12 BAB II KAJIAN TEORI Kajian teori merupakan seperangkat proposisi yang menggambarkan suatu gejala terjadi seperti ini. Untuk memudahkan penelitian diperlukan pedoman berfikir yaitu kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian yang lebih lanjut seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berfikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilih. (Suyanto, 2005:34). Berikut teori-teori yang digunakan oleh penulis dalam merancang majalah digital ini: A. Perancangan Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perancangan ialah proses, cara, perbuatan merancang. Beberapa ahli menguraikan perancangan melalui beberapa definisi. Perancangan menurut (Ladjamudin, 2005:39) “Perancangan adalah tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain system baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternative sistem yang terbaik”. Sementara itu menurut (Kusrini, 2007:79) perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru. Berdasarkan paparan para ahli diatas, penulis akan menggunaan teori perancangan untuk majalah digital sangat cocok dengan menggunakan teori karena
22
Embed
BAB 2Jarvis baru - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712026_bab2.pdf · berfikir yaitu kerangka teori. ... Perancangan ialah proses, cara, ... Dalam penerapannya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
12
BAB II KAJIAN TEORI
Kajian teori merupakan seperangkat proposisi yang menggambarkan suatu
gejala terjadi seperti ini. Untuk memudahkan penelitian diperlukan pedoman
berfikir yaitu kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian yang lebih lanjut
seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berfikir
untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang
dipilih. (Suyanto, 2005:34). Berikut teori-teori yang digunakan oleh penulis dalam
merancang majalah digital ini:
A. Perancangan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perancangan ialah proses, cara,
perbuatan merancang. Beberapa ahli menguraikan perancangan melalui beberapa
definisi. Perancangan menurut (Ladjamudin, 2005:39) “Perancangan adalah
tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain system baru yang
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh
dari pemilihan alternative sistem yang terbaik”.
Sementara itu menurut (Kusrini, 2007:79) perancangan adalah proses
pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis
sistem. Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.
Berdasarkan paparan para ahli diatas, penulis akan menggunaan teori
perancangan untuk majalah digital sangat cocok dengan menggunakan teori karena
13
karya yang dibuat merupakan sebuah system media baru yang memerlukan sebuah
komunikasi yang mendalam dan dalam teori perancangan sebuah majalah
diperlukan sebuah sistem komunikasi yang baik.
B. Komunikasi
Dalam penerapannya sebuah perancangan membutuhkan sebuah alur
komunikasi yang baik didalamnya. Sebelum mengulik lebih dalam alur komunikasi
ini pengartian komunikasi secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa
Latin communicatio, dari kata yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan.
Kemudian dlm Bahasa Latin communicatus, yang artinya berbagi atau milik
bersama. Atau dari kata communis berarti milik bersama atau berlaku dimana-
mana, sehingga kata communis opinion mempunyai arti pendapat umum atau
pendapat mayoritas (Liliweri, 1991: 3). Adapun dalam literatur ilmiah ditemukan
sangat banyak definisi komunikasi oleh para ahli. Diantaranya adalah definisi
Harold D. Laswell (Liliweri, 1991: 7) yang mendefinisikan komunikasi yaitu "who
says what in which channel to whom with what effect". Kemudian definisi
legendaris oleh Hovland (Hovland, 1948: 10) mengatakan bahwa: "Communication
as the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli
(usually verbal symbol) to modify the behavior of the other individuals
(communicant)". Pendapat Hovland dan Lasswell memiliki sebuah pengertian
bahwa siapa yang mengatakan seseuatu dalam sebuah jaringan untuk seseorang
dengan adanya sebuah efek. Arti dari Lasswell ini memiliki arti komunikasi sebagai
14
proses oleh individu menyalurkan symbol verbal yang berakibat pada modifkasi
sifat individu lainnya.
Menurut (Hick dan Gullett, 1996:322): "Communication is the transfer and
under standing from one person to another”. Ilmu komunikasi sebagai ilmu
pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif
dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan
pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing
mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi
pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan
dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Sesuai dengan teori komunikasi diatas, penulis beranggapan bahwa
penggabungan antara komunikasi dan digital merupakan sebuah media yang
memiliki mobilitas sangat tinggi untuk menciptakan komunikasi massa yang
terhubung satu sama lain untuk mendukung interaksi di dunia maya.
C. Media
Pengertian Media menurut Belch, Media adalah sarana penyampaian
termasuk didalamnya adalah media penyiaran (TV dan Radio), media cetak (surat
kabar dan majalah), surat langsung, iklan outdoor dan media pendukung lainnya
(Belch, 2007: 31).
Selain itu, menurut Duncan, beliau memiliki persepsi yang berbeda terhadap
media yaitu:
15
Media erat kaitannya dengan iklan sehingga pola pikir masyarakat
mengatakan media adalah tempat untuk beriklan. Dengan media penyampaian
komunikasi seperti penawaran produk dapat disampaikan langsung kepada
konsumen. Media dapat berupa media konvensional seperti radio, TV, billboard,
poster, koran dan majalah tetapi juga dapat berupa media online. (Duncan, 2005:
341). Media juga mempunyai kekuatan dan kelemahan, hal ini sangat berpengaruh
terhadap komunikasi yang mereka bawa. Berikut ini adalah kekuatan dan
kelemahan masing-masing media (Duncan, 2005: 341).
Berdasarkan teori media dalam pergerakannya di dunia digital, penulis
berpendapat bahwa media akan menjawab kebutuhan akan informasi dari
konsumen itu sendiri. Penyampaian komunikasi secara digital atau melalui new
media merupakan opsi terbaik untuk meningkatkan efisiensi kehidupan manusia.
D. Media Massa
Media massa adalah sarana untuk menyampaikan isi pesan atau informasi
yang bersifat umum, kepada sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar
perhatiannya terpusat pada isi pesan yang sama, yaitu pesan dari media massa yang
sama, dan tidak dapat memberikan arus balik secara langsung pada saat itu juga.
Media Massa harus diterbitkan atau disiarkan secara periodik, isi pesan harus
bersifat umum menyangkut semua permasalahanny, mengutamakan aktualitas, dan
disajikan secara berkesinambungan. Termasuk dalam golongan ini adalah Surat
Kabar, Majalah, Radio, Televisi dan Film (Wahyudi, 1995:35)
16
Perihal teori diatas, penulis beranggapan bahwa lingkup dari media sendiri
perlu dikerucutkan menjadi tingkat media massa yang memerlukan informasi ini
dengan penggunaan medium cetak yang telah ter-digitalisasi.
E. New Media (Digital)
Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh (Levy,
2001:10), yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori yang
membahas mengenai perkembangan media. Dalam teori media baru, terdapat dua
pandangan, pertama yaitu pendangan interaksi sosial, yang membedakan media
menurut kedekatannya dengan interaksi tatap muka. Pierre Levy memandang
World Wide Web (WWW) sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka,
fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi
pengetahuan yang baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang
pembagian mutual dan pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan pada
masyarakat
New Media atau media online didefinisikan sebagai produk dari komunikasi
yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital (Creeber
dan Martin, 2009). Definisi lain media online adalah media yang di dalamnya
terdiri dari gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di
dalamnya, dimana beberapa media dijadikan satu (Lievrouw, 2011). New Media
merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis teknologi,
berkarakter fleksibel berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat
17
maupun secara public (Mondry, 2008:13).
Definisi lain mengemukakan, media baru merupakan digitalisasi yang mana
sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan
sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang
bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode yang complex dan
fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan
manusia. Digital ini juga selalu berhubungan dengan media karena media ini adalah
sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman dahulu (old media) sampai
sekarang yang sudah menggunakan digital (modern media/new media). Faktanya
bahwa pengguna sekarang dapat bekerja dengan materi media siar sebagai sebuah
cara mengembangkan ide pada ruang publik (Littlejohn,2009:686). Salah satu
bagian dari new media adalah “Network Society”. “Network society” adalah
formasi sosial yang berinfrastuktur dari kelompok, organisasi dan komunitas massa
yang menegaskan bentuk awal dari organisasi dari segala segi (individu, grup,
organisasi, dan kelompok sosial). Dengan kata lain, aspek mendasar dari formasi
teori ini adalah semua yang memiliki hubungan yang luas secara kolektivitas (Van
Dijk, 2006:20).
Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media). Internet dinilai
sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan kedepannya. Internet
memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan, memanipulasi dan menerima
pesan (Ruben, 1998:110). Internet merupakan sebuah media dengan segala
karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan,
isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh
18
sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung
secara intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama.
Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam
operasi internet (McQuail, 2009: 28-29).
Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme Kontemporer,
internet adalah sebuah medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh
karakteristik media dari bentuk-bentuk yang terdahulu. Apa yang membuat bentuk-
bentuk komunikasi berbeda satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namun
perubahan dalam proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga
komunikasi, persepsi pihak pihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan
fasilitas mengakses informasi, densitas (kepekatan atau kepadatan) dan kekayaan
arus-arus informasi, jumlah fungsionalitas atau intelijen yang dapat ditransfer. Jadi
menurut Santana, titik esensinya adalah bahwa keunikan internet terletak pada
esensinya sebagai sebuah medium (Setyani, 2013:5). Untuk mengakses Internet,
seseorang membutuhkan koneksi Internet dan piranti keras seperti komputer, PDA,
Blackberry dan lain sebagainya. Internet yang dianggap sebagai gabungan dari
beberapa bentuk media dan fasilitas e-mail, website, newsgroup, e-commerce dan
sebagainya (Lievrouw, 2006:221).
Penerapan teori newmedia, menurut penulis akan memberikan sebuah
jawaban terhadap medium yang dipilih. Penggunaan newmedia akan memberikan
efisiensi dalam penyampain komunikasi yang lebih global. Penerapan Teori ini
mengajarkan akan pentingnya untuk terus bergerak dan berinovasi dalam dunia
media agar tercipta efisiensi dan efektivitas informasi dalam komunikasi yang
19
tercipta dalam sebuah media majalah digital.
F. Majalah Digital
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa majalah adalah
terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan
tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, dan menurut waktu
penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan
sebagainya, dan menurut penyusunan isinya dibedakan atas majalah berita,
wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya
(KBBI, 2002:698). Majalah merupakan media cetak yang karakteristiknya lebih
spesifik daripada surat kabar. Setiap majalah umumnya mempunyai pembaca jauh
lebih sedikit daripada pembaca surat kabar, namun memiliki pasar yang lebih jelas
segmentasinya. Majalah memiliki kedalaman isi yang jauh berbeda dengan surat
kabar yang hanya menyajikan berita (Yuli & Catur, 2006:118).
Media digital merupakan bentuk media elektronik yang menyimpan data
dalam wujud digital, bukan analog. Pengertian dari media digital dapat mengacu
kepada aspek teknis (misalnya harddisk sebagai media penyimpan digital) dan
aspek transmisi (misalnya jaringan komputer untuk penyebaran informasi digital),
namun dapat juga mengacu kepada produk akhirnya seperti video digital, audio
digital, tanda tangan digital serta seni digital.
Majalah elektronik (bahasa Inggris: electronic magazine; disingkat e-
Magazine atau ezine juga disebut online magazine) adalah versi elektronik dari
20
majalah karena berbasis listrik. Majalah elektronik tidak lagi menggunakan bahan
bahu kertas untuk menuliskan artikel-artikelnya seperti majalah pada umumnya,
melainkan dalam bentuk file digital yang dapat diakses melalui media elektronik
seperti Komputer, Laptop, handphone, BlackBerry, android, iPhone, iPad dan
teknologi lainnya. (https://id.wikipedia.org/wiki/Majalah_elektronik)
Berdasarkan paparan teori diatas penulis beranggapan bahwa penggunaan
media majalah sebagai penyampai informasi dirasa sangat tepat karena lingkungan
yang dihadapi memiliki hasrat untuk mengetahui informasi lebih dalam dan media
majalah sangat tepat untuk kalangan muda. Ada sedikit modifikasi pada majalah
yang digunakan dengan pembuatan majalah yang ditransformasi kedalam bentuk
media digital guna memudahkan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
G. Konvergensi Media Digital
Teknologi komunikasi dan informasi telah membawa perubahan dalam
kehidupan manusia. Sekarang masyarakat dapat memperoleh informasi dengan
cepat dan lengkap dengan adanya jaringan computer yang terhubung dengan
internet. Teknologi telekomunikasi konvensional yang bersifat massif dengan
teknologi komputer yang bersifat interaktif telah memunculkan teknologi informasi
yang mutakhir.
Menurut Preston (Preston, 2001:27), Konvergensi adalah penggabungan
media komunikasi konvensional dengan internet. Konvergensi menyebabkan
perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan
21
seluruh bentuk informasi baik visual maupun audio. Konvergensi adalah
digitalisasi karena merubah data dari format analog ke format digital sehingga
dikirim dalam satuan biner. Media konvergen mengabungkan komunikasi massa
dan komunikasi antarpribadi dalam satu media sekaligus. Konteks yang lebih luas,
konvergensi media sesungguhnya tidak hanya memperlihatkan kemajuan teknologi
tetapi mengubah hubungan antara teknologi, industry, pasar, gaya hidup dan
khalayak. Konvergensi teknologi informasi meyebabkan berubahnya perilaku
manusia dalam bekerja, belajar, mengolah bisnis, dan lain-lain. Dalam dunia bisnis
sudah dikenal dengan istilah e-commerce atau e-banking dimana ini merupakan
evolusi dari bisnis tradisional ke era digitalisasi.
Menurut penulis teori konvergensi media dan tingkat penggunaan dan
gratifikasi dalam media digital memberikan penjelasan informasi yang kuat dalam
pembuatan majalah ini. Peralihan dari dunia cetak ke digital harus dilakukan guna
mendukung modernisasi dunia informasi.
H. Tinjauan Desain Grafis dalam Majalah
Setiap majalah memiliki target pasarnya dan juga berbagai segmen yang
berbeda. Dalam mempersiapkan tata letak majalah, kita akan membutuhkan
beberapa penyesuaian dari pemilihan warna, gaya ilustrasi, jenis font dan ukuran,
serta bahasa. Namun, tujuan utama dari majalah ini adalah untuk menyampaikan
informasi kepada pembaca, dan itu adalah sesuatu yang harus diutamakan.