BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bangil. Peneliti memilih sekolah tersebut karena tersedia sarana yang mendukung pelaksanaan pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik menggunakan metode discovery inquiry, di mana masing- masing siswa memiliki buku teks sendiri yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru, baik di dalam kelas maupun diluar kelas. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada awal semester I Tahun Ajaran 2015/2016. Waktu penelitian menyesuaikan dengan waktu penyampaian pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik untuk materi Muatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bangil. Peneliti memilih
sekolah tersebut karena tersedia sarana yang mendukung pelaksanaan
pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik menggunakan metode
discovery inquiry, di mana masing-masing siswa memiliki buku teks
sendiri yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru,
baik di dalam kelas maupun diluar kelas.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada awal semester I Tahun Ajaran 2015/2016.
Waktu penelitian menyesuaikan dengan waktu penyampaian pelajaran
Dasar dan Pengukuran Listrik untuk materi Muatan Listrik di sekolah
tempat penelitian, yakni antara bulan Juli-Agustus 2015.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen. Metode
eksperimen adalah metode penelitian dengan memberikan perlakuan
tertentu pada sampel penelitian. Menurut Solso & MacLin (2002),
penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan
minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan
sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitanya dalam
menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan,
maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan
perlakuan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh model
pembelajaran Discovery Learning pada mata pelajaran Dasar dan
Pengukuran Listrik. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Quasi Experimental Design yang bertujuan untuk mengetahui
suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya
perlakuan tertentu. Contoh khusus dari penelitian eksperimen adalah
adanya perlakuan tertentu. Ciri khusus dari penelitian eksperimen adalah
adanya percobaan atau trial. Percobaan ini berupa perlakuan atau
intervensi terhadap suatu variable. Dari perlakuan tersebut diharapkan
terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variable yang lain.
Eksperimen kuasi adalah eksperimen yang memiliki perlakuan
(treatments), pengukuran-pengukuran dampak (outcome measures), dan
unit-unit eksperiment (experimental units) namun tidak menggunakan
penempatan secara acak. Pada penelitian lapangan biasanya menggunakan
rancangan eksperiment semu (kuasi eksperimen). Desain tidak
mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi, dan pada saat
yang sama dapat mengontrol ancaman-ancaman validitas. Di sebut
eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak memiliki cir-ciri
rancangan eksperimen yang sebenarnya, karena variabel-variabel yang
seharusnya dikontrol atau di manipulasi.Oleh sebab itu validitas penelitian
menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai eksperimen yang sebenarnya.
Penelitian Quasi Experimental adalah untuk memperoleh informasi
yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan
eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan
untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Bentuk
penelitian ini dipilih karena objek penelitian ini adalah siswa, sehingga
tidak mungkin untuk membuat kondisi objek dari kedua kelompok sama.
Artinya ada variabel yang kondisinya tidak mungkin dibuat sama,
diantaranya tingkat kecerdasan siswa, keadaan sosial ekonomi, dan
motivasi belajar siswa.
Pada permasalahan penggunaan model pembelajaran discovery Learning
pada mata pelajran Dasar dan Pengukuran Listrik menggunakan rancangan Time
Series Design yang menggunakan rancangan sebagai berikut:
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
Keterangan:
O1 = Pretest Uji Validitas
O2 = Pretest Uji Skala Kecil
O3 = Prestest uji Skala Luas
O4 = Pretest Implementasi
X = Penggunaan Treatment
O5 = Postest Uji Validitas
O6 = Postest Uji Skala Kecil
O7 = Postest Uji Skala Luas
O8 = Postest Implementasi
Gambar 1 Proses time series
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study
sensus (Sabar, 2007).
Menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011:80).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik
Listrik SMK Negeri 1 Bangil di Kabupaten Pasuruan semester I Tahun
Ajaran 2015/2016. Jumlah total kelas X Teknik Listrik di sekolah ini
adalah empat kelas, yaitu kelas XTLa, XTLb, XTLc, dan XTLd.
Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan
karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, missal
karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil
sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representative (Sugiyono,2011).
Sampel penelitian ini adalah 1 kelas yaitu kelas XTLa yang jumlah
siswanya sebanyak 40 siswa. Dalam penelitian ini sampel tersebut
memiliki keadaan awal yang sama. Teknik pengambilan sampel tersebut
adalah teknik cluster random sampling yakni teknik pengambilan sampel
penelitian secara acak dari populasi yang terdiri atas cluster-cluster
tertentu, dalam hal ini terdiri atas kelas-kelas.
D. Identifikasi Variabel
Berdasarkan masalah “Penggunaan Model Pembelajaran Discovery
Learning pada Mata Pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik untuk
meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X di Smk Negeri 1 Bangil”.
Dalam penelitian ada dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Berikut ini akan diuraikan kedua variabel tersebut.
Variabel Bebas
Variabel independennya (x) atau variabel yang dapat berdiri sendiri
atau tidak terikat dengan variabel yang lain. Dalam masalah ini yaitu
variabel : metode pembelajaran.
1) Definisi operasional
Metode pengajaran adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik
untuk mencapai maksud dan cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan pembelajaran, guna mencapai tujuan
pembelajaran yang ditentukan.
2) Skala pengukuran
Skala pengukurannya adalah nominal dengan menggunakan
modelpembelajaran discovery learning.
Variabel dependennya (y) atau variabel yang terikat dengan variabel
laennya dan tidak dapat berdiri sendiri. Yang termasuk variabel
dependen yaitu prestasi belajar siswa kelas x. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kemampuan kognitif Dasar dan Pengukuran
Listrik. yang dimiliki siswa.
1) Definisi operasional
Kemampuan kognitif Dasar dan Pengukuran Listrik adalah
kemampuan siswa untuk mengetahui, memahami, mengaplikasi,
mensintesis, menganalisis, dan mengevaluasi suatu materi pelajaran.
Indikator pengukurannya adalah hasil ulangan.
2) Skala pengukuran
Skala pengukurannya adalah interval dengan skala nilai dari 0 sampai
100.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian pada gambar 1 yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut
1) Observasi sekolah
Observasi sekolah berguna untuk melihat kondisi lapangan seperti berapa
kelas yang ada, jumlah siswanya, cara mengajar guru elektro selama ini
2) Membuat perangkat pembelajaran berupa RPP, modul, dengan
menggunakan model pembelajaran discovery Learning.
3) Menyiapkan instrumen penelitian berupa tes prestasi belajar sekaligus
aturan penskorannya serta angket tanggapan siswa
4) Melakukan validasi instrument dan perbaikan instrument
5) Melakukan uji coba soal tes dan menghitung relibilitasnya
6) Mengadakan Pre test materi
7) Melaksanakan perlakuan dengan menggunakan model discovery learning.
8) Mengadakan Post test materi dasar dan pengukuran listrik.
9) Menganalisis data.
10) Membuat kesimpulan.
F. Teknik dan Alat Pengumpul Data
Ada tiga teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik
dokumentasi, teknik tes, teknik angket yang masing-masing akan
dijelaskan sebagai berikut:
1) Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik penelitian yang menggunakan
dokumen yang sudah ada sebagai sumber data. Dalam hal ini, sumber
data tersebut untuk mengetahui jumlah siswa dan keadaan awal Dasar
dan Pengukuran Listrik yang dimiliki siswa.
2) Tes
Test adalah serentetan pertanyaanatau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Tes disini dilakukan dua kali, sebelum dan sesudah diterapkannya
model discovery learning.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis
berbentuk esai. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam menguasai materi bahan kimia dalam keseharian. Tes yang
digunakan berbentuk esai berjumlah 8 soal. Pertimbangan
menggunakan tes berbentuk esai karena mempunyai manfaat sebagai
berikut :
a. Mudah disiapkan dan disusun.
b. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-
untungan.
c. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta
menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus.
d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya
dengan gaya bahasa dan caranya sendiri.
e. Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang
diteskan.
f. Tes esai dapat memperkecil kerja sama antar siswa sewaktu
mengerjakan soal. (Arikunto, 2005).
Adapun langkah-langkah penyusunan tes adalah sebagai berikut :
a. Menelaah kurikulum/silabus yang digunakan
b. Membuat kisi-kisi soal Pre test dan Post test
c. Membuat butir soal
d. Membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran
e. Mengembangkan tes yang telah disusun untuk penyempurnaan lebih
lanjutdengan mengkonsultasikan test yang telah disusun kepada dosen
pembimbing, dan guru elektronika agar mendapat pertimbangan.
f. Dilakukan validasi soal
g. Melaksanakan uji coba untuk melihat reliabilitas tes
h. Menggunakan instrumen tes yang disusun untuk penelitian
Tes diberikan sebelum pembelajaran (Pre test) dan sesudah
pelaksanaan pembelajaran (Post test) pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimaksudkan untuk
melihat kemampuan awal siswa, sedangkan tes akhir dimaksudkan
untuk melihat pengaruh pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
3) Teknik Angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya, atau segala sesuatu diketahui responden.
Angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas
belajar Dasar dan Pengukuran Listrik siswa.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian terdiri dari dua yaitu instrumen tes dan angket, yang
masing-masing akan dibahas sebagai berikut:
1. Instrumen Tes
Tes digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil kemampuan
kognitif siswa pada pokok bahasan muatan listrik dari pembelajaran
yang telah dilakukan dengan metode discovery learning, baik secara
individual maupun berkelompok.
Instrumen tes tersebut sebelumnya diujicobakan untuk
mendapatkan instrumen tes yang berkualitas, yang memenuhi kriteria
Validitas Item, Reliabilitas, Taraf Kesukaran Soal, dan Daya
Pembeda.
a. Validitas Item
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalitan suatu item tes. Item soal disebut valid jika dapat dengan
tepat mengukur apa yang hendak diukur atau dapat memenuhi
fungsinya sebagai alat ukur. Suatu item soal yang valid
mempunyai validitas tinggi, sedangkan item soal yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah. Teknik yang digunakan
untuk mengukur validitas butir soal dalam penelitian ini adalah
teknik korelasi point biserial, dengan persamaan:
Keterangan :
γ pbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betulbagi item