BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi dan Morfologi Rumput laut Ribuan tahun sebelum masehi (SM), bangsa Cina sudah memanfaatkan rumput laut sebagai makanan sehat dan obat-obatan. Kemudian pada 65 SM, bangsa Romawi mulai menggunakannya untuk bahan kosmetik. Rumput laut tergolong tanaman berderajat rendah, umumnya tumbuh melekat pada substrat tertentu, tidak mempunyai akar, batang maupun daun sejati, tetapi hanya menyerupai batang yang disebut thallus. Rumput laut tumbuh di alam dengan melekatkan dirinya di karang, lumpur pasir, batu, dan benda keras lainnya. Selain benda mati, rumput laut pun dapat melekat pada tumbuhan lain secara epifitik.(Davidson, 1980) Secara taksonomi, rumput laut dikelompokkan ke dalam divisio Thallophyta. Berdasarkan kandungan pigmennya, rumput laut dikelompokkan menjadi empat kelas : 1. Rhodophyceae (ganggang merah) 2. Phaeophyceae (ganggang coklat) 3. Chlorophyceae (ganggang hijau) 4. Cyanophyceae (ganggang biru-hijau) Beberapa jenis rumput laut Indonesia yang bernilai ekonomis dan sejak dulu sudah diperdagangkan yaitu : Eucheuma sp, Hypnea sp, Gracilaria sp, Gelidium sp, dari kelas Rhodophyaceae serta Sargassum sp dari kelas Phaeophyceae. Eucheuma sp. dan Hypnea sp. menghasilkan metabolit primer senyawa hidrokoloid yang disebut karaginan (carrageenan). Gracilaria sp. dan Gelidium sp. menghasilkan metabolit primer senyawa hidrokoloid yang disebut agar. Sementara Sargassum sp. yang menghasilkan metabolit primer senyawa hidrokoloid yang disebut alginat. Rumput laut yang menghasilkan karaginan disebut pula Carraginophyte (karaginofit), penghasil agar disebut agarophyte (agarofit), dan penghasil alginat disebut alginophyte (alginofit). Universitas Sumatera Utara
17
Embed
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi dan Morfologi …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34197/3/Chapter II.pdf · Alginat merupakan fikokoloid atau hidrokoloid yang diekstraksi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi dan Morfologi Rumput laut
Ribuan tahun sebelum masehi (SM), bangsa Cina sudah memanfaatkan rumput laut sebagai
makanan sehat dan obat-obatan. Kemudian pada 65 SM, bangsa Romawi mulai
menggunakannya untuk bahan kosmetik.
Rumput laut tergolong tanaman berderajat rendah, umumnya tumbuh melekat pada
substrat tertentu, tidak mempunyai akar, batang maupun daun sejati, tetapi hanya menyerupai
batang yang disebut thallus. Rumput laut tumbuh di alam dengan melekatkan dirinya di karang,
lumpur pasir, batu, dan benda keras lainnya. Selain benda mati, rumput laut pun dapat melekat
pada tumbuhan lain secara epifitik.(Davidson, 1980)
Secara taksonomi, rumput laut dikelompokkan ke dalam divisio Thallophyta.
Berdasarkan kandungan pigmennya, rumput laut dikelompokkan menjadi empat kelas :
1. Rhodophyceae (ganggang merah)
2. Phaeophyceae (ganggang coklat)
3. Chlorophyceae (ganggang hijau)
4. Cyanophyceae (ganggang biru-hijau)
Beberapa jenis rumput laut Indonesia yang bernilai ekonomis dan sejak dulu sudah
diperdagangkan yaitu : Eucheuma sp, Hypnea sp, Gracilaria sp, Gelidium sp, dari kelas
Rhodophyaceae serta Sargassum sp dari kelas Phaeophyceae.
Eucheuma sp. dan Hypnea sp. menghasilkan metabolit primer senyawa hidrokoloid
yang disebut karaginan (carrageenan). Gracilaria sp. dan Gelidium sp. menghasilkan metabolit
primer senyawa hidrokoloid yang disebut agar. Sementara Sargassum sp. yang menghasilkan
metabolit primer senyawa hidrokoloid yang disebut alginat. Rumput laut yang menghasilkan
karaginan disebut pula Carraginophyte (karaginofit), penghasil agar disebut agarophyte
(agarofit), dan penghasil alginat disebut alginophyte (alginofit).
Universitas Sumatera Utara
2.2 Deskripsi dan Klasifikasi Sargassum Sp.
Rumput laut jenis Sargassum sp ini umumnya memiliki bentuk thallus silindris atau gepeng.
Cabangnya rimbun menyerupai pohon di darat. Bentuk daun melebar, lonjong atau seperti
pedang. Mempunyai gelembung udara (bladder) yang umumnya soliter. Warna thallus umumnya
coklat . Berikut ini adalah klasifikasi dari Sargassum sp.
Divisio : Rhodophyta
Kelas : Phaeophycea
Bangsa : Fucales
Suku : Sargassaceae
Marga : Sargassum
Jenis : Sargassum sp.
Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh Sargassum sp. antara lain thallus pipih, licin, batang
utama bulat agak kasar, dan holdfast (bagian yang digunakan untuk melekat) berbentuk cakram.
Cabang pertama timbul pada bagian pangkal sekitar 1 cm dari holdfast. Percabangan berselang-
seling secara teratur. Bentuk daun oval dan memanjang berukuran (40x10) mm. Pinggir daun
bergerigi jarang, berombak, dan ujung melengkung atau meruncing. Vesicle (gelembung seperti
buah) berbentuk lonjong, ujung meruncing berukuran (7x1,5) mm, dan agak pipih. Rumput laut
jenis ini mampu tumbuh pada substrat batu karang di daerah berombak. (Othmer, 1986)
2.2.1 Potensi pemanfaatan Sargassum Sp.
Rumput laut sargassum telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat. Sebagai
sumber gizi, rumput laut memiliki kandungan karbohidrat (gula atau vegetable-gum), protein,
sedikit lemak, dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garam natrium dan kalium.
Selain itu, rumput laut juga mengandung vitamin-vitamin, seperti A,B1,B2,B6,B12, dan C;
betakaroten; serta mineral, seprti kalium, kalsium, fosfor, natrium, zat besi, dan yodium.
Hidrokoloid dari Rumput laut (Karaginan, Agar dan Alginat) sangat diperlukan
mengingat fungsinya sebagai gelling agent, stabilizer, emulsifier agent, pensuspesi, pendispersi
yang berguna dalam berbagai industri seperti industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik,
5
Universitas Sumatera Utara
maupun industri lainnya seperti cat tekstil, film, makanan ternak, keramik, kertas, fotografi dan
lain- lain.
2.2.2. Alginat
Alginat merupakan fikokoloid atau hidrokoloid yang diekstraksi dari alga coklat
(phaeophyceae). Senyawa tersebut merupakan suatu polimer linier yang disusun oleh dua unit
monomerik, yaitu β-D-mannuronic acid dan α-L-guluronic acid. Adapun rumput laut komersil
sebagai penghasil alginat yang berasal dari genus-genus Laminaria, Lessonia, Ascophyllum,
Sargassum dan Turbinaria.
Alginat menjadi penting karena penggunaanya yang cukup luas untuk dalam industri
antara lain sebagai bahan pengental, pensuspensi, penstabil, pembentuk flim, pembentuk gel,
disintegrating agent, dan bahan pengemulsi. Sehubungan dengan fungsi tersebut maka alginat
banyak dibutuhkan oleh berbagai industri, seperti farmasi (5%), tekstil (50%), makanan dan
minuman (30%), kertas (6%), serta industri lainnya (9%). Alginat diekstrak dari rumput laut
coklat (Phaeophyceae), misalnya Laminaria dan Sargassum. Asam alginat adalah suatu
polisacharida yang terdiri dari D-mannuronic acid dan L-guluronic acid yang merupakan asam-
asam karbosiklik (R-COOH) dengan perbandingan mannuronic acid/guluronic acid antara 0,3–
2,35.
β-D-mannuronic acid α-L-guluronic acid
Gambar 2.1 Struktur Alginat
Alginat berfungsi sebagai pemelihara bentuk jaringan pada makanan yang dibekukan,
counteract penggetahan dan pengerasan dalam industri roti berlapis gula, pensuspensi dalam
sirop, pengemulsi dalam salad dressing, serta penambah busa pada industri bir. Di bidang
bioteknologi, alginat digunakan sebagai algin-immobilisasi sel dari yeast pada proses produksi
6
O
O OH HO
COOH O
O OH HO
COOH
Universitas Sumatera Utara
alkohol. Di bidang farmasi dan kosmetik, alginat dimanfaatkan dalam bentuk asam alginat atau
garam sodium alginat dan kalsium alginat. (Anggadiredja.T.J. 1989)
Mineral esensial yang dikandung rumput laut sangat banyak, antara lain besi dan kalsium.
Kandungan kalsium rumput laut sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan susu, sehingga
rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis.
Rumput laut mengandung berbagai vitamin yaitu vitamin A, B kompleks, C, D, dan K.
Kandungan vitamin tersebut memberi nutrisi pada kulit sehingga kulit lebih lembab dan
kencang. Vitamin C bisa membantu menangkal radikal bebas.
Kandungan protein dan serat rumput laut juga sangat tinggi. Serat pada rumput laut bisa
membuat perut terasa lebih kenyang. Selain itu, rumput laut bisa meluruhkan lemak-lemak di
perut, sehingga bahan ini banyak dimanfaatkan untuk produk pelangsing.
Manfaat luar biasa rumput laut lainnya adalah kemampuannya untuk membantu proses
memperbarui jaringan kulit yang rusak sehingga banyak pula dipakai sebagai produk antikeloid.
Selain manfaat diatas juga terdapat manfaat yang lain, yaitu :
• Anti kanker, Penelitian Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap, wanita
premenopause di Jepang berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara
dibandingkan wanita Amerika. Hal ini disebabkan pola makan wanita Jepang yang selalu
menambahkan rumput laut di dalam menu mereka.
• Antioksi dan Klorofil pada gangang laut hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan. Zat
ini membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya bagi
tubuh.
• Mencegah Kardiovaskular, Para Ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak rumput laut dapat
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke,
mengkonsumsi rumput laut juga sangat dianjurkan karena dapat menyerap kelebihan
garam pada tubuh.
• Makanan Diet Kandungan serat (dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi. Serat ini
bersifat mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh sehingga sangat
baik dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna sehingga Anda
akan merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan.
7
Universitas Sumatera Utara
• Secara tradisional, rumput laut dipercaya dapat mengobati batuk, asma, bronkhitis, TBC,
cacingan, sakit perut, demam, influenza, dan artritis.