5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hiperkolesterol 2.1.1 Definisi Hiperkolesterol adalah peningkatan kolesterol dalam darah karena kelainan pada tingkat lipoprotein, yaitu partikel yang membawa kolesterol dalam aliran darah (Braunwald, 2008). Hiperkolesterolemia merupakan gangguan metabolisme yang terjadi secara primer atau sekunder akibat berbagai penyakit yang dapat berkontribusi terhadap berbagai jenis penyakit Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan hiperlipidemia dan hiperlipoproteinemia. Hiperkolesterolemia dapat terjadi akibat kelainan kadar lipoprotein dalam darah yang dalam jangka panjang mempercepat kejadian arteriosklerosis (Bantas, 2012). Kolesterol memainkan peran utama dalam kesehatan jantung manusia. Kolesterol bisa baik dan buruk. High-density lipoprotein (HDL) adalah kolesterol baik dan low-density lipoprotein (LDL) adalah kolesterol jahat. kolesterol tinggi dalam serum merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung manusia seperti penyakit jantung koroner dan stroke - nomor satu Amerika pembunuh (Ma, 2006). 2.1.2 Kadar Lipid Plasma Menurut National Cholesterol Education Program 2002 kadar lipid plasma dapat di Klasifikasi menjadi kolesterol total, HDL, LDL dan TG dalam mg/dl dapat di lihat pada tabel 2.1
19
Embed
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/41656/3/jiptummpp-gdl-faizzulkif-49534-3-babii.pdf · plasma, sehingga kadar LDL dalam plasma me 20 c. Plasma high 8 ningkat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hiperkolesterol
2.1.1 Definisi
Hiperkolesterol adalah peningkatan kolesterol dalam darah karena
kelainan pada tingkat lipoprotein, yaitu partikel yang membawa kolesterol
dalam aliran darah (Braunwald, 2008). Hiperkolesterolemia merupakan
gangguan metabolisme yang terjadi secara primer atau sekunder akibat
berbagai penyakit yang dapat berkontribusi terhadap berbagai jenis
penyakit Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan hiperlipidemia dan
hiperlipoproteinemia. Hiperkolesterolemia dapat terjadi akibat kelainan
kadar lipoprotein dalam darah yang dalam jangka panjang mempercepat
kejadian arteriosklerosis (Bantas, 2012).
Kolesterol memainkan peran utama dalam kesehatan jantung
manusia. Kolesterol bisa baik dan buruk. High-density lipoprotein (HDL)
adalah kolesterol baik dan low-density lipoprotein (LDL) adalah kolesterol
jahat. kolesterol tinggi dalam serum merupakan faktor risiko utama untuk
penyakit jantung manusia seperti penyakit jantung koroner dan stroke -
nomor satu Amerika pembunuh (Ma, 2006).
2.1.2 Kadar Lipid Plasma
Menurut National Cholesterol Education Program 2002 kadar
lipid plasma dapat di Klasifikasi menjadi kolesterol total, HDL, LDL dan
TG dalam mg/dl dapat di lihat pada tabel 2.1
6
Tabel 2.1 Klasifikasi Kadar Lipid Plasma Manusia (mg/dl)
Klasifikasi kadar lipid Plasma (mg/dl)
• Total Kolesterol
< 200
200 – 239
> 240
• Kolesterol LDL
< 100
100 – 129
130 – 159
160 – 189
> 190
• Kolesterol HDL
< 40
> 60
• Trigliserid
< 150
150 – 199
200 – 499
≥ 500
Optimal
Batas Normal
Tinggi
Optimal
Mendekati Optimal
Batas Normal
Tinggi
Sangat Tinggi
Rendah
Tinggi
Optimal
Batas Normal
Tinggi
Sangat tinggi
(NCEP, 2002)
Tabel 2.2 Klasifikasi Kadar Lipid Plasma Tikus (mg/dl)
Klasifikasi kadar lipid Plasma (mg/dl)
• Total Kolesterol
10 - 54mg/dl
• Kolesterol LDL
7 - 27,2 mg/dl
• Kolesterol HDL
≥ 35 mg/dL
• Trigliserid
27 - 30 mg/dL
(Wahyudi, 2015)
a. Kolesterol total
Kolesterol merupakan substansi lipid yang terdapat pada
membrane sel dan berperan dalam berabagai biosintesis sterol :
asam empedu, hormone adrenokortikal, androgen dan esterogen.
Banyak penelitian membuktikan bahwa kenaikan kolesterol plasma
merupakan faktor resiko penting berkembangnya Penyakit Jantung
7
Koroner (PJK). Kadar kolesterol total > 6,5 mmol/L melipat
gandakan risiko PJK mematikan dan jika >7,8 mmol/L
meningkatkan resiko sampai empat kali lipat. Penurunan kadar
kolesterol total sebesar 20% akan menurunkan resiko koroner
sebesar 10% (Zahrawardhani,2012).
b. Kolesterol LDL
LDL adalah partikel bola, berdiameter 22-29 nm, terdiri
dari inti kolestero, trigliserida, fosfolipid dan protein.
Apolipoprotein utama LDL adalah apo B dan kadangkala apo
kecil, seperti apo CIII dan Apo E yang memodulasi metabolisme
LDL. Setiap partikel LDL memiliki satu molekul apo B, yang
dikenali oleh reseptor LDL yang membersihkan LDL dari plasma.
Dengan demikian, konsentrasi LDL apo B adalah konsentrasi
plasma partikel LDL.. Partikel LDL mengandung TG sebanyak 10
persen dan kolesterol 60 persen. Kadar LDL plasma tergantung
dari banyak kadar lipid, kecepatan produksi dan eliminasi LDL dan
VLDL (Sacks, 2003)
Pada hiperkolesterolemia familial, terdapat gangguan
genetik pada pembentukan reseptor LDL di membrane sel, maka
hati tidak dapat mengabsosrbsi lipoprotein berdensitas rendah.
Tanpa adanya absorbsi tersebut, mesin kolesterol di hati menjadi
tidak terkontrol dan terus membentuk kolesterol baru. Hati tidak
lagi berespon terhadap inhibisi umpan balik dari jumlah kolesterol
8
plasma, sehingga kadar LDL dalam plasma meningkat (Guyton,
2012)
c. Kolesterol HDL
Plasma high-density lipoprotein (HDL) adalah kompleks
lipid-protein bulat kecil yang terdiri dari dari lapisan luar yang
mengandung kolesterol bebas, fosfolipid, dan berbagai
apolipoprotein (Apo), yang mencakup inti hidrofobik yang
terutama terdiri dari trigliserida dan ester kolesterol.
Apolipoprotein utama HDL adalah Apo A1, Apo A2, Apo C1, Apo
C2, Apo C3. Apo D dan Apo E. Komponen HDL ialah 13%
kolesterol, kurang dari 5% TG dan 60% protein. HDL penting
untuk membersihan TG dan kolesterol, dan untuk transportasi serta
metabolisme kolesterol ester dalam plasma (McGowder, 2011).
d. TG
TG merupakan senyawa yang terdiri dari 3 molekul asam
lemak teresterifikasi menjadi gliserol. dan merupakan jenis lemak
yang paling banyak di dalam darah. Kadar TG yang tinggi dalam
darah (hipertrigliseridemia) juga dikaitkan dengan terjadinya
penyakit jantung coroner. TG merupakan lemak di dalam tubuh
yang terdiri dari 3 jenis lemak yaitu lemak jenuh, lemak tidak
jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda (Zahrawardhani, 2012).
2.1.3 Metabolisme Lipoprotein
Metabolism lipoprotein dapat dibagi atas 3 jalur yaitu jalur
metabolism eksogen, jalur metabolism endogen dan jalur reverse
9
cholesterol transport. Kedua jalur pertama berhubungan dengan
metabolism kolestero-LDL dan TG, sedangkan jalur reverse
cholesterol transport khusus mengenai metabolism kolesterol HDL
(Daniel, 2012).
( Deniel et al., 2012)
Gambar 2.1.
a. jalur eksogen berawal dari kolesterol dari makanan dan kolesterol yang dikeluarkan hati
diabsorbsi oleh usus halus lalu bergabung dengan lipoprotein menjadi kilomikron dibawa
melalui darah ke jaringan dan berakhir di hati
b. jalur eksogen berawal dari hati berbentuk VLDL di bawa ke pembuluh darah dan ke
jaringan lalu menjadi IDL dan LDL, LDL ini di bawa ke jaringan dan sisanya
dikembalikan lagi ke hati.
a. Jalur Metabolisme Eksogen
Ada 2 sumber kolesterol yaitu berasal dari diet dan kolesterol dari
hati yang diekskresi bersama empedu ke usus halus, Baik lemak di
usus halus yang berasal dari makanan maupun yang berasal dari hati
disebut lemak eksogen. TG dan kolesterol dalam usus halus akan di
serap ke dalam enterosit mukosa usus halus. TG akan diserap sebagai
asam lemak bebas sedang kolesterol sebagai kolesterol dicampur
dengan lesitin, lysolecithin, dan garam empedu menjadi larut.
Didalam usus halus asam lemak akan bebas akan diubah lagi menjadi
10
TG, sedangkan kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi
kolesterol ester dan keduanya bersama dengan fospolipid dan
apolipoprotein yang dikenal dengan kilomikron. Kilomikron ini
masuk ke saluran limfe dan akhirnya melalui duktus torasikus akan
masuk ke aliran darah. TG dalam kilomikron akan mengalami
hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel
menjadi asam lemak bebas (free faty acid (FFA) = non-esterified fatty
acid (NEFA). Asam lemak bebas dapat di simpan sebagai TG kembali
di jaringan lemak (adiposa), tetapi bila terdapat dalam jumlah yang
banyak sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk
pembentukan TG hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian
besar trigliserid akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung
kolesterol ester dan akan dibawa ke hati (Imes, 2013).
b. Jalur Metabolisme Endogen
Trigliserid dan kolesterol yang disintesis dari hati dan disekresi
kedalam sirkulasi sebagai lipoprotein VLDL. Apolipoprotein yang
terkandung kedalam VLDL adalah Apolipoprotein B100. Dalam
sirkulasi, trigliserid di VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim
Lipoprotein lipase (LPL), dan VLDL berubah menjadi IDL (
Intermediete Density Lipoprotein) yang akan diambil oleh hati atau
juga akan mengalami hidrolisis dan berubah menjadi LDL. LDL
adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol.
Sebagian dari kolesterol di LDL akan dibawa ke hati dan jaringan
steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium
11
yang mempunyai reseptor untuk kolesterol-LDL. Sebagian lagi dari
kolesterol-LDL akan mengalami oksidasi dan di tangkap oleh reseptor
scavenger-A (SR-A) di makrofag dan akan menjadi sel busa (foam
cell). Makin banyak kadar kolesterol-LDL dalam plasma makin
banyak yang akan mengalami oksidasi dan di tangkap oleh sel
makrofag (Kwan, 2007).
LDL dalam plasma yang berlebihan akan mengalami oksidasi
oleh logam transisional seperti iron (Fe) dan Cooper (Cu). LDL yang
teroksidasi di sebut Ox-LDL. Pada disfungsi endotel disebabkan oleh