-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 1
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah rencana yang
mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan
dengan kawasan
perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana
wilayah
kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah
kabupaten
selain untuk melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi
sistem jaringan
transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem
jaringan telematika,
dan sistem jaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah
hulu bendungan
atau waduk dari daerah aliran sungai, serta prasarana lainnya
yang memiliki
skala layanan satu kabupaten. Berdasarkan definisi diatas maka
pada dasarnya
rencana struktur ruang adalah kajian terhadap sistem perkotaan
dan perdesaan
dalam wilayah pelayanannya berdasarkan hirarki dan fungsi yang
nantinya
ditunjang dengan prasarana wilayahnya.
Berdasarkan kajian analisis struktur ruang Kabupaten Pamekasan,
maka
rencana struktur ruang di wilayah Kabupaten Pamekasan memberikan
gambaran
tentang rencana penetapan perkotaan dan perdesaan, rencana
penetapan hirarki
perkotaan, rencana sistem dan fungsi kegiatan perwilayahan dan
rencana
perletakan prasarana pendukung wilayah untuk mengintegrasikan
dengan
Wilayah Pengembangan yang diarahkan.
3.1 RENCANA SISTEM PERKOTAAN DAN PERDESAAN WILAYAH
KABUPATEN PAMEKASAN
3.1.1 Penetapan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan
Pembagian kecamatan-kecamatan di seluruh Kabupaten Pamekasan
sesuai
dengan kondisi dan karakteristik kegiatan dibedakan menjadi
kawasan perkotaan
dan kawasan perdesaan. Identifikasi kawasan perkotaan dan
perdesaan tersebut
dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan jenis kegiatan yang
akan
RENCANA STRUKTUR RUANG
WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 2
ditentukan sehingga sesuai dengan peruntukan tanah dan ruangnya.
Penetapan
kawasan perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Pamekasan dapat
dilihat pada
tabel 3.1 dan peta 3.1 Rencana Penetapan Kawasan Perkotaan dan
Perdesaan
Kabupaten Pamekasan.
Tabel 3.1 Kawasan Perkotaan dan Perdesaan Kabupaten
Pamekasan
No Kecamatan Perkotaan Perdesaan 1 Pamekasan Kelurahan Barumbat
Kota
Kelurahan Patemon Kelurahan Kolpajung Kelurahan Kowel Kelurahan
Jung cang-cang Kelurahan Gladak Anyar Kelurahan Kanginan Kelurahan
Parteker Kelurahan Bugih Desa Teja Timur Desa Bettet Desa Nylabuh
Laok Desa Jalmak Desa Laden
Desa Panempan Desa Teja Barat Desa Nylabuh Daya Desa Toronan
Tlnakan Desa Ceguk Desa Panglegur Galis Desa Tobungan
Pademawu Kelurahan Barumbat Timur
Kel. Lawangan Daya Desa Buddih Desa Sumedangan Desa Lemper Desa
Murtajih Desa Buddagan Desa Sentol Desa Tambung Desa Dasok Desa
Pademawu Barat Proppo Desa Samatan Larangan Desa Blumbungan 2 Galis
Desa Konang Desa Pandan
Desa Galis Desa Lembung Desa Tobungan Desa Polagan Desa Bulay
Desa Artodung Desa Pagendingan Desa Ponteh 3 Larangan Desa Tentenan
Barat Desa Peltong
Desa Tentenan Timur Desa Trasak Desa Grujugan Desa Panaguan
No Kecamatan Perkotaan Perdesaan Desa Larangan Luar Desa Duko
Timur Desa Larangan Dalam Desa Taraban Desa Montok Desa Lancar Desa
Kaduara Barat 4 Pademawu Desa Bunder Desa Durbuk
Desa Pademawu Timur Desa Sopaah Desa Majungan Desa Padeleggan
Desa Tanjung Desa Baddurih Desa Prekbun Desa Jarin Desa Pagagan 5
Proppo Desa Proppo Desa Campor
Desa Mapper Desa Pangbatok Desa Pangorayan Desa Badung Desa
Panglemah Desa Tattangoh Desa Billaan Desa Srambah Desa Panangguan
Desa Jambringin Desa Pangtonggel Desa Samiran Desa Candi Burung 6
Tlanakan Desa Tlanakan Desa Terrak
Desa Gugul Desa Mangngar Desa Branta Pesisir Desa Bandaran Desa
Branta Tinggi Desa Kramat Desa Larangan Tokol Desa Larangan Siampar
Desa Ambat Desa Tlesah Desa Bukek Desa Taroan Desa Dabuan 7 Waru
Desa Taganser Laok Desa Sana Laok
Desa Waru Barat Desa Ragang Desa Waru Timur Desa Tampojung
Tengginah Desa Tlonto Ares Desa Tampojung Guwa Desa Tampojung
Pregih Desa Tampojung Tengah Desa Bajur 8 Batumarmar Desa
Batubintang Desa Bangsereh
Desa Blaban Desa Kapong Desa Lesong Daya Desa Lasong Laok Desa
Tamberu Desa Ponjanan Barat Desa Ponjanan Timur Desa Bujur Barat
Desa Bujur Tengah Desa Bujur Timur Desa Pangereman 9 Pasean Desa
Sotabar Desa Bindang
Desa Tlonto Raja Desa Dempo Timur Desa Batukerbuy Desa Dempo
Barat Desa Tagangser Daya Desa Sana Daya
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 3
No Kecamatan Perkotaan Perdesaan Desa Sana Tengah 10 Pegantenan
Desa Pegantenan Desa Tanjung Desa Tebul Timur Desa Pasanggar Desa
Bulangan Barat Desa Palesanggar Desa Bulangan Timur Desa Plakpak
Desa Bulangan Branta Desa Ambender Desa Tebul Barat Desa Bulangan
Haji Desa Tlagah 11 Kadur Desa Bangkes Desa Pamoroh Desa Kadur Desa
Pamaroh Desa Kertagena Daya Desa Bungbaruh Desa Kertagena Tengah
Desa Sokalelah Desa Gagah Desa Kertagena Laok 12 Pakong Desa Pakong
Desa Bicorong Desa Bandungan Desa Palalang Desa Seddur Desa
Klompang Barat Desa Klompang Timur Desa Bajang Desa Cenlecen Desa
Banban Desa Somalang Desa Lebbek 13 Palengaan Desa Palengaan Laok
Desa Palengaan Daya Desa Kacok Desa Banyupelle Desa Rombuh Desa
Rekkerrek Desa Angsanah Desa Akkor
Desa Larangan Bandung Desa Panaan Desa Patoan Laok Desa Patoan
Daya Desa Banyumas Desa Rang Perang Laok Desa Rang Perang Dajah
Sumber : Hasil Analisis
3.1.2 Rencana Sistem Perdesaan (Rural System)
Perdesaan merupakan suatu bagian wilayah yang tidak berdiri
sendiri.
Suatu wilayah bisa disebut perdesaan karena mempunyai
karakteristik yang
tidak sama dengan perkotaan. Suatu kawasan yang aktifitas
utamanya atau
aktifitas ekonomi penduduknya bersandar pada pengelolaan
sumberdaya alam
setempat atau pertanian dinamakan dengan kawasan perdesaan (UU
24 Tahun
1992).
Dalam pengembangan wilayah, kawasan perdesaan harus
dipandang
sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan kawasan perkotaan.
Pemahaman
yang menyeluruh dan tidak dikotomis ini menjadi penting dan
mendasar dalam
penyusunan peraturan atau aturan main yang berkaitan dengan
perdesaan
maupun perkotaan, agar terjadi sinergi dan keseimbangan
perlakuan wilayah,
khususnya oleh pelaku pembangunan.
3.1.2.1 Pengembangan Kawasan Agropolitan
Konsepsi penataan ruang kawasan perdesaan dapat bertumpu pada
sektor
agribisnis. Konsep pengembangan tersebut sering disebut dengan
konsepsi
pengembangan agropolitan. . Untuk itu modus yang paling tepat
dalam
menggerakkan masyarakat perdesaan adalah dengan melakukan
kegiatan
pertanian atau agribisnis, baik yang mencakup subsistem hulu
(pupuk dan alat
pertanian), subsistem usaha tani (KUD), subsistem hilir
(agroindustri,
pemasaran), dan subsistem penunjang (irigasi desa). Kegiatan
tersebut
diharapkan mampu memberikan berbagai pelayanan sarana produksi,
jasa
distribusi maupun pelayanan sosial ekonomi lainnya untuk
memenuhi
kebutuhan masyarakat di kawasan pertanian dan sekitarnya. Dengan
layanan
dasar yang sudah terpenuhi tersebut diharapkan masyarakat desa
tidak perlu ke
kota lagi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, sehingga mereka
mampu hidup
mandiri di lingkungannya.
Gambaran konsepsual dari struktur pengembangan kawasan
agropolitan
mencakup :
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 4
a. Pusat-pusat kegatan utama
b. Sebaran kegiatan-kegiatan permukiman dan pertanian
c. Keterkaitan pusat-pusat kegiatan produksi
d. Orientasi pusat-pusat permukiman (hilir dan hulu)
e. Orientasi hubungan keluar dari wilayah (pemasaran)
Agar kawasan agropolitan ini dapat mempuyai daya saing yang
sehat
dengan kawasan lainnya, terutama dalam mengoptimalkan
keunggulan
komparatifnya, maka pengembangan kawasan agropolitan tersebut
haruslah
diberikan insentif yang mendorong perkembangannya. Pengembangan
kawasan
tersebut haruslah dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan
dari kawasan
lain dalam sistem pengembangan wilayah secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, Kabupaten Pamekasan
terdapat
Kawasan Agropolitan RUPANANDUR (Kecamatan Waru, Pakong,
Pegantenan,
Kadur). Desa pusat pertumbuhan kawasan agribisnis/agropolitan
(kota tani) di
Kabupaten Pamekasan dan kesesuaian komoditas pada masing-maing
kota tani
disajikan dalam uraian dibawah ini :
Kota tani Kecamatan Waru meliputi Desa Tampojung Pregi, Desa
Bajur,
Desa Sana Laok, Desa Sumber Waru, Desa Tampojung Gua, Desa
Tampojung Tengginah, Desa Tampojung Tengah, dan Desa Ragang.
Pengembangan komoditas di Kota tani Waru ini berbasis
buah-buahan
antara lain : salak, pisang dan pepaya.
Desa tani Kecamatan Pakong meliputi Desa Bandungan, Desa
Seddur,
Desa Klompang Timur, Desa Somalang, Desa Bicorong, Desa Lebbek,
Desa
Pakong, Desa Palalang, Desa Klompang Barat, Desa Banban, dan
Desa
Bajang. Pengembangan komoditas di Kota tani Kadur ini berbasis
durian,
rambutn, kelapa, tembakau dan kambing.
Kota tani Kecamatan Pegantenan meliputi Desa Tebul Timur, Desa
Tlagah,
Desa Bulangan Barat, Desa Bulangan Timur, Desa Ambender, Desa
Tebul
Barat, Desa Pegantenan, Desa Bulangan Branta, Desa Bulangan Haj,
dan
Desa Plakplak. Pengembangan komoditas di Kota tani Pegantenan
ini
berbasis pisang, kopi, cabe, rambutn dan durian.
Kota tani Kecamatan kadur meliputi Desa Pamoroh, Desa Bangkes,
Desa
Kadur, dan Desa Pamaroh. Pengembangan komoditas di Kota tani
Kadur ini
berbasis pinang, kelapa, pisang, pepaya dan ayam petelur.
Rencana pengembangan komoditas unggulan kawasan agropolitan
di
Kabupaten Pamekasan terdiri dari :
1. Rencana Pengembangan Komoditas Biofarmaka
Jenis komoditas biofarmaka yang dapat dikembangkan : lengkuas,
jahe,
kencur, kunyit,temu hitam, temu kunci, temu lawak.
Pelengkap tanaman biofarmaka yang diperlukan : daun dewa,
katuk,
kecubung, kumis kucing, sambang darah, sambiloto, tempuyang,
tapak
dara, sirih, serai, melati, lidah buaya, jambu biji, dan
blimbing wuluh.
Lokasi budidaya : pekarangan, sawah, tegalan dan hutan.
Pola pertanaman : monokultur maupun polikultur
(diversifikasi).
Lokasi agroindustri : direncanakan dikembangkan di seluruh
desa
hinterland. Sedangkan untuk pabrik jamu di rencanakan akan
dibangun di Kota Tani Tlagah, Sumber Waru, Pamoroh, dan berpusat
di
Kota tani utama Bandungan.
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 5
Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV),
yang terdiri
dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan
group/koperasi
petani empon-empon, pengrajin jamu dan kepemilikan group /
Koperasi
Petani Empon-empon dan Pengrajin Jamu Rupanandur
(KOPPONINJARUP) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah
Kabupaten
Pamekasan-Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur dan Investor
yang
bertanggung jawab terhadap pemasaran produk.
Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau
organisasi.
2. Rencana Pengembangan Komoditas Tembakau
Jenis komoditas Tembakau yang dapat dikembangkan : tembakau
gunung, tegal dan sawah.
Lokasi budidaya : sawah beririgasi, tegalan maupun pegunungan
yang
lebih tergantung terhadap air hujan atau air dari sumber-sumber
air
tanah. Terutama di daerah hinterland yang termasuk kedalam
Kecamatan Pakong dan Kadur.
Agroindustri yang akan dikembangkan : Pengolahan daun
tembakau
menjadi daun rajangan yang telah difermentasi sesuai dengan
kebutuham pabrik.
Lokasi agroindustri : pendirian pabrik pengolahan daun
tembakau
rajangan/pabrik rokok dialokasikan pada setiap desa hinterland
di Kota
Tani Bandungan dan Pamoroh. Pada tiap rumah tangga
disebarluaskan
home industri pelintingan rokok.
Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV),
yang terdiri
dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan
group/koperasi
petani tembakau dan pengrajin rokok (KPTPR) dan kepemilikan
group
/KPTPR bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten
Pamekasan-Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur dan Investor
yang
bertanggung jawab terhadap pemasaran produk daun tembakau
rajangan dan rokok kretek.
Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau
organisasi.
3. Rencana Pengembangan Komoditas Buah-Buahan Eksotis Tropis
Jenis komoditas yang dapat dikembangkan : durian, pisang,
rambutan,
nanas, sawo, blimbing, pepaya dan salak.
Lokasi budidaya : di seluruh daerah hinterland yang ada di
Kecamatan
Waru (jeruk, rambutan, pepaya, belimbing, sawo dan salak),
Pakong
(durian dan nanas). Dan Pegantenan (pisang dan durian).
Prioritas pengembangan : intensifikasi dan ekstensifikasi.
Intensifikasi
dilakukan pada jenis durian, rambutan, mangga, jeruk, salak
nanas
tegalan dengan mengintroduksikan sistem perbanyakan yang
sesuai
serta modern. Ekstensifikasi dilakukan pada daerah-daerah
penyangga.
Lokasi agroindustri : dialokasikan pada setiap desa hinterland
yang
termasuk pada Kecamatan Waru, Pegantenan, dan Pakong. Pada
skala
industri menengah dibangun pabrik juice dan coctail di Kota
tani
Sumber Waru, Tlagah dan di Desa Bicorong Kecamatan Pakong.
Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV),
yang terdiri
dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan
group/koperasi
petani buah dan pengrajin manisan dan kepemilikan group
/KPTPR
bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan-
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 6
Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur dan Investor yang
bertanggung
jawab terhadap pemasaran produk juice dan coctail buah dalam
kaleng.
Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau
organisasi.
4. Rencana Pengembangan Komoditas Cabe Jamu
Jenis komoditas yang dapat dikembangkan : cabe jamu (lada
panjang/cabai panjang).
Lokasi budidaya : memprioritaskan daerah hinterland yang
termasuk
dalam Kecamatan Kadur (Bangkes, Pamaroh dan Kadur).
Agroindustri yang akan dikembangkan : home industri
/agroindustri
menengah (bubuk cabe jamu).
Prioritas pengembangan : intensifikasi dan ekstensifikasi.
Intensifikasi
dilakukan pada lahan tegalan dengan mengintroduksikan sistem
perbanyakan yang sesuai serta modern. Ekstensifikasi dilakukan
pada
daerah-daerah yang secara eksisting terdapat jamu.
Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV),
yang terdiri
dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan
group/Koperasi
Petani Cabe Jamu Dan Pengrajin Bubuk Cabe Jamu (KOPCAMU) dan
kepemilikan group KOPCAMU bekerja sama dengan Pemerintah
Daerah
Kabupaten Pamekasan-Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur
dan
Investor yang bertanggung jawab terhadap pemasaran produk
bubuk
cabe jamu.
Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau
organisasi.
5. Rencana Pengembangan Komoditas Sayuran
Jenis sayuran yang dapat dikembangkan : sayuran yang terdapat
pada
dataran rendah antara lain cabe merah, bawang merah, kacang
panjang,
bayam, kangkung, terong, ketimun, waluh panjang (langkes),
waluh
bulat (kondur) dan kecipir.
Agroindustri yang akan dikembangkan : agroindustri menengah
dibangun pabrik saos tomat dan cabe kota tani Tlagah.
Prioritas pengembangan : intensifikasi dan ekstensifikasi.
Intensifikasi
dilakukan pada lahan tegalan dengan mengintroduksikan sistem
budidaya organik. Ekstensifikasi dilakukan pada daerah-daerah
yang
secara eksisting terdapat pertanaman sayuran.
Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV),
yang terdiri
dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan
group/koperasi
petani sayuran dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah
Kabupaten
Pamekasan-Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur dan Investor
yang
bertanggung jawab terhadap pemasaran produk cabe (saos).
Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau
organisasi.
6. Rencana Pengembangan Komoditas Sektor Tanaman Pangan
Jenis komoditas yang dapat dikembangkan : padi, jagung,
kacang-
kacangan, ketela pohon, ketela rambat, kedelai, shorgum, talas
dan
bentul.
Lokasi budidaya : sawah, tegalan, sawah tadah hujan, dengan
pola
tanam monokultur dan polikultur.
Agroindustri yang akan dikembangkan : home industri
/agroindustri
menengah (tahu,kripik tette dalam kemasan, tempe, nasi jagung
instan,
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 7
kacang kulit dalam kemasan plastik, beras dalam kemasan plastik,
dan
pakan ternak unggas dalam kemasan plastik).
Lokasi Agroindustri : skala home industri direncanakan di
seluruh lokasi
hinterland sedangkan agroindustri tanaman pangan direncanakan
di
Kota Tani Tlagah, Sumber Waru, Bandungan dan Pamoroh untuk
agroindustri yang berkenaan dengan bahan baku tanaman pangan
dapat dikembangkan pada area eksisting (di desa-desa
hinterland).
Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV),
yang terdiri
dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan
group/koperasi
petani tanaman pangan (KOPTAP) dan kepemilikan group KOPTAP
bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan-
Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur dan Investor yang
bertanggung
jawab terhadap pemasaran produk.
Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau
organisasi.
7. Rencana Pengembangan Komoditas Kambing/Domba/Sapi Potong
Jenis kambing/domba yang dapat dikembangkan : yang memiliki
kualitas daging yang baik serta kualitas kulit yang mempunyai
pasar
luas bahkan ekspor. Jenis kambing dan domba lokal madura
perlu
dipertahankan secara genetis bahkan dilestarikan.
Lokasi budidaya : secara eksisting ternak kambing terdapat
di
Kecamatan Waru, Pakong dan Kadur. Sedangkan domba terdapat
di
Kecamatan Pegantenan dan Pakong. Lokasi budidaya kambing dan
domba tersebar diseluruh desa hinterland.
Agroindustri yang akan dikembangkan : pengelolaan hasil
peternakan.
Lokasi Agroindustri : di Kota Tani Utama Bandungan.
Prioritas pengembangan : dilakukan pada pengadaan dan
perbanyakan
bakalan kambing dan domba (Tampojung Guwa dan Bulangan
Barat)
serta pengadaan sapronak (sarana produksi ternak).
Pengembangan
kandang bersama dan pembuatan pupuk kandang untuk pertanaman
sayuran organik dilakukan dalam group / koperasi peternak
kambing
dan domba.
Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV),
yang terdiri
dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan
group/koperasi
Peternak Ruminansia Kambing dan Domba (KOPRUKADOM) dan
kepemilikan group KOPRUKADOM bekerja sama dengan Pemerintah
Daerah Kabupaten Pamekasan-Pemerintah Daerah Propinsi Jawa
Timur
dan Investor yang bertanggung jawab terhadap pemasaran
produk
daging maupun kulit.
Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau
organisasi
seperti perkumpulan Peternak Ruminansia Kambing dan Domba.
3.1.2.2 Pengembangan Desa Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Pola ruang dalam kegiatan perdesaan juga memiliki skla
bermacam-
macam, dan secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Setiap desa memiliki satu pusat kegiatan yang berfungsi
sebagai pusat desa;
2. Beberapa desa dalam satu kecamatan memiliki pusat kegiatan
yang
hirarkinya di bawah perkotaan kecamatan yakni sebagai Pusat
Pelayanan
Lingkungan (PPL); dan
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 8
3. Perdesaan yang lokasinya strategis langsung berhubungan
dengan
masing-masing ibukota kecamatan dan atau pusat Sub Satuan
Wilayah
Pengembangan (SSWP).
Sistem keterkaitan perdesaan berorientasi pada pusat perkotaan
ataupun pusat
di atasnya dalam hal ini pusat SSWP, secara diagramatis dapat
diilustrasikan
pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Sistem Keterkaitan Perdesaan Berorientasi Pada Pusat
Perkotaan
Untuk mengintergrasikan keterkaitan Wilayah Pengembangan (WP)
dengan
wilayah hiterland (kawasan perdesaaan dengan pusat-pusat
pelayanan), maka
diperlukan penentuan pusat-pusat pertumbuhan baru perdesaan
berupa Pusat
Pelayanan Lingkungan (PPL) meliputi Desa Dempo Timur (Kecamatan
Pasean),
Desa Bujur Tengah (Kecamatan Batumarmar), Desa Pasanggar
(Kecamatan
Pegantenan), dan Desa Sopaah (Kecamatan Pademawu) yang diarahkan
dengan
fungsi sebagai pusat pemasaran hasil-hasil produksi pertanian,
sebagai kawasan
sentra produksi, pusat pelayanan sosial, simpul utama
transportasi dan pusat
pelayanan informasi.
3.1.3 Rencana Sistem Perkotaan (Urban System)
Kawasan perkotaan (urban) adalah wilayah yang mempunyai
kegiatan
utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat
permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintahan,
pelayanan soaial, dan kegiatan ekonomi.
Daerah perkotaan merupakan daerah yang memiliki fungsi daerah
strategis
dalam tinjauan kegiatan ekonomi. Oleh karena daerah ini memiliki
infrastruktur
yang cukup memadai maka perlu penataan beberapa komponen
untuk
pengembangan kawasan perkotaan sebagai daerah pusat kegiatan
pemerintah.
Penetapan pusat kegiatan perkotaan di Kabupaten Pamekasan
ditentukan
oleh pusat kegiatan perkotaan dalam skala regional dan perkotaan
yang secara
langsung mempengaruhi sisitem perkotaan di Kabupaten Pamekasan.
Adapun
pusat kegiatan perkotaan di Kabupaten Pamekasan adalah sebagai
berikut :
1. PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) : Perkotaan Pamekasan. 2. PKLp
(Pusat Kegiatan Lokal Promosi) : Perkotaan Pakong dan Perkotaan
Waru 3. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) : Perkotaan Tlanakan,
Perkotaan
Larangan, Perkotaan Batumarmar, Perkotaan Pasean, Perkotaan
Pademawu, Perkotaan Galis, Perkotaan Proppo, Perkotaan Pegantenan,
Perkotaan Palengaan dan Perkotaan Kadur.
Untuk lebih jelasnya mengenai pusat kegiatan perkotaan Kabupaten
Pamekasan
dapat dilihat pada peta 3.2 Rencana Struktur Ruang Kabupaten
Pamekasan.
1 3
2 4
5 Dusun
Desa
PPL
PPK
PKLp
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 9
3.1.4 Rencana Sistem Perwilayahan
Setiap kawasan perkotaan akan memiliki jangkauan pelayanan
tertentu
sesuai dengan pusat kegiatan perkotaan masing-masing. Dalam
lingkup
Kabupaten Pamekasan, Perkotaan Pamekasan menjadi pusat bagi Sub
Satuan
Wilayah Pengembangan (SSWP) Pamekasan. Dan perkotaan kecamatan
yang
berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi beberapa kecamatan lain
untuk memiliki
cakupan SSWP.
Setiap perkotaan yang termasuk dalam PKW dan PKLp akan menadi
pusat
SSWP). Berdasarkan sistem perwilayahan tersebut maka Kabupaten
Pamekasan
yang terdiri dari 13 kecamatan dibagi dalam tiga SSWP, atas
dasar orientasi
pergerakan terhadap pusat SSWP, tersedianya akses penujang ke
pusat SSWP,
kesamaan terhadap potensi wilayah, mengurangi kesenjangan
wilayah dan
karakter penduduk.
Masing-masing pusat SSWP akan memiliki fungsi dan peran sesuai
dengan
potensi yang dimilikinnya, serta arahan kegiatan utama
berdasarkan kegiatan
dominan yang mungkin dikembangkan di wilayah pengembangan
masing-masing.
Adapun sistem rencana sistem perwilayahan di Kabupaten Pamekasan
beserta
fungsi, peran dan arahan kegiatannya :
A. Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) Selatan
SSWP Selatan meliputi Kecamatan Pamekasan, Kecamatan
Pandemawu,
Kecamatan Larangan, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis dan
Kecamatan Proppo, dengan pusat di Perkotaan Pamekasan. Adapun
fungsi
dan peran perkotaan sebagai pusat SSWP Pamekasan sebagai berikut
:
1. Pusat pemerintahan;
2. Pusat permukiman perkotaan;
3. Pusat perdagangan dan jasa skala regional;
4. Pusat simpul utama transportasi skala regional/lokal;
5. Pusat kesehatan skala regional; dan
6. Pusat pelayanan pendidikan tingkat Perguruan Tinggi.
Adapun kegiatan utama yang diarahkan untuk dikembangkan di SSWP
ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa skala
regional;
2. Pengembangan industri kecil dan sedang
3. Pengembangan kegiatan pariwisata;
4. Pengembangan permukiman perkotaan;
5. Pengembangan perikanan budidaya tambak (bandeng dan
udang),
budidaya rumput laut, penangkapan dan pengolahan hasil
perikanan;
6. Pengembangan pelabuhan skala regional dan terminal tipe
A;
7. Pengembangan tambak garam; dan
8. Pengembangan kawasan konservasi Hutan Bakau.
B. Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) Tengah
SSWP Tengah meliputi Kecamatan Pegantenan; Kecamatan
Palengaan;
Kecamatan Pakong dan Kecamatan Kadur, dengan pusat di
Perkotaan
Pakong. Fungsi dan peran perkotaan pusat SSWP ini adalah :
1. Sebagai pusat pemerintahan skala lokal;
2. Sebagai pusat perdagangan dan jasa skala lokal;
3. Sebagai pusat agropolitan;
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 10
4. Sebagai pusat pendidikan skala lokal;
5. Sebagai pusat pelayanan umum kesehatan skala lokal; dan
6. Sebagai pusat pengembangan industri skala sedang.
Adapun kegiatan utama yang diarahkan untuk dikembangkan di SSWP
ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan pertambangan mineral non logam, batuan dan
minyak bumi;
2. Pengembangan pertanian;
3. Pengembangan peternakan;
4. pengembangan kegiatan pariwisata;
5. Pengembangan kegiatan industri kecil dan sedang; dan
6. Pengembangan perkebunan.
C. Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) Utara
SSWP Utara meliputi Kecamatan Waru, Kecamatan Pasean dan
Kecamatan
Batumarmar, dengan pusat pelayanan di Perkotaan Waru. Fungsi
dan
peran Perkotaan Waru sebagai pusat SSWP adalah sebagai berikut
:
1. Sebagai pusat pemerintahan skala lokal;
2. Sebagai pusat perdagangan dan jasa skala regional;
3. Sebagai pusat agropolitan;
4. Sebagai pusat pelabuhan regional yang berfungsi sebagai
pengumpul;
5. Sebagai pusat pengembangan pendidikan skala regional; dan
6. Sebagai pusat kesehatan skala regional.
Adapun kegiatan utama yang diarahkan untuk dikembangkan di SSWP
ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa;
2. Pengembangan pertambangan mineral non logam dan batuan;
3. Pengembangan pertanian;
4. Pengembangan peternakan;
5. Pengembangan perkebunan;
6. Pengembangan kegiatan perikanan tangkap;
7. Pengembangan kegiatan pariwisata; dan
8. Pengembangan industri kecil dan menengah.
Untuk lebih jelasnya lihat peta 3.3. Rencana SSWP Kabupaten
Pamekasan.
3.1.5 Rencana Pengembangan Fasilitas Perkotaan
Pengembangan fasilitas di Kabupaten Pamekasan ditentukan
berdasarkan
fungsi kawasan. Fungsi kawasan dilihat berdasarkan SSWP,
masing-masing
SSWP memiliki fungsi yang berbeda-beda sehingga kebutuhan akan
fasilitas juga
akan berbeda-beda pada setiap SSWP
Pembagian SSWP, ditentukan berdasarkan perkembangan wilayah
dan
pusat-pusat pertumbuhan. Kabupaten Pamekasan memiliki
perkembangan
wilayah yang cukup tinggi mulai dari bagian utara, tengah dan
selatan.
Berdasarkan SSWP di Kabupaten Pamekasan dan fungsi
masing-masing
pengembangan wilayah, maka kebutuhan pengembangan fasilitas
perkotaan di
Kabupaten Pamekasan dapat dijabarkan dalam tabel 3.2.
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 11
Tabel 3.2 Rencana Pengembangan Fasilitas Perkotaan di Kabupaten
Pamekasan Tahun 2011-2031
Pusat Wilayah Pengembangan
Wilayah Cakupan
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Perkotaan
Perkantoran Perdagangan dan
Jasa
Pendidikan Kesehatan Peribadatan Industri Transportasi Fasilitas
Lainnya
Perkotaan Pamekasan
Pamekasan Civic Center - CBD - Pasar Umum
dan Pusat Perdagangan Skala Kabupaten
- Rumah Potong Hewan
- Bank
- Perguruan Tinggi
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Rumah Sakit Umum Daerah (Tipe A)
- Rumah Sakit Hewan
Pusat Peribadatan Kabupaten, meliputi Masjid, Islamic Centre,
Gereja.
- Industri Menengah
- Terminal tipe C - SPBU - Stasiun KA
kelas I A
- Pengembangan sarana dan prasrana Wisata Rohani dan Buatan
- Gedung Olahraga - TPST (tempat
Pengelolaan Sementara Terpadu)
Pademawu Perkantoran Skala kecamatan/ lokal
- Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan
- Kantor Pos
- Perguruan Tinggi
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Puskesmas Rawat Inap
- Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid,
Musholla.
- Industri Menengah
- Pelabuhan lokal (yang berfungsi sebagai pengumpan)
- Terminal tipe C - SPBU
- Pengembangan sarana dan prasrana Wisata alam
- Pengembangan kawasan ekonomi terpadu
- Pengembangan perlindungan kawasan konservasi hutan bakau
- TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)
Larangan Perkantoran Skala kecamatan/ lokal
- Kantor Pos - Bank/Koperasi - Pasar Umum &
Perdagangan skala kecamatan
- Pasar hewan
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Puskesmas Rawat Inap
- Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid,
Musholla.
- Industri Menengah
- Pelabuhan lokal (yang berfungsi sebagai pengumpan)
- Pelabuhan [enyeberangan lintas anatr kabupaten.
- Terminal tipe C
- Pengembangan sarana dan prasrana wisata alam, dan rohani;
- TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)
Tlanakan Perkantoran Skala kecamatan/ lokal
- Kantor Pos - Koperasi - TPI (Tempat
Pelelangan Ikan) - Pasar Umum &
Perdagangan skala kecamatan
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Puskesmas Rawat Inap
- Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid,
Musholla.
- Industri Menengah
- Pelabuhan Regional (yang berfungsi sebagai pengumpul)
- Dermaga - Peningkatan
terminal tipe A dan C
- Rencana terminal barang
- SPBU
- Pengembangan sarana dan prasrana wisata alam
- Pengembangan perlindungan kawasan konservasi hutan bakau
- TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)
- Industri listrik berupa PLTU.
Galis Perkantoran Skala kecamatan/ lokal
- Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan
- Pasar Hewan skala regional (terbesar di Pulau Madura)
- Koperasi
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Puskesmas Rawat Inap
- Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid,
Musholla.
- Industri Menengah
Terminal tipe C - Pengembangan perlindungan kawasan konservasi
hutan bakau
- TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)
Proppo Perkantoran Skala kecamatan/ lokal
- Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan
- Rumah Potong Hewan
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Puskesmas Rawat Inap
- Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid,
Musholla.
- Industri Mengah
- Pengembangan sarana dan prasrana wisata alam, budaya dan
rohani.
- TPST (tempat Pengelolaan Sementara
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 12
Pusat Wilayah Pengembangan
Wilayah Cakupan
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Perkotaan
Perkantoran Perdagangan dan
Jasa
Pendidikan Kesehatan Peribadatan Industri Transportasi Fasilitas
Lainnya
Terpadu)
Perkotaan Pakong
Pakong Perkantoran Skala kecamatan/ lokal
- Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan
- Kantor Pos - Bank/Koperasi - Rumah Potong
Hewan - Pasar Hewan
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Rumah Sakit Tipe D
- Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid,
Musholla
- Industri Menengah
- Terminal tipe C - SPBU
- Pengembangan sarana dan prasrana wisata alam.
- Gedung Olah Raga - TPST (tempat
Pengelolaan Sementara Terpadu)
Pegantenan -Perkantoran
Skala kecamatan/ lokal
- Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan
- Rumah Potong Hewan
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Puskesmas Rawat Inap
- Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid,
Musholla
- Industri Menengah
Terminal tipe C - TPST (tempat Pengelolaan Sementara
Terpadu)
Palengaan Perkantoran Skala kecamatan/ lokal
- Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan
- Pasar tradisonal - Kantor Pos - Rumah Potong
Hewan
- Perguruan Tinggi
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Puskesmas Rawat Inap
- Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid,
Musholla
- Industri Menengah
- Terminal tipe C - SPBU
- TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)
- TPA (Tempat pemrosesan akhir)
Kadur Perkantoran Skala kecamatan/ lokal
- Pasar (Tempat Pelelangan Tembakau)
- Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Puskesmas Rawat Inap
- Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid,
Musholla
- Industri Menengah
Terminal tipe C - TPST (tempat Pengelolaan Sementara
Terpadu)
Perkotaan Waru Waru Perkantoran Skala kecamatan/ lokal
- Pasar Hewan - Pasar (Tempat
Pelelangan Tembakau)
- Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan
- Bank/Koperasi - Rumah Potong
Hewan
- Perguruan Tinggi
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Rumah Sakit Tipe D
- Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid,
Musholla
- Industri Menengah
Terminal tipe B SPBU
- Gedung Olahraga - TPST (tempat
Pengelolaan Sementara Terpadu)
- TPA (Tempat pemrosesan akhir)
Pasean Perkantoran Skala kecamatan/ lokal
- Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan
- Koperasi
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Puskesmas Rawat Inap
- Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid,
Musholla
- Industri Menengah
- Terminal tipe C - Pelabuhan
regional (yang berfungsi sebagai pengumpul)
- Pelabuhan penyeberangan lintas anatar provinsi
- Pengembangan sarana dan prasrana wisata alam dan rohani.
- Rencana TPA (Tempat Pemrosesan Akhir)
- TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)
Batumarmar Perkantoran Skala kecamatan/ lokal
- Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan
- PPI & TPI - Pasar Hewan
- SLTA/Sederajat - Pondok
Pesantren
- Puskesmas Rawat Inap
- Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid,
Musholla
- Industri kecil
Terminal tipe C SPBU
- TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)
Sumber : Hasil Analisis
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 13
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 14
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 15
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 16
3.2 RENCANA SISITEM JARINGAN PRASARANA WILAYAH
Rencana sistem prasarana wilayah meliputi sistem prasarana
utama
pembentuk ruang (sistem jaringan transportasi) dan sistem
prasarana lainnya
(sistem jaringan energi/kelistrikan, telekomunikasi, sumber daya
air, dan
prasarana lingkungan). Rencana sistem prasarana juga
mengintergrasikan pusat
kegiatan/kawasan perkotaan dan fungsi-fungsi produksi kabupaten,
serta
memberikan layanan pada fungsi kegiatan yang ada dalam wilah
kabupaten.
3.2.1 Rencana Jaringan Prasarana Utama
3.2.1.1 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana
Transportasi
Darat
Rencana sistem jaringan transportasi darat di Kabupaten
Pamekasan,
meliputi jaringan jalan, jaringan jalur kereta api, jaringan
prasarana angkutan
jalan, jaringan pelayanan angkutan jalan, jaringan perhubungan
sungai danau
dan penyebrangan dan terminal barang. Untuk lebih jelasnya lihat
pada uraian
berikut.
A. Rencana Jaringan Jalan
Rencana pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Pamekasan
meliputi rencana jaringan jalan nasional, rencana jaringan
jalan
propinsi dan rencana jaringan jalan kabupaten. Untuk lebih
jelasnya
lihat pada peta 3.4 Rencana Pengembangan Jaringan Jalan dan
uraian dibawah ini.
1. Rencana Jaringan Jalan Nasional
Menurut PP No. 26 Tahun 2008, sistem jaringan jalan nasional
terdiri
atas jaringan jalan arteri primer, jaringan jalan kolektor
primer,
jaringan jalan strategis nasional, dan jalan tol. Jaringan jalan
arteri
primer dikembangkan berdasarkan kesatuan sistem orientasi
untuk
menghubungkan:
Antar-Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Antara Pusat Kegiatan Nasional dan Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW);
Antara PKN dan/atau PKW dengan bandar udara, pusat
penyebaran skala pelayanan primer/sekunder/ tersier dan
pelabuhan internasional/ nasional.
Sistem jaringan jalan kolektor primer adalah jaringan jalan
yang
dikembangkan untuk menghubungkan:
Antar-Pusat Kegiatan Wilayah (PKW),
Antara Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal
(PKL).
Rencana pengemnagnan jaringan jalan nasional di Kabupaten
Pamekasan, meliputi :
a. Ruas Jalan Nasional sebagai jalan arteri primer yang
sudah
dikembangkan di Pulau Madura adalaha ruas : Kamal
Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kalianget; dan
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 17
b. Rencana pengembangan lintas utara dari jalan provinsi
menjadi
jalan strategis nasional rencana terdiri atas ruas Bangkalan
Tanjung Bulu Pandan Ketapang Sotabar Sumenep.
2. Rencana Jaringan Jalan Provinsi
Jalan provinsi adalah jalan kolektor dalam sistem jaringan
jalan
primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota
kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan
strategis provinsi. Ruas jalan propinsi sebagai jalan kolektor
primer
yang sudah dikembangkan di Pulau Madura yang melintasi
Kabupaten Pamekasan meliputi ruas batas Kabupaten Sampang
Sotabar Batas Kabupaten Sumenep, Pamekasan Sotobar, Omben
(batas Kabupaten Sampang) Pamekasan. Rencana pengembangan
jalan provinsi adalah melakukan pelebaran jalan sehingga
memenuhi
persyaratan lebar sebagai jalan provinsi.
3. Rencana Jaringan Jalan Kabupaten
Jalan kabupaten adalah jalan lokal dalam sistem jaringan
jalan
primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota
kecamatan, antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan
pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan
umum
dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten,
dan
jalan strategis kabupaten. Rencana pengembangan pada jalan
kabupaten adalah dengan melakukan pelebaran jalan dan
peningkatan kualitas perkerasan jalan. Untuk rencana
pelebaran
jalan dilakukan sehingga terpenuhi persyaratan minimum
sebagai
ruas jalan lokal primer. Untuk lebih jelasnya lihat tabel
3.3.
Tabel 3.3 Rencana Ruas Jalan Kabupaten di Kabupaten
Pamekasan
No. Ruas Nama Ruas
Lokasi (Kecamatan)
Panjang Ruas (m)
Lebar Jalur lalu
lintas Eksisiting
(m)
Rencana Lebar
Jalur lalu lintas
(m) 1 Bandaran - Gro'om Tlanakan - Proppo 7.600 4,5 5,5 2
Tattangoh - Gro'om Proppo 3.100 3,5 5,5
3 Penaguan - Palengaan Laok Proppo - Pamekasan 9.950 4,5 5,5
4 Teja Timur - Gro'om Pamekasan - Proppo 8.800 4,5 5,5 5 Patemon
- Teja Timur Pamekasan 1.750 4,5 5,5 6 Laden - Teja Timur Pamekasan
2.350 4,5 5,5 7 Laden - Bunder Pamekasan - Pademawu 5.900 4,5
5,5
8 Bunder - Pademawu Timur Pademawu 2.000 4,5 5,5
9 Pademawu Timur - Padelegan Pademawu 3.400 4,5 5,5
10 Murtajih - Bunder Pademawu 3.750 4,5 5,5 11 Bunder - Konang
Pademawu -Galis 3.300 4,5 5,5 12 Buddagan - Konang Pademawu -Galis
3.700 4,5 5,5
13 Pademawu Timur - Gudang Pademawu 2.100 3,5 5,5
14 Konang - SP. Galis Galis 1.500 4,5 5,5
15 Pademawu Barat - Pademawu Timur Pademawu 2.400 3,5 5,5
16 Sp. Galis - Capak Galis 2.600 4,0 5,5 17 Ponteh - Galis Galis
3.000 4,5 5,5
18 Palengaan - Pangerreman Palengaan - Batumarmar 13.270 3,5
5,5
19 Bujur Barat - Pangerreman Batumarmar 6.700 4,5 5,5
20 Bandungan - Guluk-guluk Pakong 7.000 4,5 5,5
21 Bujung Timur - Bujur Tengah Batumarmar 8.100 3,5 5,5
22 Panglegur -Tlanakan Tlanakan 6.100 4,5 5,5 23 Kadur -
Sukolilo Kadur 3.300 4,5 5,5
24 Beltok - Palengaan Laok Palengaan 8.800 4,5 5,5
25 Pegantenan - Bujur Barat Pegantenan - Batumarmar 11.800 3,5
5,5
26 Waru - Tlonto Raja Waru - Pasean 7.000 4,5 5,5
27 Batumarmar - Bujur Barat Batumarmar 7.200 3,5 5,5
28 Beltok - Pegantenan Palengaan -Pegantenan 7.600 4,5 5,5
29 Palengaan - Pegantenan Palengaan - Pegantenan 6.500 3,5
5,5
30 Bajur - Sanah Tengah Waru - Pasean 8.510 3,5 5,5
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 18
No. Ruas Nama Ruas
Lokasi (Kecamatan)
Panjang Ruas (m)
Lebar Jalur lalu
lintas Eksisiting
(m)
Rencana Lebar
Jalur lalu lintas
(m)
31 Waru Barat - Dempo Timur Waru - Pasean 7.125 3,5 5,5
32 Waru Barat - Sana Tengah Waru 8.500 3,5 5,5
33 Kadur - Klompang Timur Kadur - Pakong 6.800 3,5 5,5
34 Dempo Barat - Sana Tengah Waru 6.200 3,5 5,5
35 Lenteng - Palengaan Proppo - Palengaan 10.300 3,5 5,5
36 Rangperang Laok - Potoan Laok Proppo - Palengaan 7.700 4,5
5,5
37 Blumbungan - Beltok Larangan - Palengaan 2.800 4,5 5,5 38
Pamekasan - Beltok Pamekasan - Palengaan 5.700 6,0 -
39 Cok Gunung - Bujur Barat Batumarmar 5.200 3,5 5,5
40 Bandungan - Pegantenan Pakong - Pegantenan 7.360 4,5 5,5
41 Pakong - Klompang Barat Pakong 2.400 4,5 5,5
42 Ponjanan Timur - Batu Bintang Batumarmar 4.300 4,5 5,5
43 Palengaan Laok - Tlambah Palengaan 3.800 4,5 5,5
44 Kaduara Barat - Cenlecen Larangan - Pakong 10.800 3,5 5,5
45 Lenteng - Teja Barat Proppo 3.900 4,5 5,5 46 Blumbungan -
Trasak Larangan 3.700 4,5 5,5 47 Larangan - Kadur Larangan - Kadur
4.300 4,5 5,5 48 Penaguan - Gro'om Proppo 3.100 4,5 5,5 49 Gugul -
Taro'an Tlanakan 5.900 4,5 5,5 50 Galis - Lembung Galis 3.800 4,5
5,5 51 Panempan - Pegagan Pamekasan - Pademawu 6.100 4,5 5,5
52 Larangan Tokol - Pegagan Tlanakan - Pademawu 5.000 4,5
5,5
53 Tambung - Dasok Pademawu 2.100 6,0 -
54 Pademawu Barat - Dasok Pademawu 2.100 6,0 -
55 Montok - Gagah Larangan - Kadur 5.700 3,5 5,5 56 Pamoroh -
Kadur Kadur 5.200 3,5 5,5
57 Dempo Barat - Blindang Pasean 10.900 4,5 5,5
58 Pengerreman - Bts Sampang Batumarmar 400 4,5 5,5
59 Branta - Branta Pesisir Tlanakan 540 9,0 -
60 Batu Kerbuy - Dempo Barat Pasean 2.900 3,5 5,5
No. Ruas Nama Ruas
Lokasi (Kecamatan)
Panjang Ruas (m)
Lebar Jalur lalu
lintas Eksisiting
(m)
Rencana Lebar
Jalur lalu lintas
(m)
61 Tentenan Barat - Blumbungan Larangan 6.100 3,5 5,5
62 Nyalaran - Tambung Larangan 2.200 4,5 5,5
63 Pad. Barat - Sp. Pad. Barat Pademawu 1.200 6,0 -
64 Palengaan Laok - Bts. Sampang Palengaan 825 3,5 5,5
65 Cenlecen - Batu Ampar Pakong 560 3,5 5,5 66 Seddur - Somalang
Pakong 3.200 3,5 5,5
67 Nyalabu Laok - Larangan Badung Pamekasan - Palengaan 6.800
3,5 5,5
68 Bartim - Murtajih Pademawu 3.140 3,5 5,5 69 Buddagan - Lemper
Pademawu 875 3,5 5,5 70 Bugih - Kodik Pamekasan - Proppo 3.200 3,5
5,5 71 Dasok - Mondung Pademawu 2.100 3,5 5,5
72 Bulangan Haji -Bulangan Branta Pegantenan 5.400 3,5 5,5
73 Lesong Daja - Batubintang Batumarmar 4.300 3,5 5,5
74 Kapong - Ponjanan Barat Batumarmar 4.720 3,5 5,5
75 Tegengser Daja - Tegengser Daja Batumarmar 2.500 3,0 5,5
76 Padelegan - Pegagan Pademawu 3.700 4,5 5,5 77 Padelegan -
Pegagan Pademawu 2.600 3,5 5,5
78 Tampojujung - Guwa - Tamp. Tengginah Waru 3.500 3,5 5,5
79 Bugih - Klampar Pamekasan - Proppo 3,700 4,5 5,5
80 Sukalila - Kertagenah Tengah Kadur 4.000 4,5 5,5
81 Ponteh - Polagan Galis 2.400 4,5 5,5 82 Bettet - Teja Barat
Pamekasan 2.100 3,5 5,5
83 Larangan Slampar - Mangngar Tlanakan 5.920 3,5 5,5
84 Branta Tinggi - Tlasah Tlanakan 2.500 3,5 5,5
85 Kaduara Barat - Polagan Galis 4.300 3,5 5,5
86 Artodung - Taraban Larangan 2.400 4,5 5,5
87 Sumedangan - Prekbun Pademawu 2.400 3,5 5,5
88 Lawangan Daya - Sentol Pademawu 1.300 3,5 5,5
89 Pademawu Timur - Majungan Pademawu 2.700 3,5 5,5
90 Larangan Dalam - Sokolilo Larangan 4.625 4,5 5,5
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 19
No. Ruas Nama Ruas
Lokasi (Kecamatan)
Panjang Ruas (m)
Lebar Jalur lalu
lintas Eksisiting
(m)
Rencana Lebar
Jalur lalu lintas
(m)
91 Grujugan - Larangan Luar Latangan 3.600 3,5 5,5
92 Pakong - Tebul Barat Pakong - Pegantenan 7.800 3,5 5,5
93 Bulangan Haji - Palesanggar Pegantenan 3.800 3,0 5,5
94 Kacok - Palesanggar Pegantenan 3.285 3,5 5,5 95 Rekkerrek -
Panaan Palengaan 2.600 3,5 5,5 96 Angsanah - Panaan Palengaan 2.700
3,5 5,5 97 Penglegur - Ceguk Tlanakan - Pamekasan 2.100 6,0 -
98 Dempo Timur - Prancak Pasean 1.800 3,5 5,5
99 Tamberru - Pesisir Batumarmar 415 4,0 5,5 100 Nyalabu Laok -
Bettet Pamekasan 1.400 3,5 5,5 101 Bulay - Polagan Galis 990 3,5
5,5 102 Mangngar - Debuan Tlanakan 4.200 3,5 5,5
Sumber : Hasil Analisis
B. Rencana Jaringan Jalur Kereta Api
Rencana pengembangan jaringan rel kereta api di Pulau Madura,
sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Propinsi Jawa Timur meliputi :
1. Arahan pengembangan jalur perkeretaapian Bangkalan Kamal
Sampang Pamekasan Sumenep dan Penyambungan jaringan jalur
perkeretaapian Pulau Madura ke jaringan perkeretaapian di
Surabaya.
2. Revitalisasi jalur Kamal Pamekasan Sumenep dan
menghidupkan
kembali jalur rel Kereta Api Mati Bangkalan Sampang
Pamekasan.
3. Rencana pengembangan stasiun kereta api kela I dikembangkan
di
kecamatan Pamekasan.
Hal ini sejalan permasalahan dengan tantangan akan
penghematan
penggunaan bahan bakar oleh kendaraan angkutan jalan raya
yang
lebih boros dibanding angkutan masal seperti kereta api. Untuk
lebih
jeasnya lihat pada peta 3.5 rencana pengembangan jalur kereta
api.
C. Rencana Jaringan Prasarana Angkutan Jalan
Rencana pengembangan jaringan prasarana angkutan jalan di
Kabupaten Pamekasan yaitu berupa sarana terminal angkutan.
Rencana
terminal angkutan jalan ini berupa terminal penumpang.
Terminal
penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk
keperluan
menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra
dan/atau
antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum. Klasifikasi terminal
penumpang
dapat dibedakan menjadi :
1. Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan
umum
untuk angkutan antar kota antar provinsi dan/atau angkutan
lintas
batas negara, angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan
kota
dan angkutan pedesaan. Terminal penumpang tipe A disyaratkan
sebagai
berikut :
a. Terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi
dan/atau angkutan lintas batas negara;
b. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan
sekurang-kurangnya
kelas IIIA ;
c. Jarak antara dua terminal penumpang tipe A, sekurang-
kurangnya 20 km di Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatera dan
50 km di pulau lainnya;
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 20
d. Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha untuk
terminal di Pulau Jawa dan Sumatera, dan 3 ha di pulau
lainnya;
e. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari
terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa
dan 50 m di pulau lainnya, dihitung dari jalan ke pintu
keluar
atau masuk terminal.
2. Terminal penumpang tipe B adalah berfungsi melayani
kendaraan
umum untuk angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota
dan/atau angkutan pedesaan. Terminal penumpang tipe B
disyaratkan:
a. Terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi;
b. Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan
sekurang-kurangnya kelas IIIB;
c. Jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan
terminal penumpang tipe A, Sekurang-kurangnya 15 km di
Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya;
d. Tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 ha untuk terminal di
Pulau Jawa dan Sumatera, dan 2 ha untuk terminal di pulau
lainnya;
e. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari
terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa
dan 30 m di pulau lainnya, dihitung dari jalan ke pintu
keluar
atau masuk terminal.
3. Terminal penumpang tipe C adalah berfungsi melayani
kendaraan
umum untuk angkutan pedesaan. Terminal penumpang tipe C
memiliki persyaratan sebagai berikut :
a. Terletak di dalam wilayah kabupaten dan dalam jaringan
trayek
pedesaan;
b. Terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan
paling
tinggi kelas IIIA;
c. Tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan;
d. Mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari
terminal,
sesuai kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas di sekitar
terminal.
Dalam meningkatkan layanan transportasi angkutan umum di
wilayah Kabupaten Pamekasan maka direncanakan pengembangan
terminal penumpang seperti pada tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4 Rencana Pembangunan Terminal Penumpang di Kabupaten
Pamekasan
No. Nama Terminal Lokasi Tipe Keterangan 1 Ronggo Sukowati
(Ceguk) Kecamatan Tlanakan A Rencana Peningkatan
pelayanan terminal Tipe B menjadi tipe A
2 Waru Barat Kecamatan Waru B Peningkatan pelayanan terminal
tipe C menjadi tipe B
3 Lawangan Daya Kecamatan Pademawu C Sudah Ada 4 Bugih Kecamatan
Pamekasan C Sudah Ada 5 Bunder Kecamatan Pademawu C Rencana 6
Padelegan Kecamatan Pademawu C Rencana 7 Galis Kecamatan Galis C
Rencana 8 Ponteh Kecamatan Larangan C Rencana 9 Mapper Kecamatan
Propo C Rencana
10 Kadur Kecamatan Kadur C Rencana 11 Palengaan Laok Kecamatan
Palengaan C Rencana 12 Pegantenan Kecamatan Pegantenan C Rencana 13
Pakong Kecamatan Pakong C Rencana 14 Batu Bintang Kecamatan
Batumarmar C Rencana 15 Batu Kerbuy Kecamatan Pasean C Rencana
Sumber: Hasil Analisis
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 21
D. Rencana Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan
Rencana jaringan pelayanan angkutan jalan di Kabupaten
Pamekasan
berupa rute angkutan umum wilayah. Untuk meningkatkan
layanan
transportasi angkutan umum maka direncanakan trayek angkutan
umum yang dapat menjangkau seluruh wilayah Kabupaten
Pamekasan.
Rencana trayek angkutan umum yang dikembangkan adalah untuk
melayani pergerakan transportasi orang di dalam Kabupaten
Pamekasan adalah sebagai berikut:
1. Ceguk - Lawangan Daya;
2. Ceguk Bugih;
3. Lawangan Daya Padelegan;
4. Lawangan Daya Sotabar;
5. Lawangan Daya Branta Pesisir;
6. Lawangan Daya Kadur;
7. Bugih Palengaan;
8. Bugih Pegantenan;
9. Bugih Proppo;
10. Lawangan Daya Pegagan;
11. Pakong-Propo; dan
12. Pegantenan Batumarmar Pasean.
Untuk lebih jelasnya lihat pada peta 3.6 rencana trayek
angkutan
penumpang umum. Sedangkan untuk layanan angkutan penumpang
keluar/ masuk Kabupaten Pamekasan dilayani trayek Angkutan
Antar
Provinsi (AKAP) dan angkutan umum Antar Kabupaten Dalam
Propinsi
(AKDP) seperti diperlihatkan pada tabel 3.5 berikut .
Tabel 3.5 Trayek angkutan Bus Keluar/ Masuk Kabupaten
Pamekasan
Jenis No Trayek AKAP 1 Sumenep Jakarta (Lebak)
2 Sumenep Jakarta (Pulo Gadung) AKDP 1 Sumenep Kamal
2 Sumenep Surabaya 3 Sumenep - Probolinggo
Sumber: Studi Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kabupaten
Pamekasan
E. Rencana Jaringan Perhubungan Sungai, Danau dan
Penyeberangan
Untuk pengembangan jaringan perhubungan sungai, danau dan
penyeberangan di kabupaten Pamekasan akan dikembangkan di:
1. Dermaga penyeberangan lintas antar kabupaten meliputi
pelabuhan
Talang Siring di Desa Montok Kecamatan Larangan untuk
melayani
transportasi dari Kabupaten ke Pasuruan, Probolinggo,
Situbondo
dan Banyuwangi.
2. Dermaga penyeberangan lintas antar provinsi meliputi
pelabuhan di
Desa Batu Kerbuy Kecamatan Pasean untuk melayani
transportasi
laut dari kabupaten ke luar povinsi lain.
F. Rencana Terminal Barang
Disamping pengembangan terminal penumpang, di Kabupaten
Pamekasan juga direncanakan pembangunan prasarana angkutan
barang dengan merencanakan terminal angkutan barang. Adapun
persyaratan lokasi terminal barang adalah sebagai berikut :
1. Terletak dalam jaringan lintas angkutan barang;
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 22
2. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan
sekurang-kurangnya kelas
IIIA;
3. Tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 ha untuk terminal di
Pulau
Jawa, dan 2 ha untuk terminal di pulau lainnya;
4. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari
terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa
dan
30 m di pulau lainnya, dihitung dari jalan ke pintu keluar
atau
masuk terminal.
Adapun rencana terminal angkutan barang di Kabupaten
Pamekasan
adalah di Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan Kabupaten
Pamekasan.
3.2.1.2 Rencana Sistem Pengembangan Jaringan Transportasi
Laut
Untuk memperlancar pergerakan transportasi barang dan orang
keluar/
masuk Kabupaten Pamekasan maka direncanakan pengembangan
transportasi
laut meliputi:
1. Pengembangan Pelabuhan Branta di Desa Branta Pesisir
Kecamatan Tlanakan
sebagai pelabuhan pengumpul yang berfungsi sebagai pengumpul,
sehingga
dapat meningkatkan layanan keluar-masuk barang melalui
pelabuhan
tersebut.
2. Merencanakan pelabuhan baru yaitu :
- Pelabuhan pengumpan di Talang Siring di Desa Montok
Kecamatan
Larangan untuk melayani transportasi dari Kabupaten Pamekasan
ke
Pulau Jawa.
- Pelabuhan pengumpan di Desa Pagagan Kecamatan Pademawu
untuk
melayani angkutan barang, sapi dari kabupaten menuju
Pasuruan,
Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi.
- Pelabuhan pengumpul di Desa Batu Kerbuy Kecamatan Pasean
untuk
melayani transportasi laut dari kabupaten ke provinsi lain.
Untuk lebih jelasnya lihat peta 3.7 rencana pengembangan sistem
jaringan
transpotasi laut.
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 23
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 24
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 25
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 26
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 27
3.2.2 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Pasarana Lainnya
Pengembangan sistem jaringan parasarana lainnya di Kabupaten
Pamekasan meliputi rencana pengmbangan sistem jaringan prasarana
energi,
telekomunikasi, sumber daya air dan pengelolaan lingkungan.
Untuk lebih
jelasnya lihat pada uraian berikut.
3.2.2.1 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana
Energi
Kebutuhan energi listrik di Kabupaten Pamekasan diperkirakan
akan
semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan perkembangan kawasan
perencanaan
pada saat ini dan yang akan datang. Rencana pengembangan energi
listrik di
Kabupaten Pamekasan meliputi :
1. Pembangunan industri kelistrikan dalam bentuk Pembangkit
Listrik Tenaga
Uap (PLTU) di Kecamatan Tlanakan.
2. Pengembangan energi alternative berupa energi biomassa di
Kecamatan
Larangan dan Kecamatan Kadur.
3. Pengembangan energi alternative berupa energi surya
direcanakan diseluruh
kecamatan.
4. Rencana pengembangan area pengaman jaringan pada area
pengembangan
jaringan listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi yang melewati
Kecamatan
Pamekasan Kecamatan Propoo, dengan pengembangan gardu induk
di
Kecamatan Pamekasan.
5. Pemenuhan kebutuhan daya listrik 20 tahun yang akan datang di
Kabupaten
Pamekasan seperti terlihat pada tabel 3.6 3.10. Untuk lebih
jelasnya lihat
peta 3.8 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Energi.
Tabel 3.6 Proyeksi Kebutuhan Daya Listrik (VA) Kabupaten
Pamekasan Tahun 2012
No Kecamatan Jumlah Penduduk
Tahun 2012 (Jiwa)
Jumlah Rumah (Unit)
Kebutuhan Daya Listrik (VA)
Daya Listrik (VA)
Sarana Lingkungan
(VA)
A SSWP Selatan A1 Pamekasan 89.246 17.849 40.160.617 16.064.247
A2 Galis 32.293 6.459 14.531.976 5.812.791 A3 Larangan 63.817
12.763 28.717.675 11.487.070 A4 Pademawu 88.144 17.629 39.664.856
15.865.942 A5 Proppo 85.534 17.107 38.490.389 15.396.155 A6
Tlanakan 75.151 15.030 33.817.877 13.527.151 Total SSWP Selatan
434.185 86.837 195.383.390 78.153.356 B SSWP Tengah B1 Pegantenan
83.386 16.677 37.523.920 15.009.568 B2 Kadur 50.875 10.175
22.893.907 9.157.563 B3 Pakong 40.161 8.032 18.072.666 7.229.066 B4
Palengaan 98.833 19.767 44.474.955 17.789.982 Total SSWP Tengah
273.257 54.651 122.965.448 49.186.179 C SSWP Utara C1 Waru 79.784
15.957 35.902.778 14.361.111 C2 Batumarmar 82.931 16.586 37.319.111
14.927.644 C3 Pasean 56.286 11.257 25.328.804 10.131.522 Total SSWP
Utara 219.002 43.800 98.550.693 39.420.277
Sumber : hasil analisis
Tabel 3.7 Proyeksi Kebutuhan Daya Listrik (VA) Kabupaten
Pamekasan Tahun 2017
No Kecamatan Jumlah
Penduduk Tahun 2017
(Jiwa)
Jumlah Rumah (Unit)
Kebutuhan Daya Listrik (VA)
Daya Listrik (VA)
Sarana Lingkungan
(VA) A SSWP Selatan A1 Pamekasan 96.143 19.229 43.264.390
17.305.756 A2 Galis 35.654 7.131 16.044.476 6.417.791 A3 Larangan
73.763 14.753 33.193.296 13.277.319 A4 Pademawu 101.762 20.352
45.792.992 18.317.197 A5 Proppo 95.237 19.047 42.856.434 17.142.573
A6 Tlanakan 91.786 18.357 41.303.893 16.521.557 Total SSWP Selatan
494.346 98.869 222.455.481 88.982.193 B SSWP Tengah B1 Pegantenan
100.113 20.023 45.050.866 18.020.346 B2 Kadur 55.349 11.070
24.907.186 9.962.875 B3 Pakong 44.342 8.868 19.953.684 7.981.474 B4
Palengaan 109.545 21.909 49.295.280 19.718.112 Total SSWP Tengah
309.349 61.870 139.207.016 55.682.806 C SSWP Utara C1 Waru 97.460
19.492 43.856.912 17.542.765 C2 Batumarmar 94.818 18.964 42.668.293
17.067.317 C3 Pasean 60.636 12.127 27.286.316 10.914.526
Total SSWP Utara 252.914 50.583 113.811.520 45.524.608 Sumber :
hasil analisis
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 28
Tabel 3.8 Proyeksi Kebutuhan Daya Listrik (VA) Kabupaten
Pamekasan Tahun 2022
No Kecamatan Jumlah
Penduduk Tahun 2022
(Jiwa)
Jumlah Rumah (Unit)
Kebutuhan Daya Listrik (VA)
Daya Listrik (VA)
Sarana Lingkungan
(VA) A SSWP Selatan A1 Pamekasan 103.573 20.715 46.608.036
18.643.214 A2 Galis 39.365 7.873 17.714.398 7.085.759 A3 Larangan
85.259 17.052 38.366.439 15.346.576 A4 Pademawu 117.484 23.497
52.867.912 21.147.165 A5 Proppo 106.039 21.208 47.717.728
19.087.091 A6 Tlanakan 112.105 22.421 50.447.034 20.178.814 Total
SSWP Selatan 563.826 112.765 253.721.547 101.488.619 B SSWP Tengah
B1 Pegantenan 120.195 24.039 54.087.646 21.635.058 B2 Kadur 60.217
12.043 27.097.513 10.839.005 B3 Pakong 48.957 9.791 22.030.479
8.812.192 B4 Palengaan 121.418 24.284 54.638.046 21.855.218 Total
SSWP Tengah 350.786 70.157 157.853.685 63.141.474 C SSWP Utara C1
Waru 119.052 23.810 53.573.255 21.429.302 C2 Batumarmar 108.409
21.682 48.784.207 19.513.683 C3 Pasean 65.322 13.064 29.395.111
11.758.045
Total SSWP Utara 292.783 58.557 131.752.574 52.701.030 Sumber :
hasil analisis
Tabel 3.9 Proyeksi Kebutuhan Daya Listrik (VA) Kabupaten
Pamekasan Tahun 2027
No Kecamatan Jumlah
Penduduk Tahun 2027
(Jiwa)
Jumlah Rumah (Unit)
Kebutuhan Daya Listrik (VA)
Daya Listrik (VA)
Sarana Lingkungan
(VA) A SSWP Selatan A1 Pamekasan 111.578 22.316 50.210.091
20.084.036 A2 Galis 43.463 8.693 19.558.127 7.823.251 A3 Larangan
98.546 19.709 44.345.812 17.738.325 A4 Pademawu 135.635 27.127
61.035.891 24.414.357 A5 Proppo 118.068 23.614 53.130.450
21.252.180 A6 Tlanakan 136.920 27.384 61.614.125 24.645.650 Total
SSWP Selatan 644.210 128.842 289.894.496 115.957.798 B SSWP Tengah
B1 Pegantenan 144.305 28.861 64.937.120 25.974.848 B2 Kadur 65.512
13.102 29.480.456 11.792.183 B3 Pakong 54.052 10.810 24.323.429
9.729.372 B4 Palengaan 134.578 26.916 60.559.876 24.223.951 Total
SSWP Tengah 398.446 79.689 179.300.882 71.720.353 C SSWP Utara C1
Waru 145.427 29.085 65.442.220 26.176.888 C2 Batumarmar 123.948
24.790 55.776.754 22.310.701 C3 Pasean 70.371 14.074 31.666.883
12.666.753
Total SSWP Utara 339.746 67.949 152.885.857 61.154.343 Sumber :
hasil analisis
Tabel 3.10 Proyeksi Kebutuhan Daya Listrik (VA) Kabupaten
Pamekasan Tahun 2032
No Kecamatan Jumlah
Penduduk Tahun 2032
(Jiwa)
Jumlah Rumah (Unit)
Kebutuhan Daya Listrik (VA)
Daya Listrik (VA)
Sarana Lingkungan
(VA) A SSWP Selatan A1 Pamekasan 120.201 24.040 54.090.528
21.636.211 A2 Galis 47.986 9.597 21.593.753 8.637.501 A3 Larangan
113.905 22.781 51.257.064 20.502.825 A4 Pademawu 156.591 31.318
70.465.806 28.186.323 A5 Proppo 131.460 26.292 59.157.148
23.662.859 A6 Tlanakan 167.229 33.446 75.253.193 30.101.277
SSWP Selatan 737.372 147.474 331.817.492 132.726.997 B SSWP
Tengah B1 Pegantenan 173.251 34.650 77.962.896 31.185.159 B2 Kadur
71.273 14.255 32.072.954 12.829.182 B3 Pakong 59.678 11.936
26.855.031 10.742.013 B4 Palengaan 149.163 29.833 67.123.532
26.849.413
SSWP Tengah 453.365 90.673 204.014.414 81.605.766 C SSWP Utara
C1 Waru 177.646 35.529 79.940.713 31.976.285 C2 Batumarmar 141.715
28.343 63.771.585 25.508.634 C3 Pasean 75.809 15.162 34.114.227
13.645.691
SSWP Utara 395.170 79.034 177.826.525 71.130.610 Sumber : hasil
analisis
3.2.2.2 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana
Telekomunikasi Perkiraan kebutuhan pelayanan telekomunikasi di
wilayah perencanaan
adalah menggunakan proporsi penyebaran berdasarkan jumlah asumsi
Kepala
Keluarga, dimana dalam 1 KK diasumsikan berjumlah 5 jiwa. Untuk
proporsi
pelayanan tahun 2012 yaitu ditargetkan 10% dari jumlah KK, tahun
2017 yaitu
25% dari KK, tahun 2022 yaitu 35% dari KK, tahun 2027 yaitu 50%
dari KK dan
pada tahun 2032 yaitu 75% dari KK. Maka untuk lebih jelasnya
lihat pada tabel
3.11.
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 29
Tabel 3.11 Analisis Kebutuhan Sarana Telekomunikasi Kabupaten
Pamekasan Tahun 2012-2032
Tahun Proyeksi Proyeksi KK
Tingkat Kebutuhan
(%)
Proyeksi Jumlah Sambungan
(Unit) 2011 185.289 10% 18.529 2015 211.322 25% 52.830
2020 241.479 35% 84.518
2025 276.481 50% 138.240
2031 317.182 75% 237.886 Sumber : Hasil Analisis
Sistem prasarana telekomunikasi tidak hanya difokuskan pada
sistem
komunikasi melalui media konduktor berupa kabel, namun dengan
seiiring
perkembangan teknologi komunikasi tanpa kabel maka perlu
disiapkan sarana
komunikasi tanpa kabel. Untuk pemenuhan kebutuhan akan lokasi
penempatan
tower-tower untuk antena BTS bagi operator telekomunikasi
seluler yang telah
ditetapkan oleh BAPPEDA dan DISHUBKOMINFO serta SKPD
Kabupaten
Pamekasan, dapat diketahui bahwa pembangunan tower harus
berdasarkan
CELL PLAN yang telah ditetapakan. Dengan kebijakan ini maka
kesemrawutan
penempatan tower-tower BTS dapat diantisipasi sedini
mungkin.
Selain sebagai sarana komunikasi suara, sistem jaringan
telekomunikasi
yang direncanakan juga sekaligus dioptimalisasikan sebagai
sarana penyaluran
informasi berupa data digital yang digunakan untuk mensupport
kebutuhan
bidang teknologi informasi yang semakin pesat berkembang,
termasuk dalam hal
ini data internet dan sistim koneksi data terpadu beberapa
instansi pemerintah
maupun swasta, termasuk dunia pendidikan.
Adapun rencana fasilitas telekomunikasi pengembangannya
diprioritaskan pada :
a. Pelanggan-pelanggan baru;
b. Setiap Rumah Sakit dan puskesmas;
c. Kegiatan penunjang bidang perdagangan atau pertokoan;
d. Setiap lingkungan permukiman.
e. Penyediaan lahan terpadu untuk penempatan tower-tower BTS
telepon selular.
f. Penyediaan lahan dan fasilitas untuk kebutuhan stasiun bumi
satelit.
Arahan penyediaan fasilitas telepon umum, perlu dipertimbangkan
:
a. Jumlah telepon umum;
b. Kesesuaian lokasi penempatan;
c. Radius jangkauan pelayanan; dan diprioritaskan di kawasan
pusat-pusat
kegiatan perekonomian, sosial dan pemerintahan
Prasarana telekomunikasi yang dikembangkan, meliputi :
a. Rencana pengembangan prasarana telekomunikasi sistem
kabel,
dikembangkan pada wilayah pusat-pusat pertumbuhan dan sepanjang
jalan
arteri dan kolektor.
b. Rencana pengembangan prasarana telekomunikasi seluler, terus
ditingkatkan
perkembangannya melalui tower-tower Base Transceiver Station
(BTS) yang
dimanfaatkan secara bersama di seluruh kecamatan sesuai dengan
ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku.
c. Rencana pengembangan prasarana telekomunikasi sistem satelit,
untuk
meningkatkan pelayanan di wilayah terpencil atau yang tidak bisa
dilayani
oleh kedua sistem lainnya.
Untuk lebih jelasnya rencana pengembangan sisitem jaringan
telekomunikasi
lihat peta 3.9 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana
Telekomunikasi
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 30
3.2.2.3 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Sumber
Daya Air
Kabupaten Pamekasan terletak dalam Wilayah Sungai (WS) Madura
dan
Kepulauan yang merupakan wilayah sungai lintas kabupaten yang
menjadi
kewenangan provinsi. Rencana pengembangan sistem jaringan
prsarana sumber
daya air meliputi jaringan irigasi, jaringan air baku untuk air
bersih dan sistem
pengendali banjir. Untuk lebih jelasnya lihat uraian dibawah ini
dan peta 3.10
Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Sumber Daya
Air
A. Rencana Jaringan Irigasi
Kebutuhan air untuk irigasi pada suatu daerah dipengaruhi oleh
kondisi
meteorologi daerah yang bersangkutan dan jenis tanaman yang
ada.
Kondisi meteorologi yang berpengaruh adalah suhu udara dan curah
hujan.
Suhu udara yang tinggi mengakibatkan evapotranspirasi akan
meningkat
sehingga kebutuhan air untuk tanaman meningkat, dan sebaliknya.
Dalam
kondisi tertentu, air irigasi tidak hanya ditinjau dari besarnya
kebutuhan
untuk tumbuh tanaman, akan tetapi juga ditinjau dari keperluan
untuk
pengkondisian dalam menghambat tumbuhnya tanaman gulma.
Pengembangan sumber daya air untuk irigasi di Kabupaten
Pamekasan
meliputi :
1. Menurut Kepmen Nomor 390 Tahun 2007 Pemanfaatan suber
daya
air Daerah Irigasi (DI) meliputi :
a. Daerah Irigasi (D.I) kewenangan Provinsi yaitu D.I
Samiran
dengan luas 2.462 hektar.
b. Daerah Irigasi (D.I) kewenangan wilayah Kabupaten memiliki
luas
3.770 hektar meliputi :
- D.I Bales seluas 72 Ha;
- D.I Bangsokah seluas 125 Ha;
- D.I Batu Bintang seluas 100 Ha;
- D.I Batu Kerbuy seluas 190 Ha;
- D.I Blumbungan seluas 121 Ha;
- D.I Bulai seluas 238 Ha;
- D.I Cen Lencen seluas 51 Ha;
- D.I Duko I seluas 98 Ha;
- D.I Grujugan seluas 98 Ha;
- D.I Kapt. Blumbungan seluas 80 Ha;
- D.I Klampar seluas 189 Ha;
- D.I Kolbuk seluas 78 Ha;
- D.I Lancar seluas 138 Ha;
- D.I Panaguan seluas 151 Ha;
- D.I Penang seluas 200 Ha;
- D.I Polagan seluas 321 Ha ;
- D.I Prompong seluas 96 Ha;
- D.I Raja seluas 582 Ha;
- D.I Taman Waru seluas 90 Ha;
- D.I Toronan seluas 53 Ha;
- D.I Angsoka seluas 3 Ha;
- D.I Ba Oloh seluas 20 Ha;
- D.I Bajang seluas 14 Ha;
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 31
- D.I Balang seluas 35 Ha;
- D.I Batu Karang seluas 5 Ha;
- D.I Bungor seluas 47 Ha;
- D.I Burneh seluas 16 Ha;
- D.I Cangkreng seluas 30 Ha;
- D.I Dempo Timur seluas 35 Ha;
- D.I Dempol seluas 50 Ha;
- D.I Duko seluas 13 Ha;
- D.I Duko II seluas 33 Ha;
- D.I Duko II seluas 21 Ha;
- D.I Duko I seluas 19 Ha;
- D.I Enis seluas 15 Ha;
- D.I Glagas seluas 5 Ha;
- D.I Jrangoh seluas 10 Ha;
- D.I Kebun seluas 50 Ha;
- D.I Kenek seluas 8 Ha;
- D.I Kereman seluas 21 Ha;
- D.I Kolpoh seluas 12 Ha;
- D.I Lebek seluas 23 Ha;
- D.I Nyato seluas 43 Ha;
- D.I Ombar seluas 10 Ha;
- D.I Pancoran seluas 30 Ha;
- D.I Ponjanan seluas 15 Ha;
- D.I Pegantenan seluas 50 Ha;
- D.I Sanip seluas 10 Ha;
- D.I Sentaman seluas 6 Ha;
- D.I Sere seluas 5 Ha;
- D.I Taman Gangser seluas 15 Ha; dan
- D.I Taman Pakong seluas 30 Ha.
2. Pengelolaan saluran irigasi meliputi :
a. Melakukan pembangunan dan perbaikan saluran irigasi di
Kecamatan
Galis, Kecamatan Pasean, Kecamatan Palengaan, Kecamatan
Proppo,
Kecamatan Pakong, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pegantenan,
Kecamatan Tlanakan, dan Kecamatan Larangan;
b. Mempertahanaknan jaringan yang sudah ada;
c. Mengkonservasi kawasan sekitarnya sebagai kawasan sempadan
irigasi;
d. Jaringan tidak boleh terputus meskipun melalui kawasan
terbangun;
e. Tidak digunakan sebagai saluran pembuangan;
f. Meningkatkan sistem jaringan irigasi; dan
g. Menambah ketersediaan sumber air untuk irigasi melalui
pengembangan waduk, embun dan cekdam.
B. Rencana Jaringan Air Baku untuk Air Bersih
Perencana sistem penyediaan air minum di Kabupaten Pamekasan
dibagi
dalam beberapa sistem penyaluran. Setiap sistem penyaluran
yang
direncanakan akan melayani beberapa desa yang saling berdekatan
dengan
sisitem yang bersangkutan. Pengelompokan desa-desa tersebut
didasarkan
atas kedekatan dengan dusun-dusun tersebut dengan sumber air
baku dan
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 32
jangkau pipa pelayanan. Dalam perencanaan setiap sistem
penyaluran
menggunakan satu sumber air baku yaitu mata air atau air
permukaan.
Setiap penyediaan air minum di Kabupaten Pamekasan dibagi
dalam
beberapa sistem penyaluran. Terdapatnya mata air di
Kabupaten
Pamekasan, maka dapat digunakan untuk kebutuhan penyaluran
air
bersih sebagai sumber air bersih. Benerapa pertimbangan yang
digunakan
dalam pemilihan sumber air baku tersebut anatar lain adalah
:
1. Kuantitas dan kualitas sumber air baku yang dimaksud;
2. Kehandalan debit dari sumber air baku yang terpilih; dan
3. Kemudahan dalam proses pengolahannya.
Rencana pengembangan air bersih di Kabupaten Pamekasan meliputi
:
1. Pengembangan pengelolaan air permukaan yang diolah dan
dimanfaatkan untuk air bersih oleh masyarakat, sehingga
dapat
menekan exsploitasi air tanah guna menjaga keseimbangan air
tanah
yang berada di Daerah dan Kabupaten;
2. Sumber air baku peyediaan air minum dari mata air yang
tersebar di
Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Larangan,
Kecamatan Pakong, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Pasean,
Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Waru,
Kecamatan
Batumarmar, dan Kecamatan Palengaan;
3. Pembangunan prasarana air berupa pipanisasi air bersih di
Kecamatan
Pasean, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar, Kecamatan
Pakong,
Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur,
dan
Kecamatan Larangan.
4. Pembangunan prasarana air berupa bak penampung air di
Kecamatan
Proppo, Kecamatan Pakong, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan
Pagentenan,
Kecamatan Larangan dan Kecamatan Palengaan.
5. Pemenuhan kebutuhan air bersih 20 tahun yang akan datang di
Kabupaten
Pamekasan seperti terlihat pada tabel 3.12 3.16.
Tabel 3.12
Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kabupaten Pamekasan Tahun 2012
No Kecamatan Jumlah
Penduduk (Jiwa)
Kebutuhan air Total
(liter/detik)
Volume air limbah (liter/detik) Tahun 2012 Total Air
Limbah Rumah Tangga Pasar Umum
Fasum Fasos Perkantoran
A SSWP Selatan A1 Pamekasan 89.246 38 27 8 5 3 43 A2 Galis
32.293 14 10 3 2 1 15 A3 Larangan 63.817 27 19 6 4 2 30 A4 Pademawu
88.144 37 26 8 5 3 42 A5 Proppo 85.534 36 25 8 5 3 41 A6 Tlanakan
75.151 31 22 7 4 2 35
Total SSWP Selatan 434.185 184 129 39 26 13 206 B SSWP
Tengah
B1 Pegantenan 83.386 35 24 7 5 2 39 B2 Kadur 50.875 22 15 5 3 2
24 B3 Pakong 40.161 17 12 4 2 1 19 B4 Palenggan 98.833 42 29 9 6 3
47
Total SSWP Tengah 273.257 116 81 24 16 8 130 C SSWP Utara C1
Waru 79.784 33 23 7 5 2 37 C2 Batumarmar 82.931 35 25 7 5 2 39 C3
Pasean 56.286 24 17 5 3 2 27 Total SSWP Utara 219.002 92 65 19 13 6
103
Sumber : Hasil Analisis
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 33
Tabel 3.13 Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kabupaten Pamekasan
Tahun 2017
No Kecamatan Jumlah
Penduduk (jiwa)
Kebutuhan air Total
(liter/detik)
Volume air limbah (liter/detik) Tahun 2017 Total Air
Limbah Rumah Tangga Pasar Umum
Fasum Fasos Perkantoran
A SSWP Selatan A1 Pamekasan 96.143 41 28 9 6 3 86 A2 Galis
35.654 15 10 3 2 1 32 A3 Larangan 73.763 30 21 6 4 2 64 A4 Pademawu
101.762 42 29 9 6 3 88 A5 Proppo 95.237 40 28 8 6 3 84 A6 Tlanakan
91.786 37 26 8 5 3 78 Total SSWP Selatan 494.346 204 143 43 29 14
432 B SSWP Tengah
B1 Pegantenan 100.113 40 28 8 6 3 45 B2 Kadur 55.349 23 16 5 3 2
26 B3 Pakong 44.342 18 13 4 3 1 21 B4 Palenggan 109.545 46 32 10 6
3 51 Total SSWP Tengah 309.349 128 89 27 18 9 143 C SSWP Utara C1
Waru 97.460 39 27 8 5 3 83 C2 Batumarmar 94.818 39 27 8 5 3 83 C3
Pasean 60.636 26 18 5 4 2 54
Total SSWP Utara 252.914 104 73 22 15 7 220 Sumber : Hasil
Analisis
Tabel 3.14 Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kabupaten Pamekasan
Tahun 2022
No Kecamatan Jumlah
Penduduk (jiwa)
Kebutuhan air Total
(liter/detik)
Volume air limbah (liter/detik) Tahun 2022 Total Air
Limbah Rumah Tangga Pasar Umum
Fasum Fasos Perkantoran
A SSWP Selatan A1 Pamekasan 103.573 31 9 6 3 49 67 A2 Galis
39.365 16 11 3 2 1 18 A3 Larangan 85.259 35 24 7 5 2 39 A4 Pademawu
117.484 48 34 10 7 3 54 A5 Proppo 106.039 44 31 9 6 3 49 A6
Tlanakan 112.105 45 31 9 6 3 50 Total SSWP Selatan 563.826 219 141
46 29 62 278 B SSWP Tengah
B1 Pegantenan 120.195 48 34 10 7 3 54 B2 Kadur 60.217 25 18 5 4
2 28 B3 Pakong 48.957 20 14 4 3 1 23 B4 Palenggan 121.418 51 35 11
7 4 57 Total SSWP Tengah 350.786 145 101 30 20 10 162 C SSWP Utara
C1 Waru 119.052 48 33 10 7 3 101 C2 Batumarmar 108.409 45 31 9 6 3
95 C3 Pasean 65.322 28 19 6 4 2 58
Total SSWP Utara 292.783 120 84 25 17 8 254 Sumber : Hasil
Analisis
Tabel 3.15 Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kabupaten Pamekasan
Tahun 2027
No Kecamatan Jumlah
Penduduk (jiwa)
Kebutuhan air Total
(liter/detik)
Volume air limbah (liter/detik) Tahun 2027 Total Air
Limbah Rumah Tangga Pasar Umum
Fasum Fasos Perkantoran
A SSWP Selatan A1 Pamekasan 111.578 47 33 10 7 3 53 A2 Galis
43.463 18 13 4 3 1 20 A3 Larangan 98.546 35 24 7 5 2 39 A4 Pademawu
135.635 56 39 12 8 4 62 A5 Proppo 118.068 49 34 10 7 3 55 A6
Tlanakan 136.920 55 38 12 8 4 61 Total SSWP Selatan 644.210 260 182
55 36 18 291 B SSWP Tengah
B1 Pegantenan 144.305 58 41 12 8 4 65 B2 Kadur 65.512 27 19 6 4
2 31 B3 Pakong 54.052 23 16 5 3 2 25 B4 Palenggan 134.578 56 39 12
8 4 63 Total SSWP Tengah 398.446 164 115 35 23 12 184 C SSWP Utara
C1 Waru 145.427 58 41 12 8 4 65 C2 Batumarmar 123.948 51 36 11 7 4
57 C3 Pasean 70.371 30 21 6 4 2 33 Total SSWP Utara 339.746 139 97
29 19 10 156
Sumber : Hasil Analisis
Tabel 3.16 Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kabupaten Pamekasan
Tahun 2032
No Kecamatan Jumlah
Penduduk (jiwa)
Kebutuhan air Total
(liter/detik)
Volume air limbah (liter/detik) Tahun 2032 Total Air
Limbah Rumah Tangga Pasar Umum
Fasum Fasos Perkantoran
A SSWP Selatan A1 Pamekasan 120.201 51 35 11 7 4 57 A2 Galis
47.986 20 14 4 3 1 22 A3 Larangan 113.905 47 33 10 7 3 52 A4
Pademawu 156.591 64 45 13 9 4 72 A5 Proppo 131.460 55 38 11 8 4 61
A6 Tlanakan 167.229 67 47 14 9 5 75 Total SSWP Selatan 737.372 303
212 64 42 21 340 B SSWP Tengah
B1 Pegantenan 173.251 70 49 15 10 5 78 B2 Kadur 71.273 30 21 6 4
2 33 B3 Pakong 59.678 25 17 5 3 2 28 B4 Palenggan 149.163 62 43 13
9 4 70 Total SSWP Tengah 453.365 187 131 39 26 13 209 C SSWP Utara
C1 Waru 177.646 71 50 15 10 5 80 C2 Batumarmar 141.715 58 41 12 8 4
65 C3 Pasean 75.809 32 22 7 4 2 36 Total SSWP Utara 395.170 161 113
34 23 11 181
Sumber : Hasil Analisis
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 34
C. Sistem Pengendalian Banjir
Rencana sisitem pengendalian banjir di Kabupaten Pamekasan
meliputi :
1. Pengurangan potensi limpasan permukaan;
2. Penampungan limpasan permukaan;
3. Konservasi lahan;
4. Pembuatan embung; dan
5. Peningkatan kapasitas pengaliran sarana drainase.
3.2.2.4 Rencana Sistem Pengelolaan Lingkungan
Rencana sistem pengelolaan lingkungan di Kabupaten Pamekasan
di
bagi menjadi dua yaitu sistem pengelolaan sampah da sistem
instalansi
pengelolaan lumpur tinja. Untuk lebih jelasnya lihat pada uraian
berikut ini dan
peta 3.11 Rencana Sistem Pengelolaan Lingkungan.
A. Sistem Pengelolaan Sampah
Sampah diartikan sebagai limbah pada sisa aktifitas manusia
atau
masyarakat, tidak terpakai, dapat bersifat sampah basah maupun
sampah
kering karena membahayakan kesehatan lingkungan sehingga
harus
disingkirkan dan dikelola dari lingkungan. Kondisi eksisting
pengolahan
sampah ditinjau dari aspek teknis berdasarkan hasil survey dan
data
sekunder di Kabupaten Pamekasan sudah dilakukan dengan
sistem
pengolahan sampah melalui pewadahan, pengumpulan sampah
dengan
gerobak sampah, pemindahan di TPS, pengangkutan dan
pembuangan
akhir ke Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) khususnya di daerah
perkotaan
yaitu di Desa Agsana Kecamatan Palengaan. Sedangkan untuk
kecamatan
lainnya belum ada sistem pengelolaan sampah sehingga masih
dilakukan
dengan cara tradisonal yakni membakar sampah di perkarangan
rumah
masing-masing.
Berdasarkan dari kondisi eksisting tersebut maka
meningkatnya
pembangunan kota, penambahan jumlah penduduk, tingkat aktifitas
dan
tingkat sosial ekonomi masyarakat, diiringi dengan bertambahnya
jumlah
timbulan sampah dari hari ke hari akan menambah permasalahan
sampah
yang semakin kompleks. Oleh karena itu direncanakan
pengelolaan
sampah dengan mempertimbangkan pemrosesan yang bertumpu pada
pemanfaatan kembali baik secara langsung sebagai bahan baku
maupun
sebagai sumber energi, sehingga tercipta keseimbangan dan
keselarasan
dalam pengoperasian maupun pembiayaan.
Sebagaimana telah dibahas pada bagian sebelumnya, pola
pengelolaan
sampah yang akan dilaksanakan di Kabupaten Pamekasan
hendaknya
dikembangkan dengan pengolahan untuk menjadikan sampah
sebagai
sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali. Untuk itu
diperlukan
peran serta masyarakat agar mencapai kondisi masyarakat yang
hidup
sehat dan sejahtera di masa yang akan datang, baik yang tinggal
di daerah
perkotaan maupun perdesaan. Oleh karena itu diperlukan
pengelolaan
sampah yang dilakukan dengan pendekatan yang konprehensip dari
hulu
ke hilir. Pengelolaan sampah tersebut dilakukan dengan
kegiatan
pengurangan dan penanganan sampah sesuai dengan UU No. 18
tahun
2008. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan,
penggunaan
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 35
kembali, dan pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan
sampah
meliputi pemilahan, pengolahan, dan pemerosesan akhir.
Untuk itu arahan rencana pengelolaan sampah di Kabupaten
Pamekasan di
arahkan sebagai Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
sehingga
sampah yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan kembali yang
hanya di
buang ke pembuangan akhir (landfilling). Sistem pengolahan
sampah
tersebut diperlukan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
sampah
secara terpadu (Integreated Solid Waste Management).
Keterlibatan
masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan salah satu faktor
aspek
teknis untuk menanggulangi persoalan sampah perkotaan.
Pengolahan
sampah terpadu ini bertujuan untuk penanganan sampah secara
konvensional yang dimulai dengan melakukan sosialisasi,
kadarisasi,
pelatihan dan kampanye. Kegiatan ini akan memberikan pemahaman
kepada masyarakat di Kabupaten
Pamekasan dengan konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery)
dengan
tujuan mengurangi timbulan sampah, memanfaatkan dan
menggunakan
kembali sampah yang berpotensi untuk di daur ulang. Rencana
penerapan
pengolahan sampah terpadu dilakukan dengan proses soialisasi,
kadarisasi
dan pelatihan dimana masyarakat ditekankan pada partisipasinya
untuk
memilah sampahnya sendiri dengan tujuan untuk menangani dan
mengurangi timbulan sampah pada sumbernya. Rencana sistem
pengolahan sampah secara terpadu (Integreated Solid Waste
Management)
yang perlu dilakukan adalah :
1. Pemilahan Pada Sumber Sampah
Pemilahan sampah tersebut dilakukan ke dalam tiga wadah
sampah,
masing-masing diisi oleh sampah anorganik, (plastik, kertas,
gelas,
kaleng, logam), Sampah B3, dan sampah organik (sampah
basah).
Wadah sampah ini berukuran 40 liter dan ditempatkan di muka
rumah
atau bangunan lainnya. Pemilahan pada Wadah sampah ini akan
mendorong terjadinya upaya 4 R (Reuse, Reduce, Recycle,
Recovery) di
Kabupaten Pamekasan. Berikut diagram pengolahan sampah untuk
mempermudah pemilahan.
-
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
2012 - 2032
RENCANA
III - 36
2. Penempatan Pengumpulan Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu
(TPST)
Penempatan TPST di tempatkan di masing-masing kecamatan di
Kabupaten Pamekasan, untuk lebih jeasnya lihat peta 3.11.
Sampah
yang sudah dipilah dari rumah tangga akan dikumpulkan oleh
Pengumpulan sampah berupa Gerobak penyortir sampah dalam hal
ini
dirancang dengan memiliki kotak khusus untuk memisahkan
antara
sampah organik, sampah anorganik, sampah sampah B3. Berikut
diperlihatkan pada gambar sarana gerobak penyortir sampah