Top Banner
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu proses kronis kehilangan jaringan keras gigi yang disebabkan proses kimiawi zat asam yang tidak melibatkan bakteri. Semua zat asam, baik zat asam intrinsik maupun ekstrinsik mampu mendemineralisasi enamel gigi dengan menghasilkan suatu pH yang lebih rendah dari pH kritis pada enamel gigi. Mineral gigi akan larut pada waktu gigi berkontak dengan senyawa yang bersifat asam dan menyebabkan lesi erosi. Erosi gigi harus dibedakan dengan karies gigi walaupun keduanya mempunyai kesamaan yaitu terjadi demineralisasi pada jaringan keras gigi akibat asam. Erosi dan karies gigi sama-sama dari asam yang merupakan hasil fermentasi karbohidrat sisa- sisa makanan oleh bakteri dalam tubuh tetapi erosi gigi terjadi karena proses kimia tanpa melibatkan bakteri, hal ini berbeda dengan karies gigi. 9 9 2.2 Faktor Risiko Ada beberapa faktor risiko terjadinya erosi gigi, antara lain adalah faktor kimia, faktor biologis dan perilaku. Faktor-faktor tersebut sangat penting dan membantu dalam menjelaskan mengapa erosi gigi dapat terjadi. a. Faktor Kimia Erosi gigi adalah suatu proses kimia yang kompleks. Sebelum berkontak dengan enamel, zat asam harus menembus pelikel gigi yaitu suatu lapisan organik tipis yang menutupi permukaan gigi. Saat kontak dengan enamel, ion hidrogen pada zat asam akan mulai melarut kristal. Zat asam akan menyebar ke area interprismatik enamel dan melarutkan mineral pada bawah permukaan enamel. Hal ini akan menyebabkan larutnya ion-ion mineral gigi (kalsium dan fosfat) dan kenaikan pH lokal pada struktur gigi. Proses ini akan berhenti saat tidak ada lagi zat asam yang tersedia. 10 Universitas Sumatera Utara
18

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

Dec 17, 2016

Download

Documents

trinhque
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Erosi Gigi

Erosi gigi adalah suatu proses kronis kehilangan jaringan keras gigi yang

disebabkan proses kimiawi zat asam yang tidak melibatkan bakteri. Semua zat asam,

baik zat asam intrinsik maupun ekstrinsik mampu mendemineralisasi enamel gigi

dengan menghasilkan suatu pH yang lebih rendah dari pH kritis pada enamel gigi.

Mineral gigi akan larut pada waktu gigi berkontak dengan senyawa yang bersifat

asam dan menyebabkan lesi erosi.

Erosi gigi harus dibedakan dengan karies gigi walaupun keduanya mempunyai

kesamaan yaitu terjadi demineralisasi pada jaringan keras gigi akibat asam. Erosi dan

karies gigi sama-sama dari asam yang merupakan hasil fermentasi karbohidrat sisa-

sisa makanan oleh bakteri dalam tubuh tetapi erosi gigi terjadi karena proses kimia

tanpa melibatkan bakteri, hal ini berbeda dengan karies gigi.

9

9

2.2 Faktor Risiko

Ada beberapa faktor risiko terjadinya erosi gigi, antara lain adalah faktor

kimia, faktor biologis dan perilaku. Faktor-faktor tersebut sangat penting dan

membantu dalam menjelaskan mengapa erosi gigi dapat terjadi.

a. Faktor Kimia

Erosi gigi adalah suatu proses kimia yang kompleks. Sebelum berkontak

dengan enamel, zat asam harus menembus pelikel gigi yaitu suatu lapisan organik

tipis yang menutupi permukaan gigi. Saat kontak dengan enamel, ion hidrogen pada

zat asam akan mulai melarut kristal. Zat asam akan menyebar ke area interprismatik

enamel dan melarutkan mineral pada bawah permukaan enamel. Hal ini akan

menyebabkan larutnya ion-ion mineral gigi (kalsium dan fosfat) dan kenaikan pH

lokal pada struktur gigi. Proses ini akan berhenti saat tidak ada lagi zat asam yang

tersedia.10

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

Nilai pH, kandungan kalsium, fosfat dan flour pada minuman atau makanan

adalah faktor penting yang mempengaruhi terjadinya erosi. Kandungan tersebut

menentukan tingkat kejenuhan pada mineral gigi yang menyebabkan penguraian

mineral gigi. Tingkat kejenuhan yang rendah pada enamel dan dentin akan

menyebabkan demineralisasi awal pada permukaan yang diikuti dengan kenaikan pH

lokal dan peningkatan kandungan mineral pada cairan di sekitar permukaan gigi.

Semakin besar kapasitas buffering pada makanan atau minuman asam,

semakin lama pula waktu yang diperlukan saliva untuk menetralkan asam. Kapasitas

buffer suatu larutan memiliki efek yang berbeda saat larutan berkontak lebih lama

pada permukaan gigi dan tidak digantikan oleh saliva. Kapasitas buffer makanan atau

minuman yang lebih tinggi akan mempercepatkan proses penguraian. Hal ini

disebabkan karena semakin banyak ion-ion mineral dari gigi yang dibutuhkan agar

zat asam tidak menyebabkan proses demineralisasi lebih jauh.

10

b. Faktor Biologi

10

Faktor biologi yang terkait dengan erosi gigi meliputi sifat dan karakteristik

saliva, pelikel gigi, struktur gigi dan jaringan lunak di sekitarnya. Interaksi faktor-

faktor tersebut dengan agen penyebab erosi dan aspek perilaku, sejalan dengan waktu

dapat mempengaruhi perkembangan atau terhambatnya proses erosi gigi.

Saliva merupakan faktor biologi yang paling penting yang dapat

mempengaruhi terhambatnya proses erosi gigi karena kemampuaanya secara

langsung membasahi, membersihkan, menetralkan dan buffer zat asam. Saliva juga

berperan membentuk membran protektif dan mengurangi demineralisasi serta

meningkatkan remineralisasi dengan adanya kalsium, fosfat, dan flour yang

terkandung di dalamnya.

11

Peran penting lainnya dari saliva terkait dengan pembentukan pelikel. Pelikel

adalah lapisan tipis protein yang dibentuk saliva. Pelikel melindungi gigi terhadap

erosi dengan cara bertindak sebagai membran penghalang proses difusi yang

mencegah kontak langsung asam dengan permukaan gigi serta mengurangi

banyaknya jumlah hidroksi apatit yang larut karena asam.

11

11

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

c. Faktor Perilaku

Faktor perilaku yang berperan penting dalam perkembangan erosi gigi

meliputi kebiasaan saat makan dan minum, gaya hidup sehat dan tidak sehat serta

kebiasaan menjaga kesehatan rongga mulut.

Erosi gigi dikaitkan dengan frekuensi dan cara makan atau minum. Cara

makanan dan minuman asam masuk ke dalam mulut mempengaruhi lama kontak zat

penyebab erosi dengan gigi. Misalnya kebiasaan mengulum minuman akan

menurunkan pH pada permukaan gigi sehingga meningkatkan risiko terjadinya

erosi.

12

Gaya hidup juga dapat menyebabkan erosi gigi. Gaya hidup meliputi olah raga

yang teratur dan diet buah-buahan dan sayur-sayuran, misalnya pada diet

laktovegetarian. Olah raga meningkatkan kehilangan cairan tubuh yang dapat

menyebabkan dehidrasi dan penurunan aliran saliva.

12

Gaya hidup yang tidak sehat juga dikaitkan dengan erosi gigi. Pencandu

alkohol berisiko terhadap erosi gigi. Konsumsi minuman beralkohol tinggi dapat

menyebabkan erosi gigi tidak hanya karena kandungan zat asamnya tapi juga sebagai

hasil dari kondisi lainnya seperti refluks gastroesofageal, sering muntah dan

perubahan saliva.

12

12

2.3 Faktor Etiologi

Erosi gigi merupakan suatu proses kehilangan jaringan keras gigi yang

disebabkan oleh berkontaknya gigi dengan zat asam. Zat asam ini dapat berasal dari

dalam tubuh (intrinsik) dan dari luar tubuh (ekstrinsik).

13-15

2.3.1 Faktor Intrinsik

Faktor intrinsik erosi merupakan erosi gigi yang disebabkan oleh faktor dalam

atau dari dalam tubuh. Secara umum, faktor intrinsik terdiri atas faktor penyakit dan

faktor psikologis. Faktor penyakit yang dapat menyebabkan erosi gigi adalah GERD

dan sindroma Sjogren serta gangguan keadaan psikologis yang bermasalah seperti

bulimia dan aneroxia nervosa.13-15

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

Penyakit GERD merupakan suatu penyakit kronis yang disebabkan oleh asam

lambung yang lewat dari perut ke esophagus dan ke dalam mulut. Asam lambung ini

mempunyai pH yang rendah yang menyebabkan iritasi dan nyeri pada ulu hati. Pada

pasien GERD, cairan asam bisa berada lama di esophagus sehingga terjadi erosi

lining esophagus. Gravitasi, aksi menelan dan saliva merupakan mekanisme

pelindung yang penting pada kondisi ini. Kerusakan jaringan terjadi sewaktu tidur

karena posisi terlentang menyebabkan sekresi asam lambung berada lebih lama di

dalam mulut. Karena sekresi serta aksi menelan saliva juga berkurang sewaktu tidur,

memungkinkan asam tetap berada di esophagus untuk waktu yang lama yang

menyebabkan kerusakan jaringan lunak dan gigi.

Pada pasien GERD, sering terjadi keausan oklusal berlebihan disertai dengan

erosi pada permukaan lingual dan insisal. Keausan enamel lebih cenderung terjadi

pada permukaan lingual pada kasus GERD (Gambar 1). Keausan secara berlebihan

pada permukaan lingual gigi dan erosi pada permukaan insisal dan oklusal merupakan

tanda awal penyakit ini sehingga dokter gigi lebih cenderung mendeteksi awal

penyakit ini.

13,14

13,14

Penyakit lain yang dapat menyebabkan erosi gigi adalah sindroma Sjogren.

Sindroma Sjogren adalah suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan kekeringan

(a) (b)

Gambar 1. Erosi gigi pada permukaan (a) oklusal dan (b) lingual pada pasien GERD13

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

pada mulut dan mata. Hal ini terjadi pada waktu sistem kekebalan tubuh merusak

kelenjar yang menghasilkan saliva. Peradangan pada kelenjar liur menyebabkan

mulut kering. Sindroma Sjogren diklasifikasikan sebagai Sindroma Sjogren Primer

bila tidak berkaitan dengan penyakit autoimun sistemik dan Sindroma Sjogren

Sekunder bila berkaitan dengan penyakit autoimun sistemik lain dan yang paling

sering adalah Artritis Reumatoid, Sistemic Lupus Erithemateus (SLE) dan Sklerosis

Sistemik. Sindroma Sjogren Primer paling banyak ditemukan sedangkan Sindroma

Sjogren Sekunder hanya 30% kejadiannya.

Gejala yang disebabkan penyakit Sjogren ini adalah mulut kering. Antibodi

yang menyerang dan menghancurkan sel-sel kelenjar eksokrin menyebabkan

kehancuran sel-sel kelenjar ludah. Karena itu, penderita akan mengalami penurunan

produksi saliva. Kondisi ini menyebabkan mulut kering dan sulit mengunyah

makanan. Apabila terjadi penurunan produksi saliva, maka terjadi penurunan buffer

saliva sehingga mulut kering yang memicu terjadi erosi gigi. Penderita sindrom ini

cenderung mengkonsumsi minuman bersifat asam untuk merangsang aliran saliva dan

menjaga rongga mulut agar tetap basah. Namun hal ini akan menurunkan pH saliva

sehingga bertambah risiko terjadinya erosi gigi.

15

Kondisi psikologis seperti aneroxia nervosa dan bulimia untuk menghindari

kenaikan berat badan juga dapat menyebabkan erosi. Aneroxia biasanya melibatkan

rasa takut yang berlebihan terhadap kenaikan berat badan atau takut menjadi kurus

meskipun penderita kelihatan kurus. Penderita berusaha mengurangi berat badan

dengan membatasi asupan makanan. Penderita juga akan berolahraga secara

berlebihan. Penderita bulimia mempunyai kebiasaan makan berlebihan yang dapat

terjadi beberapa kali dalam seminggu atau paling parah beberapa kali sehari. Saat

itulah, penderita mungkin merasa benar-benar di luar kendali. Mereka mungkin

menelan ribuan kalori yang tinggi karbohidrat dan lemak. Jumlah makanan yang

dikonsumsi dianggap berlebihan dalam keadaan normal. Oleh karena itu, mereka

akan memuntahkan kembali makanan dengan cara memasukkan jari ke dalam mulut

sehingga muntah.

15

16

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

Komplikasi oral pada individu yang terlibat adalah sering muntah. Hal ini

menyebabkan erosi pada enamel gigi yang merupakan pelindung gigi. Oleh karena

muntah mengandung asam, akhirnya akan menyebabkan ausnya enamel gigi

penderita. Hal ini biasanya terjadi pada permukaan lingual dan palatal gigi depan

dalam enam bulan pertama muntah. Seiring waktu, dan karena penyakit terus

berlangsung, erosi pada bagian depan gigi menjadi terlihat dan menipis, kuning,

mengkilap dan mungkin bahkan transparan dekat ujung gigi. Erosi gigi juga dialami

oleh hampir 89% penderita bulimia (Gambar 2).

16

Gambar 2.

2.3.2 Faktor Ekstrinsik

Faktor ekstrinsik penyebab erosi gigi adalah zat asam yang berasal dari luar

tubuh. Zat asam ini dapat berasal dari makanan dan minuman yang bersifat asam,

obat-obatan, pekerjaan dan lingkungan. Faktor diet meliputi makanan dan minuman

bersifat asam yang dikonsumsi secara berlebihan, mungkin juga akibat obat yang

bersifat asam yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang. Sedangkan faktor

pekerjaan meliputi paparan klorin dari kolam renang, maupun paparan agen korosif

dari pabrik.

4,9

2.3.2.1 Diet

Erosi gigi pada permukaan (a) fasial dan (b) palatal pada pasien Bulimia16

(a) (b)

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

Banyak makanan dan minuman yang bersifat asam. Makanan dan minuman

dikatakan bersifat asam apabila nilai pH kurang dari 5,5 yaitu di bawah pH kritis

enamel. Contoh makanan yang bersifat asam adalah buah-buahan dengan konsentrasi

asam sitrat yang tinggi seperti apel, jeruk nipis, jeruk, nenas dan sebagainya.

Minuman bersifat asam adalah jus buah-buahan sitrat seperti jus jeruk, minuman

berkarbonat seperti coca cola dan cuka (asam asetat) (Tabel 1). Sering mengkonsumsi

makanan dan minuman bersifat asam akan memicu terjadi erosi gigi yang lebih

cepat.

4,9,17

Tabel 1. Nilai pH pada beberapa jenis makanan dan minuman

Jenis makanan dan minuman

9

Nilai pH

Buah-buahan • Apel • Anggur • Lemon • Jeruk • Nenas • Ceri • Strawberi

2,9 - 3,5 3,3 - 4,5 1,8 - 2,4 2,8 - 4,0 3,3 - 4,1 3,2 - 4,7 3,0 - 4,2

Minuman • Kopi • Teh • Bir • Anggur • Pepsi • Coca cola • Root beer

2,4 - 3,3

4,2 4,0 - 5,0 2,3 - 3,8

2,7 2,7 3,0

• Minuman jeruk 2,0 - 4,0

Bahan makanan • Mayonis • Cuka • Mustard • Saos tomat

3,8 - 4,0 2,4 - 3,4

3,6 3,7

2.3.2.2 Obat-obatan

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

Obat-obatan dapat menyebabkan erosi gigi dengan berbagai mekanisme.

Kerusakan bisa dihasilkan secara langsung oleh kadar keasaman obat yang berkontak

langsung dengan gigi pada saat dikonsumsi. Selain itu, beberapa obat-obatan dapat

menyebabkan xerostomia yang cenderung mengurangi aliran saliva dan dengan

demikian mengurangi efek protektif dari saliva untuk gigi sehingga meningkatkan

risiko terjadinya erosi gigi.

Studi oleh McDerra dkk. telah meneliti hubungan antara erosi dan obat

inhalasi yang digunakan untuk mengobati asma. Hasil penelitian mengatakan bahwa

aerosol mungkin memiliki efek langsung pada gigi atau dapat menimbulkan risiko

langsung akibat xerostomia yang dihasilkan oleh beta 2 agonis konten obat-obatan

seperti salbutamol dan terbutaline. Inhaler yang mengunakan obat-obat ini dapat

digunakan hingga empat kali sehari selama jangka waktu yang panjang yang memicu

terjadinya erosi gigi.

18

Demineralisasi gigi yang disebabkan oleh obat-obatan dapat terjadi setelah

pasien mengonsumsi obat-obatan lebih dari setahun. Hal ini dapat terlihat pada gigi

anterior maksila dan mandibula, terutama pada permukaan labial dan lingualnya.

18

18

2.3.2.3 Pekerjaan

Ada beberapa pekerjaan yang menyebabkan seseorang terpapar dengan zat

asam. Seringnya kontak dengan zat asam pada lingkungan pekerjaan dapat

meningkatkan risiko terjadinya erosi gigi.

a) Pencicip anggur profesional

Pada pencicip anggur professional, mencicipi rasa minuman anggur sering

dilakukan selama 30-60 detik di dalam mulutnya. Beberapa di antara mereka

mencicip hingga 200 jenis minuman anggur dalam sehari sampai empat hari berturut-

turut dan melakukannya beberapa kali dalam setahun. Keadaan ini dapat

menyebabkan erosi gigi yang meluas. Dalam dua tahun, permukaan servikal gigi akan

menjadi hipersensitif.

b) Olahraga

20

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

Beberapa laporan kasus dan penelitian melaporkan hubungan olahraga dan

erosi gigi. Penyebabnya secara langsung misalnya pada perenang yang berlatih di

kolam dengan pH air yang rendah (Gambar 3). Penyebab secara tidak langsung

misalnya individu yang melakukan latihan angkat berat sehingga refluks

gastroesofagealnya meningkat.

4

.

.

c. Industri kimia Polusi industri menyebabkan pekerja di pabrik pembuatan baterai dan asam

hidroklorit terpapar asam sulfur saat proses galvanisasi dilakukan. Biasanya erosi gigi

yang terjadi pada pekerja-pekerja ini terlihat pada permukaan labial gigi anterior yang

tidak dilindungi oleh bibir.

Ada bermacam-macam jenis baterai di pasaran misalnya baterai laptop,

baterai handphone dan lain-lainnya. Secara garis besar, berdasarkan bahan kimianya

baterai dibagi dalam dua kategori besar yaitu:

20

i) Baterai primer

21

Jenis ini disebut juga sebagai baterai sekali pakai yang berarti setelah habis

alur listriknya, baterai tersebut harus dibuang ditempat semestinya. Ada beberapa

macam baterai primer yaitu:

21

Jenis Baterai Keterangan

(a)

Erosi pada permukaan (a) palatal dan (b) oklusal dengan eksposur dentin yang luas padaperenang aktif 4

(b)

Gambar 3.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

Heavy duty atau Carbon Zinc (Zn-MnO2) Baterai primer yang paling murah yang banyak digunakan dalam rumah tangga seperti pada jam dinding dan remote control.

Alkaline, zinc alkaline manganese dioxide

Baterai jenis ini memiliki power yang lebih dan umur simpan yang lebih lama dan sering digunakan dalam mainan, kamera dan senter.

Lithium Cells Baterai ini memiliki kemampuan kinerja yang jauh lebih baik melampaui baterai elektrolit konvensional. Umur simpannya dapat lebih dari 10 tahun dan tetap berkerja dengan baik pada suhu yang sangat rendah. Baterai Lithium umumnya sebesar uang koin saja dan digunakan dalam kalkulator.

Silver Oxide Cells Baterai jenis ini memiliki kepadatan energi yang sangat tinggi tetapi harganya yang mahal karena terbuat dari bahan perak. Ukurannya sangat kecil yaitu sebesar kancing baju dan digunakan pada jam tangan dan kalkulator.

Zinc Air Cells Baterai jenis ini menjadi standar yang digunakan pada alat bantu dengar. Memiliki waktu pakai yang sangat lama karena hanya memiliki material anoda saja, sedangkan katodanya memanfaatkan udara di sekitarnya.

ii) Baterai sekunder

Jenis ini disebut juga sebagai baterai yang dapat dicas ulang jika telah habis

alur listriknya. Ada beberapa macam baterai sekunder yaitu:

21

Jenis Baterai Keterangan

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

* Baterai yang diproduksi

Beberapa proses yang harus dilakukan untuk pembuatan baterai meliputi:

1. Pembuatan case dan cover baterai.

Pertama wadah dan penutup baterai akan dibuat yang umumnya dari

bahan polypropylene. Wadah plastik baterai biasanya terdiri atas 6 bagian yang

dikenali sebagai sel. Setelah dibuat wadah dan penutup tersebut, penutup diasingkan

sampai komponen lain dari baterai dipasang.

Rechargeable Alkaline Merupakan baterai alkali yang paling murah yang dapat dicas ulang, memiliki umur simpan yang lama dan cocok untuk penggunaan yang umum. Baterai ini sering digunakan dalam Mp3, lampu listrik tenaga matahari dan mainan.

Nickel-Cadmium (Ni-Cd) Baterai yang dapat dicas ulang yang dan mempunyai daya yang tinggi serta dapat digunakan dalam rentan temperatur yang luas. Kekurangan baterai ini adalah waktu pemakaian yang rendah. Baterai ini digunakan dalam kamera digital.

Nickel-Metal Hydride (Ni-MH) Baterai ini memiliki 30% lebih kapasitas dibanding baterai Ni-Cd pada tegangan yang sama. Jumlah cas ulang setelah pemakaian lebih tinggi dan memiliki kemampuan beban arus yang lebih tinggi. Baterai ini digunakan pada alat pertukangan.

Lithum Ion (Li-Ion) Baterai ini merupakan terobosan baru dalam dunia baterai rechargeable. Beratnya lebih ringan 30% dan kapasitasnya lebih 30% daripada baterai (Ni-MH). Baterai ini digunakan pada Notebook dan Handphone.

Lead-Acid* Baterai ini lebih dikenal dengan nama aki. Baterai ini mempunyai daya tahan yang tinggi dan sangat ekonomis. Namun karena beratnya, baterai ini tidak dipakai pada barang portable. Baterai ini digunakan pada mobil serta pelayaran.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

2. Positif dan negatif pelat

Pelat logam biasanya dibuat dari timah. Pelat logam ini akan dipasangkan ke

setiap sel dalam wadah tersebut. Pelat ini akan menghasilkan muatan positif dan

negatif untuk menghasilkan arus listrik. Setelah itu, pasta timah oksida akan

diaplikasikan ke atas pelat tersebut. Untuk memproduksi pelat negatif, sulfat akan

ditambahkan ke pasta tersebut. Seterusnya asam sulfat encer akan ditambahkan.

Separator yang terdiri atas bahan sintetis yang tipis akan dipasangkan sebagai spacer

diantara pelat positif dan negatif untuk mencegah kejutan listrik, sementara masih

memungkinkan arus listrik mengalir antara pelat.

3. Elemen

Suatu plat positif dipasangkan dengan plat negatif berserta separator dikenali

sebagai elemen. Elemen tersebut akan dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam

wadah baterai dan dihubungkan dengan logam konduktif.

4. Elektrolit

Setelah itu, larutan elektrolit asam sulfat dan air ditambahkan untuk mengisi

wadah baterai tersebut. Kemudian penutup baterai ini akan dipasangkan dan baterai

akan diperiksa untuk kebocoran.

5. Charging

Akhirnya, pelat baterai akan dihubungkan ke sumber listrik agar baterai tersebut

dapat dicas selama beberapa jam. Setelah dicas, penutup baterai akan dibersihkan,

diberi label dan baterai akan dipaketkan untuk distribusi.

Terdapat dua divisi di pabrik baterai Yuasa yaitu divisi adminstrasi dan divisi

pekerja kilang. Pekerja di divisi administrasi merupakan pekerja yang tidak terlibat

dalam proses pembuatan baterai secara langsung sedangkan pekerja di divisi kilang

merupakan pekerja yang terlibat dalam proses pembuatan baterai secara langsung.

Kurang lebih terdapat 185 pekerja di divisi administrasi dan 115 pekerja pada divisi

pekerja kilang. Pada kedua divisi ini, terdapat beberapa pekerja pabrik yang berkerja

kurang dari 5 jam sehari. Pada divisi administrasi, pekerja ini adalah pekerja yang

ditugaskan untuk melakukan kerja pembersihan dan kerja teknikal. Pekerja yang

berkerja kurang dari 5 jam di divisi pekerja kilang adalah pekerja yang ditugaskan

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

untuk mencelup pelat timah pada asam sulfat dimana kondisi ruangan tersebut amat

padat dan penuh dengan kabut asam sehingga tempoh berkerja yang lama di sana

akan menyebabkan kesukaran bernafas yang dapat berakibat fatal pada pekerja pabrik

yang menderita asma dan peyakit pernafasan lain.

Saat ini ada banyak indeks yang digunakan untuk mendiagnosis erosi gigi.

Indeks-indeks ini merupakan modifikasi atau kombinasi dari indeks yang digunakan

Eccles dan indeks Smith dan Knight. Salah satu indeks yang paling sering digunakan

adalah indeks O’Sullivan (Tabel 2, 3 dan 4). Indeks ini mengukur erosi gigi

berdasarkan lokasi, tingkat keparahan dan luas permukaan yang terkena erosi gigi.

2.4 Indeks Erosi Gigi

22

Tabel 2. Indeks erosi gigi O’Sullivan

Lokasi Erosi

22

Keterangan Kode A Kode B Kode C Kode D Kode E Kode F

Hanya pada bagian labial atau bukal Hanya pada bagian lingual atau palatal Hanya pada bagian oklusal atau insisal Bagian labial dan insisal/oklusal Bagian lingual dan insisal/oklusal Mengenai lebih dari dua bagian

Tingkat Keparahan Erosi Keterangan Kode 0 Kode 1

Kode 2 Kode 3

Kode 4

Kode 5 Kode 9

Enamel normal Enamel terlihat kabur/buram tanpa kehilangan kontur gigi Kehilangan enamel Kehilangan enamel dan dentin(belum melewati dento enamel junction) Kehilangan enamel dan dentin melewati dento enamel junction Sudah mengenai pulpa Tidak dapat diidentifikasi

Tabel 2. Indeks Erosi Gigi O’Sullivan22

Permukaan yang Terkena Erosi

(lanjutan)

Keterangan

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

Kode (-)

Kode (+)

Kurang dari setengah permukaan gigi yang terkena erosi Lebih dari setengah permukaan gigi yang terkena erosi

Tabel 3. Indeks erosi gigi oleh Lussi dkk

Fasial

22

Keterangan 0

Tidak ada erosi Permukaan gigi halus, kadang mengkilap. Dan mungkin terdapat developmental ridge

1

Kehilangan permukaan enamel. Ditemukan lesi di daerah servikal gigi. Cekungan pada enamel lebar tapi tidak dalam, untuk membedakannya dari gigi yang abrasi.

2 Tepi lesi bergelombang.

3 Dentin tidak terpapar Kerterlibatan dentin kurang dari setengah permukaan gigi Keterlibatan dentin lebih dari setengah permukaan gigi

Oklusal Keterangan 0

Tidak ada erosi. Permukaan gigi halus, kadang mengkilap. Dan mungkin terdapat developmental ridge.

1

Sedikit erosi pada cusp gigi, cusp gigi membulat, terdapat restorasi gigi sebelahnya meningkat, groove pada permukaan oklusal.

2 Kehilangan permukaan enamel tanpa melibatkan dentin Lesi lebih parah. Tanda lebih jelas daripada grade 1. Melibatkan dentin.

*permukaan fasial, lingual dan oklusal pada semua gigi kecuali molar tiga

Tabel 4. Indeks Eccless

Skor

22

Kriteria

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

Klas I Lesi superfisial, hanya pada permukaan enamel. Terlihat enamel tipis dan berkilat.

Klas II Lesi terlokalisasi, <1/3 permukaan dentin. Terdapat lesi yang berbentuk cawan dan lekukan yang dalam pada enamel dan dentin.

Klas III Lesi general, >1/3 permukaan dentin, kehilangan banyak jaringan dentin.

Indeks yang dikembangkan dan digunakan selama 20 tahun terakhir ini tidak

dapat dibandingkan antara satu sama lain karena tidak ada suatu standar tertentu.

Penelitian-penelitian yang dilakukan belum menemukan suatu indeks yang dapat

digunakan sebagai standar untuk mengukur erosi gigi.

22

2.5 Hubungan Erosi dengan Udara yang Mengandung Asam Baterai

2.5.1 Proses Erosi

Apabila udara yang terkontaminasi asam baterai mengenai permukaan gigi

sewaktu pekerja pabrik bernafas atau bercakap maka akan terjadi demineralisasi

enamel.5,20 Demineralisasi enamel adalah rusaknya kristal hidroksi apatit gigi yang

merupakan komponen utama enamel akibat proses kimia. Kondisi ini terjadi bila pH

larutan di sekeliling permukaan enamel lebih rendah dari 5,5. Selama proses erosif

terjadi, proton dari agen asam akan menghancurkan komponen hidroksiapatit seperti

ion karbonat, fosfat dan hidroksil pada enamel. Hal ini menyebabkan ikatan kristal

hidroksiapatit terurai dan selanjutnya ion kalsium dibebaskan. Faktor penting

terjadinya perkembangan erosi gigi adalah konsentrasi pH, keasaman titrable, fosfat

serta kalsium dan kandungan fluorida asam. Selain itu, frekuensi dan lamanya

terpapar asam memiliki efek pada perkembangan erosi. Faktor perilaku dan biologis,

seperti posisi gigi, kualitas jaringan keras gigi dan faktor saliva misalnya komposisi,

kapasitas buffer dan laju alir saliva memberikan pengaruh terjadinya erosi. Hal ini

juga menunjukkan bahwa bakteri bebas biofilm dan plak mikrobiologi pada

permukaan gigi dapat mengganggu difusi asam dan menyebabkan pembentukan lesi

erosif.23

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

2.5.2 Gambaran Klinis

Gambaran awal erosi gigi terlihatnya adanya bercak putih yang secara

mikroanatomi terlihat bulat, licin dan mengilat (Gambar 4). Pada tahap lanjut, enamel

akan semakin banyak menghilang, gigi terlihat makin licin dan mengilat, enamel

tetap utuh pada gingival margin dan terbentuk cekungan pada daerah oklusal

(Gambar 5). Cekungan tersebut merupakan ciri khas dari dentin yang lunak dan

kurang mineralisasi.24

Gambar 6 menunjukkan erosi pada permukaan labial dan

insisal gigi pekerja pabrik baterai.

Erosi gigi pada bagian servikal pada gigi insisivus, kaninus dan premolar mandibular akibat konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan asam tinggi 24

Gambar 5. Erosi awal pada gigi molar mandibula akibat frekuensi konsumsi makanan dengan kandungan asam tinggi 24

Gambar 4.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

2.6 Pencegahan

Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mengurangi erosi:

a. Memperbaiki ventilasi pabrik pembuatan baterai. Apabila telah dibuat

lubang kecil pada dinding di pabrik, maka konsentrasi asam di udara semakin kurang

karena aliran udara yang lebih baik. Oleh karena itu prevalensi erosi gigi juga

semakin berkurang.

b. Mengurangi waktu paparan dengan asam di pabrik.

c. Memakai masker pelindung sepanjang waktu paparan dengan asam.

d. Menggunakan mouth rinsing solution atau setidak-tidaknya kumur dengan

air putih sewaktu bekerja di pabrik.

6-8

2.7 Perawatan

Perlu atau tidaknya dilakukan restorasi pada gigi yang mengalami erosi

tergantung kebutuhan pasien, tingkat keparahan erosi gigi dan potensi

berkembangnya lesi.

Perawatan erosi gigi sebaiknya dilakukan pada tahap awal untuk mencegah

gangguan fungsional dan estetis. Perawatan yang dianjurkan adalah aplikasi flour dan

penambalan permukaan gigi dengan bahan komposit (Gambar 7). Pada erosi yang

berat, dapat dirawat dengan pembuatan veneer keramik atau overlay mahkota. Pada

pasien dengan erosi gigi yang parah dan kehilangan lebih dari dua permukaan gigi,

dilakukan pemasangan mahkota, bridge dan overdenture.

25

25

Gambar 6. Erosi pada permukaan labial dan insisal gigi insisivus pada pekerja pabrik baterai 8

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Erosi Gigi Erosi gigi adalah suatu ...

BAB 3

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 7. Groove pada molar yang mengalami erosi ditambal dengan resin komposit 25

Universitas Sumatera Utara