Top Banner
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sub bab ini berisi teori-teori yang menjadi landasan dasar pembuatan skripsi ini. 2.1.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1.1 Data Data menurut Turban (2010,p6) adalah sebuah elemen – elemen yang menggambarkan sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan dan disimpan tetapi tidak diorganisasikan untuk menyampaikan makna tertentu. Data menurut O’brien (2006, p38) adalah fakta-fakta atau observasi mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih jauh lagi, data adalah ukuran objektif dari atribut (karakteristik) dari entitas seperti orang-orang, tempat, benda, atau kejadian. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan pengertian data adalah suatu fakta yang menggambarkan karakteristik dari entitas seperti orang-orang, tempat, benda, atau kejadian yang direkam, diklasifikasikan dan disimpan tetapi tidak diorganisasikan untuk menyampaikan makna tertentu. 2.1.1.2 Sistem Sistem menurut Wasson (2006,p18) adalah kumpulan elemen yang terintegrasi, secara eksplisit dan dibatasi kemampuan bekerja secara sinergis untuk melakukan proses penambahan nilai untuk memenuhi kebutuhan User. Sistem menurut Vercellis (2009,p21) adalah sebuah kumpulan komponen yang secara bersama – sama terhubung satu dengan lainnya untuk mencapai suatu hasil dan tujuan tertentu.
29

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

Jul 18, 2019

Download

Documents

nguyendieu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Teori – teori Umum

Sub bab ini berisi teori-teori yang menjadi landasan dasar pembuatan skripsi ini.

2.1.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

2.1.1.1 Data

Data menurut Turban (2010,p6) adalah sebuah elemen – elemen yang

menggambarkan sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan

dan disimpan tetapi tidak diorganisasikan untuk menyampaikan makna tertentu.

Data menurut O’brien (2006, p38) adalah fakta-fakta atau observasi mengenai

fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih jauh lagi, data adalah ukuran objektif dari

atribut (karakteristik) dari entitas seperti orang-orang, tempat, benda, atau kejadian.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan pengertian data adalah suatu

fakta yang menggambarkan karakteristik dari entitas seperti orang-orang, tempat, benda,

atau kejadian yang direkam, diklasifikasikan dan disimpan tetapi tidak diorganisasikan

untuk menyampaikan makna tertentu.

2.1.1.2 Sistem

Sistem menurut Wasson (2006,p18) adalah kumpulan elemen yang terintegrasi,

secara eksplisit dan dibatasi kemampuan bekerja secara sinergis untuk melakukan proses

penambahan nilai untuk memenuhi kebutuhan User.

Sistem menurut Vercellis (2009,p21) adalah sebuah kumpulan komponen yang

secara bersama – sama terhubung satu dengan lainnya untuk mencapai suatu hasil dan

tujuan tertentu.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

8

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan pengertian sistem adalah

kumpulan dari komponen atau elemen yang saling terhubung dan bekerja sama untuk

mencapai suatu hasil atau tujuan tertentu

2.1.1.3 Informasi

Informasi menurut Laudon dan Laudon (2006,p13) adalah data yang telah

dibentuk sehingga mengandung pengertian dan berguna bagi manusia.

Informasi menurut Turban (2009, p6) adalah data yang telah diorganisasikan

sehingga mengandung arti dan berguna bagi penerima.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan pengertian informasi adalah data

yang telah dibentuk dan diorganisasikan sehingga mengandung pengertian dan berguna

bagi penerima.

2.1.1.4 Knowledge

Knowledge menurut menurut Turban (2009, p6) adalah terdiri dari data dan atau

informasi yang diorganisasikan dan diproses untuk menyampaikan pengertian.

Knowledge menurut McLean et al (2008,p41) terdiri dari data atau informasi yang

telah diorgansasikan dan diproses untuk menyampaikan pengertian, pengalaman,

akumulasi belajar, dan keahlian ketika mereka berada pada masalah atau aktivitas yang

sedang terjadi.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan pengertian Knowledge adalah

terdiri dari data dan atau informasi yang telah diorganisasikan dan diproses untuk

menyampaikan pengertian, pengalaman, pembelajaran, dan keahlian dari seseorang

sehingga dapat berguna bagi orang lain.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

9

2.1.1.5 Sistem Informasi

Sistem Informasi menurut Turban (2009,p16) adalah mengumpulkan, memproses,

menyimpan, menganalisis dan menyebarluaskan informasi untuk suatu tujuan tertentu.

Sistem informasi menurut Laudon dan Laudon (2006,p13) adalah dapat

didefinisikan sebagai seperangkat komponen terkait yang mengumpulkan (atau

mengambil), memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk mendukung

pengambilan keputusan dan pengendalian dalam suatu organisasi.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan pengertian sistem informasi

adalah seperangkat komponen terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan,

dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu.

2.1.1.6 Teknologi Informasi

Teknologi informasi menurut Turban (2009,p6) adalah hubungan antara setiap

alat berbasis komputer yang digunakan manusia untuk bekerja dengan informasi dan

untuk mendukung informasi dan memproses informasi yang dibutuhkan organisasi.

Teknologi informasi menurut O’Brien (2006,p5) adalah hardware, software,

jaringan, manajemen database dan teknologi pengolah informasi lainnya yang

digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan pengertian teknologi informasi

adalah sistem hardware, software, jaringan, manajemen database dan teknologi

pengolah informasi lainnya yang digunakan untuk mendukung informasi dan memproses

informasi yang dibutuhkan organisasi.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

10

2.1.2 Manajemen

2.1.2.1 Matriks SWOT

Menurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan alat untuk

mencocokkan faktor yang penting untuk membantu manajer dalam mengembangkan

empat tipe strategi, yaitu SO (strength-opportunity), WO (weakness-opportunity), ST

(strength-threat), WT (weakness-threat).

Terdapat faktor eksternal dan internal dan penjelasannya , yaitu:

a. Faktor Internal

1. Strength (kekuatan) : Sumberdaya, kegiatan – kegiatan perusahaan, keahlian

yang relatif unggul dari pesaing.

2. Weakness (kelemahan) : Keterbatasan atau kekurangan dalam kegiatan-kegiatan

perusahaan sehingga mengakibatkan tidak berjalan dengan baik, atau sumber

daya yang dibutuhkan oleh perusahaan tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan.

b. Faktor External

1. Opportunity (peluang) : faktor lingkungan luar yang positif dimana terdapat

situasi menguntungkan bagi lingkungan perusahaan.

2. Threats (tantangan) : faktor lingkungan luar yang negatif dimana situasi tidak

menguntungkan bagi lingkungan perusahaan. Tantangan merupakan

penghambat untuk mencapai posisi yang diharapkan perusahaan

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

11

IFAS

EFAS

STRENGTH (S)

Faktor kekuatan internal

WEAKNESS (W)

Faktor kelemahan internal

OPPORTUNITY (O)

Faktor peluang

eksternal

Strategi SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Strategi WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan

peluang

THREATS (T)

Faktor ancaman

eksternal

Strategi ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman

Gambar 2. 1 Matriks SWOT

(Rangkuti2006, p31)

2.1.2.2 Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2006, p18-19) analisis SWOT adalah gambaran dari berbagai

faktor secara sistematis bertujuan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis

SWOT dibuat didasarkan pada logika untuk dapat memaksimalkan kekuatan (Strength)

dan peluang (Opportunity), namun dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan

ancaman (Threat). Proses pengambilan keputusan secara strategis selalu berkaitan

dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Oleh karena itu

perencana strategis harus dilakukan dengan menganalisis faktor-faktor strategis

perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi saat ini.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

12

Analisis SWOT merupakan sebuah analisis yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan internal (kekuatan dan kelemahan ) dan kecenderungan lingkungan

perusahaan (peluang dan ancaman).

Untuk menentukan strategi yang yang dapat diterapkan oleh perusahaan, yang

harus dilakukan adalah menentukan pada kuadran berapa posisi perusahaan berada

dengan melakukan analisis faktor eksternal dan faktor internal. Langkah-langkah yang

harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Faktor Eksternal

Analisis faktor strategis eksternal difokuskan pada kondisi perusahaan yang

cenderung mendapat pengaruh yang muncul dari luar sehingga dapat memberi pengaruh

kinerja organisasi perusahaan. Setelah mengetahui faktor-faktor strategi eksternal,

selanjutnya susun tabel faktor-faktor Strategis Eksternal (External Strategic Factors

Analysis Summary/EFAS), dengan langkah sebagai berikut :

a. Menyusun faktor peluang dan ancaman pada kolom 1.

b. Memberikan bobot masing-masing faktor pada kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Bobot dari semua faktor strategis

yang berupa peluang dan ancaman ini harus berjumlah 1.

c. Menghitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberi

skala mulai dari 4 (sangat baik/outstanding) sampai dengan 1 (sangat tidak

baik/poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut pada kondisi organisasi.

Pemberian nilai rating untuk peluang bersifat positif, artinya peluang yang

semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi nilai +1.

Sementara untuk rating ancaman bersifat sebaliknya, yaitu jika nilai ancamannya

besar, maka ratingnya -4 dan jika nilai ancamannya kecil, maka nilainya -1.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

13

d. Mengalikan bobot faktor pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3. Hasilnya

adalah skor pembobotan untuk masing-masing faktor.

e. Menghitung jumlah skor pembobotan. Nilai ini adalah untuk memetakan posisi

organisasi pada diagram analisis SWOT.

Tabel 2.1 Faktor-faktor Strategis Eksternal

(Rangkuti2006, p24)

Faktor-faktor

strategis eksternal Bobot Rating

Skor Pembobotan

(Bobot x rating)

Peluang

(Opportunities)

1. Peluang 1

2. Peluang 2

Bobot peluang 1

Bobot peluang 2

Rating peluang 1

Rating peluang 2

Jumlah O A B

Ancaman (Threat)

1. Ancaman 1

2. Ancaman 2

Bobot ancaman 1

Bobot ancaman 2

Rating ancaman 1

Rating ancaman 2

Jumlah T C D

T o t a l (a+c) = 1 (b+d)

2. Analisis Faktor Internal

Analisis faktor strategis internal adalah analisis yang menilai prestasi/kinerja

yang menjadi faktor kekuatan dan kelemahan pada perusahaan untuk mencapai tujuan

organisasi. Seperti halnya pada Analisis Faktor Strategis Eksternal, maka dengan cara

yang sama menyusun tabel Faktor-faktor Strategis Internal (Internal Strategic Factors

Analysis Summary/IFAS).

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

14

Tabel 2. 2 Faktor-faktor Strategis Internal

(Rangkuti2006, p25)

Faktor-faktor

strategis internal Bobot Rating

Skor

Pembobotan

(Bobot x rating)

Kekuatan (Strength)

1. Kekuatan 1

2. Kekuatan 2

Bobot kekuatan 1

Bobot kekuatan 2

Rating kekuatan 1

Rating kekuatan 2

Jumlah S A B

Kelemahan

(Weakness)

1. Kelemahan 1

2. Kelemahan2

Bobot kelemahan

1

Bobot kelemahan

2

Rating kelemahan

1

Rating kelemahan

2

Jumlah W C D

T o t a l (a+c) = 1 (b+d)

Skor pembobotan dari analisis faktor eksternal dan faktor internal tersebut

kemudian dimasukan kedalam grafik untuk menentukan kuadran posisi perusahaan

berada. Setelah kuadran tersebut ditentukan, maka akan didapatkan strategi yang cocok

diterapkan oleh perusahaan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

15

OPPORTUNITIES

STRATEGI TURN STRATEGIAROUND AGGRESSIVE

WEAKNESS STRENGTH

STRATEGI STRATEGIDEFENSIVE DIVERSIFIKASI

THREAT

Gambar 2. 2 Diagram Analisis SWOT

(Rangkuti2006, p19)

Keterangan 4 (empat) kuadran dalam diagram SWOT :

1. Kuadran I : Strategi Aggressive

Pada kuadran ini perusahaan berada pada posisi yang menguntungkan karena

perusahaan mempunyai kekuataan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan

peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah strategi yang

mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

2. Kuadran II : Strategi Diversifikasi

Pada kuadran ini perusahaan memiliki kekuatan tetapi menghadapi ancaman dari

luar. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/pasar).

3. Kuadran III : Strategi Turn Around

pada kuadran ini perusahaan menghadapi peluang yang besar, tetapi menghadapi

beberapa kelemahan secara internal. Strategi yang diterapkan dalam posisi ini adalah

yang mendukung dalam meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat

merebut pasar yang lebih baik (turn around).

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

16

4. Kuadran VI : Strategi Defensive

posisi ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan karena pada posisi ini

perusahaan menghadapi berbagai ancaman dari luar dan kelemahan secara internal.

Strategi yang patut diterapkan adalah strategi yang berfokus pada tindakan

penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar (defensive).

2.2. Teori Khusus

Teori berikut merupakan teori pendukung dari berbagai sumber yang menjadi

landasan analisis.

2.2.1 Information Economics

Information Economics (IE) menurut Parker et al (1998,p5) yaitu sekumpulan alat

hitung untuk mengukur manfaat dan biaya proyek teknologi informasi. IE melihat pada

analisis manfaat dan biaya yang berhubungan dengan nilai dari kinerja bisnis. Dengan IE

maka perusahaan dapat menangani hal-hal yang dapat memberikan dampak strategis

bagi kelangsungan hidup perusahaan dan digunakan untuk proses pembuatan keputusan.

Menurut Parker et al (1998, p102), terdapat tiga komponen utama untuk

menghitung score dari suatu proyek investasi, yaitu:

1. perhitungan ROI,

2. penilaian pada business domain,

3. penilaian pada teknologi domain.

Melakukan investasi teknologi informasi pada perusahaan saat ini telah menjadi

kebutuhan yang wajib untuk dilakukan. Banyak proses yang memerlukan dukungan

teknologi. Asumsi dasar dengan penerapan teknologi informasi adalah bahwa

perusahaan dapat melakukan proses bisnis lebih cepat, lebih akurat, pembuatan laporan

yang lebih baik, peningkatan produktivitas karyawan, dan sebagainya. Berdasarkan

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

17

penjabaran tersebut dapat simpulkan investasi teknologi informasi sulit untuk dikelola,

pengukuran yang bersifat intangible, risiko yang harus diukur, dan kemungkinan

kegagalan yang dapat merugikan perusahaan. (Yanti,2008)

2.2.2 Nilai

Menurut Parker et al (1988, P64), Nilai didasarkan pada keuntungan dari

persaingan yang dicerminkan alam kinerja masa sekarang dan masa yang akan datang.

Nilai (Value) dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, yaitu : Return On

Investment (ROI), Strategic Match, Competitive Advantage, Management Information,

Competitive Respone, dan Strategic IS Architecture.

2.2.3 Biaya

Menurut Parker et al (1988, p90), biaya merupakan sebuah pengukuran atas

sejumlah sumber daya yang diperlukan dalam menghasilkan produk. Dalam IE terdapat

dua macam biaya yaitu, biaya pengembangan dan biaya berjalan. Biaya pemeliharaan

termasuk dalam biaya berjalan.

ketika bisnis dan IT eksekutif bersama - sama merancang kembali bisnis proses

perusahaan, dapat menghasilkan investasi yang dapat mengurangi biaya traditional IT

hingga sepuluh kali. Caranya adalah dengan melihat kesempatan – kesempatan yang

ada, misalnya meningkatkan pengalaman kepada pelanggan, mencegah berkurangnya

pendapatan, dan memperbaiki operasi perusahaan. (Kaplan,2008)

2.2.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari IE menurt Parker et al (1988, p92) yaitu:

a. Tangible Benefits, merupakan keuntungan nyata dan dapat dikalkulasikan secara

keuangan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

18

b. Quasi-Tangible Benefits, merupakan keuntungan yang mengacu pada peningkatan

efisiensi proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.

c. Intangible Benefits, keuntungan yang mengacu pada efektifitas proses kerja yang

sudah diterapkan dalam perusahaan.

2.2.5 Analisis Dua Domain

Istilah “domain” digunakan untuk mengkarakteristikkan aktivitas bisnis dan

aktivitas teknologi pendukung dari suatu perusahaan. Tujuan pembagian ini adalah

untuk menekankan perbedaan peran manajemen dan perencanaan dalam bisnis dan

teknologi. Domain bisnis adalah pengguna teknologi informasi (User). Domain

teknologi adalah penyedia layanan teknologi informasi.

Information Economics mendasari justifikasinya dalam domain-domain secara

vertikal, memisahkan justifikasi dan kelayakan domain bisnis dan justifikasi dan

viabilitas domain teknologi.

Analisis dua domain merupakan model yang menekankan perbedaan biaya (cost)

dan nilai (Value) dalam dua domain. Dari perspektif domain bisnis, Value diciptakan

dengan penggunaan teknologi informasi untuk menghasilkan pendapatan, mengurangi

biaya, meningkatkan keefektifan. Dari perspektif domain teknologi, Value merupakan

investasi pada domain teknologi yang dibutuhkan untuk menciptakan layanan.

Biaya dalam domain bisnis didefinisikan sebagai pembayaran untuk penggunaan

surnber daya teknologi yang diaplikasikan untuk memproduksi Value, termasuk resiko.

Biaya yang dimaksud dalam domain bisnis adalah biaya atas sumber daya proyek yang

digunakan bersama dengan proyek lainnya (shared resource), rnisalnya penggunaan

jaringan komunikasi data atau komputer main-frame.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

19

Sedangkan biaya dalam domain teknologi didefinisikan sebagai biaya atas

penggunaan sumber daya sebenarnya yang digunakan langsung untuk layanan ke

domain bisnis, termasuk resiko.

Biasanya setelah melewati waktu 1 tahun total biaya dari domain teknologi

diharapkan dapat seimbang dengan kredit (credits) biaya pemulihan yang dibebankan

(charges) kepada pengguna bisnis. Pengeluaran biaya yang dilakukan oleh domain

bisnis harus menyesuaikan dengan kebutuhan domain teknologi.

Pertama yang dilakukan dalam analisis ini adalah substitusikan nilai untuk

manfaat. Kedua, pisahkan biaya aktual dari pelayanan yang berlangsung dalam domain

teknologi dengan distribusi biaya dalam domain bisnis. Maka para manajer bisnis dapat

menjustifikasi domain bisnis, dan para manajer TI dapat mengatur ketersediaan

teknologi.

Perbedaan nilai dan biaya di dalam kedua domain terlihat pada gambar di bawah.

Dari perspektif domain bisnis, nilai diciptakan dengan menggunakan TI untuk

menciptakan keuntungan, mengurangi biaya, meningkatkan efektifitas atau nilai.

Sedangkan dari perspektif domain teknologi, nilai-nilai pada domain bisnis adalah sama

seperti untuk manfaat yang diperoleh para pengguna TI.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

20

Gambar 2. 3 Analisis Dua Domain

Hubungan antara biaya domain teknologi yang terkait erat dengan manfaat domain

bisnis (seperti ditunjuk pada Gambar 2.3) merupakan cerminan Value yang diperoleh

atas pengaplikasian TI. Pada Gambar 2.3 ini, dijelaskan pula adanya perbedaan antara

biaya (cost) dan nilai (Value) dalam kedua domain tersebut.

Dari sisi domain bisnis, Value dapat tercipta dengan adanya penggunaan TI yang

menghasilkan revenue, menurunkan biaya, dan meningkatkan kinerja. Sedangkan dari

sisi domain teknologi, Value dilihat dari manfaat dalam domain bisnis, yaitu adanya

pembiayaan kembali atau investasi lebih lanjut terhadap teknologi informasi. Value ini

kemudian digunakan kembali untuk menciptakan manfaat terhadap domain bisnis.

Biaya (cost) dalam domain bisnis merupakan semacam pembayaran atas

digunakannya pelayanan dari suatu domain teknologi (merupakan nilai bagi domain

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

21

teknologi) dan biaya pada domain teknologi merupakan penggunaaan sumber daya

teknologi informasi.

2.2.5.1 Domain Bisnis

Business domain adalah variabel yang ditambahkan dalam menghitung nilai total

dari sebuah proyek TI dalam membuat ranking keseluruhan dari proyek menjadi

realistis. Variabel ini di tambahkan untuk menghitung faktor-faktor yang tidak dapat

secara langsung dihitung oleh ROI sederhana dengan kata lain untuk menghitung

manfaat-manfaat yang bersifat intangible.

Faktor–faktor dalam business domain antara lain:

A. Strategic Values

1. Strategic Match (SM)

SM lebih fokus pada keterkaitan antara TI dalam pencapaian tujuan strategis

perusahaan. Nilai ini menyediakan sebuah jalan dalam meningkatkan nilai dari

aplikasi inovatif yang menjadi pendukung langsung dalam pencapaian tujuan bisnis.

2. Competitive Advantage (CA)

CA termasuk strategi utama yang di ikuti oleh bisnis dan termasuk sebuah

implementasi dari cost leadership, differentiation atau fokus. Gradasi penilaian

sangat berbeda untuk setiap tipe strategi.

Ada 3 tujuan dasar yang harus dicapai perusahaan, jika perusahaan menginginkan

peningkatan CA :

a. Perusahaan harus memposisikan diri untuk mengubah struktur industri. Contoh:

mengubah kapasitas industri.

b. Perubahan harus memperbaiki posisi perusahaan dalam bisnis dijalani. Perushaan

harus mendukung inisiatif yang dapat membedakan produk perusahaan atau

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

22

pelayanan atau bahkan merubah lingkup persaingan dari bisnis, Contoh :

menciptakan sebuah produk yang unik dan keunikan tersebut harus menjadi nilai

utama dimata pelanggan.

c. Perusahaan harus menciptakan kesempatan bisnis baru. Ada beberapa cara yang

dapat di kontribusikan oleh sebuah inisiatif untuk CA, termasuk inisiatif TI

untuk menjual atau menggunakan informasi sebagai by-product (hasil tambahan)

dari bisnis sekarang ini.

3. Competitive Response (CR)

CR mengukur akibat atau kerugian dari ditundanya implementasi proyek TI

terhadap posisi kompetitif perusahaan. Hal ini dapat muncul dikarenakan pesaing

telah lebih dulu menyediakan pelayanan, produk, pertukaran data, kapasitas yang

dibutuhkan oleh industri, serta beberapa etoritas dalam menjalankan sistem sebagai

kondisi dari jalannya suatu aktivitas bisnis.

4. Management Information for CSF’s (MI)

MI berfokus pada seberapa jauh proyek TI akan menyediakan informasi

manajemen kepada kegiatan inti perusahaan atau Line of Business perusahaan.

(Management Information Support of Core Activities). Penilaian (skor) dalam

kategori ini tergantung dari derajat dimana inisiatif dalam menyediakan informasi

manajemen yang mengijinkan pembuat keputusan untuk menaksir operasi dan untuk

membuat mereka menjadi lebih efektif dan menguntungkan bagi perusahaan secara

material.

2.2.5.2 Domain Teknologi

Variabel yang terdapat dalam domain teknologi lebih membahas pada resiko dan

keuntungan yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi pada sebuah proyek. Menurut

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

23

Parker et al (1988, p324), terdapat 4 variabel dalam domain teknologi yang digunakan

untuk menghitung manfaat-manfaat maupun resiko yang bersifat intangible yaitu :

A. Strategic Values

1. Strategic IT Architecture (SA)

SITA berfokus pada keterkaitan antara implementasi TI yang sudah dilakukan

dengan perencanaan strategis TI perusahaan secara keseluruhan. Aliansi ini

direfleksikan dalam perencanaan TI (blueprint), yang menyediakan struktur ke

dalam data masa depan, sistem, kecocokan inisiatif dan mengidentifikasikan

prioritas. Suatu implementasi TI yang baik harus mampu menunjang strategi sistem

informasi secara keseluruhan untuk merefleksikan rencana TI yang sudah ditetapkan

oleh perusahaan.

B. Organization Strategy Risk & Uncertainty

1. IT Definitional Uncertainty (DU)

DU berfokus pada resiko yang mungkin timbul akibat adanya ketidakpastian

akan kebutuhan. Umumnya, DU mendefinisikan ketidakpastian yang membebani

spesifikasi dari tujuan perusahaan (User atau bisnis) yang dikomunikasikan pada staf

proyek TI. Ketika User tidak dapat mendeskripsikan masalah dengan baik, atau

masalah terus berubah secara konstan, kelompok TI ditekan untuk menjawab dengan

jawaban yang benar dan layak jika kebutuhan sudah ditetapkan dengan tepat tanpa

terjadi perubahan lagi, maka akan lebih mudah bagi staf TI untuk menyediakan

sistem yang sesuai dengan kebutuhan para User.

2. Technical Uncertainty (TU)

Technical Uncertainty menilai kesiapan domain teknologi untuk menjalankan

proyek. Ada empat penilaian yang meliputi Technical Uncertainty, yaitu

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

24

kemampuan yang dibutuhkan, ketergantungan perangkat keras, ketergantungan

perangkat lunak dan aplikasi perangkat lunak. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk

mengetahui resiko dan menekankan pada kesiapan dan persiapan yang dibutuhkan

untuk kesuksesan proyek. Semakin besar angka negatifnya maka technical

uncertainty semakin tinggi..

3. IS Infrastructure Risk (IR)

IR menilai tingkat investasi nonproyek yang perlu segera dilakukan untuk

mengakomodasi proyek. Hal ini merupakan sebuah penilaian lingkungan yang

meliputi faktor-faktor seperti administrasi data (seperti kebutuhan kamus data),

komunikasi (seperti adanya bentuk komunikasi yang baru), dan sistem yang tersebar

(seperti kebutuhan metode akses data yang baru). Penekanannya pada organisasi SI

yang meliputi hardware, software dan staff, dimana investasi ini dibutuhkan untuk

mengakomodasi proyek yang ingin ditetapkan.

2.2.6 Analisis Biaya Manfaat

Analisis biaya manfaat merupakan langkah awal untuk Information Economics

dalam menetapkan alternatif-alternatif dan mengukur pengeluaran.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis biaya manfaat ini.

Pertama adalah studi kelayakan untuk proyek. Kedua, pada tahap akhir proyek. Dan

terakhir kepentingan bagi proyek besar. Analisis biaya manfaat ini dikerjakan setelah

pengimplementasian untuk menilai keberhasilan finansial suatu proyek.

Analisis cost-benefit merupakan teknik yang paling umum digunakan untuk

mengkuantifikasi biaya dan manfaat suatu proyek TI. Untuk melakukan analisis cost-

benefit, harus terlebih dahulu menentukan biaya dan manfaat apakah yang layak untuk

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

25

diperhitungkan, bagaimana biaya dan manfaat dibobot, dan untuk mencapai itu semua,

hambatan apa saja yang kiranya muncul.

Analisis biaya manfaat dapat digunakan dalam dua cara, yang pertama adalah

sebagai alat perencana yang membantu dalam pengambilan keputusan apakah suatu

sistem layak atau tidak layak. Kedua, analisis biaya manfaat digunakan sebagai alat

evaluasi apakah proyek sistem informasi sudah sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan sebelumnnya.

Biaya (Cost) merupakan sejumlah sumber daya yang dikeluarkan atau dihabiskan

untuk membiayai proyek yang dibangun. Manfaat lebih berupa suatu bentuk

penghematan, pengurangan biaya, perolehan keuntungan, peningkatan efektifitas atau

produktivitas kerja para karyawan.

Menurut Parker et al (1988, p92) terdapat 2 jenis biaya yang dihitung dengan

metode Information Economics, yaitu:

1. Biaya pengembangan sistem (development cost)

2. Biaya pemeliharaan atau biaya berjalan (maintenance / on going expenses)

Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan hubungan

antara biaya dan manfaat, di antaranya: Simple Return on Investment (Simple ROI).

2.2.6.1 Simple Return on Investment (Simple ROI)

Teknik ini disebut juga dengan accounting rate of return. Simple ROI adalah rasio

pendapatan bersih rata-rata proyek terhadap investasi internal proyek itu. Metode ini

sangat baik untuk proyek pemrosesan data atau sistem informasi. Biaya implementasi

dan operasional serta manfaat yang diharapkan akan ditentukan untuk tahun-tahun

mendatang. Titik ketika akumulatif manfaat melebihi akumulatif biaya adalah titik

dimana dasar ROI diperoleh.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

26

Perusahaan harus menyesuaikan investasi dalam pemberian manfaat pada

karyawan dan pelangan, seperti apa yang dilakukan perusahaan maju sekarang ini.

Sebuah teknologi yang sejenis untuk menanalisis pelanggan dan segmen pasar yang ada,

keuntungan yang didapat akan berdampak pada penjualan yang dilakukan. pendekatan

ini dikaitkan dengan ROI(Return of Invesment), dimana investasi yang dikeluarkan akan

kembali berupa keuntungan pada tahun-tahun selanjutnya. (Kalamas,2008)

2.2.6.2 Lembar Kerja untuk Menghitung ROI

Untuk menghitung ROI sederhana, digunakan tiga lembar kerja :

A. Development Cost Worksheet (Lembar Kerja Biaya Pengembangan)

Lembar kerja berisi semua biaya awal pembangunan proyek pada tahun pertama.

Dalam lembar kerja biaya pengembangan ini, terdiri atas lima kategori:

1. Development Effort (usaha pengembangan), mencakup biaya peningkatan sistem dan

pemrograman, biaya peningkatan adanya tambahan karyawan, seperti administrasi

data.

2. New Hardware (perangkat keras baru), mencakup biaya-biaya tambahan untuk

berbagai peralatan, misalnya terminal, printer, monitor, jaringan komunikasi, dan

sebagainya.

3. New Purchased Software ( pembelian perangkat lunak baru), mencakup semua biaya

yang berkaitan dengan adanya tambahan software baru dalam perusahaan.

4. User Training (pelatihan User), mencakup keseluruhan biaya yang dikeluarkan

untuk memberikan pelatihan bagi pengguna dengan adanya suatu sistem yang baru.

5. Other Costs (biaya lain-lain), mencakup semua biaya lain yang dikeluarkan,

termasuk juga biaya pengujian sistem baru pada saat sistem tersebut

diimplementasikan.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

27

Usaha pengembangan meliputi biaya penambahan sistem dan programming, dan

dukungan staf tambahan seperti data administration. Perangkat keras baru

merefleksikan biaya tambahan untuk sambungan, printer, dan komunikasi. Perangkat

lunak baru meliputi pembelian perangkat lunak atau penyewaan perangkat lunak baru,

dan pelatihan User merefleksikan biaya pendidikan dan pembelajaran. Untuk biaya lain-

lain, termasuk testing, merupakan kategori yang terakhir. Lembar kerja harus

dikembangkan setiap tahunnya dengan pengadaan biaya pengembangan.

Gambar 2. 4 Development Cost Worksheet

B. Ongoing Expenses Worksheet (Lembar Kerja Biaya Berjalan)

Lembar kerja berisi biaya berjalan dan biaya yang akan datang dari awal proyek

hingga tahun terakhir proyek. Untuk biaya berjalan, dibagi menjadi enam kategori,

yaitu :

1. Apllication Software Maintenance (pemeliharaan aplikasi perangkat lunak);

2. Incramental Data Storage Expanses (penambahan biaya data storage);

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

28

3. Incramental Communications (penambahan komunikasi);

4. New Software and Hardware Leases (penyewaan perangkat lunak dan perangkat

keras);

5. Supplies (persediaan);

6. Others (lainnya).

Biaya pemeliharaan aplikasi perangkat lunak diperoleh dari penghitungan jumlah

hari pengembangan (dari lembar kerja biaya pengembangan). Biaya penambahan data

storage adalah hasil dari penghitungan jumlah megabytes dengan penghitungan biaya

megabytes. Biaya penambahan komunikasi adalah biaya yang berhubungan dengan

sambungan telepon, pesan-pesan, dan sebagainya. Biaya yang berhubungan dengan

penyewaan perangkat lunak dan perangkat keras yang baru diketahui bersamaan dengan

pasokan dan biaya-biaya lainnya. Seperti lembar kerja biaya pengembangan, lembar

kerja biaya berjalan harus dikembangkan setiap tahunnya, sehingga biaya diharapkan

dapat diperoleh.

Gambar 2. 5 Ongoing Expenses Worksheet

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

29

C. Economic Impact Worksheet (Lembar Kerja Dampak Ekonomis)

Lembar kerja ke tiga merangkum dampak ekonomis dari proyek. Penilaian

dampak ekonomis didasarkan pada hubungan garis lurus untuk menghitung ROI

sederhana dari periode aliran kas bersih selama 5 tahun.

Bagian utama lembar kerja ini adalah pertama, membuat biaya bersih investasi

yang dibutuhkan (net investment required) yang diambil langsung dari Development

Cost Worksheet. Kedua, membuat alur dana tahunan (yearly cash flows) yang didapat

langsung dari manfaat ekonomis bersih (net Economic benefit), dijumlahkan dengan

pengurangan biaya operasional (operating cost reduction) menghasilkan pendapatan

sebelum pajak (pre tax income). Lalu di kurangi Ongoing expenses. Simple ROI

dikalkulasi dari pembagian rata-rata net cash flow selama 5 tahun dibagi net investment

required. Setelah mendapat simple ROI, maka skor proyek dapat ditentukan

Gambar 2. 6 Economic Impact Worksheet

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

30

2.2.6.3 Faktor – faktor dalam Perhitungan Skor Proyek

Ada tiga variabel yang akan dijumlahkan untuk memperoleh skor proyek, yaitu

Weighted Simple ROI, Weighted Business Domain, dan Weighted Technology Domain

(Parker et al, 1988, p102).

Gambar 2. 7 Faktor perhitungan skor sebuah proyek

Weighted Simple ROI merupakan teknik pembenaran keuangan yang digunakan

untuk mengukur dan menetapkan aplikasi teknologi informasi yang potensial. Lima

variabel yang dipertimbangkan dalam menghitung Simple ROI, yaitu Traditional Cost

Benefit Analysis (TCBA), Value Linking, Value Acceleration, Value Restructuring,

Innovation Valuation.

Traditional Cost Benefit Analysis mutlak dilakukan, sedangkan empat variabel

lainnya dapat dilakukan setelah proyek TI diimplementasikan.

Gambar 2. 8 Perhitungan ROI

Untuk mendapatkan bobot domain bisnis, meliputi penentuan yang Management

Information, Competitive Response, dan Organizational Risks.

Sedangkan untuk mendapatkan bobot domain teknologi meliputi faktor-faktor

penentuan seperti nilai dan resiko untuk Strategic IS Architecture, Definiton

Uncertainty, Technical Uncertainty dan IS Infrastructure Risk.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

31

Untuk mendapatkan skor domain bisnis dan teknologi, terdapat beberapa variabel yang

perlu dibobot, dievaluasi dan diformulasikan melalui kuesioner maupun wawancara.

Variabel-variabel dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini.

Tabel 2. 3 Variabel-variabel Domain Bisnis dan Domain Teknologi

Category Business Domain Technology Domain

Strategic Value Strategic Match

Competitive advantage

Management Information

Competitive Response

Strategic IS architecture

Organizational Risk &

uncertainty

Project or Organizational

Risk

Defitional uncertainty

Technology uncertainty

IS Infrastructure risk

2.2.7 Value Linking and Value Acceleration

Value Linking dan Value Acceleration adalah teknik dan konsep yang saling

berkaitan. Kedua teknik ini membantu dalam mengidentifikasi efek samping dan

perubahan teknologi di organisasi. Value Linking digunakan untuk mengevaluasi secara

finansial dampak kombinasi dan peningkatan performa suatu fungsi terhadap fungsi

yang lain. Value Acceleration digunakan untuk mengevaluasi secara finansial

percepatan waktu yang terjadi dan manfaat karena mengaitkan (Linking) dua

departemen atau fungsi dalam hubungan sebab akibat.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

32

2.2.8 Value Restructuring

Value Restructuring mengevaluasi nilai (va1ue) yang terjadi karena restrukturisasi

sebuah fungsi pekerjaan atau departemen. Value Restructuring mengukur nilai dan

peningkatan produktivitas yang dihasilkan dan perubahan organisasional. Salah satu

contoh dari Value Restructuring ini adalah terjadinya peningkatan produktifitas dalarn

suatu fungsi atau departemen karena penerapan aplikasi office automation. Peningkatan

produktifitas merupakan perpindahan kemampuan organisasi dan kegiatan yang bernilai

lebih rendah ke nilai yang lebih tinggi.

2.2.9 Value Valuation

Inovasi menciptakan fungsi baru bersamaan dengan domain bisnis, sehingga

merubah cara perusahaan dalam mengendalikan bisnis mereka. Teknik penilaian inovasi

ini diaplikasikan ketika masalah keuangan berubah dari cara pengukuran biasa ke cara

alternatif pengukuran yang lain. Teknik ini berguna untuk aplikasi TI yang baru dan

belum pernah terjadi sebelumnya. Teknik ini mempertimbangkan nilai dalam

memperoleh atau mempertahankan sisi kompetitif, resiko, dan biaya dalam penerapan

aplikasi yang pertama kalinya, serta resiko dan biaya kegagalan atau kesuksesan (Parker,

1988, p134).

2.2.10 Information Economic Scorecard

Langkah terakhir dari kerangka kerja Information Economics adalah

memasukkan semua skor pembobotan dari perhitungan Simple ROI, penilaian

faktor domain bisnis dan domain teknologi ke dalam Scorecard (lembar penilaian).

Proyek dapat diurutkan berdasarkan nilainya, menyediakan penilaian yang seimbang

dari nilai ekonomis yang sebenarnya untuk perusahaan. Ini menyediakan ukuran

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

33

untuk membangun sebuah prioritas investasi yang logis untuk sistem informasi,

MIS, dan perusahaan. (Parker, 1988, p145).

Berikut adalah contoh dari Scorecard :

Gambar 2. 9 Lembar Kerja Information Economics

2.2.11 Skala Likert

Syahu Sugian menyebutkan skala Likert (Licert Scales) sebagai metode

pengukuran yang diberikan oleh Renis Likert, dinamakan Skala Likert, dinamakan skala

Likert, biasanya digunakan dalam survei perilaku. Survei tersebut memperkenankan

jawaban dari ‘sangat tidak setuju’ sampai ‘sangat setuju’. Suatu skala Likert mengukur

sejauh mana seorang responden setuju atau tidak setuju dengan suatu pernyataan.

Survei kepuasan pelanggan biasanya menggunakan skala rating dan skala yang

paling banyak dipakai untuk pernyataan kepuasan pelanggan adalah: 1= sangat tidak

setuju, 2=tidak setuju, 3=tidak berkomentar, 4=setuju, 5=sangat setuju.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

34

Namun berlaku juga untuk survei lainnya yang berhubungan dengan:

• Frekuensi (1=tidak pernah, 2=jarang, 3=kadang-kadang, 4=sering, 5=selalu).

• Kepentingan (1=tidak penting, 2=agak penting, 3=sedang, 4=penting, 5=sangat

penting).

• Mutu (1=sangat jelek, 2=jelek, 3=rata-rata, 4=bagus, 5=bagus sekali).

Sedangkan Asep Hermawan menyatakan bahwa Skala Likert merupakan skala

yang mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian

pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku sesuai dengan obyek tertentu.

Sebenarnya skala Likert merupakan skala ordinal, akan tetapi dalam penelitian-

penelitian bisnis khususnya pemasaran seringkali dimodifikasi dan diasumsikan sebagai

skala interval.

Biasanya format skala Likert merupakan perpaduan antara kesetujuan dan

ketidaksetujuan, skala ini dikembangkan oleh Renis Likert sehingga dikenal dengan

skala Likert. Skala ini umumnya menggunakan lima angka penilaian, yaitu (1) Sangat

Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Netral, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju.

Menurut Bilson Simamora, Skala Likert disebut juga summated rating scale. Skala

ini banyak digunakan karena memberi peluang kepada responden untuk

mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan terhadap suatu pernyataan.

Pertanyaan yang diberikan berjenjang, mulai dari tingkat terendah sampai tertinggi.

Jumlah pilihan jawabannya bisa tiga, lima, tujuh, sembilan, yang jelas harus ganjil.

Semakin banyak pilihannya, semakin mewakili, semakin mewakili jawaban

responden. Namun, semakin banyak pilihan jawaban, semakin sulit mencari kata-kata

yang dapat dipahami secara umum. Dalam bahasa Inggris, misalnya, pilihan jawaban

berikut lumrah: extremely disagree, strongly disagree, disagree, neither agree nor

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – teori Umum Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00436-SIAS bab 2.pdfMenurut David (2006,p248-292), matriks SWOT merupakan

35

disagree, agree, strongly agree, extremely agree. Dalam bahasa Indonesia sepanjang

dapat disepakati pilihan jawaban berikut ini dapat dipakai: amat sangat tidak setuju,

sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju, amat sangat setuju.

Masalahnya kata ’amat sangat’ jarang dipakai.