6 BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan jaringan komputer, khususnya NS-3 serta mobile ad-hoc network, sehingga penulis membagi bab ini dalam 2 bagian, yaitu teori umum dan teori khusus. Teori-teori ini dipilih oleh penulis berdasarkan atas keterkaitan teori tersebut pada ruang lingkup topik yang disajikan secara lengkap dan menyeluruh, sehingga dapat mendukung akan masalah penelitian yang dihadapi. Baik teori umum maupun teori khusus, penulis menuliskan penjelasan serta mengutip definisi- definisi teori berdasarkan pengertian para ahli dari berbagai sumber, baik melalui tinjauan pustaka maupun dari Internet. Teori umum merupakan penjelasan dari hal-hal yang berkaitan secara mendasar dengan ilmu jaringan komputer. Dalam penjelasan teori umum, penulis memilih teori- teori yang berhubungan dengan jaringan, diantaranya adalah pengenalan jaringan komputer, klasifikasi jaringan, topologi jaringan, protokol jaringan, perangkat jaringan komputer, flowchart, beserta bahasa pemrograman. Sedangkan teori khusus merupakan penjelasan dari hal-hal yang berkaitan secara khusus mengenai ruang lingkup dari permasalahan yang dihadapi, sehingga penulis memilih teori-teori yang dapat mendukung dalam penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah penjelasan jaringan nirkabel atau wireless, mobile ad-hoc network, protokol routing, simulasi jaringan, serta penjelasan mengenai simulator yang digunakan untuk penelitian, yaitu NS-3.
51
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00292-IF Bab 2.pdf · Transport Layer; berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan jaringan komputer,
khususnya NS-3 serta mobile ad-hoc network, sehingga penulis membagi bab ini dalam 2
bagian, yaitu teori umum dan teori khusus. Teori-teori ini dipilih oleh penulis berdasarkan
atas keterkaitan teori tersebut pada ruang lingkup topik yang disajikan secara lengkap dan
menyeluruh, sehingga dapat mendukung akan masalah penelitian yang dihadapi. Baik
teori umum maupun teori khusus, penulis menuliskan penjelasan serta mengutip definisi-
definisi teori berdasarkan pengertian para ahli dari berbagai sumber, baik melalui tinjauan
pustaka maupun dari Internet.
Teori umum merupakan penjelasan dari hal-hal yang berkaitan secara mendasar
dengan ilmu jaringan komputer. Dalam penjelasan teori umum, penulis memilih teori-
teori yang berhubungan dengan jaringan, diantaranya adalah pengenalan jaringan
komputer, klasifikasi jaringan, topologi jaringan, protokol jaringan, perangkat jaringan
komputer, flowchart, beserta bahasa pemrograman.
Sedangkan teori khusus merupakan penjelasan dari hal-hal yang berkaitan secara
khusus mengenai ruang lingkup dari permasalahan yang dihadapi, sehingga penulis
memilih teori-teori yang dapat mendukung dalam penyelesaian skripsi ini, diantaranya
adalah penjelasan jaringan nirkabel atau wireless, mobile ad-hoc network, protokol
routing, simulasi jaringan, serta penjelasan mengenai simulator yang digunakan untuk
penelitian, yaitu NS-3.
7
2.1 Teori Umum
2.1.1 Pengertian Jaringan (Network)
Menurut Norton (1995), jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih
komputer beserta perangkat-perangkat lain yang dihubungkan agar dapat saling
berkomunikasi dan bertukar informasi, sehingga membantu menciptakan efisiensi
dan optimasi dalam bekerja.
Sedangkan menurut Turban (2003), jaringan komputer adalah rangkaian
yang terdiri dari media komunikasi, peralatan, dan perangkat lunak yang dibutuhkan
untuk menghubungkan dua atau lebih sistem komputer. Tujuan dari pembuatan
jaringan komputer adalah:
1. Dapat menghemat hardware seperti membagi sumber daya: pemakaian
harddisk, memori, CPU, juga printer;
2. Memperlancar komunikasi data: e-mail, instant messaging, chatting;
3. Akses informasi: web browsing.
Setiap komputer, printer, atau peripheral yang terhubung dengan jaringan
disebut dengan node. Dalam suatu jaringan komputer dibutuhkan sekurang-
kurangnya 2 unit komputer atau lebih, jumlah komputer yang terhubung bisa sampai
ratusan, ribuan, bahkan jutaan node yang saling terhubung. Hubungan antar
komputer tidak terbatas hanya berupa kabel tembaga, namun dapat melalui fiber
optic, gelombang microwave, infrared, bahkan melalui satelit.
2.1.2 Klasifikasi Jaringan
Berdasarkan jangkauan ruang lingkupnya, jaringan komputer dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu:
8
1. Local Area Network (LAN);
2. Metropolitan Area Network (MAN);
3. Wide Area Network (WAN).
2.1.2.1 Local Area Network
Menurut Miller & Cummins (2000, p.4), Local Area Network
(LAN) adalah kumpulan perangkat yang saling terhubung melalui media
transportasi umum, untuk keperluan transfer data.
LAN adalah jaringan komunikasi yang dapat menghubungkan
berbagai jenis perangkat dan menyediakan pertukaran data antara perangkat-
perangkat tersebut, jaringan komputernya memiliki cakupan terbatas pada
suatu lokasi kecil, misalnya dalam suatu rumah, gedung, atau kantor. LAN
merupakan jaringan yang paling sering digunakan dalam suatu perusahaan
terutama perusahaan kecil.
LAN dirancang untuk tujuan berikut:
1. Beroperasi dalam area geografis yang terbatas;
2. Memungkinkan multi-access terhadap media dengan bandwidth yang
besar;
3. Mengatur jaringan secara private dalam kendali administrasi lokal;
4. Menyediakan konektifitas fulltime pada servis lokal;
5. Secara fisik menghubungkan device yang berdekatan.
Kecepatan pada jaringan lokal relatif tinggi, mulai dari 1, 10, 100
sampai 1000 Mbps. Jika dilihat dari segi kecepatan ini, tidak hanya transfer
teks saja yang didukungnya, transfer data berupa grafis, audio, dan video
9
pun sangatlah memungkinkan. LAN yang umumnya menggunakan switch,
akan mengikuti prinsip kerja switch itu sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa
switch tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga
penyampaian data dilakukan secara broadcast.
Gambar 2.1 Contoh Topologi LAN
2.1.2.2 Metropolitan Area Network
Menurut Miller & Cummins (2000, p.5), Metropolitan Area
Network (MAN) adalah jaringan yang secara khas meliputi area-area seperti
kampus atau komunitas-komunitas kecil.
Menurut Freeman (2005, p.341), MAN adalah jaringan untuk
menghubungkan kumpulan tempat kerja dan jaringan individual, contohnya
LAN yang terletak di daerah perkotaan yang sama. MAN adalah jaringan
komputer yang saling terkoneksi dalam satu kawasan kota yang jaraknya
bisa lebih dari 1 kilometer, ini merupakan pilihan untuk membangun
jaringan kantor dalam suatu kota.
10
Gambar 2.2 Contoh Topologi MAN
2.1.2.3 Wide Area Network
Menurut Ciccarelli dan Faulkner (2004, p.5), Wide Area Network
(WAN) adalah jaringan yang menghubungkan dua atau lebih LAN (atau
MAN) melalui koneksi yang biasanya disewa dari perusahaan
telekomunikasi. WAN juga bisa dihubungkan melalui jaringan fiber optik
atau bahkan teknologi wireless. WAN biasanya dihubungkan melalui kabel-
kabel telepon karena WAN meliputi sebuah wilayah geografis yang luas,
biasanya terbentang antar kota, negara bagian atau bahkan negara.
WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu
dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi
yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi
yang lain.
11
Gambar 2.3 Contoh Topologi WAN
2.1.3 Topologi Jaringan
Topologi adalah suatu aturan atau rules bagaimana menghubungkan
komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antar komponen-
komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan, seperti: server,
workstation, hub/switch, dan pengabelannya (media transmisi data).
Ada dua jenis topologi, yaitu physical topology (topologi fisik) dan logical
topology (topologi logika). Topologi fisik berkaitan dengan layout atau bentuk
jaringan, susunan peletakan device pada suatu jaringan. Sedangkan topologi logika
berkaitan dengan bagaimana cara mengakses data pada jaringan.
2.1.3.1 Physical Topology
Menurut Dube dan Gulati (2008, p.249), physical topology atau
topologi fisik merupakan struktur fisik dari sebuah jaringan, contohnya cara
dari workstation terhubung pada jaringan, melalui kabel yang mengirimkan
data. Jadi topologi fisik adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan
antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server, workstation,
12
hub, switch, pengkabelan, dll. Bentuk umum yang biasa digunakan adalah
Bus, Star, dan Ring.
2.1.3.1.1 Bus Topology
Pada topologi ini, terdapat suatu kabel tunggal atau kabel
pusat dimana seluruh komputer dan server dihubungkan (Rizky,
Microsoft Windows Server 2003, p. 18).
Gambar 2.4 Bus Topology
2.1.3.1.2 Star Topology
Setiap komputer pada jaringan terhubung secara langsung
dengan switch atau hub (Rizky, Microsoft Windows Server 2003, p.
18).
Gambar 2.5 Star Topology
13
2.1.3.1.3 Ring Topology
Pada topologi ini, semua komputer dan server
dihubungkan sehingga terbentuk pola cincin atau loop tertutup
(Rizky, Microsoft Windows Server 2003, p. 18).
Gambar 2.6 Ring Topology
2.1.3.1.4 Mesh Topology
Menurut Reynders dan Wright (2003, p.39), mesh
topology adalah topologi yang dimana terdapat sedikitnya dua jalur
ke dan dari tiap node. Tipe dari topologi ini bersifat
menguntungkan di lingkungan yang sedang berseteru, yaitu pada
saat koneksi terputus. Pada saat koneksi terputus, setidaknya satu
jalur pengganti dapat selalu tersedia.
Jaringan dengan topologi mesh mempunyai jalur ganda
dari setiap perangkat pada jaringan seperti pada gambar di bawah
(Gambar 2.7). Semakin banyak jumlah komputer pada jaringan,
semakin sulit cara pemasangan kabel-kabel pada jaringan tersebut
14
karena jumlah kabel-kabel yang harus dipasang menjadi berlipat
ganda. Oleh karena itu, pada jaringan mesh yang murni, setiap
perangkat jaringan dihubungkan satu sama lain menggunakan jalur
ganda untuk hub-hub utama sebagai jalur cadangan jika terjadi
masalah di jalur utama.
Gambar 2.7 Mesh Topology
2.1.3.1.5 Hybrid Topology
Menurut Bhatia, Madhulika dan Bhatia, Madhurima
(2009, p.14), hybrid topology adalah kombinasi dari dua topologi
atau lebih yang menghasilkan sebuah jaringan yang tidak memiliki
sebuah format standar.
Topologi yang berupa gabungan dari beberapa topologi
ini (bus, ring, star, dan mesh) mengombinasikan keunggulan-
keunggulan dari setiap topologi dan meminimalisir kelemahan.
Contoh dari topologi ini adalah Topologi Pohon, yang merupakan
gabungan antara Topologi Bus dan Topologi Star.
15
Gambar 2.8 Tree Topology
2.1.3.2 Logical Topology
Menurut Bhatia, Madhulika dan Bhatia, Madhurima (2009, p.20),
logical topology adalah pemetaan koneksi yang jelas antara node-node pada
suatu jaringan seperti yang dibuktikan melalui jalur yang tampak untuk
mengambil data saat bepergian antara node. Terdapat dua macam topologi
logika yang paling umum digunakan, yaitu:
1. Broadcast
Topologi dimana setiap host mengirimkan data ke semua host lain dalam
jaringan.
2. Token Passing
Topologi dimana setiap host dalam jaringan akan menerima suatu token
elektronik. Jika suatu host menerima token, maka host tersebut dapat
16
mengirimkan data. Jika host tidak memiliki data yang bisa dikirimkan, maka
host akan mengirimkan token ke host selanjutnya, dan begitu seterusnya.
2.1.4 Protokol Jaringan
Menurut Steinke (2003, p. 3), agar dapat saling berkomunikasi satu sama
lain, komputer-komputer yang terhubung dalam suatu jaringan harus mempunyai
satu set peraturan yang sama. Peraturan-peraturan tersebut, disebut dengan protokol.
Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi
diperlukan penerjemah (interpreter) atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah
pihak. Untuk itu, maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO
(International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal
dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection).
2.1.4.1 OSI Reference Model
OSI Reference Model adalah model konseptual yang terdiri dari
tujuh lapisan, masing-masing menetapkan fungsi jaringan tertentu. OSI
Reference Model menggambarkan bagaimana informasi dari satu aplikasi
komputer diangkut melintasi jaringan ke aplikasi yang sama (atau serupa) di
komputer lain. (Castelli, 2003, p. 5)
Menurut Dean (2010, p. 45), pada awal 1980-an, ISO mulai
mengerjakan satu kumpulan spesifikasi universal yang dapat memungkinkan
platform komputer di seluruh dunia untuk berkomunikasi secara terbuka.
Hasilnya adalah model yang membantu untuk memahami dan
mengembangkan komunikasi komputer-ke-komputer melalui jaringan.
17
Model ini, yang disebut model OSI (Open System Interconnection),
membagi komunikasi jaringan menjadi tujuh lapisan/layer. Ketujuh layer
dari model OSI dimulai dari layer 7 sampai layer 1 adalah:
1. Application Layer (layer 7 )
2. Presentation Layer (layer 6)
3. Session Layer (layer 5)
4. Transport Layer (layer 4)
5. Network Layer (layer 3)
6. Data Link Layer (layer 2)
7. Physical Layer (layer 1)
Ketujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua
kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari model OSI,
yang terdiri dari Application Layer, Presentation Layer, Session Layer,
Transport Layer; berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya
diimplementasi hanya pada perangkat lunak. Application Layer adalah
lapisan penutup sebelum ke pengguna. Keduanya, pengguna dan lapisan
aplikasi saling berinteraksi proses dengan perangkat lunak aplikasi yang
berisi sebuah komponen komunikasi.
Lapisan bawah dari model OSI, yang terdiri dari Network Layer,
Data Link Layer, Physical Layer; mengendalikan persoalan pengiriman data.
Lapisan bawah tersebut diimplementasikan ke dalam perangkat keras.
Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media
jaringan fisik (misalnya jaringan kabel) dan sebagai penanggung jawab bagi
penempatan informasi pada media jaringan.
18
Gambar 2.9 Seven OSI Layers
Berikut merupakan penjelasan ketujuh layer dalam bentuk tabel:
Tabel 2.1 OSI Layer
Layer Keterangan
Application Membuka komunikasi dengan user lain dan memberikan
layanan seperti file transfer ataupun e-mail ke user lain
dalam suatu jaringan.
Presentation Berhubungan dengan perintah dari application layer dan
melakukan penterjemahan antara tipe data yang berbeda
jika diperlukan.
Session Membuka, mengatur dan mematikan sesi antar aplikasi
Transport Menyediakan mekanisme untuk pembukaan, pengaturan,
dan penutupan jika ada permintaan dari sirkuit virtual
19
pada data. Membuka end-to-end connection, dan menjaga
keamanan data.
Network Menyediakan routing paket yang melalui router dari
sumber ke tujuan.
Data Link Menjaga sinkronisasi dan kontrol kesalahan antara 2
pihak.
Physical Menyediakan transmisi berbentuk bit melewati channel
komunikasi secara elektrik, mekanisme, dan spesifikasi
prosedur.
2.1.4.2 TCP/IP
Menurut Kozierok (2005), Transmission Control Protocol/Internet
Protocol (TCP/IP) adalah satu set standar aturan komunikasi data yang
digunakan dalam proses transfer data dari satu komputer ke komputer lain di
dalam jaringan komputer tanpa melihat perbedaan jenis hardware. Model
TCP/IP merupakan hasil eksperimen dan pengembangan terhadap
ARPANET, sebuah packet-switching network milik Departemen Pertahanan
Amerika Serikat. Model ini biasa disebut sebagai Internet Protocol suite.
Protocol suite ini terdiri atas banyak protokol dan telah ditetapkan
sebagai standar bagi Internet oleh International Architecture Board (IAB).
Model TCP/IP digambarkan seperti gambar berikut:
20
Gambar 2.10 Model TCP/IP
Model TCP/IP membagi tugas–tugas komunikasi ke dalam 4
lapisan sebagai berikut (http://cisco.netacad.net semester 1, modul 9.1):
1. Network access layer
Network access layer memungkinkan link fisik ke media jaringan. Di
dalamnya, termasuk detil teknologi LAN dan WAN dan semua detil yang
terdapat di dalam physical layer dan data link layer pada model OSI.
2. Internet layer
Internet layer bertujuan memilih jalur terbaik pada jaringan yang dapat
dilewati oleh paket. Protokol utama yang berfungsi pada layer ini adalah
Internet Protocol.
3. Transport layer
Transport layer menyediakan koneksi logikal antara host sumber dan tujuan.
Ada dua macam protokol yang bekerja pada lapisan ini, yaitu Transport
Layer Protocol dan User Datagram Protocol.
21
a. Transport Layer Protocol (TCP) adalah protokol yang menyediakan
layanan connection-oriented atau handal, yang menjamin data sampai
dalam keadaan bebas kesalahan, dengan urutan yang benar, dan tanpa
duplikasi, dengan menggunakan:
1. Acknowledgement (ack): Jika data sudah tiba pada suatu alamat
tujuan, maka komputer tujuan akan memberitahu (ack) bahwa
data telah tiba.
2. Sequence Number: Penomoran yang diberikan kepada setiap
paket data yang dikirimkan, sehingga bisa diketahui data mana
yang tidak sampai ke tujuan.
3. Windowing: Ukuran window yang mempengaruhi berapa besar
paket data yang bisa dikirimkan dalam satu kali pengiriman
paket sebelum menerima acknowledgement.
b. User Datagram Protocol (UDP) adalah protokol pada transport layer
yang menyediakan layanan connectionless atau tidak handal.
4. Application layer
Application layer menangani representasi, encoding serta kontrol dialog.
Model TCP/IP menggabungkan semua masalah yang berhubungan dengan
aplikasi ke dalam satu lapisan, yaitu application layer.
22
2.1.4.3 Perbandingan Umum Model OSI dengan TCP/IP
Perbedaan antara model OSI dengan model TCP/IP:
1. Implementasi model OSI menekankan pada penyediaan layanan transfer
data yang reliable, sementara TCP/IP memperlakukan reliability
sebagai masalah end-to-end;
2. Setiap layer pada OSI mendeteksi dan menangani kesalahan pada semua
data yang dikirimkan. Layer Transport pada OSI memeriksa reliability
di source-to-destination;
3. Pada TCP/IP, kontrol reliability dikonsentrasikan pada Layer Transport.
Layer Transport menangani semua kesalahan yang terdeteksi dan
memulihkannya. Layer Transport TCP/IP menggunakan checksum,
acknowledgment, dan timeout untuk mengontrol transmisi dan
menyediakan verifikasi end-to-end.
Gambar 2.11 Tabel Perbandingan OSI dan TCP/IP
23
2.1.5 Perangkat Jaringan Komputer
Berdasarkan Cisco Certified Network Associate Curriculum (2008), terdapat
tujuh peralatan utama yang umum digunakan dalam jaringan, yaitu:
1. Modem
Modem digunakan untuk mengubah informasi digital menjadi sinyal analog.
Modem mengubah tegangan bernilai biner menjadi sinyal analog dengan melakukan
encoding data digital ke dalam frekuensi carrier. Modem yang umum digunakan
dihubungkan pada jalur telepon, oleh karena itu modem ini mampu memodulasi
data digital ke dalam sinyal berspektrum suara. Proses tersebut disebut modulasi.
Modem juga dapat mengubah kembali sinyal analog yang termodulasi menjadi data
digital, sehingga informasi yang terdapat di dalamnya dapat dimengerti oleh
komputer. Proses ini disebut demodulasi.
2. Repeater
Repeater merupakan network device yang digunakan untuk memperkuat kembali
sinyal komunikasi jaringan. Setelah melalui media transmisi, sinyal dapat
mengalami atenuasi. Repeater bertugas untuk memperkuat kembali sinyal tersebut
sehingga dapat ditransmisikan lebih jauh. Repeater tidak melakukan pengambilan
keputusan apapun mengenai pengiriman sinyal.
3. Hub
Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub tidak mampu
menentukan tujuan, hanya mentransmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi
dengannya dengan menggunakan mode half-duplex.
24
4. Bridge
Bridge mengatur transmisi data dalam jaringan berdasarkan Media Access Control
(MAC) address yang berada pada layer 2 model OSI, yaitu data link layer. Bridge
harus meneruskan broadcast frame. Bridge membagi collision domain tetapi tidak
membagi broadcast domain.
5. Switch
Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti
hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan
mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada
satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch
hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering
dinamakan multi-port bridge.
6. Router
Router menggunakan protokol routing untuk menentukan jalan yang terbaik untuk
paket-paket (berdasarkan alamat Internet Protocol). Sehingga di setiap port yang
dimiliki sebuah router harus memiliki alamat IP yang berbeda jaringan. Router
bekerja pada layer ketiga model OSI. Router membagi collision domain dan
broadcast domain.
7. Communication Server
Communication server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna dial-in dan
remote access.
25
2.1.6 Flowchart/Diagram Alir
Diagram alir adalah sebuah representasi grafis dari sebuah sistem, termasuk
di dalamnya adalah proses informasi (input, pemrosesan data, penyimpanan data,
dan output) dan proses operasi yang berhubungan (orang, peralatan, organisasi, dan
aktivitas kerja). Diagram alir ini menggambarkan urutan dari aktivitas yang
dilakukan di dalam sebuah sistem. Karena mengandung aktivitas komputer dan
yang manual, diagram alir sistem menyajikan terjemahan fisik dan logik dari siapa,
apa, bagaimana, dan di mana dari informasi dan proses operasi. (Gelinas, 2008, p.
104)
Diagram alir adalah sarana yang biasa digunakan untuk menggambarkan
suatu sistem. Manfaat dari diagram alir:
1. Memberikan gambaran sistem secara menyeluruh dengan mengkombinasikan
aspek fisik dan logik;
2. Perubahan sistem yang terjadi dapat lebih mudah digambarkan;
3. Lebih mudah menemukan kelemahan-kelemahan dalam sistem dan
mengidentifikasi bidang-bidang yang membutuhkan perbaikan.
Beberapa simbol yang sering digunakan dalam diagram alir:
• Arus
Simbol ini menyatakan arus dari suatu proses.
• Mulai/Selesai (terminal)
26
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir dari suatu sistem.
• Manual Keying (typing, verifying)
Simbol ini menggambarkan pemasukan data ke dalam komputer melalui online
terminal.
• Online computer process
Simbol ini menggambarkan pengolahan data dengan komputer secara online.
• Keputusan
Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses
pengolahan data. Keputusan yang dibuat dituliskan di dalam simbol.
• Disk Storage
Simbol ini menggambarkan penyimpanan output ke dalam disk.
• Disk
Simbol ini menggambarkan disk sebagai tempat penyimpanan.
27
2.1.7 Bahasa Pemrograman
Menurut Watt dan William (2004, p.4), sebuah bahasa pemrograman harus
bersifat universal. Setiap masalah harus memiliki solusi yang dapat diprogram
dalam bahasa, jika masalah tersebut dapat diselesaikan oleh komputer. Bahasa
pemrograman juga harus cukup alami untuk memecahkan masalah, setidaknya di
wilayah aplikasi yang diinginkan. Bahasa pemrograman juga harus
diimplementasikan pada komputer untuk menjalankan setiap program yang
dilakukan dalam suatu bahasa. Dalam prakteknya, sebuah bahasa pemrograman
harus mampu diimplementasi untuk dapat diterima.
2.1.7.1 C++
C++ bukanlah versi berikut dari bahasa C, tetapi merupakan
bahasa terpisah yang telah dikembangkan dengan menggunakan C sebagai
dasar sintaks. C++ dapat digunakan untuk menulis kode prosedural seperti
C, tetapi nilainya terletak pada kemampuan untuk menulis program
berorientasi objek. (Parsons, 1997, p. 13)
Sedangkan menurut Oualline (2003, p.3), C++ adalah bahasa
pemrograman tingkat tinggi yang memungkinkan seorang software engineer
untuk berkomunikasi secara efisien dengan komputer. C++ adalah bahasa
yang sangat fleksibel dan mudah beradaptasi. Sejak diciptakannya pada
tahun 1980, C++ telah digunakan untuk berbagai program termasuk
firmware untuk mikrokontroler, sistem operasi, aplikasi, dan pemrograman
grafik.
28
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Jaringan Nirkabel (Wireless)
Jaringan nirkabel merupakan jaringan yang terkoneksi dengan menggunakan
gelombang udara atau nirkabel (wireless). Teknologi ini terkoneksi tanpa
menggunakan kabel atau perangkat elektronika lainnya sebagai media transmisi.
Jaringan nirkabel biasanya digunakan dalam perangkat seperti telepon selular,
personal digital assistant, GPS, pembuka pintu garasi, wireless network, mouse
wireless, keyboard wireless, headset, televisi satelit, telpon tanpa kabel, dan lainnya.
Jaringan nirkabel merupakan sebuah jaringan yang menggunakan gelombang
radio untuk menghubungkan perangkat seperti laptop ke Internet. Jaringan nirkabel
mengacu pada semua jenis jaringan komputer yang tidak terhubung dengan kabel
apapun. Jaringan telekomunikasi nirkabel umumnya dilaksanakan dan dikelola
dengan menggunakan sistem transmisi disebut gelombang radio. Implementasi ini
berlangsung di tingkat physical layer pada struktur jaringan.