1 BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Definisi Definisi kata perancangan dan sekolah: - Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada) -- dasar, -- lanjutan, -- tinggi; (menurut jurusannya, ada) . (KBBI, 2011) - Sekolah Islam Terpaduadalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan AlQur’an dan As Sunnah. Konsep operasional SIT merupakan akumulasi dari proses pembudayaan, pewarisan dan pengembangan ajaran agama Islam, budaya dan peradaban Islam dari generasi ke generasi. (JSIT, 2003) 2.2 Tinjauan Umum 2.2.1 Permendiknas No.24 tahun 2007 Menurut Permendiknas No.24 tahun 2007, mengatur sarana sekolah antara lain: 1. Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan untuk mendukung pembelajaran di sekolah. 2. Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi. 3. Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana SD, SMP dan/atau SMA meliputi bangunan, lahan praktik, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan. 4. Bangunan adalah gedung yang digunakan untuk menjalankan fungsi SD, SMP dan/atau SMA. 5. Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus. 6. Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka. 7. Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama adalah ruang untuk latihan mengembangkan kemampuan memanfaatkan sisa pendengaran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB 2
LANDASAN TEORI
1.1 Definisi
Definisi kata perancangan dan sekolah:
- Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada) --
2. Bangunan memenuhi ketentuan tata bangunan yang terdiri dari:
- Bangunan maksimum 30 %;
- Koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan
yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah;
- Jarak bebas bangunan yang meliputi garis sempadan bangunan
dengan as jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau
jaringan tegangan tinggi, jarak antara bangunan dengan batas-batas
persil, dan jarak antara as jalan dan pagar halaman yang ditetapkan
dalam Peraturan Daerah.
5
3. Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan berikut.
- Memiliki konstruksi yang stabil dan kukuh sampai dengan
kondisi pembebanan maksimum dalam mendukung beban muatan
hidup dan beban muatan mati, serta untuk daerah/zona tertentu
kemampuan untuk menahan gempa dan kekuatan alam lainnya.
- Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.
4. Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan berikut.
- Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan
pencahayaan yang memadai.
- Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan meliputi saluran
air bersih, saluran air kotor dan/atau air limbah, tempat sampah,
dan saluran air hujan.
- Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan
dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
5. Bangunan memenuhi persyaratan aksesibilitas berikut
- Menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan
nyaman untuk penyandang cacat yang memiliki kesulitan mobilitas
termasuk pengguna kursi roda.
- Dilengkapi dengan fasilitas pengarah jalan (guiding block) untuk
tunanetra.
6. Bangunan memenuhi persyaratan kenyamanan berikut.
- Bangunan mampu meredam getaran dan kebisingan yang
mengganggu kegiatan pembelajaran.
- Setiap ruangan memiliki pengaturan penghawaan yang baik.
- Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan.
7. Bangunan dapat memiliki lebih dari satu lantai jika disediakan
tangga dan ramp untuk pengguna kursi roda yang
mempertimbangkan kemudahan, keamanan, dan keselamatan.
8. Bangunan dilengkapi sistem keamanan berikut.
- Peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur
evakuasi jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.
- Akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi
penunjuk arah yang jelas.
6
9. Bangunan dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900
watt.
2.2.4 Kelengkapann Sarana dan Prasarana
Adapun standarisasi pemerintah yang mengacu pada Permendiknas
nomor 24 tahun 2007mengenai Sekolah Dasar, sebagai berikut:
Tabel 2.3 Kelengkapan Sarana dan Prasarana SD
No Komponen Sarana dan Prasarana SD
1 Ruang Pembelajaran Umum 1.1 Ruang Kelas 1.2 Ruang Perpustakaan 2 Ruang Pembelajaran Khusus 2.1 Ruang Keterampilan 2.2 Laboraturium Bahasa 2.3 Laboraturium Komputer 2.4 Laboraturium IPA 3 Ruang Penunjang 3.1 Ruang Kepala Sekolah 3.2 Ruang Guru 3.3 Ruang tata usaha 3.4 Ruang Keamanan 3.5 Tempat Beribadah 3.6 Ruang UKS 3.7 Ruang Konseling 3.8 Ruang Organisasi Kesiswaan 3.9 Toilet 3.10 Gudang 3.11 Ruang Sirkulasi 3.12 Tempat Bermain dan Berolahraga 3.13 Lapangan Upacara
Sumber : Permendiknas No.24 tahun 2007
2.2.5 Kurikulum SDIT
Kurikulum SDIT diatur pada PP No.55 tahun 2007 mengenai
Pendidikan Agama dan Keagamaan. Berikut dapat diimbuhkan:
1. Sekolah Islam Terpadu adalah Sekolah yang memadukan
kurikulum nasional (Diknas) dengan kurikulum selain kurikulum
nasional dan kurikulum pesantren (materi pelajaran keislaman).
Sekolah Islam Terpadu adalah anggota dari JSIT ( Jaringan
Sekolah Islam Terpadu) Indonesia yang merupakan organisasi
masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan, bersifat non
7
partisan, nirlaba dan terbuka dalam arti siap bekerja sama dengan
pihak manapun selama mendatangkan maslahat dan manfaat bagi
anggota serta berkesesuaian dengan visi, misi, tujuan dan sasaran
JSIT Indonesia. Anggota JSIT Indonesia adalah sekolah Islam
Terpadu dan sekolah lainnya yang menjadikan Islam sebagai
landasan ideal, konsepsional, dan operasional.
2. Landasan Islam dalam nilai-nilai moral spriritual yang ditanamkan
harus bersifat integral, tidak dikotomis. Dengan pendekatan ini,
semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari
bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. Pelajaran umum seperti IPA,
IPS, bahasa, jasmani/kesehatan, keterampilan dibingkai dengan
pijakan, pedoman dan panduan Islam.
3. Dalam pendidikan ada unsur psikologi dan spiritual yang tidak
dapat diabaikan dalam kegiatan pembelajaran. Pendekatan spiritual
diperlukan karena Islam merupakan agama yang bertumpu pada
suatu keyakinan. Keyakinan inilah yang menggerakkan segala
aktifitas dan perilaku manusia yang beriman. Sebagaimana
dikemukakan dalam tujuan pendidikan, bahwa tujuan utama
pendidikan adalah membentuk moral manusia yang bertumpu pada
keyakinan hidup. Keyakinan hidup itu harus nampak pada sikap
hidup dan perilaku hidup yang berkualitas dan memberi manfaat
terhadap kehidupan yang dikemas dalam rahmatan lil’alamin,
hidup dengan moralitas.
4. Metode Pendidikan Sekolah Islam Terpadu diselenggarakan
berdasarkan konsep “one for all”. Artinya, dalam satu atap sekolah
peserta didik akan mendapatkan pendidikan umum, pendidikan
agama, dan pendidikan keterampilan. Pendidikan umum mengacu
kepada kurikulum nasional yang dikembangkan oleh Kementrian
Pendidikan Nasional. Pendidikan agama menekankan pendidikan
aqidah, akhlak, dan ibadah yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-
hari, menumbuhkan perilaku shaleh di dalam lingkungan sekolah
masyarakat. Adapun pendidikan keterampilan dikemas dalam
kegiatan ekstrakurikuler yang menyediakan beragam pilihan
8
kegiatan yang seluruhnya mengacu pada prinsip-prinsip
keterampilan hidup (life skill).
5. Model pembelajaran di sekolah islam terpadu yakni:
- Diskusi
- Praktek Pembelajaran
- Visitasi
- Metode belajar sinektik atau kreatif
- Belajar berbantuan komputer yang berkendali dan terarah
6. Dan segala bentuk metode pembelajaran di atas tidak akan
maksimal jika tidak didukung oleh alat pendidik, karena
bagaimanapun alat pendidikan memiliki andil besar dalam konsep
sekolah Islam Terpadu, diantara alat pendidikan yang harus ada di
dalam sekolah Islam Terpadu yaitu :
- Pembiasaan
- Keteladanan
- Kasih sayang
- Kesabaran
- Kemitraan
- Respek
- Kepedulian
- Ecouraging
7. Dalam Sekolah Islam Terpadu, muatan kurikulum sama dengan
sekolah pada umumnya. Mata pelajaran yang disampaikan terdiri
dari mata pelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun
dalam Sekolah Islam Terpadu terdapat kegiatan pengembangan diri
yang wajid diikuti oleh seluruh siswa. Bidang pengembangan
antara lain seperti:
- Life Skill : Merupakan penguasaan terhadap dasar-dasar teknik
komputer baik menyangkut hardware (perangkat keras) dan
software (perangkat lunak).
- Pramuka SIT : Merupakan mata pelajaran pilihan wajib bagi siswa.
Aspek ruang lingkup mata pelajaran kepanduan meliputi: ruhiyah