BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Umum 2.1.1 Pengertian Perencanaan Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), perencanaan merupakan sebuah analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan. Perencanaan adalah menyusun bukan merencanakan. 2.1.2 Pengertian Strategi Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), strategi adalah kumpulan tindakan yang tergabung yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan jangka panjang dari perusahaan yang terkait dengan para pesaingnya. Strategi dapat membuat suatu kebijakan baru yang bisa digunakan dalam praktek seperti merancang ulang proses-proses produksi dalam bisnis. 2.1.3 Pengertian Sistem Pada umunya sistem memiliki banyak pengertian, sistem yang berhubungan dengan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi dapat di jelaskan secara umum, antara lain sebagai berikut: Menurut James A. O’brien (2003, p8), sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan. Menurut Lars Mathiassen et al. (2000, p9), sistem merupakan sekumpulan komponen yang mengimplementasikan persyaratan modelling, functions, dan
42
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00433-SI Bab2001.pdfkomputer, dan data yang mengumpulkan, ... mendukung berbagai strategi untuk keunggulan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori- teori Umum
2.1.1 Pengertian Perencanaan
Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), perencanaan merupakan sebuah analisis
yang menyeluruh dan sistematis dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan.
Perencanaan adalah menyusun bukan merencanakan.
2.1.2 Pengertian Strategi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), strategi adalah kumpulan tindakan yang
tergabung yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan jangka panjang dari perusahaan
yang terkait dengan para pesaingnya. Strategi dapat membuat suatu kebijakan baru yang
bisa digunakan dalam praktek seperti merancang ulang proses-proses produksi dalam
bisnis.
2.1.3 Pengertian Sistem
Pada umunya sistem memiliki banyak pengertian, sistem yang berhubungan
dengan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi dapat di jelaskan secara
umum, antara lain sebagai berikut:
Menurut James A. O’brien (2003, p8), sistem adalah sekumpulan elemen yang
saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan.
Menurut Lars Mathiassen et al. (2000, p9), sistem merupakan sekumpulan
komponen yang mengimplementasikan persyaratan modelling, functions, dan
interfaces. Menurut McLeod (2004, p8), sistem adalah kelompok elemen-elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.
2.1.4 Pengertian Informasi
Menurut James A. O’Brien (2003, p13), informasi adalah data yang telah
dikonversikan ke dalam konteks yang penuh arti dan berguna bagi pengguna tertentu.
Menurut McLeod (2004, p12), informasi adalah data yang telah diproses atau
data yang memiliki arti.
Menurut McLeod (2001, p107), sebuah informasi yang baik memiliki
karakteristik penting:
1. Relevansi
Informasi tersebut berhubungan dengan keputusan yang akan diambil
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Akurat
Informasi dapat diandalkan dan disajikan secara tepat.
3. Tepat waktu
Informasi harus dapat diterima oleh penerima, tidak boleh terhambat
karena informasi yang terlambat menjadi tidak bernilai.
4. Kelengkapan
Informasi harus mampu menyajikan gambaran lengkap dari suatu
permasalahan atau penyelesaian.
2.1.5 Pergertian Sistem Informasi
Menurut James A. O’Brien (2003, p7), berpendapat bahwa sistem informasi
bahwa, sistem informasi adalah kombinasi atau gabungan yang terorganisai dari orang,
perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi dan sumber-sumber data yang
mengumpulkan, mentransformasikan dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi.
Sistem Informasi menurut James A. O’Brien (2003, p10), adalah kombinasi
sumber daya yang terorganisir dari manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan
komputer, dan data yang mengumpulkan, mengubah dan mendistribusikan informasi
pada suatu organisasi. Sistem informasi menggunakan sumber daya manusia, hardware,
software, data, jaringan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data
menjadi produk informasi. Pada permulaan, data yang telah didapat, dikumpulkan dan
diubah ke bentuk yang sesuai, proses ini disebut input. Kemudian data dimanipulasi dan
diubah ke dalam bentuk informasi. Informasi ini kemudian disimpan untuk digunakan
untuk masa yang mendatang atau bisa langsung diserahkan kepada end-user sebagai
output. Output atau bisa disebut sebagai produk informasi dapat berupa berbagai macam
bentuk, seperti gambar, teks, suara, video, dan lainnya.
Terdapat tiga peran utama dari aplikasi bisnis dalam sistem informasi
sebagaimana yang ditulis James A. O’Brien (2005, p10). Tiga peran itu adalah
mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif, mendukung pengambilan
keputusan dalam bisnis, dan mendukung proses dan operasi bisnis. Fungsi keseluruhan
sistem informasi meliputi area fungsional dari bisnis: sebagai kontributor penting dalam
efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan
pelanggan: sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan menyebarluaskan
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis: bahan yang
sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang dapat bersaing: dan juga
peluang berkarier.
Sistem informasi menurut Loudon (2002, p7), adalah komponen-komponen yang
saling berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan
dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi,
kontrol, analisis dan visualisasi dalam suatu organisasi.
2.1.6 Komponen Sistem Informasi
James A. O’Brien (2003, p10), berpendapat bahwa, sistem informasi memiliki beberapa
komponen:
1. Sumber Daya Hardware
Sumber daya perangkat keras termasuk peralatan fisik yang digunakan
dalam proses informasi seperti komputer berserta bagian-bagiannya.
2. Sumber Daya Software
Sumber daya piranti lunak termasuk semua kumpulan perintah pemrosesan
informasi seperti sistem software, aplikasi, software dan prosedur.
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia termasuk end user dan IS specialist. End user adalah
orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan,
sedangkan IS Specialist adalah orang yang mengembangkan dan menjalankan
sistem informasi.
4. Sumber Daya Data
Data adalah fakta mentah atau observasi. Biasanya berupa fenomena fisik
atau transaksi bisnis.
5. Sumber Daya Jaringan
Jaringan merupakan sumber daya pokok dari semua sistem informasi.
Sumber daya jaringan seperti media komunikasi dan jaringan pendukung.
2.1.7 Pengertian Teknologi Informasi
Menurut James A. O’Brien (2005, p10), teknologi informasi adalah hardware,
software, telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pemrosesan informasi
lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer. Contohnya dari
teknologi informasi termasuk komputer personal tetapi juga bentuk dari telepon,
televisi, dan alat-alat lain.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p3), teknologi informasi mengacu kepada
teknologi seperti hardware, software dan jaringan komunikasi. Dalam bentuk tangible
teknologi infomasi dapat berupa seperti server, komputer, router, jaringan, sedangkan
dalam bentuk intangible teknologi informasi mengacu kepada berbagai jenis perangkat
lunak.
2.1.8 Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi
Menurut R.Kelly Rainer (2010), infrastruktur Teknologi Informasi adalah suatu
kesatuan fasilitas fisik teknologi informasi yang terdiri atas:
Komponen Teknologi Informasi
1. Pelayanan Teknologi Informasi (Information Technology Service)
2. Manajemen Data
3. Pengembangan Sistem Informasi
4. Information Technology Security
5. Personil Teknologi Informasi (para user)
2.1.9 Pengertian Arsitektur Teknologi Informasi
Menurut R. Kelly Rainer (2010), Arsitektur Teknologi Informasi adalah
perencanaan dan pemetaan tingkat tinggi terhadap aset-aset informasi dalam suatu
organisasi. Aset informasi meliputi komponen Teknologi Informasi dan riset, serta
pelayanan tidak bisa digambarkan.
2.1.10 Pengertian Data
Menurut McLeod (2004, p9), data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang
secara relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah.
Menurut James A. O’Brien (2006, p28), data adalah bahan mentah dari sistem
informasi. Kesimpulan, data adalah fakta-fakta mentah yang tidak memiliki arti.
Menurut Scott A. Bernard (2005, p124), data adalah fakta yang belum diolah
tentang orang, tempat, peristiwa dan hal-hal yang penting bagi sebuah organisasi.
2.1.11 Pengertian Akademik
Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni Academos yang berarti sebuah taman
umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Nama Academos adalah nama seorang pahlawan
yang terbunuh pada saat perang legendaris Troya. Pada plasa inilah filosof Socrates berpidato
dan membuka arena perdebatan tentang berbagai hal. Tempat ini juga menjadi tempat Plato
melakukan dialog dan mengajarkan pikiran-pikiran filosofisnya kepada orang-orang yang
datang. Sesudah itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat
perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam
itu disebut academia. Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian akademik adalah keadaan orang-
orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus
dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa (Fadjar, 2002 : 5).
2.1.12 Pengertian Sistem Informasi Akademik
Menurut Arifin, 2002, Sistem Informasi Akademik merupakan sumber daya yang
terhadap segala sesuatu dalam bentuk informasi yang ada kaitannya dengan masalah-masalah
akademik di kampus. Sistem Informasi Akademik selain merupakan sumber daya informasi di
kampus, juga dapat digunakan sebagai sarana media komunikasi antara dosen dan mahasiswa,
mahasiswa dengan mahasiswa dosen dengan pejabat kampus terkait dan siapa saja yang ada di
lingkungan kampus tersebut. Karena menggunakan teknologi internet tidak hanya dilakukan
dalam kampus saja tetapi diluar kampus pun bisa dilakukan bahkan dimana saja di seluruh dunia
ini asalkan ada sebuah komputer yang terhubung dengan internet. Sistem Informasi Akademik
adalah merupakan sistem informasi yang berbasis web yang bertujuan untuk membentuk
Knowledge Based System yang dapat diakses internet, sebagai contoh macam informasi yang ada
didalamnya adalah:
a. Berita, berisi informasi terbaru yang diterbitkan oleh lembaga pendidikan maupun
informasi teknologi dari berbagai sumber berita.
b. Pendidikan, berisi informasi yang berkaitan dengan perkuliahan yang terdapat dilembaga
pendidikan, misalnya: kurikulum, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), dosen, materi kuliah,
kerja praktek, tugas akhir dan penelitian.
c. Komunitas, berisi tentang komunitas yang ada di lembaga pendidikan yang akan
menginformasikan tentang Civitas Akademika misalnya: Staff, mahasiswa, alumni,
bulletin dan lain-lain.
d. Data Personal, berisi Informasi yang berrhubungan dengan mahasiswa diantaranya:
1) Kartu Rencana Studi (KRS) sesuai dengan mata kuliah yang telah diprogramkan
dalam satu semester.
2) Kartu Hasil Studi (KHS) unruk mengetahui hasil yang telah dicapai selama
mengikuti perkuliahan dan hasil evaluasi studi, sekaligus mengetahui indeks
prestasinya.
e. Jadwal Perkuliahan, yang berisi tentang jadwal kuliah, kegiatan mahasiswa, memonitor
jadwal perkuliahan dosen, jumlah kehadiran dalam mengikuti perkuliahan.
f. Perpustakaan, berisi tentang informasi buku melalui catalog online.
g. Electronic Mail (Email), fasilitas ini untuk mengirim dan menerima surat/pesan sekaligus
dapat dijadikan sebagai sarana atau alat diskusi antar mahasiswa, dosen bahkan karyawan
dalam lembaga pendidikan.
2.1.13 Masyarakat Akademik
Perguruan tinggi merupakan suatu lingkungan pendidikan tinggi bukan merupakan
lingkungan yang eksklusif. Dengan demikian, maka kampus merupakan komunitas atau
masyarakat yang tersendiri yang disebut masyarakat akademik (academic community). Di dalam
kampus terdapat kegiatan-kegiatan dan tata aturan yang lain dari yang lain. Oleh karena itu,
kampus menjadi semacam lembaga akademik dan jalinan antar kampus memiliki suasana yang
khas, yaitu suasana akademik (academic atmosphere). Ciri-ciri masyarakat akademik yaitu kritis,
objektif, analitis, kreatif dan konstruktif, terbuka untuk menerima kritik, menghargai waktu dan
prestasi ilmiah, bebas dari prasangka, kemitraan dialogis, memiliki dan menjunjung tinggi norma
dan susila akademik serta tradisi ilmiah, dinamis, dan berorientasi ke masa depan (Fadjar 2002 :
5).
2.1.14 Kebebasan Akademik
Kebebasan akademik termasuk kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan
merupakan kebebasan yang dimiliki anggota civitas academika untuk melaksanakan kegiatan
yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan teknologi dan seni secara bertanggung jawab
dan mandiri dalam melaksanaan kebebasan akademik. Setiap anggota civitas academika harus
bertanggung jawab secara pribadi atas pelaksanaan dan hasilnya sesuai dengan norma dan kaidah
keilmuan. Menurut William Brickman (dalam Fadjar, 2002 : 6) menjelaskan bahwa kebebasan
akademik adalah hak seorang dosen untuk mengajar serta hak seorang mahasiswa untuk belajar
tanpa adanya pembatasan dan dengan hal-hal yang tidak sah. Kebebasan akademik bagi
mahasiswa meliputi: hak untuk memperoleh pengajaran yang benar, hak untuk membangun
pandangan sendiri atas dasar studi yang dilakukan, hak untuk mendengarkan dan menyatakan
pendapat, serta hak untuk menyebarkan hal-hal yang rasional sebagai buah dari telaah yang
dilakukannya (Fadjar, 2002 : 7). Selain itu juga dikenal istilah kebebasan mimbar akademik,
yakni kebebasan yang dimiliki dosen untuk menyampaikan pikiran dan pendapat melalui forum
akademik di perguruan tinggi sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan. Kebebasan mimbar
akademik adalah sebagaian dari kebebasan akademik. Kebebasan mimbar akademik
dilaksanakan dalam pertemuan ilmiah dalam bentuk seminar, ceramah, simposium, diskusi
panel, dan ujian dalam rangka pelaksanaan pendidikan akademik atau profesional. Kebebasan
mimbar akademik dapat pula dilaksanakan di luar perguruan tinggi yang bersangkutan.
Perguruan tinggi dapat mengundang tenaga ahli dari luar perguruan tinggi tersebut untuk
menyampaikan pikiran dan pendapat sesuai dengan norma kaidah keilmuan dalam rangka
pelaksanaan kebebasan mimbar akademik.
2.1.15 Pengertian Human Resource Management
Menurut Gary Dessler (2006, p5), Human Resource Management adalah kebijakan dan
praktek menentukan aspek manusia atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen
dalam proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan,
memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan, keamanan dan masalah keadilan.
Sedangkan menurut pendapat John M. Ivancevich (2007, p4) Human Resource
Management yang secara khusus diisi dengan program yang bersangkutan dengan orang atau
karyawan yang dilakukan dalam fungsi organisasi yang paling efektif memfasilitasi penggunaan
orang atau karyawan untuk mencapai tujuan organisasi dan individu.
2.2 Teori – teori Khusus
2.2.1 Pengertian Enterprise
Menurut Bernard (2005, p31) Enterprise adalah suatu tempat segala aktivitas dan tujuan
tujuannya, dalam suatu organisasi atau antar beberapa organisasi dimana informasi dan sumber
daya lainnya saling bertukar dan berinteraksi.
2.2.2 Pengertian Enterprise Architecture
Menurut Bernard (2005, p33) Enterprise Architecture adalah suatu profesi dan praktek
manajaemen yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja suatu enterprise dengan cara
membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan, mengintegrasikan strategi praktek-
praktek bisnisnya, alur-alur informasinya dan sumber daya teknologinya.
Keterangan: EA = Enterprise Architecture
S = Strategy
B = Business
T = Technology
Menurut Scott A.Bernard (2005, p35), EA terfokus pada 2 pokok bahasan:
1. As a Managemenet Program:
a. Resource Aligment = EA mendukung proses perencanaan strategis dan
perencanaan operasional sumber daya lainnya dengan menyediakan pandangan
makro dan mikro tentang bagaimana sumber daya yang dimanfaatkan dalam
EA= S + B + T
mencapai tujuan perusahaan. Hal ini membantu memaksimalkan efisiensi dan
efektivitas sumber daya tersebut, yang pada akhirnya akan membantu
meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan. Sumber daya teknologi
informasi dan proyek pengembangan terkait yang berada di dalam perusahaan
harus ditinjau untuk menentukan apakah mereka mendukung (sesuai) dengan satu
atau lebih tujuan strategis perusahaan. Jika sumber daya atau proyek tidak
diselaraskan, maka nilainya terhadap perusahaan akan dipertanyakan.
b. Standardized Policy = EA mendukung implementasi kebijakan manajemen yang
terstandar yang berhubungan dengan pengembangan dan utilisasi teknologi
informasi dan sumber daya lainnya. Dengan menyediakan sebuah pandangan
holistic dan hirarkis dari sumber daya saat ini dan masa yang akan datang, EA
mendukung penetapan kebijakan untuk:
1. Mengidentifikasi kebutuhan strategis dan operasional.
2. Menentukan arah strategis dari aktivitas dan sumber daya.
3. Mengembangkan bisnis dan sumber daya teknologi perusahaan secara
keseluruhan.
4. Memprioritaskan pendanaan terhadap program dan proyek.
5. Mengidentifikasi performa metric untuk program dan proyek.
6. Mengidentifikasi dan menegakkan standar dan manajemen konfigurasi.
Dokumen kebijakan termasuk hal yang bisa dikategorikan sebagai panduan umum
(contohnya: pengarahan dan catatan dari tingkat atas), panduan program yang
spesifik (contohnya: rencana dan manual), dan panduan proses secara detail
(contohnya: standard operating procedures atau prosedur operasi standar).
Dengan menggunakan kategori hirarkis dari dokumen ini, kebijakan yang ringkas
dan memiliki arti dibuat. Hal ini dilakukan karena untuk memastikan bahwa tidak
ada sebuah dokumen kebijakan yang terlalu panjang dan sulit untuk dibaca.
Merupakan hal yang penting untuk mengerti bagaimana berbagai area kebijakan
saling berhubungan sehingga implementasi program tersebut terkoordinasi di
seluruh perusahaan. Kebijakan EA harus terintegrasi dengan kebijakan lain di
dalam semua area kepemimpinan, sehingga menciptakan manajemen sumber daya
yang efektif secara keseluruhan dan kemampuan untuk mengawasi.
3. Decision Support = EA menyediakan dukungan untuk pengambilan keputusan
sumber daya teknologi informasi bagi perusahaan di tingkat eksekutif,
manajemen, dan staff. Pada tingkat eksekutif, EA menyediakan kemampuan
penglihatan untuk inisiatif teknologi informasi yang besar dan mendukung
penentuan arah strategis. Pada tingkat manajemen, EA mendukung desain dan
pengaturan keputusan manajemen, serta penyelarasan inisiatif teknologi informasi
dengan standar teknikal untuk suara, data, video, dan keamanan. Pada tingkat
staff, EA mendukung keputusan yang berhubungan dengan operasi, perawatan,
dan pengembangan sumber daya dan pelayanan teknologi informasi.
4. Resource Oversight = EA mendukung pendekatan terstandar untuk
mengembangkan sumber daya IT dan sumber daya lainnya, tergantung dari ruang
lingkup sumber daya yang turut serta dan jangka waktu yang tersedia untuk
pengembangan, berbagai metode pengembangan siklus hidup sistem dapat
digunakan untuk mengurangi resiko di mana parameter biaya, jadwal, atau
performa tidak dapat dipenuhi. Lebih jauh lagi, EA mendukung pendekatan yang
sudah terbukti dan terstandar untuk manajemen proyek yang mendorong
pengawasan yang efektif dan menyeluruh atas program yang sedang berlangsung
dan proyek pengembangan yang baru.
Terakhir, EA mendukung penggunaan proses yang terstandar untuk memilih dan
mengevaluasi investasi sumber daya IT dari sudut pandang bisnis dan finansial.