64 Syaeful Hikmat Nugraha, 2012 Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi” ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam istilah aslinya Penelitian Tindakan Kelas disebut dengan Classroom Action Research.Belakangan ini, penelitian tindakan kelas di Negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, Kanada telah berkembang dengan pesat. Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap penelitian tindakan kelas. Faktor penyebabnya adalah karena jenis penelitian ini mampu menawarkan peningkatan kompetensi professional guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan melihat berbagai indicator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Istilah PTK dideferensiasi dari pengertian pengertian berikut: Kemmis (1992): Action research as a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (including educational) situation in order to improve the rationality and justice of (a) their on social or educational practices, (b) their understanding of these practices, and (c) the situations in which practices are carried out. McNeiff (2002): Action research is a term which refer to a practical way of looking at your own work to sheck that it is you would like it to be. Because action research is done by you, the practitioner, it is often referred to as practitioner based research; and because it involves you thinking about and reflecting on your work, it can also be called a form of self-reflective practice.
24
Embed
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ind_0806475_chapter3.pdf · penelitian tindakan kelas di Negara-negara maju seperti Inggris, Amerika,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
64
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi”
ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam istilah aslinya Penelitian
Tindakan Kelas disebut dengan Classroom Action Research.Belakangan ini,
penelitian tindakan kelas di Negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia,
Kanada telah berkembang dengan pesat. Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir
ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap penelitian tindakan kelas. Faktor
penyebabnya adalah karena jenis penelitian ini mampu menawarkan peningkatan
kompetensi professional guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan melihat
berbagai indicator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada
siswa.
Istilah PTK dideferensiasi dari pengertian pengertian berikut:
Kemmis (1992): Action research as a form of self-reflective inquiry
undertaken by participants in a social (including educational) situation in order to
improve the rationality and justice of (a) their on social or educational practices, (b)
their understanding of these practices, and (c) the situations in which practices are
carried out.
McNeiff (2002): Action research is a term which refer to a practical way of
looking at your own work to sheck that it is you would like it to be. Because action
research is done by you, the practitioner, it is often referred to as practitioner based
research; and because it involves you thinking about and reflecting on your work, it
can also be called a form of self-reflective practice.
65
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan penjelasan Kemmis dan McNeiff tersebut, dapat dicermati
pengertian PTK secara lebih rinci dan lengkap. PTK didefinisikan sebagai suatu
bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan. Tindakan tersebut
dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka
dalam melaksanakan tugas sehari-hari, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik-praktik
pembelajaran tersebut dilakukan. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK
dilaksanakan dalam proses berdaur (cyclical) yang terdiri dari empat tahapan,
planing, action, observation/evaluation, dan reflection.
Dalam penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek
pembelajaran yang ia lakukan di kelas, melalui tindakan-tindakan yang direncanakan,
dilaksanakan dan dievaluasi. Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan
kelas yaitu adanya tindakan-tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses
belajar mengajar di kelas.
Hal ini sejalan dengan pendapat Suyanto (Basrowi, 2008: 26) mengemukakan
bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang besifat reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar memperbaiki dan atau
meningkatkan praktek-praktek pembelajaran secara lebih profesional.
Sedangkan menurut Hopkins (Basrowi, 2008: 26), classroom action research
merupakan salah satu jenuis penelitian tindakan yang bersifat praktis sebab
penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktikan guru sehari-hari. Secara singkat
dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis
66
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran
yang ada.
Penelitian tindakan kelas juga digambarkan sebagai suatu proses yang
dinamis di mana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statisterselesaikan dengan
sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang
menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Kemiss & mcTaggart
(Basrowi, 2008 : 26 ).
Priyono (Basrowi, 2008: 48) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas
adalah strategi pengembangan profesi guru karena (a) menempatkan guru sebagai
peneliti, bukan sebagai informan pasif, (b) menempatkan guru sebagai sebagai agen
perubahan, dan (c) mengutamakan kerja kelompok antara guru, siswa dan staf
pimpinan sekolah lainnya dalam membangun kinerja sekolah sekolah yang lebih
baik.
Tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas adalah untuk :
1) peningkatan dan perbaikan praktek pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh
guru.
2) perbaikan dan peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses
belajar mengajar.
3) terwujudnya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian berlangsung.
67
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi
dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan
kegitatan langsung yang berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Dengan
melakukan penelitian tindakan kelas seorang guru bisa menggambarkan manfaat
penelitian bagi guru itu sendiri atau guru yang lain.
Kebiasaan seorang guru untuk melaksanakan penilitian tindakan kelas dapat
mencerminkan bahwa guru tersebut mampu mengadakan inovasi dan
mengembangkan program pembelajaran.
Adapun mengenai tujuan akhir penelitian tindakan kelas adalah untuk
meningkatkan (1) kualitas praktik pembelajaran di sekolah, (2) relevansi pendidikan,
(3) mutu hasil pendidikan, dan (4) efisiensi pengelolaan pendidikan. Suyanto
(Basrowi, 2008: 52).
Desain yang dipergunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk
spiral atau siklus diambil dari Kemis dan MC Taggart yang terlihat pada gambar di
bawah ini.
68
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1 Model PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Kasbolah, 1998/1999 : 70)
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga tahap pada satu siklus, apabila
dalam tindakan kelas ini ditemukan kekurangan dan tidak terciptanya target yang
telah ditentukan, maka ini ditemukan dan tidak tercapainya target yang telah
ditentukan, maka diadakan perbaikan pada perencanaan dan pelaksanaan siklus
berikutnya.
69
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral Kemmis dan
Mc Taggart dengan melalui beberapa siklus tindakan dan terdiri dari empat
komponen yaitu :
1) Perencanaan (planning)
Rencana yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Pada tahap
perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan berdasarkan
identifikasi masalah pada obeservasi awal sebelum penelitian dilaksanakan.
Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci pada tahap
ini segala keperluan pelaksanaan peneliti tindakan kelas dipersiapkan mulai dari
bahan ajar, rencana pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, pendekatan
yang akan digunakan, subjek penelitian serta teknik dan instrumen observasi
disesuaikan dengan rencana.
2) Tindakan (action)
Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan
disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumya. Pelaksanaan tindakan
merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari teori dan
strategi belajar mengajar yang telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum
yang berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan
kerjasama peneliti dengan subjek penelitian sehingga dapat memberikan refleksi
dan evaluasi terhadap apa yang terjadi di kelas.
70
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3) Observasi (observation)
Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi merupakan
kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan
dalam PTK. Tujuan pokok observasi adalah untuk mengetahui ada tidaknya
perubahan yang terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang
berlangsung.
4) Refleksi (reflection)
Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarhan hasil refleksi ini,
peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana
awal. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, serta
apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran
berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat dan
direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru dan siswa,
metode, alat peraga maupun evaluasi.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Mengingat informasi yang diperlukan sifatnya beragam, maka beragam pula
teknik-teknik yang digunakan. Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik
pengumpulan data yang akan dibuat adalah wawancara, tes tertulis, catatan lapangan,
observasi, dan jurnal siswa.
71
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1) Wawancara
Wawancara ini dilakukan guru dan siswa untuk mencurahkan aspek-aspek yang
tidak dapat terjaring oleh teknik lain. Wawancara sebagai data tambahan, serta
sebagai data penguat untuk memperkuat data lain.
2) Tes
Tes akan dilakukan terhadap siswa setiap akhir pembelajaran. Tes yang
diberikan yaitu siswa diminta untuk membuat sebuah karangan deskripsi dengan
tema yang sudah ditentukan. Tulisan yang dihasilkan oleh siswa tersebut akan
dianalisis dan diberi penilaian kemudian dipilah-pilah ke dalam kaegori yang
sama. Apabila masih terdapat banyak keslahan, maka akan dianalisis
kesalahannya itu pada bagian mana saja. Hasil anlisis tes siswa tersebut
digunakan untuk perbaikan dalam siklus selanjutnya.
3) Catatan Lapangan
Rochiati (2009:125) menyatakan bahwa sumber informasi yang sangat penting
dalam penelitian ini adalah catatan lapangan (field notes) yang dibuat oleh
peneliti/mitra peneliti yang mlakukan pengamatan / observasi. Berbagai aspek
pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi
guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa mungkin juga hubungan
dengan orang tua siswa, iklim sekolah, leadership kepala sekolah; demikian pula
kegiatan lain dari penelitian ini seperti aspek orientasi, perencanaan,
pelaksanaan, diskusi dan refleksi, semuanya dapat dibaca kembali dari catatan
lapangan ini.
72
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti akan mencatat kegiatan dari awal
hingga akhir pembelajaran. Catatan lapangan diisi oleh peneliti / observer untuk
memberi masukan seperti catatan yang terjadi di kelas, saran perbaikan, dan
kendala ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Hasil catatan
lapangan berfungsi sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan
dalam siklus selanjutnya.
4) Observasi
Dalam penelitian tindakan kelas observasi dilakukan terutama untuk memantau
proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk dapat menata langkah-
langkah perbaikan. Observasi perlu didahului dengan pengenalan lapangan yang
hasilnya dihimpun dalam catatan lapangan. Observasi awal telah dilakukan
selama penulis melakukan PPL di SMK Pasundan 1 Bandung. Dalam penelitian
ini, penulis bertindak sebagai observer peserta pembelajaran dan peserta
tindakan secara bersamaan. Selain penulis, ada dua orang lagi yang menjadi
observer. Dua orang observer tersebut mengobservasi bagaimana cara penulis
menyampaikan materi pembelajaran serta mengobservasi siswa yang belajar.
Masukan-masukan dari kedua observer tersebut digunakan sebagai perbaikan
pada siklus selanjutnya.
5) Jurnal Siswa
Jurnal siswa dan catatan pembelajaran, digunakan untuk merefleksikan sebuah
data dari proses kegiatan pembelajaran siswa.
73
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.3. Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu
observasi dengan melakukan wawancara, tes tertulis, lembar observasi guru dan
siswa, jurnal siswa, catatan lapangan, dan rencana pelaksanaan pembelajaran tentang
menulis karangan deskripsi. Setelah data terkumpul dari hasil penelitian selanjutnya
dilakukan pengolahan data. Adapun langkah-langkah pengolahannya sebagai berikut.
1) Menganalisis lembar observasi guru yang telah diisi oleh observer yang
memperlihatkan bagaimana kemampuan guru dalam membuka pelajaran,
menyampaikan materi serta menutup pelajaran.
2) Mengnalisis lembar observasi siswa. Dalam analisis lembar observasi siswa ini
akan memperlihatkan bagaimana siswa memperhatikan atau tidaknya saat proses
pembelajaran berlangsung.
3) Menganalisis catatan lapangan yang berisi masukan dan saran perbaikan
terhadap penulis supaya siklus yang akan dilaksanakan selanjutnya bias
berlangsung lebih baik lagi.
4) Menganalisis hasil karangan siswa untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa
dalam menghasilkan karangan deskripsi.
3.4. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Pasundan 1 Bandung,
yang beralamat di jalan Balonggede no.44 Bandung. Sasaran penelitian ini adalah
siswa-siswi kelas XI Pemasaran 3 tahun ajaran 2011/2012.
74
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah ( Arikunto, 2002: 134). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri atas wawancara, observasi guru dan siswa, jurnal siswa, catatan
lapangan, instrumen tes, lembar kiteria penilaian karangan deskripsi, serta rencana
pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi.
3.5.1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia
kelas X1 Pemasaran 3 SMK Pasundan 1 Bandung. Wawancara dilakukan untuk
mengetahui gambaran umum mengenai proses pembelajaran karangan deskripsi
yang selama ini dilaksanakan.
Tabel 3.1
Wawancara
No. Petanyaan Jawaban
1 Bagaimana kemampuan belajar siswa dalam
pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia
di SMK Pasundan 1 Bandung
2 Apakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran
bahasa Indonesia di atas rata-rata mata
75
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pelajaran lain?
3 Dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
kompetensi apa yang paling menonjol, apakah
keterampilan menyimak, berbicara, membaca,
atau menulis?
4 Dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
keterampilan apa yang kurang dikuasai siswa?
5 Mengapa keterampilan tersebut kurang
dikuasai siswa?
6 Dalam keterampilan menulis, menyimak,
berbicara, dan membaca, keterampilan mana
yang kurang dikuasai siswa?
7 Mengapa keterampilan tersebut kurang
dikuasai siswa?
8 Apakah dalam pembelajaran bahasa Indonesia
sering digunakan metode atau media tertentu
untuk meningkatkan kemampuan siswa?
9 Jika ya atau pernah, metode atau media apa
saja yang pernah digunakan?
3.5.2. Lembar Observasi
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengamati
aktivitas siswa, guru, dan proses pembelajaran belangsung. Observasi dilakukan
sebagai masukan dan gambaran dalam pelaksanaan refleksi. Bentuk instrumen
yang digunakan adalah lembar aktivitas guru, lembar aktivitas siswa, dan catatan
lapangan.
76
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1) Lembar aktivitas guru
Observasi aktivitas guru dilakukan oleh observer dengan mengikuti
pedoman yang telah disiapkan.
2) Lembar aktivitas siswa
Observasi aktivitas siswa dilakukan oleh observer dengan mengisi format
yang telah disiapkan. Selain itu, observasi aktivitas siswa juga dilakukan
oleh penulis.
Berikut ini merupakan format observasi aktivitas guru dan siswa dalam
pembelajaran.
Tabel 3.2
Lembar Observasi Aktivitas Guru
No Aspek yang diamati
Penilaian
SB B C K
1
Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memotivasi siswa
c. Mengadakan apersepsi
d. Memberi acuan materi yang diajarkan
2
Sikap guru dalam proses pembelajaran
a. Kejelasan suara dalam komunikasi
dengan siswa
77
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Tidak melakukan hal-hal yang
mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme mimik dan perhatian
d. Mobilitas posisi tempat
3
Penugasan materi pembelajaran
a. Kejelasan memosisikan materi ajar
yang disampaikan dengan materi lain
yang terkait
b. Kejelasan menerangkan berdasarkan
tuntutan aspek kompetensi
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
atau ilustrasi sesuai tuntutan aspek
d. Mencerminkan penugasan materi ajar
secara proporsional
4
Implementasi langkah-langkah pembelajaran
a. Penyajian materi ajar sesuai dengan
langkah-langkah yang terdapat dalam
RPP
b. Proses pembelajaran mencerminkan
komunikasi dan guru berpusat pada
siswa
c. Antusias dalam menghadapi dan
menggunakan respon dari siswa
d. Cermat dalam memanfaatkan waktu
sesuai dengan alokasi yang
78
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
direncanakan
e. Kesesuaian penggunaan media
fotografi dengan pokok bahasan
5
Kemampuan menggunakan media fotografi
a. Memperhatikan prinsip penggunaan
media fotografi
b. Ketepatan saat menggunakan media
fotografi
c. Kemampuan mengoperasikan media
fotografi
d. Membantu meningkatkn proses
pembelajaran
6
Evaluasi
a. Melakukan evaluasi berdasarkan
tuntutan aspek
b. Melakukan evaluasi sesuai butir soal
yang telah direncanakan dalam RPP
c. Melakukan evaluasi sesuai alokasi
waktu yang direncanakan
d. Melakukan evaluasi sesuai dengan
bentuk dan jenis yang dirancang
7
Kemampuan menutup pelajaran
a. Meninjau kembali atau menyimpulkan
materi kompetensi yang diajarkan
79
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Mengevaluasi
c. Menugaskan kegiatan kurikuler
d. Menginformasikan bahan selanjutnya
Komentar mengenai aktivitas guru :
Keterangan:
Mengisi lembar observer dengan memberikan tanda centang (V)
Sangat Baik (SB) = 4
Baik (B) = 3
Cukup (C) = 2
Kurang (K) = 1
Rentang nilai:
A = 3,50-4,00 C = 1,75-2,74 E = 0.00-0,99
B = 2,75-3,49 D = 1,00-1,74
Observer ………………….2012
( …………………..……..…….)
80
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.3
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Penilaian
SB B C K
1 Siswa memberikan respon positif terhadap
pembelajaran menulis
2 Siswa memberi perhatian terhadap penjelasan guru
3 Siswa aktif dengan mengajukan pertanyaan
4 Siswa aktif dengan mengajukan pendapat
5 Siswa menjawab pertanyaan guru
6 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru
7 Siswa mengikuti pembelajaran sampai akhir
Keterangan:
Mengisi lembar observer dengan memberikan tanda centang (V)
Sangat Baik (SB) = 4
Baik (B) = 3
Cukup (C) = 2
Kurang (K) = 1
Observer ……………….2012
(……………………………..)
81
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.5.3. Instrumen Tes
Untuk mengetahui kemampuan proses belajar dalam membuat karangan
deskripsi, berikut adalah soal yang digunakan.
Tabel 3.4
Instrumen Tes
3.5.4. Jurnal Siswa
Jurnal siswa diberikan kepada siswa setiap akhir proses pembelajaran.
Jurnal ini diberikan dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai respons
siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Data yang diperoleh
digunakan sebagai masukan untuk pembelajaran berikutnya.
Buatlah sebuah karangan deskripsi sesuai dengan topik yang telah
ditentukan dengan melihat suatu kejadian dari sebuah fotografi dengan
memperhatikan perincian dan penyajian karangan, hasil penginderaan,
ejaan, diksi, isi dan penggunaan teknik karangan deskripsi
82
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.5
Jurnal Harian Siswa
Identitas
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Hari, tanggal :
Pertanyaan
1. Apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran menulis karangan deskripsi
dengan menggunakan media fotografi?
2. Kesan apa yang kamu dapatkan dengan pembelajaran menulis karangan
deskripsi dengan menggunakan media fotografi?
3. Kesulitan apa yang kamu temukan dengan pembelajaran menulis karangan
deskripsi dengan menggunakan media fotografi?
4. Apa saran kamu untuk pembelajaran yang akan datang?
3.5.5. Catatan Lapangan
Manfaat yang diperoleh adalah sebagai bahan refleksi untuk menentukan
rencana tindakan siklus berikutnya, sehingga perjalanan pembelajaran antar
siklus dapat di evaluasi kemajuannya. Berikut ini merupakan format catatan
lapangan yang digunakan pada saat penelitian berlangsung
83
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.6
Catatan Lapangan
Siklus ke :
Hari/Tanggal :
No. Hal yang harus diperbaiki Saran perbaikan
Observer
(………………………..……..)
84
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.5.6. Instrumen Analisis Karangan
Tabel 3.7
Skala Penilaian Menulis Karangan Deskripsi
Aspek yang Dinilai Skala Nilai
Bobot Skor
Maksimum 1 2 3 4 5
Perincian dan penyajian 5 25
Hasil Penginderaaan 5 25
Ejaan 3 15
Diksi 2 10
Kemampuan melibatkan
perasaan pembaca
5 25
Jumlah 20 100
Keterangan:
1 = kurang sekali
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
Kategori nilai = Perolehan Skor x 100
Skor Maksimum
Berikut ini adalah deskripsi kriteria dalam penilaian menulis karangan deskripsi.
a) Perincian dan Penyajian
5 = tulisan diuraikan secara terperinci, penyajian teratur dan jelas
4 = tulisan diuraikan secara terperinci dan penyajiannya teratur
3 = tulisan diuraikan kurang terperinci tetapi penyajiannya teratur
85
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2 = tulisan diuraikan kurang terperinci dan penyajiannya kurang teratur
1 = tulisan diuraikan tidak terperinci dan penyajiannya tidak teratur
b) Hasil Penginderaan
5 = tulisan terpusat pada hasil penginderaan, menggambarkan kesan hasil
penginderaan dan melibatkan 5 penginderaan
4 = tulisan terpusat pada hasil penginderaan sehingga menggambarkan
kesan hasil penginderaan
3 = tulisan terpusat pada hasil penginderaan, tetapi masih kurang
menggambarkan kesan hasil penginderaan
2 = tulisan kurang terpusat pada hasil penginderaan dan kurang
menggambarkan kesan hasil penginderaan
1 = tulisan tidak terpusat pada hasil penginderaan dan tidak
menggambarkan kesan hasil penginderaan
c) Ejaan
5 = penerapan ejaan benar, tidak ada kesalahan ejaan dan tanda baca, serta
sempurna
4 = penerapan ejaan benar, hanya ada satu kesalahan ejaan dan tanda baca
3 = penerapan ejaan benar, memenuhi aturan penulisan, sedikit kesalahan
tetapi masih bisa dimengerti
2 = penerapan ejaan tidak benar, banyak kesalahan ejaan tetapi masih bisa
Dimengerti
86
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1 = penerapan ejaan tidak benar, banyak kesalahan dan tidak bisa
dimengerti
d) Diksi
5 = pilihan katanya tepat, bahasanya sesuai, gaya bahasa menarik serta
bervariasi
4 = pilihan katanya tepat, bahasanya sesuai, dan gaya bahasa menarik
3 = pilihan katanya kurang tepat, bahasanya sesuai, tetapi gaya bahasanya
menarik
2 = pilihan kata kurang tepat, bahasa tidak sesuai, gaya bahasa kurang
menarik
1 = pilihan katanya tidak tepat, bahasa tidak sesuai, gaya bahasa tidak
menarik
e) Kemampuan melibatkan perasaan pembaca
5 = seluruh paragraf dalam tulisan mampu melibatkan perasaan pembaca
serta menimbulkan perasaan simpati terhadap apa yang dituliskan
4 = seluruh paragraf dalam tulisan mampu melibatkan perasaan pembaca
sehingga pembaca seolah-olah merasakan apa yang diceritakan penulis
3 = sebagian besar tulisan mampu melibatkan perasaan pembaca
2 = tulisan kurang dapat menghadirkan perasaan pembaca
1 = tulisan tidak mampu melibatkan perasaan pembaca
87
Syaeful Hikmat Nugraha, 2012
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.5.7. Kategorisasi Karangan Siswa
Setelah dianalisis, karangan yang dihasilkan oleh siswa diberi penilaian
dan dikategorikan berdasarkan nilai yang dihasilkan oleh siswa tersebut dengan
menggunakan system PAP (Penilaian Acuan Patokan) yang diadaptasi dari
Burhan Nurgiantoro, yaitu PAP skala 5 sebagai berikut ini.