9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori-teori dasar atau umum yang digunakan untuk mendukung dan membantu pembuatan skripsi ini. 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem berasal dari Bahasa Latin (systēma) dan Bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Romney dan Steinbart (2015:3), sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen – komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagaian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar. Menurut Mulyadi (2017), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan seperangkat elemen yang saling berhubungan, saling berkerjasama dan saling memengaruhi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam proses yang teratur yang dapat mendukung sistem yang lebih besar dan saling memiliki ketergantungan untuk mencapai tujuan tertentu. 2.1.1.1 Tujuan Sistem Tujuan sistem dalam menghubungkan berbagai bagian dari sistem tersebut (Mahatmyo, 2014: 10). Meskipun tiap bagian berfungsi secara independent dari yang lainnya, semua bagian tersebut melakukan tujuan yang sama. Selain itu tujuan sistem harus fokus, karena tujuan sistem akan mempengaruhi batasan, komponen sistem dan hubungan kerja dari sistem tersebut.
34
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar atau umum yang ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
Teori-teori dasar atau umum yang digunakan untuk mendukung dan membantu
pembuatan skripsi ini.
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem berasal dari Bahasa Latin (systēma) dan Bahasa Yunani (sustēma) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Romney dan Steinbart (2015:3), sistem adalah rangkaian dari dua atau
lebih komponen – komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan. Sebagaian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil
yang mendukung sistem yang lebih besar.
Menurut Mulyadi (2017), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat
menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan seperangkat
elemen yang saling berhubungan, saling berkerjasama dan saling memengaruhi satu
sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam proses yang teratur yang dapat
mendukung sistem yang lebih besar dan saling memiliki ketergantungan untuk
mencapai tujuan tertentu.
2.1.1.1 Tujuan Sistem
Tujuan sistem dalam menghubungkan berbagai bagian dari sistem tersebut
(Mahatmyo, 2014: 10). Meskipun tiap bagian berfungsi secara independent dari yang
lainnya, semua bagian tersebut melakukan tujuan yang sama. Selain itu tujuan sistem
harus fokus, karena tujuan sistem akan mempengaruhi batasan, komponen sistem dan
hubungan kerja dari sistem tersebut.
10
2.1.1.2 Jenis – jenis Sistem
Menurut Mulyani (2017) ada lima jenis sistem yaitu Transaction Processing
System (TPS), Management Information System (MIS), Virtual Office System,
Decision Support System (DSS) dan Enterprise Resource Planning (ERP) System.
1. Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System adalah sebuah sistem komputer yang dirancang
untuk mengolah transaksi yang tidak hanya terbatas pada database atau file
system namun juga melakukan pengolahan beberapa operasi transaksi dimana
semua transaksi harus berhasil atau semua transaksi harus dibatalkan. Sebagai
contoh adalah pengolahan data transaksi bank yang melayani nasabah hampir
diseluruh Indonesia.
2. Management Information System (MIS)
Management Information System adalah sebuah sistem yang sudah
terkomputerisasi yang melakukan pengolahan data agar bisa digunakan oleh
orang yang membutuhkannya.
3. Virtual Office System
Virtual Office System merupakan pengembangan dari Office Automation
System yaitu mesin komputer (hardware) dan software yang digunakan untuk
membuat, mengumpulkanm menyimpan, memanipulasi dan menyebarkan
informasi untuk kebutuhan perkantoran (perusahaan) secara digital untuk
mengerjakan tugas-tugas perusahaan guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
4. Decision Support System (DSS)
Decision Support System merupakan sebuah sistem yang membantu seorang
manajer atau sekelompok kecil manajer untuk memecahkan sebuah
permasalahan
5. Enterprise Resource Planning (ERP)
System Enterprise Resource Planning System adalah sistem yang
terkomputerisasi yang melibatkan seluruh resource manajemen dalam sebuah
perusahaan.
11
2.1.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditunjukan untuk seseorang,
organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan (Mulyani, 2017). Informasi juga
dapat diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa
orang dalam satu waktu. Sedangkan menurut Tyoso (2016: 19) menyebut informasi
adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada
konsep kerangka kerja yang umum dan fakta – fakta yang diketahui.
Menurut Krismiaji (2015:14), informasi adalah data yang telah diorganisasi dan
telah memiliki kegunaan dan manfaat.
Romney dan Steinbart (2015:4), informasi (Information) adalah data yang telah
dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan
keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik
sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah
diproses sehingga menjadi data yang berguna dalam mengambil sebuah keputusan.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut menurut Kadir (2014:9), sistem informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan
didistribusikan kepada pemakai.
Menurut Krismiaji (2015:15), sistem informasi adalah cara -cara yang
diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data,
dan cara – cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan
melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Laudon (2014), yang mendefinisikan sistem informasi secara teknis
sebagai sesuatu rangkaian yang komponen – komponennya saling terkait yang
mengumpulkan (dan mengambil kembali), memproses, menyimpan dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan
mengendalikan perusahaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan
kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi
yang digunakan untuk mencapai tujuan dan memiliki komponen berupa subsistem yang
merupakan elemen-elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut.
12
2.1.4 Pengertian Aplikasi
Aplikasi adalah suatu perangkat lunak (software) atau program computer yang
beroperasi pada sistem tertentu yang diciptakan dan dikembangkan untuk melakukan
perintah tertentu. Istilah aplikasi sendiri diambil dari Bahasa inggris “application”
yang dapat diartikan sebagai penerapan atau penggunaan. Secara harafiah, aplikasi
merupakan suatu penerapan perangkat lunak atau software yang dikembangkan untuk
tujuan melakukan tugas-tugas tertenu.
Terdapat beberapa teori yang mendefinisikan aplikasi yang dikemukakan oleh
beberapa para ahli, diantaranya adalah:
a) Menurut Dhanta dikutip dari Sanjaya (2015) aplikasi adalah software yang
dibuat oleh suatu perusahaan computer untuk mengerjakan tugas – tugas
tertentu.
b) Menurut Hasugian (2014), aplikasi berasal dari kata application yaitu bentuk
benda dari kata kerja to apply yang dalam Bahasa Indonesia berarti pengolah.
Secara istilah, aplikasi komputer adalah suatu subkelas perangkat lunak
komputer yang menggunakan kemampuan komputer langsung untuk melakukan
suatu tugas yang diinginkan pemakai. Contoh utama perangkat lunak aplikasi
adalah program pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media. Kumpulan
aplikasi komputer yang digabung menjadi suatu paket biasanya disebut paket
atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan
OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar
kerja, serta beberapa aplikasi lainnya.
2.1.5 Pengertian Aplikasi Web
Aplikasi Web adalah sebuah program yang bila dieksekusi akan menghasilkan
sebuah aplikasi yang dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Aplikasi web
dibangun dengan menggunkan Bahasa HTML (Hypertext Markup Language). Pada
masa kini aplikasi web dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML dengan
PHP dan ASP pada skrip objek. Aplikasi web dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
aplikasi web dinamis dan aplikasi web statis.
Aplikasi web merupakan sebuah aplikasi yang menggunakan teknologi browser
untuk menjalankan aplikasi dan diakses melalui jaringan komputer Remick dalam
jurnalnya Ramzi (2013). Sedangkan menurut Rouse yang dikutip Ramzi (2013) aplikasi
13
web adalah sebuah program yang disimpan di server dan dikirim melalui internet dan
diakses melalui antarmuka browser.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan aplikasi web merupakan aplikasi yang
diakses menggunakan web browser melalui jaringan internet. Aplikasi web juga
merupakan suatu perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa
pemrograman yang mendukung perangkat lunak berbasis web seperti HTML,
JavaScript, CSS, Ruby, Python, PHP, Java dan bahasa pemograman lainnya.
2.1.6 E-Business
Pengertian Electronic Business adalah proses dimana sebuah organisasi atau
perusahaan melakukan proses bisnis tersebut pada saluran jaringan di sebuah media
elektronik, Ahmadi (2013:7). E-Business merupakan suatu proses bisnis yang
berhubungan dengan sistem informasi. Metode E-Business memungkinkan perusahaan
berhubungan dan mengakses data internal dan eksternal dengan proses yang lebih
efesien dan fleksibel, agar behubungan lebih erat dengan pemasok dan mitra usaha, dan
untuk lebih memuaskan keinginan dan harapan pelanggan. Dalam praktiknya, E-
Business lebih berfokus pada strategi dengan fungsi yang menggunakan kemampuan
elektronik. E-Business melibatkan seluruh rantai nilai dalam proses bisnis, yaitu
pembelian elektronik dan manajemen rantai pasokan, memproses pesanan secara
elektronik, mengatur pelayanan pelanggan, dan bekerjasama dengan mitra usaha.
Standar teknis khusus untuk E-Businees adalah untuk memfasilitasi adanya pertukaran
data antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lain. Solusi softrware E-Business
memungkinkan integrasi antara intra dan interproses bisnis perusahaan. E-Business
dapat diatur melalui internet, intranet, ekstranet. Ahmadi (2013:9).
Adapun konsep atau strategi yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan e-
business dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yang diantaranya sebagai berikut:
a) ERP (Enterprise Resource Planning)
Merupakan strategi bisnis dari sistem informasi perusahaan yang dapat
digunakan untuk berkoordinasi mengenai sumber daya dan informasi yang
digunakan untuk proses dalam berbisnis.
b) EAI (Enterprise Application Programs)
Merupakan strategi bisnis mengenai konsep integrase dari proses bisnis yang
memungkinkan antar perusahaan dapat bertukar informasi.
c) CRM (Customer Relationship Management)
14
Merupakan strategi bisnis dari layanan dan perangkat lunak (software) yang di
desain untuk meningkatkan keuntungan dan kepuasan para konsumen.
d) SCM (Supply Chain Management)
Merupakan strategi manajemen mengenai rantai suplai yang secara otomatis akan
terkomputerisasi
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Agile Development Methods
Agile Development Methods adalah sekelompok metodologi pengembangan
perangkat lunak yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan
sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap
perubahan dalam bentuk apapun. Agile development methods merupakan salah satu
dari metodologi pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan
perangkat lunak.
Gambar
2.1
Diagram
Agile
Developm
ent
Methods
Sumber:
Benzirpi
(2012)
Ada
beberapa
langkah dalam Agile Development Methods, yaitu:
a. Perencanaan, pada langkah ini pengembang dan klien membuat rencana
tentang kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dibuat.
b. Implementasi, bagian dari proses dimana programmer melakukan
pengkodean perangkat lunak.
15
c. Tes perangkat lunak, disini perangkat lunak yang telah dibuat di tes oleh
bagian kontrol kualitas agar bug yang ditemukan bisa segera diperbaiki dan
kualitas perangkat lunak terjaga.
d. Dokumentasi, setelah dilakukan tes perangkat lunak langkah selanjutnya
yaitu proses dokumentasi perangkat lunak untuk mempermudah proses
maintenanance kedepannya.
e. Deployment, yaitu proses yang dilakukan oleh penjamin kualitas untuk
menguji kualitas sistem. Setelah sistem memenuhi syarat maka perangkat
lunak siap dideployment.
f. Pemeliharaan, langkah terakhir yaitu pemeliharaan. Tidak ada perangkat
lunak yang 100% bebas dari bug, oleh karena itu sangatlah penting agar
perangkat lunak dipelihara secara berkala
Ada juga beberapa model dalam Agile Development Methods, seperti:
a. Acceptance Test Driven Development (ATDD)
b. Agile Modeling, Adaptive Software Development (ASD)
c. Agile Unified Process (AUP)
d. Continuous integration (CI)
e. Crystal Clear
f. Crystal Methods
g. Dynamic Systems Development Method (DSDM)
h. Extreme Programming (XP)
i. Feature Driven Development (FDD)
j. Graphical System Design (GSD)
k. Kanban
l. Lean software development
m. Rational Unified Process (RUP)
n. Scrum
o. Scrum-ban
p. Story-driven modeling
q. Test-driven development (TDD)
r. Velocity tracking
s. Software Development Rhythms
16
Beberapa keuntungan dari Agile Development Methods:
1) Menambah produktivitas tim
2) Menambah kualitas dari perangkat lunak
3) Menambah kepuasan dari klien
4) Menghemat biaya
Dalam Agile Software Development interaksi dan personel lebih penting dari
pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang
lengkap, kolaborasi dengan klien lebih penting dari pada negosiasi kontrak, dan sikap
tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana.
Pada intinya, Agile Development Methods sangat membantu para pengembang
perangkat lunak dalam melakukan penyerahan produk secara tepat waktu dari suatu
tahap operasional perangkat lunak yaitu pada bagian analisis dan desain.
2.2.2 Startup Readiness Level (SRL)
Menurut (Gunawan & Subagyo, STARTUP READINESS LEVEL, 2019)
Startup Readiness Level terinspirasi oleh metrik Technology Preparation Level (TKT)
yang dikembangkan sebelumnya yang berfokus pada penciptaan produk yang berasal
dari hasil penelitian dan diuji di lingkungan laboratorium, peneliti berusaha untuk
membentuk metrik yang berfokus pada penciptaan Startup yang berasal dari hasil
pemrosesan ide pendiri dan diuji di pasar.
Startup Readiness Level (SRL) terdiri dari 9 bagian, yaitu:
1. SRL 1. The Dream/Idea
Persiapan pertama dimana ada niat muncul untuk menjalankan sebuah bisnis dan
menjelaskan sebuah ide menjadi usaha bisnis.
2. SRL 2. Analyzed Idea
Setelah ide-ide dasar telah dirumuskan, mereka diletakkan di atas kertas dalam
studi dan analisis tentang peluang bisnis.
3. SRL 3. Validated Idea
Penelitian dan pengembangan dimulai, termasuk analisis teknis/studi laboratorium
dan wawancara/survey pelanggan untuk memvalidasi prediksi mengenai pasar,
persaingan dan teknologi.
4. SRL 4. Prototyping
Komponen teknologi dan bisnis dasar dikembangkan untuk menetapkan bahwa
mereka akan bekerja sama & mendukung dengan rencana bisnis awal.
17
5. SRL 5. Validated Prototype
Komponen dasar teknologi dan bisnis terintegrasi dengan elemen pendukung yang
cukup realistis. Rencana bisnis itu kredibel, tetapi masih perlu divalidasi terhadap
karakteristik produk akhir. Prototype sudah divalidasi dengan calon pelanggan
potensial.
6. SRL 6. Product With no Revenue
Sistem prototype yang representatif diuji dalam lingkungan yang relevan. Tim
bisnis masih belum lengkap dan usaha belum siap untuk komersialisasi. Rencana
bisnis lengkap termasuk aspek pasar, operasional, teknologi dan keuangan
tersedia. Produk ini dapat diperoleh di pasaran tetapi belum ada pelanggan yang
membelinya
7. SRL 7. Product With Limited Revenue
Bisnis dapat berjalan dalam skala terbatas dan mendapatkan beberapa pelanggan.
8. SRL 8. Product With Steady Revenue
Teknologi ini telah terbukti berfungsi dan struktur ventura telah terbukti mampu
mendukung pertumbuhan pangsa pasar dan pelanggan tetap.
9. SRL 9. Business Growth
Menggabungkan teknologi baru telah digunakan dalam kondisi operasional dan
bisnis berjalan dengan pangsa pasar yang berkembang
2.2.3 Business Model Canvas
Menurut Alexander Osterwalder (2012) BMC (Business Model Canvas) adalah
bahasa yang sama untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai dan mengubah
model bisnis. Terdapat sembilan blok bangunan yang ada didalam Business Model
canvas, yaitu: Customer Segments, Value Propositions, Channels, Customer