42 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian Timbal Ekstrak Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata laurenti) - Vitamin C - Tannin - Saponin - Flavonoid - Carotenoid - Leusin - Glutamat Mengikat kelompok sulfihidril Inaktivasi enzim GSH, ALAD, GR, GPx, Glutation s- transferase,SOD, CAT Penurunan jumlah antioksidan dalam tubuh Keterangan : : tidak diteliti : diteliti : menghambat Induksi mediator inflammasi (TNF α, IL 1β, IL-6, IL-8) Meningkatkan ROS Stres oksidatif Degenerasi hidropik Meningkatkan lipid peroksidase Peningkatan Infiltrasi sel MN Peningkatan jumlah sel kupffer Nekrosis hepar
4
Embed
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESISeprints.umm.ac.id/39306/4/BAB 3.pdfTerdapat pengaruh pemberian ekstrak lidah mertua (Sansevieria trifasciata ver. laurentii) terhadap penurunan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
42
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Timbal
Ekstrak Lidah
Mertua
(Sansevieria
trifasciata laurenti)
- Vitamin C
- Tannin
- Saponin
- Flavonoid
- Carotenoid
- Leusin
- Glutamat
Mengikat kelompok
sulfihidril
Inaktivasi enzim
GSH, ALAD, GR,
GPx, Glutation s-
transferase,SOD,
CAT
Penurunan jumlah antioksidan
dalam tubuh
Keterangan :
: tidak diteliti
: diteliti
: menghambat
Induksi mediator
inflammasi (TNF α,
IL 1β, IL-6, IL-8)
Meningkatkan ROS
Stres oksidatif
Degenerasi
hidropik
Meningkatkan lipid
peroksidase
Peningkatan
Infiltrasi sel MN
Peningkatan jumlah sel
kupffer
Nekrosis hepar
43
Timbal menstimulasi munculnya stress oksidatif yang menyebabkan
kerusakan jaringan yang berujung pada nekrosis dari organ hepar, Timbal
mempengaruhi onset daripada stres oksidatif melalui dua mekanisme yang bekerja
secara simultan yaitu dengan menginduksi mediator inflamasi seperti TNF-α, IL 1β,
IL-6 dan IL-8, dan mendeplesi pembentukan antioksidan sehingga mengurangi
antioksidan untuk menangkal ROS dan cadangan didalam tubuh.
Pada organ hepar timbal yang menginduksi stress oksidatif terutama
merusak sel parenkim, namun, timbal juga mempengaruhi sel Kupffer yang
kemudian menghasilkan berbagai sitokin seperti TNF-α, IL 1β, IL-6 dan IL-8 yang
meningkatkan inflamasi sel. Inflamasi yang terjadi akan meningkatkan sel fagositik
seperti neutrofil dan makrofag yang akan memproduksi ROS dalam jumlah besar,
namun tidak hanya sel fagositik, sel nonfagositik juga menghasilkan ROS sebagai
respon dari sitokin yang dihasilkan oleh sel Kupffer yang akumulasinya akan
meningkatkan jumlah ROS pada jaringan hepar. (Biswas, 2016; Li,2015; Metwally
et al, 2015; Hegazy & Fouad,2014; Flora, 2012; Flora,2002)
Tubuh memiliki antioksidan untuk menghilangkan ROS salah satu
antioksidan yang terpenting adalah glutation tubuh untuk menghilangkan ROS yang
terbentuk oleh tubuh, antioksidan yang paling penting di dalam sel adalah glutation
(GSH), timbal berikatan dengan kelompok sulfihidril yang terdapat pada GSH,
menyebabkan terjadinya inaktivasi dari GSH. Timbal menginaktivasi ikatan
seperti, glutation reduktase (GR), glutation peroksidase (GPX) dan glutation-S-
transferase yang mana semakin menurunkan suplai GSH. (Ahamed & Siddiqui,
2007) serta δ-aminolevulinic acid dehydratase (ALAD), yang meningkatkan
akumulasi 5-aminolevulinic acid (ALA) yang memiliki kemampuan untuk
44
menginduksi pembentukan ROS di sel. selain itu timbal juga menginaktivasi super
oxide dismutase (SOD) serta catalase (CAT). Penurunan pada konsentrasi SOD dan
CAT menurunkan pembuangan radikal superoksida. Inaktivasi dari enzim-enzim
antioksidan ini menurunkan jumlahnya didalam tubuh sehingga pertahanan
terhadap ROS menurun dan jumlah ROS mengalami peningkatan. Peningkatan
jumlah ROS yang berlebihan dibandingkan kemampuan tubuh untuk
mendetoksifikasi atau memperbaiki kerusakan menyebabkan ketidakseimbangan
yang disebut sebagai stres oksidatif (Flora,2012; Flora, 2011; Flora et al., 2007).
Stress oksidatif kemudian mengubah membran bilayer dan menyebabkan
lipid peroksidasi dari polyunsaturated fatty acids (PUFA) menjadi lipoperoxyl
radical (LOO•) yang kemudian bereaksi dengan lipid untuk menghasilkan radikal
lipid dan lipid hydroperoxide (LOOH), LOOH bersifat tidak stabil dan selanjutnya
membentuk radikal peroksil dan alkoksil baru yang bersifat reaktif. Peroksidasi
dari lipid dan pemecahan lipid dengan pembentukan senyawa bersifat reaktif
menyebabkan perubahan pada permeabilitas dan fluiditas dari membran bilayer
yang merubah integritas dari sel. Perubahan dari integritas sel akibat lipid
peroksidasi menyebabkan pembengkakan pada sel hepatosit yang disebut sebagai
degenerasi hidropik, selain itu,lipid peroksidase akan memicu terjadinya infiltrasi
oleh sel-sel MN, hal ini akan mengarah pada terjadinya fibrosis hepar yang berakhir
pada nekrosis hepar (Metwally et al, 2015; Barrera,2012).
Lidah mertua (Sansevieria trifasciata laurentii) memiliki kandungan
senyawa alami seperti asam amino leusin dan glutamat yang tinggi, leusin
mempunyai kemampuan menjaga keseimbangan nitrogen pada tubuh manusia yang
mana apabila terjadi ketidakseimbangan nitrogen akan memunculkan jenis radikal
45
yang lain yang dapat merusak tubuh yaitu Reactive Nitrogen Species (RNS).
Glutamat memiliki peran dalam pembentukan glutation yang merupakan
antioksidan yang penting dalam tubuh dan juga memiliki kemampuan untuk
mengkelasi logam berat. Selain asam amino, lidah mertua juga kaya akan senyawa
aktif vitamin C yang memiliki kemampuan melindungi protein, lemak, karbohidrat,
dan asam nukleat dari kerusakan oleh pro-oksidan dengan melakukan sebuah
oksidasi single-electron untuk menarik reaktif intermediet yang buruk, dengan cara
ini vitamin C dapat mengurangi ROS, memulihkan glutation menjadi bentuk
reduced isoform, dan memutus reaksi radikal dari lipid peroksidasi sehingga dapat
menghambat peningkatan ROS serta menghambat terjadinya lipid peroksidasi.
Selain itu, vitamin C juga dapat secara langsung mengkelasi logam berat seperti
timbal. (Murray et al, 2012; Birben,2012; Combs & McClung,2017; Lehninger,
Nelson & Cox,2013; Brosnan J & Brosnan M, 2012; Ryan et al,2010 )
3.2. Hipotesis
Terdapat pengaruh pemberian ekstrak lidah mertua (Sansevieria trifasciata
ver. laurentii) terhadap penurunan degenerasi hidropik pada hepar tikus (Rattus
norvegicus strain wistar) yang diinduksi timbal per-oral