BAB 2 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2.1 Deskripsi Hasil Praktik Kerja Lapangan 2.1.1 Sejarah Umum PT Bank JATIM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, atau yang biasa disebut Bank JATIM, berdiri pada tanggal 17 Agustus 1961 di Surabaya. Landasan hukum pendirian adalah Akte Notaris Anwar Mahajudin Nomor 91 tanggal 17 Agustus 1961 dan dilengkapi dengan landasan operasional Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor BUM.9-4-5 tanggal 15 Agustus 1961. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, pada tahun 1967 dilakukan penyempurnaan melalui Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 2 Tahun 1976 yang menyangkut Status Bank Pembangunan Daerah dari bentuk Perseroan Terbatas (PT) menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Secara operasional dan seiring dengan perkembangannya, maka pada tahun 1990 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur meningkatkan statusnya dari Bank Umum menjadi Bank Umum Devisa, hal ini ditetapkan dengan 9
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 2
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
2.1 Deskripsi Hasil Praktik Kerja Lapangan
2.1.1 Sejarah Umum PT Bank JATIM
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, atau yang biasa disebut Bank
JATIM, berdiri pada tanggal 17 Agustus 1961 di Surabaya. Landasan hukum
pendirian adalah Akte Notaris Anwar Mahajudin Nomor 91 tanggal 17 Agustus
1961 dan dilengkapi dengan landasan operasional Surat Keputusan Menteri
Keuangan Nomor BUM.9-4-5 tanggal 15 Agustus 1961.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang
Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, pada tahun 1967 dilakukan
penyempurnaan melalui Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur
Nomor 2 Tahun 1976 yang menyangkut Status Bank Pembangunan Daerah dari
bentuk Perseroan Terbatas (PT) menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Secara operasional dan seiring dengan perkembangannya, maka pada tahun
1990 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur meningkatkan statusnya dari Bank
Umum menjadi Bank Umum Devisa, hal ini ditetapkan dengan Surat Keputusan
Bank Indonesia Nomor 23/28/KEP/DIR tanggal 2 Agustus 1990.
Untuk memperkuat permodalan, maka pada tahun 1994 dilakukan perubahan
terhadap Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1992 tanggal 28 Desember 1992
menjadi Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 26
Tahun 1994 tanggal 29 Desember 1994 yaitu merubah Struktur
Permodalan/Kepemilikan dengan diijinkannya Modal Saham dari Pihak Ketiga
sebagai salah satu unsur kepemilikan dengan komposisi maksimal 30%.
Dalam rangka mempertahankan eksistensi dan mengimbangi tuntutan
perbankan saat itu, maka sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun
Buku 1997 telah disetujui perubahan bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan
9
10
Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1998 tentang Bentuk Badan Hukum Bank
Pembangunan Daerah, maka pada tanggal 20 Maret 1999 Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur telah mensahkan
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank
Pembangunan Daerah Jawa Timur dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi
Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur.
Sesuai dengan Akte Notaris R. Sonny Hidayat Yulistyo, S.H. Nomor 1 tanggal
1 Mei 1999 yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman
Nomor C2-8227.HT.01.01.Th tanggal 5 Mei 1999 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia tanggal 25 Mei 1999 Nomor 42 Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 3008, selanjutnya resmi diberi nama PT. BPD
Jawa Timur.
2.1.2 Visi dan Misi PT Bank JATIM
Visi :
1. Menjadi bank yang sehat berkembang secara wajar,
2. Memiliki manajemen dan sumber daya manusia yang professional.
Misi :
1. Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta ikut mengembangkan
Usaha Kecil dan Menengah,
2. Memperoleh laba optimal.
11
12
Sumber : Buku Pedoman PT Bank JATIM 2006
13
2.1.3 Produk dan Layanan PT Bank JATIM
Bank JATIM memiliki 3 klasifikasi dalam produk dan layanan sebagai berikut
:
2.1.3.1 Dana
1. Tabungan SIKLUS
Jenis tabungan ini menghasilkan bunga 3.75% per tahun. Keuntungan
penggunaan tabungan ini antara lain kemudahan dan kecepatan
bertransaksi, bunga dihitung berdasarkan saldo harian, dan tabungan ini
juga dapat dijadikan jaminan kredit.
2. Tabungan SIMPEDA (Simpanan Pembangunan Daerah)
Tabungan ini menghasilkan bunga 2.75% per tahun. Keuntungan
menggunakan tabungan ini sama dengan keuntungan tabungan SIKLUS.
Keunggulannya terletak pada pengundian hadiah yang diadakan tiga kali
dalam setahun dalm tingkat regional maupun tingkat nasional.
3. TabunganKu
TabunganKu adalah produk dari beberapa Bank yang bermaksud
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kebiasaan menabung.
Tabungan ini tidak dipungut biaya administrasi bulanan. Bunga dihitung
berdasarkan saldo harian dan dibayarkan tiap bulan pada tanggal 16.
4. Tabungan Haji
Keunggulan dari Tabungan Haji Bank JATIM adalah :
a. Penyetoran dapat dilakukan di seluruh cabang Bank JATIM karena
sudah menggunakan sistem online.
b. Bank JATIM sudah tergabung dengan jaringan Sistem Komputerisasi
Terpadu Departemen Agama.
14
c. Bebas administrasi bulanan dan penutupan rekening.
5. Deposito Berjangka
Deposito ini bebas memilih jangka waktu dengan suku bunga 6%. Jangka
yang dapat dipilih adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.
6. Giro
Menyediakan cek/Bilyet Giro atas rekening Giro Bank JATIM sebagi
saran untuk melakukan transaksi keuangan dengan aman tanpa harus
membawa uang tunai dalam jumlah besar ke mana-mana.
2.1.3.2 Layanan
1. ATM
ATM Bank JATIM sudah tersebar meluas di wilayah provinsi Jawa
Timur.
2. Call Center
Layanan Call Center Bank JATIM dibuka selama 24 jam setiap harinya
dan 7 hari setiap minggunya. Nomor layanan Call Center Bank JATIM
adalah 14044.
3. MEPS (Malaysian Electronic Payment System)
Bank JATIM bekerjasama dengan perusahaan penyedia jasa pembayaran
yang berpusat di Malaysia. Memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi
masyarakat Jawa Timur yang berada di Malaysia maupun warga Malaysia
yang sedang berkunjung ke Jawa Timur.
4. SMS Banking Bank JATIM
Layanan perbankan elektronik Bank JATIM untuk mengakses informasi
rekening nasabah dan melakukan transaksi dengan menggunakan
handphone.
Fitur yang terkandung di dalamnya antara lain informasi saldo, pembelian
pulsa, informasi transaksi, informasi suku bunga, transfer antar rekening
Bank JATIM, Pembayaran tagihan pulsa pasca bayar, dan notifikasi
tagihan.
15
5. Western Union
Western Union adalah jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang
secara cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam
satu negara.
2.1.3.3 Kredit
1. Kredit Mikro dan Kecil
Kredit Multiguna adalah kredit yang diberikan kepada para Pegawai
Negeri atau Swasta yang memiliki penghasilan tetap. Termasuk dalam
ketegori kredit konsumsi.
a. Kredit Pundi Kencana adalah layanan pemberian kredit untuk para
pengusaha mikro dan kecil bertujuan untuk memberikan kesempatan
usaha yang lebih luas untuk mengembangkan usahanya. Plafond kredit
sampai dengan 500 juta per debitur.
b. Kredit Mikro LAGUNA. Juga merupakan kredit untuk para pengusaha
mikro dan kecil, namun plafond yang ditawarkan lebih kecil, yaitu
hingga 50 juta rupiah. Termasuk dalam jenis kredit investasi atau
modal kerja.
c. Kredit Pegawai adalah kredit yang diberikan khusus untuk para
pegawai Bank JATIM. Plafond maksimum adalah sebesar 40 % dari
penghasilan per bulan.
d. Fasilitas Talangan Al Mabrur. Fasilitas ini diperuntukkan kepada
perorangan atau penyelenggara ibadah haji khusus. Bertujuan untuk
membantu memperoleh porsi jamaah haji.
Keterangan Jumlah Klasifikasi Kredit Mikro dan Kecil terdapat dalam
Tabel 2.1 berikut ini :
16
17
2. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)
Adalah kredit yang diberikan PT Bank JATIM kepada para pegawai
dengan penghasilan tetap untuk mempermudah mereka dalam pembiayaan
kepemilikan rumah.
3. Kredit Menengah dan Korporasi
Kredit Menengah berplafond lebih dari 5 juta dan kredit korporasi
berplafond antara Rp 500.000.000 hingga Rp 1.000.000.000. Contohnya
adalah Standby Loan dan Kredit Sindikasi.
Tabel 2.2
Posisi Kredit Tahun 2008 dan 2009
Keterangan : dalam milyar rupiah
Sumber : Data perkembangan kredit PT Bank JATIM
POSISI KREDIT DES 2008 DES 2009KREDIT USAHA MIKRO 4.432 4.748KREDIT USAHA KECIL 1.666 3.316
KREDIT USAHA MENENGAH 324 566SUB TOTAL 6.422 8.63
KREDIT KORPORASI 999 1.396TOTAL 7.42 10.026
18
2.1.4. Hasil kegiatan selama Praktik Kerja Lapangan
Selama melaksanakan PKL, kegiatan yang dilakukan adalah membantu bagian
administrasi Divisi Kredit PT Bank JATIM Cabang Perak dalam memeriksa surat-
surat yang menjadi syarat pengajuan Kredit Multiguna sarta membantu dalam
pencatatan-pencatatan data ke dalam buku register. Selain itu kegiatan yang
dilakukan adalah mempelajari bagaimana proses pelaksanaan pemberian Kredit
Multiguna dari proses permohonan hingga pelunasan pinjaman. Selama
melaksanakan kegiatan PKL, pembatasan lingkup pengamatan adalah bagian
akuntansi karena menyangkut rahasia PT Bank JATIM.
Kredit Multiguna merupakan Kredit khusus pegawai yang diberikan PT Bank
JATIM dengan plafond lima juta sampai dengan seratus juta rupiah. Kredit ini
menerapkan prinsip one day service.Alur dan prosedurnya dilakukan oleh tim
pelaksana Kredit Multiguna yang berada di bawah penyelia pemasaran dan kredit
kecil.
Selama hari efektif, kegiatan Divisi Kredit PT Bank JATIM Cabang Perak
Surabaya tidak dapat lepas dari proses pengajuan dan realisasi Kredit Multiguna.
Setiap bulan terjadwal bahwa para calon debitur diperbolehkan mengajukan
permohonan pada tanggal satu sampai dua puluh. Sedangkan sisanya digunakan
untuk realisasi di tempat. Realisasi di tempat adalah fasilitas yang diberikan oleh
Bank JATIM berupa pemberian Kredit Multiguna langsung di instansi atau
perusahaan yang bersangkutan. Beberapa pegawai dari Divisi Kredit Retail akan
melaksanakan realisasi di sana. Syarat-syarat yang diperlukan juga harus lengkap.
Realisasi di tempat biasanya diberikan untuk beberapa orang sekaligus setiap kali
datang.
Setelah realisasi, debitur akan melakukan pembayaran pokok pinjaman beserta
bunganya melalui bendaharawan masing-masing instansi. Bila sudah terkumpul,
bendaharawan tersebut akan menyerahkan angsuran kepada Bank JATIM. Setiap
bulannya, bendaharawan-bendaharawan ini akan mendapatkan fee dari Bank
JATIM maksimal sebesar 5% dari total yang tertagih.
19
2.2 Pembahasan
2.2.1 Pengertian Kredit Multiguna
Kredit Multiguna adalah kredit yang diberikan PT Bank JATIM kepada para
pegawai negeri atau kepada pegawai yang instansinya bekerjasama dengan PT
Bank jatim. Kredit ini termasuk kredit konsumsi.
Kredit Multiguna dibagi menjad 2 jenis, yaitu Kredit Multiguna Baru dan
Kredit Multiguna Kompen. Dikatakan baru apabila nasabah baru melakukan
pinjaman Kredit Multiguna saat itu. Sedangkan dikatakan kompen apabila
nasabah mengambil Kredit Multiguna untuk menutupi pinjaman Kredit Multiguna
yang sebelumnya.
2.2.2 Sasaran Kredit Multiguna
Sasaran Kredit Multiguna adalah para pegawai/ karyawan berpenghasilan
tetap yang termasuk golongan Pegawai Negeri, Pegawai BUMN/BUMD, Anggota
ABRI, Pegawai Swasta Go Public, Pegawai Swasta Multinasional, Anggota
Legislatif, Pensiunan dan Purnawirawan ABRI.
2.2.3 Plafond Kredit
Ketentuan plafond Kredit Multiguna :
1. Untuk Pegawai Negeri, BUMN, BUMD, TNI/POLRI, Anggota
Legislatif, Pegawai perusahaan Go Public, Pegawai Multinational
Company, Pegawai Swasta Bonafide, Pensiunan TNI / POLRI
yayasan, dan Koperasi dapat diberikan Kredit Multiguna sebesar
jumlah angsuran minimal tiap bulannya 60% dari gaji yang diperoleh.
2. Untuk CPNS dan CAPEG BUMN serta BUMD jumlah angsuran
minimal tiap bulannya 50% dari gaji yang diperoleh.
20
3. Apabila maksimum Kredit Multiguna melampaui ketentuan di atas,
penerima kredit diwajibkan menyerahkan jaminan tambahan 100%
dari plafond kredit.
Suku bunga Kredit Multiguna adalah 9.5 % sampai dengan 13.5 % per tahun
dengan ketentuan untuk dibawah 11 % harus dengan seijin Direksi. Apabila gaji
yang bersangkutan tidak melalui Bank JATIM, maka harus ada perjanjian kerja
sama antara pemimpin perusahaan tersebut dengan pemimpin Bank JATIM serta
disetujui oleh Divisi Kredit Retail.
Rumus untuk menghitung angsuran pokok dan bunga per bulan :
APB = P+(P x I x n)
n x12
Dari formula tersebut, bisa didapatkan formula berikut :
P = ( APB x n x12)
1+(i x n)
APB = Angsuran Pokok dan Bunga per bulan
P = Maksimum Kredit yang dapat diberikan
i = Suku bunga flat per tahun
n = Jangka waktu kredit (tahun)
Jangka waktu Kredit Multiguna adalah sesuai masa dinas 5 tahun atau sesuai
dengan masa dinas 8 tahun bagi pegawai yang gajinya melalui Bank JATIM dan
berdasarkan pertimbangan pemimpin cabang setempat kecuali CPNS dan Capeg
BUMN / BUMD.
2.2.4 Syarat Pengajuan Permohonan Kredit
21
Syarat yang harus dipenuhi para nasabah yang akan mengajukan permohonan
Kredit Multiguna yaitu :
1. Surat Permohonan;
2. Surat Kuasa Khusus;
3. Surat Pernyataan Bendaharawan;
4. Surat Rekomendasi;
5. Slip Gaji;
6. Surat Pernyataan dan Surat Keterangan;
7. Surat Persetujuan Suami / Istri;
8. Surat Pencairan Kuasa ASABRI (ABRI),JAMSOSTEK
(Swasta), atau TASPEN (Negeri);
9. Biodata;
10. Fotocopy KSK / KTP
11. Fotocopy dan ASABRI / JAMSOSTEK / TASPEN asli;
12. Fotocopy Kartu Tanda Anggota atau Kartu Pegawai;
13. SK awal (asli dan fotocopy);
14. SK terakhir (asli dan fotocopy);
15. Fotocopy Surat Nikah;
16. Foto suami dan foto istri 2 lembar @ 4x 6.
Syarat-syarat tersebut akan dijadikan satu dalam map berwarna hijau dari
Bank JATIM dan selanjutnya akan diproses lebih lanjut untuk mengetahui
kelayakan nasabah dan proses pencairan dananya. Selain syarat-syarat di atas,
pertimbangan Bank JATIM dalam menentukan kelayakan nasabahnya adalah dari
tingkat kolektibilitas nasabah. Tingkat kolektibilitas diluluskan apabila
menunjukkan angka 1 (lancar) dan 2(dalam perhatian khusus).
2.2.5 Fungsi-fungsi Yang Terkait
Fungsi-fungsi yang terkait dalam alur Kredit Multiguna :
22
2.2.5.1 Fungsi Permohonan
Fungsi ini bertugas menerima permohonan dari calon
nasabah berupa berkas-berkas yang tertera di atas. Para
calon debitur diharuskan memiliki rekening Bank JATIM
terlebih dahulu untuk memudahkan proses transaksi kredit.
Rekening tersebut nantinya diharuskan terisi sebesar satu
kali angsuran sebagai saldo blokir. Saldo blokir berfungsi
agar bila suatu saat, nasabah tidak membayar angsuran,
saldo itu akan dipotong secara otomatis sebagai penutup
angsuran tersebut.
Bila calon debitur gajinya tidak melalui Bank JATIM,
bisa diproses lebih lanjut permohonan kreditnya setelah
memenuhi persyaratan khusus dokumen kelengkapan kredit
dengan mempertimbangkan dan memperhatikan :
1. Prinsip kehati-hatian,
2. Hubungan kelembagaan dan kontribusinya terhadap
Bank JATIM,
3. Keamanan pengendalian kredit,
4. Bonafiditas dari instansi / lembaga / perusahaan
tersebut, beberapa aspek penting yang harus menjadi
kajian cabang sebelum melakukan perjanjian kerjasam,
anatara lain profil perusahaan, Akta Notaris, dan
hubungan group (kepemilikan usaha).
5. Dilakukan perjanjian kerjasama,
6. Bendahara menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama,
7. Anggota DPRD harus memiliki surat rekomendasi dari
DPD / DPC / DPW,
8. Bukan untuk pegawai intern Bank JATIM,
9. Satu SID hanya untuk satu pinjaman Multiguna.
2.2.5.2 Fungsi Administrasi
23
Fungsi administrasi bertugas :
1. Memeriksa kelengkapan dan kebenaran surat-surat dari
calon nasabah,
2. Mencari dan mencetak Sistem Informasi Debitur (SID),
3. Melakukan fungsi inisiasi berupa :
a. Menginput data-data calon penerima kredit ke
dalam sistem El-Flow,
b. Mencetak Perjanjian Kredit hasil dari sistem El-
Flow.
2.2.5.3 Fungsi Realisasi
Fungsi realisasi dalam alur Kredit Multiguna memiliki
peran sebagai berikut :
1. Melakukan pembacaan akad kredit dan tanda tangan
akad kredit oleh nasabah,
2. Melakukan proses realisasi kredit,
3. Otorisasi Pemimpin Cabang,
4. Proses pindah buku biaya,
Setiap realisasi Kredit Multiguna harus melalui proses
pindah buku (over booking) dan tidak dibenarkan
diterima secara tunai, sehingga penerbitan kuitansi tidak
dibenarkan (sesuai surat No. 044/032/KRD tanggal 4
Maret 2006).
5. Otorisasi Penyelia Kredit.
2.2.5.4 Fungsi Skep / Jaminan
Fungsi ini berperan dalam mengorganisasi skep /
jaminan yang terhimpun dari para nasabah Kredit
Multiguna. Jaminan Kredit Multiguna berupa Kartu
ASABRI, JAMSOSTEK, atau TASPEN, serta SK awal dan
SK terakhir.
Apabila skep / jaminan masih berada di tangan
Bank/lembaga keuangan lain (menjadi jaminan bagi pihak
24
lain) dan nasabah berniat menutupi pinjaman di lembaga
tersebut dengan pinjaman multiguna, maka jaminan
tersebut bisa diberikan kepada Bank JATIM setelah Bank
JATIM mencairkan dana sejumlah pokok pinjaman dan
bunga yang tersisa kepada lembaga tersebut.
2.2.5.5 Fungsi Pelunasan
Fungsi pelunasan berperan saat nasabah sudah
memenuhi kewajibannya melunasi pokok pinjaman dan
bunga Kredit Multiguna. Fungsi ini juga berperan dalam
pelunasan Kredit Multiguna bagi nasabah yang akan
menutup pinjamannya dengan mengambil Kredit Multiguna
yang baru (kompen).
2.2.6 Alur dan Prosedur pemberian Kredit
Alur dan prosedur Kredit Multiguna dimulai dari pengajuan permohonan oleh
para calon nasabah. Calon debitur datang ke Bank JATIM untuk mengambil
format surat permohonan dan daftar suku bunga sesuai dengan instansi dan jangka
waktu peminjaman yang diinginkan.
Setelah semua syarat terpenuhi, calon Debitur kembali untuk menyerahkan
surat-surat dan skep. Jumlah pinjaman yang diinginkan juga tercantum dalam
Surat Permohonan yang diserahkan. Semua kelengkapan akan digabung dan
dimasukkan ke dalam map khusus Kredit Multiguna berwarna hijau. Selanjutnya
data permohonan disalin ke dalam register permohonan oleh fungsi administrasi.
Register ini berisi nama, alamat, instansi, tanggal permohonan, tanggal realisasi,
dan nama penerima permohonan. Selain register permohonan, dicatat juga setiap
skep/ jaminan yang masuk. Register skep berisi nomor skep, nama, jenis skep,
tanggal, dan instansi. Selanjutnya skep diberi nomer urut supaya kelak mudah
dicari pada ssat pelunasan, kemudian skep disimpan di brankas khusus jaminan
sampai saat pelunasan kecuali ada peminjaman di tengah jalan angsuran.
25
Map hijau yang sudah diregistrasi akan diproses untuk mencari data
kolektibilitasnya melalui Sistem Informasi Debitur. Link pencarian adalah Bank
Indonesia. Melalui pencarian ini akan diketahui bagaimana kelancaran nasabah
membayar pinjaman-pinjamannya di Bank lain dan seberapa banyak pinjaman
orang tersebut pada Bank lain. Apabila kolektibilitas ditemukan lebih dari 3, maka
Bank JATIM tidak bisa mengabulkan permohonan Kredit Multiguna kecuali
calon nasabah tersebut menunjukkan bukti pelunasan dari pinjaman-pinjaman
yang telah di lunasinya. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi
Debitur milik calon debitur ini belum ter update dari Bank yang memberikan
kredit sebelumnya. Setelah didapatkan informasi debitur tersebut, dilakukan
pencatatan SID ke dalam register SID. Buku register ini berisi nama debitur,
alamat, nomer KTP,jenis asuransi, dan nama penanggungjawab SID.
Proses selanjutnya adalah proses inisiasi. Map hijau yang sudah dinyatakan
lancar SID nya akan diserahkan ke bagian inisiasi. Proses inisiasi adalah proses
memasukkan data-data nasabah ke dalam sistem online Bank JATIM yang
bernama El-Flow. Dengan adanya sistem online, data debitur dapat terorganisasi
dengan baik dalam arsip Bank JATIM. Selain memasukkan data, proses inisiasi
ini akan menghasilkan Surat Perjanjian Kredit dan menentukan jumlah kredit
yang dapat diambil sesuai dengan penghasilan per bulan debitur tersebut.
Selanjutnya Surat Perjanjian Kredit akan dicetak dan dibacakan kepada debitur
serta akan ditandatangani oleh penanggungjawab kredit, Penyelia Kredit, dan
Kepala Cabang.
Proses inisiasi selesai dan tercetaklah Surat Perjanjian Kredit (Adpis Kredit).
Surat ini juga berisi jumlah kredit dan angsuran yang akan dibayar setiap bulan.
Surat ini kemudian dibacakan di depan debitur. Setelah kesepakatan dicapai,
debitur menandatangani surat tersebut untuk dilakukan realisasi.
Proses realisasi dilakukan oleh fungsi realisasi Kredit Multiguna. Dalam
melakukan realisasi, sistem online kembali digunakan. Sistem khusus Bank
JATIM ini berfungsi sebagai alat otorisasi Pemimpin cabang dan Penyelia kredit.
26
Selain itu sistem ini merupakan pintu masuk pencairan dana ke rekening debitur
karena saldo persediaan dana dan ijin pencairan ada dalam sistem ini.
Dana yang sudah cair akan langsung masuk ke dalam rekening debitur,
tentunya dalam jumlah yang sudah terpotong oleh biaya provisi kredit, biaya
asuransi, dan biaya administrasi. Biaya provisi dikenakan sebesar 1% dari jumlah
pinjaman. Biaya asuransi dibebankan sebesar 0.4% dari jumlah penjaman dikali
dengan lama pinjaman (tahun). Sedangkan biaya administrasi memiliki ketentuan
pembebanan sebagai berikut :
1. Pinjaman 0-25 juta = Rp 25.000,00
2. Pinjaman 25-50 juta = Rp 50.000,00
3. Pinjaman >50 juta = Rp 100.000,00
Setelah dana masuk ke rekening, dibuat nota debit dan nota kredit dan
dijadikan rangkap 3. Nota kredit berisi jumlah penarikan pinjaman, sedangkan
nota debit berisi jumlah potongan provisi kredit, administrasi, dan asuransi. 1
rangkap nota ini akan disimpan dalam map, satu lagi untuk penanggungjawab
kredit, dan yang lain akan diberikan ke Divisi Akuntansi.
Alur realisasi Kredit Multiguna dilanjutkan dengan pencatatan register
realisasi. Buku ini berisi tanggal realisasi, nama, alamat, jumlah pinjaman, tanggal
jatuh tempo, serta nomer urut skep. Dokumen (map hijau) yang sudah
direalisasikan kreditnya kemudian dibawa kepada staf Bank JATIM yang
berwenang mendaftarkan data pinjaman nasabah ke sistem online Bank Indonesia.
Hal ini dimksudkan agar saat Bank lain mencari Informasi Debitur ke Bank
Indonesia, data tentang pinjaman yang bersangkutan di Bank JATIM sudah
terlihat untuk dijadikan pertimbangan.
Semua proses realisasi selesai. Dilanjutkan dengan pembayaran rutin yang
akan ditarik oleh para bendaharawan dan diserahkan langsung ke pihak Bank
JATIM. Para bendaharawan akan mendapat bukti potong dari Bank JATIM dan
dikembalikan ke nasabah sebagai bukti bahwa angsuran mereka telah dibayarkan.
27
Toleransi keterlambatan pembayaran angsuran Kredit Multiguna adalah 7 hari
sejak tanggal jatuh tempo jadwal angsuran, bila lebih dikenakan denda sebesar 1%
setiap bulan. Keterlambatan dihitung dari jumlah angsuran (pokok+bunga).
Angsuran yang sudah memenuhi jangka waktu peminjaman dengan jumlah
yang tepat dinyatakan lunas. Debitur Debitur datang dan membawa angsuran
terakhir. Pembayaran angsuran terakhir dilakukan di bagian teller. Setelah itu,
bukti pembayaran dibawa ke bagian kredit untuk melakukan penutupan dan
skep/jaminan akan dikembalikan dengan otorisasi penyelia. Diterbitkanlah surat
pelunasan berwarna kuning yang selanjutnya akan di tembus ke bagian akuntansi.
Pelunasan sebelum jatuh tempo bagi debitur yang mengajukan kompensasi
kredit, maka perhitungannya didasarkan jangka waktu kredit sebagai berikut :
1. Sampai dengan 1/3 sisa jangka waktu Kredit Multiguna, maka yang
harus dilunasi adalah sebesar sisa pokok + bunga 1 bulan + biaya
administrasi 0.5% dari sisa pokok.
2. Lebih dari 1/3 sampai dengan 2/3 sisa jangka waktu Kredit Multiguna,
maka harus dilunasi sebesar sisa pokok + bunga 2 bulan + biaya
administrasi 0.5% dari sisa pokok.
3. Lebih dari 2/3 sisa jangka waktu Kredit Multiguna, maka yang harus
dilunasi sebesar sisa pokok + bunga 3 bulan + biaya administrasi 0.5%
dari sisa pokok.
Setelah dinyatakan lunas dan telah mengambil bukti pelunasan, Bank JATIM
memberi tanda lunas pada nomer skep di dalam buku regiaster skep berupa
stempel LUNAS.
Sistem pengendalian internal dalam penerapan alur dan prosedur pemberian
kredit multiguna
2.2.7 Dokumen-dokumen Yang Terkait
28
Dokumen-dokumen yang terkait pada alur pemberian Kredit Multiguna
sebagai berikut :
1. Berkas kelengkapan yang kemudian diorganisasi ke dalam map
hijau,
2. Skep/jaminan Kredit Multiguna,
3. Buku Register Permohonan,
4. Buku Register Skep,
5. Buku Register Sistem Informasi Debitur,
6. Buku Register Realisasi,
7. Nota Debit,
8. Nota Kredit,
9. Bukti Potong Angsuran,
10. Bukti Pelunasan.
29
Gambar 2.2
Bagan Alir Prosedur Kredit Multiguna
FUNGSI PERMOHONAN
MENCATAT REGISTER
PERUSAHAA
MENERIMA & MEMERIKSA
PERMOHONAN
SKEP
NASABAH
BERKAS PERMOHONAN
BERKAS-BERKAS PERMOHONAN
2
DISERAHKAN KE BAGIAN SID
1
BERKAS PERMOHONAN(MAP HIJAU)
MENGAKSES SISTEM INFORMASI DEBITUR
MENCETAK SID
REGISTER SID
SID
BERKAS PERMOHONAN
2
SID
BERKAS PERMOHONAN
3
30
FUNGSI ADMINISTRASI
1T
N
CETAK PERJANJIAN
KREDIT
PERJANJIAN KREDIT
INPUT INISIASI
EL-Flow
4
65
4 Nota Kredit3
21NOTA DEBET
31
FUNGSI REALISASI
BERKAS-BERKAS PERMOHONAN
Mencatat Registerrealisasi
Register Realisasi
N
4
Dibacakan kepada Nasabah & tanda tangan
3
Perjanjian Kredit
Cetak Nota Kredit & Debet
Proses Pencairan Dana
Input Data + Otor Penyelia &
Pincab
1
SKEP
Mengisi register SKEP
Register SKEP
N
32
FUNGSI PELUNASAN dan FUNGSI SKEP
Mencetak Bukti
Pelunasan
T
Bukti Angsuran Terakhir
SELESAI
Nota lunas
Diserahkan ke Debitur saat Pelunasan
T
T
33
Sumber : Olahan Internal
Penerapan alur dan prosedur pemberian Kredit Multiguna yang dilaksanakan
oleh Bank JATIM sebagian besar sudah sesuai dengan Buku Pedoman
Pelaksanaan Bank JATIM tentang Kredit Multiguna. Pencatatan dalam beberapa
buku register juga sangat disiplin dilakukan sehingga data debitur yang dicatat
sangat lengkap dan tertata rapi.
Setiap bulan, para bendaharawan gaji dari tiap instansi datang untuk
menyetorkan pembayaran dan mengambil bukti potong. Walaupun resiko
pengendalian Kredit Multiguna relatif sedikit, namun beberapa masalah kerap
terjadi. Misalnya saja ketika bendaharawan terlambat menyerahkan angsuran,
selain itu ada juga debitur yang tidak membayar angsuran sehingga saldo
blokirnya otomatis terpotong untuk melunasi angsurannya tersebut. Setiap
angsuran memang diambil langsung dari gaji para debitur, namun ada kalanya
debitur tersebut meminjam beberapa saat untuk keperluan pribadinya dan berjanji
akan membayar angsuran tersebut sebelum bendaharawan menyetorkan ke Bank
JATIM. Bila saat penyetoran debitur tersebut tidak membayar, berarti harus
dipotong dari saldo blokir.
Sistem pengendalian intern dalam pelaksanaan Kredit Multiguna sudah cukup
memadai. Pemisahan fungsi sudah berjalan dengan baik. Bagian Kredit telah
terpisah tegas dengan jenis kredit lainnya. Sistem wewenang dan prosedur
pencatatan tertata rapi. Dokumen pencatatan lengkap dengan nomer berkas
sehingga mudah dicari pada saat dibutuhkan maupun saat pelunasan. Alur
pemberian kredit ini berjalan dengan praktik yang sehat karena para pegawai
menjalankan tanggungjawab yang tidak tumpang tindih.
Kredit Multiguna menerapkan prinsip one day-service yang berarti melayani
dan mencairkan pinjaman dalam waktu satu hari saja. Sejauh ini hal itu dilakukan
34
dengan baik. Alur permohonan sampai realisasi dilakukan dengan sangat cepat
tentunya apabila syarat-syarat sudah lengkap diajukan. Namun dalam satu hari
maksimal pencairan dana pinjaman hanya untuk dua puluh orang saja sehingga
orang ke dua puluh satu dan debitur Kredit Multiguna selanjutnya tidak dapat
mencairkan hari itu juga. Berkas dan syarat permohonan ditampung dan dicatat di
register realisasi dahulu sekaligus menunggu keesokan harinya dana diproses
lebih lanjut dan dicairkan. Dengan demikian, prinsip one day-service tidak dapat