah = 10 orang Produktivitas/jam setelah crash = 10 x 0,16 = 1,64 m3 / jam Produktivitas/hari setelah crash = 1,64 x 7 = 11,45 m3 / hari Durasi setelah crash = 32,07 / 11,45 = 2,80 hari ≈ 3 hari Koefisien pekerja = 10,00 / 11,45 = 0,87 Biaya satuan upah = 0,87 / 0,75 x Rp. 39.500,00 = Rp. 45.981,31 Biaya total (3 hari) = Rp. 45.981,31 x 32,07 = Rp. 1.474.666,67 Cost slope = (Rp. 1.474.666,67 - Rp. 1.266.804,50) / (4 -3)

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

91

= Rp. 207.862,17

Hasil perhitungan cost slope tiap kegiatan kritis akibat penambahan tenaga kerja pada proyek Revitalisasi Pasar Kraton ini dapat dilihat pada lampiran 2. Hasil perhitungan tersebut diringkas pada tabel 4.9 di bawah ini.

Tabel 4.9. Cost Slope Akibat Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

1 3.2.2 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6

8 6 281.176,88

2 3.3.1 Pekerjaan Lantai Kerja (K-100) 1 1 #DIV/0!

3 3.3.2 Pekerjaan Beton Footplat 120x120 (K-225)

1 1 #DIV/0!

4 3.3.3

Pekerjaan Pembesian Footplat 120x120 (F1.K1)

2 2 #DIV/0!

5 3.3.4 Pekerjaan Bekisting Footplat 120x120

1 1 #DIV/0!

6 3.3.5 Pekerjaan Beton Kolom 35x35 (K-225) (K2)

1 1 #DIV/0!

7 3.3.6 Pekerjaan Pembesian Kolom 35x35

5 3 245.882,21

8 3.4.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6

10 9 399.681,36

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

92

Tabel 4.9. Cost Slope Akibat Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

9 3.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6

8 8 #DIV/0!

10 3.5.1 Pekerjaan Rabat Beton 5cm (K-100)

3 2 142.781,76

11 3.5.2

Pekerjaan Keramik Lantai 40x40 cm (Polos Warna)

10 9 127.080,00

12 3.10.5 Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 3 inch

2 1 81.930,74

13 4.10.6 Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 3 inch

1 1 #DIV/0!

14 4.10.7 Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 4 inch

2 1 118.068,98

15 4.10.10 Pembuatan Septict Tank 2 2 #DIV/0!

16 4.11.1 Pekerjaan Galian Tanah

1 1 #DIV/0!

17 5.1.1 Pekerjaan Tanah Urug

3 2 32.992,45

18 5.2.1 Pekerjaan Rabat Beton K-200

6 5 29.417,60

19 5.2.2 Pekerjaan Pasang 3 2 24.780,00

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

93

Tabel 4.9. Cost Slope Akibat Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

Kanstein K-200 Uk. 10 x 20 x 50

20 5.2.3 Pekerjaan Paving Hexagonal t=6cm K-300

9 8 264.415,59

21 6.1.1 Pekerjaan Galian Tanah

4 3 207.862,17

22 6.1.2 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali

1 1 #DIV/0!

23 6.1.3 Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi

4 2 83.047,43

24 6.2.1 Pekerjaan Batu Kosong

3 1 8.931,60

25 6.2.2 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6

3 2 54.945,00

26 6.3.1 Pekerjaan Beton Sloof 15x20 (K-175)

1 1 #DIV/0!

27 6.3.2 Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20

6 5 267.811,50

28 6.4.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6

3 2 70.668,00

29 6.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6

5 4 376.650,00

Page 46: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

94

Tabel 4.9. Cost Slope Akibat Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

30 6.4.3 Pekerjaan Acian 3 2 251.100,00

31 6.5.1 Pekerjaan Pengecatan Dinding

12 6 102.678,91

(Sumber: Olahan Peneliti) 4.13. Time Cost Trade Off Analysis Akibat Penambahan Tenaga Kerja

Setelah didapatkan nilai cost slope (penambahan biaya/hari akibat percepatan) dari masing-masing kegiatan kritis, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis percepatan waktu terhadap biaya dengan metode Time Cost Trade Off. Analisis ini dilakukan dengan cara melakukan kompresi (percepatan) pada kegiatan yang berada pada lintasan kritis yang dapat dilihat pada tabel 4.2. Percepatan durasi proyek dimulai dari kegiatan yang mempunyai cost slope (penambahan biaya akibat percepatan) terendah seperti yang terlihat pada tabel 4.10.

Kita harus mendahulukan kegiatan dengan cost slope terendah dahulu untuk dipercepat, dan diinput ke dalam MS Project untuk mengetahui apakah terbentuk jalur kritis baru. Apabila terbentuk jalur kritis baru maka kita hitung kembali cost slope kegiatan kritisnya dan diurut kembali dari cost slope terendah sampai tertinggi, setelah itu dahulukan untuk mempercepat kegiatan dengan cost slope terendah.

Tabel 4.10. Urutan Cost Slope Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

1 6.2.1 Pekerjaan Batu Kosong

3 1 8.931,60

2 5.2.2 Pekerjaan Pasang 3 2 24.780,00

Page 47: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

95

Tabel 4.10. Urutan Cost Slope Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

Kanstein K-200 Uk. 10 x 20 x 50

3 5.2.1 Pekerjaan Rabat Beton K-200

6 5 29.417,60

4 5.1.1 Pekerjaan Tanah Urug 3 2 32.992,45

5 6.2.2 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6

3 2 54.945,00

6 6.4.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6

3 2 70.668,00

7 3.10.5 Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 3 inch

2 1 81.930,74

8 6.1.3 Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi

4 2 83.047,43

9 6.5.1 Pekerjaan Pengecatan Dinding

12 6 102.678,91

10 4.10.7 Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 4 inch

2 1 118.068,98

11 3.5.2

Pekerjaan Keramik Lantai 40x40 cm (Polos Warna)

10 9 127.080,00

12 3.5.1 Pekerjaan Rabat 3 2 142.781,76

Page 48: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

96

Tabel 4.10. Urutan Cost Slope Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

Beton 5cm (K-100)

13 6.1.1 Pekerjaan Galian Tanah

4 3 207.862,17

14 3.3.6 Pekerjaan Pembesian Kolom 35x35

5 3 245.882,21

15 6.4.3 Pekerjaan Acian 3 2 251.100,00

16 5.2.3 Pekerjaan Paving Hexagonal t=6cm K-300

9 8 264.415,59

17 6.3.2 Pekerjaan Pembesian Sloof 15x20

6 5 267.811,50

18 3.2.2 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6

8 6 281.176,88

19 6.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6

5 4 376.650,00

20 3.4.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6

10 9 399.681,36

21 3.3.1 Pekerjaan Lantai Kerja (K-100)

1 1 #DIV/0!

22 3.3.2 Pekerjaan Beton Footplat 120x120 (K-225)

1 1 #DIV/0!

23 3.3.3 Pekerjaan 2 2 #DIV/0!

Page 49: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

97

Tabel 4.10. Urutan Cost Slope Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan)

No. WBS Uraian Pekerjaan

Durasi Normal (hari)

Durasi Dipercepat

(hari)

Cost Slope (Rp/hari)

Pembesian Footplat 120x120 (F1.K1)

24 3.3.4 Pekerjaan Bekisting Footplat 120x120

1 1 #DIV/0!

25 3.3.5 Pekerjaan Beton Kolom 35x35 (K-225) (K2)

1 1 #DIV/0!

26 3.4.2 Pekerjaan Pasangan Plesteran 1:6

8 8 #DIV/0!

27 4.10.6 Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 3 inch

1 1 #DIV/0!

28 4.10.10 Pembuatan Septict Tank

2 2 #DIV/0!

29 4.11.1 Pekerjaan Galian Tanah

1 1 #DIV/0!

30 6.1.2 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali

1 1 #DIV/0!

31 6.3.1 Pekerjaan Beton Sloof 15x20 (K-175)

1 1 #DIV/0!

(Sumber: Olahan Peneliti)

Setelah urutan cost slope didapatkan, lalu dilakukan tahap-tahap pengkompresian dengan dimulai dari kegiatan atau aktivitas yang memiliki cost slope terendah dan mempengaruhi durasi total pelaksanaan.

Page 50: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

98

1. Tahap Normal Lintasan Kritis : 3.2.2 - 3.3.1 - 3.3.2 - 3.3.3 - 3.3.4 - 3.3.5 - 3.3.6 - 3.4.1 - 3.4.2 - 3.5.1 - 3.5.2 - 3.10.5 - 4.10.6 - 4.10.7 - 4.10.10 - 4.11.1 - 5.1.1 - 5.2.1 - 5.2.2 - 5.2.3 - 6.1.1 - 6.1.2 - 6.1.3 - 6.2.1 - 6.2.2 - 6.3.1 - 6.3.2 - 6.4.1 - 6.4.2 - 6.4.3 - 6.5.1. (seperti pada gambar 4.1) 2. Tahap I Pekerjaan Batu Kosong (6.2.1) Cost Slope : Rp. 8.931,60 (tabel 4.10) Pengurangan durasi proyek : 2 hari Durasi setelah kompresi : 3 - 2 = 1 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 8.931,60 x 2 = Rp. 17.863,20 Total cost normal (3 hari) : Rp. 792.136,80 Total cost percepatan : Rp. 810.000,00 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Gambar 4.12. Kompresi Akibat Tenaga Kerja Tahap I (Sumber: Olahan Peneliti)

Page 51: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

99

3. Tahap II Pekerjaan Pasang Kanstein K-200 Uk. 10 x 20 x 50 (5.2.2) Cost Slope : Rp. 24.780,00 (tabel 4.10) Pengurangan durasi proyek : 1 hari Durasi setelah kompresi : 3 - 1 = 2 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 24.780,00 x 1 = Rp. 24.780,00 Total cost normal (3 hari) : Rp. 612.420,00 Total cost percepatan : Rp. 637.200,00 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Gambar 4.13. Kompresi Akibat Tenaga Kerja Tahap II (Sumber: Olahan Peneliti)

4. Tahap III Pekerjaan Rabat Beton K-200 (5.2.1) Cost Slope : Rp. 29.417,60 (tabel 4.10) Pengurangan durasi proyek : 1 hari Durasi setelah kompresi : 6 - 1 = 5 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 29.417,60 x 1 = Rp. 29.417,60 Total cost normal (6 hari) : Rp. 10.669.946,03

Page 52: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

100

Total cost percepatan : Rp. 10.699.363,64 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Gambar 4.14. Kompresi Akibat Tenaga Kerja Tahap III (Sumber: Olahan Peneliti)

5. Tahap IV Pekerjaan Tanah Urug (5.1.1) Cost Slope : Rp. 32.992,45 Pengurangan durasi proyek : 1 hari Durasi setelah kompresi : 3 - 1 = 2 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 32.992,45 x 1 = Rp. 32.992,45 Total cost normal (3 hari) : Rp. 1.547.007,55 Total cost percepatan : Rp. 1.580.000,00 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Page 53: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

101

Gambar 4.15. Kompresi Akibat Tenaga Kerja Tahap IV (Sumber: Olahan Peneliti)

6. Tahap V Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6 (6.2.2) Cost Slope : Rp. 54.945,00 Pengurangan durasi proyek : 1 hari Durasi setelah kompresi : 3 - 1 = 2 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 54.945,00 x 1 = Rp. 54.945,00 Total cost normal (3 hari) : Rp. 2.915.055,00 Total cost percepatan : Rp. 2.970.000,00 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Page 54: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

102

Gambar 4.16. Kompresi Akibat Tenaga Kerja Tahap V (Sumber: Olahan Peneliti)

7. Tahap VI Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6 (6.4.1) Cost Slope : Rp. 70.668,00 (tabel 4.10) Pengurangan durasi proyek : 1 hari Durasi setelah kompresi : 3 - 1 = 2 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 70.668,00 x 1 = Rp. 70.668,00 Total cost normal (3 hari) : Rp. 3.205.332,00 Total cost percepatan : Rp. 3.276.000,00 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Page 55: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

103

Gambar 4.17. Kompresi Akibat Tenaga Kerja Tahap VI (Sumber: Olahan Peneliti)

8. Tahap VII Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 3 inch (3.10.5) Cost Slope : Rp. 81.930,74 (tabel 4.10) Pengurangan durasi proyek : 1 hari Durasi setelah kompresi : 2 - 1 = 1 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 81.930,74 x 1 = Rp. 81.930,74 Total cost normal (2 hari) : Rp. 126.810,00 Total cost percepatan : Rp. 208.740,74 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Page 56: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

104

Gambar 4.18. Kompresi Akibat Tenaga Kerja Tahap VII (Sumber: Olahan Peneliti)

9. Tahap VIII Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi (6.1.3) Cost Slope : Rp. 83.047,43 (tabel 4.10) Pengurangan durasi proyek : 2 hari Durasi setelah kompresi : 4 - 2 = 2 hari Jadi biaya percepatan : Rp. 83.047,43 x 2 = Rp. 166.094,87 Total cost normal (4 hari) : Rp. 44.571,80 Total cost percepatan : Rp. 210.666,67 Lintasan kritis yang terjadi : tetap

Page 57: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

105

Gambar 4.19. Kompresi Akibat Tenaga Kerja Tahap VIII (Sumber: Olahan Peneliti)

Setelah target penyelesaian proyek tercapai (yaitu tanggal 28

Desember 2019), maka proses kompresi dihentikan. Tahap berikutnya ialah menghitung biaya langsung seperti tabel 4.11. di bawah ini:

Tabel 4.11. Biaya Langsung Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan)

No. Uraian Pekerjaan

Durasi Percepatan

(hari)

Cost Slope

(Rp/hari)

Biaya Langsung

(Rp)

Biaya Langsung Total (Rp)

3.790.134.382,00

1 Pekerjaan Batu Kosong 2 8.931,60 17.863,20 3.790.152.245,20

2

Pekerjaan Pasang Kanstein K-200 Uk. 10 x 20 x 50

1 24.780,00 24.780,00 3.790.177.025,20

3 Pekerjaan 1 29.417,60 29.417,60 3.790.206.442,80

Page 58: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

106

Tabel 4.11. Biaya Langsung Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan)

No. Uraian

Pekerjaan

Durasi Percepatan

(hari)

Cost Slope

(Rp/hari)

Biaya Langsung

(Rp)

Biaya Langsung Total (Rp)

Rabat Beton K-200

4 Pekerjaan Tanah Urug 1 32.992,45 32.992,45 3.790.239.435,26

5 Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6

1 54.945,00 54.945,00 3.790.294.380,26

6

Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6

1 70.668,00 70.668,00 3.790.365.048,26

7

Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 3 inch

1 81.930,74 81.930,74 3.790.446.979,00

8

Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi

2 83.047,43 166.094,87 3.790.613.073,86

10 478.691,86 (Sumber: Olahan Peneliti) Tabel di atas dapat digambarkan dalam grafik hubungan biaya langsung terhadap durasi akibat penambahan tenaga kerja sebagai berikut:

Page 59: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

107

Gambar 4.20. Biaya Langsung Terhadap Durasi Akibat Penambahan

Tenaga Kerja (Sumber: Olahan Peneliti)

Setelah menghitung biaya langsung tiap kegiatan kritis, maka tahap

berikutnya ialah menghitung biaya tak langsung tiap kegiatan yang mempengaruhi durasi penyelesaiaan proyek. Biaya tak langsung ini dapat mengurangi biaya total proyek secara keseluruhan. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12. di bawah: Tabel 4.12. Biaya Tak Langsung Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan

No. Uraian Pekerjaan

Durasi Percepatan

(hari)

Durasi Proyek (hari)

Biaya Tak Langsung

(Rp)

Biaya Tak Langsung Total

(Rp) 280.359.225,42

1 Pekerjaan Batu Kosong

2 140 3.948.721,48 276.410.503,94

2 Pekerjaan Pasang Kanstein K-

1 139 1.974.360,74 274.436.143,20

3,789,900,000.00

3,790,000,000.00

3,790,100,000.00

3,790,200,000.00

3,790,300,000.00

3,790,400,000.00

3,790,500,000.00

3,790,600,000.00

3,790,700,000.00

140 139 138 137 136 135 134 132

Biay

a (R

p)

Durasi (hari)Biaya Langsung

Page 60: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

108

Tabel 4.12. Biaya Tak Langsung Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan

No. Uraian

Pekerjaan

Durasi Percepatan

(hari)

Durasi Proyek (hari)

Biaya Tak Langsung

(Rp)

Biaya Tak Langsung Total

(Rp) 200 Uk. 10 x 20 x 50

3 Pekerjaan Rabat Beton K-200

1 138 1.974.360,74 272.461.782,45

4 Pekerjaan Tanah Urug 1 137 1.974.360,74 270.487.421,71

5

Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6

1 136 1.974.360,74 268.513.060,97

6

Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6

1 135 1.974.360,74 266.538.700,23

7

Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 3 inch

1 134 1.974.360,74 264.564.339,48

8

Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi

2 132 3.948.721,48 260.615.618,00

10 19.743.607,42 (Sumber: Olahan Peneliti) Tabel di atas dapat digambarkan dalam grafik hubungan biaya tak langsung terhadap durasi akibat penambahan tenaga kerja sebagai berikut:

Page 61: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

109

Gambar 4.21. Biaya Tak Langsung Terhadap Durasi Akibat

Penambahan Tenaga Kerja (Sumber: Olahan Peneliti)

Tahap berikutnya ialah menghitung biaya total proyek, yaitu biaya

langsung ditambah biaya tak langsung. Perhitungan biaya total tersebut dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13. Biaya Total Akibat Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan)

No. Uraian Pekerjaan

Durasi Proyek (hari)

Biaya Langsung Total (Rp)

Biaya Tak Langsung

Total (Rp)

Biaya Total Proyek

(Rp)

142 3.790.134.382,00 280.359.225,42 4.111.001.107,42

1 Pekerjaan Batu Kosong 140 3.790.152.245,20 276.410.503,94 4.066.562.749,14

2

Pekerjaan Pasang Kanstein K-200 Uk. 10 x 20 x 50

139 3.790.177.025,20 274.436.143,20 4.064.613.168,40

3 Pekerjaan 138 3.790.206.442,80 272.461.782,45 4.062.668.225,26

250,000,000.00

255,000,000.00

260,000,000.00

265,000,000.00

270,000,000.00

275,000,000.00

280,000,000.00

140 139 138 137 136 135 134 132

Biay

a (R

p)

Durasi (hari)Biaya Tak Langsung

Page 62: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

110

Tabel 4.13. Biaya Total Akibat Penambahan Tenaga Kerja (lanjutan)

No. Uraian Pekerjaan

Durasi Proyek (hari)

Biaya Langsung Total (Rp)

Biaya Tak Langsung

Total (Rp)

Biaya Total Proyek

(Rp)

Rabat Beton K-200

4 Pekerjaan Tanah Urug 137 3.790.239.435,26 270.487.421,71 4.060.726.856,97

5

Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1:6

136 3.790.294.380,26 268.513.060,97 4.058.807.441,23

6

Pekerjaan Pasangan Batu Bata Dinding 1:6

135 3.790.365.048,26 266.538.700,23 4.056.903.748,48

7

Pekerjaan Pasang Pipa PVC Type "AW" 3 inch

134 3.790.446.979,00 264.564.339,48 4.055.011.318,48

8

Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi

132 3.790.613.073,86 260.615.618,00 4.051.228.691,86

(Sumber: Olahan Peneliti)

Tabel di atas dapat digambarkan dalam grafik hubungan biaya tak langsung, biaya langsung dan biaya total terhadap durasi akibat penambahan tenaga kerja sebagai berikut:

Page 63: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

111

Gambar 4.22. Biaya Tak Langsung, Biaya Langsung Dan Biaya Total

Terhadap Durasi Akibat Penambahan Tenaga Kerja (Sumber: Olahan Peneliti)

Potensi beban denda keterlambatan proyek yang akan diterima oleh

kontraktor sebesar: Beban denda = 1/1000 x jumlah hari x Biaya Proyek

= 1/1000 x 10 x Rp. 4.050.750.000,00 = Rp. 40.507.500,00 Dari hasil perhitungan dengan metode time cost trade off akibat

penambahan tenaga kerja di atas, maka dapat diambil kesimpulan seperti di bawah: Data awal proyek akibat terlambat: Durasi proyek : 142 hari (lampiran 9) Biaya langsung : Rp. 3.790.134.382,00 (tabel 4.13) Biaya tak langsung : Rp. 280.359.225,42 (tabel 4.13) Denda keterlambatan : Rp. 40.507.500,00 Biaya Total : Rp. 4.111.001.107,42 Setelah penambahan tenaga kerja: Durasi proyek : 132 hari (lampiran 11)

0.00500,000,000.00

1,000,000,000.001,500,000,000.002,000,000,000.002,500,000,000.003,000,000,000.003,500,000,000.004,000,000,000.004,500,000,000.00

140 139 138 137 136 135 134 132

Biay

a (R

p)

Durasi (hari)

Biaya Tak Langsung Biaya Langsung Biaya Total

Page 64: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

112

Biaya langsung : Rp. 3.790.613.073,86 (tabel 4.13) Biaya tak langsung : Rp. 260.615.618,00 (tabel 4.13) Biaya total : Rp. 4.051.228.691,86 (tabel 4.13) Dengan adanya penambahan tenaga kerja, maka biaya total menjadi Rp. 4.051.228.691,86 dengan total durasi percepatan 10 hari kerja. 4.14. Matriks Hasil

Setelah mengolah data dan melakukan percepatan dengan penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, maka hasil pengolahan tersebut dapat diringkas seperti tabel di bawah:

Tabel 4.14. Matriks Hasil Penelitian

Akibat Terlambat

Penambahan Jam Kerja

Penambahan Tenaga Kerja

Durasi proyek (hari)

142 132 132

Biaya Langsung 3.790.134.382,00 3.834.915.180,10 3.790.613.073,86 Biaya Tak Langsung

280.359.225,42 260.615.618,00 260.615.618,00

Denda Keterlambatan

40.507.500,00 - -

Biaya Total (Rp)

4.111.001.107,42 4.095.530.798,10 4.051.228.691,86

(Sumber: Olahan Peneliti)

Page 65: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

113

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari analisis percepatan proyek Revitalisasi Pasar Kraton dihasilkan beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Biaya penyelesaian pekerjaan Revitalisasi Pasar Kraton Kota Tegal akibat terlambat ialah sebesar Rp. 4.111.001.107,42.

2. Biaya penyelesaian pekerjaan Revitalisasi Pasar Kraton Kota Tegal setelah penambahan jam kerja sesuai target waktu ialah sebesar Rp. 4.095.530.798,10.

3. Biaya penyelesaian pekerjaan Revitalisasi Pasar Kraton Kota Tegal setelah penambahan tenaga kerja sesuai target waktu ialah sebesar Rp. 4.051.228.691,86.

5.2. Saran

Dari hasil analisa dan pembahasan ini, maka ada beberapa saran yang saya berikan antara lain :

1. Dalam melakukan percepatan pada kegiatan kritis ini diharapkan ketersediaan sumber daya manusia, material, alat dan dana selalu tercukupi dan tidak telat.

2. Penerangan, keamanan, air kerja dan listrik kerja harus selalu tersedia agar pekerjaan lancar karena lembur dilakukan di malam hari.

3. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya memperhitungkan biaya tak langsung berdasarkan riil di lapangan.

4. Komponen harga upah sebaiknya mengikuti harga pasaran, agar perubahan biaya langsung menjadi signifikan.

5. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan alternatif percepatan lain seperti pemakaian sistem kerja shift, penggunaan alat berat, penggunaan metode pelaksanaan yang lebih efektif, yang diharapkan dapat memberi hasil yang lebih optimal terkait waktu dan biaya pelaksanaan proyek.

Page 66: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

114

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 67: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

115

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia Florensia Mela, 2016. Analisis Time Cost Trade Off Untuk Mengejar Keterlambatan Pelaksanaan Proyek (Studi Kasus: Pembangunan Hotel Zodiak Lampung, Pembangunan Hotel Park Inn By Radison, Pembangunan Toko Mitra Hasil Sentosa Di Bandar Lampung. Jurnal, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Lampung

Anonim, 2014. Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tegal Tahun 2014-2019.

Anonim, 2019. Buku Pedoman Penulisan Proposal Tesis, Tesis dan Jurnal Penelitian.Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Bambang Wijanarko dan Wateno Oetomo, 2019. Analisis Percepatan Waktu Penyelesaian Proyek Dengan Metode Crashing dan Fast Tracking pada Pelebaran Jalan dan Jembatan. JSpTS: Jurnal Spesialis Teknik Sipil, Vol 1, September 2019

Ervianto, I., 2004. Teori-aplikasi manajemen proyek konstruksi. Yogyakata : Andi J.Ravianto, 1985. Produktivitas dan Manajemen. Yogyakarta: UGM Press. Jayadinata, Johara T. 1985. Pembangunan Desa dalam Perencanaan. Penerbit: ITB,

Bandung. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Nomor

Kep.102/Men/VI/2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur.

Kerzner H., 1982. Project Management for Executives, Van Nostrand Reinhold Company.

Mandiyo Priyo, 2016. Analisis Percepatan Waktu Dan Biaya Proyek Konstruksi Dengan Penambahan Jam Kerja (Lembur) Menggunakan Metode Time Cost Trade Off: Studi Kasus Proyek Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika

Novitasari, Vien. 2014. Penambahan jam kerja pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Belitung dengan Time Cost Trade Off. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta

Paulus Setyo Nugroho dan Bagyo Mulyono, 2016. Estimasi Biaya Tidak Langsung Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Di Yogyakarta. Konferensi Nasional Teknik Sipil 10. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 26-27 Oktober 2016

Page 68: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.untag-sby.ac.idrepository.untag-sby.ac.id/3259/4/Bab IV.pdf · 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi

116

Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tegal Tahun 2019-2024.

Peraturan Daerah Kota Tegal Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tegal Tahun 2014-2019.

Renna Melinda, 2017. Studi Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode TCTO pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus Proyek Pembangunan Apartemen Taman Melati Yogyakarta @Sinduadi Lantai Basement 2 sampai Lantai 5. Jurnal, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Rina Mariani dan Budi Witjaksana, 2019. Analisis Crashing Time Menggunakan MS Project Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pada Proyek Peningkatan Jalan. SpTS: Jurnal Spesialis Teknik Sipil, Vol 1, Oktober 2019

Ritz, G. J., 1994. Total Construction Project Management. McGraw-Hill. Siswanto. 2007. Operations Research, jilid dua. Jakarta: Erlangga Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional).

Penerbit: Erlangga, Jakarta. Tanjung, Novia. 2013. Optimasi waktu dan biaya dengan metode crash pada proyek

Pekerjaan Struktur Hotel Lorin Triple Moderate Solo. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Wateno Oetomo dan Priyoto Priyoto, 2017. Analisis Waktu dan Biaya dengan Metode Crash Duration pada Keterlambatan Proyek Pembangunan Jembatan Sei Hanyu Kabupaten Kapuas. Jurnal Media Ilmiah Teknik Sipil, Vol 6, Desember 2017