11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Sekolah Pada dasarnya pengertian pendidikan menurut M.J. Langeveld merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-balik, dan bertanggung jawab. Sedangkan pengertian sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Jadi sekolah merupakan wadah tempat proses pendidikan dilakukan. Secara etimologi, Kata sekolah sendiri berasal dari Bahasa Latin yaitu skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah- tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk melalui berbagai pelajaran. Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi sebuah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, kemajuan pendidikan siswa dilalui melewati sistem sekolah.
84
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... · mengharuskan mereka untuk menyelesaikan 18 minggu untuk magang di sebuah ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum Sekolah
Pada dasarnya pengertian pendidikan menurut M.J. Langeveld merupakan
upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada
kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas
hidupnya, agar bisa mandiri, akil-balik, dan bertanggung jawab. Sedangkan
pengertian sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan
Nasional adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat
menerima dan memberi pelajaran. Jadi sekolah merupakan wadah tempat proses
pendidikan dilakukan.
Secara etimologi, Kata sekolah sendiri berasal dari Bahasa Latin yaitu skhole,
scola, scolae atau skhola yang memiliki arti waktu luang atau waktu senggang,
dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah-
tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk
menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah
mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi
pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak
didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga
memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk melalui berbagai
pelajaran.
Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi sebuah bangunan atau lembaga
untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah
dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk
memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain.
Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam
terlaksananya proses pendidikan. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan
formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, kemajuan pendidikan siswa dilalui
melewati sistem sekolah.
12
2.1.1 Fungsi dan Tujuan Sekolah
Menurut Lembaga Pendidikan Indonesia melaksanakan pendidikan
formal merupakan sesuatu yang wajib dilakukan di Indonesia. Jenjang
pendidikan seseorang dapat menentukan profesi seseorang kelak. Fungsi dan
tujuan sekolah antara lain:
1. Melatih Kemampuan Akademis
Dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa,
memecahkan masalah, logika, dan lain sebagainya. Maka diharapkan
seseorang akan memiliki kemampuan akademis yang baik.
2. Meningkatkan Kedisiplinan
Dengan mengharuskan seorang siswa atau mahasiswa datang dan
pulang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan secara tidak
langsung dapat meningkatkan kedisiplinan seseorang murid.
3. Memperkenalkan Tanggung Jawab
Belajar merupakan tanggung jawab seorang murid sedangkan
orangtua atau wali bertanggung jawab untuk mencari nafkah. Belajar
telah menjadi tugas dan kewajiban seorang anak.
4. Membangun Jiwa Sosial dari Jaringan Pertemanan
Banyaknya teman yang bersekolah bersama akan memperluas
hubungan sosial seorang siswa dan memenuhi kebutuhan sosial yang
merupakan kebutuhan dasar. Tidak menutup kemungkinan di masa
depan akan membentuk jaringan bisnis dengan sesama teman yang
telah dibangun di antara sesamanya.
5. Sebagai Indentitas diri
Lulus dari sebuah institusi pendidikan biasanya akan menerima suatu
sertifikat atau ijazah kelulusan terkadang jenjang pendidikan yang
telah dicapai oleh seseorang akan menentukan indentitas diri
seseorang.
6. Sarana untuk mengembangkan diri dan berkreativitas
Program ekstrakurikuler yang telah disediakan disekolah dapat
menjadi sarana untuk mengembangkan bakat dan minat dalam diri
seseorang. Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas
maka akan semakin baik pula kualitas seseorang.
13
2.1.2 Klasifikasi Sekolah menurut Kepemilikan
Berdasarkan kepemilikan sekolah terbagi menjadi dua, sekolah negeri
dan sekolah swasta. Berikut perbedaan sekolah negeri dan swasta:
Berdasarkan Sekolah Negeri Sekolah Swasta
Segi
Kepemilikan
Milik umum dan dibiayai
oleh negara dari
pemerintahan pusat /
pemerintahan daerah.
Milik perseorangan /
sekelompok orang.
Segi Biaya
Sekolah
Biaya sekolah dibantu oleh
Negara sehingga biaya
sekolah negeri relative lebih
ringan dibandingkan
sekolah swasta yang tidak
dibantu oleh Negara.
SPP sekolah bervariatif
sesuai dengan harga yang
ditetapkan oleh pemilik /
pengelola sekolah
tersebut dan biasanya
relatif lebih mahal
dibandingkan sekolah
negeri.
Segi Status
Staff
Pengajar
Tenaga pengajar mayoritas
berstatus pegawai negeri
dan jika kekurangan tenaga
pengajar sekolah
diperbantukan guru
honorer.
Tenaga pengajar adalah
pegawai swasta dengan
minimal tingkat jenjang
pendidikan S-1.
Segi
Pendanaan
Hampir seluruh operasional
biaya ditanggung oleh
negara, program Negara
yaitu progam BOS (Bantuan
Operasional Sekolah) yang
membiayai keperluan-
keperluan penting dalam
proses pembelajaran.
Hanya mendapatkan
sedikit bantuan dari
Pemerintah, sehingga
untuk pembiayaan
operasional sekolah
keseluruhan dibebankan
kepada siswa.
Tabel 2.1 Perbedaan Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta
Sumber : http://inpressamata.blogspot.com/
14
2.2 Tinjauan Umum Sekolah Memasak
Sebuah sekolah memasak adalah sebuah lembaga yang ditujukan untuk
pendidikan dalam mengajarkan seni dan ilmu memasak serta persiapan makanan.
Ada berbagai jenis sekolah memasak di seluruh dunia, beberapa dikhususkan untuk
melatih koki profesional, ataupun kursus memasak bagi yang memiliki ketertarikan
di bidang memasak. Program kelas memasak dapat bervariasi dari setengah hari atau
beberapa tahun. Beberapa program sekolah memasak mengarah pada gelar akademis
ataupun bersertifikasi.
2.2.1 Sejarah Sekolah Masak
Memasak telah ada sejak masa pra sejarah. Awalnya manusia
prasejarah memasak daging hasil buruan mereka, hingga peradaban
berkembang dengan adanya pertenakan dan sistem bercocok tanam seperti
pertanian atau irigrasi. Sehingga manusia mulai mengembangkan peralatan
memasak. Kegiatan bercocok tanam dan kemudian menghasilkan gandum
udara luar yang sehat (bebas dari bau, debu, dan polutan lain yang
mengganggu), suhu udara tidak terlalu tinggi maksimal 280 C), tidak
banyak bangunan di sekitar yang akan menghalangi aliran udara
horizontal (sehingga angin berhembus lancar), lingkungan tidak
39
bising. Apabila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi sebaiknya
menggunakan penghawaan buatan karena akan merugikan.
Mengusahakan lingkungan menjadi lebih nyaman secara
termal diperlukan agar kita dapat bekerja lebih produktif. Salah satu
cara adalah penghawaan buatan dengan memakai mesin penyejuk
udara atau dikenal sebagai AC (air conditioner). Penghawaan buatan
dengan AC, jika dirancang dengan benar, memiliki beberapa
keuntungan. Ini terutama bila udara alami di sekitar bangunan
berkualitas buruk / banyak poluso. Kekurangan penggunaan AC
adalah pemakaian energi yang cukup boros.
• Material
Penggunaan material pada ruang kelas yang sering digunakan
umumnya harus awet dan mampu bertahan dalam jangka lama agar
tidak mudah rusak namun tetap berkualitas dengan baik. Selain itu
material ruang kelas juga harus ramah lingkunga. Berikut contoh
material standar yang digunakan dalam ruang kelas:
Tabel 2.9 Standar Pilihan material pada Ruang Kelas
Sumber: Perkins, 2001:147-148
• Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan hal yang sangat penting karena
dengan sudut pandang yang benar maka murid-murid dapat
memahami pelajaran dengan benar. Berikut sudut pandang jarak
siswa dengan papan tulis yang sesuai dengan standar ergonomis:
40
Gambar 2.14 Jarak Sudut Pandang Mata Posisi Duduk Murid ke
Papan Tulis
Sumber: alizainsyahab.blogspot.com
2.2.9 Persyaratan Umum Sekolah Masak
Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang bergerak di bidang kuliner,
maka masalah utama yang harus diperhatikan adalah kebersihan, keamanan
dan keselamatan pihak-pihak yang melakukan kegiatan di dalamnya.
Kurangnya perhatian akan tingkat kebersihan pada makanan akan
menimbulkan ketidak professional sebuah sekolah sekolah masak atau mutu
dari makanan tersebut.
Kebersihan fasilitas dan lingkungan yang tidak dijaga dengan baik,
dapat memudahkan bakteri dalam makanan berkembang biak dengan cepat,
yang berujung pada penularan penyakit melalui media makanan. Menurut
Wayne Gisslen, dalam bukunya yang berjudul Essentials of Professional
Cooking (1946), bahwa bakteri tidak memiliki kaki. Bakteri dapat berpindah
dari satu tempat ke tempat yang lain hanya dengan satu cara, yaitu bakteri
tersebut terbawa melalui suatu media. Media yang dimaksud dapat berupa
tangan, udara, makanan lain, peralatan memasak, udara, air, dan serangga.
Oleh sebab itu, dengan menjaga kebersihan adalah salah satu cara
meminimalisir berkembangnya bakteri pada makanan.
Pekerjaan dapur juga mengandung resiko yang berbahaya, seperti luka
bakar, luka iris, dan lain-lain. Banyaknya jumlah peralatan yang berhubungan
dengan penggunaan api dan mesin-mesin, dikombinasikan dengan kesibukan
41
yang padat dan kegiatan yang menuntut kecepatan, menyebabkan pihak-pihak
di dalamnya harus bertindak dengan hati-hati.
2.3 Tinjauan Umum Makanan Indonesia
Masakan Indonesia merupakan salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di
dunia, dan penuh dengan cita rasa yang kuat. Kekayaan jenis masakannya merupakan
cermin keberagaman budaya dan tradisi Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000
pulau berpenghuni, dan menempati peran penting dalam budaya nasional Indonesia
secara umum. Hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari
rempah-rempah dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan,
dan keberagaman makanan Indonesia mendapat pengaruh melalui perdagangan yang
berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.
Makanan tradisional Indonesia adalah segala jenis makanan olahan asli
Indonesia, khas daerah setempat, mulai dari makanan lengkap, kue tradisional dan
minuman, yang cukup kandungan gizi, serta biasa dikonsumsi oleh masyarakat
daerah tersebut dengan beragam dan bervariasinya bahan dasar, maka dapat
dihasilkan bermacam-macam jenis makanan tradisional yang sedemikian rupa
sehingga menjadi makanan yang lezat dan gizi seimbang. Demikian juga cara
pengolahannya dilakukan dengan beragam dan bervariasi seperti dengan
membakar/memanggang, pengasapan, pemepesan, pengukusan, menggoreng dan
menumis.
Makanan Indonesia umumnya dimakan dengan menggunakan kombinasi alat
makan sendok pada tangan kanan, dan garpu pada tangan kiri, meskipun demikian di
berbagai tempat (seperti Jawa Barat dan Sumatera Barat) juga lazim didapati makan
langsung dengan tangan.
Di restoran atau rumah tangga tertentu lazim menggunakan tangan untuk
makan. Tempat seperti ini biasanya juga menyajikan kobokan yaitu semangkuk air
dengan irisan jeruk nipis agar memberikan aroma segar yang digunakan sebagai
wadah untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan menggunakan
tangan.
42
2.3.1 Sejarah Perkembangan Kuliner di Indonesia
Diagram 2.1 Sejarah Perkembangan Kuliner di Indonesia
43
2.3.2 Klasifikasi Jenis Makanan Indonesia
Indonesia memiliki 33 provinsi dengan makanan khas yang ada di
setiap provinsi. Berikut jenis-jenis makanan khas yang ada di 33 provinsi
tersebut:
No. Provinsi Makanan Khas Contoh Gambar
1. Aceh Mie Aceh, Teh Tarik,
Martabak Aceh, Roti Cane,
Roti Jala, Nasi Gurih, Ayam
Tangkap.
(Mie Aceh)
2. Sumatera
Utara
Bika Ambon, Bolu
Gulung, Babi Panggang
Karo, Kwetiaw, Lapis
Legit, Pisang Molen
(Bika Ambon)
3. Sumatera
Barat
Asam Pedas, Ayam Pop,
Balado Bawal, Rendang,
Es Campur, Gulai
Kambing, Ikan Balado,
Soto Padang, Sate Padang,
Sarabi
(Rendang)
4. Jambi Sambal Blacan, Ikan Mas
Panggang, Bolu Kojo,
Tempoyak
(Gulai Ikan Patin)
5. Bengkulu Pendap, Tempoyak, Gulai
Kemba’ang, Lema, Bagar
Hiu
(Pendap)
44
6. Riau Bangket Durian, Kue
Bangket Jeruk Nipis,
Lenggang, Bolu
Kemojo/Kamboja, Rujak
Maharaja, Gulai Belacan,
Juice Tiga Rasa
(Gulai Belacan)
7. Kepulauan
Riau
Asam pedas, Asam rujak
(Rujak ketam), Bak kut teh,
Laksa, Otak – Otak Ikan
(Otak-otak ikan)
8. Sumatera
Selatan
(Palembang)
Pempek, Tekwan, Laksan,
Celimpungan, Martabak
Har, Pindang Tulang
(Pempek)
9. Bangka
Belitung
Lempah Kuning, Thew Fu
Shui, Bakmi Bangka,
Rusip, Saucu, Lokan,
Hoisem, Bujan, Bakmi
Bangka
(Bakmi Bangka)
10. Lampung Keripik Pisang, Seruwit,
Sekubal/Ketan Lapis,
Gelemok, Gulai Balak
(Seruwit)
11. Banten Taoge Goreng, Emping,
Sate Bandeng, otak-otak,
Nasi Sumsum, Semur,
Sate Bebek Gemblong,
Sate Bandeng
(Sate Bandeng)
45
12. Jakarta Soto Betawi, Kerak Telor,
Es Doger, Es Teler, Nasi
Uduk, Ketoprak, Kue
Jongkong, Onde-onde,
Soto Mie
(Kerak Telor)
13. Jawa Barat
(Bandung)
Karedok, Soto Bandung,
Batagor, Bakso Kocok, Mi
Kocok, Serabi, Combro,
Nasi Timbel, Sayur Asam,
Es Cendol, Bajigur
(Serabi)
14. Jawa
Tengah
Lumpia Semarang, Soto
Semarang, Tahu Telur,
Bandeng Presto, Tahu
Petis, Ketupat Tahu,
Lontong Sayur
(Lumpia Semarang)
15. DI
Yogyakarta
Ayam Bacem, Bakmi
Godog, Bakmi Jawa,
Cemplo, Gudeg , Nasi
Kucing, Jamu Beras
Kencur, Opor Ayam
(Gudeg)
16. Jawa Timur Rawon, Rujak Cingur
Lontong Balap, Bebek
Goreng, Pecel Surabaya
Kue Cucur, Lemper, Baso
Malang, Es Duren
(Rawon)
17. Bali Ayam Betutu, Babi Guling
Sate Lilit, Nasi Jenggo,
Rujak Manis
(Ayam Betutu)
46
18. Nusa
Tenggara
Barat
Ayam Taliwang, Bulayak
Plecing Kangkung, Bingka
Dolu Gula Merah
(Ayam Taliwang)
19. Nusa
Tenggara
Timur
Sambal Ikan Teri,
Catemak Jagung, Kolo,
Jawada
(Catemak Jagung)
20. Kalimantan
Barat
Sate Manis, Cah
Kangkung, Sari Kacang
Hijau, Ikan Asam Pedas,
Babi Kecap, Bubur Pedas
Sambas
(Bubur Pedas Sambas)
21. Kalimantan
Selatan
Bubur Sagu, Bubur
Gunting, Cucur, Dadar,
Laksa, Soto Banjar
(Soto Banjar)
22. Kalimantan
Timur
Kepiting Masak Santan,
Nasi Kebuli, Nasi Lalap
Tarakan, Ayam Cincane
Kelepon, Tahu Gunting
(Ayam Cincane)
23. Kalimantan
Tengah
Juhu Umbut Rotan, Juhu
Umbut Sawit, Tangkiling,
Kepiting Soka
(Kepiting Soka)
47
24 Sulawesi
Selatan
Kapurung, Coto Makassar
Sop Konro, Mie Titi
(Sup Konro)
25. Sulawesi
Tengah
Kaledo, Sayur Kelor, Ikan
Palupara, Duo
(Sup Ikan Jantung
Pisang)
26. Sulawesi
Tenggara
Soami, Kambalu, Luluta,
Heb'atu, Gule-gule,
Susuru, Lapa-lapa
(Lapa-Lapa)
27. Gorontalo Ayam Iloni, Binte
Biluhuta, Oeiloni, Tili Aya
(Binte Buluhuta)
28. Sulawesi
Utara
Ayam Rica-Rica, Bubur
Manado, Masak Paniki,
Nasi Jaha, Cakalang Rica-
Rica, Dabu dabu Lilang
Ikan Bakar Rica
(Bubur Manado)
29. Maluku Papeda, Nasi Lapola,
Sambal Pepaya, Ikan
Bakar dengan Colo-Colo,
Puding Sagu
(Puding Sagu)
48
30. Maluku
Utara
(Ternate)
Karedok, Ikan Gohu,
Popeda Kuah Soru,
Gatang kanari
(Ikan Gohu)
31. Papua Barat Martabak Sagu, Pepeda
Sarang Semut, Sirup Pala,
Ikan Bakar Manokwari
(Ikan Bakar Manokwari)
32. Papua
Timur
Ikan Bungkus Khas Papua,
Sate Ulat Sagu Khas
Papua, Papeda
(Papeda)
33. Papua
Tengah
Bageae / Kue Sagu, Anuve
Habre, Ikan Kuah Kuning,
Aunu Senebre, Eurimoo
(Kue Sagu)
Tabel 2.10 Makanan Khas Indonesia Menurut 32 Provinsi
Gambar 2.15 Makanan Indonesia yang dihidangkan Secara Gourmet
Sumber: Instagram Warteg Gourmet
Gambar diatas merupakan salah satu hidangan yang dibuat oleh Dade
Akbar, pemilik Instagram warteg gourmet, yang menyulap makanan
Indonesia dengan tampilan gourmet yang menggugah selera.
49
2.3.3 Klasifikasi Jenis Peralatan Memasak Tradisional Indonesia
Berikut peralatan memasak tradisional yang ada di Indonesia:
No. Nama Pengertian Gambar
1. Anglo Hаmріr ѕаmа ԁеnɡаn tungku
уаnɡ memiliki fungsi untuk
alat memasak. Anglo terbuat
ԁаrі tanah liat.
2. Dandang Dandang аԁаƖаh alat masak
tradisional untuk memasak
nasi. Dandang biasanya
terbuat ԁаrі tembaga dan
memiliki bentuk ѕереrtі topi
pesulap уаnɡ dibalik.
3. Kukusan
Bambu
DаƖаm bahasa sunda Aseupan
аԁаƖаh alat masak уаnɡ
menjadi pelengkap dandang
ԁаƖаm menanak nasi.
4. Tampah Alat untuk membersihkan
beras dan jenis kacang-
kacangan dari kotoran-
kotoran sebelum di cuci dan
dimasak dalam jumlah yang
banyak.
5. Kipas Bambu Dalam bahasa Sunda disebut
Hihid berfungki untuk
mengipas tungku atau
mengipas nasi
6. Cobek Cobek ini digunakan untuk
menghaluskan berbagai
macam bumbu
50
7. Boboko Digunakan untuk menyimpan
nasi yang telah matang.
8. Ember
Gembreng
Alat ini merupakan wadah
atau tempat menampung air.
Biasanya juga dipakai untuk
mencuci pakaian atau
sayuran.
9. Tumbu Berfungsi sebagai wadah
untuk menyimpan kebutuhan
pangan seperti umbi-umbian,
buah, dan jenis lainnya
10. Lumpang dan
Alu
Merupakan alat tradisional
untuk membuat bumbu dapur
jenis kacang-kacangan dan
jenis bumbu yang mempunyai
dimensi sedang.
11. Wajan
cekung cilik
Alat memasak dengan cara
menggoreng makanan
tradisional seperti gudeg dan
jenis lainnya.
12. Pipiti Wadah yang terbuat dari
anyaman bambu, berfungsi
untuk menyimpan bahan
makanan, bisa juga dipakai
untuk menyimpan hidangan.
13. Kreneng Alat penyaring untuk
menyaring bahan makanan
seperti sayuran, dan yang
lainnya untuk memudahkan
pada saat mencuci bahan
menggunakan air.
51
B
e
r
i
k
u
t
J
e
n
t
a
t
Tabel 2.11 Jenis-Jenis Peralatan Memasak Tradisional Indonesia
Indonesia kaya akan akan sumber daya alam dan produknya sehingga
memiliki perkakas tradisional yang sudah turun-menurun dimanfaatkan oleh
nenek-moyang. Masyarakat pada zaman dulu mayoritas menggunakan alat
memasak tradisional, alat memasak tradisional masih banyak di temukan di
sebagian desa-desa yang ada di Indonesia. Mayoritas peralatan memasak
tradisional Indonesia berbahan dasar tanah liat, bambu, batu , kayu, dan
gerabah. Beberapa peralatan memasak tradisional ditemukan sebelum
ditemukannya logam.
2.3.4 Klasifikasi Jenis Rempah-Rempah di Indonesia
Indonesia termasuk salah satu negara penghasil rempah-rempah
terbesar di dunia. Karena kayanya rempah-rempah di Indonesia sehingga
Indonesia dijajah oleh negara lain.
Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa
kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau
penambah rasa dalam masakan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan
tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat,
14. Tempayan Terbuat ԁаrі tanah liat
memiliki fungsi untuk
menyimpan persediaan air ԁі
dapur. Tempayan уаnɡ
berukuran kecil digunakan
sebagai penyimpanan beras.
15. Parutan Digunakan untuk memarut
kelapa atau umbi-umbian
16. Solet atau
centong
Fungsi alat ini adalah untuk
mengaduk-aduk nasi, sayuran
dan berbagai jenis makanan
lainnya.
52
sayuran beraroma, dan buah kering. Rempah-rempah merupakan barang
dagangan paling berharga pada zaman prakolonial. Dulunya rempah-rempah
banyak digunakan dalam ilmu pengobatan. Jenis-jenis rempah yang ada di
Indonesia:
1. Adas 37. Kemiri
2. Adas manis 38. Kemukus
3. Adas sowa 39. Kenanga
4. Akar wangi 40. Kencur
5. Andaliman 41. Ketumbar
6. Asam gelugur 42. Ketumbar bolivia
7. Asam jawa 43. Kopal
8. Asam kandis 44. Kucai
9. Bawang putih 45. Kulit kayu manis
10. Brassica carinata 46. Kunyit
11. Brassica juncea 47. Lada
12. Bunga lawang 48. Lempuyang
13. Cengkih 49. Lengkuas
14. Cichorium intybus 50. Lokio
15. Damar 51. Mur
16. Dupa 52. Nilam
17. Galbanum 53. Pala
18. Garam masala 54. Palasan
19. Gondorukem 55. Pandan wangi
20. Honje hutan 56. Jalur perdagangan
21. Jahe 57. Perdagangan rempah
22. Jeruk nipis 58. Piperaceae
23. Jeruk purut 59. Salam (tumbuhan)
24. Jintan 60. Salam koja
25. Jintan hitam 61. Selasih
26. Jintan putih 62. Serai
27. Kapulaga 63. Sesawi
28. Kapulaga seberang 64. Sesawi hitam
53
29. Kapur barus 65. Sesawi putih
30. Kayu putih 66. Temu hitam
31. Kecombrang 67. Temu kunci
32. Kemangi 68. Temu putih
33. Kembang sore 69. Temu rapet
34. Kemenyan 70. Temu lawak
35. Kemenyan arab 71. Vanilla
36. Kemenyan jawa 72. Wijen
Tabel 2.12 Jenis-Jenis Rempah-rempah di Indonesia
2.4 Tinjauan Umum Healthy Food
Healthy Food atau makanan sehat merupakan makanan yang mengandung
zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, zat-zat tersebut memiliki gizi yang seimbang
bagi tubuh dimana gizi bagi tubuh tersebut tidak berlebihan atau kekurangan.
Pedoman pola makan sehat di Indonesia pernah dicangkan pada tahun 1950 melalui
pedoman “empat sehat lima sempurna”, Kemudian pada tahun 1955 disempurnakan
menjadi “Pedoman Umum Gizi Seimbang”
Gambar 2.16 Piramida Asupan Gizi Seimbang
Sumber: www.klinikpelitasehat.com
54
Untuk mendapatkan asupan gizi yang baik, bahan makanan dibagi dalam tiga
kelompok, Keseimbangan gizi dapat diperoleh apabila hidangan sehari-hari terdiri
dari sekaligus tiga kelompok bahan makanan berdasarkan logo gizi seimbang
berbentuk piramid yaitu:
• Pertama, makanan sumber zat energi untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak, serta protein
bisa didapat dari beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu,
minyak, margarin dan santan.
• Kedua, makanan sumber zat pembangun, dapat diperoleh dri sumber nabati
dan hewani, antara lain kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, ayam,
daging, susu, serta hasil olahan seperti keju.
• Ketiga, makanan sumber zat pengatur berupa vitamin dan mineral yang
berperan dalam proses metabolism dan melancarkan fungsi organ-organ
tubuh, dapat diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan.
Makanan bergizi sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk hidup sehat dan
melakukan aktivitas sehari-hari. Namun makanan bergizi bukan satu-satunya faktor
yang menjamin tubuh menjadi sehat. Selain bergizi, tubuh membutuhkan keragaman
zat gizi dari sumber zat gizi yang beragam. Tubuh juga membutuhkan keseimbangan
asupan gizi, sehingga tidak kekurangan atau kelebihan zat gizi.
Pola Konsumsi pangan masyarakat Indonesia khususnya sumber karbohidrat
masih tergantung pada beras, sedangkan peran umbi-umbian masih rendah. Kondisi
ini menyebabkan tidak seimbang dan beragamnya asupan gizi bagi tubuh. Kondisi
ini memicu munculnya masalah gizi, seperti KEP (kurang energi protein), AGB
(anemia gizi bersih), KVA (kurang vitamin A), GAKY (Gangguan akibat
kekurangan yodium)
Di Amerika penggunaan makanan kaleng ataupun makanan beku yang di jual
di supermarket harus memiliki standarisasi label sehat dari US Food & Drug
Administration (FDA). Kriteria makanan sehat menurut US Food & Drug
Administration (FDA), antara lain:
• Kriteria makanan sehat sendiri merupakan sebuah makanan yang rendah
lemah dan lemak jenuh dan mengandung kolestrol dan sodium yang terbatas.
55
• Makanan tersebut harus menyediakan kurang lebih 10% Vitamin yang
terkandung di dalamnya, kalsium, protein, ataupun serat.
• Dalam penggunaan makanan kaleng ataupun beku biasanya terdapat takaran
vitamin ataupun gizi yang terkandung di dalamnya dan memiliki label sehat.
• Jika produk makanan-jenis, seperti makanan pembuka beku dan makanan
beku, harus menyediakan minimal 10 persen dari dua atau tiga dari vitamin
atau mineral atau protein atau serat, selain memenuhi kriteria lainnya.
• Kandungan natrium tidak dapat melebihi 360 mg per porsi untuk makanan
individu dan 480 mg per porsi untuk makan-jenis produk.
Penyakit jantung merupakan jumlah penyebab kematian terbanyak di dunia,
salah satu penyebab penyakit jantung yaitu kolestrol yang menghambat alira darah
pada jantung sehingga terjadi penyempitan aliran darah di jantung. Berikut
klasifikasi makanan berdasarkan kadar jumlah kolestrol yang terkandung di
dalamnya.
Makanan dikategorikan Sehat
di Konsumsi Secara Bebas
• Putih telur ayam (0 mg) • Daging ayam tanpa kulit (60 mg) • Daging bebek tanpa kulit (50 mg) • Daging sapi tanpa gajih (70 mg) • Daging kambing tanpa gajih (70
mg) • Ikan (70 mg)
Makanan dikategorikan Sehat
di Konsumsi Secara Sesekali
• Susu sapi full cream (85 mg) • Daging asap (98 mg) • Iga sapi (100 mg) • Daging sapi dengan gajih (125 mg)