Top Banner
BAB III KONDISI DAERAH STUDI 3.1. Umum Kota Malang terletak pada ketinggian antara 429 - 667 meter diatas permukaan air laut. 112,06° - 112,07° Bujur Timur dan 7,06° - 8,02° Lintang Selatan, dengan dikelilingi gunung-gunung. Kota Malang adalah daerah yang memiliki udara sejuk dengan rata-rata suhu udara berkisar antara 22,2 °C - 24,5 °C. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,3 °C dan suhu minimum 17,8 °C. Terletak di antara 122 0 17’-122 0 57’ BT dan 7 0 44’–8 0 26’ LS. Memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Kota Malang merupakan kota yang memiliki banyak potensi beragam yang berbeda antara daerah – daerah kota Malang itu sendiri, yakni Bagian selatan merupakan dataran tinggi yang cukup luas, cocok untuk industri Bagian utara merupakan dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurang subur Bagian barat merupakan dataran tinggi yang amat luas menjadi daerah pendidikan Seiring dengan perkembangan-perkembangan yang ada di Kota Malang, kebutuhan akan fasilitas penunjang terus meningkat, demikian halnya dengan kebutuhan air lahan tempat tinggal yang merupakan salah satu sarana pokok 33
9

Bab 3

Dec 06, 2014

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bab 3

BAB III

KONDISI DAERAH STUDI

3.1. Umum

Kota Malang terletak pada ketinggian antara 429 - 667 meter diatas permukaan

air laut. 112,06° - 112,07° Bujur Timur dan 7,06° - 8,02° Lintang Selatan, dengan

dikelilingi gunung-gunung. Kota Malang adalah daerah yang memiliki udara sejuk

dengan rata-rata suhu udara berkisar antara 22,2 °C - 24,5 °C. Sedangkan suhu

maksimum mencapai 32,3 °C dan suhu minimum 17,8 °C. Terletak di antara 1220 17’-

1220 57’ BT dan 70 44’–80 26’ LS. Memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan

kemarau.

Kota Malang merupakan kota yang memiliki banyak potensi beragam yang

berbeda antara daerah – daerah kota Malang itu sendiri, yakni

Bagian selatan merupakan dataran tinggi yang cukup luas, cocok untuk

industri

Bagian utara merupakan dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian

Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurang subur

Bagian barat merupakan dataran tinggi yang amat luas menjadi daerah

pendidikan

Seiring dengan perkembangan-perkembangan yang ada di Kota Malang,

kebutuhan akan fasilitas penunjang terus meningkat, demikian halnya dengan kebutuhan

air lahan tempat tinggal yang merupakan salah satu sarana pokok penunjang

perkembangan kota, maka dari itu semua yang tersebut di atas tak bisa lepas dari

peranan 2 faktor tadi. Dalam hal ini sungai yang melintasi Kota Malang merupakan

sungai terbesar di Jawa Timur, yaitu Sungai Brantas. Untuk itu, agar kualitas dan

kuantitas air tetap terjaga serta pemukiman di sekitar bantaran tetap aman dari bahaya

banjir perlu adanya suatu rambu sebagai suatu pengingat adanya titik – titik rawan pada

daerah tersebut.

33

Page 2: Bab 3

34

Gambar 3.1. Peta Kota MalangSumber : Kota Malang Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas.htm

Gambar 3.2. Salah Satu Ruas Lokasi StudiSumber : Hasil Survey

Kecamatan Klojen

Page 3: Bab 3

35

Gambar 3.3.Salah Satu Ruas Lokasi StudiSumber : Hasil Survey

3.2. Kondisi Wilayah Daerah Studi

Daerah studi berada di belakang Balai Kota Malang, yang berada di jantung

kota, peruntukkan lahan di sekitar sungai adalah sebagai pemukiman penduduk serta

pertokoan dan pasar. Sungai Brantas kawasan Splendid adalah anak sungai dari Sungai

Brantas yang berasal dari kota Batu. Sungai ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan

air baku sawah.

3.2.1.Kondisi Geografis

Klojen adalah sebuah kecamatan di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur,

Indonesia. Daerah ini terletak di 112 26’ 14’’ hingga 112 40’ 42’’ Bujur Timur dan

077 36’ 38’’ hingga 008 01’ 57’’ Lintang Selatan. Derah ini berbatasan dengan

beberapa kecamatan lainnya , yaitu :

Utara : Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Blimbing

Timur : Kecamatan Kedung Kandang

Selatan : Kecamatan Sukun

Barat : Kecamatan Sukun dan Lowokwaru

Lokasi studi terletak pada kecamatan Klojen, yaitu pada perbatasan antara

kelurahan Kauman dan Kidul Dalem. Peta lokasi dapat dilihat pada lampiran 2 Peta

Kecamatan Klojen.

Page 4: Bab 3

36

3.2.2.Kondisi Topografi dan Geologi

Kota Malang berada di ketinggian 440 - 667 m dari permukaan laut dan

dikelilingi oleh wilayah pegunungan antara lain Gunung Semeru, Kawi, Anjasmoro

dan Arjuno.Sebagian besar pola bentang alam wilayah Kota Malang merupakan

dataran rendah dengan kemiringan 0 - 15% yang meliputi 96.3% luas wilayah Kota

Malang, sedangkan sisanya 3,7% merupakan kawasan berlereng dengan kemiringan

10 - 16%.

Secara geologi daerahnya disusun oleh batuan hasil kegiatan gunung api yang

terdiri dari tufa, tufa pasiran, breksi gunung api, aglomerat, dan lava. Secara

hidrogeologi akumulasi air tanah di Cekungan Malang dijumpai pada lapisan akuifer

yang dapat dipisahkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu kelompok akuifer dengan

kedalaman kurang dari 40 m, kelompok akuifer dengan kedalaman antara 40 - 100 m,

dan kelompok akuifer dengan kedalaman antara 100 m -150 m. Untuk daerah aliran

sungai Brantas di kawasan Splendid sendiri kondisi tanahnya sama dengan daerah

aliran sungai pada umunya, yaitu aluvium.

Gambar 3.4.Peta Geologi DAS BrantasSumber : http://www.4shared.com/photo/2_geologi_das.html

Page 5: Bab 3

37

3.2.3. Kondisi Hidrologi

Kota Malang memiliki kondisi iklim tropis sebagaimana umumnya daerah

lainnya di Jawa Timur. Kota Malang memiliki curah hujan rata - rata 1.833 mm

dalam satu tahun. Kota Malang 2008-2028, suhu udara rata-rata satu tahun Kota

Malang pada tahun 1997 adalah 23,40C, untuk suhu udara maksimum rata-rata dalam

satu tahun adalah 32,40C, sedangkan suhu udara minimum rata-rata dalam satu

tahun sebesar 15,20C. Lembab nisbi rata-rata satu tahun adalah 74% dan penyinaran

matahari rata-rata dalam satu tahun sebesar 73%.

 Kota Malang dialiri beberapa buah sungai yang relatif besar yaitu Sungai

Brantas dengan anak sungainya yaitu Sungai Metro, Sukun, Bango, dan Amprong.

Secara garis besar daerah aliran sungai dibagi dalam tiga bagian besar wilayah

tangkapan hujan, yaitu :

1. Malang Utara, oleh DAS Bango dan Sungai Amprong

2. Malang Barat, oleh DAS Brantas

3. Malang Selatan, oleh DAS Brantas, Sungai Metro, dan Sungai Sukun

Gambar 3.5.Peta Hidrologi DAS BrantasSumber : http://www.4shared.com/photo/_iklim.html

Page 6: Bab 3

38

3.3. Sungai Brantas

Sungai Brantas adalah sungai terbesar kedua terbesar di Pulau Jawa. Panjang

sungai utamanya sekitar 320. Curah hujan rata-rata di DAS Brantas sekitar 2,000 mm

dan total potensi air permukaan sebesar 373,64 m3/detik atau debit aliran permukaan

tahunannya sekitar 11.783,2 juta m3/tahun.

Wilayah Sungai (WS) Brantas merupakan wilayah sungai strategis nasional dan

menjadi kewenangan Pemerintah Pusat berdasarkan Permen PU No. 11A Tahun 2006.

Luas WS Kali Brantas adalah 14.103 km2 melintasi 15 Kab/Kota (9 kabupaten dan 6

kotamadya), terdiri atas 4 DAS yaitu:

1. DAS Kali Brantas seluas 11.988 km2 (25% dari luas Propinsi Jawa Timur),

terdiri atas 6 Sub DAS.

2. DAS Tengah seluas 596 km2, terdiri atas Kali Ngampo, Kali Tengah, dan Kali

Tumpak Nongko

3. DAS Ringin Bandulan seluas 595 km2, terdiri atas Kali Klathak, Kali

Kedungbanteng, Kali Ngrejo, dan Kali Sidorejo

4. DAS Kondang Merak seluas 924 km2, terdiri atas Kali Glidik dan Kali

Bambang. Jumlah penduduk di WS Kali Brantas pada tahun 2005 adalah

sebesar 15.884.000 jiwa (43% Jawa Timur), dengan pertumbuhan rata-rata

0,99 % dan kepadatan 1.272 jiwa/km2.

Gambar 3.6.Peta Kota MalangSumber : http://www.4shared.com/photo /12_rencana_tata_ruang_das.html

Daerah Aliran Sungai Brantas

Page 7: Bab 3

39

Gambar 3.7.Titik Awal dan Akhir Pengukuran di Lokasi StudiSumber : google earth.

Gambar 3.7 merupakan gambar lokasi studi yakni ruas DAS Brantas kawasan

Splendid sepanjang 1 Km dari Jembatan Hotel Kartika Graha sampai Jembatan Masjid

Ahmad Yani. Lokasi ini menjadi pilihan wilayah studi karena pada daerah tersebut

banyak penduduk yang bermukim di sekitar bantaran sungai Brantas sehingga

memerlukan suatu rambu keamanan pemukiman bantaran, dimana rambu tersebut

merupakan hasil akhir dari proyek pengabdian masyarakat ini.

Titik awalJembatan Hotel Kartika Graha

Titik akhirJembatanMasjid Ahmad Yani