49 BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Bhineka Karya Manunggal adalah sebuah perusahan yang bergerak dalam bidang tekstil. Produk-produk yang dihasilkan PT. Bhineka Karya Manunggal diantaranya benang, kain mentah, kain jadi, dan pencetakan gambar atau motif di kain. Perusahaan ini berada di dalam group yang di namakan GUNA GROUP. Awalnya, GUNA GROUP berdiri tahun 1971 dan mendirikan PT. Gunatex di Pekalongan. PT. Gunatex bergerak di bidang tekstil dengan fokus produksi kain. GUNA GROUP mendirikan perusahaan pemasok benang sendiri yaitu PT. World Yamatex Spinning Mills (WYSM) di Bandung, Jawa Barat. Pada tahun 1991, GUNA GROUP naik ketingkat yang lebih tinggi lagi dengan mendirikan PT. Bhineka Karya Manunggal yang terintegrasi penuh pada tekstil yang berlokasi di Karawang dengan luas sekitar 60 hektar. Ada 2 aktivitas produksi dalam perusahaan: 1. Produksi terus-menerus. Produksi terus menerus terdiri dari 2 produk yaitu benang dan kain mentah. Kedua produk ini diproduksi
49
Embed
BAB 3 ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00578-si bab 3.pdf · Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat ... tersebut
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
49
BAB 3
ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN
3.1. Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1. Latar Belakang Perusahaan
PT. Bhineka Karya Manunggal adalah sebuah perusahan yang
bergerak dalam bidang tekstil. Produk-produk yang dihasilkan PT.
Bhineka Karya Manunggal diantaranya benang, kain mentah, kain jadi,
dan pencetakan gambar atau motif di kain.
Perusahaan ini berada di dalam group yang di namakan GUNA
GROUP. Awalnya, GUNA GROUP berdiri tahun 1971 dan mendirikan
PT. Gunatex di Pekalongan. PT. Gunatex bergerak di bidang tekstil
dengan fokus produksi kain. GUNA GROUP mendirikan perusahaan
pemasok benang sendiri yaitu PT. World Yamatex Spinning Mills
(WYSM) di Bandung, Jawa Barat. Pada tahun 1991, GUNA GROUP
naik ketingkat yang lebih tinggi lagi dengan mendirikan PT. Bhineka
Karya Manunggal yang terintegrasi penuh pada tekstil yang berlokasi di
Karawang dengan luas sekitar 60 hektar.
Ada 2 aktivitas produksi dalam perusahaan:
1. Produksi terus-menerus.
Produksi terus menerus terdiri dari 2 produk yaitu
benang dan kain mentah. Kedua produk ini diproduksi
50
terus-menerus oleh perusahaan karena sudah ada standart
internasional mengenai kualitas dari benang dan kain itu
sendiri. Perusahaan tetap memproduksi dengan atau
tanpa adanya order.
2. Produksi melalui order.
Khusus untuk pewarnaan kain dan pencetakan
gambar atau motif dikain, produk ini akan diproduksi
berdasarkan order yang berisi data mengenai warna,
kualitas, motif, bahan dan lain sebagainya berdasarkan
keinginan customer yang dipesan melalui marketing.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Adapun Visi dan Misi pada PT. Bhineka Karya Manunggal adalah
sebagai berikut:
Visi pada PT. Bhineka Karya Manunggal :
“Menjadi salah satu pemain bisnis terkemuka di Asia”
Sedangkan Misi pada PT. Bhineka Karya Manunggal adalah:
“Well Manage Company” yaitu dengan mengutamakan 3C
1) Consistent
Perusahaan berfokus dibidang tekstil.
51
2) Cooperative
Perusahaan melakukan kerja sama dengan pemasok-
pemasok top dan lembaga-lembaga keuangan ternama.
3) Creative
Perusahaan terus berinovasi dalam menemukan produk-
produk yang baru sehingga mampu bersaing dalam pasar
internasional.
3.1.3. Strategi Bisnis Perusahaan
Agar dapat menjadi pemain bisnis terkemuka di dunia, PT.
Bhineka Karya Manunggal menerapkan strategi bisnis sebagai berikut:
1. Perusahaan mengikuti pasar
Perusahaan terus menganalisis pasar, apa yang dibutuhkan pasar saat
ini dan apa yang akan dibutuhkan pasar dimasa mendatang. Hal ini
menciptakan peluang-peluang bagi perusahaan supaya perusahaan
tetap mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional.
2. Analisis pesaing
PT. Bhineka Karya Manunggal mengarah pada pasar internasional,
perusahaan ini mempunyai banyak pesaing-pesaing kuat, misalnya
China, India, dan Bangladesh. Perusahaan berusaha menghindari
pesaing-pesaing tersebut dengan cara membuat produk yang belum
dimiliki oleh pesaing kuat tersebut.
52
3. Memproduksi barang kualitas tinggi
Untuk bermain dipasar menengah ke atas, PT. Bhineka Karya
Manunggal selalu memproduksi produk-produk yang berkualitas. Hal
ini mempengaruhi target pasar yaitu customer menengah ke atas.
4. Inovasi
PT. Bhineka Karya Manunggal terus berinovasi untuk menemukan
produk-produk baru sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan
customer.
3.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari
berbagai macam fungsi dan memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda.
Fungsi dan tanggung jawab yang jelas pada setiap bagian, mengakibatkan
proses bisnis akan berjalan dengan baik.
PT. Bhineka Karya Manunggal mempunyai struktur organisasi
sebagai berikut :
53
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bhineka Karya Manunggal
53
54
3.1.5. Peran dan Tanggung Jawab
• President Director
President Director memiliki kekuasaan tertinggi dalam perusahaan.
President Director mempunyai peran dan tanggung jawab:
1. Menetapkan kebijakan jangka panjang untuk perusahaan.
2. Menentukan dan menetapkan visi dan misi perusahaan.
3. Menentukan dan menetapkan strategi, tujuan utama dan
kebijaksanaan pengembangan usaha
• Deputy President Director
Deputy President Director merupakan wakil dari President Director.
Deputy President Director mempunyai peran dan tanggung jawab:
1. Menggantikan President Director apabila President Director
berhalangan hadir dalam suatu pertemuan.
2. Menganalisis laporan-laporan yang dihasilkan dari Director
Production.
3. Membantu President Director dalam hal menetukan kebijakan-
kebijakan.
• Director Cotton and Machinery Purchasing and Yarn Sales
Director Cotton and Machinery Purchasing and Yarn Sales langsung
bertanggung jawab kepada President Director mengenai:
1. Pembelian kapas
2. Pembelian mesin-mesin
3. Penjualan benang
55
• Director Marketing Finished Goods
Director Marketing Finished Goods merupakan bagian dari
perusahaan yang bertanggung jawab atas semua penjualan dan service
ke customer. Director Marketing mempunyai peran dan tanggung
jawab :
1. Menentukan strategi dan kebijakan untuk mencapai target
perusahaan.
2. Mengkoordinir manager-manager dalam usaha mencapai target
yang sudah ditetapkan.
• GM Marketing
GM Marketing bertanggung jawab kepada Director Marketing untuk:
1. Melaksanakan strategi dari Director Marketing.
2. Mencari dan menganalisis informasi pasar serta membuat laporan.
3. Menentukan kebijakan harga.
4. Mengkoordinir manager menengah.
• Greige & FNS Goods Sales
Bagian sales yang khusus untuk menjual kain jadi dan kain blaco.
• Director Production
Director Production adalah kepala bagian produksi yang mempunyai
peran dan tanggung jawab :
1. Memimpin semua proses produksi di BKM I dan BKM II.
perusahaan selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan adanya
serikat pekerja. Serikat pekerja ini akan menampung semua keluhan
karyawan dan menyampaikan ke manajemen untuk diberikan
tanggapan.
Hasil dari analisis terhadap lingkungan sosial di atas adalah
masalah yang cenderung muncul dari lingkungan sekitar perusahaan
dan karyawan. Saat ini, perusahaan memiliki serikat pekerja untuk
membantu mengatasi segala keluhan dari karyawan dan berusaha
untuk menjaga hubungan baik antara karyawan dan manajemen
perusahaan. Untuk masalah lingkungan sekitar, perusahaan harus
pandai-pandai membuat kebijakan yang dapat menguntungkan
perusahaan dan masyarakat sekitar.
Teknologi
Perusahaan terus mengamati perkembangan teknologi dunia.
Misalnya jika ada mesin baru yang dapat menghasilkan produk
yang lebih baik, maka perusahaan akan mempertimbangkan untuk
membelinya.
Untuk teknologi dibidang komputer, saat ini perusahaan
masih menganggap belum perlu untuk diadakan pembaruan di
67
semua divisi. Tapi perusahaan juga tetap mengamati kebutuhan.
Jika dirasa perlu, perusahaan akan mempertimbangkan untuk
membelinya.
Menurut kami, perusahaan menggunakan teknologi yang
tergolong tua. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan komputer
yang sudah lama diproduksi. Menurut staf direksi perusahaan,
komputer-komputer itu memiliki performa yang masih cukup untuk
keperluan produksi sehari-hari. Kami menyarankan melakukan
pergantian komputer di beberapa divisi untuk menunjang kinerja
divisi tersebut. Kami melihat performa komputer di bagian produksi
sementara ini sudah cukup, sedangkan di bagian lain seperti MIS,
dan Design masih memiliki performa yang rendah.
3.2.2. Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan
Analisis lingkungan internal bisnis perusahaan terdiri dari analisis
rantai nilai perusahaan ( Value Chain ), analisis SWOT ( Strength,
Weakness, Opportunity, Threat ), dan analisis CSF (Critical Success
Factor).
68
MARGIN
3.2.2.1. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Perusahaan
Infrastruktur Perusahaan
Manajemen Perusahaan, lokasi strategis, fasilitas lengkap seperti pos keamanan, tempat parkir karyawan Manajemen Sumber Daya Manusia Perekrutan, pelatihan, pengembangan karyawan, dan pemecatan Pengembangan Teknologi Mengembangkan sistem dan teknologi informasi serta mesin-mesin produksi Pembelian Pembelian bahan baku produksi, peralatan kerja dan energi untuk produksi Logistik ke dalam
Operasi Logistik Keluar
Pemasaran Pelayanan
Bahan Baku Spinning Pengepakan Promosi dan pameran
Quality
Data pesanan Weaving Pemberian Label
Tender Quantity
Karyawan Printing
Pengiriman Time
Processing
Gambar 3.3 Analisis Value Chain
Aktivitas Utama:
1. Logistik ke dalam
Logistik ke dalam meliputi aktivitas-aktivitas pengadaan
bahan baku, penyimpanan data pesanan, dan penyimpanan data
karyawan. Dalam tahap ini, perusahaan mengumpulkan segala
resource yang diperlukan untuk melakukan tahap operasi.
69
2. Operasi
Dalam aktivitas ini, segala resource yang didapatkan
dari aktivitas pertama kemudian diubah menjadi barang jadi
atau setengah jadi yang sesuai dengan permintaan customer.
Aktivitas tersebut merupakan proses spinning, weaving,
processing, dan printing.
3. Logistik ke luar
Dalam aktivitas ini, barang yang dihasilkan dilakukan
pengepakan, pelabelan, dan pengiriman barang ke customer.
Barang yang akan dikirim sudah melalui proses quality control
oleh divisi QAD sehingga barang yang dikirim sesuai dengan
barang yang dibutuhkan customer.
4. Pemasaran
Aktivitas pemasaran dilakukan oleh divisi marketing.
Aktivitasnya berupa promosi, pameran dan mengikuti tender.
Promosi dilakukan melalui media internet yaitu
www.GunaGroup.com. Di web ini, customer dapat melihat
produk yang dijual dan dapat melakukan pemesanan melalui e-
mail dan telepon. Perusahaan juga mengikuti pameran-pameran
tekstil yang diadakan baik di luar maupun dalam negeri. proses
70
tender juga diikuti oleh perusahaan baik perusahaan luar dan
dalam negeri.
5. Pelayanan
PT. Bhineka Karya Manunggal Selalu mengutamakan
pelayanan yang baik kepada customer. Untuk mencapai
kepuasan customer, perusahaan ini mengedepankan Quality
(kualitas produk seperti yang diinginkan), Quantity (jumlah
produk sesuai), dan Time (waktu pengiriman barang yang sesuai
jadwal).
Aktivitas Pendukung:
1. Infrastruktur Perusahaan
Aktivitas pendukung ini meliputi Manajemen
Perusahaan supaya perusahaan dapat berjalan dengan baik,
lokasi yang strategis (lokasi industrial di kawasan Karawang
seluas 60 hektar), fasilitas lengkap seperti pos keamanan dan
tempat parkir karyawan yang luas.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Aktivitas ini meliputi Perekrutan, pelatihan,
pengembangan karyawan, dan pemecatan karyawan. Karyawan
71
yang dipekerjakan diharuskan untuk memiliki kinerja yang baik
agar dapat memenuhi target perusahaan.
3. Pengembangan Teknologi
Perusahaan sudah memiliki sistem informasi yang
terintegrasi dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi
Akuntansi Terpadu. Saat ini Sistem Informasi Akuntansi
Terpadu mengintegrasikan hampir seluruh divisi di dalam
perusahaan. Sistem ini juga masih terus dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan. Mesin-mesin produksi juga diperhatikan
kualitasnya supaya kualitas produk tidak menurun. Mesin-mesin
ini berasal dari Jepang, Jerman dan Italy.
4. Pembelian
Dalam aktivitas ini, perusahaan melakukan pembelian
atas bahan baku produksi seperti kapas dan kain, peralatan kerja
karyawan, dan energi untuk produksi seperti batu bara.
Melalui analisis value chain perusahaan dapat
disimpulkan bahwa sebagai perusahaan manufaktur, proses
bisnis berjalan cukup baik. Tetapi terdapat kekurangan di
aktivitas utama yaitu pada bagian pelayanan, dan di aktivitas
72
pendukung yaitu infrastruktur perusahaan, manajemen sumber
daya manusia, dan pengembangan teknologi.
Pada bagian pelayanan terdapat kekurangan yaitu tidak
adanya customer service yang dapat melayani segala keluhan
dari customer. Saat ini perusahaan hanya mengandalkan sales
yang menjual produk untuk menangani segala keluhan terhadap
customernya sendiri. Maka kami menyarankan agar perusahaan
mengadakan customer service selama 24 jam dengan tujuan
untuk terus melakukan pelayanan after sales tidak hanya pada
pasar lokal, tetapi pasar global.
Pada aktivitas pendukung, infrastruktur perusahaan
sebenarnya sudah cukup lengkap. Hanya saja perlu ada
penambahan fasilitas kesehatan untuk pengobatan pertama jika
terjadi kecelakaan kerja. Pada bagian sumber daya manusia,
hanya terdapat aplikasi untuk menghitung absen karyawan,
tetapi tidak ada sistem untuk penilaian kinerja karyawan.
Sedangkan pada bagian teknologi, sama halnya pada analisis
PEST. Beberapa teknologi yang lama perlu diganti sehingga
proses bisnis dapat berjalan dengan lebih cepat.
3.2.2.2. Analisis SWOT Perusahaan
Perusahaan juga melakukan analisis SWOT secara berkala
untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT membandingkan
73
antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal
kekuatan dan kelemahan.
Analisis SWOT perusahaan dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Analisis Faktor Internal
A. Kekuatan (Strength)
1) Perusahaan menggunakan program CRP (Cost
Reduction Program). Program ini berguna dalam
memangkas cost-cost yang ada.
2) Nama perusahaan yang dikenal secara global
3) Pengalaman perusahaan yang cukup lama
4) Manajemen yang kuat
5) Memiliki rekan bisnis seperti supplier-supplier top
6) Pasar global, sangat luas
7) Hubungan dengan financial institution
B. Kelemahan (weakness)
1) Visi dan misi kurang disosialisasikan
2) Planning tidak sesuai
3) Program kerja sudah ditetapkan, tetapi kurang
ditekankan.
4) Pembinaan motivasi karyawan kurang
5) Kurang survey dan data international
74
6) Kebijakan marketing kurang jelas
7) Bagian akuntansi general ledger belum terintegrasi
dengan sistem utama, maka masalah budget yang tidak
sesuai kegunaan sering terjadi
8) Untuk produksi kelemahanya adalah beberapa mesin
sudah menua, biaya pemeliharaan cukup tinggi,
pemakaian energi yang tinggi, kekurangan material yang
mempengaruhi kualitas dan cost.
Tabel 3.1 Perhitungan IFAS
FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING
BOBOT X RATING
KOMENTAR
KEKUATAN
• Perusahaan menggunakan
program CRP (Cost Reduction
Program). Program ini berguna
dalam memangkas cost-cost yang
ada.
• Nama perusahaan yang dikenal
secara global
• Pengalaman perusahaan yang
cukup lama
• Manajemen yang kuat
• Memiliki rekan bisnis seperti
supplier-supplier top
0,05
0,15
0,10
0,10
0,05
2
3
4
3
1
0,10
0,45
0,40
0,30
0,05
Dipertahankan untuk
mengurangi budget
perusahaan
Mudah mencari customer
Mengetahui cara
mengatasi masalah
Kinerja baik
Pemasok kapas ternama
75
• Hubungan dengan financial
institution
0,05
2
0,10
Mensupport perusahaan
Total Kekuatan 0,50 1,40
KELEMAHAN
• Visi dan misi kurang
disosialisasikan
• Planning tidak sesuai
• Program kerja sudah ditetapkan,
tetapi kurang ditekankan
• Pembinaan motivasi karyawan
kurang
• Kurang survey dan data
international
• Kebijakan marketing kurang jelas
• Bagian akuntansi general ledger
belum terintegrasi dengan sistem
utama, maka masalah budget
yang tidak sesuai kegunaan
sering terjadi
• Untuk produksi kelemahannya
adalah beberapa mesin sudah
menua, biaya pemeliharaan
cukup tinggi, pemakaian energi
yang tinggi, kekurangan material
0,10
0,05
0,02
0,05
0,10
0,05
0,10
0,03
2
2
2
2
1
2
2
3
0,20
0,10
0,04
0,10
0,10
0,10
0,20
0,09
Manajemen kurang aktif
Jadwal kacau
Kurang support top level
manager
Semangat kerja kurang
Analisis pasar internasional rendah
Manager divisi marketing kurang professional
Budget tidak sesuai dengan cost
Memakan cost yang besar
76
yang mempengaruhi kualitas dan
cost
Total Kelemahan 0,50 0,93
TOTAL IFAS 1,00 0,47
2. Analisis Faktor Eksternal
A. Peluang (Opportunity)
1) Pasar global sudah dapat menerima produk perusahaan
2) Sedangkan untuk di lokal, pasar masih sangat luas
karena penduduk yang banyak
3) Kebijakan pemerintah mendukung untuk produk dalam
negeri
4) Kebijakan suku bunga yang rendah sangat
menguntungkan perusahaan
5) Perbaikan ekonomi mulai Nampak di dalam dan luar
negeri
B. Ancaman (Threat)
1) Kondisi internasional belum stabil
2) Pasar Global dan lokal masih sangat luas
3) Harga minyak yang tidak stabil dapat mempengaruhi
harga kapas.
77
4) Harga kapas menjadi incaran para pemain saham di Wall
Street sehingga harga kapas dapat melambung sangat
tinggi
5) Resesi global menyebabkan harga tidak stabil.
Tabel 3.2 Perhitungan EFAS
FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING
BOBOT X RATING
KOMENTAR
PELUANG
• Pasar global dapat menerima
produk perusahaan
• Pasar Global dan lokal masih
sangat luas
• Kebijakan pemerintah
mendukung untuk produk dalam
negeri
• Kebijakan suku bunga yang
rendah sangat
menguntungkan perusahaan
• Perbaikan ekonomi mulai
Nampak di dalam dan luar negeri
0,10
0,10
0,05
0,10
0,05
4
4
3
4
3
0,40
0,40
0,15
0,40
0,15
Produk perusahaan
dapat diterima
Penduduk banyak
Kebijakan baru yang
mungkin
menguntungkan
Suku bunga yang
akhir-akhir ini turun
Perbaikan ekonomi
yang pelan namun pasti
Total Peluang 0,40 1,50 ANCAMAN
• Kondisi internasional belum
stabil
• Pesaing dari luar sangat kuat
(Cina, India, Bangladesh, dan
Jepang)
0,07
0,20
3
1
0,21
0,20
Dollar turun
Pesaing industri
78
• Harga minyak yang tidak stabil
dapat mempengaruhi harga kapas
• Harga kapas menjadi incaran
para pemain saham di Wall Street
sehingga harga kapas dapat
melambung sangat tinggi
• Resesi global menyebabkan
harga tidak stabil
0,10
0,15
0,08
2
2
3
0,20
0,30
0,24
Salah satu bahan baku
produksi
Bahan baku utama
Kemampuan pasar
menurun
Total Ancaman 0,60 1,15
TOTAL EFAS 1,00 0,35
Dari analisis diatas, dapat digambarkan posisi PT. Bhineka
Karya Manunggal dalam persaingan pasar saat ini melalui diagram
analisis SWOT berikut :
• Titik X = Kekuatan (Strength) – Kelemahan (Weakness)
Total bobot rating kekuatan = 1,40
Total bobot rating kelemahan = 0,93 -
0,47
• Titik Y = Peluang (Opportunity) – Ancaman (Threat)
Total bobot rating peluang = 1,50
Total bobot rating ancaman = 1,15 -
0,35
79
Peluang (Opportunity)
Kekuatan (Strength)Kelemahan (Weakness)
Ancaman (Threat)
0,1
X ( 0,47 : 0,35 )
0,2 0,3 0,4
0,3
0,2
0,1
Gambar 3.4 Diagram SWOT
Penjelasan Gambar :
X menunjukkan bahwa PT. Bhineka Karya Manunggal berada pada
kuadran I dimana perusahaan dapat menggunakan strategi SO
(Strength - Opportunity), yang maksudnya adalah perusahaan
menggunakan Strength untuk menjawab Opportunity yang ada.
Berikut adalah gambar matrik SWOT:
Tabel 3.3 Matrik SWOT pada PT. Bhineka Karya Manunggal
IFAS
Kekuatan (Strength)
• Perusahaan menggunakan
program CRP (Cost Reduction
Program). Program ini
berguna dalam memangkas
cost-cost yang ada.
• Nama perusahaan yang
Kelemahan (Weakness)
• Visi dan misi kurang
disosialisasikan
• Planning tidak sesuai
• Program kerja sudah
ditetapkan, tetapi
kurang ditekankan
80
EFAS
dikenal secara global
• Pengalaman perusahaan yang
cukup lama
• Manajemen yang kuat
• Memiliki rekan bisnis seperti
supplier-supplier top
• Hubungan dengan financial
institution
• Pembinaan motivasi
karyawan kurang
• Kurang survey dan
data international
• Kebijakan marketing
kurang jelas
• Bagian akuntansi
general ledger belum
terintegrasi dengan
sistem utama, maka
masalah budget yang
tidak sesuai kegunaan
sering terjadi
• Untuk produksi
kelemahanya adalah
beberapa mesin
sudah menua, biaya
pemeliharaan cukup
tinggi, pemakaian
energi yang tinggi,
kekurangan material
yang mempengaruhi
kualitas dan cost
Peluang (Opportunity)
• Pasar global dapat
menerima produk
perusahaan
• Pasar Global dan
lokal masih sangat
luas
• Kebijakan
pemerintah
mendukung untuk
produk dalam negeri
• Kebijakan suku
Strategi SO
• Menjaga nama baik perusahaan
di mata dunia.(S2,O1)
• Memanfaatkan pengalaman
perusahaan yang cukup lama
untuk menjangkau seluruh pasar
baik global maupun
lokal.(S3,O2)
Strategi WO
• Pemanfaatan suku bunga
yang menurun dan
perbaikan ekonomi yang
akan menyebabkan
biaya pembelian dan
maintenance mesin
menjadi berkurang
(W8,O4)(W8,O5)
81
bunga
• Perbaikan ekonomi
mulai Nampak di
dalam dan luar
negeri
• Memanfaatkan Sistem
Informasi yang dapat
menganalisa pasar
supaya dapat
mengetahui kebutuhan
pasar global dan
lokal.(W5,O2)
Ancaman (Threats)
• Kondisi internasional
belum stabil
• Pesaing dari luar
sangat kuat (Cina,
India, Bangladesh,
dan Jepang)
• Harga minyak yang
tidak stabil dapat
mempengaruhi harga
kapas
• Harga kapas menjadi
incaran para pemain
saham di Wall Street
sehingga harga kapas
dapat melambung
sangat tinggi
• Resesi global
Strategi ST
• Menjaga hubungan yang baik
dengan rekan bisnis supaya harga
kapas dapat terjaga. (S5,T4)
• Memanfaatkan CRP untuk
mengurangi cost karena harga
minyak dan kapas yang tidak
stabil.(S1,T3) (S1,T4)
Strategi WT
• Menghindari pesaing
yang kuat seperti China
karena analisis pasar
kurang kuat (W5,T2)
• Mengurangi pembelian
mesin baru dan
mengurangi cost ketika
kondisi internasional
sedang menurun atau
terjadi resesi global
(W8,T1) (W8,T5)
(W8,T3)
Strategi-strategi SO perusahaan adalah sebagai berikut:
• Menjaga nama baik perusahaan di mata dunia.(S2,O1)
• Memanfaatkan pengalaman perusahaan yang cukup lama untuk
menjangkau seluruh pasar baik global maupun lokal.(S3,O2)
82
Hal ini menandakan perusahaan memiliki kekuatan yang
cukup untuk menjawab tantangan kedepan dan memiliki peluang
yang besar.
Dari weakness yang dimiliki perusahaan, dapat disimpulkan bahwa
terdapat dua (2) masalah utama, yaitu:
• Masalah pada manajerial yang mengakibatkan visi dan misi yang
kurang disosialisasikan, planning tidak sesuai, program kerja yang
tidak sesuai, dan kebijakan marketing yang kurang jelas
• Masalah pada tidak terintegrasinya bagian akunting general ledger
pada sistem informasi akuntansi terpadu. Kami mengusulkan untuk
mengintegrasikan bagian general ledger supaya proses pada bagian
itu dapat dipercepat.
3.2.2.3. Analisis CSF Perusahaan
CSF merupakan batu loncatan untuk mencapai visi dan misi
perusahaan. Aktivitas-aktivitas dalam CSF sangat penting dalam
kesuksesan PT. Bhineka Karya Manunggal saat ini. Berdasarkan
hasil analisis maka CSF pada PT. Bhineka Karya Manunggal adalah
sebagai berikut.
1. Mengutamakan kepuasan pelanggan
Dalam aktivitas manajemen, diutamakan tiga hal yaitu
Quality, Cost dan Delivery. Dalam Quality yang diprioritaskan
adalah produk, pelayanan, dan desain. Produk yang sesuai
83
permintaan, layanan costumer yang baik, dan inovasi yang
berkelanjutan. Dalam mereduksi cost, perusahaan menggunakan
program CRP (Cost Reduction Program), seperti penghematan
pemakaian listrik, air dan bahan bakar. Sedangkan untuk
Delivery, yang dikedepankan adalah proses pengiriman barang
yang tepat waktu. Jika ketiga hal di atas dapat dipenuhi, maka
performance sales perusahaan dapat meningkat.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM juga merupakan salah satu faktor keberhasilan
perusahaan. Terdapat dua metode yang untuk mencapai SDM
yang baik yaitu safety dan morality. Safety maksudnya adalah
memberikan rasa aman bagi karyawan dalam melakukan
pekerjaanya. P2K3 merupakan pedoman bagi karyawan dalam
bekerja. Karyawan diberikan perlindungan seperti masker,
penutup telinga, helm, sepatu boot dan sarung tangan.
Keamanan lingkungan juga di berikan, seperti kerja sama
dengan kepolisian untuk menjaga keamanan lingkungan
perusahaan. Hal ini akan membuat karyawan tenang dalam
bekerja.
Morality karyawan perusahaan juga di jaga. Pemberian
gaji yang seseuai dengan beratnya pekerjaan, penempatan posisi
kerja yang sesuai dengan skill, pelatihan yang rutin di lakukan.
84
Semua itu di lakukan untuk mencapai kompetensi, loyalitas, dan
dedikasi yang tinggi dari karyawan.
Safety dan morality merupakan kunci sukses untuk
menciptakan SDM yang baik dan berkualitas. Hal itu tentu saja
akan meningkatkan kinerja dan semangat kerja dari karyawan-
karyawan tersebut. Hal ini dapat menunjang tercapainya Visi
dan Misi dari perusahaan.
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana juga merupakan faktor terpenting
dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Sarana yang dimiliki
perusahaan seperti Mess (tempat tinggal karyawan), tempat
parkir, lapangan olahraga, kantin, gedung kantor dan pabrik
yang berdekatan dan WC.
Prasarana yang dimiliki perusahaan adalah bus antar-
jemput karyawan, seragam karyawan, makanan gratis, alat
bantu pekerjaan seperti pada metode safety pada faktor SDM di
atas.
Kedua hal di atas merupakan fasilitas-fasilitas yang
disediakan oleh perusahaan untuk membantu karyawan dalam
melakukan pekerjaanya, serta membuat kondisi kerja karyawan
menjadi nyaman. Hal ini tentu berkaitan dengan faktor
kesuksesan pertama yaitu quality, cost, dan delivery.
85
Pada analisis CSF diatas, kami melihat bahwa
perusahaan sudah memiliki keunggulan kompetitif pada
pesaing-pesaingnya. Agar PT. Bhineka Karya Manunggal dapat
bertahan dalam persaingan yang ketat, PT. Bhineka Karya
Manunggal harus meningkatkan keunggulan-keunggulan yang
sudah dimiliki sekarang.
3.2.3. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Perusahaan
PT. Bhineka Karya Manunggal menyadari pentingnya sistem
informasi dan teknologi informasi dalam era global saat ini. Perusahaan
membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu perusahaan untuk
memasarkan produknya. Oleh karena itu perusahaan menggunakan media
Website sebagai sarana promosi. Web tersebut adalah
www.GunaGroup.com yang merupakan website dari satu grup yang di
dalamnya terdapat PT.Bhineka Karya Manunggal.
Terdapat kekurangan dalam website Gunagroup, website hanya
digunakan untuk media promosi. Seharusnya bisa lebih dimaksimalkan
seperti fasilitas pemesanan secara online, disediakannya forum untuk
feedback customer.
Pada era sekarang sudah banyak perusahaan yang sudah
menerapkan e-commerce dalam proses bisnisnya. Melalui adanya e-
commerce akan menambah keungulan kompetitif perusahaan tersebut.
Melalui e-commerce perusahaan dapat mengembangkan strategi
86
pemasaran, strategi penjualan, dan juga pelayanan pelanggan. Hubungan
dengan pemasok juga harus di jaga, sekarang ini perusahaan belum
menggunakan sistem yang menghubungkanya.
Menurut kami perusahaan harus lebih pandai dalam menggunakan
SI/TI yang sedang berkembang dengan pesat. Hal ini akan mempercepat
proses bisnis perusahaan dan perusahaan memiliki keunggulan
kompetitif.
3.2.4. Analisis Lingkungan Internal SI/TI Perusahaan
Bagian IT perusahaan saat ini sudah menerapkan sistem informasi
dan teknologi informasi dalam setiap bagian perusahaan. Bagian-bagian
tersebut antara lain: bagian spinning, dyeing, weaving, printing,
purchasing, QAD (quality assurance development), HGA (Human
General Affair), WHD (warehouse and delivery), accounting, finance,
dan marketing.
3.2.4.1. Aplikasi
SISTEM AKUNTANSI TERPADU
Sistem ini software yang dibeli oleh perusahaan dari
pengembang software, kemudian karena dirasa ada yang kurang,
software ini dikembangkan sendiri oleh bagian IT. Software ini
dibuat dengan bahasa VB6 dan menggunakan database dari Oracle.
87
Software ini kemudian diberi nama Sistem Akuntansi
Terpadu. Software ini digunakan untuk mengintegrasikan bagian-
bagian perusahaan seperti bagian produksi diantaranya spinning,
dyeing, printing, dan weaving, bagian akuntansi, bagian
pengiriman, bagian marketing, bagian finance, bagian QAD, bagian
HGA, dan bagian IT.
Pada bagian akunting terdapat dua aktivitas yaitu
penghitungan cost perusahaan dan General Ledger. Khusus untuk
General Ledger, terpisah dari server. Data pada General Ledger
masih dilaporkan dalam bentuk form yang diprint.
SISTEM INFORMASI ABSENSI
Aplikasi lain yang digunakan perusahaan adalah aplikasi
Fox Pro. Aplikasi ini terdapat di bagian HGA (Human General
Affair). Aplikasi ini digunakan untuk membantu absensi karyawan.
Setiap karyawan diberikan kartu identitas yang disertai dengan
barcode. Disetiap pintu masuk kantor atau pabrik disertai dengan
scanner barcode untuk absen. Kartu identitas itu ditap ke scanner
untuk menandakan bahwa karyawan tersebut hadir. Apabila
melewati batas waktu kerja, maka karyawan akan dianggap absen.
88
3.2.4.2. Spesifikasi Hardware dan Software
3.2.4.2.1. Spesifikasi Hardware dan Software Perusahaan