Top Banner
48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 Analisis Sistem Pakar Dalam mengembangkan sistem pakar ini diperlukan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dari para pakar, serta buku tentang penyakit demam berdarah yang ada. Seorang pakar adalah seseorang yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian khusus yang tidak dikuasai dan dimiliki oleh kebanyakan oleh orang lain sehingga dapat memecahkan permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh kebanyakan orang atau dapat memecahkan masalah dengan cara yang lebih efisien (Giarratano dan Riley, 1998, p2). Oleh karena itu ruang lingkup pembahasan penyakit demam berdarah tidak akan menyimpang dari pengetahuan dari para pakar. Dalam mendiagnosa berbagai penyakit demam berdarah, seorang dokter (seorang pakar) harus memahami dengan baik penyebab dan ciri dari penyakit demam berdarah tersebut, sehingga dapat menyimpulkan suatu kesimpulan yang akurat serta dapat menentukan cara untuk mengobati penyakit demam berdarah yang diderita pasien. Tidak semua penyakit dapat disimpulkan secara tepat oleh sistem pakar, oleh karena itu sistem pakar ini digunakan sebagai alat bantu dalam mendiagnosa gejala awal terhadap penyakit demam berdarah.
21

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

Mar 16, 2019

Download

Documents

lamtuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

48

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR

3.1 Analisis Sistem Pakar

Dalam mengembangkan sistem pakar ini diperlukan pengetahuan dan

informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dari para pakar, serta buku

tentang penyakit demam berdarah yang ada. Seorang pakar adalah seseorang

yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian

khusus yang tidak dikuasai dan dimiliki oleh kebanyakan oleh orang lain

sehingga dapat memecahkan permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh

kebanyakan orang atau dapat memecahkan masalah dengan cara yang lebih

efisien (Giarratano dan Riley, 1998, p2). Oleh karena itu ruang lingkup

pembahasan penyakit demam berdarah tidak akan menyimpang dari pengetahuan

dari para pakar.

Dalam mendiagnosa berbagai penyakit demam berdarah, seorang dokter

(seorang pakar) harus memahami dengan baik penyebab dan ciri dari penyakit

demam berdarah tersebut, sehingga dapat menyimpulkan suatu kesimpulan yang

akurat serta dapat menentukan cara untuk mengobati penyakit demam berdarah

yang diderita pasien. Tidak semua penyakit dapat disimpulkan secara tepat oleh

sistem pakar, oleh karena itu sistem pakar ini digunakan sebagai alat bantu dalam

mendiagnosa gejala awal terhadap penyakit demam berdarah.

Page 2: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

49

3.1.1 Analisis Pendiagnosaan Penyakit Demam Berdarah

Dalam menganalisa penyakit, dilakukan berbagai tahap antara lain :

a. Anamnesis

Anamnesis adalah tahap konsultasi dan merupakan tahapan awal dalam

pendiagnosaan penyakit yang dilakukan oleh dokter. Pada tahap ini

dokter akan mendapatkan informasi dari pasien antara lain keluhan utama

yang diderita dari pasien, keluhan lain yang menyertai keluhan utama

serta riwayat kesehatan pasien sehingga jika terdapat hal yang ingin

disampaikan dari dokter kepada pasien dapat mudah untuk menghubungi

si pasien atau keluarga pasien. Informasi-informasi yang diperoleh ini

akan bermanfaat bagi dokter dalam mendiagnosa penyakit yang diderita

oleh pasien.

b. Pemeriksaan medis secara fisik

Pemeriksaan secara fisik dapat dibagi menjadi beberapa tahap sebagai

berikut :

1) Inspeksi : merupakan tahapan pemeriksaan dalam melihat kelainan

kulit yang diderita oleh pasien. Dilihat apakah kulit pasien timbul

bercak-bercak atau bintik-bintik merah.

2) Palpasi : merupakan tahapan pemeriksaan yang meraba permukaan

kulit pasien.

3) Perkusi : merupakan tahapan pemeriksaan yang melakukan

pengetukan pada bagian tubuh dari pasien. Untuk mengetahui

respon dari bagian tubuh yang diketuk.

Page 3: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

50

4) Auskultasi : tahapan dalam mendengar dan mengukur denyut

jantung pasien.

c Diagnosa Penyakit

Setelah dokter mendengar dan memeriksa keadaan pasien, maka dokter

akan menarik suatu kesimpulan atau hasil pemikirannya. Kesimpulan

atau hasil pemikiran dokter (seorang pakar) ini disebut juga dengan

diagnosa penyakit.

d. Test Laboratorium

Salah satu yang terpenting dalam mendiagnosa demam berdarah pada

pasien adalah melakukan test laboratorium. Salah satu yang terpenting

dalam test laboratorium dalam dermatologi adalah mengambil spesimen

sampel darah pasien untuk menentukan secara pasti apakah pasien

tersebut terkena demam berdarah. Test laboratorium yang dilakukan

adalah pemeriksaan :

- Trombosit

- Hematokrit

- Dengeue Blot : IgM anti Dengue dan IgG anti Dengue.

Pada umumnya pemeriksaan Dengue Blot tidak diutamakan karena biaya

pemeriksaan yang mahal oleh karena itu test laboratorium hanya pada

trombosit dan hematokrit.

Page 4: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

51

3.1.2 Diagnosa Penyakit Yang Memiliki Kesamaan Ciri Dengan Demam

Berdarah

Dalam mendiagnosa penyakit demam berdarah terdapat gejala-gejala

penyakit yang memiliki kesamaan ciri dengan penyakit lain sehingga terdapat

kesalahan pendiagnosaan awal penyakit demam berdarah, penyakit-penyakit

tersebut antara lain :

a Demam Campak (Rubela)

Rubela atau dikenal juga dengan nama campak jerman adalah penyakit

menular yang disebabkan oleh virus Rubella.Virus Rubella pada umumnya

menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan.

Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa.Virus

ini menular lewat udara. Rubela juga biasanya ditularkan oleh ibu kepada

bayinya, oleh karena itu disarankan untuk melakukan tes Rubela sebelum

hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam kandungan beresiko

cacat. Gejala-gejala umum penyakit dari demam campak (rubela) ditandai

dengan demam diatas 38 derajad Celcius, kecapaian, pilek, batuk,

pembengkakan pada kelenjar getah bening, mata terasa nyeri, muncul bintik-

bintik merah di seluruh tubuh, kulit kering, sakit pada persendian, sakit

kepala dan hilang nafsu makan.

b. Diare

Diare merupakan penyakit dimana penderita mengalami buang air besar yang

sering dan berair. Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit,

alergi (fructose, lactose), penyakit dari makanan atau kelebihan vitamin C

dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual dan muntah. Ada

Page 5: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

52

beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan

definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per

hari.

c. Leukemia

Leukemia merujuk kepada satu kelompok penyakit darah yang ditandai

dengan kanker pada jaringan-jaringan yang memproduksi darah. Leukemia

adalah kanker yang paling banyak menimpa anak-anak. Leukemia

merupakan salah satu penyakit yang mematikan, ditandai oleh penampakan

sampel darah yang putih (leuko). Leukemia dibagi secara klinikal dan

patologikal kepada bentuk akut (mendadak) dan kronik (kronis):

Leukemia akut : terjadi jika sel darah muda yang dihasilkan banyak sehingga

menyebabkan tulang sumsum gagal menghasilkan sel darah dewasa. Terjadi

pada anak-anak dan remaja. Jika tidak dirawat segera, pasien dapat

meninggal dalam waktu beberapa bulan ataupun minggu.

Leukemia kronik : terjadi jika banyak sel darah dewasa yang tidak normal.

Penyakit ini berlangsung dalam tempo waktu beberapa bulan hingga

beberapa tahun. Biasanya terjadi pada orang tua, tapi tidak mustahil pada

remaja atau anak-anak.

Leukemia dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis sel tak normal yang paling

banyak dijumpai dalam darah:

1) Jika sel limfoid yang terjangkiti, disebut sebagai leukemia limfosit.

2) Jika sel mieloid yang terjangkit, disebut sebagai leukemia mielogenus.

Page 6: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

53

Berdasarkan dua jenis kategori, terdapat empat jenis utama leukemia:

a) Leukemia Limfosit Akut (ALL), pada umumnya menjangkiti anak-

anak.

b) Leukemia Mielogenus Akut (AML), pada umumnya menjangkiti

orang dewasa dari pada anak-anak.

c) Leukemia Limfosit Kronik (CLL), pada umumnya menjangkiti orang

tua yang berumur lebih dari 55 tahun, dapat juga menjangkiti orang

muda.

d) Leukemia Mielogenus Kronik (CML), biasanya menjangkiti orang

dewasa.

d. Malaria

Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit protozoa,

Plasmodium (salah satu Apicomplexa) dan penularan vektor untuk parasit

manusia adalah nyamuk Anopheles. Gejala dari malaria termasuk demam,

menggigil, arthralgia (sakit persendian), muntah-muntah, anemia, dan

convulsion. Dan mungkin juga rasa tingle di kulit terutama malaria yang

disebabkan oleh P. falciparum. Komplikasi malaria termasuk koma dan

kematian bila tak terawat, anak kecil lebih mungkin berakibat fatal

e. Radang Lambung dan Usus

Merupakan salah satu penyakit yang berupa peradangan atau infeksi pada

lambung dan usus. Peradangan yang terjadi dapat menyebabkan pendarahan

(hemorrhagic gastritis). Pada penderita radang lambung dan usus akut,

sering mengeluhkan adanya suatu gejala dengan perasaan lambung tak enak,

kram perut, indigesti, nafsu makan berkurang, mual dan muntah. Gejala-

Page 7: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

54

gejala tersebut akan berlangsung dalam beberapa jam hingga beberapa hari.

Gejala-gejala umum dari radang lambung dan usus adalah antar lain buang

air besar berair, mual dan sering muntah, perut terasa nyeri, pedih (kembung

dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati), nafsu makan menurun secara

drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin, demam, sakit

perut, dan sakit kepala.

f. Hepatitis A

Merupakan penyakit menular yang memiliki gejala-gejala demam, lemah,

letih, dan lesu. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak

seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, TBC, dll.

g. Typhus

Thypus merupakan penyakit infeksi yang ditularkan oleh kutu/caplak dengan

gejala panas tinggi selama 2 minggu atau lebih, ruam, dan sakit di beberapa

bagian tubuh, sakit kepala, sakit punggung.

h. Influenza

Influenza merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada

hidung, tenggorokan dan lambung yang disebabkan oleh virus Influenza.

Influenza memiliki gejala-gejala yaitu demam, sakit kepala, lelah, batuk

kering (tanpa dahak), sakit tenggorokan, hidung berlendir, sakit pada otot,

susah bernapas, sering berkeringat.

Berdasarkan jenis-jenis penyakit yang disebutkan diatas, merupakan jenis

penyakit yang memiliki kesamaan gejala-gejala penyakit dengan demam

berdarah. Sehingga diperlukan analisis pendiagnosaan penyakit pada pasien

Page 8: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

55

terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pasien terkena demam berdarah atau

terkena penyakit lain yang memiliki kesamaan gejala dengan demam berdarah.

3.2 Perancangan Sistem Pakar

Dalam perancangan sistem pakar harus memperhatikan beberapa faktor

antar lain akuisisi pengetahuan, representasi pengetahuan, tabel keputusan, pohon

keputusan (Decision Tree), perancangan basis pengetahuan, perancangan data dan

perancangan layar.

3.2.1 Akuisisi Pengetahuan

Dalam perancangan prototipe sistem pakar ini, terlebih dahulu melakukan

proses akuisisi pengetahuan terhadap seorang pakar. Pakar yang dimaksudkan

adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam yang melakukan praktek di

Siloam Hospital, Jakarta Barat. Dalam proses ini dilakukan wawancara mengenai

bagaimana mendiagnosa penyakit demam berdarah dan beberapa penyakit

lainnya berdasarkan gejala-gejala dan keluhan dari pasien. Pendiagnosaan dibuat

menyerupai alur diagnosa seorang pakar dan juga diberikan rekomendasi

mengenai daftar pustaka tentang penyakit pada lambung dari pakar tersebut.

3.2.2 Representasi Pengetahuan

Dalam representasi pengetahuan ini dilakukan perbandingan-

perbandingan dari informasi yang diperoleh dari para pakar. Untuk membantu

pengembangan prototipe sistem pakar ini, maka pengetahuan yang diperoleh

dalam bentuk tabel keputusan selanjutnya direpresentasikan menjadi bentuk

Page 9: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

56

diagram pohon keputusan. Proses representasi pengetahuan dari bentuk tabel

keputusan menjadi diagram pohon keputusan berikut dengan nilai faktor

kepastiannya dilakukan dengan bantuan pakar. Hal ini dilakukan agar pohon

keputusan yang dibentuk sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter.

Gejala-gejala yang terdapat dalam tabel keputusan tidak semuanya digunakan

dalam pohon keputusan, hanya gejala-gejala yang membedakan saja yang

digunakan. Dengan adanya diagram pohon keputusan beserta nilai certainty

factor (CF) tesebut maka kita dapat menggunakannya dalam membentuk aturan-

aturan dalam tahapan perancangan prototipe sistem pakar.

a. Tabel Keputusan

Untuk mempermudah pembentukan aturan yang akan dijadikan basis

pengetahuan prototipe sistem pakar ini, maka dibentuklah tabel keputusan.

Pembentukan tabel keputusan menghubungkan antara gejala-gejala klinis

dengan nama penyakit.

Pada tabel keputusan 3.1 dibawah ini, gejala-gejala klinis yang

dimasukan dalam tabel adalah gejala-gejala umum dari penyakit. Kemudian

dari gejala-gejala umum yang ada di lakukan penilaian dengan memberikan

tanda silang (X) kepada penyakit yang memiliki gejala tersebut. Dari hasil

tabel keputusan ini maka dapat di buat pohon keputusan berdasarkan gejala

klinis yang lebih khusus atau spesifik.

Page 10: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

57

Dem

amC

ampa

k (R

ubla

)

Dia

re

Leuk

emia

Mal

aria

Rad

ang

Lam

bung

dan

Usu

s

Hep

atiti

s A

Typh

us

Influ

enza

Dem

am B

erda

rah

Den

gue

Ale

rgi

1. Demam X X X X X X X

2. Kecapaian X X

3. Pilek (Hidung berlendir) X X X

4. Batuk X X X

5. Pembengkakan pada kelenjar getah bening X

6. Mata terasa nyeri X

7. Muncul bintik-bintik merah X X X

8. Kulit kering X

9. Sakit pada persendian X X X X

10. Sakit kepala X X X X X

11. Hilang nafsu makan X X

12. Buang air besar X X

13. Sakit perut(mulas) X X

14. Muntah X X

15. Penampakan sampel darah yang putih X

16. Sel darah yang tidak normal X

17. Anemia X

18. Convulsion X

19. Lemah, letih, dan lesu X X X X X

20. Sakit Punggung X X

21. Sakit pada otot X X

22. Trombositpena ≤ 100.000 / µl X

23. Berkeringat X

24. Anoreksia X

25. Pendarahan X

26. Hepatomologi X

27. Kegagalan sirkulasi X

28. Muka Tampak Kemerahan X X

29. Mual X X X

Tabel 3.1 Tabel Keputusan Gejala-Gejala Klinis

Gejala Klinis

Gej

ala

Peny

akit

Page 11: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

58

b. Pohon Keputusan

Setelah dilakukan perancangan tabel keputusan, selanjutnya dilakukan

perancangan pohon keputusan yang dapat membantu dalam

mengklasifikasikan penyakit berdasarkan ciri-cirinya dan juga dapat

membantu dalam pembuatan aturan (rule). Berikut ini adalah pohon

keputusan yang dirancang berdasarkan tabel keputusan yang telah dibuat.

Pada Denah Pohon 1 gejala utamanya adalah bintik merah. Jika gejala

penyakit yang terkena adalah bintik merah maka terdapat 3 kemungkinan penyakit

yang diderita yaitu, penyakit Demam Berdarah Dengue CF = 0.3, faktor kepastian

terkena penyakit Demam Campak adalah 0.3 dan faktor kepastian dia terkena

Alergi adalah 0.3. Jika tidak terdapat bintik merah tetapi terdapat gejala buang air

besar dan muntah maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Radang

Lambung dan Usus CF = 0.2. Diare CF = 0.2 jika tidak terdapat gejala muntah.

Jika tidak terdapat gejala bintik merah dan buang air besar tetapi terdapat gejala

Gambar 3.1 Denah Pohon 1

Bintik Merah

Buang Air Besar

DBD, CF = 0.3 Demam Campak, CF = 0.3 Alergi, CF = 0.3

Anemia

Muntah

More information needed

Malaria CF = 0.2

Diare CF = 0.2

Radang Lambung dan Usus CF = 0.2

Page 12: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

59

anemia maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Malaria CF = 0.2 dan

jika tidak terdapat gejala anemia maka dibutuhkan informasi lain untuk

menentukan jenis penyakit yang diderita.

Pada denah pohon 2 gejala utamanya adalah buang air besar. Jika gejala

penyakit yang diderita adalah buang air besar dan hilang nafsu makan maka

kemungkinan terkena penyakit Diare CF = 0.4. Jika tidak terdapat gejala hilang

nafsu makan maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Radang Lambung

dan Usus CF = 0.1. Jika tidak terdapat gejala buang air besar, terdapat gejala bintik

merah, dan pembengkakan kelenjar getah bening maka kemungkinan penyakit

yang diderita adalah Demam Campak CF = 0.2 dan jika tidak terdapat gejala

pembengkakan kelenjar getah bening maka kemungkinan penyakit yang diderita

Gmabar 3.2 Denah Pohon 2

Buang Air Besar

Bintik Merah

Hilang Nafsu Makan

Radang Lambung CF = 0.1

Diare CF = 0.4

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Demam

DBD CF = 0.3 Alergi CF = 0.2

Demam Campak CF = 0.2

Letih Lemah Lesu

Muka Merah

More information needed

Alergi CF = 0.4

Typhus CF = 0.2

Hepatitis A CF = 0.2

Page 13: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

60

oleh pasien adalah Demam Berdarah Dengue CF = 0.3, dan Alergi CF = 0.2. Jika

gejala yang diderita tidak terdapat buang air besar dan bintik merah tetapi terdapat

gejala demam dan letih, lemah, dan lesu maka kemungkinan penyakit yang diderita

adalah Hepatitis A CF = 0.2, jika tidak terdapat gejala letih, lemah dan lesu maka

kemungkinan penyakit yang diderita adalah Typhus CF = 0.2. Jika tidak terdapat

gejala buang air besar, bintik merah dan demam tetapi terdapat gejala muka merah

maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Alergi CF = 0.4 sedangkan jika

tidak terdapat muka merah maka dibutuhkan informasi lain untuk menentukan

jenis penyakit yang diderita.

Pada denah pohon 3 gejala utamanya adalah penampakan sel darah putih.

Jika terdapat gejala penyakit tersebut maka kemungkinan penyakit yang diderita

adalah Leukemia CF = 0.3. Jika tidak terdapat gejala penampakan sel darah putih

tetapi terdapat demam, batuk dan pilek maka kemungkinan penyakit yang diderita

Gambar 3.3 Denah Pohon 3

Penampakan Sel Darah Putih

Demam

Leukimia CF = 0.3

More information needed

Batuk

Muka Merah

Pilek

Hepatitis A CF = 0.2

Alergi, CF = 0.2 DBD, CF = 0.2

Demam Campak CF = 0.2

Influenza CF = 0.4

Page 14: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

61

adalah Influenza CF = 0.5 dan jika tidak terdapat gejala pilek maka kemungkinan

penyakit yang diderita adalah Demam Campak CF = 0.2. Jika tidak terdapat gejala

batuk tetapi terdapat gejala muka merah maka kemungkinan penyakit yang diderita

adalah Alergi CF = 0.2, Demam Berdarah Dengue CF = 0.2. Sedangkan jika tidak

terdapat gejala muka merah maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah

Hepatitis A CF = 0.2. Jika tidak terdapat gejala demam maka dibutuhkan informasi

lain untuk menentukan jenis penyakit yang diderita.

Pada denah pohon 4 gejala utamanya adalah demam. Jika terdapat gejala

demam, sakit pada persendian, dan muntah maka penyakit yang diderita adalah

Malaria CF = 0.1, jika tidak terdapat gejala muntah maka penyakit yang diderita

adalah Typhus CF = 0.2. Jika tidak terdapat gejala sakit pada persendian maka

penyakit yang diderita adalah Alergi CF = 0.2. Jika tidak terdapat gejala demam

tetapi terdapat gejala sakit kepala maka kemungkinan penyakit yang diderita

adalah Alergi CF = 0.2. Jika tidak terdapat sakit kepala tetapi terdapat gejala buang

Gambar 3.4 Denah Pohon 4

Demam

Sakit Kepala

Sakit pada Persendian

Buang Air Besar

Alergi, CF = 0.2

Alergi, CF = 0.2

Muntah

More information needed

Diare CF = 0.2

Typhus CF = 0.2

Malaria CF = 0.1

Page 15: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

62

air besar maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Diare CF = 0.2

sedangkan jika tidak terdapat gejala buang air besar maka dibutuhkan informasi

lain untuk menentukan jenis penyakit yang diderita.

Pada denah pohon 5 gejala utamanya adalah demam. Jika terdapat gejala

demam, sakit punggung, sakit pada persendian maka kemungkinan penyakit yang

diderita Typhus CF = 0.1 dan jika tidak terdapat gejala sakit pada persendian maka

kemungkinan penyakit yang diderita Influenza CF = 0.1. Jika tidak terdapat gejala

sakit punggung tetapi terdapat gejala sakit pada otot dan kecapaian maka

kemungkinan penyakit yang diderita Influenza CF = 0,1 dan jika tidak terdapat

gejala kecapaian maka penyakit yang diderita Demam Berdarah Dengue CF = 0.1.

Demam

Gambar 3.5 Denah Pohon 5

Buang Air Besar

Sakit Punggung

More information needed

Diare CF = 0.3

Sakit pada Otot

Sakit pada Persendian

Typhus CF = 0.2

Kecapaian

DBD CF = 0.1

Infuenza CF = 0.1

Influenza CF = 0.1

Typhus CF = 0.1

Page 16: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

63

Jika tidak terdapat gejala sakit pada otot maka kemungkinan penyakit yang diderita

adalah Typhus CF = 0.2. Jika tidak terdapat gejala demam, tetapi terdapat gejala

buang air besar maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Diare CF = 0.3

dan jika tidak terdapat gejala buang air besar maka dibutuhkan informasi lain

untuk menentukan jenis penyakit yang diderita.

3.2.3 Perancangan Basis Pengetahuan

Pengetahuan dan pengembangan yang diperoleh mengenai demam

berdarah didapatkan melalui studi kepustakaan, dan wawancara dengan para

pakar untuk mendapatkan knowledge atau pengetahuan tentang penyakit demam

berdarah. Knowledge yang diperoleh direpresentasikan kedalam bentuk decision

table dan decision tree.

Decision tersebut kemudian dilakukan evaluasi terhadap pakar sehingga

didapat knowledge yang sesuai dengan topik yang dikembangkan.

3.2.4 Perancangan Data

Dalam perancangan data ini digunakan Microsoft Access untuk

memasukan data kepakaran yang ada dan ditampilkan berupa table seperti di

bawah ini :

Nama Field Tipe Data Keterangan IdPertanyaan Number Indeks urutan pertanyaan Pertanyaan Memo Pertanyaan-pertanyaan yang

akan di ajukan kepada user Picture Text Tampilan gambar Height Number Tinggi gambar Width Number Lebar gambar Pesan Memo Informasi mengenai seputar

demam berdarah Tabel 3.2 Master Pertanyaan

Page 17: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

64

Pada tabel 3.2 Terdapat 6 field data yaitu IdPertanyaan dengan tipe data

number, pertanyaan dengan tipe data memo, picture dengan tipe data text, height,

width dengan tipe data number, dan pesan dengan tipe data memo. IdPertanyaan

berisi indeks urutan pertanyaan, pertanyaan berisikan pertanyaan-pertanyaan yang

akan di ajukan kepada user, picture berisi tampilan gambar, height merupakan

tinggi gambar yang dikehendaki, width merupakan lebar gambar yang dikehendaki

dan pesan merupakan informasi mengenai seputar demam berdarah

Nama Field Tipe Data Keterangan IdPertanyaan Number Indeks urutan pertanyaan IdJawaban Number Indeks urutan jawaban Jawaban Text Jawaban yang dipilih ya atau

tidak Result Number Urutan pertanyaan yang akan

ditampilkan berikutnya berdasarkan jawaban pertanyaan yang dipilih sebelumnya

CF Number Nilai dari faktor kepastian

Tabel 3.3 Master Jawaban

Pada tabel 3.3 terdapat 4 field data yaitu IdPertanyaan dengan tipe data

number, IdJawaban dengan tipe data number, jawaban dengan tipe data text dan

result dengan tipe data number. IdPertanyaan merupakan indeks urutan pertanyaan,

IdJawaban merupakan indeks urutan jawaban, jawaban merupakan pilihan jawaban

ya atau tidak dan result merupakan urutan pertanyaan yang akan ditampilkan

berikutnya berdasarkan jawaban pertanyaan yang dipilih sebelumnya.

Page 18: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

65

NamaField Tipe Data Keterangan Nilai CF 1 Number Range CF awal Nilai CF 2 Number Range CF akhir Saran Memo Tindakan yang harus dilakukan

berdasarkan nilai CF Tabel 3.4 Master Saran

Pada tabel 3.4 terdapat 3 field data yaitu Nilai CF 1 dengan tipe data number,

nilai CF 2 dengan tipe data number, dan saran dengan tipe data memo. Nilai CF 1

merupakan range CF awal, nilai CF 2 merupakan nilai range CF akhir dan saran

merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh pasien berdasarkan nilai CF yang

ada.

3.2.5 Perancangan Layar

Dalam pembuatan program dengan menggunakan VB (Visual Basic) versi

6 penulis menggunakan beberapa tampilan layar. Tampilan layar tersebut terdiri

dari layar pembuka, layar biodata pasien, layar konsultasi, dan layar hasil.

Macam-macam tampilan layar program adalah :

a. Rancangan Layar Pembuka

Gambar 3.6 Rancangan Layar Pembuka

Logo

Gambar

Kata Pengantar Tentang Demam Berdarah

Ok

Page 19: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

66

Gambar 3.6 merupakan layar pertama dari perancangan sistem pakar. Logo

merupakan logo binus dan logo prototipe sistem. Gambar merupakan

gambar-gambar yang berhubungan dengan demam berdarah sehingga

program akan terlihat lebih menarik. Kata pengantar tentang demam berdarah

merupakan keterangan singkat tentang penyakit demam berdarah.Tombol

OK untuk melanjutkan ke menu layar biodata pasien

b. Rancangan Layar Biodata Pasien

Gambar 3.7 Rancangan Layar Biodata Pasien

Gambar 3.7 merupakan rancangan layar biodata pasien. Logo berisi logo

binus dan logo prototipe sistem pakar. Gambar merupakan gambar tentang

kesehatan. Kolom nama pasien digunakan untuk memasukkan nama pasien

yang hanya dapat diinput berupa huruf saja. Sedangkan kolom umur pasien

digunakan untuk memasukan umur pasien dan hanya dapat diinput berupa

angka saja dengan range 1-100. Kemudian tombol OK digunakan untuk

menuju menu diagnosa penyakit dan tombol EXIT untuk keluar dari menu

tersebut.

Logo

Nama Pasien

Umur Pasien

OK

EXIT

Gambar

Page 20: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

67

c. Rancangan Layar Konsultasi

Gambar 3.8 Rancangan Layar Konsultasi

Rancangan layar konsultasi (Gambar 3.8) merupakan sarana bagi pemakai

(user) untuk memulai konsultasi dan mendiagnosa penyakit demam berdarah.

Untuk memudahkan user maka pendiagnosaan sistem pakar ini dibuat dalam

bentuk mengajukan pertanyaan satu persatu, sehingga untuk mencapai hasil

analisis pemakai (user) hanya perlu menjawab pertanyaan dipilih

berdasarkan rule–rule yang dipilih oleh sistem pakar berdasarkan

pengetahuan dan pengalaman dari seorang pakar yang dirancang dalam basis

knowledge. Logo berisi logo binus dan logo protipe sistem. Gambar

merupakan gambar tentang seputar penyakit demam berdarah dengue, kolom

pertanyaan berisi pertanyaan yang diajukan dan terdapat pilihan jawaban ya

dan tidak. Tombol NEXT untuk menuju kepertanyaan berikutnya dan tombol

PREV untuk ke pertanyaan sebelumnya. Tombol EXIT untuk keluar dari

menu.

Logo

Gambar

Pertanyaan : o ya o tidak

Exit Prev Next

Page 21: BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-1-00286-IF Bab 3.pdfsistem pakar, oleh karena itu ... Anamnesis Anamnesis adalah ... menginfeksi

68

d. Rancangan Layar Hasil

Gambar 3.9 Rancangan Layar Hasil

Rancangan layar hasil (Gambar 3.9) merupakan menu hasil dari

pendiagnosaan penyakit yang merupakan kemungkinan penyakit demam

berdarah, saran tindakan selanjutnya. Terdapat nama pasien, umur pasien

berdasarkan data yang diinput pada menu biodata pasien kemudian

kemungkinan penyakit yang diderita berdasarkan nilai CF yang diperoleh

dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kemudian saran tindakan

selanjutnya.

Logo

Nama Pasien :

Umur Pasien :

Kemungkinan Penyakit :

Saran Tindakan Selanjutnya :

Ok