5 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Landasan Teori 2.1.1 Bisnis dan Strategi Berdasarkan pendapat Alma (2004, p21) bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan pendapat Dani (2002, p13) landasan utama dalam kaidah bisnis menyatakan bahwa: “menjalankan usaha (bisnis)” adalah melakukan kegiatan menyediakan satu atau beberapa macam produk dan menjualnya kepada pemakai (calon pemakai) dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Keseluruhan rangkaian kegiatan menjalankan usaha (bisnis) yang lengkap akan membentuk kelompok – kelompok kegiatan menurut fungsinya (Dani, 2002, p14), sehingga masing – masing kelompok kegiatan tersebut kami namakan fungsi bisnis. Berbicara mengenai produk, maka yang kami maksud dengan produk adalah sesuatu yang dapat memberi manfaat (value) kepada pemakainya. Produk dibedakan atas barang (goods) atau jasa (services) atau ide (idea). Dalam usaha memahami lebih dalam mengenai bisnis dan strategi bisnis itu sendiri, segala kegiatan dalam menjalankan usaha (bisnis) baik besar atau kecil, dikelompokkan dalam 6 kelompok kegiatan dan masing-masing kelompok dinamakan fungsi bisnis (Dani,2002, p45-48). Kami menemukan batasan dan ruang lingkup yang jelas dari masing- masing fungsi bisnis dan bahwa secara keseluruhannya fungsi bisnis membentuk kegiatan menjalankan usaha (bisnis) yang terstruktur dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
45
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2NoPass/2007-3-00341-MN Bab 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... (restrukturisasi) ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Landasan Teori
2.1.1 Bisnis dan Strategi
Berdasarkan pendapat Alma (2004, p21) bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu
yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan
keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan pendapat Dani (2002, p13) landasan utama dalam kaidah bisnis
menyatakan bahwa: “menjalankan usaha (bisnis)” adalah melakukan kegiatan menyediakan
satu atau beberapa macam produk dan menjualnya kepada pemakai (calon pemakai) dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Keseluruhan rangkaian kegiatan menjalankan usaha (bisnis) yang lengkap akan
membentuk kelompok – kelompok kegiatan menurut fungsinya (Dani, 2002, p14), sehingga
masing – masing kelompok kegiatan tersebut kami namakan fungsi bisnis. Berbicara
mengenai produk, maka yang kami maksud dengan produk adalah sesuatu yang dapat
memberi manfaat (value) kepada pemakainya. Produk dibedakan atas barang (goods) atau
jasa (services) atau ide (idea).
Dalam usaha memahami lebih dalam mengenai bisnis dan strategi bisnis itu sendiri,
segala kegiatan dalam menjalankan usaha (bisnis) baik besar atau kecil, dikelompokkan
dalam 6 kelompok kegiatan dan masing-masing kelompok dinamakan fungsi bisnis
(Dani,2002, p45-48). Kami menemukan batasan dan ruang lingkup yang jelas dari masing-
masing fungsi bisnis dan bahwa secara keseluruhannya fungsi bisnis membentuk kegiatan
menjalankan usaha (bisnis) yang terstruktur dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
6
Masing-masing fungsi bisnis tersebut antara lain adalah: Pemasaran, Produksi, Penjualan,
Administrasi, Keuangan / Pendanaan, Pembinaan SDM.
Fungsi “produksi” dan fungsi “penjualan” misalnya, adalah dua fungsi yang sifatnya
bertolak belakang. Namun demikian kedua fungsi ini harus dapat disinergikan secara
simultan. Fungsi “produksi” dilandasi cara berfikir yang negatif (negative thinking). Yang
selalu menjadi perhatian adalah kekurangan-kekurangan yang masih terdapat pada produk
untuk kemudian dijadikan dasar dalam berproduksi, yaitu agar produk menjadi lebih baik
secara kualitas maupun kuantitas. Fungsi penjualan dilandasi cara berfikir yang positif (positif
thinking). Yang selalu menjadi perhatian adalah kelebihan-kelebihan yang terdapat pada
produk, bila dibandingkan dengan produk lain, untuk kemudian dijadikan dasar atau
ditonjolkan dalam menawarkan produk yang bersangkutan kepada calon pembeli. Disamping
fungsi produksi dan fungsi penjualan tersebut diatas masih diperlukan fungsi “pemasaran”
untuk menjalankan suatu usaha (bisnis). Fungsi pemasaran dilaksanakan oleh mereka yang
mempunyai keahlian dibidang pemasaran, yaitu pokoknya adalah keahlian untuk
menentukan kemana dan kepada siapa produk yang bersangkutan harus ditawarkan. Selain
fungsi-fungsi pemasaran, produksi dan penjualan, kami merangkainya lagi dengan fungsi-
fungsi lainnya yang harus ada dalam menjalankan suatu usaha (bisnis), yaitu yang kami
namakan fungsi “Administrasi”, fungsi “Keuangan/Pendanaan” dan fungsi “Pembinaan
Sumber Daya Manusia”.
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, dalam perkembangannya konsep
mengenai strategi terus berkembang. Menurut pendapat Thomson dan Strickland (2001,
p48) tentang strategi adalah sebagai berikut:
“Strategy represent management’s answer to how achieve objectivea and how to
persue the organization’s business mission and strategy vision. Strategy making is all about
how to achieve performance targets, how to out compete rivals, how to achieve sustaninable
7
competitive advantage, how to strengthen the enterprise’s long term business position, how
to make management’s strategic vision for the company a reality”.
Sedangkan menurut Philip Kotler (2005, p118) Strategi adalah rencana permainan
untuk mencapai sasarannya, yang terdiri dari strategi pemasaran, strategi teknologi, serta
strategi penetapan sumber yang cocok.
Menurut Tjiptono (2002, p3) istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategeia
(stratos = militer; dan ag = memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang
jenderal.
Sama seperti Tjiptono, Crown Dirgantoro (2001, p5) juga berpendapat bahwa
Strategi sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti : kepemimpinan dalam
ketentaraan. Strategi mewakili jawaban dari pihak manajemen mengenai bagaimana cara
mencapai tujuan-tujuan dan bagaimana untuk mencapai misi bisnis organisasi dan visi
strategis. Pembuatan strategi adalah tentang bagaimana mencapai target - target,
bagaimana bersaing dengan cara competitor, bagaimana mencapai keunggulan bersaing
yang berkepanjangan, bagaimana cara memperkuat posisi bisnis perusahaan jangka
panjang, bagaimana membuat visi strategis manajemen sebagai suatu kenyataan bagi
perusahaan.
2.1.2 Visi dan Misi
Visi (Husein Umar,2001,p23) adalah cita-cita masa depan yang ada dalam benak
pendiri yang kira-kira mewakili seluruh anggota perusahaan. Misi adalah penjabaran secara
tertulis mengenai visi agar visi menjadi lebih mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf
perusahaan. Sedangkan visi (Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarborough,2002,p34)
adalah gambaran yang melompat ke dalam pikiran anda sewaktu memejamkan mata dan
impian tentang apa yang anda inginkan terhadap organisasi ini kelak. Misi adalah
8
mekanisme yang menjadikan kegiatan tampak jelas bagi setiap orang yang bersinggungan
dengan perusahaan.
Suatu visi strategi yang baik dalam pikiran, merupakan syarat mutlak untuk
menjalankan kepemimipinan strategi yang efektif (effective strategic leadership). Seorang
pemimpin harus mempunyai konsep mengenai apa yang harus dilakukan organisasi dan yang
tidak perlu dilakukan untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Pernyataan visi dan misi
selalu bersifat sangat pribadi. Pernyataan generik, yang dapat diterapkan untuk setiap
perusahaan, tidak akan mempunyai nilai manajerial. Pernyataan visi dan misi harus
menunjukkan identitas khusus, usaha bisnis, dan peka untuk berkembang (Bambang
Hariadi,2003,p21). Maka itu, pernyataan visi dan misi harus dapat membantu:
Memberikan pengertian tentang bisnis apa yang sebenarnya dijalankan
perusahaan.
Mengkomunikasikan visi dan misi dengan cara yang jelas, exciting dan inspiring,
dan
Memutuskan strategi perusahaan.
Dengan begitu visi dan misi dapat berfungsi sebagai alat memotivasi dan membangun
komitmen dari karyawan untuk menjalankan setiap rencana perusahaan.
2.1.3 Strategi Perusahaan
Menurut Dani (2002, p29), strategi perusahaan adalah cara yang ditetapkan di
tingkat perusahaan untuk memposisikan perusahaan di lingkungan industri yang menjadi
bidang usaha dalam kondisi dan situasi yang sedang dihadapi, agar mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Untuk menetapkan strategi perusahaan, kita perlu melakukan analisis
lingkungan terlebih dahulu dan dari hasil analisis tersebut kita menetapkan pilihan di antara
beberapa strategi perusahaan yang kita pertimbangkan untuk digunakan.
9
Beberapa pilihan strategi perusahaan ini tergantung situasi dan kondisi yang sedang
dihadapi perusahaan, diantara beberapa macam strategi yang dapat dipakai antara lain :
1). Strategi pertumbuhan
Diantara beberapa macam strategi pertumbuhan yang dapat digunakan dan berakibat
meningkatnya pertumbuhan perusahaan antara lain : Pertumbuhan keuangan (financing
growth), pertumbuhan melalui pengurangan biaya (growth through cost reduction),
pertumbuhan melalui promosi (growth through product development), pertumbuhan melalui
pembelian teknologi (growth through the purcase of technology), pertumbuhan melalui
serangan terhadap pesaing (growth through ttacks on competitors), pertumbuhan melalui
perluasan daerah pemasaran (growth through expansion of market area).
2). Strategi Stabilitas
Strategi stabilitas (Stability Strategy) adalah strategi dalam mengatasi kemerosotan
penghasilan yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan dan masalah – masalah
insolvency, antara lain karena tekanan ekonomi atau moral kerja yang rendah.
3).Strategi mempertahankan keberadaan perusahaan
Strategi mempertahankan keberadaan perusahaan (Survival Strategy) diarahkan untuk
mencegah kebangkrutan total dari perusahaan dan biasanya memerlukan tindakan drastis
(restrukturisasi) di bidang organisasi, manajemen dan keuangan perusahaan.
4). Strategi penarikan / pelepasan investasi
Strategi penarikan / pelepasan investasi diterapkan bila perusahaan menghadapi kenyataan
bahwa jajaran produk, unit usaha, divisi, atau anak perusahaan tertentu kurang
menguntungkan, di mana pangsa pasar atau pertumbuhan pasar tidak memadai dan
perusahaan memperoleh laba yang tipis bahkan cenderung untuk terus merugi, sehingga
10
investasi dibidang usaha yang bersangkutan ditarik dan diinvestasikan kembali dibidang
usaha yang lebih layak (feasible).
5). Strategi berdasarkan analisis PPM
Tergantung hasil analisis PPM (Portpolio Product Management), atau posisi perusahaan
dalam matriks PPM.
2.1.4 Dimensi Kualitas Produk
Menurut Umar, Husein (2000, p37-40) Dimensi kualitas produk dapat dibedakan menjadi :
1. Produk berupa barang
Mempunyai 8 (delapan) pokok yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Performance
Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan
karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli
barang tersebut.
b. Features
Aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar,
berkaitan dengan pilihan- pilihan produk dan perkembangannya.
c. Reliabiliy
Hal ini berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang
berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode
waktu tertentu dan kondisi tertentu pula.
d. Conformance
Hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifkasi yang
telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
11
e. Durability
Suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa
pakai barang.
f. Seviceability
Karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompensasi,
kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan
barang.
g. Aesthetics
Karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang
berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi
individual.
h. Fit and Finish
Bersifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai
keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualtas.
2. Produk berupa jasa / service
a. Reliability
Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan
janji yang ditawarkan.
b. Responsiveness
Yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan
memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.
c. Assurance
Dimensi kepastian atau jaminan merupakan gabungan dari dimensi :
12
• Kompetensi (competence), artinya keterampilan dan
pengetahuan yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan
pelayanan.
• Kesopanan (courtesy), yang meliputi keramahan, perhatian, dan
sikap para karyawan.
• Kredibilitas (credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan
dengan kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi,
prestasi, dan sebagainya.
d. Emphaty
Yaitu perhatian individual yang diberikan perusahaan kepada pelangan.
Dimensi Emphaty merupakan pengabungan dari dimensi :
• Akses (access), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa
yang dtawarkan perusahaan.
• Komunikasi (communication), merupakan kemampuan
melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada
pelanggan atau memperoleh masukan dari pelanggan.
• Pemahaman kepada pelanggan (Understanding the Customer),
meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
e. Tangibles
Meliputi penampilan fisik.
Pada prinsipnya strategi dikelompokan berdasarkan tiga, Rangkuti ( 2004, p6-7 )
yaitu :
1. Strategi Manajemen
13
Strategi manjemen meliputi strategi yang dilakukan oleh manajemen dengan
orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya strategi
pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strtaegi
pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.
2. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.
3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional, karena
strategi ini berorientasi kepada fungsi – fungsi kegiatan manajemen.
2.1.5 Konsep Strategi dan Level Strategi
2.1.5.1 Konsep Strategi
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert (Tjiptono, 2002, p3) konsep strategi dapat
didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu:
Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan
Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan
Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi didefinisikan sebagai pedoman untuk
menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna
yang terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang aktif,
sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi, sedangkan perspektif kedua,
sedangkan berdasarkan perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau
respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap
organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara
eksplisit.
14
2.1.5.2 Level Strategi
Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu level korporasi, level unit
bisnis, dan level fungsional (Tjiptono, 2002, p4).
1. Strategi Level Korporasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang
mengatur kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau unit bisnis
lebih dari satu.
2. Strategi Level Unit Bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan
operasi suatu bisnis.
3. Strategi Level Funfgsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi
manajemen yang dapat mendukung strategi level unit bisnis.
2.1.6 Manajemen Strategi
Strategi memiliki kaitan yang erat dengan konsep perencanaan dan pengambilan
keputusan, sehingga strategi berkembang menjadi manajemen strategi.
Berikut ini pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli:
1. Menurut David ( 2004, p5 ), manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai
seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan
,mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu
mencapai obyektifnya.
2. Menurut pendapat pearce and Robinson seperti dikutip oleh Damandiri,
www.Damandiri.or.id , 04 Oktober 2006, manajemen strategi bisa diartikan
sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi
dan implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran
perusahaan.
3. Menurut Mulyadi ( 2001, p40 ), manajemen strategi adalah suatu proses
yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan
15
mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik
untuk mewujudkan visi organisasi.
Sehingga dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen
strategi merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dirancang oleh manajer dan
karyawan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi yang efektif untuk membantu
mencapai sasaran atau tujuan perusahaan.
2.1.7 Strategi Bersaing
Dalam buku Keunggulan Bersaing, Porter(1994,p33) mengemukakan bahwa
keunggulan bersaing merupakan suatu pencapain suatu posisi tang lebih unggul
dibandingkan dengan kompetitor atau pesaing, melalui mengidentifikasi keunggulan-
keunggulan dalam perusahaan, memahami pola persaingan yang ada di dalalm industri,
serta mengenali posisi perusahaan dalam persaingan.
Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing bilamana memiliki
sesuatu yang lebih atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri atas
kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Strategi bersaing perusahaan
merupakan langkah-langkah strategis yang terencana maupun yang tidak terencana untuk
dapat memiliki keunggulan bersaing sehingga dapat menarik perhatian konsumen,
memperkuat posisi dalam pasar dan bertahan terhadap tekanan pesaingnya. Keunggulan
bersaing dalam pasar akan memudahkan perusahaan untuk meraih keuntungan lebih besar
daripada pesaing dan memberikan kesempatan hidup lebih lama dalam persaingan.
Menurut Porter, strategi bersaing dapat dikelompokkan menjadi :
a. A low – cost leadership strategy
Adalah suatu strategi dalam penyediaan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen secara luas, dengan harga yang serendah mungkin.
16
b. A broad differentiation strategy
Adalah suatu strategi dalam penyediaan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen secara luas, dengan cara dan spesifikasi produk yang ditampilkan beda
dibandingkan pesaing.
c. A best – cost provider strategy
Adalah suatu strategi dalam penyediaan produk dan jasa yang nilainya lebih besar
daripada uang yang dikeluarkan konsumen. Strategi tersebut merupakan kombinasi
antara tampilan produk yang beda dan lebih baik dibanding pesaing dan dengan harga
yang rendah.
d. A focus or market niche strategy based on lower cost
Adalah strategi yang memfokuskan pada penyediaan produk dan jasa untuk memenuhi
pasar yang sempit dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing.
e. A focused or market niche strategy based on differentiation
Adalah strategi untuk melayani pasar yang sempit dan spesifik dengan cara yang benar
- benar berbeda.
Biaya Lebih Rendah Diferensiasi
Gambar 2.1 Lima Strategi Bersaing Generik
Overal Low-Cost
Leadership Strategy
Broad Differentiation
Strategy
Focused Low-Cost
Strategy
Focused
Differentiation
Strategy
Best-Cost Provider Strategy
Pasar
Umum
Pasar
Khusus
Target Pasar
17
Sumber : Bambang Hariadi (2003, p93)
Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing apabila memiliki
sesuatu yang lebih di atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri
atas kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Strategi bersaing
perusahaan merupakan langkah-langkah strategis yang terencana maupun yang tidak
terencana untuk dapat memiliki keunggulan bersaing sehingga dapat menarik perhatian
konsumen, memperkuat posisi dalam pasar dan bertahan terhadap tekanan persaingan.
Keunggulan bersaing dalam pasar akan memudahkan perusahaan untuk meraih keuntungan
lebih besar daripada pesaing dan memberikan kesempatan hidup lebih lama dalam
persaingan.
Menurut Michael E. Porter yang dikutip dalam buku Fred R. David, (2006,p130-134)
hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan:
1. Persaingan antar perusahaan sejenis
2. Kemungkinan masuknya pesaing baru
3. Potensi pengembangan produk substitusi
4. Kekuatan tawar menawar penjual/pemasok
5. Kekuatan tawar menawar pembeli/konsumen
18
Gambar 2.2 Model Lima Kekuatan Porter
Sumber: Fred R. David (2006, p130-131)
2.1.8 Pengertian Strategi Bisnis dan Empat Tahap Utama Dalam Pengembangan
Strategi Bisnis
2.1.8.1 Pengertian Strategi Bisnis
Menurut Craig, JC dan Grant, RM (2003, p127) strategi bisnis adalah kebijakan dan
pedoman yang menetapkan bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri
dan, khususnya basis yang menjadi landasan di mana dia berusaha untuk membangun satu
keuntungan bersaing.
Menurut Rahmat Dwi Jatmiko (2004, p135) strategi bisnis adalah serangkaian
komitmen dan tindakan yang terintergrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk
menyediakan nilai bagi pelanggan dann mendapatkan keunggulan kompetitif dengan
mengeksploitasi kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan
spesifik.
Potensi Pengembangan Produk Subtitusi
Kekuatan Tawar Menawar Penjual /
Pemasok Persaingan Antar
Perusahaan Sejenis
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
/ Konsumen
Kemungkinan masuknya Pesaing Baru
19
2.1.8.2 Empat Tahap Utama Dalam Pengembangan Strategi Bisnis
Menurut Craig, JC dan Grant, RM (2003, pp6-7) ada empat utama dalam
pengembangan strategi bisnis, yaitu:
1. Perencanaan Keuangan
Selama tahun 1950-an masalah utama yang dihadapi perusahaan-
perusahaan besar adalah perlunya kendali terhadap bisnis yang semakin besar
dan beragam.
2. Perencanaan Perusahaan
Pada tahun 1960-an muncul satu keragaman akan perencanaan di tengah
ekonomi pasar kapitalis, dan saat itu memperlihatkan garis besar tujuan
strategik, memproyeksikan penjualan dan investasi,dan mengindentifikasi
peluang untuk mengembangkan pasar, produk, dan bisnis baru.
3. Analisis Industri dan Penentuan Posisi yang Bersaing
Krisis minyak pertama tahun 1973 sampai tahun 1974 menyaksikan kegagalan
peramalan ekonomi dan rencana yang didasarkan pada peramalan tersebut, baik
pada tingkat nasional maupun pada tingkat perusahaan, akibatnya terjadilah
pergeseran fokus. Strategi jadi kurang memperhatikan perencanaan perusahaan
dan lebih memperhatikan penetapan posisis perusahaan untuk menghasilkan
laba.
4. Eksploitasi Keuntungan Strategik Spesifik Perusahaan
Masalah dengan strategi yang didasarkan pada analisis industri dan
penentuan pasar adalah bahwa strategi mendorong perusahaan mengadopsi
penentuan posisi.
20
2.1.9 Manajemen
Menurut Fred R. David (2006, p171-178) Fungsi majemen terdiri atas lima aktivitas
dasar yaiitu:
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah proses dimana seseorang menentukan apakah akan menjalankan
suatu usaha, menjalankan cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang
diharapkan, dan menyiapkan bagaimana mengatasi kesulitan yang tidak diharapkan
dengan sumber daya yang cukup.
2. Pengorganisasian (organizing)
Tujuan pengorganisasian (organizing) adalah untuk mencapai usaha terkoordinasi
dengan mendefinisikan hubungan pekerjaan dan otoritas. Pengorganisasian artinya
menentukan siapa melakukan apa dan siapa harus melapor kepada siapa.
3. Pemberian Motivasi (motivating)
Pemberian motivasi (motivating) dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi orang
untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Pengelolaan Staf (staffing)
Fungsi manajemen dari pengelolaan staf (staffing), juga disebut manajemen personal
(personnel management) atau manajemen sumber daya manusia (human resource
management), mencakup aktivitas seperti perekrutan, wawancara, pengujian,