7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Oey Liang Lee yang dikutip dari buku karya Drs. M. Manullang (Manullang, 2005) “Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.” Sedangkan menurut (Robbins & Coulter, Management 8th Edition, 2005) “Manajemen adalah proses mengoordinasikan aktivitas-aktivitas kerja dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.” Efisiensi mengacu pada perolehan output yang terbesar dengan input yang terkecil. Sedangkan efektivitas yaitu menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai. G.R. Terry dalam Heru (Heru Soviyan, 2013) berpendapat bahwa “manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.” Dari pengertian manajemen menurut beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan terhadap sumber daya dan pengoordinasian aktivitas-aktivitas kerja secara efektif dan efisien sehingga tujuan-tujuan organisasional dapat tercapai. 2.2 Fungsi Manajemen Menurut (Robbins & Coulter, 2010) Manajemen memiliki fungsi-fungsi yaitu: 1. Perencanaan : menentukan arah tindakan perencanaan (planning) berarti menetapkan tujuan organisasi dan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya. Pengambilan keputusan (decision making), yang merupakan bagian dari proses perencanaan adalah pemilihan suatu tindakan dari serangkaian alternatif. Perencanaan dan pengambilan keputusan membantu mempertahankan efektivitas manajerial karena menjadi petunjuk untuk
22
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00298-MN Bab2001… · 2.1 Pengertian Manajemen ... Strategi Integrasi Horizontal
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen Menurut Oey Liang Lee yang dikutip dari buku karya Drs. M. Manullang
(Manullang, 2005) “Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.” Sedangkan menurut (Robbins & Coulter,
Management 8th Edition, 2005) “Manajemen adalah proses mengoordinasikan
aktivitas-aktivitas kerja dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.” Efisiensi
mengacu pada perolehan output yang terbesar dengan input yang terkecil.
Sedangkan efektivitas yaitu menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran
organisasi dapat tercapai.
G.R. Terry dalam Heru (Heru Soviyan, 2013) berpendapat bahwa
“ manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional
atau maksud-maksud yang nyata.”
Dari pengertian manajemen menurut beberapa ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan terhadap sumber daya
dan pengoordinasian aktivitas-aktivitas kerja secara efektif dan efisien sehingga
tujuan-tujuan organisasional dapat tercapai.
2.2 Fungsi Manajemen Menurut (Robbins & Coulter, 2010) Manajemen memiliki fungsi-fungsi
yaitu:
1. Perencanaan : menentukan arah tindakan perencanaan (planning) berarti
menetapkan tujuan organisasi dan bagaimana cara terbaik untuk
mencapainya. Pengambilan keputusan (decision making), yang merupakan
bagian dari proses perencanaan adalah pemilihan suatu tindakan dari
serangkaian alternatif. Perencanaan dan pengambilan keputusan membantu
mempertahankan efektivitas manajerial karena menjadi petunjuk untuk
8
aktivitas di masa depan. Artinya, tujuan dan rencana organisasi dengan jelas
membantu manajer untuk mengetahui bagaimana mengalokasikan waktu dan
sumber daya mereka.
2. Pengorganisasian : mengkoordinasikan aktivitas dan sumber daya
Fungsi manajemen berikutnya adalah mengorganisasikan orang-orang dan
sumber daya lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana. Secara
khusus, pengorganisasian mencakup penentuan bagaimana cara
mengelompokkan berbagai aktivitas dan sumber daya.
3. Kepemimpinan : memotivasi dan mengelola orang
Fungsi manajerial yang ketiga adalah kepemimpinan. Beberapa orang
menganggap kepemimpinan sebagai aktivitas yang paling penting dan paling
menantang dari semua aktivitas manajerial. Kepemimpinan (leading) adalah
serangkaian proses yang dilakukan agar anggota dari suatu organisasi bekerja
bersama demi kepentingan organisasi tersebut.
4. Pengendalian : memonitor dan mengevaluasi aktivitas
Tahap terakhir dari proses manajemen adalah pengendalian (controlling),
atau pemantauan kemauan organisasi dalam mencapai tujuannya. Ketika
organisasi bergerak menuju tujuannya, manajer harus memonitor kemajuan
untuk memastikan bahwa organisasi tersebut berkinerja sedemikian rupa
sehingga akan mencapai tujuannya pada waktu yang telah ditentukan.
Pengendalian membantu memastikan efektivitas dan efisiensi yang
diperlukan demi keberhasilan manajemen.
2.3 Strategi Purwanto (2009) berpendapat bahwa “Strategi adalah pola tindakan utama
yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi, melalui misi.” Strategi membentuk
pola pengambilan keputusan dalam mewujudkan visi organisasi. Dengan tindakan
berpola, perusahaan dapat mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya
organisasi secara efektif ke perwujudan visi organisasi.
Menurut Pearce dan Robinson (2007) “Strategi adalah rencana berskala
besar, bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi
mencapai tujuan perusahaan. Marrus dalam Widhiyanti (2012) mengatakan bahwa
strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak
9
yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara
atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Hamel dan Prahalad dalam Umar (2005) juga berpendapat bahwa “Strategi
merupakan tindakan yang bersifat senantiasa meningkat dan terus menerus, serta
dilakukan berdasarkan tentang sudut pandang tentang apa yang diharapkan
pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi selalu dimulai dari apa yang
dapat terjadi bukan dari apa yang terjadi.”
Menurut David dalam Maryam Saghei (Maryam & shojaee, 2012) “Strategi
adalah alat yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang
mereka. Dengan kata lain, strategi adalah rencana komprehensif yang didefinisikan
dalam batas-batas tujuan perusahaan, manfaat, dan faktor lingkungan yang
membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya ketika dibangun dan dijalankan
dengan cara yang benar”
2.4 Jenis Strategi Alternatif David (2010) menjelaskan bahwa jenis alternatif strategi terbagi atas 4, yaitu
strategi integrasi, strategi intensif, strategi diversifikasi, dan strategi bertahan.
1. Strategi Integrasi
a) Strategi Integrasi ke Depan (Forward Integration Strategy)
Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang
besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer, bila perlu dengan
memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan mendapatkan banyak
masalah dengan pendistribusian barang atau jasanya, sehingga mengganggu
pendistribusian tersebut dengan sumberdaya yang dimiliki. Alasan lain,
karena distribusi tersebut memiliki prospek yang baik untuk dimasuki.
b) Strategi Integrasi ke Belakang (Backward Integration Strategy)
Strategi ini merupakan strategi perusahaan agar pengawasan terhadap bahan
baku dapat lebih ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi
menguntungkan perusahaan. Seperti keterlambatan dalam penggadaan bahan,
kualitas bahan yang menurun, biaya yang meningkat, sehingga tidak lagi
dapat diandalkan.
10
c) Strategi Integrasi Horizontal (Horizontal Integration Strategy)
Strategi ini dimaksudkan agar perusahaan meningkatkan pengawasan
terhadap para pesaing perusahaan walaupun harus dengan memilikinya. Hal
ini dapat dilakukan jika perusahaan memiliki posisi monopoli seizin
pemerintah, bersaing di industri yang berkembang, skala ekonomi meningkat,
serta modal dan sumberdaya yang dimiliki mampu melakukan ekspansi.
2. Strategi Intensif (Intensif Strategy)
a) Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)
Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang ada
sekarang kedaerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru atau
dengan kata lain untuk memperbesar pangsa pasar.
b) Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)
Strategi ini bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan
cara meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa yang ada sekarang
atau dengan kata lain memperbaiki dan/atau mengembangkan produk yang
sudah ada.
c) Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy)
Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa
melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Tujuan dari strategi ini
untuk meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal.