Top Banner
13 Bab 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Penelitian Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode linear strategy. Gambar 3.1 linear strategy (Sarwono, 2007). Pada Gambar 3.1 terlihat linear strategy atau strategi garis lurus ini menerapkan urutan logis pada tahapan perancangan yang sederhana dan relatif sudah dipahami komponennya. Strategi ini sesuai untuk tipe perancangan yang telah berulangkali dilaksanakan, misalnya desain bangunan rumah tinggal. Suatu tahap yang dimulai setelah tahap sebelumnya diselesaikan, demikian seterusnya. 3.1.1 Tahapan Tahapan Perancangan Tahapan secara garis besar dalam perancangan Buku Batik Plumpungan Salatiga Dapat dilihat pada gambar 3.2 sebagai berikut:
24

Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

Aug 21, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

13

Bab 3

Metode dan Perancangan

3.1 Metode Penelitian

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode linear strategy.

Gambar 3.1 linear strategy (Sarwono, 2007).

Pada Gambar 3.1 terlihat linear strategy atau strategi

garis lurus ini menerapkan urutan logis pada tahapan perancangan

yang sederhana dan relatif sudah dipahami komponennya.

Strategi ini sesuai untuk tipe perancangan yang telah berulangkali

dilaksanakan, misalnya desain bangunan rumah tinggal. Suatu

tahap yang dimulai setelah tahap sebelumnya diselesaikan,

demikian seterusnya.

3.1.1 Tahapan – Tahapan Perancangan

Tahapan secara garis besar dalam perancangan Buku Batik

Plumpungan Salatiga Dapat dilihat pada gambar 3.2 sebagai

berikut:

Page 2: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

14

Gambar 3.2 Bagan Perancangan Buku Batik Plumpungan Salatiga.

1. Pengumpulan Data

Langkah pertama dalam pengembangan system ini adalah

pengumpulan data. Pada perancangan ini, dilakukan

pengumupulan data dengan cara membaca penelitian ataupun

jurnal yang sudah pernah ada dengan konsentrasi pembahasan

yang sama. Pengumpulan data juga dilakukan dengan cara

wawancara. Wawancara dilakukan dengan pemilik, penemu,

sekaligus pemengang hak kekayaan intelektual atas motif batik

plumpungan. Hal ini diperlukan untuk menganalisa sejauh mana

perkembangan batik dewasa ini, khususnya batik plumpungan

Page 3: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

15

salatiga. Hal ini diharapkan untuk menghasilkan data tentang

sejarah terbentuknya motif batik plumpungan, perkembangan,

serta proses pembuatannya.

2. Analisa Data Visual dan Data Verbal

Dari data yang sudah terkumpul akan diambil point

penting,yang nantinya diperlukan untuk pembuatan konsep.

3. Perancangan

Pada tahap ini point penting pada data yang sudah

dianalisis, disatukan untuk merancang konsep dari buku Batik

Plumpungan Salatiga. Ketika konsep sudah di dapat, langkah

selanjutnya adalah mewujudkan konsep dalam bentuk sketsa, lalu

di lanjutkan pada hasil komprehensif. Setelah semua langkah

sudah dilakukan, pada hasil akhir akan di buat dummy dari buku

yang sudah dirancang.

4. Pengujian

Langkah terakhir adalah pengujian, pada tahapan ini

memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa besar perancangn ini

berhasil dan di terima oleh target.

Page 4: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

16

3.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk perancangan komunikasi visual

ini didapat dengan cara membaca buku dan jurnal yang berkaitan

untuk menunjang kelengkapan data untuk perancangan buku ini.

Karya tulis lain yang menjadi patokan dan perbandingan dari

penulisan dan pembuatan perancangan buku Batik Plumpungan

Salatiga ini. Melakukan wawancara dengan pemilik sekaligus

pencetus terciptanya motif batik plumpungan.

3.2.1 Data Visual

Data Visual didapat dengan cara melakukan pengambilan

gambar secara langsung pada tempat produksi dan tempat

penjualan.

3.2.2 Data Verbal

Pengumpulan data verbal untuk perancangan komunikasi

visual ini didapat dengan cara membaca buku dan jurnal yang

berkaitan untuk menunjang kelengkapan data untuk perancangan

buku Batik Plumpungan Salatiga. Karya tulis lain yang menjadi

patokan dan perbandingan dari penulisan dan pembuatan

perancangan buku Batik Plumpungan Salatiga ini. Melakukan

wawancara dengan Bapak Bambang Pamulardi sebagai pemilik

sekaligus pencetus motif batik plumpungan.

Page 5: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

17

3.2.3 Analisa Data

Sebelum melakukan tahap perancangan, terlebih dahulu

harus mengetahui hasil pengumpulan data, agara dapat menarik

kesimpulan yang membantu dalam proses perancangan.

Wawancara dilakukan secara langsung dan dilakukan pada

tanggal 18 Agustus 2012. Bapak Bambang Pamulardi, adalah

subjek wawancar pada tanggal itu. Beliau adalah, pencetus motif

batik plumpungan. Bapak Bambang Pamulardi juga sebagai

pemilik usaha batik Plumpungan, beliau adalah pemilik hak

kekayaan intelektual atas motif batik Plumpungan.

Dari verbal dapat diambil kesimpulan antara lain :

1. Sebelumnya belum pernah ada yang menerbitkan buku

tentang batik Plumpungan Salatiga.

2. Media promosi batik Plumpungan lebih sering pada

keikutsertaan dalam pameran atau stand komersial, baik di

dalam kota maupun luar kota.

3. Belum banyak masyarakat yang tau perihal sejarah dan motif

batik Plumpungan Salatiga

4. Terdapat lebih dari 20 jenis motif yang dikembangkan dari

motif dasar Batik Plumpungan.

5. Batik Plumpungan adalah batik warisan kebudayaan sekaligus

menjadi identitas masyarakat Salatiga khususnya.

Serta data visual yang didapat, dirangkum pada gambar 3.3

Page 6: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

18

Gambar 3.3 Data Visual.

3.3 Perancangan Produk

Dalam proses perancangan produk, terdapat proses yang

runtut, agar hasil dari perancangan sesuai dengan konsep yang

diharapkan dan sesuai dengan analisa data yang ada.

Page 7: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

19

3.3.1 Konsep Perancangan

Proses pembuatan diawali dengan pembuatan konsep dari

buku yang akan dibuat. Konsep dari perancangan buku ini adalah

sebagai berikut, buku ini dihadirkan untuk menyampaikan

informasi tentang batik Plumpungan Salatiga yang berupa teks,

yang didukung dengan gambar yang komunikatif. Gambar

ilustrasi pendukung narasi teks di buat dengan gaya realis,

menggunakan teknik pewarnaan digital, yang divisualisasikan

menyerupai pewarnaan gambar di atas kanvas menggunakan cat

minyak. Gambar dibuat dengan gaya tersebut agar terdapat kesan

dewasa, serius, dan mudah diterima semua kalangan, tanpa

memerlukan latarbelakang khusus untuk memahaminya. Dalam

buku yang akan dirancang nantinya akan dibagi menjadi tiga

chapter. Dari ketiga chapter tersebut membahas tentang sejarah

terciptanya batik plumpungan Salatiga, proses pembuatan,

perkembangan pada saat ini. Buku ini disajikan memiliki tujuan

untuk menyampaikan informasi kepada pembaca, tentang batik

Plumpungan Salatiga. Kesan tenang, modern, ringan, dan

menarik, adalah hal yang diharapkan muncul dari pencitraan

buku ini.

3.3.2 Warna

Warna merupakan salah satu elemen penting dalam desain.

Elemen ini dapat membantu membawa psikologi persepsi

Page 8: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

20

pembaca pada suatu hal yang kita inginkan. Seperti dalam buku

ini, menggunakan warna yang diambil dari logo kota salatiga,

yaitu biru dan kuning. Warna biru akan menjadi dominansi utama

dari perancangan buku ini, karena warna ini dapat

merepresentasikan tentang karakter Salatiga, yang notabene asal

dari batik Plumpungan Salatiga. Biru dapat mencerminkan kesan

tenang, sejuk, dan nyaman dari kota transit, yaitu kota Salatiga.

3.3.3 Tipografi

Teks merupakan salah satu elemen layout dalam sebuah

buku, selain elemen visual , elemen teks juga memberi segala

informasi yang dibutuhkan target audience. Dalam pembahasan

sebuah teks, pastinya tidak akan lepas dari tipografi. Tipografi

memiliki kaitan dengan jenis huruf, ukuran, serta jarak antar

huruf, kata, baris, dan lebar paragraf.

Tipografi pada judul dipilih font barkentina yang memiliki

aksentuasi lengkung yang luwes. Dari data visual yang didapat,

diketahui bahwa motif dasar dari batik Plumpungan Salatiga

adalah dua bulatan, motif dasar batik Plumpungan lebih

cenderung memakai aksentuasi lengkung dan hanya sedikit motif

yang memakai aksentuasi kubistis. Maka dari itu jenis font ini di

pilih untuk merepresentasikan sifat dan ciri dari batik

Plumpungan.

Page 9: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

21

Narasi yang terdapat didalam buku di gunakan font myriad

pro, yang tergolong dalam jenis font sans serif. Jenis huruf ini

memiliki kesan sederhana, dan mudah dibaca pada ukuran kecil.

Pada narasi font di gunakan pada skala ukuran 12pt, dengan jarak

antar baris 25pt.

3.3.4 Layout

Dalam menata layout sebuah buku perlu adanya akur baca.

Prioritas urutan dari buku ini adalah gambar ilustrasi dari buku,

kemudian berlanjut untuk membaca narasi yang mewakili dari

gambar tersebut. Di pertimbangkan dari alur baca normal, yang

dimulia dari sisi kiri, dan berakhir pada sisi kanan, buku ini

dibuat degan layout dua halaman yang saling berkaitan, halamn

sebelah kiri diisi dengan gambar ilustrasi, sedangkan gambar

sebelah kanan diisi dengan narasi yang mewakili gambar.

Sehingga pembaca diarahkan untuk memahami dan menikmati

gambar terlebih dahulu, setelah itu pembaca akan melanjutkan

Page 10: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

22

membaca narasi pada haman sebelah kanan, untuk memahami

maksud dan arti dari ilustrasi.

3.3.5 Sketsa Perancangan

Setelah konsep dihasilkan, akan mulai divisualisasikan

dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses

pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini,

nantinya akan menjadi acuan dalam proses perancangan

selanjutnya. Berikut ini adalah sketsa dari proses perancangan

buku ini.

Gambar 3.4 Desain Buku Batik Plumpungan Salatiga

Page 11: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

23

Dapat dilihat pada Gambar 3.4, merupakan sketsa desain

dari Buku Batik Plumpungan Salatiga. Buku akan dibuat dengan

Ukuran B5, yaitu dengan spesifikasi tinggi 25 cm dan lebar 17,6

cm. Buku ini di buat dengan ukuran yang tidak terlalu besar, ini

dimaksutkan agar buku ini mudah dibawa. Jenis ketas yang

dipakai adalah jenis kertas yang memiliki dimensi 260gr. Unsur

estetika, menjadi pertimbangan pemilihan sifat kertas yang

mengkilat. Cover yang akan dipakai adalah jenis soft cover,

dengan pembedaan pada jenis kertas yang akan dipakai pada

bagian isi.

a. Perancangan Cover Buku

Cover merupakan cerminan dari isi sebuah buku. Gambar,

layout, ilustrasi, warna, dan tipografi yang digunakan haruslah

representatif dari isi buku. Dapat dilihat pada Gambar 3.5, sketsa

cover buku Batik Plumpungan Salatiga. Ilustrasi yang di buat

adalah, terdapat tangan yang membuat pola dasar batik, dimana

pola batik tersebut divisualkan setengah batik. Ilustrasi ini

menyampaikan maksud, bahwa, batik Plumpungan Salatiga

berasal dari adaptasi bentuk prasasti yang berupa batu. Dari

ilustrasi ini ditujukan agar tampilan awal dari cover, sudah dapat

menimbulkan rasa ingin tahu dari calon pembaca yang melihat.

Ilustrasi pada cover menunjukan tangan sesorang yang sedang

membatik sebuah batu, ilustrasi ini merupakan represntasi dari

Page 12: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

24

kalimat yang terdapat pada judul buku, yaitu “Melukis Prasasti

Menjadi Motif Batik”.

Gambar 3.5 Sketsa Ilustrasi Cover Buku Batik Plumpungan Salatiga

b. Perancangan Isi Buku

Sesuai konsep dari buku ini adalah menyampaikan

informasi tentang batik plumpungan Salatiga. Pada Gambar 3.6,

merupakan sketsa ilustrasi dari bagian bab yang menjelaskan

tentang sejarah, dan motif batik plumpungan Salatiga. Di dalam

bab tersebut menjelaskan tentang sejarah terbentuknya pola batik

Plumpungan Salatiga, siapa penemu, dan berbagai motif yang

dikembangkan pada batik plumpungan salatiga. Pada bab ini juga

di informasikan tentang inspirasi dari terbentuknya batik

Page 13: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

25

plumpunga Salatiga. Pada bab ini dihadirkan tetap dengan gaya

gambar yang sama, tidak merubah esensi yang akan diciptakan

di awal pada konsep. Visualisasi batu Plumpungan di gambarkan

dengan semirip mungkin, karena tidak ingin mengurangi esensi

historis pada penggambaran batu tersebut.

Gambar 3.6 Sketsa Ilustrasi bab sejarah Batik Plumpungan.

Pada Gambar 3.7 merupakan sketsa dari bab yang

membahas tentang proses pembuatan batik plumpungan. Pada

bagian ini menjelaskan secara runtut dalam proses pembuatan

batik Plumpungan Salatiga. Proses awal dari awal pembuatan

batik sampai proses akhir yaitu pengeringan. Proses pembuatan

batik Plumpungan sendiri tidak jauh beda dengan batik yang lain,

karena sebuah kain, dikatakan batik apabila dalam proses

pembuatan polanya, dilakukan pemberian malam diatas kain lalu

melalui proses pewarnaan dan dihilangkan malam yang

menempel sebagai pembentuk pola tadi. Pemberian malam pada

Page 14: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

26

proses batik ini di bedakan menjadi dua jenis, yaitu yang biasa

kita kenal dengan batik tulis yaitu, batik yang polanya dibuat oleh

seseorang menggunakan canting, secara manual menggunakan

tangan. Batik cap, adalah farian batik yang lain, dengan

pembedaan pada proses pembuatan pola, bukan menggunakan

canting, melainkan menggunakan cap yang dibuat dengan motif

yang berulang, dan dibuat dari bahan kuningan. Pada bab ini

masih menggunakan gaya gambar yang masih sama.

Gambar 3.7 Sketsa Ilustrasi Bab Proses Pembuatan

Batik Plumpungan Salatiga

Bab terakhir membahas dan memaparkan tentang

perkembangan dari batik plumpungan ini sendiri, dari

keberagaman jenis, ditinjau dari segi proses produksinya, seperti

yang terlihat pada Gambar 3.8. Perkembangan batik plumpunga

juga bukan hanya pada jenis produksinya, namun juga mulai

Page 15: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

27

merambah dalam hal karnaval, sergam pegawai, maupun seragam

sekolah. Pada proses bab perkembangan batik plumpungan ini di

maksutkan agar terlihat perkembangan serta bukti bahwa terdapat

respon nyata dan pengakuan masyarakat akan batik plumpungan.

Gaya gambar dari awal hingga akhir, masih menggunakan gaya

gambar yang sama, serta tidak terdapat pengulangan gambar pada

setiap halaman yang dibuat.

Gambar 3.8 Sketsa Ilustrasi Bab Perkembangan

Batik Plumpungan Salatiga

Page 16: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

28

Gambar 3.9 Sketsa layout Buku Batik Plumpungan Salatiga

Dari Gambar 3.9 dapat dilihat tentang sketsa layout dari

isi buku Batik Plumpungna Salatiga, setiap halaman akan secara

tidak langsung seolah-olah seperti terhubung, karena divisualkan

dengan kain yang saling menyambung dari satu halaman, ke

halaman yang lainnya. Layout yang demikian, di tujukan agar

buku ini menjadi satu kesatuan, walaupun beberapa narasi setiap

halaman tidak saling terintegras, tapi secara visual setiap halaman

akan terlihat saling menyambung.

Page 17: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

29

3.4 Promosi

Promosi dilakukan di toko buku tempat pemasaran dari

Buku Batik Plumpungan Salatiga, menggunakan x-banner.

Desain dari x-banner dibuat dengan masih selaras dengan desain

cover, serta merchandise. Ukuran dari x-banner masih

menggunakan ukuran standart , yaitu 60cm x 160 cm. Seperti

yang erlihat pada Gamabar 3.10. Ilustrasi yang terdapat pada

media ini, merupakan paduan dari ilustrasi-ilustrasi yang terdapat

di dalam buku, agar media promosi ini representatif dengan buku

yang dipasarkan.

Page 18: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

30

Gambar 3.10 Sketsa X-Banner

Pada awal buku ini dipasarkan, akan diberikan sebuah

hadiah, yang bertujuan menarik minat calon pembaca, serta

dalam jangka panjang, beberapa media yang digunakan sebagai

hadiah tersebut, akan menjadi salah satu media reminding atas

diterbitkannya buku ini. Merchandising akan dibuat untuk

diberikan kepada 50 pembeli pertama, yang bisa didapatkan di

toko buku tertentu. Merchandising ini secara tidak langsung

memberi daya tarik lain kepada calon pembeli terhadap sisi lain

buku ini. Merchandising juga memiliki fungsi untuk reminding

Page 19: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

31

dalam jangka waktu panjang, dengan asumsi, ketika buku ini

telah selesai berpromosi, orang yang melihatnya akan teringat

ataupun tertarik dengan buku batik Plumpungan Salatiga.

Promosi ini di di bagi menjadi tiga jenis, yaitu t-shirt, goody bag,

serta pembatas buku. Ketiga benda ini dipilih dengan

pertimbangan kisaran umur target konsumen dan nilai guna

barang tersebut kepada target konsumen. T-shirt memiliki nilai

guna yang tinggi, dari kisarn umur 17-35 tahun, mengingat

pakaian merupakan kebutuhan primer dari seseorang. Pembatas

buku merupakan salah satu benda yang sangat dekat dan sering di

jumpai bagi orang yang gemar membaca buku, sehingga benda

ini akan memiliki nilai guna bila di jadikan merchandise.

Page 20: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

32

Gambar 3.11 Sketsa Desain T-shirt

Desain t-shirt yang seperti terdapat pada Gambar 3.11, di

buat guna diberikan kepada 50 pembeli pertama pada toko buku

tertentu. Alasan media ini dipilih sebagai salah satu merchandise,

karena media ini lebih memiliki nilai guna yang cukup tinggi bagi

pembaca nati, karena pakaian merupakan salah satu kebutuhan

primer manusia. T-shirt di buat dengan bahan katun jenis 35 s,

berwarna hitam dan putih. Ilustrasi desain yang di tampilkan pada

t-shirt, juga masih terintegrasi dengan desain cover.

Page 21: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

33

Gambar 3.12 Sketsa Desain Goody Bag

Desain Goody Bag seperti pada Gambar 3.12, dibuat

dengan menggunakan kain berwarna hitam. Goody bag ini

memiliki dimensi tinggi 38 cm, lebar 32 cm, dan tebal 7,5 cm,

yang dapat dilihat pada Gambar 3.7. Goody bag ini akan

diberikan bersamaan dengan t-shirt kepada 50 pembeli pertama di

Page 22: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

34

toko buku tertentu. Goody Bag akan difungsikan sebagai tas

belanja buku Batik Plumpungan Salatiga. pemilihan Goody Bag

ini dipertimbangkan dari nilai guna dan efektifitas benda ini

sebagai media promosi dan juga media reminding. Goody bag

merupakan salah satu bentuk respon kampanye ramah lingkungan

pengurangan penggunaan tas plastik baru-baru ini.

Gambar 3.13 Sketsa Desain Pembatas Buku

Sabuk pembungkus buku sekaligus dapat digunakan

menjadi pembatas buku. Total panjang sabuk buku ini adalah 37

cm dan lebar 4 cm, sedangkan pembatas buku memiliki panjang

14 cm, dengan lebar 6 cm. Dapat dilihat pada Gambar 3.13,

Page 23: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

35

terdapat garis potong dan berubah fungsi menjadi pembatas

buku. Sabuk, sekaligus pembatas buku ini dibuat dari kertas yang

memiliki ketebala kisaran 260 gr. Khusus untuk jenis

merchandise ini, pembeli akan selalu mendapatkannya, tanpa

harus menjadi 50 pembeli pertama, karena sabuk buku ini adalah

bagian dari kesatuan buku ini, yang tidak mungkin dapat

dipisahkan.

3.5 Pengujian

Proses koreksi merupakan salah satu hal yang penting

dalam proses perancangan. Proses koreksi dilakukan dengan

meninjau kembali komposisi serta elemen-elemen yang ada pada

perancangan Buku Batik Plumpungan Salatiga ini, baik itu

desain, komposisi, harmonisasi, saturasi warna, dan juga

pengecekan terhadap jenis typography. Pada tahap koreksi ini,

juga dilakukan pengecekan terhadap konten-konten yang

dimasukan, apakah sudah berjalan baik sesuai dengan apa yang

diinginkan. Selain itu hal yang terpenting dalam perancangan ini

adalah, apakah pesan serta informasi sudah jelas dan

tersampaikan.

Page 24: Bab 3 Metode dan Perancangan - UKSW...dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi

36

Setelah proses koreksi selesai, barulah menuju proses

pengujian kwantitatif, yang dilakukan dengan cara kuisioner.

Kuisioner diberikan kepada target konsumen, agar dapat menilai

dari buku yang telah di buat.