Top Banner
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Setiap perusahaan memiliki sistem untuk setiap fungsi yang ada dalam perusahaan. Sistem-sistem yang ada di setiap fungsi berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan alur kerja dan proses bisnis yang terjadi pada setiap fungsi tersebut. Definisi sistem menurut O’Brien (2006, p29) merupakan sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan. Menurut Gelinas dan Dull (2010, p111), sistem adalah sekelompok elemen yang bergantung satu sama lain yang bersama-sama mencapai suatu tujuan. Sedangkan James A. Hall (2011, p5) berpendapat bahwa “A system is a group of two or more interrelated components or subsystems that serve a common purpose.” Artinya sistem adalah sekelompok komponen atau sub sistem yang memiliki tujuan yang sama. Dari ketiga definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekelompok elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi yang bertujuan mencapai suatu tujuan tertentu. 2.2 Sistem Informasi Informasi merupakan salah satu sumber daya penting bagi perusahaan. Informasi yang baik bagi perusahaan adalah informasi yang diperoleh dari
51

BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Mar 07, 2019

Download

Documents

VũMinh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

Setiap perusahaan memiliki sistem untuk setiap fungsi yang ada dalam

perusahaan. Sistem-sistem yang ada di setiap fungsi berbeda. Perbedaan ini

disebabkan karena perbedaan alur kerja dan proses bisnis yang terjadi pada setiap

fungsi tersebut.

Definisi sistem menurut O’Brien (2006, p29) merupakan sekelompok

elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu

kesatuan. Menurut Gelinas dan Dull (2010, p111), sistem adalah sekelompok

elemen yang bergantung satu sama lain yang bersama-sama mencapai suatu

tujuan. Sedangkan James A. Hall (2011, p5) berpendapat bahwa “A system is a

group of two or more interrelated components or subsystems that serve a

common purpose.” Artinya sistem adalah sekelompok komponen atau sub sistem

yang memiliki tujuan yang sama.

Dari ketiga definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan

sekelompok elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi yang bertujuan

mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2 Sistem Informasi

Informasi merupakan salah satu sumber daya penting bagi perusahaan.

Informasi yang baik bagi perusahaan adalah informasi yang diperoleh dari

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

mengolah data yang akurat dan terpercaya. Selain itu, informasi yang dapat

membantu perusahaan khususnya pihak manajemen adalah informasi yang dapat

diperoleh sewaktu-waktu. Informasi-informasi seperti ini dapat diperoleh jika

perusahaan menerapkan sistem informasi yang terintegrasi.

Menurut Gelinas dan Dull (2010, p12), sistem informasi adalah suatu

sistem yang terdiri dari seperangkat komponen yang berbasis komputer dan

komponen manual yang dibangun untuk mengumpulkan, menyimpan, dan

mengelola data serta menghasilkan informasi bagi pengguna.

Menurut O’Brien (2006, p5), sistem informasi merupakan kombinasi

sumber daya manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber

daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam

sebuah organisasi.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p7), sistem informasi

merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang mengumpulkan,

memproses, menyimpan, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan pekerjaan dalam bisnis.

Jadi, berdasarkan beberapa defisini di atas, dapat disimpulkan bahwa

sistem informasi merupakan kumpulan dari komponen-komponen berbasis

komputer yang mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan menghasilkan

informasi bagi sebuah organisasi.

2.3 Sistem Informasi Akuntansi

Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen suatu perusahaan dapat

diperoleh dengan menerapkan sistem informasi. Sistem informasi yang

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

terintegrasi dengan baik akan mencakup semua aspek dan fungsi di perusahaan.

Salah satu aspek perusahaan adalah aspek keuangan dan akuntansi. Informasi

terkait aspek keuangan dan akuntansi dalam perusahaan dapat diperoleh melalui

sistem informasi akuntansi.

Definisi sistem informasi akuntansi menurut Gelinas dan Dull (2010,

p14) adalah subsistem khusus dari sistem informasi yang berfungsi untuk

mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan

aspek keuangan dari suatu kejadian bisnis.

Menurut James A. Hall (2011, p7), sistem informasi akuntansi adalah

suatu subsistem yang memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang

berpengaruh secara langsung terhadap pemrosesan transaksi keuangan.

Sedangkan menurut Rama dan Jones (2006, p5), sistem informasi

akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan

informasi akuntansi, keuangan, dan informasi lain yang diperoleh dari proses

rutin transaksi akuntansi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan

subsistem dari sistem informasi yang mengumpulkan, memproses, dan

menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan transaksi akuntansi

perusahaan.

2.3.1 Siklus Transaksi pada Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones dan Rama (2008, p4), terdapat tiga siklus transaksi utama, yaitu :

1. Acquisition (purchasing cycle)

Siklus ini mencakup proses pembelian barang dan jasa.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2. Conversion cycle

Siklus ini mencakup proses mengubah sumber daya menjadi barang

jadi maupun jasa.

3. Revenue cycle

Siklus ini mencakup proses penyediaan barang atau jasa kepada

pelanggan dan pengumpulan kas.

2.3.1.1 Tahapan Siklus Pembelian (Purchasing Cycle)

Siklus pembelian mencakup proses pembelian, penerimaan, dan

pembayaran barang maupun jasa. Setiap perusahaan memiliki tahapan siklus

pembelian yang berbeda-beda. Namun, secara umum tahapan siklus pembelian

pada perusahaan-perusahaan memiliki kemiripan satu sama lain. Tahapan-

tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai

berikut :

1. Konsultasi dengan supplier

Perusahaan menghubungi beberapa supplier untuk mendapatkan

pemahaman mengenai produk dan jasa yang tersedia beserta

harganya.

2. Proses rekuisisi

Dokumen permintaan pembeliaan disiapkan oleh karyawan dan harus

disetujui oleh supervisor. Daftar permintaan pembelian ini kemudian

akan diserahkan kepada bagian pembelian untuk melakukan transaksi

pembelian dengan supplier.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

3. Melakukan kesepakatan dengan supplier untuk membeli barang di

masa mendatang.

Kesepakatan dengan supplier mencakup purchase order dan kontrak

dengan supplier.

4. Menerima barang atau jasa dari supplier

Perusahaan melalui bagian penerimaan harus memastikan bahwa

barang yang diterima sesuai dengan pesanan dan dalam keadaan baik.

5. Menerima klaim atas barang atau jasa yang diterima

Setelah barang diterima, supplier akan mengirimkan tagihan dan akan

dicatat oleh bagian piutang.

6. Memilih tagihan yang akan dibayar

Pemilihan tagihan yang akan dibayar umumnya dilakukan

berdasarkan jadwal yang biasanya adalah jadwal mingguan.

7. Menulis cek

Setelah memilih tagihan yang akan dibayar, maka cek pembayaran

akan ditulis dan dikirimkan kepada supplier.

2.3.1.2 Tahapan Siklus Penjualan (Revenue Cycle)

Siklus penjualan pada perusahaan menurut Jones dan Rama (2006, p18)

mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Merespon permintaan informasi dari pelanggan

Informasi untuk pelanggan dimaksudkan agar pelanggan memahami

produk perusahaan sehingga dapat memilih produk yang sesuai.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2. Mengembangkan kesepakatan dengan pelanggan untuk menyediakan

barang atau jasa di masa yang akan datang

Kesepakatan antara perusahaan dengan pelanggan dicatat dalam

catatan pesanan

3. Menyediakan layanan atau mengirim barang kepada pelanggan

Pada perusahaan jasa, karyawan berfungsi sebagai penyedia jasa

layanan. Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan warehouse

dan petugas pengantar (delivery) memegang peranan penting dalam

proses pengiriman barang kepada pelanggan.

4. Menagih pelanggan

Tahap ini merupakan tahap di mana perusahaan melakukan klaim

kepada pelanggan dengan mencatat piutang dan menagih kepada

pelanggan.

5. Mengumpulkan pembayaran pelanggan

Selama siklus penjualan, kas dari pembayaran pelanggan

dikumpulkan.

6. Menyetorkan uang ke bank

Kas yang diterima selama siklus penjualan disetor di bank. Pihak-

pihak yang terlibat dalam proses ini adalah kasir dan bank.

7. Menyiapkan laporan

Laporan yang disiapkan dalam siklus penjualan juga termasuk daftar

pesanan, daftar pengantaran, dan daftar piutang.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.3.2 Manfaat dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones dan Rama (2008, p6), sistem informasi memiliki lima

manfaat dan kegunaan, yaitu :

1. Membuat laporan eksternal

Sistem informasi akuntansi membuat manajemen dapat memperoleh

informasi dengan lebih mudah. Dengan informasi yang lebih mudah

dan cepat diperoleh, maka akan lebih mudah dan cepat pula untuk

menghasilkan laporan-laporan untuk memenuhi kebutuhan informasi

para investor, kreditor, ataupun pihak-pihak lain.

2. Mendukung kegiatan rutin

Sistem informasi akuntansi akan membantu manajemen untuk

menangani aktivitas-aktivitas operasi rutin perusahaan selama

berlangsungnya siklus operasi perusahaan.

3. Mendukung keputusan

Sistem informasi akuntansi akan dapat menyediakan informasi yang

dibutuhkan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan.

4. Perencanaan dan pengendalian

Informasi historis yang didapat dari sistem informasi akuntansi dapat

digunakan untuk melakukan perencanaan dan pengendalian dalam

perusahaan.

5. Menerapkan pengendalian internal

Sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi dapat menjadi

salah satu alat pengendalian internal. Pengendalian internal ini dapat

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

berupa pemberian sandi (password) dan pembagian hak akses sesuai

dengan peran dan tanggungjawab setiap karyawan.

2.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Sistem informasi akuntansi mencakup fungsi-fungsi yang ada dalam

perusahaan untuk memperlancar transaksi-transaksi yang terjadi dalam

perusahaan. Salah satu cakupan sistem informasi akuntansi adalah sistem

informasi akuntansi pada siklus penjualan. Menurut James A.Hall (2011, p335)

siklus penjualan merupakan serangkaian aktivitas bisnis yang mengubah barang

atau jasa untuk pelanggan menjadi kas.

2.4.1 Fungsi-fungsi yang Terkait dalam Siklus Penjualan

Menurut Mulyadi (2008, p211) siklus penjualan pada perusahaan

melibatkan beberapa fungsi yang terkait, antara lain :

1. Fungsi Penjualan

Fungsi penjualan merupakan fungsi yang bertanggung jawab untuk

menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan

untuk menambahkan informasi yang belum terdapat pada surat order,

meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan asal

gudang darimana barang akan dikirim, dan mengisi surat order

pengiriman. Fungsi penjualan juga bertanggung jawab untuk

membuat “back order” jika persediaan di gudang tidak memenuhi

order pelanggan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2. Fungsi Kredit

Fungsi kredit merupakan suatu fungsi di bawah fungsi akuntansi yang

bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan

memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

3. Fungsi Gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab untuk meyimpan dan menyiapkan

barang yang dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan ke bagian

pengiriman.

4. Fungsi Pengiriman

Fungsi pengiriman bertanggung jawab untuk mengirim barang kepada

pelanggan.

5. Fungsi Penagihan

Fungsi penagihan bertanggung jawab untuk membuat dan

mengirimakan faktur penjalan kepada pelanggan.

6. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang

muncul dari transaksi penjualan.

2.4.2 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Menurut Mulyadi (2008, p214) dokumen yang digunakan dalam sistem

informasi akuntansi penjualan meliputi :

1. Surat order pengiriman dan tembusannya

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Surat order pengiriman digunakan untuk memberikan otorisasi

kepada bagian pengiriman untuk mengirim barang sesuai dengan

jenis, jumlah, dan spesifikasi yang ada pada surat order pengiriman.

2. Faktur dan tembusannya

Faktur digunakan untuk mengirimkan tagihan kepada customer dan

merupakan dokumen yang menjadi dasar bertambahnya piutang.

3. Rekapitulasi harga pokok penjualan

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen yang

digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual

selama periode tertentu.

4. Bukti memorial

Bukti memorial digunakan sebagai dasar pencatatan harga pokok

produk yang dijual selama periode tertentu.

2.5 Sistem Informasi Akuntansi Pembelian

2.5.1 Pengertian Pembelian

Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam rangka usahanya untuk

memenuhi permintaan pelanggan atas barang dan material, perusahaan perlu

melakukan pembelian kepada pemasok. Proses pembelian menurut Gelinas dan

Dull (2010, p430) adalah suatu struktur interaksi antara orang-orang, peralatan,

metode-metode, dan pengendalian yang dirancang untuk mencapai fungsi-fungsi

utama sebagai berikut :

1. Menangani rutinitas pekerjaan yang berulang-ulang dari bagian

pembelian dan penerimaan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2. Mendukung pengambilan keputusan dari orang-orang yang mengatur

bagian pembelian dan penerimaan.

3. Membantu dalam penyajian laporan internal dan laporan eksternal.

2.5.2 Fungsi-fungsi yang Terlibat dalam Siklus Pembelian

Dalam setiap siklus pembelian, terdapat fungsi-fungsi yang terlibat, yaitu :

1. Fungsi gudang

Fungsi gudang bertugas untuk mengajukan permintaan pembelian

berdasarkan jumlah stok barang di gudang.

2. Fungsi pembelian

Fungsi pembelian bertanggung jawab terhadap proses permintaan

barang kepada supplier, termasuk harga barang dan memilih supplier

yang akan dipilih. Selain itu, fungsi pembelian juga bertugas untuk

membuat permintaan pembelian (purchase order) untuk supplier.

3. Fungsi Penerimaan

Fungsi penerimaan bertugas untuk menerima barang pesanan yang

dikirim oleh supplier. Fungsi penerimaan harus mengecek kesesuaian

jenis barang yang dipesan, mutu, dan kuantitas yang diterima.

4. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertugas untuk mencatat hutang dan mencatat

persediaan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.5.3 Dokumen yang Digunakan dalam Siklus Pembelian

Dalam siklus pembelian, terdapat dokumen-dokumen yang digunakan

untuk mendukung setiap transaksi. Dokumen yang digunakan dalam siklus

pembelian menurut Mulyadi (2008, p303) antara lain :

1. Surat permintaan pembelian

2. Surat permintaan penawaran harga

3. Surat order pembelian

4. Laporan penerimaan barang

5. Surat perubahan order

6. Bukti kas keluar

2.6 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

2.6.1 Pengertian Persediaan

Persediaan dalam perusahaan merupakan salah satu fakor penting yang

perlu dijaga ketersediaannya untuk mendukung kelancaran operasional

perusahaan khususnya siklus penjualan. Definisi persediaan menurut Ikatan

Akuntan Indonesia (2007) adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam

kegiatan perusahaan, dalam proses produksi, dalam perjalanan, dalam bentuk

bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau

pemberian jasa.

Secara umum, istilah persediaan menunjuk pada barang yang dimiliki

perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan dalam proses pemberian jasa.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.6.2 Metode Pencatatan Persediaan

Dalam siklus persediaan, dikenal dua metode pencatatan persediaan,

yaitu :

1. Metode mutasi persediaan (perpetual inventory method)

Pada metode mutasi persediaan, setiap perpindahan persediaan akan

dicatat pada kartu persediaan.

2. Metode persediaan fisik (physical inventory method)

Pada metode persediaan fisik, yang dicatat pada kartu persediaan

hanya pertambahan persediaan akibat adanya pembelian saja.

Sedangkan, berkurangnya persediaan akibat pemakaian tidak dicatat

pada kartu persediaan.

2.6.3 Sistem dan Prosedur Sistem Akuntansi Persediaan

Dalam sistem akuntansi persediaan, terdapat sistem-sistem dan prosedur-

prosedur yang berkaitan, yaitu :

1. Prosedur pencatatan produk jadi.

2. Prosedur pencatatan harga pokok yang dijual.

3. Prosedur pencatatan harta pokok produk jadi yang diterima kembali

dari pembeli.

4. Prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok

persediaan produk dalam proses.

5. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli.

6. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan

kepada pemasok.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

7. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.

8. Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena

pengembalian barang gudang.

9. Sistem penghitungan fisik persediaan.

2.6.4 Dokumen yang Digunakan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Menurut Mulyadi (2008, p576) dokumen yang digunakan untuk

merekam, meringkas, dan membukukang hasil pengitungan fisik adalah :

1. Kartu penghitungan fisik

2. Daftar hasil penghitungan fisik

3. Bukti memorial

2.7 Sistem Pengendalian Internal

2.7.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Suatu sistem yang baik harus memilki pengendalian internal agar

terhindar dari kesalahan atau kecurangan yang mungkin terjadi dan dilakukan

oleh karyawan yang menjalankan sistem. Sistem pengendalian internal menurut

Mulyadi (2008, p163) meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran

yang dikoordinasikan yang bertujuan untuk menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan

mendorong pemenuhan kebijakan manajemen.

Berdasarkan tujuan pengendalian internal yang dijabarkan dalam

pengertiannya, sistem pengendalian internal dapat dibagi menjadi dua kategori,

yaitu :

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

1. Pengendalian internal akuntansi (internal accounting control)

Pengendalian internal akuntansi meliputi struktur organisasi, metode,

dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

Pengendalian internal akuntansi yang baik dapat menjadi jaminan

bagi investor dan kreditur untuk menanamkan modalnya. Selain itu,

dengan pengendalian internal akuntansi yang baik, maka laporan

keuangan yang dihasilkan akan terpercaya.

2. Pengendalian internal administratif (internal administrative control)

Pengendalian internal administratif meliputi struktur organisasi,

metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk mendorong

efisiensi dan pemenuhan kebijakan manajemen.

2.7.2 Komponen Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal yang diterapkan dalam organisasi terdiri

dari beberapa komponen atau unsur yang terdapat di dalamnya. Komponen atau

unsur-unsur tersebut menurut Mulyadi (2008, p164 ) adalah :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas.

Pemisahan tanggung jawab fungsional dalam suatu organisasi harus

ditetapkan secara tegas. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam

organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan harus dipisahkan

dengan fungsi akuntansi. Fungsi operasi berwenang dalam

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

pelaksanaan suatu kegiatan, fungsi penyimpanan berwenang

dalam menyimpan aktiva perusahaan, dan fungsi akuntansi

berwenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.

b. Suatu fungsi tidak boleh bertanggung jawab penuh atas semua

tahap dalam suatu transaksi.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang melindungi

kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya.

Setiap transaksi hanya dapat terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat

yang berwenang. Oleh sebab itu setiap organisasi harus memilki

pembagian wewenang otorisasi untuk setiap transaksi.

3. Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap unit.

Pembagian tanggung jawab fungsional, sistem wewenang dan

prosedur pencatatan dapat berjalan dengan baik jika ada cara-cara

untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya,

diantaranya :

a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak.

b. Pemeriksaan mendadak untuk mendorong karyawan selalu

melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan.

c. Setiap transaksi tidak boleh dilakukan oleh satu orang atau

fungsi organisasi dalam setiap tahapannya.

d. Perputaran jabatan untuk menjaga independensi pejabat dan

menghindari persengkongkolan.

4. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Karyawan yang melaksanakan fungsi-fungsi pada organisasi harus

kompeten sesuai tanggung jawabnya masing-masing sehingga dapat

mendukung sistem pengendalian internal. Karyawan yang kompeten

akan melaksanakan tugasnya dengan baik dan jujur serta dapat

melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien.

2.7.3 Pengendalian Internal pada Siklus Penjualan

Pengendalian internal pada siklus penjualan terdiri dari beberapa aspek, yaitu :

1. Organisasi

Aspek organisasi dalam pengendalian internal siklus penjualan

mencakup pemisahan fungsi penjualan dengan fungsi kredit dan

fungsi akuntansi, pemisahan fungsi akuntansi dengan fungsi kas, dan

pelaksanaan transaksi harus dilakukan oleh lebih dari satu orang.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Aspek sistem otorisasi dan prosedur pencatatan mengatur bahwa

semua transaksi dalam siklus penjualan harus mendapat otorisasi dari

pihak yang berwenang dan menggunakan prosedur pencatatan

tertentu.

3. Praktik yang sehat

Pengendalian internal pada siklu penjualan juga mengatur praktik

yang sehat dalam operasional sehari-hari seperti :

a. Penggunaan formulir bernomor urut

b. Pengadaan rekonsiliasi secara periodik terhadap kartu piutang

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.7.4 Pengendalian Internal pada Siklus Pembelian

Sistem pengendalian internal pada siklus pembelian menurut Mulyadi

(2008, p183) mencakup tiga aspek, yaitu :

1. Organisasi

Aspek organisasi pada sistem pengendalian internal siklus pembelian

dapat dilakukan dengan memisahkan fungsi pembelian dengan fungsi

penerimaan, fungsi pembelian dengan fungsi akuntansi, fungsi

penerimaan dengan fungsi penyimpanann barang, dan transaksi tidak

boleh dilakukan oleh hanya satu orang.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Semua transaksi yang terjadi dalam siklus pembelian harus

berdasarkan otorisasi pejabat berwenang dan dicatat dalam catatan

akuntansi melalui prosedur pencatatan tertentu.

3. Praktik yang sehat

Sistem pengendalian siklus pembelian dapat berjalan dengan baik jika

dipraktekkan oleh karyawan dengan baik dalam kegiatan operasional

sehari-hari. Sistem pengendalian siklus pembelian dapat dilakukan

dengan berbagai cara, di antaranya :

a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak

b. Pemilihan pemasok berdasarkan harga yang paling bersaing di

antara pemasok lain.

c. Pemeriksaan dan penerimaan barang oleh fungsi penerimaan

hanya dilakukan setelah menerima tembusan surat order

pembelian dari fungsi pembelian.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

d. Pemeriksaan barang yang diterima fungsi penerimaan

dilakukan dengan menghitung dan menginspeksi barang dan

membandingkannya dengan tembusan surat order pembelian.

2.7.5 Pengendalian Internal pada Siklus Persediaan

Dalam siklus persediaan, menurut Mulyadi (2008 , p581) terdapat

pengendalian internal yang harus perhatikan. Secara garis besar ada tiga

pengendalian internal yang ada pada siklus persediaan, yaitu :

1. Organisasi

Dari sisi organisasi, pengendalian internal pada siklus persediaan

adalah :

a. Penghitungan fisik persediaan harus dilakukan oleh panitia

gabungan dengan tiga fungsi, yaitu fungsi pemegang kartu

penghitungan fisik, fungsi penghitung, dan fungsi pengecek.

Fungsi penghitung dan fungsi pengecek bertugas menghitung

barang dan mengecek mutunya secara independen. Sedangkan

fungsi pemegang kartu penghitungan fisik bertanggung jawab

akan formulir yang digunakan dalam penghitungan persediaan,

perbedaan data yang dihasilkan penghitung dan pengecek, serta

penyalinan data dari kartu penghitungan fisik ke dalam daftar

hasil penghitungan fisik.

b. Panitia gabungan ini harus terdiri dari orang-orang di luar fungsi

gudang serta fungsi akuntansi persediaan dan biaya. Hal ini

bertujuan untuk menjamin ketelitian dan keakuratan data

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

penghitungan persediaan sehingga dapat mengevaluasi fungsi

gudang serta fungsi akuntansi persediaan secara obyektif.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Dari sisi sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, ada empat

pengendalian internal yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Penandatanganan daftar hasil penghitungan fisik persediaan

oleh ketua panitia penghitungan fisik persediaan sebagai bentuk

otorisasi pada hasil penghitungan fisik persediaan.

b. Hasil penghitungan fisik persediaan yang dicatat harus sesuai

dengan kartu penghitungan fisik dan telah diperiksa oleh

pemegang kartu persediaan.

c. Harga satuan yang dicatat pada daftar hasil penghitungan fisik

sesuai dengan kartu persediaan barang tersebut.

d. Perubahan kartu persediaan harus berdasarkan informasi tiap

jenis persediaan yang terdapat pada daftar penghitungan fisik.

3. Praktik yang sehat

Dari sisi praktik yang sehat, ada empat pengendalian internal, yaitu :

a. Penggunaan kartu penghitungan fisik bernomor urut tercetak

yang dapat dipertanggungjawabkan oleh fungsi pemegang kartu

penghitungan fisik.

b. Penghitungan fisik setiap jenis persediaan dilakukan masing-

masing satu kali oleh fungsi penghitung dan fungsi pengecek.

Penghitungan oleh setiap fungsi ini dilakukan secara

independen.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

c. Pencocokan kuantitas dan data persediaan pada bagian ke-2 dan

bagian ke-3 kartu penghitungan fisik sebelum data tersebut

dicatat pada daftar hasil penghitungan fisik. Pencocokan ini

dilakukan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik.

d. Penggunaan peralatan dan metode yang jelas dan ketelitian yang

terjamin untuk mengukur dan menghitung kuantitas persediaan.

2.8 Sistem Akuntansi Jasa Konstruksi

2.8.1 Pengertian Jasa Konstruksi

Menurut Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 1983 yang dikutip oleh Ida

Bagus Teddy Prianthara dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi Perusahaan Jasa Konstruksi (2010, p6), perusahaan konstruksi adalah

perusahaan yang pekerjaannya melaksanakan pembangunan, pembuatan,

perbaikan, atau pemugaran bangunan atau barang yang tidak bergerak lainnya,

baik untuk kepentingan sendiri maupun atas perintah orang lain dengan ada atau

tidaknya perjanjian tertulis.

Sedangkan, menurut Ida Bagus Teddy Prianthara sendiri pekerjaan

konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan

atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural,

sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan untuk mewujudkan suatu

bangunan atau bentuk fisik lain.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.8.2 Jenis-jenis Perusahaan Jasa Konstruksi

Usaha jasa konstruksi dapat berbentuk perseorangan atau badan usaha.

Jenis-jenis usaha jasa konstruksi dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Perusahaan perencanaan konstruksi

Perusahan jenis ini memberikan layanan dalam tahap perencanaan

mulai dari studi pengembangan sampai penyusunan dokumen kontrak

kerja.

2. Perusahaan pelaksanaan konstruksi

Perusahaan jenis ini memberikan layanan jasa mulai dari penyiapan

lapangan hingga penyerahan hasil akhir pekerjaan konstruksi.

3. Perusahan pengawasan konstruksi

Perusahaan jenis ini memberikan layanan jasa pengawasan baik

sebagian maupun seluruhnya mulai dari penyiapan lapangan hingga

penyerahan hasil akhir konstruksi.

2.8.3 Kontrak Perusahaan Jasa Konstruksi

Kontrak konstruksi dalam perusahaan jasa konstruksi menurut PSAK 34

Revisi 2010 adalah suatu kontrak konstruksi yang dinegosiasikan secara khusus

untuk konstruksi suatu aktiva atau suatu kombinasi aktiva yang berhubungan erat

satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan tujuan

utama. Sedangkan, kontrak harga tetap adalah kontrak konstruksi yang telah

disetujui oleh kontraktor dimana nilai per unit output telah ditentukan dan dalam

beberapa hal tunduk pada ketentuan kenaikan biaya.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.8.4 Pendapatan Kontrak Jasa Konstruksi

Pendapatan kontrak jasa konstruksi menurut Ida Bagus Teddy Prianthara

(2010, p9) diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau yang akan

diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh ketidakpastian yang

bergantung pada hasil di masa mendatang. Estimasi nilai kontrak dapat berubah

sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastiaan.Oleh sebab itu, nilai

pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari suatu periode ke periode

berikutnya. Klaim atas pendapatan kontrak hanya dapat dimasukkan jika :

1. Negosiasi telah mencapai tingkat akhir sehingga besar kemungkinan

pemberi kerja menerima klaim tersebut.

2. Nilai klaim besar kemungkinannya disetujui oleh pemberi kerja dapat

diukur secara handal.

2.9 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

2.9.1 Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Setiap perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai

tujuan-tujuan tersebut, perusahaan perlu melakukan perencanaan strategis.

Perencanaan strategis perusahaan dapat membantu manajemen dalam

menentukan dan menggambarkan kondisi dan posisi perusahaan saat ini, ke

mana arah bisnis perusahaan yang akan dituju dimasa mendatang, serta apa yang

harus dilakukan untuk mencapai posisi yang dituju tersebut.

Salah satu komponen dalam perencanaan strategis adalah perencanaan

strategis sistem informasi. Definisi perencanaan strategis sistem informasi

(information systems strategic planning) menurut Satzinger, Jackson, dan Burd

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

(2005, p16) adalah sebuah rencana yang menjelaskan teknologi dan aplikasi yang

dibutuhkan oleh fungsi sistem informasi untuk mendukung rencana strategis

perusahaan.

Dalam perencanaan strategis sistem informasi, tim pengembang pada

perusahaan akan menggabungkan dua rencana arsitektur, yaitu application

architecture plan dan technology architecture plan. Menurut Satzinger, Jackson,

dan Burd (2005, p16), application architecture plan merupakan sebuah deskripsi

dari sistem informasi yang terintegrasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk

menjalankan fungsi bisnisnya. Sedangkan, masih menurut Satzinger, Jackson,

dan Burd (2005, p16) definisi technology architecture plan merupakan sebuah

deskripsi dari hardware, software, dan jaringan komunikasi yang dibutuhkan

untuk mengimplementasi sistem informasi yang telah direncanakan.

2.9.2 Pengembangan Sistem

2.9.2.1 Konsep Pengembangan Sistem

Dalam proses pengembangan sistem, dibutuhkan metode-metode tertentu

untuk menjadi panduan dalam mengembangkan sistem. Metode pengembangan

sistem (system development methodology) itu sendiri menurut Satzinger,

Jackson, dan Burd (2005, p47) adalah acuan yang dapat diikuti untuk

menyelesaikan setiap aktivitas dalam pengembangan sistem, termasuk models,

tools, dan teknik-teknik tertentu. Model dalam definisi ini adalah perumpamaan

dari aspek penting dalam dunia nyata. Sedangkan tools adalah software

pendukung yang membantu membuat model atau komponen lain yang

dibutuhkan dalam proyek.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.9.2.2 Unified Modeling Language (UML)

Model dalam metodologi pengembangan sistem mencakup perumpamaan

inputs, outputs, proses, data, obyek, interaksi antar obyek, lokasi, network, dan

peralatan. Model-model ini digambar dalam bentuk diagram sesuai dengan notasi

yang didefinisikan oleh Unified Modeling Language (UML). Pengertian Unified

Modeling Language menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p48) adalah

seperangkat konstruksi model dan notasi yang dikembangkan terutama untuk

pengembangan beorientasi obyek.

Model komponen sistem yang menggunakan Unified Modeling Language

terdiri dari tujuh diagram, yaitu :

1. Use case diagram

2. Class diagram

3. Activity diagram

4. Sequence diagram

5. Communication diagram

6. Package diagram

7. Deployment diagram

2.9.2.3 Metodologi Pengembangan Sistem

Salah satu metodologi yang dapat digunakan dalam pengembangan

sistem adalah Unified Process (UP). Unified Process merupakan sebuah

metodologi pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Unified Process kini

sudah menjadi salah satu metodologi yang paling banyak digunakan untuk

pengembangan sistem beriorientasi obyek.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Unified Process (UP), Unified Modeling Language (UML) models, tools,

dan teknik-teknik dirancang untuk memperkuat contoh best practice dari banyak

metodologi yang umum digunakan dalam pengembangan sistem, seperti :

1. Mengembangkan secara iteratif

Membagi proyek menjadi serangkaian proyek kecil yang masing-

masing diselesaikan dengan iterasi yang membangun sebagian dari

software.

2. Menjabarkan dan mengelola system requirements

Menjabarkan requirements secara keseluruhan di awal proyek,

kemudian menyaring dan memfinalisasi detil requirements dari

proyek melalui iterasi.

3. Menggunakan arsitektur komponen

Mendefinisikan arsitektur software yang memungkinkan sistem

dibangun menggunakan komponen yang jelas serta merancang dan

menerapkan sistem untuk mencapai arsitektur komponen.

4. Membuat model visual

Menggunakan UML diagram untuk menyelesaikan model

requirements dan merancang komponen sistem untuk membantu tim

memvisualisasikan dan mengkomunikasikan requirement dan

rancangan sistem yang dibangun.

5. Memverifikasi kualitas

Melakukan tes pada sistem sejak awal dan berkelanjutan dengan

menentukan uji kasus berdasarkan requirement sistem dan memenuhi

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

uji unit, uji integrasi, uji kegunaan, dan uji penerimaan pengguna di

setiap iterasi.

6. Mengendalikan perubahan

Mendokumentasikan permintaan akan perubahan sistem dan

keputusan akan perubahan yang akan dibuat, serta memastikan bahwa

versi dari model atau komponen sebelumnya teridentifikasi dan

digunakan dalam pengembangan atau perubahan selanjutnya.

2.9.3 Konsep Object Oriented

Dalam mengembangkan sistem, dapat digunakan pendekatan berorientasi

obyek (object oriented approach). Pendekatan beriorientasi obyek sendiri

menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p60) adalah suatu pendekatan

pengembangan sistem yang memandang sistem informasi sebagai sekumpulan

obyek yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-

tugas.

Analisis yang digunakan dalam pengembangan sistem dengan pendekatan

berorientasi obyek adalah object oriented analysis (OOA). Object Oriented

Analysis menjabarkan semua jenis obyek yang bekerja dalam sistem dan

menunjukkan interaksi yang dibutuhkan pengguna untuk menyelesaikan tugas-

tugas. Sedangkan Object Oriented Design (OOD) menjabarkan semua jenis

obyek yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan peralatan-

peralatan dalam sistem, menunjukkan bagaimana obyek-obyek saling

berinteraksi untuk menyelesaikan tugas-tugas, dan memperjelas definisi dari

setiap obyek sehingga dapat diimplementasi dengan bahasa tertentu.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.9.4 System Requirements

Dalam mengembangkan suatu sistem, perlu diketahui apa kebutuhan user

dan fungsi apa yang diharapkan user untuk ada pada sistem yang sedang

dikembangkan. Semua kebutuhan user dan fungsi yang harus ada pada sistem ini

disebut system requirements. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, 130)

secara umum, system requirements dibagi ke dalam dua kategori, yaitu :

1. Functional requirement

Mencakup semua aktivitas yang harus dapat ditangani oleh sistem

atau fungsi-fungsi yang harus ada pada sistem.

2. Nonfunctional requirement

Mencakup karakteristik sistem selain aktivitas yang harus ada pada

sistem. Nonfunctional requirement dapat dibagi menjadi beberapa

jenis, di antaranya :

a. Technical requirements

Menjelaskan karakteristik operasional yang berhubungan

dengan lingkungan organisasi, hardware, dan software.

b. Performance requirements

Menjelaskan karakteristik operasional yang berhubungan

dengan pengukuran beban kerja, seperti waktu respon.

c. Usability requirements

Menjelaskan karakteristik operasional yang berhubungan

dengan users, seperti tampilan antar muka (user interface),

prosedur kerja, bantuan online, dan dokumentasi.

d. Reliability requirements

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Menjelaskan karakteristik operasional yang berhubungan

dengan ketergantungan suatu sistem, pencatatan untuk semua

event atau kejadian, pemrosesan kesalahan, dan deteksi serta

perbaikan kesalahan.

e. Security requirements

Menjelaskan pembagian akses setiap user pada fungsi-fungsi

yang ada pada sistem.

2.9.5 Event Table

Dalam pengembangan sistem, perlu diketahui event-event apa saja yang

ada dalam sistem dalam rangka respon kepada permintaan pengguna. Event-

event tersebut perlu dijabarkan untuk menentukan apakah use case perlu

merespon setiap event-event tersebut. Event-event tersebut dapat dimasukkan ke

dalam tabel yang disebut event table. Definisi event table menurut Satzinger,

Jackson, dan Burd (2005, p174) adalah sebuah katalog dari use case yang

mendaftar event-event dalam ke dalam baris-baris dan potongan informasi

mengenai setiap event tersebut ke dalam kolom-kolom.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Gambar 2.1 : Event Table

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p175)

2.9.6 Use Case

Use case merupakan pendekatan visual yang dapat digunakan untuk

proses pemodelan dalam pengembangan sistem. Use case menurut Satzinger,

Jackson, dan Burd (2005, p166) merupakan aktivitas yang dilakukan sistem yang

biasanya berupa respon terhadap permintaan pengguna.

Dalam penggambaran use case diagram, digunakan beberapa simbol atau

lambang untuk merepresentasikan setiap pengguna dan apa saja yang dilakukan

sistem untuk merespon permintaan pengguna atas sistem.

Gambar 2.2 : Simbol/ notasi use case diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p215)

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Gambar 2.3 : Use Case Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p216)

2.9.7 Use Case Description

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p220) Use Case

Description adalah penjelasan yang lebih detil mengenai proses dari sebuah use

case.

Use Case Description dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Brief Description

Brief description digunakan untuk use case yang sangat sederhana dan bila

sistem yang dibangun berskala kecil.

Gambar 2.4 : Brief Description dari Use Case

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p221)

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2. Intermediate Description

Intermediate description merupakan pengembangan dari brief description

untuk menyertakan aliran internal dari aktifitas untuk sebuah use case.

Exception dapat didokumentasi jika diperlukan.

Gambar 2.5 : Intemediate Description dari Use Case Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p222)

3. Fully Developed Description

Fully developed description adalah metode paling formal yang dapat

digunakan dalam mendokumentasikan use case.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Gambar 2.6 : Fully Developed Description dari Use Case Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p223)

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.9.8 Class Diagram

2.9.8.1 Domain Model Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk mendefinisikan

kelas-kelas problem domain. Oleh karena itu, class diagram disebut juga domain

model class diagram. Domain model class diagram menurut Satzinger, Jackson,

dan Burd (2005, p184) merupakan sebuah diagram UML yang menggambarkan

semua yang penting dalam pekerjaan user, kelas-kelas problem domain, atribut,

serta hubungan antar kelas.

Dalam class diagram, sebuah class digambarkan dengan bentuk kotak.

Kotak ini terdiri dari tiga bagian, yaitu nama kelas di bagian atas, atribut-atribut

dari kelas tersebut di bagian tengah, dan method di bagian bawah. Sedangkan

hubungan antar class digambarkan dengan garis penghubung antar class.

Keterangan :

Menggambarkan sebuah class

Menggambarkan penghubung antar class

Hubungan antar class yang digambarkan dengan garis penghubung

disebut multiplicity of association. Hubungan antar class ini dapat dibedakan

menjadi enam jenis yang digambarkan dalam tabel sebagai berikut :

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Hubungan Simbol

Zero to one (optional) 0..1

One and only one (mandatory) 1

One and only one alternate (mandatory) 1..1

Zero or more (optional) 0..*

Zero or more alternate (optional) *

One or more (mandatory) 1..*

Tabel 2.1 : Tabel hubungan relasional antar class Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p186)

Contoh class dan hubungan antar class:

Gambar 2.7 : Class

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p185)

Gambar 2.8 : Hubungan antar class

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p187)

Dalam class diagram, juga dikenal hierarki berdasarkan karakteristik

class yang sama. Hierarki berguna untuk menyusun class mulai dari karakteristik

yang umum hingga karakteristik yang khusus. Class yang memiliki karakteristik

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

umum disebut superclass. Sedangkan class yang memiliki karakteristik khusus

disebut subclass. Sebuah subclass dapat memiliki karakteristiknya superclassnya

dengan penurunan karakteristik atau inheritance.

Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p191), dalam hierarki class diagram

terdapat whole-part hierarchies yang merupakan hierarki yang menyusun class-

class sesuai dengan komponen-komponen yang terkait. Whole-part hierarchies

sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Aggregation

Hubungan seluruh-sebagian antara obyek dengan bagian-bagiannya

dimana setiap bagian dapat terpisah-pisah.

2. Composition

Hubungan seluruh-sebagian dimana bagian-bagian yang ada tidak

dapat dipisahkan dengan obyeknya.

Simbol-simbol yang digunakan dalam hierarki class diagram adalah :

1. Generalization (inheritance)

Notasi :

2. Composition

Notasi:

3. Aggregation

Notasi:

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Contoh penggunaan hierarki dalam class diagram :

Gambar 2.9 : Contoh class diagram dengan generalization Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p190)

Gambar 2.10 : Contoh class diagram dengan aggregation

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p192)

Gambar 2.11 : Contoh class diagram dengan composition

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.9.8.2 First-Cut Class Diagram

First-cut class diagram menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005,

p309) merupakan perluasan dari domain class diagram yang dikembangkan

melalui dua langkah, yaitu dengan menguraikan atribut dengan tipe dan nilai

awal serta menambahkan navigation visibility arrows.

Gambar 2.12 : First-cut Class Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p311)

2.9.8.3 Updated Design Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p337), updated design class

diagram dapat dikembangkan untuk setiap layer. Pada view dan data access

layer, harus ditambahkan beberapa class baru. Demikian pula dengan domain

layer juga membutuhkan penambahan class baru sebagai use case controller.

Pada updated design class diagram, method dapat ditambahkan untuk setiap

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

class. Tiga method umum yang banyak dijumpai pada class-class updated

design class diagram adalah constructor methods, data get and set methods, dan

use case specific method objects.

Gambar 2.13 : Updated Design Class Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p340)

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.9.9 Activity Diagram

Activity diagram merupakan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan aliran kerja dari aktivitas user secara berurutan. Dalam

menggambar activity diagram terdapat beberapa simbol yang digunakan, yaitu :

1. Synchronization bar

Merupakan notasi yang digunakan untuk mengontrol pemisahan atau

penyatuan dari jalur yang berurutan.

2. Swimlane

Merupakan suatu daerah persegi dalam activity diagram yang

mewakili aktivitas-aktivitas yang diselesaikan agen tunggal.

3. Starting activity (pseudo)

Merupakan notasi yang menandakan dimulainya sebuah aktivitas.

4. Transition arrow

Merupakan garis penunjuk panah yang menggambarkan transisi dari

suatu aktivitas dan arah dari suatu aktivitas.

5. Activity

Merupakan notasi yang menggambarkan suatu aktivitas.

6. Ending activity (pseudo)

Merupakan notasi yang menandakan berakhirnya suatu aktivitas.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Contoh notasi-notasi dalam activity diagram :

Gambar 2.14 : Activity Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p145)

2.9.10 Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan diagram yang digunakan untuk

menjelaskan interaksi antar obyek. Sequence diagram juga menggambarkan

interaksi antara sistem dengan dunia luar yang digambarkan sebagai aktor. Aktor

sebagai pengguna sistem memberika pesan kepada sistem dan sistem akan

mengembalikan data.

Dalam sequence diagram digunakan beberapa notasi untuk membuat

sequence diagram, yaitu :

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

1. Lifeline atau object lifeline

Berupa garis vertikal di bawah obyek yang berguna untuk

menunjukkan waktu hidup obyek.

2. Object

Berupa simbol orang yang berguna sebagai penggambaran pengguna

sistem atau sistem yang terotomatisasi.

3. Input Message

Berupa garis horizontal yang menggambarkan pesan masukan dari

user.

4. Output Message

Berupa garis horizontal putus-putus yang menggambarkan keluaran

atau hasil dari inputan user.

Contoh sequence diagram :

Gambar 2.15 : Sequence Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p229)

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.9.10.1 System Sequence Diagram

System sequance diagram merupakan sebuah diagram yang menunjukkan

interaksi antara sistem dan dunia luar yang diwakilkan oleh aktor. Interaksi

antara sistem dan actor dilakukan dengan pesan yang diberikan oleh aktor ke

sistem dan sistem akan mengembalikan output untuk ditampilkan. Berikut ini

adalah contoh system sequance diagram :

Gambar 2.16 : System Sequence Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p315)

2.9.10.2 First-cut Sequence Diagram

First-cut sequence diagram merupakan pengembangan dari system

sequence diagram. Pengembangan system sequence diagram terletak pada

penentuan obyek-obyek yang terkait untuk melakukan use case.Pada first-cut

sequence diagram juga ditambahkan use case controller object yang berguna

untuk menerima input messages dan menyampaikannya kepada obyek internal

yang terkait.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Gambar 2.17 : First-cut Sequence Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p439)

2.9.10.3 Completed Three-Layer Design Sequence Diagram

Completed three-layer design sequence diagram merupakan gambaran

lengkap dari sequence diagram dan juga pengembangan dari first-cut sequence

diagram. Completed three-layer design sequence diagram menambahkan data

layer.

Gambar 2.18 : Completed Three-Layer Design Sequence Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p229)

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.9.11 Communication Diagram

Communication diagram dan sequence diagram adalah diagram interaksi.

Fungsi communication diagram juga sama dengan sequence diagram, yaitu

untuk menunjukkan interaksi antar obyek. Notasi yang digunakan pada kedua

diagram tersebut hampir sama. Hanya saja pada communication diagram tidak

terdapat lifeline. Sedangkan untuk mengidentifikasi urutan pesan, pada

communication diagram setiap pesan diberi nomor urut. Notasi yang digunakan

untuk membawa pesan antara aktor dan obyek pada communication diagram

disebut links.

Contoh communication diagram :

Gambar 2.19 : Communication Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p229)

2.9.12 Package Diagram

Package diagram merupakan suatu diagram yang memungkinkan

perancang sistem untuk mengasosiasikan kelas dari suatu kelompok. Secara

umum, package diagram digunakan untuk menunjukkan komponen-komponen

yang berhubungan dan hubungan antar komponen. Package diagram terdiri dari

tiga lapisan, yaitu lapisan desain (view layer), lapisan domain (domain layer),

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

dan lapisan akses data (data access layer). Pada setiap lapisan terdapat package

yang di dalamnya terdapat class-class yang sesuai dengan lapisan masing-masing

class.

Package dalam package diagram ini direpresentasikan dengan tab

persegi panjang. Sedangkan hubungan ketergantungan antar package

direpresentasikan dengan tanda panah bergaris putus-putus. Hubungan

ketergantungan antar package ini mengindikasikan efek suatu elemen terhadap

elemen lain dalam sistem sehingga perancang sistem dapat melacak efek-efek

dari perubahan yang terjadi. Pada hubungan ketergantungan antar package, ekor

panah menunjuk pada package yang dependen, sedangkan kepala panah

menunjuk pada package yang independen.

Gambar 2.20 : Package Diagram

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p345)

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

2.9.13 Deployment and Software Architecture

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p270) deployment

environment terdiri dari hardware, software, dan network. Deployment

environment terbagi atas dua tipe, yaitu :

1. Single Computer Architecture

Single computer architecture menggunakan sistem komputer tunggal

yang menjalankan seluruh software. Kelebihan utama single

computer architeture adalah kesederhanaannya. Sistem informasi

yang dijalankan pada single computer architecture umumnya mudah

dirancang, dibangun, dioperasikan dan dikelola.

Contoh single computer architecture :

Gambar 2.21 : Single Computer Architecture

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p271)

2. Multitier Computer Architecture

Multitier computer architecture merupakan tipe arsitektur yang

menggunakan proses pengeksekusiannya terjadi di beberapa

komputer. Mutltitier computer architecture dapat dibagi menjadi dua,

yaitu :

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

a. Clustered Architecture

Clustered architecture merupakan tipe arsitektur yang

menggunakan beberapa komputer dengan model dan produksi

yang sama.

Contoh clustered architecture :

Gambar 2.22 : Single Computer Architecture

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p271)

b. Multicomputer Architecture

Multicomputer architecture merupakan tipe arsitektur yang

menggunakan beberapa komputer namun dengan spesifikasi

yang berbeda-beda.

Contoh multicomputer architecture :

Gambar 2.23 : Multicomputer Architecture

Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p271)

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Deployment architecture menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005,

p272) dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Centralized Architecture

Centralized architecture merupakan arsitektur yang menggambarkan

penyebaran sistem komputer pada satu lokasi. Centralized

architecture umumnya digunakan untuk proses aplikasi berskala

besar termasuk batch dan real-time application.

2. Distributed Architecture

Distributed architecture merupakan arsitektur yang menggambarkan

penyebaran sistem komputer pada beberapa tempat dengan

menggunakan jaringan komputer.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p277), software

architecture terdiri atas dua, yaitu :

1. Client/server architecture

Client/server architecture membagi software ke dalam dua tipe, client

dan server. Server berfungsi untuk mengolah sumber informasi atau

menyediakan servis. Sedangkan, client berfungsi untuk

berkomunikasi dengan server untuk meminta sumber daya atau servis

dan server akan merespon terhadap permintaan tersebut.

2. Three-layer client/server architecture

Three-layer client/server architecture merupakan pengembangan dari

client/server architecture yang terdiri dari tiga layer, yaitu :

a. Data layer

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan

Merupakan layer untuk mengatur penyimpanan data pada satu

atau lebih database.

b. Business logic layer

Merupakan layer yang mengimplementasikan aturan dan

prosedur dari proses bisnis.

c. View layer

Merupakan layer yang menerima input dan menampilkan hasil

proses.

2.9.14 Persistent Object

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p66) persistent object

merupakan obyek yang diingat oleh sistem dan tersedia untuk digunakan dari

waktu ke waktu

2.9.15 User Interface

User interface menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p442)

adalah bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi dari user untuk

membuat input dan output.

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · Tahapan-tahapan siklus pembelian menurut Rama dan Jones (2006, p20) adalah sebagai berikut : ... Sedangkan pada perusahaan dagang, karyawan