9 BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Ismail Solihin (2012:24) Strategi tidak didefinisikan hanya semata- mata sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep management strategik mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri (melalui berbagai keputusan strategis [strategic decision] yang dibuat oleh manajemen perusahaan)- yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaaan. Konsep strategi yang dikemukakan oleh Chandler dan Andrews (Besangko, dkk, 2012), dimana strategi dalam pengertian ini mencakup juga penetapan berbagai tujuan serta arah usaha perusahaan dalam jangka panjang. Menurut Cornelis A. De Kluyver dan John A Pearce II (2011) dalam buku Strategy : A View From The Top (An Executive Perpective), Strategy is about positioning an organization for competitive advantage. It involve making choice about which industries to participate in, what product and service to offer, and how to allocate corporate resources Menurut David (2009:18) dalam buku Manajemen Strategis-konsep edisi 12 buku 1, strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetata, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan (join venture). 2.1.2 Pembuat keputusan strategis (Pearce & Robinson, 2008) Para pembuat keputusan strategi perusahaan dalam sebuah perusahaan korporasi yang terdiri dari beberapa unit bisnis, terdiri pula atas 3 tingkatan pembuat keputusan strategis. Pada puncak hierarki level korporat, terdapat dewan direksi (board of director) dan Chief executive officer (CEO) . Mereka bertanggung jawab baik atas pencapaian kinerja keuangan perusahaan
26
Embed
BAB 2 - · PDF fileproduk, penetrasi pasar, pengetata, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan ( join venture). ... dengan membuat visi sederhana sekaligus menggigit :
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB 2
LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Strategi
Menurut Ismail Solihin (2012:24) Strategi tidak didefinisikan hanya semata-
mata sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep management
strategik mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri (melalui berbagai
keputusan strategis [strategic decision] yang dibuat oleh manajemen perusahaan)-
yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaaan.
Konsep strategi yang dikemukakan oleh Chandler dan Andrews (Besangko,
dkk, 2012), dimana strategi dalam pengertian ini mencakup juga penetapan berbagai
tujuan serta arah usaha perusahaan dalam jangka panjang.
Menurut Cornelis A. De Kluyver dan John A Pearce II (2011) dalam buku
Strategy : A View From The Top (An Executive Perpective), Strategy is about
positioning an organization for competitive advantage. It involve making choice
about which industries to participate in, what product and service to offer, and how
to allocate corporate resources
Menurut David (2009:18) dalam buku Manajemen Strategis-konsep edisi 12
buku 1, strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai.
Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan
produk, penetrasi pasar, pengetata, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan (join
venture).
2.1.2 Pembuat keputusan strategis
(Pearce & Robinson, 2008) Para pembuat keputusan strategi perusahaan
dalam sebuah perusahaan korporasi yang terdiri dari beberapa unit bisnis, terdiri pula
atas 3 tingkatan pembuat keputusan strategis. Pada puncak hierarki level korporat,
terdapat dewan direksi (board of director) dan Chief executive officer (CEO) .
Mereka bertanggung jawab baik atas pencapaian kinerja keuangan perusahaan
10
maupun kinerja nonfinansial perusahaan seperti meningkatkan citra perusahaan
(corporate image) dan pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan.
2.1.3 Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen
2.1.3.1 Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (2010), manajemen adalah aktivitas kerja yang
melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga
pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
Solihin (2009) mengatakan bahwa berdasarkan atas fungsi-fungsinya,
manajemen dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Definisi manajemen tersebut dapat
dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut :
1. Manajemen merupakan sebuah proses. Artinya, seluruh kegiatan manajemen
yang dijabarkan ke dalam empat fungsi manajemen dilakukan secara
berkesinambungan dan semuanya bermuara kepada pencapaian tujuan
perusahaan.
2. Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan melalui serangkaian aktivitas yang
dikelompokkan ke dalam fungsi-fungsi manajemen dan mencakup fungsi
perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan serta pengendalian.
3. Pencapaian tujuan dilakukan secara efektif dan efisien. Efektivitas
menunjukkan tercapainya tujuan yang diinginkan melalui serangkaian
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan efisiensi menunjukkan
pencapaian tujuan secara optimal dengan menggunakan sumber daya yang
paling minimal.
4. Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya
organisasi yang dimiliki oleh perusahaan.
11
2.1.3.2 Fungsi Manajemen
Menurut David (2009:192) Fungsi manajemen terdiri dari lima aktifitas
pokok : Perencanaan, Pengorganisasian, Pemotivasian, Penempatan staf, dan
Pengontrolan.
Tabel 1.1 Fungsi Manajemen
Fungsi Penjelasan Tahap Proses
Manajemen strategis
terpenting
Perencanaan Perencanaan terdiri atas
semua aktifitas manajerial
yang terkait dengan
persiapan dimasa depan.
Tugas-tugas khususnya
mencakup peramalan,
penetapan tujuan,
penggunaan strategi
strategi, pengembangan
kebijakan, dan penentuan
sasaran.
Perumusan strategi
Pengorganisasian Pengorganisasian
mencakup semua aktifitas
manajerial yang
menghasilkan struktur
tugas dan hubungan
otoritas. Tugas-tugas
khususnya mencakup
rancangan organisasional,
spesialisasi pekerjaan,
deskripsi kerja, spesifikasi
kerja, rentang kendali,
kesatuan komando,
Penerapan Strategi
12
koordinasi, rancangan
pekerjaan, dan analisa
kerja.
Pemotivasian Pemotivasian mencakup
upaya-upaya menuju
pembentukan perilaku
manusia. Topik-topik
specifiknya mencakup,
kepemimpinan,
komunikasi, kelompok
kerja, modifikasi perilaku,
delegasi otoritas,
pengayaan pekerjaan,
kepuasaan kerja,
pemenuhan kebutuhan,
perubahan organisasional,
semangat kerja karyawan
dan semangat kerja
manajerial.
Penerapan strategi
Penempatan staf Aktifitas penempatan staf
berpusat pada manajemen
personalia atau sumber
daya manusia. Termasuk
didalamnya adalah
administrasi gaji dan upah,
tunjangan karyawan,
wawancara, recrutmen,
pemecatan, pelatihan,
pengembangan
manajemen, keamanan
karyawan, tindakan
afirmatif, peluang kerja
yang setara, hubungan
Penerapan strategi
13
dengan serikat pekerja,
pengembangan karir, riset
personalia, kebijakan
pendisiplinan, prosedur
keluhan dan kehumasan.
Pengendalian Pengendalian mengacu
pada aktifitas-aktifitas
manajerial yang diarahkan
untuk memastikan bahwa
hasil-hasil aktualnya
sejalan dengan yang
direncanakan. Area
pentingnya mencakup
pengendalian kualitas,
pengendalian keuangan,
pengendalian penjualan,
pengendalian persediaan,
pengendalian pengeluaran,
analisis varians, imbalan,
dan sanksi.
Pengevaluasian strategi
Sumber : David, Fred R. (2011), Manajemen Strategis, 2014
2.1.4 Pengertian Manajemen Strategis
Menurut Dewanti (2008:30), manajemen strategic adalah suatu proses yang
digunakan dan mengimplementasikan strategi dalam menyediakan nilai yang tinggi
kepada pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.
Menurut Daft (2007:355), manajemen strategis merupakan kumpulan
keputusan dan tindakan yang digunakan dalam penyusunan dan implementasi
strategi, yang akan menghasilkan kesesuaian superior yang kompetitif antara
organisasi dan lingkungannya, untuk meraih tujuan organisasi.
14
Menurut Siagin (2007:7) manajemen strategis adalah serangkaian keputusan
dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasi oleh
seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka tujuan organisasi tersebut.
Berdasarkan beberapa pemikiran diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan :
1. Manajemen strategis adalah rencana.
2. Manajemen strategis meliputi proses formulasi, implementasi, dan evaluasi.
3. Manajemen strategis dibuat oleh manajemen puncak.
4. Manajemen strategis berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi.
Menurut Hitt Ireland dan Hoskisson (2009) strategi manajemen adalah suatu
proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi,
menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-
nilai yang terbaik basi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi. Atas
dasar definisi tersebut, terdapat empat frasa penting yaitu:
1. Bahwa manajemen strategi merupuakan suatu proses yang terdiri atas
beberapa langkah terencana yang melibatkan manajemen dalam
organisasi, mulai pimpinan tertinggi sampai karyawan terbawah.
2. Proses digunakan untuk merumuskan visi dan misi, menetapkan
tujuan strategi dan memilih strategi yang cocok untuk mencapai
tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Proses digunakan sebagai landasan untuk menjalankan strategi demi
menyediakan customer value yang terbaik.
4. Pelaksana strategi harus dievaluasi untuk menilai apakah hasil yang
dicapai sesuai dengan rencana dan perkembangan terbaru.
Strategi manajemen dirancang untuk menjadi pegangan bagaimana
seharusnya bisnis perusahaan dijalankan dan bagaimana pengambilan keputusan
diambil diantara berbagai alternative pilihan tindakan yang tersedia. Strategi
didasarkan misi yang telah ditetapkan untuk menuju visi yang diinginkan.
Berdasarkan definsi menurut David, Fred R, (2011:42) Strategic Managemenet
Concept and Cases, menyatakan bahwa:
“strategi adalah individu yang paling bertanggung jawab atas
keberhasilan atau kegagalan organisasi. Strategi memiliki berbagai
jabatan, seperti CEO, presiden, pemilik, ketua dewan, direktur
eksekutif, rekor, dekan, atau pengusaha.”
15
Selain dari itu, definisi dari strategi juga dapat dinyatakan dalam sumber yang sama,
seperti menurut David, Fred R, (2011:44), Strategic Management Concept and
Cases, menyatakan bahwa:
“Strategi adalah cara dimana tujuan jangka panjang akan tercapai. Strategi
bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, penghematan, divestasi, likuidasi,
dan joint venture.”
Berdasararkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Manajemen
strategis adalah suatu proses manajemen di dalam suatu perusahaan yang berguna
dalam merumuskan keputusan lintas-fungsional yang menghasilkan strategi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.4.1 Fungsi Manajemen Strategis
Fungsi manajemen strategik dibedakan menjadi 2 yaitu secara finansial dan
non finansial. Dari segi finansial yaitu meningkatkan sales, meningkatkan
produktifitas, meningkatkan profitabilitas, sedangkan dari segi Non Finansial yaitu
mengetahui strategi pesaing, meningkatkan kesadaran akan ancaman, mengurangi
resistensi perubahan, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Greenley menyatakan dalam buku David, Fred R, (2010:26) bahwa
manajemen strategis menawarkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
1) Memungkinkan identifikasi , memprioritasan, dan pemanfaatan peluang
yang muncul
2) Menyediakan pandangan yang objektif tentang persoalan-persoalan
manajemen
3) Merepresentasikan sebuah kerangka kerja untuk aktivitas koordinasi dan
kontrol yang lebih baik
4) Meminimalkan efek-efek dari kondisi dan perubahan yang tidak
menguntungkan
5) Memungkinkan keputusan-keputusan besar yang mampu mendukung
tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik
6) Memungkinkan alokasi yang lebih efektif dari waktu dan sumber daya
untuk mengejar peluang yang telah di identifikasi
16
7) Memungkinkan pengalokasian sumberdaya yang lebih sedikit untuk
memperbaiki kesalahan atau membuat berbagai keputusan
8) Menciptakan kerangka kerja bagi komunikasi internal antar personil
9) Membantu mengintegrasikan perilaku individual menjadi upaya bersama
10) Menyediakan landasan untuk mengklarifikasi tanggung jawab individual
11) Mendorong hadirnya pemikiran kedepan
12) Menyediakan pendekatan yang kooperatif, terintegrasi, dan antusias
untuk menangani persoalan dan peluang
13) Mendorong perilaku yang positif terhadap perubahan
14) Menciptakan kedisiplinan dan formalitas pada manajemen bisnis
2.2 Konsep management strategis
Gambar 2.1 Framework
Sumber : David, Fred R. Manajemen Strategis, (2011)
Perumusan Strategi
Penerapan Strategi
Penilaian Strategi
Melakukan Audit
Eksternal
Mengembangkan
Pernyataan Visi dan Misi
Menetapkan Tujuan-
tujuan Jangka Panjang
Menciptakan, Mengevaluasi dan Memilih
Strategi
Mengimplementasikan Strategi─Isu
-isu Manajemen
Mengimplementasikan Strategi─Pe
masaran, Keuangan, Akuntansi,
Litbang, dan Isu MIS
Mengukur dan
Mengevaluasi Kinerja
Melakukan Audit
Internal
17
2.2.1 Proses dan tahapan dalam Manajemen Strategi
Setiap perusahaan, mempunyai perbedaan dalam proses merumuskan dan
mengarahkan kegiatan manajemen strateginya. Perencanaan yang baik telah
mengembangkan proses yang lebih rinci. Tetapi terlepas dari perbedaan dalam hal
irncian dan tingkat formalitas ini, komponen dasar dari model-model yang digunakan
untuk menganalisis operasi menajemen strategi ini sangat mirip.
Menurut David, Fred R, (2011:6), proses manajemen strategis (strategic-
management process) terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1. Perumusan Strategi ( Strategy Formulation)
Perumusan strategi mencakup:
a) Mengembangkan visi dan misi
b) Mengidentifikasi perluang dan ancaman eksternal perusahaan
c) Menentukan kekuatan dan kelemahan internal
d) Menetapkan tujuan jangka panjang
e) Merumuskan alternative strategi, dan
f) Memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan
Isu-isu dalam perumusan strategi mencakup penentuan bisnis apa yang akan
dimasuki, bisnis apa yang tidak akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan sumber
daya, perlukah melakukan ekspansi atau diversifikasi operasi dilakukan, apakah
perusahaan perlu terjun ke pasar internasional, perlukah merger atau usaha
penggabungan usaha dibuat, dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang
merugikan. Karena tidak ada organisasi yang memiliki sumber daya yang tak
terbatas, maka para penyusun strategi harus memutuskan strategi alternatif mana
yang paling menguntungkan perusahaan.
2. Pelaksanaan Strategi (Strategy Implementation)
Merupakan tahap pelaksanaan dari strategi formulation yang sudah
diterpakan sebelumnya. Tantangan yang dihadapi ini adalah menstimulasikan pihak
manajemen dan karyawan untuk dapat bekerjasama dengan baik untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, antara lain melalui :
18
• Menetapkan tujuan
• Membuat, menetapkan, dan meninjau ulang kebijakan perusahaan
terhadap kebijakan yang telah ditetapkan atau diterapkan
• Mengalokasikan sumber daya secara tepat
Hal penting lainnya yang terkait dengan pelaksanaan strategi (strategy
implementation) adalah mengembangkan budaya yang mendukung pelaksanaan
strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengarahkan usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem
informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.
3. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)
Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Manajer sangat
ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti diharapkan : evaluasi
strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini. Semua strategi dapat
dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan
berubah. Evaluasi dibtuhkan karena kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesain
hari esok.
Tiga aktivitas evaluasi strategi diatas adalah :
• Mengevaluasi kembali, apakah faktor-faktor internal dan faktor-faktor
eksternal masih bisa dijadikan acuan untuk penetapan strateg pada saat
sekarang.
• Mengukur kinerja perusahaan (performance) perusahaan.
• Mengevaluasi dan mengkoreksi tindakan yang diambil.
2.2.2 Formulasi Strategi
2.2.2.1 Mengembangkan Visi dan Misi
Menurut Ismail Solihin (2012:21) pernyataan visi menunjukkan arah strategis
perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang sehingga akan
menuntun pengerahan sumber daya perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan
tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki kaitan yang sangat erat dengan
misi perusahaan, dalam arti strategis yang dinyatakan di dalam visi masih berada di
dalam lingkup usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Visi perusahaan lebih
19
menggambarkan “what do you want to become” sedangkan misi perusahaan lebih
menunjukkan “what is our business.”
Ruben Mark, mantan CEO colgate meyakini bahwa sebuah misi yang jelas
harus semakin masuk akal secara Internasional. Pemikiran Mark tentang Visi adalah
sebagai berikut.
Jika ingin mengajak semua orang di bawah bendera perusahaan, adalah hal
yang penting untuk memperkenalkan satu visi secara global alih-alih berusaha
menyatukan beragam pesan dalam berbagai budaya yang berbeda. Triknya adalah
dengan membuat visi sederhana sekaligus menggigit : “kami membuat komputer
tercepat di dunia” atau “layanan telpon untuk semua orang.” Anda tidak perlu
membuat orang mengokang senapan mesin hanya untuk tujuan-tujuan finansial. Hal
yang dibuthkan hanyalah membuat orang merasa lebih baik, merasa menjadi bagian
dari sesuatu.
Menurut David (2009:84), pernyataan misi (mission statement) adalah sebuah
deklarasi tentang “alasan keberadaan” suatu organisasi. Pertanyaan misi harus
menjawab pertanyaan paling penting, “apakah bisnis kita?”. Pertanyaan misi yang
jelas sangat penting untuk menetapkan tujuan dan merumuskan strategi. Terkadang
juga diistilahkan sebagai pernyataan keyakinan (creed statement), sebuah peryataan